Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG DAN PENGARUH

DAYA BERAT TERHADAP TEKANAN DARAH ARTERI

Tujuan Umum : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran tekanan darah arteri secara tidak
langsung dan memahami pengaruh gaya berat terhadap tekanan darah arteri.
Tahapan :
1.

Sebelum berlatih mahasiswa mempelajari dasar-dasar teori mengenai ketrampilan yang akan
dilakukan. Pemahaman tentang prosedur latihan dilakukan dengan melihat demontrasi yang
diperagakan oleh instruktur.

2.

Persiapan alat:
a.

Stetoskop

b.

Tensimeter

3.

Mahasiswa berlatih dengan saling periksa dengan temannya.

4.

Pemeriksaan dilakukan dengan posisi badan :


a.

Berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan

b.

Duduk dengan kedua lengan lurus kebawah

c.

Berdiri dengan kedua lengan tergantung lurus sejajar dengan sumbu badan. Pengukuran

dilakukan tiga kali pada tiap-tiap posisi badan dan hasil yang diambil
adalah hasil rata-ratanya.

Dasar Teori
Tekanan darah merupakan besaran yang sangat penting dalam dinamika peredaran darah
(hemodinamika). Tinggi tekanan darah pada berbagai macam pembuluh darah tidak sama; tekanan
darah pada arteri lebih tinggi dibanding tekanan darah pada vena.
Pemeriksaan fisik seorang penderita, pengukuran tekanan darah arteri sudah menjadi keharusan;
pengukuran ini selalu dilakukan disamping pemeriksaan-pemeriksaan lain.
Sampai sekarang dikenal dua macam cara pengukuran tekanan darah arteri, yaitu:
1.

Pengukuran tekanan darah arteri secara langsung (^irect methode), dilaksanakan dengan jalan
menembus arteri / cara invasif dan kemudian memasukan salah satu ujung sebuah pipa/
tube/catheter ke dalam arteri tersebut sedangkan ujung pipa yang lain dihubungkan dengan
sebuah manometer.

2.

Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung (indirect methode). Pengukuran tekanan

darah arteri secara tidak langsung dilakukan dengan teknik yang sederhana, tanpa menembus
arteri/non invasive dan dapat dilakukan dimana saja jika diperlukan. Tujuan pengukuran tekanan
darah arteri secara langsung maupun tidak langsung adalah untuk mengetahui tinggi tekanan darah
arteri pada waktu systole ventrikel (tekanan sistolik) dan pada waktu disate ventrikel (tekanan
diastolik).

Tinggi tekanan darah arteri rata-rata; TR=TD +1/3 (TS -TD) mmhg
Keterangan:
TR - Tinggi tekanan darah arteri rata-rata TS - Tinggi tekanan sistolik TD - Tinggi
tekanan diastolik Tekanan darah pada sistem arteri bervariasi sesuai dengan siklus jantung, yaitu
memuncak pada waktu systole dan sedikit menurun pada waktu diastole. Beda antara tekanan sistolik
dan diastolik disebut tekanan nadi. Pada waktu ventrikel berkontraksi, darah akan dipompakan ke
seluruh tubuh. Keadaan ini disebut keadaari sistolik, tekanan darah ini disebut tekanan sistolik. Pada
saat ventrikel rileks darah dari atrium masuk ventrikel, tekan darah ini disebut tekanan diastolik.
Nilai normal tekanan sistolik dan diastolik yaitu 120/80 mmHg. Tingginya tekanan darah
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya aktivitas fisik, emosi, rasa sakit, suhu sekitar,
penggunaan kopi, tembakau dan lain-lain.
Tinggi tekanan darah arteri pada orang dewasa normal dalam keadaan istirahat dalam posisi
berbaring adalah 120 mmHg untuk tekanan sistolik, 70 mmHg untuk tekanan diastolik (120/70
mmHg). Tinggi tekanan darah ini bervariasi antara lain karena umur, jenis kelamin dan posisi badan
atau bagian badan. Yang mempengaruhi variasi tekanan arteri karena posisi badan atau bagian badan
adalah karena gaya berat. Orang yang berdiri tegak, tekanan darah arteri pada kaki lebih tinggi
daripada tekanan darah arteri pada kepala, sedangkan orang yang berbaring, tinggi tekanan darah
arteri di seluruh badan adalah sama. Dalam hal ini pada orang yang berdiri tegak, tekanan darah
arteri yang di kaki mendapat tekanan hidrostatis, kolom darah di dalam badan, sedangkan yang di
kepala tidak. Pada orang yang berbaring, kolom darah di dalam badan terletak horizontal (tegak
lurus terhadap gaya berat) sehingga pengaruh gaya berat terhadap seluruh kolom darah adalah sama
beratnya.

Pada berat jenis darah yang normal, tinggi tekanan hidrostatis ini adalah
0.

77.mHg7cm

pada arah gaya berat. Dengan demikian, jika tinggi tekanan darah

arteri rata-rata setinggi jantung misalnya 110 mmHg, maka tinggi tekanan darah arteri rata-rata di
kaki yang letaknya 105 cm di bawah jantung adalah 100+(105 X 0,77) mmHg-180 mmHg.
Sedangkan tinggi tekanan darah arteri rata-rata di kepala yang letaknya 50 cm di atas jantung adalah
100 - (50 X 0,77) mmHg-62 mmHg. Pada orang yang berbaring, seluruh badan terletak pada bidang
Horizontal sehingga tekanan darah arteri rata-rata disepanjang badan sama tingginya.

Alat yang digunakan:


1.

Stetoskop, alat ini terdiri dari:


a.

Earpiece, ujung bagian telinga yang dipasang ditelinga pemeriksa pada waktu memeriksa
penderita

b.

Chest piece : Ujung bagian dada yang diletakan diatas dada penderita pada waktu
pemeriksaan. Ujung ini ada dua macam:

Ujung yang berbentuk corong.

'

Ujung yang lebar dengan diafragma.


%
Ujung berbentuk corong dipergunakan untuk mendengar bunyi dengan berbagai frekuensi,
sedangkan yang lebar dengan diafragma hanya untuk bunyi dengan frekuensi yang tinggi saja,
bunyi frekuensi rendah diredam oleh diafragma.
Ujung corong ini tidak boleh ditekan terlalu keras di atas kulit sebab kulit yang terenggang
karena tekanan yang keras itu dapat berfungsi sebagai diafragma sehingga yang berfrekuensi
rendah tidak terdengar.

2.

Spygmomanometer dan balut Riva Rocci (Tensimeter)


Alat ini terdiri atas sebuah manometer yang dihubungkan dengan sebuah kantong yang
berbentuk balut, berdinding keras sehingga tidak dapat direnggangkan dan dapat diisi udara di
dalamnya. Kantong atas balut ini disebut Riva Roci. Balut Riva Rod ini \ - - dihubungkan
pula dengan sebuah pompa udara yang berguna untuk memasukan udara dari dalam balut.
Manometer yang dipergunakan pada pengukuran ini dapat manometer yang memakai pegas
dan dapat pula manometer air raksa. Dengan memompa udara ke dalam balut, maka tekanan
udara di dalam balut akan naik dan pompa balut ini lalu

mendesak jaringan yang terbalut sehingga arteri di bagian tengah terjepit. Dengan terjepitnya
arteri ini maka aliran darah di dalamnya dapat dihentikan. Untuk mengalirkan darah ini kembali,
udara di dalam balut dikeluarkan dengan memutar kran yang terdapat di tangkai pompa udara

Cara Pemeriksaan tekanan darah:


Siapkan tensimeter dan stetoskop.
Penderita dalam keadaan duduk / berbaring / berdiri.
Lengan dalam keadaan bebas dan relaks, bebaskan dari tekanan karena pakaian
-

Pasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu
ketat, kira-kira 2,5 - 5 cm di atas siku.
Tempatkan lengan penderita sedemikian sehingga siku dalam keadaan sedikit fleksi. Carilah
arteri brachialis, biasanya terletak di sebelah medial tendo biseps.
Dengan satu jari meraba a. Brachialis, pompa manset dengan cepat sampai kira-kira 30 mmHg di
atas tekanan ketika puisasi a. Brachialis menghilang.

Turunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai denyutan a. Brachialis teraba kembali.


Inilah tekanan sistolik palpatoir.
Sekarang ambillah stetoskop, pasang corong bel stetoskop pada a. Brachialis.

Pompa manset kembali, sampai kurang lebih 30 mmHg di atas tekanan sistolik palpair.

Kemudian secara perlahan turunkan tekanan manset sengan kecepatan kira-kira 2-3 mmHg
perdetik. Perhatikan saat dimana denyutan a. Brachialis terdengar. Inilah tekanan sistolik.
Lanjutkan

penurunan tekanan

manset sampai

suara denyutan

melemah

dan kemudian

menghilang. Tekanan pada saat itu adalah tekanan diastolik.


-

Apabila menggunakan tensimeter air raksa, usahakan agar posisi manometer selalu vertikal, dan
pada waktu membaca hasilnya, mata harus berada segaris horisontal dengan level air raksa

Pengulangan pengukuran dilakukan setelah menunggu beberapa menit setelah pengukuran


pertama.

PENGUKI RAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG DAN PENGARUH
DAYA BERAT TERHADAP TEKANAN DARAH ARTERI
Nama Mahasiswa
No.Mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

1. Berne, R.M., arid levy, M.N., 1981. Cardivascular Physiology. The C.V. Mosby Company, St.
A. Data Probandus
Jenis Kelamin
Louis.
Umur/Tanggal Lahir
: Tahun/.
2. Delp. M.M.n. and Manning, R.T., 1975. Major's Physical Diagnosis. W.B. Saunders Company,
Tinggi Badan
: cm
Berat Badan
: kg
Philadelpia.
3. Ganong, W.F., 1979., Review of Medical Physiology, edisi IX, edisi Asia, Lange Medical
B. Hasil pengukuran tekanan darah cara auskultatoir
Publication, Los Altos.
1. Pada probandus dengan posisi badan berbaring dengan kedua lengan lurus sejajar dengan
4. Rushmer,
R.F.,
1975, Structure and Function of The Cardiovascular System., W.B. Saunders
sumbu
badan
Tekanan
sistolik
Company,
Philadelpia.
mmHg
Tekanan diastolic
mmHg
mmHg
Tekanan darah
/
2. Pada probandus dengan posisi badan duduk dengan kedua lengan lurus ke bawah.
Tekanan sistolik
mmHg
mmHg
Tekanan diastolic
/ mmHg
Tekanan darah
3. Pada probandus dengan posisi badan berdiri dengan kedua lengan lurus sejajar
Tekanan sistolik
:
mmHg
Tekanan diastolic
:
mmHg
Tekanan darah
:
/
mmHg

Pembahasan :

Kesimpulan:

Kediri

Tanda Tangan Instruktur

Tanda Tangan

2013

Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai