Pada hakikatnya, pelayanan prima adalah salah satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk
melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan, baik yang berupa
produk barang atau jasa.
Pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan didalam perusahaan maupun diluar
perusahaan.
Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain,
pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang
memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan
pelanggan/masyarakat.
Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin dari satandar
pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Negara-negara yang tergolong miskin
pada umumnya kualitas pelayanan yang diberikan di bawah standar minimal. Pada negaranegara berkembang kualitas pelayanan telah memenuhi standar minimal. Sedangkan di negaranegara maju kualitas pelayanan terhadap rakyatnya di atas standar minimal.
Apapun pelayanan kepada masyarakat tentunya telah ada suatu ketetapan tata laksananya,
prosedur dan kewenangan sehingga penerima pelayanan puas apa yang telah diterimanya.
Sehubungan dengan itu pelayanan kepada masyarakat harus mempunyai makna mutu
pelayanan yang :
1.
Memenuhi standar waktu, tempat, biaya, kualitas dan prosedur yang ditetapkan untuk
penyelesaian setiap tugas dalam pemberian pelayanan.
2.
Memuaskan pelanggan artinya bahwa setiap keinginan orang yang menerima pelayanan
merasa puas, berkualitas dan tepat waktu dan biaya terjangkau.
Kesederhanaan, Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
2.
Kejelasan:
3. Kepastian Waktu, Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
4. Akurasi, Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
5. Keamanan, Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
6. Tanggung jawab, Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam
pelayanan publik.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana, Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja
dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
dan informatika (telematika).
8. Kemudahan Akses,Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informatika.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan
dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
10. Kenyamanan, Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas
pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.
Unsur-unsur kualitas pelayanan al :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
KEJUJURAN DAN KEPERCAYAAN. Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat dipergunakan
berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya harus transparan dari aspek kejujuran,
jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujur dalam penyelesaian waktunya.
Dari aspek kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebaga pelayanan
yang dipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya dari tutur katanya, dapat dipercaya
dalam menyelesaikan akhir pelayanan sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsur
pelayanan prima dapat ditambah unsur yang lain.
KEPASTIAN HUKUM. Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang berupa
surat keputusan, harus mempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian hukum. Bila setiap
hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan mempengaruhi sikap masyarakat,
misalnya pengurusan KTP, KK dllbila ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas
instansi yang mengeluarkan surat legitimasi tersebut.
KETERBUKAAN. Secara pasti bahwa setiap urusan / kegiatan yang memperlakukan ijin,
maka ketentuan keterbukaan perlu ditegakan. Keterbukaan itu akan mempengaruhi unsurunsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada masyarakat.
EFISIEN. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah efisiensi
dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan biaya yang murah,
waktu yang singkat dan tepat serta hasil kualitas yang tinggi. Dengan demikian efisiensi dan
efektifitas merupakan tuntutan yang harus diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.
BIAYA. Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam penentuan
pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan pengeluaran
biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
TIDAK RASIAL. Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan, agama, aliran
dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi jangkauan yang luas dan merata.
KESEDERHANAAN. Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk diperhatikan
kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.
Pengertian Pelanggan
Dalam pengertian sehari-hari pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan
menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau
pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis. Adapun pihak-pihak yang berhubungan dan
bernegosiasi dengan perusahaan-perusahaan bisnis sebelum tahap menghasilkan produk
dinamakan pemasok.
Dilihat dari segi perbaikan kualitas, definisipelanggan adalah setiap orang yang menuntut
pemberian jasa (perusahaan) untuk memenuhi suatu standar kualitas pelayanan tertentu,
sehingga dapat memberi pengaruh pada performansi (performance) pemberi jasa
(perusahaan) tersebut.
Dengan kata lain, pelanggan adalah orang-orang atau pembeli yang tidak tergantung pada
suatu produk, tetapi produk yang tergantung pada orang tersebut. Oleh karena pelanggan ini
pembeli atau pengguna suatu produk maka harus diberi kepuasan.
Secara garis besarnya terdapat tiga jenis pelanggan, yaitu pelanggan internal, pelanggan
perantara, dan pelanggan eksternal. Ketiga jenis pelanggan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.
Pelanggan internal
Pelanggan internal (internal costumer), adalah orang-orang atau pengguna produk yang berada
di dalam perusahaan dan memiliki pengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan.
Berdasarkan keanggotaannya, pelanggan internal ada dua macam, yaitu pelanggan internal
organisasi dan pelanggan internal pemerintah.
1.
Pelanggan internal organisasi Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan
merupakan anggoata dari organisasi yang menghasilkan produk tersebut.
2.
Pelanggan internal pemerintah Adalah setiap orang yang terkena dampak produk dan
bukan anggota organisasi penghasil produk, tetapi masih dalam lingkungan atau instansi
pemerintah.
3.
Pelanggan perantara
membutuhkan kerja keras! Lalu kalau membutuhkan kerja keras, mengapa kita melakukan
negosiasi?
Negosiasi ada karena ada masalah yang membutuhkan kesepakatan dari lebih 1 orang/1 pihak.
Kesepakatan ini pun harus memberikan solusi yang lebih baik terhadap masalah tersebut
dibandingkan jika kesepakatan itu tidak terjadi. Pada kenyataannya, mencapai negosiasi yang
win-win merupakan sebuah tantangan besar, seringkali kita merasa hasilnya adalah menangmenang, namun kenyataannya yang terjadi bisa saja menang-kalah atau bahkan kalahkalah
Dalam hal bernegosiasi ada beberapat strategi agar kita bisa mendapatkan apa yang kita
inginkan atau bisa saja keduanya tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.
Bagaimana supaya pada saat bernegosiasi ita bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan?
Nah, berikut adalah beberapa strategi yang perlu dilakukan dalam bernegosiasi :
Posted by shihab1981
Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki.
Untuk menghemat keuangan baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan
penghapusan sarana dan prasarana.
3.
Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan dalam bentuk materil yang dapat
dinilai dengan uang.
4.
Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki
1.
2.
3.
4.
5.
Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan menyusun
rencana kenutuhan barang.
Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan
pengadaan barang.
Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan barang (tua, rusak, lebih)
sebagai dasar untuk menetapkan pengnhapusannya.
Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian
barang
angka nomor kode ini diusahakan agar memungkinkan dilakukan pengembangan, terutama oleh
mereka yang secara langsung menangani pencatatan barang.
1.
c.
Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menyingkirkan sarana dan
prasarana, yaitu:
a.
Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki dan
dipergunakan lagi.
b.
c.
pemeliharaan.
lagi.
g.
3.
Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal dua jenis, yaitu penghapusan melalui lelang dan
penghapusan melalui pemusnahan.
a.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
5.
Jelaskan yang dimaksud dengan penghapusan barang! Jelaskan pula cara-cara yang dapat