Anda di halaman 1dari 10

ANALISA ASPARTAM DENGAN PENDEKATAN

LIKKETS DAN MANAJEMEN AMANAH

Disusun Oleh :
Wildan Hanief A
Hario Satmoko
Desi Kurniawan
Irvan Mubarok
Bilal Fatihul Ihsan
Jurusan
Fakultas

13521083
13521125
13521134
13521176
13521194
: Teknik Kimia
: Teknologi Industri

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


( UII ) YOGYAKARTA
Jl.Kaliurang Km.14 Sleman,Yogyakarta

2014/2015

ANALISA ASPARTAMDENGAN PENDEKATAN


LIKKETS DAN MANAJEMEN AMANAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Studi Kepemimpinan Islam
Dosen Pengampu :Ir. Abdul Malik M.M.
Program : S1

Disusun Oleh :
Wildan Hanief A
Hario Satmoko
Desi Kurniawan
Irvan Mubarok
Bilal Fatihul Ihsan
Jurusan
Fakultas

13521083
13521125
13521134
13521176
13521194
: Teknik Kimia
: Teknologi Industri

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


( UII ) YOGYAKARTA
Jl.Kaliurang Km.14 Sleman,Yogyakarta

2014/2015
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan sebuah Makalah dengan Tema Analisa Aspartam
Dengan Pendekatan LIKKETS Dan Manajemen Amanahtepat pada waktunya. Shalawat dan
salam selalu tercurah keharibaan junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW,beserta sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.Adapun Tujuan dibuat nya sebuah Makalah ini untuk
Menyelesaikan tugas dari Bapak Abdul Malik selaku Dosen Studi kepemimpinan Islam dan
untuk pembelajaran kami, Agar Mengetahui Metode LIKKETS dalam bahan pemanis
Aspartam.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Makalah ini, baik moril
maupun materiil. Kami menyadari Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak ada
gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan Makalah ini.
Semoga Makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Yogyakarta, 3 November 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Lembar Judul............................................................................................................ I
Kata Pengantar.......................................................................................................... II
Daftar Isi................................................................................................................... III
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Makalah................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Makalah................................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Aspartam dengan Pendekatan LIKKETS dan Manajemen Amanah.................. 2
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 4
3.2 Saran.................................................................................................................... 4
3.3 Rekomendasi....................................................................................................... 4
BAB IV : DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR.......................................................................................... 6

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan tetapi menjaga kesehatan
merupakan kewajiban yang harus terpenuhi karena satu pola makan saja salah atau kita
mengkonumsi makanan yang tidak baik maka akibatnya dapat mengganggu kestabilan dari
tubuh.Dengan demikian banyak sekali factor yang dapat merusak tubuh, pada saat ini hamper
seluruh makanan mengandung bahan kimia baik itu yang sedikit berbahaya hingga yang
sangat berbahaya.Dalam kondisi teknologi yang semakin canggih sehingga membuat produk
makanan yang kurang sehat banyak yang dicampur bahan kimia bukan yang alami.
Ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte pada tahun 1965 sebagai hasil
percobaan yang gagal.Aspartam merupakan dipeptida yang dibuat dari hasil penggabungan
asam aspartat dan fenilalanina. Khusus asam aspartat, ia juga merupakan senyawa yang
berfungsi sebagai penghantar atau neurotransmitter yang memacu eksitasi pada ujung sinaps
saraf otak.Tahun 1981 aspartam mendapat persetujuan dari FDA untuk digunakan pada
beberapa jenis makanan.Saat ini aspartam telah ada dalam berbagai bentuk, seperti cair,

granular, enkapsulasi dan juga tepung.Dengan demikian, aspartam dapat digunakan dalam
berbagai bentuk dan jenis makanan maupun minuman.Lebih dari 100 penelitian telah
dilakukan sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, FDA tidak mengubah pendapatnya.Aspartam
kini telah disetujui penggunaannya di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Kepala Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi IPB Prof.Dr.ir. Made Astawan MS
mengatakan aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali
kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan
aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi
aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis
sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer
untuk menghindari kalori dari gula.

1.2

Rumusan Masalah
Rumusan-rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Aspartam ditinjau dari LIKKETS dan Manajemen Amanah.

1.3

Tujuan dan Manfaat Makalah


a. Untuk mengetahui zat kimia aspartame dalam makanan
b. Untuk mengetahui seberapa besar aspartam dapat membahayakan kesehatan
c. Untuk mengetahui bagaimana aspartame ditinjau dari pendekatan LIKKETS dan
Manajemen Amanah
d. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan aspartam di industry kecil atau besar.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aspartam dengan Pendekatan LIKKETS dan Manajmen Amanah
Lingkungan
Aspartam ternyata efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya yang
tidak mempan dengan berbagai racun).Aspartam bekerja bak racun serangga, karena asam
aspartic yang terkandung dalam produk beracun telah terbukti bersifat exitotoxin yang
menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati. Pernah terjadi, seseorang memiliki masalah
hama semut di kamar mandinya. Sadar akan pengaruh aspartam sebagai bahan kimia yang
beracun, suatu hari dia menaburkan Aspartam di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata
usahanya berhasil.Dia tidak melihat semut-semut ada di kamar mandinya lagi.
Islam

Status Aspartam adalah halal sebab tak ada zat yang dharamkan yang disebutkan
dalam Al Quran dan hadits, seperti darah, bangkai, daging babi, dsb.Aspartam masih
dihalalkan asalkan penggunaannya tidak berlebihan. Sebab Makanan yang halal sekalipun,
apabila dikonsumsi secara berlebihan haram hukumnya. Dan juga cara memperolehnya pun
harus dengan jalan yang dibenarkan dalam islam.
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al A'raaf: 31).
Kimia
Aspartam adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam
aspartat dan fenilalanin.Ia ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai hasil
percobaan yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan asam amino yang
menyusun protein, khusus asam aspartat, ia juga merupakan senyawa penghantar pada sistem
saraf (neurotransmiter). Aspartam, dikenal juga dengan kode E951, memiliki kadar
kemanisan 200 kali daripada gula (sukrosa), dan banyak dijumpai pada produk-produk
minuman dan makanan/permen rendah kalori atau sugar-free. Nama dagang aspartam sebagai
pemanis buatan antara lain adalah Equal, Nutrasweet dan Tropicana.
Berdasarkan penelitian, aspartam sebenarnya mengandung dua komponen natural
yang sering terdapat di makanan pada umumnya, yaitu asam aspartik dan fenilalanin.Dua
komponen ini sering terdapat pada produk alami yang beredar di masyarakat.Aspartam
diproduksi dengan mencampur dua asam amino, fenilalanin dan asam aspartat.Asam amino
ini, seperti 18 atau lebih asam amino lainnya, ditemukan didalam protein yang kita makan dan
menjadi bagian dari makanan yang kita konsumsi setiap hari.Di dalam aspartam, fenilalanin
dimodifikasi dengan penambahan kelompok kimia metil.Tugas perut adalah mempersiapkan
makanan agar dapat memasuki aliran darah.Karena molekul aspartam terlalu besar untuk
memasuki aliran darah, perut memecahnya menjadi tiga bagian yang lebih kecil yaitu
fenilalanin, asam aspartat dan metanol. Dalam makanan yang mengandung protein, contohnya
daging, gandum, dan produk yang berasal dari susu. Selain itu, komponen ini juga sering
terdapat pada beberapa jenis buah dan sayuran. Rumus kimia aspartam adalah C 14H18N2O5
sedangkanmassa molekulnya 294.301 g/mol.
Kesehatan
Aspartam telah dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing manis,
wanita hamil, wanita menyusui bahkan anak-anak. Pengecualiannya hanya satu, yaitu
penderita fenilketonuria.Fenilalanin sebenarnya beracun bagi orang yang mengidap
fenilketonuria, penyakit yang sangat jarang, yang menyerang satu dari 15.000 orang.Orangorang ini biasanya didiagnosis segera setelah lahir dengan tes tusuk tumit Guthrie.Pada
mereka, fenilalanin tidak diolah dan bisa menyebabkan keracunan yang mengakibatkan
kerusakan otak.Penderita feniketonuria harus melakukan diet ketat guna meminimalkan
asupan fenilalanin sehingga dapat hidup normal.
Fenilketonuria adalah penyakit di mana penderita tidak dapat memetabolisme
fenilalanina secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksida fenilalanina
menjadi tirosina dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak.Dan karena itu perlu untuk
mengontrol asupan fenilalanina yang didapatnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di
Indonesia, tetapi pada orang kulit putih, itupun kejadiannya hanya satu per 15.000 orang.

