Anda di halaman 1dari 3

BANG MAUL DAN NARKOBA

Maulana Indra Saputra, Atau biasa disebut Bang Maul adalah penguasa kantin di SMP Terpadu
Jaya. Siapa yang tidak kenal dengan Bang Maul, bocah bertubuh tinggi besar dengan lemak
bergelambir di sekitar perut dan lengan bawahnya. Pakaian Bang Maul sangat mencerminkan
betapa nakalnya Bang Maul di sekolah, pakaiannya lusuh dan dibiarkan keluar, celananya dibuat
mengecil dan tidak menggunakan ikat pinggang dan dasi, bahkan kaos kakinya pun berwarna
warni.
Bang Maul di sekolah sangat ditakuti dan disegani. Dari anak kelas 1 hingga kelas 3 tidak
ada yang berani melawan apapun kehendak Bang Maul. Bang Maul sering meminta uang jajan
teman-temannya dan adik kelasnya dengan paksa, bahkan ia pun tidak segan memukul temannya
yang tidak ingin memberikan uang jajannya. Selain itu, Bang Maul juga gemar menyontek, ia
tidak pernah membuat tugas atau PR. PR dan tugas Bang Maul selalu dikerjakan oleh temannya
yang lebih pintar.
Bang Maul duduk di bangku kelas 2 SMP, padahal seharusnya Bang Maul sudah duduk
di bangku kelas 3 SMP dan menyiapkan Ujian Nasional. Namun, karena Bang Maul sangat
malas dan tidak pernah becus dalam mengerjakan tugas atau pun PR, ia pun tidak naik kelas.
Bang Maul di kelasnya tidak memiliki teman sama sekali dan ia lebih senang bergaul dengan
anak-anak yang usianya jauh diatasnya.
Suatu ketika, teman-teman Bang Maul yang duduk di bangku SMA mengajak Maul untuk
ikut mereka ke suatu tempat. Tempat tersebut sangat gelap bahkan Maul pun tidak dapat melihat
tempat ia berada sekarang. Setelah itu, ia melihat ada beberapa orang bertato dengan wajah
sangar mendekati Maul dan teman-temannya. Orang-orang tersebut memberikan sebuah kantong
ke salah satu teman Maul. Maul sangat bingung, karena sebelumnya ia belum pernah bertemu
dengan orang-orang tersebut dan ia pun bertambah bingung dengan barang yang diberikan dari
orang-orang tersebut.
Salah satu teman Maul bilang kalau barang tersebut berisi sesuatu yang bisa membuat
seseorang lupa dengan masalahnya dan bisa menikmati hidup. Maul pun memeriksa barang
tersebut, yang ternyata berisi bubuk putih seperti tepung. Kemudian, salah satu teman Maul
membagi bubuk tersebut dan Maul pun juga ikut kebagian. Maul masih bingung harus

diapakannya bubuk tersebut. Ia pun lalu pulang ke rumah dengan membawa bubuk tersebut
tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Walaupun Maul nakal dan sembrono, ia memiliki keingintahuan yang besar terhadap
suatu hal. Ia tidak langsung menenggak bubuk tersebut, ia membuka google dan mulai mencari
apa sebenarnya bubuk putih itu. Lalu, ia pun mendapatkan artikel mengenai bubuk misterius itu,
yang ternyata merupakan narkoba berupa shabu. Ia pun bingung harus bagaimana dengan barang
tersebut, tidak mungkin ia menceritakan hal tersebut kepada orang tuanya bisa-bisa ia akan
dimarahi habis-habisan.
Ia pun memutar otak bagaimana caranya supaya ia bisa membuang barang tersebut tanpa
ada yang mengetahui. Ia berpikir keras dan akhirnya ia menemukan suatu ide. Ia pun akhirnya
mendatangi teman-teman SMA nya dan memngembalikan barang tersebut dengan 1000 alasan
Maul. Teman-teman SMA nya pun marah karena Maul mencoba untuk tidak mengkonsumsi
narkoba tersebut, mereka pun mulai mengepung Maul dan siap untuk melayangkan berbagai
pukulan dan tendangan kearah Maul. Saat mereka akan menyerang Maul, tiba-tiba terdengar
suara sirine mobil polisi yang kemudian membuat anak-anak SMA itu lari kebingungan mencari
tempat persembunyian.
Maul tidak ikut lari, ia sangat bingung dengan apa yang terjadi dan ia pun ditangkap oleh
polisi karena hanya dia yang berada diTKP dengan berbagai macam barang narkoba di sekitar
tempat tersebut. Maul pun dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi berbagain macam pertanyaan
yang Maul sama sekali tidak tahu. Orang tua Maul pun datang dan sangat terpukul dengan apa
yang terjadi pada anak mereka. Walaupun Maul sudah mengatakan yang sebenarnya, namun
bukti yang berada di TKP lebih kuat dan akhirnya menyebabkan Maul di penjara selama 10
tahun.
Dengan kejadian ini, Maul sangat merasa bersalah akan apa yang telah ia lakukan selama
ini. Dia tidak dapat menjadi anak yang membanggakan orang tuanya malah membuat malu
seluruh keluarganya. Ia menyesal telah berteman dengan teman-teman yang menjerumuskan dia
bahkan memenjarakan masa muda nya. Ia pun menangis dan meminta maaf kepada kedua orang
tuanya. Kalau saja ia tidak berteman dengan teman-teman yang seperti itu, mungkin saja ia
masih dapat menghirup udara segar dan bertemu orang-orang yang tulus menjadi temannya.

10 tahun setelah Maul keluar dari penjara, ia pun masuk ke pesantren dan disana ia
mendapat banyak ilmu. Ia pun juga kadang menjadi pembicara mengenai kisah kelamnya semasa
SMP dan memberikan nasihat-nasihat agar jangan sampai terjerumus ke dalam narkoba, karena
narkoba tidak hanya membunuhmu tubuhmu tapi juga keluarga serta masa depanmu.

Anda mungkin juga menyukai