Anda di halaman 1dari 2

PROSES PENILAIAN PASIEN MENJELANG AJAL

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman 1/1

Rumah Sakit Islam


Malahayati
Jl. P. Diponegoro
No. 2 4 Medan
Ditetapkan oleh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Tanggal Terbit
(dr. Muhammad Fahdhy SpOG, MSc)
Direktur RS
Suatu proses penilaian/asesmen yang dilakukan oleh dokter dan perawat
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien menjelang ajal.
1. Melakukan penilaian secara lengkap terhadap pasien menjelang ajal.
2. Menentukan rencana dan tindak lanjut medis dan keperawatan
1. SK Direktur No.66/SK/XI/RSIM//2014 tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional Penyelenggaraan Pelayanan Medis
Pada Pasien.
2. Semua kebutuhan p SK Direktur No. 031/SK/II/RSIM/2015 tentang
Pengkajian (assesmen) pasien
3. SK
Direktur No. 034/SK/II/RSIM/2015 tentang Pengkajian
Lanjutan
4. SK Direktur No. 035/SK/II/RSIM/2015 tentang Pengkajian Ulang
5. Pasien dan keluarga pasien yang menjelang ajal, yang menjalani
perawatan dirumah sakit harus diidentifikasi melalui proses
assesmen
6. Pasien dan keluarga pasien yang menjelang ajal harus dinilai sesuai
dengan kondisi pasien meliputi :
a. Gejala seperti mual muntah dan kesulitan bernafas
b. Faktor yang meringankan atau memperburuk keadaan fisik
c. Manajemen gejala saat ini dan respon pasien
d. Pengarahan spiritual pasien dan keluarganya dan keterlibatan
dalam suatu kelompok keagamaan sebagaimana diperlukan
e. Kebutuhan spiritual pasien dan keluarganya seperti keputusasaan,
perasaan bersalah, kebutuhan untuk dimaafkan
f. Kebutuhan psikososial pasien dan keluarganya
g. Kebutuhan akan suatu jenis perawatan atau perawatan alternatif
h. Faktor resiko pihak yang ditinggalkan, seperti mekanisme
keluarga untuk mengatasi kesedihan, reaksi berkabung yang
parah.
4. Assesmen ulang pasien menjelang ajal dilakukan setiap shift atau
sewaktu waktu jika pasien mengalami perubahan yang signifikan.

PROSEDUR

1. Lakukan penilaian segera setelah pasien berada pada kondisi kritis.


2. Kaji keluhan/kondisi pasien seperti; monitoring tanda-tanda vital,
kesulitan bernafas, lemah, ketidakberdayaan
faktor yang
meringankan atau memperberat dan respon pasien lainnya
3. Kaji kebutuhan spiritual pasien dan keluarga, berikan layanan
spiritual jika dibutuhkan.
4. Penilaian dilakukan secara kontinyu sampai pasien dinyatakan
meninggal atau pasien kembali pada kondisi stabil.
5. Dokumentasikan hasil penilaian dalam rekam medis dengan
mencantumkan tanggal dan waktu penialaian serta ditandatangani
atau diparaf oleh yang melakukan penilaian dengan menuliskan

nama.
1. Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT

2. Unit Rawat inap


3. Unit Perawatan Intensif

Anda mungkin juga menyukai