Menurut American Dietetic Association (ADA), pemanis aspartam aman dalam


jumlah tertentu seperti yang direkomendasikan Food and Drug Administration (FDA).Hasil
riset yang dilakukan FDA menyebutkan, aspartam masih dalam batas aman untuk manusia
jika konsumsi per harinya sebanyak 50 mg/kg berat badan.
Ekonomi
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan
Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh
dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen. Aspartam adalah nama umum dari
produk yang bernama NutraSweet, Equal, Spoonful, Equal-Measure, dan Tropicana Slim.
Aspartam atau pemanis buatan, biasa ditemukan sebagai bahan pemanis dalam beberapa
makanan dan minuman disekitar kita.
Teknologi
Produk yang mengandung pemanis rendah kalori seperti aspartam dapat membantu
mengontrol berat badan jika digunakan sebagai bagian dari gaya hidup yang dibarengi dengan
diet yang benar dan olahraga teratur. Sehingga untuk menghindari konsumsi gula berlebihan,
penggunaan aspartam dalam produk pangan dapat menjadi alternatif pengganti gula pasir.
Sosial
keamanan untuk penggunaan aspartam mulai dipertanyakan oleh banyak pihak, namun
sertifikasi aman yang telah dikeluarkan oleh FDA dan FSA Eropa akhirnya menyulut
kontroversi.Penyelidikan lebih menyeluruh mulai banyak diusulkan untuk menjelaskan
bagaimana hubungan antara aspartam dan banyak efek negatif yang mungkin ditimbulkannya
seperti sakit kepala, tumor otak dan limpoma. Semua penemuan ini, ditambahkan
kemungkinan akan kebenaran bahaya aspartam membuat masyarakat mulai berpikir ulang
untuk menggunakan aspartam. Film dokumenter rilis tahun 2004 Sweet Misery: A Poisoned
World juga menggambarkan kondisi seputar kontroversi aspartam juga. Namun kontroversi
itu terjawab.Aspartam masih aman dikonsumsi hingga kini asalkan sesuai batas
penggunaannya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aspartame aman digunakan kecuali bagi penderita fenilketonurea.Aspartame bernilai
positif (layak dikonsumsi), yaitu sebagai pemanis buatan pengganti gula sukrosa.Asalkan
sesuai batas penggunaannya yaitu 50 mg/kg berat badan/hari.

3.2 Saran
Saran dari kami sebaiknya konsumsi per harinya sebanyak 50 mg/kg berat badan.
Untuk menjaga kesehatan bias dengan melakukan olahraga atau dengan yang dianjurkan Nabi
Muhammad SAW yaitu Berpuasa sunah.

3.3 Rekomendasi
Penderita fenilketonurea jangan sekli-kali mencoba mengkonsumsi aspartam karena di
dalamnya mengandung fenilalanin yang membahayakan bagi mereka.Dan bagi yang bukan
penderita fenilketonurea, pemakaian aspartam tidak boleh melewati batas 50 mg/kg berat
badan/hari.
Manajemen Amanah :
Bagi Perusahaan yang MemProduksi makanan dan minuman di industri kecil atau besar
apabila menggunakan bahan Aspartam harus ditinjau kebaikannya.Dengan demikian dilihat
kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut.Lembaga yang menganalisis terhadap produk baik
itu BPOM atau Kehalalan MUI harus menjadi bahan pertimbangan karena itu merupakan satu-satunya
yang diharapkan oleh masyarakat.Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang
halal dan sehat.Amanah yang di tugaskan kepada lembaga tersebut tidak boleh disalah gunakan untuk
kepentingan yang lain.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, 2004.Analisis Obat dan Makanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta


Buchori, Luqman. 2007. Pembuatan Gula Non Karsinogenik Non Kalori Dari Daun
Stevia. Jurnal UNDIP. Reaktor, Vol. 11 No.2, Desember 2007, Hal: 57-60Kartika.
1988. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

http://www.google.com/images?q=aspartam&oe=utf-8&rls=org.
http://id.wikipedia.org/wiki/Aspartam#Sejarah_penemuan
http://citrameidita.blogspot.com/2008_02_01_archive.html

http://upload.wikimedia.org/Aspartame_structure.png
http://trillion.wordpress.com/2008/01/16/aspartame/
http://uupload.wikimedia.org/Aspartame_structure.png

LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai