Anda di halaman 1dari 6

Pelanggaran Tata Ruang Makassar

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum dan Administrasi Perencanaan

Oleh :
Nabila Anjani
21040113130091

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Pelanggaran Tata Ruang di Makassar


Direktorat Pengendalian Perkotaan Pekerjaan Umum (PU) mendapatkan
temuan pelanggaran tentang ketidaksesuaian tata ruang di 14 titik yang ada di 8
kecamatan di Kota Makasaar. Dari wilayah yang terindikasi pelanggaran termasuk
kedalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) yaitu Makassar, Maros dan Takalar.
Indikasi pelanggaran ini ditemukan melalui pengawasan teknis dan pengawasan
khusus melalui citra satelit. Untuk menindak lanjuti pelanggaran ini maka dibentuklah
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang untuk menyidik terjadinya
tindak pidana. PPNS akan bertugas melakukan pengawasan dan penyelidikan
terhadap pelanggaran tata ruang dan seluruh aparat pemerintah diharapkan dapat
bekerjasama secara kooperatif dalam persetujuan substansi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
Kota Makassar yang kian maju menjadi salah satu kota yang dilirik oleh
pengembang properti untuk mulai membangun properti yang tentunya akan
menghasilkan keuntungan mengingat perkembangan yang terjadi di Kota Makassar.
Pembangunan besar-besaran ini tidak diiringi dengan taat hukum para pelakunya.
Pelanggaran tata ruang merupakan hal yang paling marak terjadi. Hal ini terjadi
karena kurangnya pengawasan serta penegakan hukum terhadap oknum yang
melanggar sehingga pelanggaran tata ruang meningkat.
Titik yang terindikasi pelanggaran tersebard di wilayah Kecamatan
Tamalanrea, Biringkanaya, Tallo, Mamajang, Makassar, Ujungpandang, Wajo dan
Panakukang. Dalam penyelenggaraan penataan ruang jelas memuat tiga pilar yaitu
merencanakan, memanfaatkan dan mengendalikan. DPRD Makassar Bidang Hukum
dan Pemerintahan meminta pemkot harus merespon adaya 14 titik yang terindikasi
pelanggaran tata ruang dan penyimpangan tata ruang yang merusak lingkungan dapat
dilimpahkan ke ranah hukum sehingga bisa mendapatkan sanksi yang tegas.
Wali kota Makasaar akan menindak tegas terhadap pelanggar tata ruang dan
tidak akan memberikan toleransi. Wali kota bahkan siap menyerahkan kepada pihak
berwajib oknum yang terjaring masalah pidana pemanfaatan ruang di Makassar.
Oknum yang telah terbukti melanggar akan dikenakan sanksi tegas sesuai hukum
pidana.
Pemerintah pusat juga menghimbau agar pelanggaran terhadap tata ruang
masuk kedalam kejahatan khusus seperti korupsi sehingga memiliki minimal masa
hukuman yaitu 4 tahun penjara. Pelanggaran tata ruang harus ditindak tegas
mengingat peraturan yang telah diberlakukan mengenai tata ruang memperhitungkan
keberlangsungan pembangunan di masa yang akan datang.

Pemerintah Siapkan Aturan Hukum Bagi Pelanggar Tata Ruang (www.beritasatu.com)


Makassar - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berjanji
akan menindak tegas para pelanggar penataan ruang di mana saja di Indonesia.
"Sampai saat ini ada delapan pengaduan tindak kriminal penataan ruang, dan kami
akan memprosesnya ke pengadilan," kata Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU,
Basuki Hadimoeljono.
Basuki mengatakan ini dalam acara diskusi dengan tema,"Meningkatkan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang demi Terwujudnya Ruang yang Aman. Nyaman,
Produktif dan Berkelanjutan" di Makasar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/9) malam.
Tampil sebagai pembicara lain dalam acara itu adalah Wakil Gubernur Sulsel, Agung
Arifin Nu'mang, anggota Komisi V DPR, Yosef Umar Hadi, dan Rektor Universitas
Jakarta, Tjindra Parma.
Ia mengatakan, upaya pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang telah
dilakukan oleh Ditjen Penataan Ruang di sini adalah upaya perbaikan dan penertiban
maupun pencegahan terhadap pengaduan atau pelaporan dari masyarakat terkait
pelanggaran pemanfaatan ruang serta melalui optimalisasi peran Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang.
Sebagai instrumen untuk menegakkan tata ruang, kata dia, saat ini telah terbentuk 424
orang PPNS Penataan Ruang di pusat dan daerah. "Di tahun mendatang diperlukan
sekurang-kurangnya 2.000 PPNS Penataan Ruang," kata Basuksi. Untuk itu, kata dia,
pelatihan PPNS menjadi salah satu prioritas Kementerian PU pada tahun ini dan
tahun-tahun mendatang.
Basuki mengatakan, sebagai bentuk komitmen dalam upaya menjalankan fungsi
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang, saat ini pihaknya sedang
menginisiasi program peningkatan pengawasan dan pengendalian ruang di tingkat
nasional, provinsi, sampai dengan kabupaten atau kota.
Basuki menegaskan, UU 26 / 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengendalian sanksi. Namun dalam
implementasinya seringkali ditemui adanya pelanggaran pemanfaatan ruang antara
lain pemanfaatan ruang yang tidak sesuai izin dan pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai peruntukannya sebagaimana dalam rencana tata ruang wilayah.
Dikatakan, dalam UU 26 / 2007 tentang Penataan Ruang telah diamanatkan, seluruh
Provinsi, Kabupaten, Kota harus memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan.
Sementara Yosef Umar Hadi mengatakan, persoalan utama dilanggarnya Tata Ruang
di Indonesia adalah penegakkan hukum yang lemah. "UU-nya setelah diundangkan
namun taruh dilaci saja, tak diterapkan," kata dia.

Yosef mengusulkan, pelanggaran Tata Ruang sebaiknya masuk dalam kejahatan


khusus atau tindak pidana khusus seperti korupsi atau kejahatan terorisme. Kalau
dijadikan kejahatan khusus, kata dia, maka ancaman hukumnya memakai azas
minimal seperti minimal 4 tahun atau 5 tahun bukan azas maksimal seperti UU Tata
Ruang yang ada sekarang. "Saya usul UU 26 / 2007 harus direvisi dan pengaturan
pidananya harus lebih tegas lagi," kata dia.
Yosef mengusulkan salah satu indikator seseorang dipilih menjadi Gubernur, Bupati
atau Wali Kota adalah pengetahuan dan komitmennya dalam menata ruang wilayah
yang dipimpinnya. "Kalau ini dilakukan maka ketika mereka terpilih maka mereka
pasti melaksanakan janji mereka untuk menata ruang," kata dia.

Siprianus Edi Hardum


Suara Pembaruan

Pembangunan 8 Kecamatan di Makassar Langgar Tata Ruang


(www.makassar.tribunnews.com)
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktorat Pengendalian Perkotaan
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendapatkan temuan pelanggaran indikasi
ketidakkesesuaian tata ruang pada 14 titik di wilayah kota Makassar di 8 kecamatan di
Makassar.
Kepala Subdirektorat Pengendalian Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum, Andi
Renald Riandy mengatakan sejumlah wilayah yang masuk dalam Kawasan Strategis
Nasional (KSN) yakni Makassar, Maros dan Takalar terindikasi menyalahi penataan
ruang melalui pelaksanaan audit secara objektif, sistematis dan independen melalui
pengawasan teknis dan pengawasan khusus melalui citra satelit.
"Salah satu alat untuk memberikan pemahaman adalah pembentukan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang untuk menyidik terjadinya pindak
pidana," katanya, Kamis (7/8/2014).
Ia juga mengatakan PPNS akan melakukan pengawasan dan penyelidikan untuk
berbagai pelanggaran yang terjadi dalam tata ruang seperti pemanfaatan lahan dan
sebagainya. Seluruh aparat pemerintah daerah terkait bekerjasama dalam proses
persetujuan substansi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten,
dan Kota.
"Tujuannya agar masing-masing tingkatan daerah dapat
pembangunannya berlandaskan RTRW yang berlaku,"katanya.

menjalankan

Anggota Komisi A DPRD Makassar, Busranuddin Baso Tika mengatakan pemkot


harus merespon adanya 14 titik di wilayah kota Makassar yang menjadi temuan
Direktorat Pengendalian Perkotaan Kementerian PU.
Kita dorong ini supaya penyimpangan tata ruang yang merusak lingkungan dapat
dilimpahkan ke ranah hukum hingga adanya P21 kasus pelanggaran tata ruang.
Contoh kasus pelanggaran tata ruang yang dilaksanakan Jen Tang di depan cagar
budaya nasional Benteng Fort Roterdam, semestinya sudah P21 sebab tidak ada dalih
regulasi aturan hukum untuk kasus itu di peti-eskan," katanya. (*)

DAFTAR PUSTAKA
Hardum, Siprianus. 2013. Pemerintah Siapkan Aturan Hukum bagi Pelanggar Tata
Ruang. Dalam http://www.beritasatu.com. Diakses pada 26 Maret 2016.
Arfah, Hasim. 2014. Pembangunan 8 Kecamatan di Makassar Langgar Tata Ruang.
Dalam http://www.makassar.tribunnews.com. Diakses pada 26 Maret 2016.
Indotimnews. 2014. Setelah di Audit, ada 14 Titik di Makassar Melanggar Tata
Ruang. Dalam http://www.indotimnews.com. Diakses pada 26 Maret 2016.
Yusran, Ahmad. 2015. Pelanggar Tata Ruang Makasaar Akan Dipolisikan. Dalam
http://www.regional.liputan6.com. Diakses pada 26 Maret 2016.
Tanpa Nama. 2012. Pelanggaran Penataan Ruang 752 Kasus. Dalam
http://www.makassar.radiosmartfm.com. Diakses pada 26 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai