Anda di halaman 1dari 255

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A

PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS


TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI

Oleh
Muhammad Dhuhaa
NPM 09310061

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A


PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Skripsi
Diajukan kepada IKIP PGRI Semarang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh
Muhammad Dhuhaa
NPM 09310061

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2013

Halaman Persetujuan
Skripsi Berjudul
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A
PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Yang disusun oleh

Muhammad Dhuhaa
NPM 09310061

Telah distujui dan siap untuk diujikan


Semarang, 29 Juli 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Sutrisno, S.E, M.M, M. Pd.

Drs.Sudargo, M.Si

NIP.196011211987031001

NIP. 196011131992031001

ii

Halaman Pengesahan
Skripsi Berjudul
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A
PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Muhammad Dhuhaa
NPM 09310061
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada hari Senin 29 Juli 2013
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Ketua

Sekertaris

Drs. Nizaruddin, M,Si

Dr. Rasiman, M.Pd

NIP. 19680325 199403 1 004

NIP. 19560218 198603 1 001

Anggota Penguji

1. Drs. Sutrisno, S.E, M.M, M. Pd.

2. Drs.Sudargo, M.Si.
NIP.19601113 199203 1 001

3. Ir. Agung Handayanto M, Kom

NIP.19601121 198703 1 001

NIP.19620919 199403 1 003


iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: Muhammad Dhuhaa

NPM

: 09310061

Program Studi : Pendidikan Matematika


Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah lain. Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terbukti atau dibuktikan bahwa
skripsi ini bukan merupakan karya asli saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh, serta sanksi lainnya sesuai hukum
yang berlaku.

Semarang, 29 Juli 2013


Yang membuat pernyataan,

Muhammad Dhuhaa

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

(1) Sesunggunya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau
telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau
berharap jalani hidup ini dengan cinta, sebab jika kamu mencintai apapun
yang kamu hadapi pasti akan terasa ringan menjalaninya. (Al-Insyiroh: 6-8)
(2) Man Jadda Wa Jadda..Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan
berhasil (Ungkapan Arab gandulll).
(3) Hidup berjalan seperti apa yang kita pikirkan, bukan sebaliknya. (Siti
Walidah, istri K.H. Ahmad Dahlan)
PESRSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :

(1) Ibuku Tumiatun dan Bapakku Samhudi terimakasih atas kasih sayang yang
tulus, sujud dan doa yang mereka

panjatkan untuk kebahagiaan dan

kesuksesanku.
(2) Sahabat-sahabatku kontrakan.
(3) Teman-teman seperjuangan B-Class CommunityMath09
(4) Almamater IKIP PGRI Semarang.

(5) Dan semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung demi kelancaran pembuatan skripsi ini..

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SEND A


PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Muhammad Dhuhaa
Prodi Pendidikan Matematika

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara
siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem
dengan media LKS dan model pembelajaran konvensional.
Dari hasil analisis awal, untuk uji normalitas didapat Lo = 0,088 untuk kelompok kontrol,
Lo = 0,149 untuk kelompok eksperimen 1, dan Lo = 0,084 untuk kelompok eksperimen 2,
dan
0,05 serta n = 25 didapat Ltabel = 0,173 karena Lo Ltabel maka Ho diterima jadi
sampel berasal dari distribusi normal. Untuk uji homogenitas didapat 2hitung = 1,858 dan
0,05 dan dk = 2 adalah 5,99. Karena hitung tabel , maka Ho
diterima, sehingga sampel tersebut mempunyai varians yang homogen. Untuk uji anava
didapat Fhitung = 0,733 dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 72
dan 0,05 didapat Ftabel = 3,13. Karena Fhitung< Ftabel maka Ho diterima. Dengan kata
lain sebelum diberikan perlakuan tidak ada perbedaan hasil belajar.
Dari hasil analisis akhir, untuk uji normalitas didapat Lo = 0,088 untuk kelompok kontrol,
Lo = 0,166 untuk kelompok eksperimen 1, dan Lo = 0,116 sedangkan untuk kelompok
eksperimen 2 dan
0,05 dan n = 25 didapat Ltabel = 0,173 karena Lo Ltabel maka Ho
diterima jadi sampel berasal dari distribusi normal. Untuk uji homogenitas didapat bahwa
2hitung = 4,315 dan tabel dengan
0,05 dan dk = 2 adalah 5,99. Karena

2tabel dengan

2 hitung 2 tabel , maka Ho diterima, sehingga sampel tersebut mempunyai varians yang
homogen. Untuk uji hipotesis 1 yaitu uji anava satu arah didapat Fhitung = 5,865 dari daftar
distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 72 dan 0,05 didapat Ftabel =
3,13. Karena Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak. Kemudian dilanjutkan dengan uji t pada
hipotesis 2 diperoleh thitung = 3,216 > ttabel = 1,664. Pada hipotesis 3 diperoleh thitung =
3,048 > ttabel = 1,664. Pada hipotesis 4 diperoleh - ttabel < thitung < ttabel yaitu -2,0198 < -0,186
< 2,0198) maka H0 diterima.
Kesimpulannya ialah model pembelajaran Think Pair Share dengan media LKS dan
model pembelajaran Send A Problem dengan media LKS lebih efektif dibandingkan
dengan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika pada materi
prisma dan limas kelas VIII Semester II di SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran
2012/2013.
Kata Kunci: Efektifitas, Hasil Belajar, media LKS

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN
SEND A PROBLEM DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU
LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PRISMA
DAN LIMAS KELAS VIII SMP NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2012/2013.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi
pada Program Strata 1 IKIP PGRI Semarang dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu
yang sudah didapat oleh mahasiswa selama masa perkuliahan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Dr. Muhdi, S.H, M. Hum., selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.

2.

Drs. Nizaruddin, M. Si., selaku Dekan FP MIPA IKIP PGRI Semarang.

3.

Dra. Hj. Intan Indiati, M.Pd., selaku Wakil Dekan I Fakultas Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4.

Dr. Rasiman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika IKIP
PGRI.

5.

Drs. Sutrisno, S.E., M.M., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah menuntun,
membimbing dan memberi pengarahan yang sangat berguna dalam penyusunan
skripsi ini.

6.

Drs. Sudargo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah menuntun,
membimbing dan memberi pengarahan yang sangat berguna dalam penyusunan
skripsi ini.

7.

Lilik Murdiatno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Rembang yang
telah memberikan izin penelitian.

8.

Tri Husnani, S.Pd, selaku guru matematika SMP Negeri 2 Rembang yang
telah memberikan waktu serta bantuan penulis dalam pelaksanaan penelitian
di SMP Negeri 2 Rembang.

9.

Kedua orang tua yang selalu memberi semagat dalam setiap kesempatan.

10. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Matematika IKIP PGRI Semarang yang


telah membantu penelitian saya.
vii

Penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dengan penulisan


skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Semarang,

2013

Penulis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................

iii

PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI..........................................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................

ABSTRAK ...................................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................

vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................

xi

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

B. Permasalahan .....................................................................................

C. Hipotesis ............................................................................................

D. Tujuan Penelitian ................................................................................

E. Manfaat Penelitian ..............................................................................

F. Definisi Istilah.....................................................................................

TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori ...................................................................................

11

B. Kerangka Berfikir ...............................................................................

40

C. Paradigma penelitian ................................................................ ..........

41

METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................

42

B. Subyek Penelitian ...............................................................................

42

ix

BAB IV

BAB V

C. Teknik Sampling .................................................................................

42

D. Instrumen Penelitian ...........................................................................

43

E. Variabel Penelitian..................................................................... .........

43

F. Desain Eksperimen...................................................... .......................

44

G. Prosedur ..............................................................................................

45

H. Teknik Pengumpulan Data..................................................................

47

I.

48

Analisis dan intepretasi Data ..............................................................

HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian ............................................................................

66

B. Uji Coba instrumen .............................................................................

66

C. Tahap Pelaksanaan Penelitian .............................................................

72

D. Analisis Data .......................................................................................

72

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Lampiran 1

: Daftar Nama Siswa kelas Uji Coba

2.

Lampiran 2

: Daftar Nama Siswa Kelas Experimen 1

3.

Lampiran 3

: Daftar Nama Siswa Kelas Experimen 2

4.

Lampiran 4

: Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol

5.

Lampiran 5

: Daftar Nilai Ulangan Akhir Semester Gasal

6.

Lampiran 6.1

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Kontrol Manual

7.

Lampiran 6.2

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Eksperimen 1 Manual

8.

Lampiran 6.3

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Eksperimen 2 Manual

9.

Lampiran 6.4

: Perhitungan Homogenitas Data Awal Manual

10.

Lampiran 6.5

: Perhitungan Anava Data Awal Manual

11.

Lampiran 6.a

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Kontrol Excel

12.

Lampiran 6.b

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Eksperimen 1 Excel

13.

Lampiran 6.c

: Perhitungan Normalitas Awal Kelas Eksperimen 2 Excel

14.

Lampiran 6.d

: Perhitungan Homogenitas Data Awal Excel

15.

Lampiran 6.e

: Perhitungan Anava Data Awal Excel

16.

Lampiran 7

: RPP Kelas Eksperimen 1 Pertemuan 1


RPP Kelas Eksperimen 1 Pertemuan 2

17.

Lampiran 8

: RPP Kelas Eksperimen 2 Pertemuan 1


RPP Kelas Eksperimen 2 Pertemuan 2

18.

Lampiran 9

: RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1


RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2

19.

Lampiran 10

: Materi Prisma dan Limas

20.

Lampiran 11

: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1

21.

Lampiran 12

: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2

22.

Lampiran 13

: Kisi-kisi Soal Uji Coba

23.

Lampiran 14

: Soal Uji Coba

24.

Lampiran 15

: Kunci Jawaban Soal Uji Coba

25.

Lampiran 16

: Silabus

26.

Lampiran 17

: Daftar Nilai Kelas Uji Coba


xi

27.

Lampiran 18

: Analisis Soal Uji Coba (Perhitungan Manual dan Excel)

28.

Lampiran 19

: Daftar Nilai Hasil Evaluasi

29.

Lampiran 20.1 : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Kontrol Manual

30.

Lampiran 20.2 : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Eksperimen1 Manual

31.

Lampiran 20.3 : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Eksperimen2 Manual

32.

Lampiran 20.4 : Perhitungan Homogenitas Data Akhir Manual

33.

Lampiran 20.5 : Perhitungan Anava Data Akhir Manual

34.

Lampiran 20.6 : Perhitungan Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 2 Manual

35.

Lampiran 20.7 : Perhitungan Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 3 Manual

36.

Lampiran 20.8 : Perhitungan Uji t Dua Pihak Untuk Hipotesis 4 Manual

37.

Lampiran 20.9 : Perhitungan Ketuntasan Belajar Klasikal Manual

38.

Lampiran 20.a : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Kontrol Excel

39.

Lampiran 20.b : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Eksperimen 1 Excel

40.

Lampiran 20.c : Perhitungan Normalitas Akhir Kelas Eksperimen 2 Excel

41.

Lampiran 20.d : Perhitungan Homogenitas Data Akhir Excel

42.

Lampiran 20.e : Perhitungan Anava Data Akhir Excel

43.

Lampiran 20.f : Perhitungan Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 2 Excel

44.

Lampiran 20.g : Perhitungan Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 3 Excel

45.

Lampiran 20.h : Perhitungan Uji t Dua Pihak Untuk Hipotesis 4 Excel

46.

Lampiran 20.i : Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Kontrol Excel

47.

Lampiran 20.j : Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 Excel

48.

Lampiran 20.k : Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 Excel

49.

Lampiran 21

: Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment

50.

Lampiran 22

: Tabel Z

51.

Lampiran 23

: Tabel Distribusi t

52.

Lampiran 24

: Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors

53.

Lampiran 25

: Tabel Chi Kuadrat

54.

Lampiran 26

: Tabel Distribusi F

Surat Ijin Penelitian


Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitan

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan matematika di sekolah senantiasa berubah dan berkembang
seirama dengan perkembangan teori belajar, teknologi dan tntutan dalam
perubahan sosial. Sebagaimana Negara lain, saat ini Negara kita juga
memulai perubahan dalam pendidikan melalui restrukturisasi kurikulum.
Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan dari teori teori
belajar, teknologi dan sosial masyarakat tetapi juga disebabkan karena faktor
faktor lain seperti: kebutuhan dan penggunaan matematika, perkembangan
teknologi, dan persaingan global.
Dalam pembelajaran matematika guru dan siswa akan mengalami
hambatan yang menyolok apabila tidak didahului dengan penanaman konsep
dasar tentang matematika itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa matematika merupakan objek pembelajaran yang abstrak, sehingga
kadang-kadang sulit untuk disajikan dalam bentuk konkret. Selama ini
pembelajaran hanya berlangsung dalam penyajian angka-angka sehingga
yang tertanam pada siswa hanya hitungan angka-angka yang dianggap kurang
bermanfaat bagi kehidupan siswa dan merupakan mata pelajaran yang sangat
sulit. Padahal kalau dicermati disetiap segi kehidupan manusia tidak terlepas
dari asas yang berlaku atau yang dipelajari dalam matematika dan pada
gilirannya akan mempermudah untuk memecahkan masalah.
Pada saat ini banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Hal ini terlihat dari banyaknya
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan rendahnya prestasi belajar siswa
(nilai) baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun UN. Padahal
dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas biasanya guru memberikan
tugas secara kontinyu berupa latihan soal. Tetapi ternyata latihan tidak
sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah
matematika.

Dengan berbagai permasalahan di atas, terdapat banyak strategi, model,


pendekatan dan metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran. Namun perlu disadari bahwa dalam penerapannya tidak setiap
model, metode dan pendekatan pengajaran sesuai dengan materi yang
diajarkan. Pada umumnya dalam pembelajaran matematika pusat perhatian
siswa terpusat pada gurunya yang mengakibatkan siswa menjadi malas, tidak
semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika di SMP Negeri 2
Rembang, dari hasil wawancara dengan guru matematika, bahwa hasil
belajar matematika siswa kelas VIII cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata ujian semester gasal siswa yaitu 68. Padahal kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditentukan adalah 70. Cukup rendahnya hasil belajar
siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya metode
pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran masih berpusat
pada guru, akhirnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga
mereka tidak terlatih berpikir kreatif dalam menemukan jawaban sendiri
dalam pemecahan masalah matematika.
Dari uraian permasalahan di atas, diperoleh bahwa umumnya siswa
hanya terbiasa mengerjakan model soal yang keterangannya terperinci,.
Sehingga dengan mudah siswa langsung menggunakan rumus. Hal ini
disebabkan oleh karena siswa tidak menguasai atau memahami konsep dasar
bagaimana proses menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebagian siswa
hanya menghafal rumus, sehingga saat model soal sedikit diubah padahal
maknanya sama, siswa akhirnya tidak dapat menyelesaikannya. Sewaktu
duduk di bangku sekolah dasar, siswa memang langsung dihadapkan pada
rumusnya. mereka tidak mengetahui bagaimana proses menyelesaikan
masalah itu diperoleh.
Jadi, berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba
menerapkan suatu model pembelajaran yang dianggap lebih efektif untuk
meningkatkan kualitas belajar dan pemahaman konsep khususnya dalam
pokok bahasan bangun prisma dan limas. model pembelajaran yang dianggap

tepat adalah model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem.
Menurut Elizabert (2012: 155) bahwa model pembelajaran Think Pair Share
sangat efektif untuk pemanasan sebelum melakukan diskusi. Sedangkan
model pembelajaran Send A Problem adalah model pembelajaran yang
menekankan kerja kelompok. Melalui model pembelajaran Think Pair Share
dan Send A problem, siswa diharapkan mampu menyelesaikan masalahmasalah yang terdapat pada materi bangun ruang sisi datar.
Selain dengan model pembelajaran proses pembelajaran matematika
agar lebih bermakna bagi siswa, dapat dirancang suatu pendekatan
pembelajaran yang tepat. Pendekatan yang dibutuhkan yaitu pendekatan
konstruktivistik, yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
mengajak siswa untuk berpikir dan mengkonstruksi dalam memecahkan suatu
permasalahan secara bersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian
yang akurat.
Untuk lebih mendukung kegiatan pembelajaran lagi, agar siswa lebih
aktif dalam pembelajaran, guru menyediakan LKS (Lembar Kerja Siswa)
sebagai pegangan siswa. Dengan menggunakan LKS juga guru dapat
mengarahkan pengajaran, dapat mempercepat proses belajar mengajar dan
hemat waktu mengajar, serta dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran
yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.
Di dalam pembelajaran menggunakan LKS akan membuka kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Dengan
demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam
proses belajar mengajar.
Dengan model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dalam matematika akan
dapat membantu para siswa meningkatkan semangat belajar siswa dalam
pembelajaran

matematika.

Para

siswa

secara

individu

membangun

kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalahmasalah matematika, sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa
takut terhadap matematika yang banyak dialami para siswa.

Dengan dasar pemikiran itulah peneliti termotivasi untuk melaksanakan


penelitian tentang Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share Dan Send A Problem Dengan Pendekatan Kontruktivistik
Berbantu LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Prisma
dan Limas Kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Permasalahan
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi
model pembelajaran Think Pair Share dan model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dan yang
diberi model pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan
limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang?
2. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran
Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih
baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada
materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Rembang?
3. Apakah hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran
Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih
baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada
materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Rembang?
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi
model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Kontruktivistik
berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan Kontruktivistik pada materi bangun prisma
dan limas bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang?

C. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat seentara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. (Arikunto, 2010: 110). Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dibuat, hipotesis dari penelitian ini adalah :
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, Send A Problem dengan
pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran
konvesional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII
semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
Ha1: Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Think Pair Share, Send A Problem dengan
pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran
konvensional pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas
VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013.
Ha2: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think
Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih
baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional
pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII
semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
Ha3: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik
dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional pada
pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester
genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
Ha4: Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model
pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada pokok
bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap
SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.

Untuk keperluan uji empiris, maka Ha diubah menjadi Ho.


Ho1: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, Send A Problem
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan model
pembelajaran konvesional pada pokok bahasan bangun prisma dan
limas untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun
Ajaran 2012/2013.
Ho2: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Think
Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS tidak
lebih baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran
konvensional pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII
semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
Ho3: Hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS tidak lebih
baik dibanding siswa yang diberi model pembelajaran konvensional
pada pokok bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII
semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
Ho4: Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi
model

pembelajaran

Think

Pair

Share

dengan

pendekatan

konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model


pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS pada pada pokok bahasan bangun prisma dan limas
untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran
2012/2013.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak ingin dicapai dalam penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan hasil belajar matematika
antara siswa yang diberi model pembelajaran

Think Pair Sharedan

model

dengan

pembelajaran

Send

Problem

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS dan yang diberi model pembelajaran

konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Rembang.
2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diberi model
pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik
berbantu LKS lebih baik atau tidak dibanding siswa yang diberi model
pembelajaran konvensional materi bangun prisma dan limas bagi siswa
kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang.
3. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diberi model
pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik
berbantu LKS lebih baik atau tidak dibanding siswa yang diberi model
pembelajaran konvensional pada materi bangun prisma dan limas bagi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang.
4. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan hasil belajar matematika
antara siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share dengan
pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi
model

pembelajaran

Send

Problem

dengan

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS pada materi bangun prisma dan limas


bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau konstribusi
nyata kepada beberapa pihak, yaitu :
1. Bagi Siswa
a. Membuat siswa lebih senang dan suka pada mata pelajaran matematika.
b. Meningkatkankemampuan bersosialisasi siswa.
c. Memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran matematika dan
melatih siswa untuk belajar berani mengemukakan ide dan gagasannya.
2. Bagi Guru
a. Memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.
b. Memberi motivasi kepada guru untuk lebih meningkatkan kualitas
pembelajaran dan berkesempatan melakukan modeling sehingga

diharapkan

tidak

mengalami

kesulitan

saat

mengimplementasi

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif.


3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan pelayanan pendidikan khususnya dalam pembelajaran
matematika.
b. Memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait tentang manfaat
model pembelajaran Think Pair Share dan Send A Problem serta
manfaat pendekatan pembelajaran Konstruktivistik .
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman,
danpemahaman mengenai pengelolaan kelas bagi peneliti dan dapat
memotivasi untuk lebih baik dalam mengajar.

F. Definisi Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.

Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 : 96) efektif
berarti pengaruh , kesannya dan keefektifan berarti keadaan yang
berpengaruh, keberhasilan. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 7879) suatu cara untuk mengukur efektivitas ialah dengan jalan menentukan
transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang telah
dipelajari. Sedangkan dalam penelitian ini efektivitas pada penelitian ini
adalah adanya keberhasilan yang di pengaruhi dari tinggi rata rata hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen 1 yaitu kelas dengan model
pembelajaran

TPS

(Think

Pair

Share)

dengan

pendekatan

konstruktivistik berbantu LKS dan kelas eksperimen 2 yaitu kelas dengan


model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS lebih tinggi dari pada kelas Konvensional.
2.

Model Pembelajaran
Menurut Arends (dalam Trianto, 2010: 51), model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang digunakan, termasuk di

dalamnya

tujuan-tujuan

pengajaran,

tahap-tahap

dalam

kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.


Sedangkan menurut Suherman (2003: 7) model pembelajaran
dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas
yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Model

pembelajaran

klasikal,

individual,

diagnostik,

remidial,

terprogram dan modul.


3.

Pembelajaran Kooperatif
Menurut Hamdani (2011: 30) pembelajaran kooperatif adalah
rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

4.

Model Pembelajaran Think Pair Share


Think-Pair-Share adalah teknik yang efektif digunakan, terutama
sebagai pemanasan sebelum melakukan diskusi kelas. Komponen
Think (Berpikir) mengharuskan mahasiswa untuk berhenti dan menata
pikiran mereka. Komponen Pair (Pasangan) dan Share (Berbagi)
mendorong mahasiswa untuk membandingkan dan membedakan
pemahaman mereka dengan orang lain, dan untuk melatih terlebih dahulu
tanggapan mereka dalam situasi dengan resiko rendah sebelum
mengutarakannya ke hadapan umum bersama seluruh kelas. (Elizabert E.
Barkley, 2012: 155).

5.

Model Pembelajaran Send A Problem


Send-A-Problem melibatkan dua tahap kegiatan: penyelesaian
masalah dan evaluasi solusi. Tujuan dari tahap pertama adalah memberi
kesempatan

pada

mahasiswa

untuk

berlatih

dan

mempelajari

keterampilan berpikir yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah yang


efektif. Tujuan tahap kedua adalah membantu mahasiswa belajar
membandingkan dan membedakan berbagai macam solusi. (Elizabert E.
Barkley, 2012: 267).

10

6.

Pendekatan Konstruktivik
Kontruktivis merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan
kontekstual. Pengetahuan dibangun oleh siswa melalui kegiatan
eksplorasi dan diskusi dengan temannya. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diangkat, tetapi siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
(http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/pendekatan-konstruktivis/).

7.

LKS
Bagian modul yang berisi soal-soal yang harus dijawab atau
diselesaikan siswa.

8.

Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2009: 5).
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik (Suprijono, 2009: 6).
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah nilai
evaluasi siswa SMP Negeri 2 Rembang Kelas VIII pada mata pelajaran
matematika materi bangun prisma dan limas.

9.

Materi Bangun Prisma dan limas


Materi yang disampaikan pada SMP kelas VIII semester genap.
Berdasarkan dari penegasan istilah, penelitian ini dapat diartikan suatu
peneitian eksperimen untuk mengetahui perbandingan hasil belajar
matematika yang akan diperoleh siswa yang mendapat pembelajaran
Think

Pair

Share

dan

Send

Problem

dengan

pendekatan

Konstruktivisme dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran


konvensional pada materi bangun prisma dan limas.
10. Kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII semester genap SMP
Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013.

11

BAB II.
TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri
seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam
berfikir, berbuat dan bersikap.
Sebagai landasan mengenai apa yang dimaksud dengan belajar,
ada beberapa definisi dari para ahli mengenai belajar.
Menurut Aunurraman (2009: 32) belajar merupakan kegiatan
penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana
seharusnya belajar, dapat dikatakan tidak ada ruang dan waktu di mana
manusia dapatmelepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti
pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat, maupun waktu,
karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga
tidak pernah berhenti.
Menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2009: 35) belajar adalah
suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh
tujuan tertentu.
Menurut Dahar (2011: 3) komponen terakhir dalam definisi
belajar ialah sebagai suatu hasil pengalaman. Istilah pengalaman
membatasi macam-macam perubahan perilaku yang dapat dianggap
mewakili belajar. Batasan ini penting dan sulit untuk didefinisikan.
Biasanya batasan ini dilakukan dengan memperhatikan penyebabpenyebab perubahan dalam perilaku yang tidak dapat dianggap sebagai
hasil pengalaman.

11

12

Menurut Hamalik (2001: 27) belajar adalah modifikasi atau


memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Perubahan belajar yang
terjadi pada siswa dapat dilihat dari perbedaan perilaku sebelum dan
sesudah melaksanakan kegiatan belajar. Jadi, adanya perubahan
perilaku tampak setelah seseorang melaksanakan pembelajaran.
Dari definisi yang dikemukakan di atas, ada beberapa hal yang
penting mengenai belajar yaitu: belajar merupakan suatu perubahan
tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku
yang lebih baik, belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi
melalui latihan atau pengalaman, tingkah laku yang mengalami
perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian.
Untuk dapat dikatakan belajar, maka perubahan tingkah laku yang
terjadi harus relatif tetap dan meningkat.

b. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Slameto (2010: 27) prinsip belajar yang dapat
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap
siswa secara individual, yaitu:
1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional;
b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi
yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar
dengan efektif;
d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2) Sesuai hakikat belajar
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya;

13

b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan


discovery;
c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pegertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
response yang diharapkan;
3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya;
b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
4) Syarat keberhasilan belajar
a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehngga siswa dapat
belajar dengan tenang;
b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar


Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar
individu. (Slameto, 2010: 54-69):
1) Faktor faktor Intern
a) Faktor jasmaniah, meliputi : faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis, meliputi : inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan, meliputi : kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani (bersifat psikis).

14

2) Faktor faktor ekstern


a) Faktor keluarga, meliputi : cara orang tua mendidik anak, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengetian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah, meliputi : metode megajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pengajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, dan tugas
rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi :kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Menurut Aunurrahman (2009: 177-195) berhasil atau tidaknya
seseorang

dalam

belajar

disebabkan

beberapa

faktor

yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri


orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya, yaitu:
1) Faktor-faktorInternal Belajar.
a) Ciri khas/karakteristik siswa
Berkaitan dengan kondisi kepribadian siswa, baik fisik
maupun mental.
b) Sikap terhadap belajar
Dalam kegiatan belajar, sikap siswa dalam proses belajar,
terutama sekali ketika memulai kegiatan belajar merupakan
bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa
selanjutnya ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai
kegiatan belajar.
c) Motivasi belajar
Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan
yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk
mendahayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan
potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar.

15

d) Konsentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis
yang seringkali tidak begitu mudah untuk diketahui oleh orang
lain selain diri individu yang sedang belajar. Kesulitan
kosentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang
dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam
mencapai hasil belajar yang diharapkan.
e) Mengolah bahan belajar
Mengolah bahan belajar dapat diartikan sebagai proses
berpikir seseorang untuk mengolah informasi-informasi yang
diterima sehingga menjadi bermakna.
f) Menggali hasil belajar
Menggali

hasil

belajar

merupakan

suatu

proses

mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan.


g) Rasa percaya diri
Rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis
seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental
dalam proses pembelajaran.
h) Kebiasaan belajar
Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang
telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga
memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya.
2) Faktor-faktor Eksternal Belajar
a) Faktor guru
Menurut Parkey dalam Aunurrahman (2009: 189) guru
tidak hanya sekedar sebagai guru di depan kelas, akan tetapi
juga sebagai bagian dari organisasi yang turut serta menentukan
kemajuan sekolah bahkan di masyarakat.
b) Lingkungan sosial (termasuk teman sebaya)
Sebagai makhluk sosial maka setiap siswa tidak mungkin
melepaskan dirinya dari interaksi dengan lingkungan, terutama

16

sekali teman-teman sebaya di sekolah. Lingkungan sosial dapat


memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan
pengaruh negatif terhadap siswa.
c) Kurikulum sekolah
Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru
sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses
pembelajaran.

Kurikulum

disusun

berdasarkan

tuntutan

perubahan dan kemajuan masyarakat, sementara perubahanperubahan dan kemajuan adalah sesuatuyang harus terjadi,
maka kurikulum juga harus mengalami perubahan.
d) Sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor
yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Di samping itu juga akan mendorong terwujudnya proses
pembelajaran yang efektif.

d. Pembelajaran
1) Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian
belajar dan mengajar. Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki
guru untuk mencapai tujuan kurikulum (Hardini dan Puspitasari,
2012: 10).
Yang dimaksud pembelajaran di sini adalah pembelajaran yang
dilakukan guru, dengan semua pengetahuan yang dimiliki oleh guru
tersebut kemudian ditularkan kepada siswanya dengan sepenuh hati
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang
memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang
secara optimal (Suherman, 2003: 7).

17

Yang dimaksud pembelajaran di sini adalah proses belajar


yang menekankan pada situasi dan kondisi kelas yang aman dan
menyenangkan, sehingga dapat menumbuhkembangkan pola pikir
siswa secara maksimal..
Sedangkan menurut Suprijono (2009: 13) pembelajaran
berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan
mempelajari.
Yang

dimaksudkan

dengan

proses,

cara,

perbuatan

mempelajari adalah suatu kegiatan siswa di mana terjadi sebuah


proses kegiatan untuk mempelajari sesuatu sehingga terjadi
perubahan ke arah positif pada diri siswa.
Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah upaya guru mengorganisir lingkungan
dengan memberikan nuansa belajar yang menyenangkan agar
tingkah laku dan tumbuh kembang siswa berubah ke arah yang lebih
baik.

2) Pembelajaran Matematika
Menurut Soejadi (1999/2000) pembelajaran matematika adalah
kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai
kendaraan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Yang dimaksud Soejadi adalah guru matematika mampu
menggunakan matematika untuk membawa siswa menuju tujuan
yang ditetapkan, jika ia memahami dengan baik matematika yang
akan digunakan sebagai wahana pembelajaran.
Cobb mendefinisikan dalam Suherman (2003: 76) bahwa
belajar matematika merupakan proses dimana siswa secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan matematika. Menurut konstruktivi
bahwa secara khusus belajar matematika adalah proses pemecahan
masalah.

18

Yang dimaksud belajar matematika di sini adalah bahwa


pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan / proses belajar
matematika

dengan

tujuan

siswa

mampu

secara

aktif

mengembangkan pengetahuanya untuk dapat memecahkan masalah.


Tujuan dalam pembelajaran matematika ada dua macam, yakni
tujuan kognitif dan tujuan afektif (Sukirman, 2001: 44).
Maksud dari tujuan kognitif yaitu tujuan yang diharapkan agar
siswa dapat mengembangkan pola pikir dan pengetahuannya. Tujuan
ini meliputi tingkat respon dari pengetahuan yang dipelajarinya,
terjadi

proses

pemahaman,

mengaplikasi,

menganalisis,

dan

mengevaluasi hasil belajarnya. Sedangkan tujuan afektif yang


dimaksud adalah penerimaan sebuah pengetahuan, kemudian terjadi
respon, penilaian, dan mampu mengembangkan kreativitas.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, yang dimaksud
pembelajaran matematika adalah suatu proses kegiatan yang
menggunakan dasar matematika sebagai wahana pendidikan untuk
mencapai satu tujuan, di mana siswa dapat meningkatkan
pengetahuan,

pemahaman,

mengaplikasi,

menganalisis,

dan

mengevaluasi serta dapat mengembangkan keterampilannya.

2. Model Pembalajaran
a. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas
meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2011:
54).
Arti dari pembelajaran kooperatif yang dimaksud adalah guru
mengarahkan siswa untuk bekerja secara kelompok yang multi etnik.
Dalam hal itu para siswa tidak mengerti kalau guru mereka
membentuk beberapa kelompok untuk mendukung pemisahan ras.

19

Menurut Hardini dan Puspitasari (2012 : 144) pembelajaran


kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok
yang memiliki aturan-aturan tertentu.
Arti

pembelajaran

yang

dimaksud

merupakan

suatu

penyelesaian permasalahan yang memberi kesempatan penuh pada


siswa untuk berinteraksi dengan temannya untuk membentuk
kelompok kecil dan saling mengajar satu sama lainnya.
Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning mencakup
suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama (Suherman,
2003:260).
Arti dari pembelajaran yang dimaksud di sini adalah hubungan
personal antar siswa dalam sebuah kelompok yang menekankan pada
interaksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan
atau membahas suatu masalah atau tugas.
Jadi, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis
soaial yang mengutamakan interaksi antar sesama teman untuk
saling mengajar satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang ingi dicapai.

2) Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif


Menurut Ratumanan (dalam Trianto, 2007 : 47) ada 7 unsur
pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan yaitu:
a) Para siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka
tenggelam atau berenang bersama;
b) Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain
dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri
sendir, dalam mempelajari materi yang dihadapi;
c) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya
memiliki tujuan yang sama;

20

d) Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggung jawab


sama besarnya di antara para anggota kelompok;
e) Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang
akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota
kelompok;
f) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara meraka memperolek
keterampilan bekejasama selama belajar; dan
g) Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual

materi

yang

ditandatangani

dalam

kelompok

kooperatif.

3) Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif


Suherman, et. al (2003: 261). Ia mengemukakan bahwa
langkah-langkah dalam penggunaan pembelajaran kooperatif adalah:
(1) membentuk kelompok antara tiga sampai lima orang tiap
kelompoknya; (2) guru membahas materi baru; (3) guru meminta
siswa bekerja sendiri untuk menyelesaikan soal atau permasalahan;
(4) siswa diminta untuk berdiskusi dan menyelesaikan latihan soal;
(5) guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah; (6) tiaptiap kelompok menyerahkan hasil kerja kelompok kepada guru; (7)
guru mengevaluasi dan mengklarifikasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk
kegiatan awal siswa diminta membandingkan dan mendiskusikan
hasil pekerjaan rumahnya dengan antar anggota dalam satu
kelompoknya.

Dalam

pembahasan

materi

baru,

guru

mengembangkan atau mendemonstrasikan suatu teknik baru yang


dapat digunakan untuk menghitung atau memecahkan sebuah
masalah. Jika diperlukan, dalam akhir pembelajaran guru memimpin
diskusi tentang pekerjaan kelompok itu yang membutuhkan
penjelasan, kemudian mengevaluasi dan mengklarifikasi.

21

Trianto (2007: 48). Ia mengemukakan terdapat enam langkah


utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif, yaitu: (1) Fase-1: Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa, (2) Fase-2: Menyajikan informasi, (3) Fase-3:
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif, (4) Fase-4:
Membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) Fase-5: Evaluasi,
(6) Fase-6: Memberikan penghargaan.
Dari uraian tersebut dapat diartikan sebelum memulai
pelajaran guru menyampaikan semua tujuan pelajaran hari ini dan
memberikan motivasi kepada siswa dengan candaan-candaan,
setelah

itu

guru

menyampaikan

materi

pelajaran

dengan

menggunakan demonstrasi atau dengan lewat bahan bacaan, setelah


itu siswa membuat kelompok untuk menyelesaikan soal yang
diberikan gurunya dengan didampingi guru, kemudian siswa
mempresentasikan hasil kerjanya ke depan, tahap terakhr guru
memberikan

penghargaan

kepada

siswa

yang

telah

berani

menyampaikan hasil kerjanya ke depan dengan memberikan tepuk


tangan atau hadiah, hal itu bertujuan untuk memotivasi anak.
Suprijono (2009: 65). Ia mengutarakan sintaks model
pembelajaran kooperatif terdiri dari enam fase, yaitu: (1) fase 1:
present goals and set, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran
kooperatif dan mempersiapkan peserta didik; (2) fase 2: present
information, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini
merupakan isi akademik; (3) fase 3: organize students into learning
teams, guru mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar;
(4) fase 4: assist team work and study, guru mendampingi tim-tim
belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan peserta
didik dan waktu yang dialokasikan; (5) fase 5: test on the material,
guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi
yang konsisten dengan tujuan pembelajaran; (6) fase 6: provide
recognition, guru mempersiapkan struktur reward atau panghargaan.

22

Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa dari awal guru


menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik
untuk siap belajar. Kemudian mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara jelas. Lalu memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang cara pembentukan tim belajar dan membantu
kelompok untuk memahami pelajaran yang diberikan dan membantu
tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya. Setelah
itu menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Untuk tahap yang terakhir guru mempersiapkan cara untuk
mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
Jadi, dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa tahap-tahap pembelajaran kooperatif adalah:
a) Merumuskan secara jelas apa yang harus dicapai peserta didik
b) Memotivasi anak
c) Memilih bentuk kegiatan belajar yang tepat
d) Menjelaskan secara detail proses pembelajaran kooperatif
e) Memberikan tugas yang tepat dalam pembelajaran
f) Menyiapkan bahan ajar
g) Melaksanaan pengelompokan peserta didik
h) Memberikan bimbingan yang cukup
i) Mengevaluasi kerja kelompok dan melakukan refleksi.

b. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share


1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
Strategi think-pair-share atau berpikir berpasangan berbagi
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think-pair-share ini
berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu.
Menurut Maryland dalam Trianto (2007: 61) think-pair-share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana

23

pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi
membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara
keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share
dapat memberikan siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk
merespon dan saling membantu.
Think Pair Share merupakan teknik yang efektif digunakan,
terutama sebagai pemanasan sebelum melakukan diskusi kelas.
Komponen Think (Berpikir) mengharuskan mahasiswa untuk
berhenti dan menata pikiran mereka. Komponen Pair (Pasangan)
dan Share (Berbagi) mendorong siswa untuk membandingkan dan
membedakan pemahaman mereka dengan orang lain, dan untuk
melatih terlebih dahulu tanggapan mereka dalam situasi dengan
risiko rendah sebelum mengutarakannya ke hadapan umum bersama
seluruh kelas. Kesempatan untuk melatih komentar terlebih dahulu
seperti ini bersama teman yang menjadi pasangan cenderung dapat
meningkatkan kualitas kontribusi siswa dan biasanya akan
eningkatkan kesediaan dan kesiapan untuk berbicara dalam
kelompok yang lebih besar.
Model pembelajaran think-pair-share menekankan kepada
kerjasama dalam satu kelompok untuk saling bertukar gagasan. Dan
hal ini memugkinkan siswa untuk menambah pengalaman dan
mendiagnosa kesalahan-kesalahan dalam logika mereka.

2) Persiapan Melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Think Pair Share
Sebelum hadir di kelas, luangkan waktu untuk membuat
sebuah pertanyaan atau masalah yang sekiranya dapat memancing
banyak tanggapan dari siswa, usahakan pertanyaan tersebut jangan
terlalu mudah dan jangan terlalu sulit. Cobalah terlebih dahulu
menanggapi pertanyaan tersebut agar nanti kalau sudah diberikan
kepada siswa Anda sudah tahu jawabannya. Kemudian tentukan

24

bagaimana Anda akan menyampaikan pertanyaan tersebut, misalnya


dengan

mebagikan

lembar

kerja,

menggunakan

proyeksi

transparansi, papan tulis. Kemudian pikirkan bagaiman siswa akan


menyampaikan gagasannya kepada Anda. Dan tentukanlah apresiasi
kepada siswa yang berani maju ke depan yang menyampikan
gagasannya.
3) Prosedur Melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share
a) Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan
dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu
beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah.
jelaskan kepada siswa bahwa berbicara atau mengerjakan bukan
bagian berpikir.
b) Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama
waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu
pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu
masalah khusus yang diidentifikasi. Berilah batasan waktu sekitar
4 sampai 5 menit kepada siswa untuk membentuk pasangan.
c) Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan

untuk

berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan.


Hal ini lebih efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke
pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagaian pasangan
mendapat kesempatan untuk melaporkan.

4) Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Think Pair Share
Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share adalah diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam
KBM, setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan
penguasaan bahan pelajaranya masing-masing, diskusi dapat

25

menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah,


dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam
diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan
akan (kemampuan) diri sendiri, diskusi dapat menunjang usahausaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share

adalah

diskusi

memerlukan

keterampilan-keterampilan

tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya, diskusi


didominasi oleh siswa yang menonjol, tidak semua topik dapat
dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-hal yang bersifat
problematis saja yang dapat didiskusikan, memerlukan waktu yang
banyak, sulitnya untuk membatasi pokok masalah, jumlah siswa
yang terlalu besar di dalam kelas akan mempengaruhi kesempatan
setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

c. Pembelajaran Koopertatif Tipe Send A Problem


1) Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Send A
Problem
Model pembelajaran kooperatif tipe Send A Problem
merupakan model pembelajaran kelompok, dimana setiap kelompok
menerima sebuah masalah, mencoba menyelesaikannya, kemudian
mengirimkan masalah tersebut dan solusinya kepada kelompok yang
ada disebelahnya. Tanpa melihat solusi kelompok sebelumnya,
kelompok berikutnya ini menyelesaikan masalah yang mereka
terima. Setelah cukup banyak kelompok berpartisipasi dan sekiranya
cukup bermanfaat, guru menghetikan perputaran masalahnya
tersebut, setelah itu kelompok-kelompok ini kemudian menganalisis,
mengevaluasi,

dan

menyintesiskan

respons-respons

terhadap

masalah yang mereka terima dan melaporkan solusi terbaiknya


dihadapan seluruh kelas.

26

Menurut Barkley (2012: 267) Send-A-Problem melibatkan dua


tahap kegiatan: penyelesaian masalah dan evaluasi solusi. Tujuan
dari tahap pertama adalah memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk berlatih dan mempelajari keterampilan berpikir yang
dibutuhkan dalam penyelesaian masalah yang efektif. Tujuan tahap
kedua adalah membantu mahasiswa belajar membandingkan dan
membedakan berbagai macam solusi.

2) Persiapan Melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Send A Problem
Persiapan yang sebaiknya dilakukan oleh para pengajar
sebelum melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Send A
Problem adalah menentukan jumlah masalah/soal yang Anda
butuhkan supaya semua kelompok dapat bekerja secara simultan.
Putuskan

bagaimana

akan

menyampaikan

masalah

tersebut.

Kemudian pertimbangkan untuk melampirkan setiap masalah pada


pihak luar dalam bentuk sebuah map arsip atau amplop di mana
setiap kelompok dapat memasukkan solusi mereka. Pikirkan juga
secara cermat mengenai instruksi yang berhubungan dengan tenggat
wakt dan urut-urutan pengiriman masalah yang harus diikuti
mahasiswa (misalnya, searah jarum jam). Jika Anda menyampaikan
petnjuk dengan jelas kepada mahasiswa, hal ini akan membantu
mengurangi kebingungan.

3) Prosedur Melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Send A Problem
Menurut Barkley (2012 : 268) terdapat tujuh prosedur dalam
melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Send A Problem,
yaitu:

27

a) Bentuk kelompok beranggotakan dua hingga empat mahasiswa,


dan sediakan waktu untuk menjelaskan kegiatan ini, memberi
petunjuk, dan menjawab pertanyaan.
b) Bagikan masalah yang berbeda untuk masing-masing kelompok,
minta masing-masing kelompok mendiskusikan masalah mereka,
mencari solusi-solusi yang memungkinkan, dan memilih solusi
terbaik, kemudian catat dan tempatkan respons mereka dalam
sebuah map atau amplop.
c) Beri peanda waktu, dan perintahkan kelompok untuk meneruskan
masalah pada kelompok berikutnya; masing-masing kelompok
menerima sebuah map atau amplop baru.
d) Saat menerima masalah baru, para mahasiswa kembali melakukan
sumbang saran dan mencatat hasilnya sampai waktunya selesai
kemudian meneruskan masalah tersebut pada kelompok baru.
e) Ulangi proses ini sampai sekiranya cukup memadai dan sesuai
untuk masalah tersebut.
f) Para mahasiswa dalam kelompok terakhir mengulas responsrespons yang diberikan terhadap masalah tersebut, menganalisis,
mengevaluasi, dan menyintesiskan informasi, serta menambahkan
informasi lain yang mereka inginkan.
g) Kegiatan tersebut ditutup dengan laporan kelompok mengenai
respons-respons yang terdapat dalam map yang telah dievaluasi.
Saat kelompok membuat laporan, tambahkan poin-poin yang
terlewatkan oleh kelompok dan kuatkan proses dan solusi yang
benar.

28

4) Keunggulan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif


Tipe Send A Problem
a) Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe Send A
Problem adalah
(1) Membantu siswa untuk memahami skema dasar, dan
mencoba memahami pengategorian peraturan dari sebuah
disiplin waktu.
(2) Siswa dapat bekerjasama dengan teman sekelompoknya
untuk menyelesaikan masalah.
(3) Membantu siswa lebih cermat dan teliti dalam menyelesaikan
suatu masalah.
(4) Semua siswa aktif / terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
(5) Membuat siswa menjadi lebih menghargai waktu.

b) Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Send A


Problem
(1) Model pembelajaran Send A Problem memerlukan waktu
yang banyak karena untuk siswa mengerjakan soal.
(2) Situasi kelas akan ramai jika sebagian siswa tidak dapat
bagian mengerjakan soal.
(3) Hanya untuk mata pelajaran tertentu.

d. Pembelajaran Konvensional
Sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia masih memakai
model pembelajaran konvensional, mereka menganggap model tersebut
tidak ribet dan efektif, Cuma berbicara saja di depan kelas. Mereka
memakai model tersebut karena faktor kondisi kelas, tidak semua kelas
yang terdiri dari beberapa siswa siswi dapat diajar dengan model
pembelajaran yang kooperatif.
Menurut Silberman (2009: 2) kebanyakan guru berbicara kurang
lebih 100-200 kata per-menit. Namun yang dapat didengarkan oleh

29

siswa jika betul-betul konsentrasi antara 50-100 kata per-menit, atau


setengah dari yang dikatakan oleh guru.
Berdasarkan pendapat

di atas, bahwa pada saat murid

mendengarkan gurunya mereka juga berfikir hal-hal lain, hal inilah


penyebab salah satu konsentrasi siswa berkurang. Pada dasarnya peserta
didik yang bersifat fisual adalah kebalikan dari peserta didik yang
bersifat auditory, yang seringkali tidak terganggu melihat apa yang
pengajar bicarakan atau lakukan.
Pembelajaran konvensional dalam hal ini adalah pembelajaran
dengan metode ceramah. Menurut Roestiyah (2001: 137) cara mengajar
dengan ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi, atau uraian tentang suatu
pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Berdasarkan pernyataan tersebut, kegiatan cermah ini diterapkan
bilamana sekolah tidak memiliki bahan bacaan tentang masalah yang
dibicarakan dan jumlah siswa dalam kelas banyak.
Suherman

(2003:201)

menggambarkan

pembelajaran

konvensional yaitu guru mendominasi kegiatan belajar mengajar.


Definisi dan rumus diberikan guru. Contoh-contoh soal diberikan dan
dikerjakan pula oleh guru.
Berdasarkan gambaran tersebut, dapat diterangkan bahwa dalam
pembelajaran konvensional, guru memberitahukan apa yang harus
dikerjakan siswa dan bagaimana menyimpulkannya. Para siswa juga
mengikuti cara kerja dan penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Sedangkan

menurut

Sukirman

(2001:

5.5)

pembelajaran

konvensional mekankan tugas-tugas, hafalan, dan latihan, dan siswa


mengambil ujian atas materi yang diplih dan disajikan oleh guru.
Yang dimaksud dalam pernyataan ini adalah guru dianggap
mengetahui struktur matematika, siswa melakukan apa yang dikatakan
guru, siswa dianggap akan menghafal secara pasif, dan siswa sering
dianggap kurang ajar bila banyak bertanya.

30

Berdasarkan uraian para ahli tersebut, dapat dijelaskan bahwa


pembelajaran konvensional yaitu suatu kegiatan belajar di mana guru
yang menjadi peran utama menyampaikan pengajaran dengan sistem
lisan. Guru berbicara pada awal pembelajaran, menerangkan materi dan
contoh soal, siswa meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang
dilakukan oleh guru.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat dijelaskan kelemahan
dari pembelajaran konvensional tersebut adalah:
1) Pembelajaran terasa sangat membosankan karena siswa dirasa masih
kurang aktif.
2) Pengetahuan

yang diperoleh lebih cepat terlupakan karena

pembelajaran kebanyakan berpusat pada guru.


3) Siswa tidak mampu mengasai bahan yang diajarkan karena konsepkonsep yang terlalu padat.
4) Menyebabkan siswa menjadi belajar menghafal, tidak ada usaha
untuk menumbuhkembangkan kreatifitasnya.
Adapun kelebihan pembelajaran ini adalah dapat menampung
kelas yang besar, guru dapat memberikan penekanan pada hal-hal yang
dianggap penting, dan isi silabus dapat diselesaikan dengan mudah.

e. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan (Suprijono, 2011:
5).
Dari pengertian hasil belajar di atas bahawa belajar selalu
menghasilkan perubahan tingkah laki, nilai-nilai moral, sikap-sikap,
apresiasi, maupun keterampilan lain. Meskipun tidak semua kegiatan
belajar menghasilkan perubahan tingkah laku, namun tidak dipungkiri
bahwa sedikit banyak belajar akan memperubah perilaku seseorang.
Menurut Bloom dalam Suprijono (2009: 8), hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

31

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa kemampuan


kognitif terdiri dari knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman,

menjelaskan,

(menerapkan),

analysis

meringkas,

(menguraikan,

contoh),
menentukan

application
hubungan),

synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan


baru), dan evaluation (menilai). Sedangkan kemampuan afektif terdiri
dari

receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),

valuing

(nilai),

organization

(organisasi),

characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routin, dan


rountinized.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan sikap atau tingkah laku seseorang ke
arah yang lebih baik yang diperoleh dari pemahaman sebuah konsep,
nilai, maupun keterampilan yang diperoleh dan perubahan tersebut
tidak dari satu aspek saja juga harus terdiri dari beberapa aspek seperti
kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3. Materi Penelitian
Menurut Marsigit (2009: 228-272) materi untuk penelitian ini ialah
sebagai berikut.
a. Prisma
1) Pengertian Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang
sejajar yang saling kongruen dan beberapa bidang lain yang
memotong kedua bidang tersebut menurut garis-garis yang sejajar.

32

2) Unsur-unsur Prisma
Unsur-unsur suatu prisma pada gambar di bawah ini antara lain
sebagai berikut:
H
G
E
F
D
C
A
a) Bidang ABCD dinamakan bidangB alas. Adapun bidang EFGH
EmpatGambar 2.1. Bangun Prisma Segi
dinamakan bidang
atas.
Empat

b) Prisma mempunyai bidang alas berupa daerah segi empat ABCD


dan bidang atas berupa daerah segi empat EFGH biasanya ditulis
sebagai prisma ABCD.EFGH.
c) Bidang-bidang yang memotong bidang alas, yatu bidang ABFE,
bidang BCGF, bidang CDHG, dan bidang ADHE dinamakan
bidang sisi tegak.
d) Bidang alas, idang atas, dan bidang sisi tegak dinamakan sisi-sisi
prisma.
e) Perpotongan antara dua bidang sisi tegak dinamakan rusuk tegak.
Adapun perpotongan antara bidang sisi tegak dan bidang alas
dinamakan rusuk alas. Pada gambar tersebut, AE

dan BF

merupakan contoh-contoh rusuk tegak.


f) Jarak antara bidang alas dan bidang atas dinamakan tinggi prisma.
g) Pertemuan dua rusuk prisma dinamakan titik sudut. Pada gambar
di samping. Titik A, titik B, dan titik F merupakan titik sudut.
h) Setiap bidang alas dan bidang sisi tegak memiliki diagonal
bidang. Contoh diagonal bidang antara lain EG,AF, dan BG.

33

i) Dua titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama dinamakan
dua titik sudut yang berhadapan. Misalnya, titik sudut A
berhadapan dengan titik sudut G
j) Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan
dinamakan diagonal ruang. Misalnya: AG dan HB.
k) Sepasang rusuk tegak atau sepasang rusuk alas yang tidak terletak
pada sisi yang sama dinamakan rusuk yang berhadapan. Posisi
sepasang rusuk yang berhadapan akan saling sejajar, misalnya
rusuk AB dan rusuk GH. Akan tetapi, rusuk BC dan rusuk HD
tidak berhadapan.
l) Sebuah bidang yang memuat sepasang rusuk yang berhadapan
dinamakan bidang diagonal. Bidang ACGE merupakan contoh
bidang diagonal karena memuat sepasang rusuk yang berhadapan,
yaitu rusuk AE dan rusuk CG
3) Melukis Prisma
Bagaimanakahcara melukis sebuah prisma? Berikut adalah
lankah-langkah untuk melukis sebuah prisma segi enam.
a) Lukislah sebuah daerah segi enam sebagai alas prisma.
b) Lukislah sebuah daerah segi enam lain yang kongruen dengan
segi enam pada langkah 1 sebagai bidang atas prisma.
c) Lukislah ruas-ruas garis sebagai rusuk-rusuk tegak prisma yang
akan menghubungkan sepasang-sepasang titik yang bersesuaian
antara bidang alas dan bidang atas. Gunakan garis putus-putus
untuk melukis rusuk yang seharusnya tidak tampak.
4) Jaring-jaring Prisma
Kotak pembungkus nasi kotak terbuat dari selembar karton
yang digunting dalam pola tertentu dan dinamakan jaring-jaring
bangun. Jadi, jaring-jaring suatu bangun ruang adalah suatu pola
gmbar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk suatu
bangun ruang.

34

5) Luas Permukaan Prisma


F
F
F
D

E
C
b

prismaGambar 2.2. Bangun

prisma
c

Pada gambar di atas, luas permukaan prisma ABC.DEF dapat


kamu peroleh dengan cara menunjukkan luas

, luas

, dan

luas segi empat CADF, luas segi empat ABED, dan luas segi empat
BCFE.
Dengan demikian,
Luas permukaan prisma =

=
=

6) Volume Prisma

35

Volume suatu prisma dapat dihitung dengan menggunakan


rumus:

F
F
t
D

E
C
b

Gambar 2.3. Bangun

Prisma
c

Perhatikan gambar di atas merupakan gambar prisma tegak


segitiga. Bidang alas dan bidang atas prisma tersebut berbentuk
segitiga siku-siku. Dengan demikian, volume prisma tersebut adalah:

b. Limas
1) Pengertian Limas
Limas adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah
daerah segi banyak dan daerah segitiga.
Limas segi-n beraturan adalah limas dengan alas berupa daerah
segi-n beraturan dan proyeksi titik puncak pada bidang alas berimpit
dengan titik pusat bidang alasnya.
2) Unsur-unsur Limas
Unsur-unsur yang terdapat pada limas antara lain sebagai
berikut:
a) Daerah segi banyak, dinamakan bidang alas atau disebut juga
alas.

36

b) Daerah-daerah segitiga, dinamakan bidang-bidang sisi tegak atau


disebut juga sisi tegak.
c) Titik sudut persekutuan puncak-puncak segitiga. Dinamakan titik
puncak.
d) Rusuk-rusuk yang melalui puncak limas, dinamakan rusuk tegak.
e) Jarak danpuncak limas ke bidang alas dinamakan tinggi.
3) Melukis Limas
Berikut adalah langkah-langkah untuk melukis limas segi empat.
a) Sediakan kertas berpetak.
b) Lukislah daerah segi empat sebagai alas limas dengan ukuran
yang dikehendaki.
c) Lukislah titik puncak limas segi empat tersebut.
d) Lengkapilah gambar tersebut dengan rusuk-rusuk tegak limas.
Gunakan garis putus-putus untuk melukiskan rusuk yang
seharusnya tidak tampak.
4) Jaring-jaring Limas
Sebuah model limas T.PQRSyang terbuat dari karton diiris
pada sepanjang rusuk-rusuk TP, TQ, TR, dan TS. Kemudian, limas
yangtelah diiris tersebut kamu akan memperoleh jaring-jaring
T.PQRS seperti gambar berikut.

37

T
T
S

R
P

T
S

T
P

Gambar 2.4. Jaring-jaring


limas
T

38

5) Luas Permukaan Limas


Luas permukaan limas dapat kamu definisikan sebagai jumlah
luas semua sisi limas tersebut. Perhatikan limas T.ABCD berikut.
T

R
S

Q
T

T
P

Gambar 2.5. Jaring-jaring limas


T.ABCD
T

Misalnya, L adalah luas permukaan limas. Dengan demikian,


L = luas ABCD + (luas

+ luas

+luas

+ luas

)
= luas alas + jumlah luas segitiga bidang sisi tegak.
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas segitiga
bidang sisi tegak.
6) Volume Limas
Perhatikan gambar di bawah ini. Diagonal-diagonal kubus
ABCD.EFGH berpotongan di titik T sehingga membentuk enam
limas segi empat beraturan dengan puncak T. Limas-limas tersebut

39

antara lain limas T.ABCD, limas T.EFGH, limas T.BCGF, limas


T.ADHE, limas T.ABFE, limas T.CDHG. Setiap limas tersebut
memiliki alas persegi dengan tinggi limas adalah setengah tinggi
rusuk kubus. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh hubungan berikut.
H

F
T
t

B
Gambar 2.6. Limas di dalam kubus
ABCD.EFGH

Volume kubus ABCD.EFGH = Volume limas T.ABCD + volume


limas T.EFGH + volume limas
T.BCGF +volume limas T.ADHE
+ volume limas T. ABFE + volume
limas T.ABCD.
=6

volume limas T.ABCD

Dengan kata lain,


Volume limas T.ABCD

volume kubus ABCD.EFGH

40

Dengan demikian,

B. Kerangka Berpikir
Penyampaian materi pelajaran matematika dengan metode ceramah dan
latihan soal sudah sering dilakukan oleh guru. Siswa akan lebih menjadi cepat
bosan dan kurang menumbuhkan kreativitas dalam menyerap materi walupun
dengan banyak latihan soal dan lebih efektif untuk menyelesaikan berbagai
variasi bentuk soal. Pada masa sekarang ini, hal yang paling penting dalam
pembelajaran matematika adalah bagaimana suatu pembelajaran matematika
dapat membuat senang siswa dalam suatu pembelajaran, dengan siswa
menjadi senang pelajaran matematika akan lebih cepat ditangkap oleh siswa.
Dalam proses pembelajaran matematika diperlukan interaksi antara
guru dan siswa yang intensif, hal ini bertujuan agar siswa ikut aktif terlibat
dalam proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan model pembelajaran yang
tepat agar pembelajaran matematika disukai oleh siswa.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua model pembelajaran
yaitu, model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan model
pembelajaran kooperatif tipe Send A Problem. Dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas, satu variabel terikat, dan satu variabel
kontrol. Dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Think Pair Share dan
model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik.
Variabel terikatnya yaitu mengenai hasil belajar , apakah ada pengaruh odel
pembelajaran kooperatif yang diterapkan dengan model pembelajaran
konvensional yang biasa diterapkan. Sedangkan variabel kontrolnya
adalahmateri dari kurikulum yang sama dan penempatan kelas yang sama.
Penulis melakukan analisis guna mengkaji apakah teori-teori dan hasil
penelitian yang ditetapkan itu sesuai dengan objek penelitian atau tidak.

41

Setelah itu membandingkan apakah hasil penelitian terhadap masing-masing


kelas yang diberi perlakuan ada perbedaan atau tidak. Melalui analisis dan
perbandingan tersebut,

penulis melakukan sintesis atau kesimpulan

sementara. Perpaduan sintesa antara variabel yang satu dengan variabel yang
lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan
untuk merumuskan hipotesis.

C. Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 66) paradigma dapat diartikan sebagai pola
pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti dan
sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan
digunakan.
Paradigma yang digunakan pada penelitian ini yaitu paradigma ganda
dengan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga variabel bebas yaitu
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share, model pembelajaran
kooperatif tipe Send A Problem, dan model pembelajaran konvensional.
Untuk variabel terikat yaitu hasil belajar matematika.

42

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Nama sekolah

: SMP Negeri 2 Rembang

Kelas penelitian

: kelas VIII

2. Waktu Penelitian
Tanggal penelitian

: 30 April 4 Mei

Tahun Penelitian

: 2013

B. Subjek
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173).
Sedangkan menurut Sudjana dan Ibrahim (2010: 84) populasi, maknanya
berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi.
Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok
sosial, sekolah, kelas, organisasi den lain-lain.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Rembang tahun ajaran 2012/2013.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2010: 174). Sedangkan menurut Sudjana dan Ibrahim (2010: 85). Sampel
adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama
dengan populasi. Maka sampel yang diambil dari populasi harus
representatif (mewakili).

C. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
sampling dengan cluster random sampling, untuk anggota poplasi dianggap
normal dan homogen. Pengambilan sampel diambil tiga kelas sebagai sampel

42

43

penelitian dari kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang. Dari ketiga kelas tersebut
ditentukan secara acak kelas yang diberi perlakuan, yaitu satu kelas yang di
dalam kegiatan mengajar menggunakan Model Pembelajaran Think Pair
Share dengan media LKS, satu kelas menggunakan model pembelajaran Send
A Problem dengan media LKS dan satu kelas menggunakan model
pembelajaran konvensional dengan media LKS.

D. Instrumen Penelitian
Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:
1. Menentukan materi yang akan diteskan. Materi dalam penelitian ini adalah
bangun ruang sisi datar.
2. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah tes uraian atau essay.
3. Membentuk kisi-kisi soal berdasarkan indikator yang telah ditentukan.
4. Menentukan komposisi jenjang soal.
5. Menentukan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan soal.
6. Membuat perangkat tes yaitu dengan menulis butir-butir soal dan membuat
kunci jawaban.
7. Menguji cobakan instrumen.
8. Menganalisis hasil uji coba.

E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi (Arikunto,
2010: 161). Sedangkan menurut Sugiyono (2010:60), variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel
yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulya variabel dependent (terikat)
(Sugiyono, 2010: ). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah:

44

X1

: Model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan


konstruktivistik berbantu LKS.

X2

: Model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan


konstruktivistik berbantu LKS.

X3

: Pembelajaran

matematika

dengan

model

pembelajaran

konvensional berbantu LKS.


2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: ). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah:
Y1

: Hasil belajar kelompok eksperimen I.

Y2

: Hasil belajar kelompok eksperimen II.

Y3

: Hasil belajar kelompok kontrol.

3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hbungan variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti (Sugiyono, 2010: 64). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel kontrol adalah materi dari kurikulum
yang sama dan penempatan kelas yang sama.

F. Desain Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen ini diawali dengan menentukan populasi
dan mengambil sampel dari populasi. Penentuan sampel dilakukan dengan
teknik cluster random sampling. Diambil sebanyak tiga kelas sampel (diambil
secara acak) sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut desain
penelitian yang dapat peneliti tampilan:

45

Tabe 3.l. Desain Eksperimen


Treatment

Post-test

Eksperimen I

X1

Y1

Eksperimen II

X2

Y2

Kontrol

X3

Y3

Kelompok

Keterangan:
X1 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Think Pair Share
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS.
X2 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Send A Problem
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS.
X3 : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran konvensional.
Y1 : Hasil belajar kelompok eksperimen I.
Y2 : Hasil belajar kelompok eksperimen II.
Y3 : Hasil belajar kelompok kontrol.

G. Prosedur
Adapun prosedur dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai
berikut:
1.

Menentukan jenis metode penelitian yang akan digunakan untuk meneliti


sebuah obyek penelitian.

2.

Mencari permasalahan yang ada pada obyek yang akan diteliti.

3.

Merumuskan masalah.

4.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis menggunakan berbagai


teori untuk menjawabnya.

5.

Menggunakan teori-teori tersebut untuk menjawab masalah-masalah


yang sudah dirumuskan. Jawaban tersebut bersifat sementara (hipotesis).

6.

Membuktikan kebenaran hipotesis tersebut secara empiris berdasarkan


data dari observasi lapangan.

46

7.

Merancang desain penelitian dengan menentukan subyek penelitian yaitu


menentukan populasi. Karena polulasi terlalu luas, maka penulis
menggunakan sampel yang diambil secara representatif dengan teknik
sampling (Cluster Random Sampling).

8.

Mengobservasi data hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada


semester genap, dan mengobservasi siswa beserta lingkungannya.

9.

Menguji normalitas dan homogenitas dengan mengambil data dari hasil


observasi dilapangan.

10. Menyusun instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang


telah ditetapkan untuk diteliti.
11. Menyusun instrumen yang berupa tes (kisi-kisi tes uji coba) dan nontest (
observasi, dokumentasi, dan wawancara).
12. Menyusun instrument tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada.
13. Melakukan uji coba tes pada kelas uji coba.
14. Menganalisis data hasil instrument tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda
soal.
15. Melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian. Siswa pada kelas X1
diterapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan
konstruktivistik, siswa pada kelas X2 diterapkan model pembelajaran
Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik, dan siswa pada
kelas X3 diterapkan model pembelajaran konvensional.
16. Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini pada
kelas sampel berdasarkan hasil tes dan wawancara dengan guru kelas
pada materi persamaan kuadrat.
17. Menganalisis data yang sudah terkumpul menggunakan statistik yang
sesuai. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan
hipotesis.
18. Menyajikan dan memberikan pembahasan dari data hasil analisis.
19. Menyimpulkan hasil penelitian secara singkat dan menjawab rumusan
masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.

47

20. Penulis memberikan saran-saran yang bertujuan untuk memecahkan


masalah.
21. Menyusun dan melaporkan hasil penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua metode pengumpulan
data, yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, tanskrip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
(Arikunto, 2010: 274).
Peneliti menggunakan metode untuk mendapatkan daftar nama siswa
yang dijadikan obyek observasi beserta nilai hasil belajar dari hasil
pengajaran peneliti yang akan dijadikan sebagai dasar analisis data awal.
2. Metode Tes
Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur dasar
antara lain: tes untuk mengukur IQ, tes minat, tes bakat khusus, dan
sebagainya. (Arikunto, 2010: 266).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa
materi bangun ruang sisi datar sub bab prisma dan limas. Metode tes ini
dilakukan setelah semua konsep materi disampaikan.

I.

Analisis Interpretasi Data


1. Validitas
Validitas merupakan ukuran kecermatan suatu tes dalam melakukan
fungsi ukurnya. Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur
apa yang hendak diukur. Data yang diperolehdianalisis dengan teknik
korelasi product moment dengan angka kasar dari Karl Pearson sebagai
berikut:

48

Keterangan :
rxy

= koefisien korelasi item soal

= jumlah siswa

= skor item soal

= skor total.
Hasil perhitungan rxy atau rtabel dibandingkan dengan rtabel dengan

taraf kepercayaan 5 %. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut valid dan
apabila rhitung < rtabel maka item tersebut dikatakan tidak valid. (Arikunto,
2007 : 75).
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketepatan hasil suatu tes apabila diteskan
pada subyek yang sama (Arikunto, 2006:86).Reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik.
Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus Alpha Chronbach
sebagai berikut
n
1
n1

r11

2
i
2
t

Keterangan :
r 11

= reliabilitas yang dicari.

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal


2
i
2
t

jumlah varians skor tiap butir.


= varians total.

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:


r 11

= Sangat tinggi

r 11

= Tinggi

r 11

= Sedang

49

0,20

r 11 0,40 = Rendah

r 11

= Sangat rendah

Rumus Varians:
2

2
i

Keterangan:
2
i

= varians
= jumlah tiap-tiap item
2

= jumlah kuadrat tiap-tiap item


= banyaknya subjek pengikut test

Kriteria pengujian reliabitas tes yaitu setelah didapatkan harga r11


kemudian harga r11 tersebut dibandingkan dengan harga rtabel, jika
rhitung rtabel maka item tes yang diujicobakan reliabel. (Arikunto, 2010:

109).

3. Taraf Kesukaran
Menurut Arifin (2012: 134 135) soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian, guru dapat
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal dengan rumus:

b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

c. Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:


0,00 0,30 = sukar
0,31 0,70 = sedang

50

0,71 1,00 = mudah

4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).
Menurut

Arifin

(2012:

133)

untuk

soal

uraian

teknik

penghitungannya menggunakan rumus berikut:


P
Keterangan:
DP

= daya pembeda
= rata-rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = skor maksimum


Untuk membandingkan daya pembeda menggunakan kriteria sebagai
berikut:
0,40 ke atas

= sangat baik

0,30 0,39

= baik

0,20 0,29

= cukup

0,19 ke bawah = kuang baik

J.

Analisis data
1. Analisis Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
sampel berasal dari kondisi awal yang sama. Hal ini diketahui dengan
adanya varians dan rata-rata yang dimiliki oleh kedua kelompok sampel
tidak berbeda secara signifikan.

51

a. Uji Normalitas
Menurut Sudjana (2005: 466) uji normalitas yaitu pengujian
terhadap normal tidaknya data yang akan dianalisis. Uji kenormalan
yang digunakan adalah menggunakan uji Liliefos sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho

: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha

: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi


normal

2) Prosedur
a) Pengamatan x1, x2, ...,xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn
dengan menggunakan rumus

dan s masing-masing

merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).


b) Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor
tertinggi.
c) Dengan data distribusi normal baku dihitung peluang
F(Zi) = P(Z Zi)
d) Menghitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka:
i)

anyaknya

1,

2,

yang

e) Menghitung selisih F(zi) S(zi) dan menentukan harga


mutlaknya.
f) Ambil harga terbesar di antara harga-harga mutlaknya selisih
tersebut, harga terbesar ini dinamakan Lo.
g) Bandingkan Lo dengan Ltabel, pada taraf signifikan 0,05.
3) Kesimpulan
a) Jika Lo

Ltabel, maka Ho diterima.

b) Jika Lo

Ltabel, maka Ho ditolak.

Catatan: Ltabel diperoleh dari tabel liliefors.

52

b. Uji Homogenitas
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berawal dari populasi yang homogen
atau tidak. Untuk menguji kesamaan k buah k 2) kita menggunakan
Uji Bartlett dan untuk Uji Bartlett digunakan statistik Chi Kuadrat.
Dalam penelitian ini digunakan tiga buah sampel yang berasal dari
populasi ( k = 3).
Hipotesis yang akan diuji:

12 22 32
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Keterangan:
2
1

= varians kelas eksperimen 1

2
2

= varians kelas eksperimen 2

2
3

= varians kelas kontrol


Dalam penelitian ini ada 3 variabel bebas, yaitu kelas eksperimen

1, kelas eksperimen 2, dan kelas kontrol. Misalkan masing-masing


sampel berukuran n1, n2, dan n3 dengan data Yij (i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2,
3) dan hasil pengamatan disusun seperti dalam daftar berikut:
Tabel 3.2. Daftar Sampel Dari k Buah Populasi
Dari Populasi Ke1
Data

Y11
Y21
Hasil
Y12
Y22
Pengamatan
Y13
Y23
.....

......

....

Y31

......

Y32

......

Yk2

Y33

......

Yk3

......

.....

Yk1

......

Untuk memudahkan perhitungan, satuan-satuan yang diperlukan


untuk uji Bartlett disusun dalam daftar seperti berikut:

53

Tabel 3.3. Daftar Harga-harga yang Perlu Untuk Uji Bartlett


Sampel ke

dk

2
.

Jumlah

Dari daftar ini dihitung harga-harga yang diperlukan, diantaranya


yaitu:
1) Mencari varians gabungan dari semua sampel
2

2
i

ni
ni 1

2) Mencari harga satuan B:


2

log

ni

3) Mencari nilai chi kuadart:


2

ln 10

ni

log

2
i

Dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.


engan taraf nyata , populasi dikatakan sama homogen) jika
2

(1 ) k 1)dengan

(1 ) k 1)

hitung <

didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat

dengan peluang (1 ) dan dk

k 1) dan taraf signifikan 5%

54

(Sudjana, 2005: 261-263).


Data yang digunakan untuk uji homogenitas adalah data terakhir
dari nilai hasil belajar siswa matematika SMP Negeri 2 Rembang.
c. Uji Anava Satu Jalur
Anova (Analysis of Variance) merupakan bagian dari metode
analisis statistika yang tergolong analisis komparatif (perbandingan)
lebih dari dua rata-rata. Tujuan dari uji Anova satu jalur ini adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata.
Uji anova satu jalur merupakan perluasan dari uji-t (bila kedua
varians tidak diketahui) dan uji-z (bila kedua varians diketahui). Dalam
penelitian ini, penulis mempunyai k > 2 (k = 3) buah sampel yang
masing-masing berdistribusi independen dan normal dengan rata-rata
1,

1, 2, dan 3 dan simpangan baku berturut-turut

2,

dan

3.

Akan

diuji hipotesis nol Ho dengan tandingan Ha:


Ho

: 1 = 2 = 3

Ha

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.


Untuk pengujian ini akan dimisalkan bahwa populasi bersifat

homogen ialah bahwa

2
1

2
2

2
3.

Dari tiap populasi setiap

independen diambil sebuah sampel acak, berukuran n1 dari populasi ke1, n2 dari populasi ke-2, dan n3 dari populasi ke-3.
Data sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j
dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i. Untuk memudahkan
dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4. Daftar ANAVA
Sumber Variasi
Rata rata

DK

JK

KT

Antar Kelompok
Dalam Kelompok
Total

55

Untuk menguji Ho digunakan rumus:


varians antar kelompok
varians dalam kelompok
Jika kedua varians dalam statistik F dituliskan menggunakan
jumlah kuadrat, maka untuk menguji H0 berubah menjadi:

Ay
k 1
y

ni 1
Dengan:

= Jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan.


Ry =

dengan J = J1 + J2 + J3

Ay =
ni

= Ukuran sampel dari populasi ke-i

Ry, Ay,

merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang berturut-

turut berdasarkan sumber variasi raat-rata, antar kelompok, dalam


kelompok, dan total.
Setiap JK didampingi derajat kebebasan. Untuk rata-rata dk =1,
untuk antar kelompok dk = (k 1), untuk dalam kelompok dk =
, dan untuk total dk =

ni . Tiap-tiap JK dibagi derajat

kebebasannya maing-masing, diperoleh kuadrat tengah.


Kriteria pengujian:rata-rata hasil belajar ketiga kelompok adalah
sama jika Fhitung

tabel,

di mana F(1

v1.v2)

didapat dari daftar

distribusi F dengan peluang (1 ), dk pembilang v1 = (k 1) dan dk


penyebut v2 =

(Sudjana, 2005: 302-305).

isini

taraf signifikan untuk pengujian

56

2. Analisis Akhir
Setelah pada uji tahap awal diketahui bahwa populasi dari keadaan
homogen dan berangkat dari keadaan awal yang sama, maka kedua
kelompok ini sudah dapat diberi perlakuan.
Pengukuran ini merupakan bagian yang sangat penting karena
melalui pengukuran inilah akan diadakan perbandingan terhadap akibat
dari perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Pengukuran ini dilakukan dengan jalan mengadakan tes prestasi
belajar.
a. Uji Normalitas
Menurut Sudjana (2005: 466) uji kenormalan yang digunakan
adalah menggunakan rumus uji Lilliefors sebagai berikut:
1) Hipotesis
H0 : Sampel dari populasi berdistribusi normal.
Ha : Sampel tidak dari populasi berdistribusi normal.
2) Prosedur
a) Pengamatan x1, x2, ...,xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn
dengan menggunakan rumus

( dan s masing-masing

merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).


b) Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor
tertinggi.
c) Dengan data distribusi normal baku dihitung peluang
F(Zi) = P(Z Zi)
d) Menghitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan oleh S (zi), maka:
anyaknya
i

1,

2,

yang

e) Menghitung selisih F(zi) S(zi) dan menentukan harga


mutlaknya.

57

f)

Ambil harga terbesar di antara harga-harga mutlaknya selisih


tersebut, harga terbesar ini dinamakan Lo.

g) Bandingkan Lo dengan Ltabel, pada taraf signifikan 0,05.


3) Kesimpulan
a) Jika Lo

Ltabel, maka Ho diterima.

b) Jika Lo

Ltabel, maka Ho ditolak.

Catatan: Ltabel diperoleh dari tabel liliefors.

b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang
diambil dari populasi yang sama, maka perlu melakukan pengujian
terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 :

(Varians antar kelompok tidak berbeda)

Ha : paling sedikit ada satu tanda sama dengan tidak berlaku


Untuk menguji homogenitas sampel digunakan Uji Bartlett, yang
bentuknya sebagai berikut:
Tabel 3.5. Daftar Harga-harga yang Perlu Untuk Uji Bartlett
Sampel keDk

2
.
.
K

.
.

.
.

58

Jumlah

Dari daftar ini kita hitung harga-harga yang diperlukan yaitu:


1)

ni -1

2
i

ni -1

2) Harga satuan B dengan rumus:


B=
Untuk uji Bartlett digunakan statistika chi kuadrat:

Dengan ln 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10.


engan taraf nyata , populasi dikatakan sama
2

hitung<

homogen) jika

(1 ) k 1)

didapat dari daftar distribusi

chi-kuadrat dengan peluang (1 ) dan dk

(k 1) dan taraf signifikan

(1 ) k 1)

dengan

5%, maka dapat dikatakan homogen. (Sudjana, 2005: 261-263).


c. Anava Satu Jalur
1) Uji Hipotesis 1
Pasangan Ho dan Ha yang akan diuji adalah:
H0 : 1 = 2 = 3
Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.
Anova (Analysis of Variance) merupakan bagian dari metode
analisis statistika yang tergolong analisis komparatif (perbandingan)
lebih dari dua rata-rata. Tujuan dari uji Anova satu jalur ini adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata.
Dari tiap populasi setiap independen diambil sebuah sampel
acak, berukuran n1 dari populasi ke-1, n2 dari populasi ke-2, dan n3
dari populasi ke-3.

59

Data sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti datake-j


dalam sampel yang diambil dari populasi ke-i. Untuk memudahkan
dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6. Daftar ANAVA
Sumber Variasi

DK

Rata rata

JK

KT

Antar Kelompok
Dalam Kelompok
Total

Untuk menguji H0 digunakan rumus:


varians antar kelompok
varians dalam kelompok
Jika kedua varians dalam statistik F dituliskan menggunakan
jumlah kuadrat, maka untuk menguji H0 berubah menjadi:

Ay
k 1
ni 1

Dengan:

= jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan.


Ry

Ay

ni

= ukuran sampel dari populasi ke-i

Ry, Ay,

dengan J = J1 + J2 + J3

merupakan jumlah kuadrat-kuadrat (JK) yang

berturut-turut berdasarkan sumber variasi raat-rata, antar kelompok,


dalam kelompok, dan total. Setiap JK didampingi derajat kebebasan
(dk).

60

Untuk rata-rata dk =1, untuk antar kelompok dk = (k 1),


untuk dalam kelompok dk =

, dan untuk total dk =

ni .

Tiap-tiap JK dibagi derajat kebebasannya maing-masing, diperoleh


kuadrat tengah.
Kriteria pengujian: Tolak Ho jika Fhitung
) v1,v2)

tabel,

di mana F(1

didapat dari daftar distribusi F dengan peluang (1 ), dk

pembilang v1 =(k 1) dan dk penyebut v2 =

isini

taraf signifikan untuk pengujian (Sudjana, 2005: 302-305).

2) Uji Hipotesis 2 dan 3


Untuk uji hipotesis 2 dan 3 menggunakan Uji Kesamaan Dua
Rata-rata: uji satu pihak (uji pihak kanan).
Uji t digunakan untuk menguji apakah kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol yang ditetapkan memiliki perbedaan rata-rata
yang signifikan atau tidak.
Pasangan Ho dan Ha yang akan diuji adalah:
a) Ho: 1 = 2 (rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi
model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS sama dengan rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran
konvensional).
Ha : 1 > 2 (rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi
model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dari rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran
konvensional)
b) Ho: 1 = 2 (rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi
model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan
Konstruktivistik berbantu LKS sama dengan rata-rata hasil
belajar matematika siswa yang diberi model pembelajaran
konvensional).

61

Ha: 1> 2 (rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberi


model

pembelajaran

Send

Problem

dengan

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dari rata-rata hasil belajar


matematika siswa yang diberi model pembelajaran konvensional).
(Sudjana, 2005: 243).
Rumus yang digunakan:
(1) Jika 1 = 2 = dan tidak diketahui
1

1 1
s n n
1
2

dengan

s2

n1 1 s21
n2 1 s22
n1 n2 2

Keterangan:
1

= rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1


2

= rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol

s21 = varians untuk kelompok eksperimen 1


s22 = varians untuk kelompok kontrol
s2 = varians gabungan
s = simpangan baku gabungan
n1 = banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1
n2 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol
t = uji kesamaan dua rata-rata
Kriteria pengujian yang berlaku adalah H0 diterima jika :
. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah dk
dengan peluang (1 ). Untuk harga-harga t

lainnya, H0 ditolak.
(2) Jika 1 2 dan kedua-duanya tidak diketahui
1

t
s21
n1

s22
n2

Keterangan:
1

= rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1

62

= rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol

s21 = varians untuk kelompok eksperimen 1


s22 = varians untuk kelompok kontrol
n1 = banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1
n2 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol
t

uji kesamaan dua rata-rata

Dengan kriteria pengujian: Ho ditolak jika


1 t1

2 t2

DenganHo diterima jika:


1

t1
t2

1- ,

s21
;
n1
t1

-1

s22
n2

2
1

dan

3) Uji Hipotesis 4 Uji t Dua Pihak


Untuk hipotesis yang keempat yaitu untuk mengetahui adakah
perbedaan hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran Think
Pair Share dan Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS maka digunakan uji-t dua sampel. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji perbedaan rata-rata dengan uji dua pihak.
Hipotesis yang akan diuji :
H0 : 1 = 2
Ha : 1

Uji t digunakan untuk menguji apakah kelompok eksperimen 1


dan kelompok eksperimen 2 yang ditetapkan memiliki perbedaan
rata-rata yang signifikan atau tidak.
Rumus yang digunakan:

63

a) Jika 1 = 2 = dan tidak diketahui


1

dengan

1 1
s n n
1
2

s2

n1 1 s21
n2 1 s22
n1 n2 2

Keterangan:
1

= rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1

= rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol

s21 = varians untuk kelompok eksperien 1


s22 = varians untuk kelompok kontrol
s2 = varians gabungan
s = simpangan baku gabungan
n1 = banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1
n2 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol
t = uji kesamaan dua rata-rata
Dengan kriteria pengujian: Ho diterima jika t(1 - )< t <
t(1 -

didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 - 2)

dan peluang (1 - ) dalam taraf nyata dengan

5%

2005: 239).
b) Jika 1 2 dan kedua-duanya tidak diketahui
Menurut Sudjana (2005: 240 241)
1

t
s21
n1

s22
n2

Keterangan:
1

= rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen 1

= rata-rata hasil tes pada kelompok kontrol

s21 = varians untuk kelompok eksperimen 1


s22 = varians untuk kelompok kontrol
n1 = banyaknya siswa pada kelompok eksperimen 1
n2 = banyaknya siswa pada kelompok kontrol
t

uji kesamaan dua rata-rata

udjana

64

Dengan kriteria pengujian: Ho diterima jika


1 t1

2 t2

1 t1

2 t2
2

Dengan:
s21
;
n1

t1

t1

t2

, n1 1

1 - , n2 - 1

s22
n2
dan
.

4) Analisis Ketuntasan Belajar


Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan kriteria
ketuntasan belajar sebagai berikut :
a) Ketuntasan Belajar Individu (Perorangan)
Ketuntasan belajar siswa baik kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen dapat dirumuskan sebagai berikut :
jumlah nilai yang diperoleh sis a
100 %
jumlah nilai ma seluruhnya
Apabila siswa telah menguasai sekurang-kurangnya 85%
terhadap materi setiap satuan bahasan yang diajukan, maka
siswa tersebut telah mencapai ketuntasan belajar.
b) Ketuntasan Belajar Klasikal
Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan
belajar tuntas dengan rumus :
jumlah sis a yang tuntas belajar
100 %
jumlah sis a yang mengikuti test
Apabila sekurang-kurangnya 85% dari siswa berhasil
mencapai tingkat penguatan yang ditetapkan.

65

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian
Agar penelitian bisa terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan
persiapan terlebih dahulu sebelum penelitian dilaksanakan. Beberapa hal yang
dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan observasi ke SMP Negeri 2 Rembang untuk mengetahui situasi
dan kondisi sekolah, kemudian meminta izin untuk melakukan penelitian
di sekolah tersebut kepada kepala sekolahnya.
2. Melakukan wawancara kepada guru mapel matematika tentang keadaan
siswa dan kondisi kelasnya serta bagaimana niali hasil belajarnya.
3. Menentukan kelas dengan teknik cluster random sampling yang akan di
gunakan untuk melekukan penelitian, disini peneliti menggunakan empat
kelas, kelas VIII.6 sebagai kelas uji coba, kelas VIII.2 dengan model
pembelajaran Think Pair Share sebagai kelas eksperimen 1, kelas VIII.3
dengan model pembelajaran Send A Problem sebagai kelas eksperimen 2,
kelas VIII.8 dengan model pembelajaran konvensional sebagai kelas
kontrol.
4. Mencatat nama nama siswa setiap kelas yang dijadikan kelas penelitian.
5. Meminta daftar nilai mid semester gasal kepada guru mapel matematika
untuk dianalisa sebagai analisis data awal.
6. Mempersiapkan LKS, soal soal yang akan di uji cobakan di kelas VIII.2,
kelas VIII.3, kelas VIII.8.

B. Uji Coba Instrumen


Setelah melakukan uji coba di kelas VIII.6 dan mendapatkan data dari
siswa, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba instrumen penelitian.
Jumlah soal yang diberikan sebanyak 10 soal essai dengan alokasi waktu 80
menit.

65

66

Langkah langkah uji coba instrumen :


1. Menyiapkan soal uji coba berupa soal essay sebanyak 10 butir soal
kepada kelas VIII.6 sebagai kelas uji coba.
2. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tes.
3. Menentukan butir soal yang digunakan sebagai alat ukur penelitian.
4. Analisis Uji Coba Instrumen.
Berikut adalah hasil analisis tes uji coba :
a. Validitas
Untuk mengetahui validitas soal digunakan rumus product
moment sebagai berikut :

Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

rXY

variabel yang dikorelasikan.


N

= banyaknya peserta didik

= skor item soal

= skor total

X
X
Y
Y

= jumlah skor item soal


2

= jumlah kuadrat skor item soal


= jumlah skor total
= jumlah kuadrat skor total

Dengan taraf signifikan 5% jika

, maka alat ukur

tersebut valid.
Contoh perhitungan validitas soal pilihan ganda nomor 1:
N

= 25

67

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Da i tabel

p oduct moment, dengan

5 dan

5% , maka

diperoleh rtabel = 0,396. Dari perhitungan di atas diperoleh rhitung > rtabel, yaitu
0,487 > 0,396. Sehingga disimpulkan item soal nomor 1 valid.
Dari hasil penghitungan validitas dari 10 butir soal essay didapat ke
semua soal valid dari soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Hasil
penghitungan validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18.

b. Reliabilitas
Setelah diketahui validitasnya, butir butir soal tersebut
kemudian diuji reliabilitasnya dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan Rumus Varian :

Keterangan:
N

= Banyaknya butir soal


= Jumlah varian skor tiap butir

68

= Varians total

= Skor item
Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah soal yang
disusun dapat memberikan hasil yang tetap. Artinya apabila soal
tersebut digunakan pada kesempatan yang lain dengan jumlah subyek
yang sama, maka hasilnya akan tetap atau relatif sama.
Dengan menggunakan rumus di atas didapatkan r11 sebesar 0,763
karena r11 terletak pada interval (0,70 sampai 0,90) maka reliabilitas
instrumen tinggi. Hasil analisis reliabilitas dan perhitungannya dapat
dilihat pada lampiran 18.

c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak
terlalu mudah. Untuk mengetahui taraf kesukaran soal bentuk uraian
digunakan rumus sebagai beikut :
1) Menghitung rata rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus:

2) Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus:

Dengan kriteria :
0,00 - 0,30 = sukar
0,30 - 0,70 = sedang
0,70 - 1,00 = mudah
Contoh perhitungan tingkat kesukaran pada nomor 1 dengan skor
maksimum 10. Jumlah seluruh siswa 25, jumlah skor siswa tiap soal =
223 dan rata-rata = 8,920 maka tingkat kesukarannya adalah:

Dengan menggunakan cara yang sama soal nomor 2 10 dapat


diketahui tingkat kesukaran dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran
18.

69

Dari hasil penghitungan mengenai taraf kesukaran dari 10 butir


soal uraian diperoleh kategori soal mudah adalah soal nomor 1, 2, 5, 6,
dan 10. Kategori soal sedang adalah soal nomor 3, 4, 7, dan 8. Kategori
soal sukar adalah soal nomor 9.

d. Daya Pembeda
Rumus yang digunakan untuk analisis daya pembeda butir soal
adalah :
P

kor Maks

Keterangan:
DP

= daya pembeda
= rata-rata kelompok atas
= rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = skor maksimum tiap soal


Contoh penghitungan daya pembeda (DP) pada soal nomor satu adalah
sebagai berikut :
,

, Skor Maks = 10

Dengan menggunakan cara yang sama untuk soal nomor 2

10 dapat

diketahui daya pembeda dan hasilnya bisa dilihat pada lampiran 18. Dari hasil
penghitungan mengenai daya pembeda soal untuk 10 butir soal uraian
diperoleh beberapa kriteri sebagai berikut:

1) Kriteria untuk soal kurang baik adalah soal nomor 1, 3, 5, dan 9.


2) Kriteria untuk soal Cukup adalah soal nomor 2 dan 4.
3) Kriteria untuk soal Baik adalah soal nomor 10.
4) Kriteria untuk soal Sangat Baik adalah soal nomor 6, 7, dan 8.
e. Penentuan Instrumen Penelitian
Dari 10 soal uraian dengan materi bangun ruang sisi datar yang di
uji cobakan maka diambil ke sepuluh soal uraian tersebut untuk
penelitian, Pengambilan ke sepuluh soal uraian tersebut dengan

70

pertimbangan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya


pembeda yang memenuhi kriteria. Berikut merupakan daftar instrumen
soal evaluasi yang dapat digunakan:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Instrumen Penelitian
No.

Soal

Soal

URAIAN

Bentuk

Validitas

Reliabilitas

Kriteria

kriteria

Taraf Kesukaran

Daya Beda

TK

kriteria

DB

kriteria

0,487

Valid

0,892

Mudah

0,11

KurangBaik

0,469

Valid

0,92

Mudah

0,20

Cukup

0,446

Valid

0,508

Sedang

0,18

KurangBaik

0,427

Valid

0,48

Sedang

0,21

Cukup

0,478

Valid

0,896

Mudah

0,18

KurangBaik

0,7

Valid

0,736

Mudah

0,75

SangatBaik

0,816

Valid

0,496

Sedang

0,90

SangatBaik

0,772

Valid

0,568

Sedang

0,78

SangatBaik

0,425

Valid

0,112

Sukar

0,13

KurangBaik

10

0,601

Valid

0,844

Mudah

0,30

Baik

0,763

Tinggi

Berdasarkan hasil analisis uji coba tersebut ada sepuluh soal uraian yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan instrumen soal evaluasi penelitian yaitu soal nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10.

Keteranga
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n
Digunaka
n

71

C. Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah pada tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair Share
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada kelompok
eksperimen 1 tanggal 30 April, 1 Mei 2013.
2. Pelakasanaan pembelajaran dengan model Send A Problem dengan
pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada kelompok eksperimen 2
tanggal 1, 2 Mei 2013.
3. Pelaksanaan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol tanggal 2,
3, dan 4 Mei 2013.
4. Pelaksanaan uji coba pada tanggal 1 Mei 2013
5. Pemberian tes evaluasi pada kelompok eksperimen 1 tanggal 2 Mei 2013,
kelompok eksperimen 2 tanggal 3 Mei 2013 dan kelompok kontrol tanggal
4 Mei 2013 dengan alokasi waktu 80 menit.
6. Meggunakan uji hipotesis dengan data hasil evaluasi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
D. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Rembang
diperoleh data hasil penelitian, data ini selanjutnya dianalisis untuk
mendapatkan kesimpulan yang berlaku untuk seluruh populasi. Adapun
analisis penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu sebagai berikut :
1. Analisis Awal
Analisis awal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok
kontrol, kelompok eksperimen 1, dan kelompok eksperimen 2 berasal dari
keadaan yang sama. Data yang digunakan adalah data nilai ulangan akhir
semester gasal kelas VIII.2, VII.3, dan VIII.8 SMP Negeri 2 Rembang.
Adapun uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

72

a.

Uji Normalitas
Untuk mengetahui

sampel

berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors,


taraf signifikansi 5 %. Kriteria dalam uji normalitas adalah :
L0 < Ltabel, maka populasi berdistribusi normal
L0

Ltabel, maka populasi tidak berdistribusi normal


Untuk kelas kontrol dengan perhitungan excel pada lampiran 6a

dengan n = 25 dan

5%, diperoleh Lo = 0,088 dan Ltabel = 0,173.

Karena L0 < Ltabel, yaitu 0,088 < 0,173 dan dengan perhitungan SPSS
pada lampiran 6.6 juga diperoleh nilai perhitungan yang sama.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
diterima, artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal..
Untuk kelas eksperimen 1 dengan perhitungan excel pada
lampiran 6b dengan n = 25 dan

5%, diperoleh Lo = 0,149 dan

Ltabel = 0,173. Karena L0 < Ltabel, yaitu 0,149 < 0,173 dan dengan
perhitungan SPSS pada lampiran 6.7 juga diperoleh nilai perhitungan
yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

diterima,

artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


Untuk kelas eksperimen 2 dengan perhitungan excel pada
lampiran 6c dengan n = 25 dan

5%, diperoleh Lo = 0,084 dan

Ltabel = 0,173. Karena L0 < Ltabel, yaitu 0,084 < 0,173 dan dengan
perhitungan SPSS pada lampiran 6.8 juga diperoleh nilai perhitungan
yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

diterima,

artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas sampel ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ketiga kelas yang menjadi sampel mempunyai varians yang sama atau
tidak. Analisis data pada lampiran 6e menggunakan uji Barlett dengan

5%, dk

k 1) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

73

1) Jika

, maka Ho ditolak, artinya data tidak

homogen,
2) Jika

, maka Ho diterima, artinya data

homogen.
Berdasarkan pengujian homogenitas yang telah dilakukan pada
2
data awal dengan cara excel pada lampiran 6e diperoleh hitung
=

1,858. Dengan taraf signifikansi 5% dan dk = k 1 = 3 1 = 2,


2
diperoleh tabel
= 5,99 maka

, yaitu 1,858 < 5,99; dan

dengan perhitungan SPSS pada lampiran 6.9 juga diperoleh nilai


perhitungan yang sama, maka Ho diterima sehingga tidak terdapat
varians nilai ulangan akhir semester gasal kelas VIII.2, VIII.3, VIII.8
atau data tersebut homogen.
c.

Uji Anava
Berdasarkan data awal yaitu nilai ulangan akhir semester gasal
kelas VIII SMP Negeri 2 Rembang dilakukan pengujian anava satu
arah. Akan diuji Ho dengan tandingan Ha,
H0: 1 2 3.
Ha: Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Dari hasil perhitungan excel pada lampiran 6e diperoleh :


Rata rata kuadrat antar kelompok (RKA) = 190,573
Rata rata kuadrat dalam kelompok (RKD) = 260,100.
Sehingga kita dapat menghitung nilai Fhitung yaitu:

engan

5%, dk pembilang

2, dk penyebut

72,

tabel

dan

perhitungannya diperoleh nilai 3,126. Dengan demikian, Fhitung <


F(0,95)(2,72), yaitu 0,733 < 3,126; dan dengan perhitungan SPSS pada
lampiran 6.10 juga diperoleh nilai perhitungan yang sama, maka H0

74

diterima sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata


rata nilai ulangan akhir semester gasal ketiga kelompok tersebut.

2. Analisis Akhir
a.

Uji Normalitas
Dari data perhitungan excel pada lampiran 20a yaitu uji
normalitas kelas kontrol (model pembelajaran konvensional dengan
pendekatan konstruktivistik berbantu LKS) pada materi bangun
prisma dan limas dengan n = 25 dan

5%, diperoleh harga

dan harga mutlak selisih yang paling besar yaitu Lo = 0,088.


Karena

yaitu 0,088 < 0,173 dan dengan perhitungan SPSS

pada lampiran 20.10 juga diperoleh nilai perhitungan yang sama,


maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan data hasil belajar
siswa kelas kontrol tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
Untuk

perhitungan

excel

kelas

eksperimen

(model

pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik


berbantu LKS) pada lampiran 20b dengan n = 25 dan
diperoleh harga

5%,

dan harga mutlak selisih yang paling

besar yaitu Lo = 0,166, maka

yaitu 0,166 < 0,173

sedangkan dengan perhitungan SPSS pada lampiran 20.11 juga


diperoleh nilai perhitungan yang sama, sehingga Ho diterima, maka
dapat disimpulkan data hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 juga
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk

perhitungan

excel

kelas

eksperimen

(model

pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik


berbantu LKS) pada lampiran 20c dengan n = 25 dan
diperoleh harga
besar yaitu Lo = 0,116, maka

5%,

dan harga mutlak selisih yang paling


yaitu 0,116 < 0,173 dengan

perhitungan SPSS pada lampiran 20.12 d juga diperoleh nilai


perhitungan yang sama, sehingga Ho diterima, maka dapat

75

disimpulkan data hasil belajar siswa kelas eksperimen 2 juga berasal


dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Dalam uji homogenitas data akhir ini menggunakan uji Bartlett.
Dengan taraf signifikansi 5%, dan dk = (k-1), kriteria pengujian
homogenitas ini adalah:
2
2
1) Jika (1 )( k 1) , maka Ho ditolak, artinya data tidak

homogen,
2
2
2) Jika (1 )( k 1) , maka Ho diterima, artinya data homogen.

Berdasarkan perhitungan excel diperoleh :


B = 137,435

Maka,

Dari lampiran 20e untuk = 5% dengan dk = 2 didapat 20,95(2) = 5,99.


Karena 2hitung < 20,95(2), yaitu 4,315 < 5,99. Dengan perhitungan SPSS pada
lampiran 20.13 juga diperoleh nilai perhitungan yang sama. maka hipotesis
H0 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok mempunyai
varians yang sama (homogen).

c.

Uji Anava Satu Arah untuk Hipotesis 1


Berdasarkan perhitungan excel pada lampiran 20e, dilakukan
pengujian anava satu arah. Dimana akan diuji H0 dengan tandingan Ha
H0 1

3.

Ha: Paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.


Berdasarkan data pada lampiran 20e yaitu data dari kelas
kontrol, kelas eksperimen 1, dan kelas eksperimen 2, diperoleh :
Rata rata kuadrat antar kelompok = 475,453.

76

Rata rata kuadrat dalam kelompok = 81,062.


Sehingga kita dapat menghitung nilai Fhitung yaitu:

Dengan

, dk pembilang 2, dk penyebut 72,

tidak

ada nilainya pada tabel distribusi F sehingga dicari nilai paling


mendekati 72 yaitu 70 dengan nilai 3,13, maka Fhitung > Ftabel yaitu
(5,865 > 3,126) dengan perhitungan SPSS pada lampiran 20.14 juga
diperoleh nilai perhitungan yang sama, sehingga H0 ditolak, jadi ada
perbedaan ratarata hasil belajar dari kelompok kontrol, kelompok
eksperimen 1, dan kelompok eksperimen 2.
d. Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok
kontrol, dimana untuk mengetahui apakah nilai rata-rata pembelajaran
Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS
lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional. Uji hipotesis
yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata dengan uji t satu pihak
kanan. Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 1

Ha 1 > 3
Karena

maka rumus yang digunakan adalah :

t
n

dengan
n

n
n n
Dari perhitungan excel manual pada lampiran 20f diperoleh hasil

thitung = 3,216 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Untuk

dengan

dk = (n1 + n3 - 2) = (25 + 25 - 2) = 48 dan peluang (1- ) dari harga distribusi


t diperoleh ttabel = 1,664 dan berdasar perhitungan excel rumus pada lampiran
20.15 juga diperoleh nilai perhitungan yang sama yaitu

ditolak. Karena

H0 ditolak, maka rata-rata hasil belajar model pembelajaran Think Pair

77

Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih baik


dibandingkan pembelajaran konvensional.

e.

Uji t Satu Pihak Untuk Hipotesis 3


Uji hipotesis antara kelompok eksperimen 2 dan kelompok
kontrol yaitu untuk mengetahui apakah nilai rata-rata hasil belajar
model

pembelajaran

Send

Problem

dengan

pendekatan

konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibandingkan pembelajaran


konvensional. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji beda dua ratarata dengan uji t satu pihak kanan.
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 2

Ha 2 > 3
karena

maka

rumus

yang

digunakan

adalah:

t
n

dengan
n

n
n n
Dari perhitungan excel manual pada lampiran 20g diperoleh hasil

thitung = 3,048 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Untuk

dengan

dk = (n2 + n3 2) (25 + 25 - 2) = 48 dan peluang (1 - ) dari harga distribusi


t diperoleh ttabel = 1,664, maka thitung > ttabel yaitu (3,048 > 1,664) dan dengan
perhitungan excel rumus pada lampiran 20.16 juga diperoleh nilai
perhitungan yang sama yaitu

ditolak. Karena H0 ditolak, maka rata-rata

hasil belajar model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan


konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional.

f.

Uji t Dua Pihak Untuk Hipotesis 4


Uji hipotesis antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok
eksperimen 2 yaitu untuk mengetahui adakah perbedaan rata-rata hasil
belajar model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan

78

konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran Send A


Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata dengan uji t
dua pihak. Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 1

Ha 1 2
Karena

maka rumus yang digunakan adalah :

t
n

dengan
n

n
n n

Dari perhitungan excel pada lampiran 20h diperoleh hasil thitung


= -0,186 kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan ttabel. Untuk
= 5% dengan dk = (n1 + n2 2) = (25 + 25 - 2) = 48 dan peluang
dari harga distribusi t diperoleh ttabel = 2,0198 dengan thitung
< ttabel yaitu (-0,186 < 2,0198) H0 diterima dan dengan perhitungan
SPSS pada lampiran 20.17 juga diperoleh nilai perhitungan yang
sama, maka

diterima, jadi tidak ada perbedaan rata-rata hasil

belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran Think Pair Share


dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang
memperoleh model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS.
g.

Ketuntasan Belajar
1) Ketuntasan Belajar Individual
Berdasarkan

lampiran 20i, 20j, dan 20k diketahui

banyaknya siswa yang tuntas pada kelas eksperimen 1 berjumlah


24 siswa, kelas eksperimen 2 berjumlah 20 siswa , dan kelas
kontrol berjumlah 19 siswa. Sedangkan yang tidak tuntas dari
kelas tersebut adalah eksperimen 1 berjumlah 1 siswa, kelas

79

eksperimen 2 berjumlah 5 siswa, dan kelas kontrol berjumlah 6


siswa.
Karena jumlah siswa yang tuntas belajar pada kelas
eksperimen 1 lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tuntas
belajar pada kelas eksperimen 2 dan kontrol, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang dikenai model
Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu
LKS lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model
Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu
LKS ataupun konvensional.
2) Ketuntasan belajar secara klasikal
Dari lampiran 20i, 20j, dan 20k diketahui bahwa
ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen 1, yaitu sebesar
96%. Hal ini berarti ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen
1 sudah tercapai karena prosentase penguasaan lebih dari 85%.
Ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen 2, yaitu
sebesar 80%. Hal ini berarti ketuntasan belajar klasikal kelas
eksperimen 2 belum tercapai karena prosentase penguasaan
kurang dari 85%.
Ketuntasan belajar klasikal kelas kontrol, yaitu sebesar
76%. Hal ini berarti ketuntasan belajar klasikal kelas kontrol
belum tercapai karena prosentase penguasaan kurang dari 85%.
Meski ketuntasan belajar klasikal untuk kelas eksperimen 1 sudah
tercapai meskipn belum 100%, tetapi dapat dikatakan penerapan model
pembelajaran Think Pair Share dan model pembelajaran Send A Problem
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih efektif daripada
model konvensional karena ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen 1
dan kelas eksperimen 2 lebih besar dari ketuntasan belajar klasikal kelas
kontrol.

80

BAB V
PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data seperti yang telah diuraikan di atas pada analisis awal
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika yang signifikan
antara dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian antara kedua
kelompok tersebut telah mempunyai kesamaan sebelum diberi perlakuan. Hal ini
memungkinkan untuk dilakukan eksperimen karena kedua kelompok tersebut berangkat
dari titik tolak yang sama.

A. Model

pembelajaran

Think

Pair

Share

dengan

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS, model pembelajaran Send A Problem


dengan

pendekatan

Konstruktivistik

berbantu

LKS,

dan

model

pembelajaran Konvensional.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas diketahui
bahwa dari uji ANAVA ternyata H0 ditolak dan Ha diterima. Karena H0 ditolak
maka kesimpulannya terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika dari
kelas yang mendapat pembelajaran model pembelajaran Think Pair Share
dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS, model pembelajaran Send
A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS, dan model
pembelajaran Konvensional pada pokok bahasan prisma dan limas siswa kelas
VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013.
Perbedaan hasil belajar ini disebabkan oleh kelebihan maupun kekurangan dari
model pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Dalam kelas yang mendapat model pembelajaran Think Pair
Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dan model
pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu
LKS dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan
sehingga para siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran yang telah
dilaksankan. Sedangkan dalam model pembelajaran konvensional, kegiatan
pembelajaran yang monoton dengan metode lisan atau ceramah. Cara ini

80

81

membosankan yang mengakibatkan aktivitas belajar yang pasif. Siswa dapat


dikatakan pasif karena kegiatan yang dilakukan adalah duduk, mendengarkan,
dan mencatat. Selain itu guru sulit mengetahui secara langsung kesulitan yang
dihadapi oleh siswa dalam belajar karena penyampaiaannya searah.

B. Model

pembelajaran

Think

Pair

Share

dengan

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS dan model pembelajaran konvensional.


Dari perhitungan analisis data uji satu pihak yakni model pembelajaran Think
Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan model
pembelajaran konvensional didapat bahwa

ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil

belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan
Konstruktivistik berbantu LKS bagi kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada hasil
belajar dengan model pembelajaran konvensional bagi kelas kontrol pada pokok
bahasan prisma dan limas kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang. Hasil
ini diperoleh karena adanya kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran
maupun

media

yang digunakan.

Model pembelajaran

konvensional

dalam

menyampaikan pengajarannya guru masih menggunakan metode lisan atau ceramah


yang berpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif dengan hanya duduk,
mendengarkan, dan mencatat penjelasan dari guru. Guru juga sulit dalam mengetahui
secara langsung kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar karena kurangnya
interaksi antara guru dan siswa. Sedangkan model pembelajaran Think Pair Share
guru harus secara pasti memiliki ide yang jelas terkait pembelajaran apa yang hendak
disampaikan dengan menggunakan pengalaman belajar agar tujuan pembelajaran yang
diinginkan dapat tercapai. Guru juga harus memiliki kemampuan dalam menjelaskan
pelajaran kepada siswa supaya menarik, salah satunya yaitu dengan memberikan
media pembelajaran dalam proses pembelajarannya. Media pembelajaran diberikan
untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga proses pembelajaran
lebih jelas dan menarik. Untuk mendukung model pembelajaran Think Pair Share itu
maka digunakan media LKS. LKS merupakan salah satu media yang dapat membuat
siswa lebih aktif, siswa akan lebih mudah mengerjakan soal karena sudah ada tahaptahap dalam mengerjakan soal, dengan media LKS ini dapat membantu siswa lebih
memahami pelajaran karena di sekolah tersebut LCDnya rusak sehingga kalau
menggunakan media perangkat lunak tidak memungkinkan.

82

C. Model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik


berbantu LKS dan model pembelajaran konvensional.
Dari perhitungan data analisis uji t satu pihak yakni model pembelajaran Send
A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan model
pembelajaran konvensional didapat bahwa

ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil

belajar siswa dengan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan


Konstruktivistik berbantu LKS bagi kelas eksperimen 2 lebih baik dari pada hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional bagi kelas kontrol pada pokok
bahasan prisma dan limas siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang.
Hasil ini diperoleh dari kelebihan dan kekurangan masing-masing model
pembelajaran. Model pembelajaran konvensional yang telah lama dilaksanakan dalam
sejarah pendidikan hanya menggunakan metode ceramah atau lisan dalam
menyampaikan pembelajaran di kelas, hal ini membuat siswa pasif, bosan, ngantuk,
dan malas dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru. Sehingga tujuan
pembelajaran yang diinginkan tidak bisa tercapai. Guru juga sulit mengetahui secara
langsung kesulitan yang dihadapi oleh siswa karena kurangnya interaksi. Kegiatan
siswa dalam pembelajaran hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat. Sedangkan
model pembelajran Send A Problem lebih menekankan pada interaksi kerjasama siswa
dalam kelompoknya. Di dalam model pembelajaran Send A Problem ini juga terdapat
teknik-teknik pengajaran yang paling efektif dan efisien untuk disampaikan di dalam
kelas. Dengan model pembelajaran Send A Problem membuat siswa lebih aktif dan
dapat menumbuhkan sikap disiplin di dalam kehidupanyya. Dengan penggunaan
model ini dengan media LKS sangat cocok karena di dalam pembelajaran ini lebih
banyak kegiatan yang berpusat kepada siswa, dan disini guru hanya sebagai pengamat
saja. Dan di kelas ini juga LCDnya juga rusak jadi penggunaan media LKS sangat
membantu siswa dalam memahami pelajaran

D. Model

pembelajaran

Think

Pair

Share

dengan

pendekatan

Konstruktivistik berbantu LKS dengan model pembelajaran Send A


Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS.
Dari perhitungan analisis data uji dua pihak yakni model pembelajaran
Think Pair Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan model
pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS

83

didapat

diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair Share
dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan model pembelajaran Send
A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS tidak ada perbedaan.
Maksudnya adalah bahwa model pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan
Konstruktivistik berbantu LKS dengan model pembelajaran Send A Problem dengan
pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS tidak ada perbedaan dalam hasil belajar
siswa, jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Karena model
pembelajaran tersebut selain menggunakan teknik-teknik dalam menyampaikan
pelajaran di kelas agar tujuan pembelajaran yang disampaikan dapat dimengerti oleh
siswa juga menggunakan media pembelajaran berupa LKS sehingga membuat siswa
lebih semangat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru, Sehingga model
pembelajaran konvensional guru yang membosankan dan tidak menarik itu harus
mulai ditinggalkan. Jadi, dapat disimpuylkan bahwa model pembelajaran Think Pair
Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS dengan model pembelajaran
Send A Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih efektif
diterapkan di kelas-kelas daripada model pembelajaran konvensional.

84

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah, pengajuan hipotesis, analisis data
penelitian dan pembahasan masalah maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika materi bangun prisma dan
limas antara siswa yang dikenai model pembelajaran Think Pair Share dan
model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS dengan siswa yang dikenai model pembelajaran
konvensional kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang tahun
ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan pada uji hipotesis bahwa Fhitung >
Ftabel yaitu 5,865 > 3,13 sehingga H0 ditolak.
2. Prestasi belajar matematika pada siswa yang dikenai model pembelajaran
Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih
baik dari pada siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional
dalam materi bangun prisma dan limas kelas VIII semester genap SMP
Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil
uji t yang diperoleh, yaitu thitung = 3,216 dan ttabel = 1,664 dengan taraf
signifikansi 5% dan dk = 48. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal
tersebut juga ditunjukkan dari rata-rata nilai tes pada kelompok
eksperimen I yaitu 81,400 sedangkan rata-rata nilai uji kelompok kontrol
hanya 74,120.
3. Prestasi belajar matematika pada siswa yang dikenai model pembelajaran
Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS lebih
baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran konvensional dalam
materi bangun prisma dan limas kelas VIII semester genap SMP Negeri 2
Rembang tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang
diperoleh, yaitu thitung = 3,048 dan ttabel = 1,664 dengan taraf signifikansi
5% dan dk = 48. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal tersebut juga
ditunjukkan dari rata-rata nilai tes pada kelompok eksperimen II yaitu
81,920 sedangkan rata-rata nilai uji kelompok kontrol hanya 74,120.

84

85

4. Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh model
pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang dikenai model
pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t didapat thitung = -0,186 dan
t(1-) = 2,0198. Karena thitung < ttabel yaitu (-0,186 < 2,0198) maka H0
diterima.
5. Berdasarkan ketuntasan belajar secara klasikal, siswa yang memperoleh
pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS dan siswa yang memperoleh pembelajaran Send A Problem
dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS sudah memenuhi
kriteria belajar tuntas yaitu lebih dari 85% dimana hasil belajar atau
persentase penguasaan siswa yang memperoleh Think Pair Share dengan
pendekatan konstruktivistik berbantu LKS sebesar 96% dan siswa yang
memperoleh

pembelajaran

Send

Problem

dengan

pendekatan

konstruktivistik berbantu LKS sebesar 80%. Berdasarkan ketuntasan


belajar secara individu,

terdapat 1 dari 25 siswa tidak tuntas pada

pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik


berbantu LKS dan pada pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS terdapat 5 dari 25 siswa yang tidak tuntas.
6. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
yang mendapat perlakuan yaitu kelas eksperimen 1 dengan model
pembelajaran Think Pair Share dan kelas eksperimen 2 dengan model
pembelajaran Send A Problem lebih efektif digunakan di dalam
pembelajaran dari pada kelas yang mendapat perlakuan dengan model
pebelajaran konvensional.

86

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan
Send A Problem dengan menggunakan media LKS dapat digunakan dalam
proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian.
2. Dalam memilih model pemebelajaran, guru sebaiknya memilih model
pembelajaran dengan cermat sesuai materi ajar, agar tercipta situasi yang
kondusif.
3. Di dalam proses

pemebelajaran

guru harus

berinovatif dengan

menggunakan model-model pembelajaran dengan media pembelajaran


agar siswa tidak bosen dan jenuh.
4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap penerapan dua model ini pada
pokok bahasan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Barkley, Elizabeth E, dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung :
Nusa Media
Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta : Familia.
IKIP PGRI Semarang. 2012. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi.
Semarang : IKIP PGRI Semarang Press.
Krisiyanto. 2011. Pendekatan Konstruktivis. http://krizi.wordpress.com
/2011/09/12/pendekatan-konstruktivis/. Diakses tanggal 18/03/2013, 23.47
Marsigit. 2009. Mathematics (For Junior High School). Jakarta: Yudhistira.
Silberman, Mel. 2009. Avtive Learning. Yogyakarta: Insan Madani.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2010.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta
Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Sukirman. 2001. Perencanaan dan Pengelolaan Pembelajaran Matematika.


Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Lampiran 1

TABEL 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
(KELAS VIII.6)
NO

1
2
3
4
5
6
7

KODE
UJ-01
UJ-02
UJ-03
UJ-04
UJ-05
UJ-06
UJ-07

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

NAMA SISWA

P/L

AFDZARIT ABSARWALA

ANNYSA AMELYA SUCI A

ASHA ANANDYA AKHIRA

CALVIANO ADRIAN D

DANDY KORNIAWAN B

DARUL YUDHA WIJAYA

DYAH AYU CAHYANINGRUM

UJ-08
UJ-09
UJ-10
UJ-11
UJ-12
UJ-13
UJ-14
UJ-15
UJ-16
UJ-17
UJ-18
UJ-19

ELISA TRI OKTAVIYANA

FANDY ANGGARA GITA M

FANI SETIAWAN BUDIMAN

FIRMAN YUDHA KUSDIANTO

GITA FIRDAUS

HARIDA AINA FADHILA

HASRI AINUR RAHMAH

IGAS AJI PURNOMO

IKA HAYU LAILINAKHWA

MARVIAN RIZKI PRATAMA

MUHAMMAD NURUL H

NAVIA FATMAWATI

20

UJ-20

RAMA ARYADIPA

21
22
23
24
25

UJ-21
UJ-22
UJ-23
UJ-24
UJ-25

SALMA OCTAVIANI AZIZAH

SHINTA NOVI ANTIKA

TIYAS PRIYANTI

VIDIA AYU FIGURRISA

VIVI AMELIA SEPTI

Lampiran 2

TABEL 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN 1
MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
(KELAS VIII.2)
NO

KODE

E1-01
E1-02
E1-03
E1-04
E1-05
E1-06
E1-07
E1-08
E1-09
E1-10
E1-11
E1-12
E1-13
E1-14
E1-15
E1-16
E1-17
E1-18
E1-19
E1-20
E1-21
E1-22
E1-23
E1-24
E1-25

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

NAMA SISWA
ALIF RIANDIKA AZIZ S
ANANDA SAFITRI
ANGGUN SEPTIAMURTI
BURHANUDIN ROBBANI
DELLAVIA ENTA P
DINA BELLA AYU NOVIANA
EUNIKE YUNITA ANTONIUS(KR)

L/P
L
P
P
L
P
P
P

ROSA SANIA TYAS MARDIKA

L
L
P
P
P
P
L
L
L
L
P
P

SATRIA PUTRA NUGRAHA

SATRIO FIRDAUS M P

L
P
P
L
L

FEBY ADIANTA
GABRIEL KRISTIAWAN S (KT)
GHAZI MAWARID AKBAR
IRFINA WIDYA ISTIQOMAH
KARUNIA INDAH PUSPITA D
KATHARINA HAPSARI S (KT)
MARCELINO N.A.W (KT )
MUHAMMAD FAISHAL N
MUHAMMAD NIHRIR Y.F
RIFQI YUSRIL KHAWAIJ
RISA BELLA ROSANTI

SILVA TATA RIZKA JAYA


VIROSA MARETHA NUUR
WILDAN AKHYAR PRATAMA
YASMIN MUMTAZ

Lampiran 3

TABEL 3
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN 2
MODEL PEMBELAJARAN SEND A PROBLEM DENGAN
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
(KELAS VIII.3)
NO

KODE

E2-01
E2-02
E2-03
E2-04
E2-05
E2-06
E2-07
E2-08
E2-09
E2-10
E2-11
E2-12
E2-13
E2-14
E2-15
E2-16
E2-17
E2-18
E2-19
E2-20
E2-21
E2-22
E2-23
E2-24
E2-25

2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

NAMA SISWA

L/P

ADIB RAHMAT

AHMAD RIZAL H

ALIFIAN GIGIH PANGESTU

ANAKASI DWINA L.

ANGGI ROFIFAH SANIA V

ANNISA NURMARIYA DEVATI

BELLA LISTYA ARISIHA

DANY RAMADHAN

DESTISA WIDYAWATI

ERICA NUR' AVENTY

FILLIA ZHUMROTUNNISA P.

GRANDYS AYU WIBOWO

HARIS LUTVIYANTO

JUMIYANTO

KHALIDA NUR RAHMA

LUTFI DWI KURNIAWAN

MUHAMMAD DZIKRI K

MUSTATI'AH

NISA ARIYANTI

NOR HASANAH YUNITA SARI

NOVIA ISMI PANGESTHI

NURUL KHOIRUNNISA F

PRAMUDYA BIMA S

SETIYOWATI RYSKI A

M. WILDAN 'ALLAM FACHRY S

Lampiran 4

TABEL 4
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN PENDEKATAN
KONSTRUKTIVISTIK BERBANTU LKS
(KELAS VIII.8)
NO

KODE

1
2
3
4
5
6
7

K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

NAMA SISWA

L/P

ADHI NUR FEBRIANTO

ALDAN FALA AKBAR HIMAWAN

ALI RIDHO

ANANDA RIMA MEGA K.

ANISA LIFANA

DANUR RESTU AMANULLAH

DEFRYAN ARDIANTO

DIAN INDRI

DINDA YUNANTA ADHI

FIRDA SA'IDATUL KHUSNA

INDRA WAHYUADI

KRESNO BAYU WICAKSONO

M. ALFANDI GALANG P

MAYANG AYU DWI P

MIFTAHUL ZULFA W

MUHITUL HIMAM

MUSTHOFA KAMAL

NOVIANTI DWI PRATIWI

RATNA TRESNANING BA'IB

SILVIRA AGNES YOLANDA

SITI HARTIANTI KHOTIMAH

SITI NUR KHASANAH

SITI NURHIDAYAH

TABAH ISLAMI SHANIA

WIBI SATRIA N

Lampiran 5

TABEL 5
DAFTAR NILAI ULANGAN SEMESTER GASAL
KELOMPOK KONTROL, EKSPERIMEN 1, DAN EKSPERIMEN 2

Kelompok
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kontrol
Kode
K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25

Eksperimen 1
Nilai
80
61
46
62
60
74
84
79
55
50
64
94
59
58
69
65
55
71
59
32
83
76
64
75
73

Kode
E1-01
E1-02
E1-03
E1-04
E1-05
E1-06
E1-07
E1-08
E1-09
E1-10
E1-11
E1-12
E1-13
E1-14
E1-15
E1-16
E1-17
E1-18
E1-19
E1-20
E1-21
E1-22
E1-23
E1-24
E1-25

Nilai
73
79
77
69
80
38
73
77
85
59
38
58
95
36
76
43
77
77
54
35
82
57
89
76
76

Eksperimen 2
Kode
E2-01
E2-02
E2-03
E2-04
E2-05
E2-06
E2-07
E2-08
E2-09
E2-10
E2-11
E2-12
E2-13
E2-14
E2-15
E2-16
E2-17
E2-18
E2-19
E2-20
E2-21
E2-22
E2-23
E2-24
E2-25

Nilai
74
76
74
81
73
36
69
72
91
64
60
67
95
67
81
35
85
88
55
47
83
46
91
84
86

Lampiran 6.1

UJI NORMALITAS DATA AWAL


KELAS KONTROL
(Perhitungan Manual)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah :
1. Menetapkan hipotesis
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa

5%)

3. Mencari nilai-nilai , x , xi x , Z i , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )


2

4. Berdasarkan lampiran 6a perhitungan normalitas dengan Ms. Excel diperoleh:


n = 25

Karena x dan s sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:


Zi

xi x
s

Contoh : i = 1

Zi

32 65,920
2,51
13,528

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.. Contoh : i = 1


Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 2,51
Sehingga F(Z1) = 0,5 0,4940 = 0,006

5.

6.

Tabel Nilai

i)

- S(Zi)

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi)-S(zi)|

K-20
K-3
K-10
K-9
K-17
K-14
K-19
K-13
K-5
K-2
K-4
K-11
K-23
K-16
K-15
K-18
K-25
K-6
K-24
K-22
K-8
K-1
K-21
K-7
K-12

0,0060

0,040

0,034

0,0708
0,1190
0,2090
0,2090
0,2776
0,3050
0,3050
0,3300
0,3594
0,3859
0,4443
0,4443
0,4721
0,5910
0,6480
0,6985
0,7258
0,7486
0,7734
0,8340
0,8508
0,8962
0,9099

0,080
0,120
0,200
0,200
0,240
0,320
0,320
0,360
0,400
0,440
0,520
0,520
0,560
0,600
0,640
0,680
0,720
0,760
0,800
0,840
0,880
0,920
0,960

0,009
0,001
0,009
0,009
0,038
0,015
0,015
0,030
0,041
0,054
0,076
0,076
0,088
0,009
0,008
0,019
0,006
0,011
0,027
0,006
0,029
0,024
0,050

0,9812

1,000

0,019

Mencari harga Ltabel dari nilai kritis uji Lilliefors


engan taraf nyata

7.

5% dan n

25 diperoleh Ltabel = 0,173

Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

8.

i)

- S(Zi)yaitu 0,088

Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,088 dan Ltabel = 0,173
Berarti L0 < Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Lampiran 6.2
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS EKSPERIMEN 1
(Perhitungan Manual)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah :
1. Menetapkan hipotesis
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa

5%)

3. Mencari Nilai-nilai , x , xi x , Z i , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )


2

4. Berdasarkan lampiran 6b perhitungan normalitas dengan Ms. Excel diperoleh:


n = 25

Karena x dan s sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:


Zi

xi x
s

Contoh : i = 1

Zi

35 67,160
1,82
17,684

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.


Contoh : i = 1
Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 1,82
Sehingga F(Z1) = 0,5 0,4656 = 0,034

5. Tabel Nilai

i)

- S(Zi)

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi)-S(zi)|

E1-20
E1-14
E1-6
E1-11
E1-16
E1-19
E1-22
E1-12
E1-10
E1-4
E1-1
E1-7
E1-15
E1-24
E1-25
E1-3
E1-8
E1-17
E1-18
E1-2
E1-5
E1-21
E1-9
E1-23
E1-13

0,034
0,039
0,050
0,050
0,085
0,230
0,284
0,302
0,323
0,540
0,629
0,629
0,692
0,692
0,692
0,712
0,712
0,712
0,712
0,749
0,767
0,800
0,844
0,893

0,040
0,080
0,160
0,160
0,200
0,240
0,280
0,320
0,360
0,400
0,480
0,480
0,600
0,600
0,600
0,760
0,760
0,760
0,760
0,800
0,840
0,880
0,920
0,960

0,006
0,041
0,111
0,111
0,115
0,010
0,004
0,019
0,037
0,140
0,149
0,149
0,092
0,092
0,092
0,048
0,048
0,048
0,048
0,051
0,073
0,080
0,076
0,067

0,942

1,000

0,058

6. Mencari harga Ltabel dari nilai kritik uji Lilliefors


Dengan taraf nyata

5% dan n

32 diperoleh Ltabel = 0,173

7. Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

i)

- S(Zi)yaitu 0,149

8. Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,149 dan Ltabel = 0,173
Berarti L0 < Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Lampiran 6.3
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELAS EKSPERIMEN 2
(Perhitungan Manual)
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah :
1. Menetapkan hipotesis
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Menetapkan nilai alfa

5%)

3. Mencari Nilai-nilai , x , xi x , Z i , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )


2

4. Berdasarkan lampiran 6c perhitungan normalitas dengan Ms. Excel diperoleh:


n = 25

Karena x dan s sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:


Zi

xi x
s

Contoh : i = 1

Zi

35 71,200
- 2,15
16,870

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.


Contoh : i = 1
Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 2,15

Sehingga F(Z1) = 0,5 0,4842 = 0,016


5. Tabel Nilai

i)

- S(Zi)

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi)-S(zi)|

E2-16
E2-6
E2-22
E2-20
E2-19
E2-11
E2-10
E2-12
E2-14
E2-7
E2-8
E2-5
E2-1
E2-3
E2-2
E2-4
E2-15
E2-21
E2-24
E2-17
E2-25
E2-18
E2-9
E2-23
E2-13

0,016
0,018
0,068
0,076
0,169
0,255
0,334
0,401
0,401
0,448
0,520
0,544
0,568
0,568
0,610
0,719
0,719
0,758
0,776
0,794
0,811
0,841
0,879
0,879
0,921

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,280
0,360
0,360
0,400
0,440
0,480
0,560
0,560
0,600
0,680
0,680
0,720
0,760
0,800
0,840
0,880
0,960
0,960
1,000

0,024
0,062
0,052
0,084
0,032
0,015
0,054
0,041
0,041
0,048
0,080
0,064
0,007
0,007
0,010
0,039
0,039
0,038
0,016
0,006
0,029
0,039
0,081
0,081
0,079

6. Mencari harga Ltabel dari nilai kritik uji Lilliefors


Dengan taraf nyata

5% dan n

25 diperoleh Ltabel = 0,173

7. Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

i)

- S(Zi)yaitu 0,084

8. Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,084 dan Ltabel = 0,173
Berarti L0 < Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Lampiran 6.4
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
(Perhitungan Manual)

Hipotesis :
Ho : 12 22 32 (varians ketiga kelompok sampel adalah sama)
Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

Rumus yang digunakan :

2 (ln 10){B (ni 1) log si 2 } dengan


B (log s ) (ni 1) dan
2

(n 1)s

(n 1)
i

Kriteria pengujian :
Dengan taraf nyata = 5%, terima Ho jika 2hitung 2tabel , di mana

21 k 1

didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).
Perhitungan uji homogenitas :
Varians kelompok eksperimen 1 ( s12 ) = 312,723

n1 = 25

Varians kelompok eksperimen 2 ( s 22 ) = 284,583

n2 = 25

( s32 ) = 182,993

n3 = 25

Varians kelompok kontrol

Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett


Ho : 12 22 32

Sampel

dk

1/(dk)

si 2

Log si2

(dk) log si2

dk . si2

24

0,042

312,723

2,495

59,884

7505,360

2
3

24
24

0,042
0,042

284,583
182,993

2,454
2,262

58,901
54,298

6830,000
4391,840

Jumlah

72

0,125

173,083

18727,200

s2
Log s2
B
ln 10

260,100
2,415
173,890
2,303
1,858

Varian dari ketiga sampel adalah

Sehingga log

= log

= 2,415

Harga satuan B adalah

Maka :

Kesimpulan :
2
Dengan harga tabel untuk taraf signifikan = 5%, dk = 3 1 = 2 diperoleh tabel

2
2
= 5,99. Dengan demikian harga hitung
< harga tabel
, yaitu 1,858 < 5,99 sehingga

hipotesis Ho : 12 22 32 diterima dalam taraf nyata 5%. Maka ketiga


kelompok sampel mempunyai varian yang sama.

Lampiran 6.5
UJI ANAVA DATA AWAL
(Perhitungan Manual)

Hipotesis :
Ho : 1

Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Rumus yang digunakan :

F=

varians antar kelompok


varians dalam kelompok

Ry

= J2/ n i dengan J = J1 + J2+ J3

Ay

J2
= i R y
ni

Jk

jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan

Dy = Y2 R y A y
Kriteria pengujian :
Dengan taraf nyata = 5%, terima hipotesis Ho jika harga Fhitung < Ftabel
dengan dk pembilang k1) dan dk penyebut (ni1), di mana F(1 )(v1 ,v2 ) didapat
dari daftar distribusi F dengan peluang (1- ) dan dk = v1 , v2 . Di sini = taraf
nyata untuk pengujian.
Perhitungan One Way ANAVA :
n1 = 25; n2 = 25; n3 = 25
x1= 1679

x12 = 120267

x2= 1780

x22 = 133566

x3= 1648

x32 = 113028

Mencari nilai Ry :

Mencari nilai Ay :

Mencari nilai Y2 :

Mencari nilai Dy :

Maka :

dengan k

3, ni = 75 dan ni 1) = 72, diperoleh :

dkrata-rata = 1
dkantar kelompok = k -1 =3 1 = 2
dkdalam kelompok

ni -1) = 72

dengan dk pembilang = 3-1 = 2, dk penyebut = 25 + 25 + 25 = 75 dan


peluang 0,95
memperoleh nilai

tidak ada nilainya maka dilakukan interpolasi untuk


dengan cara sebagai berikut.

Mencari nilai

70

3,13

72
80

3,11

Sehingga diperoleh
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai Fhitung dari F(0,95)(2,72), yaitu 0,733 < 3,126.
Dengan demikian hipotesis Ho diterima, sehingga tidak ada perbedaan yang
signifikan antara rata rata nilai ulangan semester gasal antara ketiga kelompok
sampel.

Lampiran 6,6

UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AWAL KELAS KONTROL


(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
KONTROL

Mean

25

Std. Deviation

65.92

Minimum

13.528

Maximum

32

94

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


KONTROL
N
Normal Parameters

25
a,,b

Mean
Std. Deviation

65.92
13.528

Most Extreme

Absolute

.090

Differences

Positive

.087

Negative

-.090

Kolmogorov-Smirnov Z

.449

Asymp. Sig. (2-tailed)

.988

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:
N = 25
Rata-rata (mean) = 65,92
Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 13,528
Nilai minimum = 32
Nilai maksimum = 94
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel
b. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,087
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,988
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat silihat
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu 0,988 >


diterima, artinya sampel

Lampiran 6.7

UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AWAL KELAS EKSPERIMEN 1


(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
EKSPERIMEN_1

Mean
25

67.16

Std. Deviation
17.684

Minimum
35

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


EKSPERIMEN_1
N
Normal Parameters

25
a,,b

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil

67.16
17.684

Absolute

.229

Positive

.114

Negative

-.229
1.147
.144

Maximum
95

c. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:


N = 25
Rata-rata (mean) = 67,16
Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 17,684
Nilai minimum = 35
Nilai maksimum = 95
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms.
Excel
d. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,114
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,144
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat silihat
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu 0,144 >


diterima, artinya sampel

Lampiran 6.8
UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AWAL KELAS EKSPERIMEN 2
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
EKSPERIMEN_2

Mean
25

71.20

Std. Deviation

Minimum

16.870

35

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


EKSPERIMEN_2
N

25

Normal Parameters

a,,b

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

71.20
16.870

Absolute

.122

Positive

.084

Negative

-.122

Kolmogorov-Smirnov Z

.608

Asymp. Sig. (2-tailed)

.853

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:
N = 25

Maximum
95

Rata-rata (mean) = 71,20


Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 16,870
Nilai minimum = 35
Nilai maksimum = 95
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms.
Excel
b. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,084
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,853
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat silihat
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu 0,853 >


diterima, artinya sampel

Lampiran 6.9
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
(varians kedua kelompok sama)
(varians kedua kelompok tidak sama)
2. Uji Statistik :
Uji Levene Statistic dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Sig
4. Perhitungan (Output) :

Test of Homogeneity of Variances

Descriptives
NILAI
95% Confidence Interval

Mean

Std.

Std.

Deviation

Error

for Mean
Lower Bound Upper Bound Minimum

Maximum

EKSPERIMEN_1

25

67.16

17.684

3.537

59.86

74.46

35

95

EKSPERIMEN_2

25

71.20

16.870

3.374

64.24

78.16

35

95

KONTROL

25

65.92

13.528

2.706

60.34

71.50

32

94

Total

75

68.09

16.069

1.856

64.40

71.79

32

95

NILAI
Levene Statistic
1.419

df1

df2
2

Sig.
72

.249

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptives diketahui bahwa :

dan
Mean ES 1 = 67,16, ES 2 = 71,20 dan mean K = 65,92
Std. Deviation ES 1 = 17,684, Std. Deviation ES 2 = 16,870, dan Std.
Deviation K = 13,528
b. Pada output Test of Homogeneity of Variances diketahui bahwa :
Nilai Signifikansi (Sig) = 0,249
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji Levene statistic diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi (Sig)
disimpulkan bahwa

, yaitu 0,249 > 0,05. Dengan demikian dapat


diterima, artinya kedua kelompok mempunyai

variansi yang sama atau homogen.

Lampiran 6.10

ANALISIS VARIANS SATU ARAH


DATA AWAL
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
rata-rata hasil belajar matematika ketiga kelompok tidak berbeda
rata-rata hasil belajar matematika ketiga kelompok berbeda
2. Uji Statistik :
Uji One Way ANOVA dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai nilai

dan nilai Sig.

4. Perhitungan
a. Perhitungan
, maka diperoleh :

dengan dk pembilang = 3-1 = 2, dk penyebut = 25 + 25 + 25 = 75 dan


peluang 0,95
untuk memperoleh nilai

tidak ada nilainya maka dilakukan interpolasi


dengan cara sebagai berikut.

dk penyebut
70

3,13

72
80
Mencari nilai

3,11

Sehingga diperoleh
b. Perhitungan dengan menggunakan SPSS
ANOVA
NILAI
Sum of Squares
Between Groups

df

Mean Square

381.147

190.573

Within Groups

18727.200

72

260.100

Total

19108.347

74

Sig.
.733

.484

5. Analisis Hasil
Pada output ANOVA diketahui bahwa nilai

. Hasil tersebut

sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel. Nilai


Signifikansi, yaitu Signifikansi = 0,484.
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One Way ANOVA di atas dapat dilihat bahwa nilai
. Karena nilai
nilai Signifikansi

, yaitu

dan
maka

diterima. Jadi, tidak ada

perbedaan yang signifikan antara rata rata nilai ulangan akhir semester gasal
ketiga kelompok tersebut.

Lampiran 6a
TABEL 6a. UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL
(Dengan Menggunakan Ms. Excel)

No.

KODE

NILAI

K-20
K-03
K-10
K-09
K-17
K-14
K-19
K-13
K-05
K-02
K-04
K-11
K-23
K-16
K-15
K-18
K-25
K-06
K-24
K-22
K-08
K-01
K-21
K-07
K-12

32
46
50
55
55
58
59
59
60
61
62
64
64
65
69
71
73
74
75
76
79
80
83
84

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

94

1648

Rata2

65,920

StanDev
L
Lo

13,528
0,173
0,088

-33,920 1150,566
-19,920 396,806
-15,920 253,446
-10,920 119,246
-10,920 119,246
-7,920
62,726
-6,920
47,886
-6,920
47,886
-5,920
35,046
-4,920
24,206
-3,920
15,366
-1,920
3,686
-1,920
3,686
-0,920
0,846
3,080
9,486
5,080
25,806
7,080
50,126
8,080
65,286
9,080
82,446
10,080 101,606
13,080 171,086
14,080 198,246
17,080 291,726
18,080 326,886
28,080

788,486

zi
-2,51
-1,47
-1,18
-0,81
-0,81
-0,59
-0,51
-0,51
-0,44
-0,36
-0,29
-0,14
-0,14
-0,07
0,23
0,38
0,52
0,60
0,67
0,75
0,97
1,04
1,26
1,34
2,08

F(zi)

S(zi)

0,0060
0,0708
0,1190
0,2090
0,2090
0,2776
0,3050
0,3050
0,3300
0,3594
0,3859
0,4443
0,4443
0,4721
0,5910
0,6480
0,6985
0,7258
0,7486
0,7734
0,8340
0,8508
0,8962
0,9099

0,040
0,080
0,120
0,200
0,200
0,240
0,320
0,320
0,360
0,400
0,440
0,520
0,520
0,560
0,600
0,640
0,680
0,720
0,760
0,800
0,840
0,880
0,920
0,960

0,034
0,009
0,001
0,009
0,009
0,038
0,015
0,015
0,030
0,041
0,054
0,076
0,076
0,088
0,009
0,008
0,019
0,006
0,011
0,027
0,006
0,029
0,024
0,050

0,4812 0,9812

1,000

0,019

Lz
0,4940
0,4292
0,3810
0,2910
0,2910
0,2224
0,1950
0,1950
0,1700
0,1406
0,1141
0,0557
0,0557
0,0279
0,0910
0,1480
0,1985
0,2258
0,2486
0,2734
0,3340
0,3508
0,3962
0,4099

|F(zi)-S(zi)|

0,000 4391,840
Karena L0 < Ltabel
maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Lampiran 6b
TABEL 6b. UJI NORMALITAS KELOMPOK EKSPERIMEN I
(Dengan Menggunakan Ms. Excel)
No.

KODE

NILAI

E1-20
E1-14
E1-06
E1-11
E1-16
E1-19
E1-22
E1-12
E1-10
E1-04
E1-01
E1-07
E1-15
E1-24
E1-25
E1-03
E1-08
E1-17
E1-18
E1-02
E1-05
E1-21
E1-09
E1-23
E1-13

35
36
38
38
43
54
57
58
59
69
73
73
76
76
76
77
77
77
77
79
80
82
85
89

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

95

1679

Rata2
StanDev
L
Lo

67,160

-32,160 1034,266
-31,160 970,946
-29,160 850,306
-29,160 850,306
-24,160 583,706
-13,160 173,186
-10,160 103,226
-9,160
83,906
-8,160
66,586
1,840
3,386
5,840
34,106
5,840
34,106
8,840
78,146
8,840
78,146
8,840
78,146
9,840
96,826
9,840
96,826
9,840
96,826
9,840
96,826
11,840 140,186
12,840 164,866
14,840 220,226
17,840 318,266
21,840 476,986
27,840

775,066

zi

F(zi)

S(zi)

0,4656
0,4608
0,4505
0,4505
0,4147
0,2704
0,2157
0,1985
0,1772
0,0398
0,1293
0,1293
0,1915
0,1915
0,1915
0,2123
0,2123
0,2123
0,2123
0,2486
0,2673
0,2996
0,3438
0,3925

0,034
0,039
0,050
0,050
0,085
0,230
0,284
0,302
0,323
0,540
0,629
0,629
0,692
0,692
0,692
0,712
0,712
0,712
0,712
0,749
0,767
0,800
0,844
0,893

0,040
0,080
0,160
0,160
0,200
0,240
0,280
0,320
0,360
0,400
0,480
0,480
0,600
0,600
0,600
0,760
0,760
0,760
0,760
0,800
0,840
0,880
0,920
0,960

0,006
0,041
0,111
0,111
0,115
0,010
0,004
0,019
0,037
0,140
0,149
0,149
0,092
0,092
0,092
0,048
0,048
0,048
0,048
0,051
0,073
0,080
0,076
0,067

1,57 0,4418

0,942

1,000

0,058

-1,82
-1,76
-1,65
-1,65
-1,37
-0,74
-0,57
-0,52
-0,46
0,10
0,33
0,33
0,50
0,50
0,50
0,56
0,56
0,56
0,56
0,67
0,73
0,84
1,01
1,24

Lz

|F(zi)-S(zi)|

0,000 7505,360

17,684
0,173

Karena L0 < Ltabel

0,149

maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Lampiran 6c
TABEL 6c. UJI NORMALITAS KELOMPOK EKSPERIMEN II
(Dengan Menggunakan Ms. Excel)
No.

KODE

NILAI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

E2-16
E2-06
E2-22
E2-20
E2-19
E2-11
E2-10
E2-12
E2-14
E2-07
E2-08
E2-05
E2-01
E2-03
E2-02
E2-04
E2-15
E2-21
E2-24
E2-17
E2-25
E2-18
E2-09
E2-23
E2-13

35
36
46
47
55
60
64
67
67
69
72
73
74
74
76
81
81
83
84
85
86
88
91
91
95

1780

Rata2
StanDev
L
Lo

71,200
16,870

-36,200 1310,440
-35,200 1239,040
-25,200 635,040
-24,200 585,640
-16,200 262,440
-11,200 125,440
-7,200
51,840
-4,200
17,640
-4,200
17,640
-2,200
4,840
0,800
0,640
1,800
3,240
2,800
7,840
2,800
7,840
4,800
23,040
9,800
96,040
9,800
96,040
11,800 139,240
12,800 163,840
13,800 190,440
14,800 219,040
16,800 282,240
19,800 392,040
19,800 392,040
23,800 566,440

zi
-2,15
-2,09
-1,49
-1,43
-0,96
-0,66
-0,43
-0,25
-0,25
-0,13
0,05
0,11
0,17
0,17
0,28
0,58
0,58
0,70
0,76
0,82
0,88
1,00
1,17
1,17
1,41

Lz
0,4842
0,4817
0,4319
0,4236
0,3315
0,2454
0,1664
0,0987
0,0987
0,0517
0,0199
0,0438
0,0675
0,0675
0,1103
0,2190
0,2190
0,2580
0,2764
0,2939
0,3106
0,3413
0,3790
0,3790
0,4207

F(zi)
0,016
0,018
0,068
0,076
0,169
0,255
0,334
0,401
0,401
0,448
0,520
0,544
0,568
0,568
0,610
0,719
0,719
0,758
0,776
0,794
0,811
0,841
0,879
0,879
0,921

S(zi)

|F(zi)-S(zi)|

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,280
0,360
0,360
0,400
0,440
0,480
0,560
0,560
0,600
0,680
0,680
0,720
0,760
0,800
0,840
0,880
0,960
0,960
1,000

0,000 6830,000

0,173

Karena L0 < Ltabel

0,084

maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

0,024
0,062
0,052
0,084
0,032
0,015
0,054
0,041
0,041
0,048
0,080
0,064
0,007
0,007
0,010
0,039
0,039
0,038
0,016
0,006
0,029
0,039
0,081
0,081
0,079

Lampiran 6e

Sampel
1

TABEL 6e. UJI HOMOGENITAS


HARGA-HARGA YANG PERLU UNTUK BARTLETT
(dk) log
dk
1/(dk)
si 2
Log si2
si2
24
0,042
312,723
2,495
59,884

dk . si2
7505,360

24

0,042

284,583

2,454

58,901

6830,000

24

0,042

182,993

2,262

54,298

4391,840

72
Jumlah
TABEL 6f.
HOMOGENITAS

0,125

173,083

18727,200

st2

260,1

Log st2
B

Ln 10
hitung

2,415
173,890
2,303
1,858

<

2
tabel

5,99

Untuk a = 5%, dk = 2, didapat chi kuadrat hitung = 1.8133 dan chi kuadrat tabel = 5,99.
Karena chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel, maka kedua sampel berasal dari populasi
yang homogen.
TABEL 6g. ANAVA
347752,653
Ry
2
2819041
3168400
2715904
J
2
112761,640 126736,000 108636,160
J /n
381,147
Ay
366861
Jk
18727,200
Dy
m
n1
n2
n3
N
3
25
25
25
75
TABEL 6h. RINGKASAN ANAVA
Sumber Variasi
Rata-rata
Antar Kelompok

dk
1
2

JK
347752,653
381,147

KT
347752,653
190,573

Dalam Kelompok

72

18727,200

260,100

Total

75

366861

Fhitung

Ftabel

Keputusan

0,733

3,13

Fhitung < Ftabel


Ho diterima

Jadi tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara ketiga kelompok sampel

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Eksperimen I )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:1

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya.

2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas


C. Indikator :
1. Mengidentifikasi bangun prisma dan limas.
2. Menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas.
3. Menunjukkan jaring-jaring bangun prisma limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas
3. Siswa dapat menunjukkan bangun prisma dan limas.
E.

Karakter yang diharapkan :


Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.

F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :
Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Think Pair Share.

I.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1.

Kegiatan Awal ( 5 menit)


a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa
untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.
b. Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.
c. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan
pembelajaran.

2.

Kegiatan Inti ( 65 menit)


Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh mengenai jarring-jaring bangun
prisma dan limas. Hal ini ditujukan untuk mengkonstruksikan pemahaman
siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila ada materi yang belum
dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
e. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun prisma dan limas serta
menjelaskan bagaimana cara menggambar jaring-jaring bangun prisma dan
limas.
f. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melatih daya ingat
mereka tentang materi yang tengah diajarkan.
g. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya.
(Pembentukan Kelompok dengan Model Think Pair Share).
h. Setelah

pembentukan

kelompok

siswa

saling

berdiskusi

dengan

pasangannya untuk mencari jawaban dari soal LKS yang telah diberikan
guru..
Konfirmasi :
i. Membahas dan mendiskusikan soal di LKS.

j. Guru meminta perwakilan pasangan untuk menerangkan jawabannya.


k. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang maju untuk
mengerjakan soal. Jika jawaban mereka benar maka kelompok akan
mendapatkan nilai.
l. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan
nilai peningkatan hasil belajar individual.
m. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.

3.

Kegiatan Akhir ( 10 menit)


a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.

K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :


Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1.

Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2.

Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3.

Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan
oleh guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,..............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Rusnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Eksperimen I )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:2

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

C. Indikator :
1. Menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas.
2. Menentukan rumus volume bangun prisma dan limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan rumus volume bangun prisma dan limas
E. Karakter yang diharapkan :
Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.
F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :

I.

Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Think Pair Share.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
a.

Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa


untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.

b.

Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.

c.

Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan


pembelajaran.

2. Kegiatan Inti ( 65 menit)


Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh penggunaan rumus luas
permukaan dan volume bangun prisma dan limas. Hal ini ditujukan untuk
mengkonstruksikan pemahaman siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila
ada materi yang belum dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
e. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun prisma dan limas serta
menjelaskan bagaimana cara menggambar jaring-jaring bangun prisma dan
limas.
f. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melatih daya ingat mereka
tentang materi yang tengah diajarkan.
g. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya.
(Pembentukan Kelompok dengan Model Think Pair Share).
h. Setelah pembentukan kelompok siswa saling berdiskusi dengan pasangannya
untuk mencari jawaban dari soal LKS yang telah diberikan guru.
Konfirmasi :
i. Membahas dan mendiskusikan soal di LKS.
j. Guru meminta perwakilan pasangan untuk menerangkan jawabannya.
k. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang maju untuk
mengerjakan soal. Jika jawaban mereka benar maka kelompok akan
mendapatkan nilai.

l. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai


peningkatan hasil belajar individual.
m. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.
K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1. Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2. Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3. Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Rusnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Eksperimen II )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:1

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya.

2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas


C. Indikator :
1. Mengidentifikasi bangun prisma dan limas.
2. Menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas.
3. Menunjukkan jaring-jaring bangun prisma limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas
3. Siswa dapat menunjukkan bangun prisma dan limas.
E.

Karakter yang diharapkan :


Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.

F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :
Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Send A Problem.

I.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa
untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.
b. Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.
c. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh bentuk jaring-jaring bangun
prisma dan limas.. Hal ini ditujukan untuk mengkonstruksikan pemahaman
siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila ada materi yang belum
dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
e. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun prisma dan limas serta
menjelaskan bagaimana cara menggambar jaring-jaring bangun prisma dan
limas.
f. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melatih daya ingat mereka
tentang materi yang tengah diajarkan.
g. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok, dimana setiap kelompok
terdiri dari 4 orang. (Pembentukan Kelompok dengan Model Send A
Problem).
h. Setelah pembentukan kelompok guru menerangkan bagaimana cara kerja
pembelajaran ini, yaitu guru membagikan 5 tipe soal kepada masing-masing
kelompok, kemudian setiap 10 menit soal tersebut diputer ke kelompok lain
begitu terus sampai semua kelompok kebagian soal.

Konfirmasi :
i. Guru meminta perwakilan siswa dari salah satu kelompok menjelaskan hasil
jawabannya, jika ada jawaban yang salah bisa di benarkan oleh perwakilan
kelompok lain.
j. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual.
k. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.
K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1. Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2. Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3. Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,...........Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Husnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Eksperimen II )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:2

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

C. Indikator :
1. Menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas.
2. Menentukan rumus volume bangun prisma dan limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan rumus volume bangun prisma dan limas
E.

Karakter yang diharapkan :


Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.

F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :

I.

Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Send A Problem.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1. Kegiatan Awal ( 5 menit)

a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa


untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.
b. Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.
c. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh bentuk jaring-jaring bangun
prisma dan limas.. Hal ini ditujukan untuk mengkonstruksikan pemahaman
siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila ada materi yang belum
dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.
e. Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun prisma dan limas serta
menjelaskan bagaimana cara menggambar jaring-jaring bangun prisma dan
limas.
f. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melatih daya ingat mereka
tentang materi yang tengah diajarkan.
g. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok, dimana setiap kelompok
terdiri dari 4 orang. (Pembentukan Kelompok dengan Model Send A
Problem).
h. Setelah pembentukan kelompok guru menerangkan bagaimana cara kerja
pembelajaran ini, yaitu guru membagikan 5 tipe soal kepada masing-masing
kelompok, kemudian setiap 10 menit soal tersebut diputer ke kelompok lain
begitu terus sampai semua kelompok kebagian soal.
Konfirmasi :
i. Guru meminta perwakilan siswa dari salah satu kelompok menjelaskan hasil
jawabannya, jika ada jawaban yang salah bisa di benarkan oleh perwakilan
kelompok lain.

j. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai


peningkatan hasil belajar individual.
k. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
b. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
c. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.
K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1. Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2. Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3. Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,.............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Husnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Kontrol )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata P elajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:1

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya.

2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas


C. Indikator :
1. Mengidentifikasi bangun prisma dan limas.
2. Menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas.
3. Menunjukkan jaring-jaring bangun prisma limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas
3. Siswa dapat menunjukkan bangun prisma dan limas.
E.

Karakter yang diharapkan :


Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.

F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :
Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Pembelajaran konvensional.

I.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1. Kegiatan Awal ( 5 menit)
a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa
untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.
b. Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.
c. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh mengenai jarring-jaring bangun
prisma dan limas. Hal ini ditujukan untuk mengkonstruksikan pemahaman
siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila ada materi yang belum
dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d. Guru menjelaskan materi tentang contoh benda prisma dan limas, serta
bentuk-bentuk jaring-jaring prisma dan limas.
e. Guru meminta

siswa membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa dan

mendiskusikan materi tentang sifat-sifat bangun prisma dan limas serta


bentuk jaring-jaring prisma dan limas. (Pembentukan Kelompok dengan
Model Konvensional ).
f. Guru menyuruh siswa mengerjakan LKS yang berkaitan tentang materi
bangun prisma dan limas.
Konfirmasi :
g. Membahas dan mendiskusikan kisi dan LKS bersama dalam kelompok.
h. Guru meminta perwakilan siswa dari 2-3 kelompok untuk menyampaikan
jawaban di depan.

i. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang maju untuk
mengerjakan soal. Jika jawaban mereka benar maka kelompok akan
mendapatkan nilai.
j. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual.
k. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.
3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
d. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
e. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
f. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.
K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1. Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2. Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3. Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,.............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Husnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( Kelas Kontrol )
Satuan Pendidikan

: SMP

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: VIII / 2

Pertemuan ke

:2

Alokasi Waktu

: 2 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya
B.

Kompetensi Dasar :
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

C. Indikator :
1. Menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas.
2. Menentukan rumus volume bangun prisma dan limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan rumus volume bangun prisma dan limas
E.

Karakter yang diharapkan :


Tanggung jawab, kreativitas, religius, kejujuran, kerjasama, menghargai pendapat,
disiplin, tekun.

F.

Materi Ajar :
Bangun ruang sisi datar

G. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, Penugasan, dan Ceramah.
H. Pendekatan dan Model pembelajaran :

I.

Pendekatan

: Konstruktivistik

Model

: Pembelajaran konvensional.

Media Pembelajaran :
Papan Tulis
LKS

J.

Langkah langkah pembelajaran :


1. Kegiatan Awal ( 5 menit)

a. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan mengontrol kehadiran siswa


untuk menumbuhkan rasa religius dan disiplin.
b. Guru menyampaikan apersepsi sesuai materi.
c. Guru memotivasi siswa dan menyampaikan indikator serta tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memberikan stimulus berupa contoh mengenai penerapan rumus luas
permukaan dan volume bangun prisma dan limas. Hal ini ditujukan untuk
mengkonstruksikan pemahaman siswa. Dengan jujur siswa bertanya apabila
ada materi yang belum dimengerti.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Memberikan penjelasan bahwa siswa dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut apabila telah mempelajari materi hari ini.
Elaborasi :
d.

Guru menjelaskan materi tentang contoh penerapan rumus luas permukaan


dan volume bangun prisma dan limas.

e.

Guru meminta siswa membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa dan
mendiskusikan materi tentang contoh luas permukaan dan volume bangun
prisma dan limas. (Pembentukan Kelompok dengan Model Konvensional ).

f.

Guru menyuruh siswa mengerjakan LKS yang berkaitan tentang materi


bangun prisma dan limas.

Konfirmasi :
g. Membahas dan mendiskusikan kisi dan LKS bersama dalam kelompok.
h. Guru meminta perwakilan siswa dari 2-3 kelompok untuk menyampaikan
jawaban di depan.
i. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang maju untuk
mengerjakan soal. Jika jawaban mereka benar maka kelompok akan
mendapatkan nilai.
j. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual.

k. Mengakhiri proses ini dengan membuat klarifikasi.


3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
d. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari kegiatan belajar yang
telah berlangsung. Dengan kreatif siswa mengemukakan pendapat dan
bekerja sama membuat kesimpulan.
e. Guru memberikan tugas rumah untuk pertemuan selanjutnya. Dengan
tanggung jawab siswa mengerjakan tugas di rumah.
f. Guru menutup pembelajaran dengan salam untuk menumbuhkan rasa
religius dan memberi pesan tindak lanjut.
K. Alat / Bahan / Sumber Belajar :
Buku paket SMP kelas VIII dan LKS.
L.

Penilaian :
1. Jenis penilaian

: Tugas dan Ulangan.

2. Bentuk instrument

: Tes Uraian.

3. Bentuk penilaian

a. Kognitif
Aspek yang dinilai :
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh
guru.
b. Psikomotor
Aspek yang dinilai :
Kerjasama siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan menjadi
pendengar secara bergantian.
c. Afektif
Aspek yang dinilai :
Sikap siswa dalam proses pembelajaran.

Rembang,............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Tri Husnani, S.Pd

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

Lampiran 10

MATERI
BANGUN PRISMA DAN LIMAS
A. Prisma
1.

Pengertian Prisma
Prisma adalah bangun ruang yangdibatasi oleh dua
bidang sejajar yang saling kongruen dan beberapa bidang lain
yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis-garis
yang sejajar.

2.

Unsur-unsur Prisma
Unsur-unsur suatu prisma pada gambar di bawah ini antara
lain sebagai berikut:
H
G
E
F
D
C
A
B
Gambar 1. Bangun Prisma Segi

a. Bidang ABCD dinamakan bidang alas. Adapun bidang EFGH


dinamakan bidang atas.
b. Prisma mempunyai bidang alas berupa daerah segi empat
ABCD dan bidang atas berupa daerah segi empat EFGH
biasanya ditulis sebagai prisma ABCD.EFGH.
c. Bidang-bidang yang memotong bidang alas, yatu bidang
ABFE, bidang BCGF, bidang CDHG, dan bidang ADHE
dinamakan bidang sisi tegak.

d. Bidang alas, idang atas, dan bidang sisi tegak dinamakan sisisisi prisma.
e. Perpotongan antara dua bidang sisi tegak dinamakan rusuk
tegak. Adapun perpotongan antara bidang sisi tegak dan
bidang alas dinamakan rusuk alas. Pada gambar tersebut, AE
dan BF merupakan contoh-contoh rusuk tegak.
f. Jarak antara bidang alas dan bidang atas dinamakan tinggi
prisma.
g. Pertemuan dua rusuk prisma dinamakan titik sudut. Pada
gambar di samping. Titik A, titik B, dan titik F merupakan
titik sudut.
h. Setiap bidang alas dan bidang sisi tegak memiliki diagonal
bidang. Contoh diagonal bidang antara lain EG,AF, dan BG.
i. Dua titik sudut yang tidak terletak pada sisi yang sama
dinamakan dua titik sudut yang berhadapan. Misalnya, titik
sudut A berhadapan dengan titik sudut G
j. Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan dinamakan diagonal ruang. Misalnya: AG dan
HB.
k. Sepasang rusuk tegak atau sepasang rusuk alas yang tidak
terletak pada sisi yang sama dinamakan rusuk yang
berhadapan. Posisi sepasang rusuk yang berhadapan akan
saling sejajar, misalnya rusuk AB dan rusuk GH. Akan tetapi,
rusuk BC dan rusuk HD tidak berhadapan.
l. Sebuah bidang yang memuat sepasang rusuk yang berhadapan
dinamakan bidang diagonal. Bidang ACGE merupakan contoh
bidang diagonal karena memuat sepasang rusuk yang
berhadapan, yaitu rusuk AE dan rusuk CG
3. Melukis Prisma
Bagaimanakahcara melukis sebuah prisma? Berikut adalah
lankah-langkah untuk melukis sebuah prisma segi enam.

a. Lukislah sebuah daerah segi enam sebagai alas prisma.


b. Lukislah sebuah daerah segi enam lain yang kongruen dengan
segi enam pada langkah 1 sebagai bidang atas prisma.
c. Lukislah ruas-ruas garis sebagai rusuk-rusuk tegak prisma
yang akan menghubungkan sepasang-sepasang titik yang
bersesuaian antara bidang alas dan bidang atas. Gunakan garis
putus-putus untuk melukis rusuk yang seharusnya tidak
tampak.
4. Jaring-jaring Prisma
Kotak pembungkus nasi kotak terbuat dari selembar karton
yang digunting dalam pola tertentu dan dinamakan jaring-jaring
bangun. Jadi, jaring-jaring suatu bangun ruang adalah suatu pola
gmbar dimensi dua yang dapat digunakan untuk membentuk
suatu bangun ruang.
5. Luas Permukaan Prisma
F

tt
D

E
C
b

Gambar 2. Bangun

a
c

Pada gambar di atas, luas permukaan prisma ABC.DEF


dapat kamu peroleh dengan cara menunjukkan luas

, luas

, dan luas segi empat CADF, luas segi empat ABED, dan
luas segi empat BCFE.
Dengan demikian,
Luas permukaan prisma =

=
=

6. Volume Prisma
Volume suatu prisma dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

F
F
t
D

E
C
b
c

Gambar 3. Bangun Prisma

Perhatikan gambar di atas merupakan gambar prisma tegak


segitiga. Bidang alas dan bidang atas prisma tersebut berbentuk
segitiga siku-siku. Dengan demikian, volume prisma tersebut
adalah

B. Limas
1.

Pengertian Limas
Limas adalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah
daerah segi banyak dan daerah segitiga.
Limas segi-n beraturan adalah limas dengan alas berupa
daerah segi-n beraturan dan proyeksi titik puncak pada bidang
alas berimpit dengan titik pusat bidang alasnya.

2. Unsur-unsur Limas
Unsur-unsur yang terdapat pada limas antara lain sebagai
berikut:
a. Daerah segi banyak, dinamakan bidang alas atau disebut juga
alas.
b. Daerah-daerah segitiga, dinamakan bidang-bidang sisi tegak
atau disebut juga sisi tegak.
c. Titik sudut persekutuan puncak-puncak segitiga. Dinamakan
titik puncak.
d. Rusuk-rusuk yang melalui puncak limas, dinamakan rusuk
tegak.
e. Jarak danpuncak limas ke bidang alas dinamakan tinggi.
3. Melukis Limas
Berikut adalah langkah-langkah untuk melukis limas segi
empat.
a.

Sediakan kertas berpetak.

b.

Lukislah daerah segi empat sebagai alas limas dengan ukuran


yang dikehendaki.

c.

Lukislah titik puncak limas segi empat tersebut.

d.

Lengkapilah gambar tersebut dengan rusuk-rusuk tegak


limas. Gunakan garis putus-putus untuk melukiskan rusuk
yang seharusnya tidak tampak.

4. Jaring-jaring Limas
Sebuah model limas T.PQRSyang terbuat dari karton diiris
pada sepanjang rusuk-rusuk TP, TQ, TR, dan TS. Kemudian,
limas yangtelah diiris tersebut kamu akan memperoleh jaringjaring T.PQRS seperti gambar berikut.
T

T
T
S

R
P

T
S

T
P

Gambar1. Jaring-jaring limas


T

5. Luas Permukaan Limas


Luas permukaan limas dapat kamu definisikan sebagai
jumlah luas semua sisi limas tersebut. Perhatikan limas T.ABCD
berikut. T

R
S

Q
T

T
P

Gambar 2. Jaring-jaring limas


T.ABCD
T

Misalnya, L adalah luas permukaan limas. Dengan demikian,


L = luas ABCD + (luas

+ luas

+luas

+ luas

)
= luas alas + jumlah luas segitiga bidang sisi tegak.
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas segitiga
bidang sisi tegak.

6. Volume Limas
Perhatikan gambar di bawah ini. Diagonal-diagonal kubus
ABCD.EFGH berpotongan di titik T sehingga membentuk enam
limas segi empat beraturan dengan puncak T. Limas-limas
tersebut antara lain limas T.ABCD, limas T.EFGH, limas

T.BCGF, limas T.ADHE, limas T.ABFE, limas T.CDHG. Setiap


limas tersebut memiliki alas persegi dengan tinggi limas adalah
setengah tinggi rusuk kubus. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh
hubungan berikut.
H

F
T
t

B
Gambar 3. Limas di dalam kubus
ABCD.EFGH

Volume kubus ABCD.EFGH = volume limas T.ABCD + volume


limas T.EFGH + volume limas T.BCGF +volume limas
T.ADHE + volume limas T. ABFE + volume limas
T.ABCD.
=6

volume limas T.ABCD

Dengan kata lain,


Volume limas T.ABCD

Dengan demikian,

volume kubus ABCD.EFGH

Lampiran 11

LEMBAR KERJA SISWA 1

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/2
Alokasi waktu : 80 menit

NamaKelompok :
1.
2.
3.
4.

A. StandarKompetensi :

5.

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,


serta menentukan ukurannya
B. KompetensiDasar :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya.
2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator :
1.

Mengidentifikasi bangun prisma dan limas.

2.

Menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas.

3.

Menunjukkan jaring-jaring bangun prisma limas.

D. Tujuanpembelajaran :
1.

Siswa dapat mengidentifikasi bangun prisma dan limas

2.

Siswa dapat menentukan sifat-sifat bangun prisma dan limas

3.

Siswa dapat menunjukkan bangun prisma dan limas.

E. PetunjukKerja
1. Bacalahdenganteliti.
2. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota
kelompoknya.
3. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.
4. Kerjakan soal-soal dibawah ini sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan.

F. Soal
1. Perhatikan gambar prisma segi enam di bawah!
K

L
G

J
H

E
D

A
B

Sebutkanlah:
a. Bidang alas. (................................................)
b. Bidang atas. (................................................)
c. Bidang sisi tegak. (................................................)
d. Rusuk tegak. (................................................)
e. Diagonal bidang. (................................................)
2. Lukislah limas segi empat beraturan berikut pada kertas berpetak di bawah
ini!

3. Lukislah jaring-jaring bangun ruang berikut!

Penyelesaian:

4. Lukislah jaring-jaring limas di bawah ini!

Penyelesaian:

5. Lukislah bangun ruang yang jaring-jaringnya ditunjukkan pada gambar di


bawah ini!

Penyelesaian:

Lampiran 12

LEMBAR KERJA SISWA 2

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII / 2
Alokasi waktu : 80 menit

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.

A. Standar Kompetensi :

5.

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,


serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar :
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator :
1. Menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas.
2. Menentukan rumus volume bangun prisma dan limas.
D. Tujuan pembelajaran :
1. Siswa dapat menentukan rumus luas permukaan bangun prisma dan limas
2. Siswa dapat menentukan rumus volume bangun prisma dan limas
E. Petunjuk Kerja
5. Bacalah dengan teliti.
6. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota
kelompoknya.
7. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.
8. Kerjakan soal-soal dibawah ini sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditentukan.

F. Soal
1.

Tentukan luas permukaan setiap bangun ruang beikut.


(a)

(b)
16 cm
3,5 cm
12
15 cm

Penyelesaian:

2 cm

6 cm

c
m

...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................
2.

Tentukan tinggi setiap prisma persegi panjang berikut jika volume (V),
panjang alas (p), dan lebar alas (l) adalah:
a.

V = 455cm3, p = 10 cm, dan l = 7 cm;

b.

V = 5.832cm3, p = 18 cm, dan l = 18 cm;

Penyelesaian:
a.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

.................................................................................................................
.................................................................................................................
b.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

3.

Diketahui, suatu limas segi empat beraturan. Panjang rusuk-rusuk tegak


limas tersebut adalah 10 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut
apabila panjang rusuk alasnya 16 cm.
Penyelesaian:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................

4.

Tentukan luas alas segi empat beraturan yangmempunyai tinggi 6 cm


dengan volume 72 cm3.
Penyelesaian:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................

5.

Hitunglah volume limas segitiga beraturan T.ABC jika diketahui TA =


4a cm dan AB = 2a cm.
Penyelesaian:
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...............................................................................................................

Lampiran 13

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran

: Matematika

Materi Pokok

: Bangun Ruang Sisi Datar

Kelas/ Semester

: VIII / 2

Jumlah Soal

: 10 butir

Bentuk Soal

: Uraian

Standar Kompetensi

: Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan


bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kategori

Kompetensi Dasar

Indikator

Menghitung luas

Menyebutkan unsur-

permukaan dan

unsur prisma, dan limas

volume kubus,

: rusuk, bidang sisi,

balok, prisma dan

diagonal bidang,

limas.

diagonal ruang, bidang

Banyak

Nomor

Soal

C1 C 2 C 3

Soal

1, 2

diagonal.

Membuat jaring-

Membuat jaring-jaring

jaring kubus,

- prisma tegak

balok, prisma dan

- limas

limas.

3, 4

Menghitung luas

Menghitung luas

permukaan dan

permukaan prisma dan

volume kubus,

limas.

balok, prisma dan

5, 6,
7

limas.

Menghitung volume
prisma dan limas.
8, 9,
10

Keterangan :
C1

: Ingatan

C2

: Pemahaman

C 3 : Penerapan
Rembang,..............Mei 2013

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Tri Rusnani, S.Pd.

Peneliti

Muhammad Dhuhaa
NPM. 09310061

Lampiran 14

SOAL UJI COBA

Sekolah

: SMP Negeri 2 Rembang

Mata Pelajaran

: Matematika

Materi Pokok

: Bangun Ruang Sisi Datar

Kelas / Semester

: VIII / 2

Bentuk Soal

: Uraian

Waktu

: 80 menit

A. Standar Kompetensi:
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar

1. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas.
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
C. Indikator :
1. Menyebutkan unsur-unsur prisma, dan limas : rusuk, bidang sisi, diagonal
bidang, diagonal ruang, bidang diagonal.
2. Membuat jaring-jaring prisma tegak, limas.
3. Menghitung luas permukaan prisma dan limas.
4. Menghitung volume prisma dan limas.
D. Petunjuk :
1. Tuliskan terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban
yang tersedia.
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan jawaban.
3. Dahulukan menjawab soal yang kamu anggap mudah.
4. Periksalah pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada pengawas.

E. Soal

Kerjakanlah soal-soal berikut!


1. Perhatikan gambar prisma segitiga di samping. Sebutkanlah:
F

a. Bidang alas;
D

b. Bidang atas;

c. Bidang sisi tegak;


d. Rusuk tegak;

e. Diagonal bidang.

2. Perhatikan gambar limas di samping. Sebutkanlah olehmu:


T

a. Bidang alas;
b. Garis tinggi;
c. Bidang sisi tegak;
S

R
O

3. Gambarlah jaring-jaring suatu prisma segitiga berikut.


F
D

C
A

4. Lukislah jaring-jaring limas di bawah ini.


T

E
A

D
B

5. Tentukan luas permukaan prisma segitiga berikut.

4cm
12 cm

15
9

cm

cm

6. Limas segi empat beraturan T.ABCD mempunyai alas berbentuk persegi


dengan panjang sisi 10 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut jika
panjang rusuk-rusuk tegaknya adalah 13 cm.
7. Diketahui, suatu limas segi empat beraturan. Panjang rusuk-rusuk tegak
limas tersebut adalah 10 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut
apabila panjang rusuknya 16 cm.
8. Alas sebuah prisma segitiga dengan tinggi prisma 15 cm Panjang sisi alas
segitiga 9 cm dan tinggi segitiga 12 cm. Tentukan volume prisma
tersebut.
9. Alas sebuah prisma segi empat berbentuk trapesium samakaki dengan
panjang sisi 13 cm, 13 cm, 20 cm, dan 15 cm. Tentukan tinggi prisma
tersebut jika volumenya 840 cm3.
10. Hitunglah volume sebuah limas segi empat beraturan yang panjang rusuk
alasnya 12 cm dan tingginya 8 cm.

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN
1.

Penyelesaian:
a. Bidang alas prisma ABC.DEF adalah bidang ABC
b. Bidang atas prisma ABC.DEF adalah bidang DEF
c. Bidang sisi tegak prisma ABC.DEF adalah bidang ABED, bidang BCFE,
dan bidang CFDA.
d. Rusuk-rusuk tegak prisma ABC.DEF adalah AD, BE, dan CF
e. Diagonal-diagonal bidang prisma ABC.DEF antara lain AE, BD, BF, dan
CE.

2.

Penyelesaian:
a.

Bidang alas limas T.PQRS adalah bidang PQRS.

b.

Garis tinggi limas T.PQRS adalah garis TO.

c.

Bidang sisi tegak limas T.PQRS adalah bidang TQR, bidang TSR, bidang
TSP, dan bidang TPQ.

3.

Penyelesaian:
F
F

B
C

4.

Penyelesaian:
T

E
A

C
T

5.

Penyelesaian:
Bidang alas dan bidang atas prisma tersebut berbentuk segitiga, sehingga

Jadi, luas permukaan prisma tersebut adalah 252 cm2.


6.

Penyelesaian:
Diketahui: AB = 10 cm dan CT = 13 cm

13 cm

C
E

Jadi, las ABCD adalah 100 cm2.


Misalnya, TE adalah garis tinggi

10 cm

maka berlaku hubungan berikut.

Dengan demikian,
Luas
adalah 60 cm2.

Jadi, luas

Luas permukaan limas T.ABCD = luas ABCD + (luas


+

+ luas

) = 100 + (4

+ luas

60) = 100 + 240 = 340

Jadi, luas permukaan limas T.ABCD adalah 340 cm2.


7.

Penyelesaian:
Diketahui: PQ = 16 cm dan RT = 10 cm

10 cm

R
U

Jadi, las ABCD adalah 100 cm2.

Misalnya, TU adalah garis tinggi

maka berlaku hubungan berikut.

16 cm

Dengan demikian,
Luas
Jadi, luas

adalah 48 cm2.

Luas permukaan limas T.PQRS = luas PQRS + (luas


+

+ luas

) = 256 + (4

48) = 256 + 192 = 448

Jadi, luas permukaan limas T.PQRS adalah 448 cm2.

+ luas

8.

Penyelesaian:

15cm
12 cm

9
cm

9.

Penyelesaian:

15 cm

13 cm
E

I
D

20 cm

F
C

jadi, tinggi prisma trapesium tersebut adalah 3,75 cm.


10. Penyelesaian:

Jadi, volume prisma adalah 384 cm3.

Lampiran 16

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah

: SMP Negeri 2 Rembang

Kelas

: VIII (Delapan)

Mata Pelajaran

: Matematika

Semester

: II (dua)

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi

Materi

Kegiatan

Indikator Pencapaian

Dasar

Pembelajaran

Pembelajaran

Kompetensi

5.1 Mengiden-

Kubus, balok,

Mendiskusikan unsur-

Menyebutkan unsurunsur kubus, balok,


prisma, dan limas :
rusuk, bidang sisi,
diagonal bidang,
diagonal ruang,
bidang diagonal.

tifikasi sifat- prisma tegak,

unsur kubus, balok,

sifat kubus,

prisma dan limas

limas

ba-lok,

dengan menggunakan

prisma dan

model

Penilaian
Teknik

Bentuk

Tes tertulis Daftar

Sumber

Waktu

Belajar

2x40mnt Buku paket

pertanyaan

matematika
T

BSE

U
S

Matematika

untuk kelas
P

limas serta

VIII

Perhatikan balok PQRS-TUVW.

bagian-

a. Sebutkan rusuk-rusuk tegaknya!


b. Sebutkan diagonal ruangnya!
Sebutkan bidang alas dan atasnya!

bagiannya.

5.2 Membuat
Kubus, balok,
jaring-jaring
prisma tegak,
ku-bus,
balok,
limas

Contoh Instrumen

Alokasi

Merancang jaringjaring
- kubus

Membuat jaringjaring
- kubus
- balok

Unjuk

Tes uji

Dengan menggunakan karton

kerja

petik kerja manila, buatlah model:


a.

balok

4x40mnt

Kompetensi

Materi

Kegiatan

Indikator Pencapaian

Dasar

Pembelajaran

Pembelajaran

Kompetensi

prisma dan
limas

5.3 Menghi-tung Kubus, balok,


luas
prisma tegak,
permukaan
dan volu-me limas
kubus,
balok, prisma dan
limas

- balok
- prisma tegak
- limas

Mencari rumus luas


permukaan kubus,
balok, limas dan

Penilaian
Teknik

Bentuk

- prisma tegak
- limas

Menemukan rumus
luas permukaan
kubus, balok, limas
dan prisma tegak

Contoh Instrumen
b.
c.

Tes lisan Daftar


pertanyaan

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

kubus
limas

1.Sebutkan rumus luas permukaan

4x40mnt

kubus jika rusuknya x cm.


2. Sebutkan rumus luas permukaan

prisma tegak

prisma yang alasnya


jajargenjang dengan panjang
alas a cm dan tingginya b cm.
Tinggi prisma t cm.

Menghitung luas
permukaan kubus,
untuk menghitung luas
balok, prisma dan
permukaan kubus,
limas
Menggunakan rumus

Tes tertulis

Uraian

Suatu prisma tegak sisi tiga

4x40mnt

panjang rusuk alasnya 6 cm dan


tingginya 8 cm. Hitunglah luas

balok, prisma dan

permukaan prisma.

limas.
Mencari rumus volume Menentukan rumus
volume kubus, balok,
kubus, balok, prisma,
prisma, limas
limas.

Tes lisan Daftar


Pertanyaan

1. Sebutkan rumus volume:


a) kubus dengan panjang rusuk x
cm.
b) balok dengan panjang pcm,

2x40mnt

Kompetensi

Materi

Kegiatan

Indikator Pencapaian

Dasar

Pembelajaran

Pembelajaran

Kompetensi

Penilaian
Teknik

Bentuk

Contoh Instrumen

Alokasi

Sumber

Waktu

Belajar

lebar lcm, dan tinggi t cm.

Menggunakan rumus
untuk menghitung
volume kubus, balok,

Menghitung volume Tes tertulis Tes pilihan Suatu limas tegak sisi-4 alasnya
kubus, balok, prisma,
ganda
berupa persegi dengan panjang sisi
limas.
9 cm. Jika tinggi limas 8 cm maka

prisma, limas.

volume limas :
A.
B.
C.
D.

206 cm
216 cm
261 cm
648 cm

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Mengetahui,

Rembang,

Guru Mapel

Peneliti

Mei 2013

Muhammad Dhuhaa

Tri Rusnani, S.Pd

NPM. 09310061

6x40mnt

Lampiran 17
TABEL 17
DAFTAR NILAI HASIL UJI COBA
(KELAS VIII.6)
NO

NAMA SISWA

L/P

NILAI

AFDZARIT ABSARWALA

45

ANNYSA AMELYA SUCI A

75

ASHA ANANDYA AKHIRA

78

CALVIANO ADRIAN D

57

DANDY KORNIAWAN B

90

DARUL YUDHA WIJAYA

64

DYAH AYU CAHYANINGRUM

82

1
2
3
4
5
6
7

KODE
UJ-01
UJ-02
UJ-03
UJ-04
UJ-05
UJ-06
UJ-07

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

UJ-08
UJ-09
UJ-10
UJ-11
UJ-12
UJ-13
UJ-14
UJ-15
UJ-16
UJ-17
UJ-18
UJ-19

ELISA TRI OKTAVIYANA

79

FANDY ANGGARA GITA M

50

FANI SETIAWAN BUDIMAN

54

FIRMAN YUDHA KUSDIANTO

57

GITA FIRDAUS

82

HARIDA AINA FADHILA

83

HASRI AINUR RAHMAH

83

IGAS AJI PURNOMO

57

IKA HAYU LAILINAKHWA

58

MARVIAN RIZKI PRATAMA

53

MUHAMMAD NURUL H

57

NAVIA FATMAWATI

71

20

UJ-20

RAMA ARYADIPA

36

21
22
23
24
25

UJ-21
UJ-22
UJ-23
UJ-24
UJ-25

SALMA OCTAVIANI AZIZAH

57

SHINTA NOVI ANTIKA

72

TIYAS PRIYANTI

78

VIDIA AYU FIGURRISA

52

VIVI AMELIA SEPTI

90

Lampiran 18
ANALISIS SOAL UJI COBA
(Perhitungan Manual)

1. Perhitungan Validitas
a. Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 1 :
2

223

1613

Y2 = 111387

= 2029

N
Y

= 25
14651

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Setelah dicocokan dengan harga kritik r product moment, untuk

5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396 maka diperoleh rxy >


rtabel dengan 0,487 > 0,396 sehingga disimpulkan soal nomor satu
valid.
b. Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 2 :
2

230

1613

Y2 = 111387

= 2192

N
Y

= 25
15189

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Setelah dicocokan dengan harga kritik r product moment, untuk

5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396 maka diperoleh rxy >


rtabel dengan 0,469 > 0,396, sehingga disimpulkan soal nomor dua
valid.
c. Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 3 :
2

127

1613

Y2 = 111387

= 705

N
Y

= 25
8489

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Setelah dicocokan dengan harga kritik r product moment, untuk

5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396 maka diperoleh rxy >

rtabel dengan 0,446 > 0,396, sehingga disimpulkan soal nomor tiga
valid.
d. Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 4 :
2

120

1613

Y2 = 111387

= 660

N
Y

= 25
8077

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Setelah dicocokan dengan harga kritik r product moment, untuk

5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396 maka diperoleh rxy >


rtabel dengan 0,427 > 0,396, sehingga disimpulkan soal nomor empat
valid.
e. Contoh perhitungan validitas pada butir soal nomor 5 :

224
1613

2
2

= 2192

Y = 111387

N
Y

= 25
15008

Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :

Setelah dicocokan dengan harga kritik r product moment, untuk

5% dengan n = 25 diperoleh rtabel = 0,396 maka diperoleh rxy >


rtabel dengan 0,478 > 0,396, sehingga disimpulkan soal nomor lima
valid.
f. Dengan cara yang sama, untuk butir soal nomor 6 didapat rxy = 0,700
dan rtabel = 0,396, maka rxy > rtabel, dengan 0,700 > 0,396, sehingga soal
nomor enam valid.
g. Dengan cara yang sama, untuk butir soal nomor 7 didapat rxy = 0,816
dan rtabel = 0,396, maka rxy > rtabel, dengan 0,816 > 0,396, sehingga soal
nomor tujuh valid.
h. Dengan cara yang sama, untuk butir soal nomor 8 didapat rxy = 0,772
dan rtabel = 0,396, maka rxy > rtabel, dengan 0,772 > 0,396, sehingga soal
nomor delapan valid.
i. Dengan cara yang sama, untuk butir soal nomor 9 didapat rxy = 0,425
dan rtabel = 0,396, maka rxy > rtabel, dengan 0,425 > 0,396, sehingga soal
nomor sembilan valid.
j. Dengan cara yang sama, untuk butir soal nomor 10 didapat rxy = 0,601
dan rtabel = 0,396, maka rxy > rtabel, dengan 0,601 > 0,396, sehingga soal
nomor sepuluh valid.
2. Perhitungan Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas soal essay digunakan rumus :

Sebelum menghitung reliabilitas, terlebih dahulu menghitung varians tiap


butir soal dan varians total.

Untuk menghitung varians, digunakan rumus :

Dari Tabel Bantu Diperoleh :


N = 25
X1 = 223

X1 2 = 2029

X2 = 230

X2 2 = 2192

X3 = 127

X3 2 = 705

X4 = 120

X4 2 = 660

X5 = 224

X5 2 = 2192

X6 = 184

X6 2 = 1792

X7 = 124

X7 2 = 1192

X8 = 142

X8 2 = 1356

X9 = 28

X9 2 = 88

X10 = 211

X10 2 = 2005

Dari hasil di atas diperoleh nilai r = 0,763 maka reliabilitas tergolong


tinggi.

3. Perhitungan Taraf Kesukaran

Keterangan :
TK

= Taraf kesukaran item

Kriteria untuk menghitung TK soal uraian yaitu, jika :


0,00 0,30

= sukar

0,31 0,70

= sedang

0,71 1,00

= mudah

Berikut perhitungan manual taraf kesukaran:


a. Perhitungan taraf kesukaran no 1

b. Penghitungan taraf kesukaran no 2

c. Penghitungan taraf kesukaran no 3

d. Penghitungan taraf kesukaran no 4

e. Penghitungan taraf kesukaran no 5

f. Penghitungan taraf kesukaran no 6

g. Penghitungan taraf kesukaran no 7

h. Penghitungan taraf kesukaran no 8

i. Penghitungan taraf kesukaran no 9

j. Penghitungan taraf kesukaran no 10 :

4. Perhitungan Daya Pembeda


Untuk yang menunjukkan besarnya daya pembeda, digunakan uji :

Keterangan :

DP

= Daya Pembeda
= Rata-rata kelompok atas
= Rata-rata kelompok bawah

ni

= 33,3% x N, dengan N adalah jumlah peserta

Hasil perhitungan DP disesuaikan dengan kriteria seperti berikut


0,40 ke atas

= Sangat baik

0,30 0,39

= Baik

0,20 0,29

= Cukup

0,19 ke bawah = Jelek


Berikut perhitungan manual untuk daya pembeda soal uraian:
a. Perhitungan daya pembeda soal nomor 1 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 9,273

= 7,429

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

b. Perhitungan daya pembeda soal nomor 2 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 8,000

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

c. Perhitungan daya pembedasoal nomor 3 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 6,000

= 4,250

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

d. Perhitungan daya pembedasoal nomor 4 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 6,000

= 3,875

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

e. Perhitungan daya pembedasoal nomor 5 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 8,250

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

f. Perhitungan daya pembedasoal nomor 6 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 2,500

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

g. Perhitungan daya pembedasoal nomor 7 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 1,000

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

h. Perhitungan daya pembedasoal nomor 8 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 2,250

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

i. Perhitungan daya pembedasoal nomor 9 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 2,000

= 0,750

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

j. Perhitungan daya pembedasoal nomor 10 :

ni

= (3,33% x 25) = 8,325 dibulatkan menjadi 8


= 10,000

= 7,000

Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus :

Lampiran 19
TABEL 19
DAFTAR NILAI HASIL EVALUASI
KELOMPOK KONTROL, EKSPERIMEN 1, DAN EKSPERIMEN 2
Kelompok
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kontrol

Eksperimen 1

KODE

NILAI

K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25

90
80
75
71
82
60
90
80
69
80
82
75
68
58
71
80
80
73
73
69
69
70
73
70
75

Kode
E1-01
E1-02
E1-03
E1-04
E1-05
E1-06
E1-07
E1-08
E1-09
E1-10
E1-11
E1-12
E1-13
E1-14
E1-15
E1-16
E1-17
E1-18
E1-19
E1-20
E1-21
E1-22
E1-23
E1-24
E1-25

Nilai
80
80
83
74
83
86
46
84
75
86
71
88
84
85
88
76
79
90
86
90
88
82
86
80
85

Eksperimen 2
Kode
E2-01
E2-02
E2-03
E2-04
E2-05
E2-06
E2-07
E2-08
E2-09
E2-10
E2-11
E2-12
E2-13
E2-14
E2-15
E2-16
E2-17
E2-18
E2-19
E2-20
E2-21
E2-22
E2-23
E2-24
E2-25

Nilai
80
67
88
95
63
96
86
83
69
82
90
87
86
98
58
88
72
95
83
89
78
80
83
86
66

Lampiran 20.1
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS KONTROL
(Perhitungan Manual)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah :


1.

Menetapkan hipotesis
Ho : Sampel dari populasi berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2.

Menetapkan nilai alfa

5%)

3.

Mencari nilai-nilai xi , xi2 , Zi , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )

4.

Berdasarkan lampiran 20.a perhitungan normalitas dengan Ms. Excel


diperoleh :
n = 25

1853

__

Karena x dan s sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

Contoh : i = 1

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.


Contoh : i = 1
Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 2,31
Sehingga F(Z1) = 0,5 0,4896 = 0,010
5.

Tabel Nilai |F(zi) - S(zi)|

6.

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi) - S(zi)|

K-14
K-6
K-13
K-9
K-21
K-20
K-22
K-24
K-4
K-15
K-18
K-19
K-23
K-3
K-25
K-12
K-8
K-2
K-10
K-16
K-17
K-5
K-11
K-1
K-7

0,010
0,022
0,189
0,233
0,233
0,233
0,278
0,278
0,326
0,326
0,436
0,436
0,436
0,552
0,552
0,552
0,800
0,800
0,800
0,800
0,800
0,871
0,871
0,941
0,941

0,040
0,080
0,120
0,188
0,188
0,188
0,320
0,320
0,400
0,400
0,520
0,520
0,520
0,640
0,640
0,640
0,840
0,840
0,840
0,840
0,840
0,880
0,920
1,000
1,000

0,030
0,058
0,069
0,045
0,045
0,045
0,042
0,042
0,074
0,074
0,084
0,084
0,084
0,088
0,088
0,088
0,040
0,040
0,040
0,040
0,040
0,009
0,049
0,059
0,059

Mencari harga Ltabel dari nilai kritik uji Lilliefors


engan taraf nyata

7.

5% dan n

25 diperoleh Ltabel = 0,173

Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

8.

i)

- S(Zi)yaitu 0,088

Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,088 dan Ltabel = 0,173
Berarti L0 < Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Lampiran 20.2
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS EKSPERIMEN 1
(Perhitungan Manual)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah:


1.

Menetapkan hipotesis
Ho : Sampel dari populasi berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2.

Menetapkan nilaia lfa

5%)

3.

Mencari nilai-nilai xi , xi2 , Zi , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )

4.

Berdasarkan lampiran 20.bperhitungan normalitas dengan Ms. Excel


diperoleh:
n = 25

__

Karena x danssudahdiketahuimakaZidapatdicari, yaitu:

Contoh: i = 1

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.


Contoh: i = 1
Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 3,97
Sehingga F(Z1) = 0,5 0,5000 = 0,000
5.

Tabel Nilai|F(zi) - S(zi)|

6.

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi) - S(zi)|

E1-7
E1-11
E1-4
E1-9
E1-16
E1-17
E1-1
E1-2
E1-24
E1-22
E1-3
E1-5
E1-8
E1-13
E1-14
E1-25
E1-6
E1-10
E1-19
E1-23
E1-12
E1-15
E1-21
E1-18
E1-20

0,000
0,121
0,203
0,236
0,271
0,394
0,436
0,436
0,436
0,528
0,571
0,571
0,614
0,614
0,655
0,655
0,699
0,699
0,699
0,699
0,770
0,770
0,770
0,834

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,360
0,360
0,360
0,400
0,480
0,480
0,560
0,560
0,640
0,640
0,800
0,800
0,800
0,800
0,920
0,920
0,920
1,000

0,0400
0,0410
0,0833
0,0758
0,0709
0,1536
0,0764
0,0764
0,0764
0,1279
0,0914
0,0914
0,0541
0,0541
0,0154
0,0154
0,1015
0,1015
0,1015
0,1015
0,1496
0,1496
0,1496
0,1660

0,834

1,000

0,1660

Mencari harga Ltabel dari nilai kritik uji Lilliefors


Dengan taraf nyata

7.

5% dan n

25diperolehLtabel = 0,173

Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

8.

i)-S(Zi)yaitu0,166

Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,166dan Ltabel = 0,173
Berarti L0<Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Lampiran 20.3
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS EKSPERIMEN 2
(Perhitungan Manual)

Langkah-langkah pengujian hipotesisnyaadalah:


1.

Menetapkan hipotesis
Ho : Sampel dari populasi berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2.

Menetapkan nilai alfa

5%)

3.

Mencarinilai-nilai xi , xi2 , Zi , F(Zi ), S(Z i ), dan F(Zi ) S(Z i )

4.

Berdasarkan lampiran 20.cperhitungan normalitas dengan Ms. Excel


diperoleh:
n = 25

__

Karena x dan sudah diketahui maka Zi dapat dicari, yaitu:

Contoh: i = 1

Untuk mencari F(Zi) digunakan daftar distribusi normal baku.


Contoh: i = 1
Karena pada Z tidak mempunyai nilai negatif
Misal Z1 = 2,23
Sehingga F(Z1) = 0,5 0,4871= 0,013
5.

Tabel Nilai|F(zi) - S(zi)|

6.

KODE

F(zi)

S(zi)

|F(zi) - S(zi)|

E2-15
E2-5
E2-25
E2-2
E2-9
E2-17
E2-21
E2-1
E2-22
E2-10
E2-8
E2-19
E2-23
E2-7
E2-13
E2-24
E2-12
E2-3
E2-16
E2-20
E2-11
E2-4
E2-18
E2-6
E2-14

0,013
0,061
0,097
0,111
0,147
0,212
0,386
0,452
0,452
0,516
0,552
0,552
0,552
0,648
0,648
0,648
0,677
0,709
0,709
0,736
0,764
0,873
0,873
0,889
0,918

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,280
0,360
0,360
0,400
0,520
0,520
0,520
0,640
0,640
0,640
0,680
0,760
0,760
0,800
0,840
0,920
0,920
0,960
1,000

0,027
0,019
0,023
0,049
0,053
0,028
0,106
0,092
0,092
0,116
0,032
0,032
0,032
0,008
0,008
0,008
0,003
0,051
0,051
0,064
0,076
0,047
0,047
0,071
0,082

Mencari harga Ltabel dari nilai kritik uji Lilliefors


engan taraf nyata

7.

5% dan n

25 diperoleh Ltabel = 0,173

Menentukan L0
L0 diambil dari selisih harga mutlak terbesar dari

8.

i)-S(Zi)yaitu

Kesimpulan
Diketahui L0 = 0,116dan Ltabel = 0,173
Berarti L0<Ltabel maka Ho diterima.
Hal ini berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

0,116

Lampiran 20.4

UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR


(Perhitungan Manual)

Hipotesis :
Ho : 12 22 32 (varians ketiga kelompok sama)
Ha : paling sedikit tanda sama dengan tidak berlaku

Rumus yang digunakan :

2 (ln 10){B (ni 1) log si 2 } dengan


B (log s ) (ni 1) dan
2

(n 1)s

(n 1)
i

Kriteria pengujian :
Dengan taraf nyata = 5%, terima Ho jika 2hitung 2tabel , di mana

21 k 1

didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1).
Perhitungan uji homogenitas :
varians kelompok eksperimen 1 ( s12 ) = 79,417

n1 = 25

varians kelompok eksperimen 2 ( s22 ) = 141,843

n2 = 25

varians kelompok kontrol

( s32 ) = 48,693

n3 = 25

Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett


Ho : 12 22 32

Sampel

Dk

1/(dk)

si 2

Log si2

(dk) log si2

dk . si2

24

0,0417

79,417

1,900

45,598

1906,000

24

0,0417

115,077

2,061

49,464

2761,840

24

0,0417

48,693

1,687

40,499

1168,640

Jumlah

72

0,125

135,561

5836,480

st2

81,062

Log st2

1,909

137,435

ln 10

2,3026
4,315

Varians dari ketiga sampel adalah

Sehingga log

= log 81,06 = 1,909

Harga satuan B adalah

Maka :

Kesimpulan :
Dengan harga tabel untuk taraf signifikan = 5%, dk = 3 1 = 2 diperoleh
2
2
2
tabel
= 5,99. Dengan demikian harga hitung
< harga tabel
, yaitu 4,315 < 5,99

sehingga hipotesis Ho : 12 22 32 diterima dalam taraf nyata 5%. Maka


ketiga kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau data sampel
homogen.

Lampiran 20.5
UJI HIPOTESIS 1
UJI ANAVA
(Perhitungan Manual)

Hipotesis :
Ho : 1

Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Rumus yang digunakan :

F=

varians antar kelompok


varians dalam kelompok

Ry

= J2/ n i dengan J = J1 + J2+ J3

Ay

J2
= i R y
ni

Jk

jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari semua nilai pengamatan

Dy = Y2 R y A y
Kriteria pengujian :
Dengan taraf nyata = 5%, Ho diterima jika harga Fhitung < Ftabel dengan
dk pembilang k1) dan dk penyebut ni1), di mana F(1 )(v1 ,v2 ) didapat dari
daftar distribusi F dengan peluang (1- ) dan dk = v1 , v2 . Di sini = taraf nyata
untuk pengujian.
Perhitungan ANAVA :
n1 = 25; n2 = 25; n3 = 25
x1= 2035

x12 = 167555

x2= 2048

x22 = 170534

x3= 1853

x32 = 138513

Mencari nilai Ry :

Mencari nilai Ay :

Mencari nilai Y2 :

Mencari nilai Dy :

Maka :

Dengan k

3, ni = 75 dan ni 1) = 72, diperoleh :

dkrata-rata = 1
dkantar kelompok = k -1 =3 1 = 2
dkdalam kelompok

ni -1) = 72

Dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 72 dan peluang 0,95 (jadi =


0,05) dari daftar distribusi F tidak diketahui nilai 72 maka diambil yang paling
mendekati yaitu 70 maka nilai F(0,95)(2,70) , yaitu 3,13,
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai Fhitung

dari F(0,95)(2,90), yaitu 5,865 >

3,13. Dengan demikian hipotesis Ho diterima, sehingga ada perbedaan yang


signifikan antara rata-rata hasil belajar kelompok kontrol, kelompok eksperimen
1, dan kelompok eksperimen 2.

Lampiran 20.6
UJI HIPOTESIS 2
(Perhitungan Manual)

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji t satu pihak kanan. Dengan
pasangan Ho dan Ha yang akan diuji adalah :
Ho : 1 3
Ha : 1 3

Di mana :
1 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran Think
Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS (kelompok
eksperimen 1).

3 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran


konvensional (kelompok kontrol)
Karena

3,

maka statistik t yang digunakan adalah :

dengan

Berdasarkan lampiran 20f, diperoleh :

Sehingga :

Kriteria pengujian
engan 5%, dk 25 + 25 2 = 48, maka ttabel = t 0,95(48). Pada tabel harga
kritik uji-t tidak ada nilainya. Oleh karena itu perlu dihitung dengan cara sebagai
berikut :
t 0,95
V
1,68
40

1,68

48

60

1,67

1,67

40 48

60

Untuk menentukan nilai x, dengan cara :

Jadi t 0,95(48) = 1,664

Kesimpulan
Karena thitung > ttabel yaitu 3,216 > 1,664; maka H0 ditolak dan Ha diterima
sehingga nilai rata-rata hasil belajar pembelajaran Think Pair Share dengan
pendekatan kontruktivistik berbantu LKS lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional.

Lampiran 20.7
UJI HIPOTESIS 3
(Perhitungan Manual)

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji t satu pihak kanan. Dengan
pasangan Ho dan Ha yang akan diuji adalah :
Ho : 2 3
Ha : 2 3

Di mana :
2 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran Senh A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS (kelompok
eksperimen 1).

3 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran


konvensional (kelompok kontrol)
Karena

3,

maka statistik t yang digunakan adalah :

dengan

Berdasarkan lampiran 20.g, diperoleh :

Sehingga :

Kriteria pengujian
engan 5%, dk 25 + 25 2 = 48, maka ttabel = t 0,95(48). Pada tabel harga
kritik uji-t tidak ada nilainya. Oleh karena itu perlu dihitung dengan cara sebagai
berikut :
t 0,95
V
1,68
40

1,68

48

60

1,67

1,67

40 48

60

Untuk menentukan nilai x, dengan cara :

Jadi t 0,95(48) = 1,664

Kesimpulan
Karena thitung > ttabel yaitu 3,048 > 1,664; maka H0 ditolak dan Ha diterima
sehingga nilai rata-rata hasil belajar pembelajaran Send A Problem dengan
pendekatan kontruktivistik berbantu LKS lebih baik dibandingkan pembelajaran
konvensional.

Lampiran 20.8
UJI HIPOTESIS 4
(Perhitungan Manual)

Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji kesamaan dua rata-rata (uji
dua pihak). Dengan pasangan Ho dan Ha yang akan diuji adalah :
Ho : 1 2
Ha : 1 2

Di mana :
1 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran Think
Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS (kelompok
eksperimen 1).

2 = nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran Send A


Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS (kelompok
eksperimen 2).
Karena 1
tidak diketahui
2, tetapi
maka statistik t yang digunakan adalah

dengan

Berdasarkan lampiran 20.g, diperoleh :

Sehingga :

Kriteria pengujian
Terima H0 jika - t

1
1
2

< thitung < t

1
1
2

, untuk harga harga t lainnya, H0

ditolak. engan 5%, dk 25 + 25 2 = 48, maka ttabel = t 0,975(48). Pada tabel


harga kritik uji-t tidak ada nilainya. Oleh karena itu perlu dihitung dengan cara
sebagai berikut :
t 0,975
V
40

2,02

48

60

2,00

Untuk menentukan nilai x, dengan cara :

Jadi t 0,975(48) = 2,0198

Kesimpulan
Karena

yaitu (-2,0198 < -0,186 < 2,0198 ) maka

Ho terima, dengan demikian bahwa tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil

belajar siswa yang memperoleh pembelajaran Think Pair Share dan Send A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS.

Lampiran 20.9
TABEL 20.9
KETUNTASAN BELAJAR KLASIKAL

No.
1
2
3

Kelas
Eksperimen I (Model Pembelajaran Think Pair
Share)
Eksperimen II (Model Pembelajaran Send A
Problem)
Kontrol (Model Pembelajaran Konvensional)

KBK
80,0%
96,0%
76,0%

Kesimpulan :
Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa hasil KBK kelas eksperimen I
sebesar 80%, kelas eksperimen II sebesar 96%, dan kelas kontrol sebesar 76%,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran
Think Pair Share dan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS lebih efektif dari pada pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional.

Lampiran 20.10

UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AKHIR KELAS KONTROL


(Dengan Menggunakan SPSS)

1.

Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
Kontrol

Mean
25

Std. Deviation

74.12

Minimum

6.978

Maximum

58

85

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Kontrol
N

25

Normal Parameters

a,,b

Mean

74.12

Std. Deviation

6.978

Most Extreme

Absolute

.160

Differences

Positive

.090

Negative

-.160

Kolmogorov-Smirnov Z

.801

Asymp. Sig. (2-tailed)

.542

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:
N = 25
Rata-rata (mean) = 74,12
Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 6,978

Nilai minimum = 58
Nilai maksimum = 85
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms.
Excel
b. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,090
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,542
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat silihat
bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu 0,542 >


diterima, artinya sampel

Lampiran 20.11
UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AKHIR KELAS EKSPERIMEN 1
(Dengan Menggunakan SPSS)

1.

Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
Eksperimen_1

Mean
25

81.40

Std. Deviation

Minimum

8.912

Maximum

46

90

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Eksperimen_1
N

25

Normal Parameters

a,,b

Mean

81.40

Std. Deviation

8.912

Most Extreme

Absolute

.198

Differences

Positive

.167

Negative

-.198

Kolmogorov-Smirnov Z

.988

Asymp. Sig. (2-tailed)

.283

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:
N = 25
Rata-rata (mean) = 81,40
Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 8,912

Nilai minimum = 46
Nilai maksimum = 90
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms.
Excel
b. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,167
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,283
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat
silihat bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,283 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu
diterima,

Lampiran 20.12
UJI NORMALITAS SAMPEL DATA AKHIR KELAS EKSPERIMEN 2
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Uji Statistik :
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Asymp. Sig (2-tailed)
4. Perhitungan (Output) :
Descriptive Statistics
N
EKSPERIMEN_2

Mean
25

81.92

Std. Deviation

Minimum

10.727

58

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


EKSPERIMEN_2
N

25

Normal Parameters

a,,b

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

81.92
10.727

Absolute

.149

Positive

.086

Negative

-.149

Kolmogorov-Smirnov Z

.745

Asymp. Sig. (2-tailed)

.636

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptive Statistics diketahui bahwa:
N = 25
Rata-rata (mean) = 81,92
Standar Deviasi (Std. Deviasion) = 10,727

Maximum
98

Nilai minimum = 58
Nilai maksimum = 98
Hasil tersebut sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms.
Excel
b. Pada Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diketahui bahwa:
(Most Extreme Differences Positive) = 0,086
Nilai Signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed)) = 0,636
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov diatas dapat
silihat bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sign (2-tailed))
0,636 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

, yaitu
diterima,

Lampiran 20.13
UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR
(Dengan Menggunakan SPSS)

1.

Hipotesis :
(varians kedua kelompok sama)
(varians kedua kelompok tidak sama)

2. Uji Statistik :
Uji Levene Statistic dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai Sig
4. Perhitungan (Output) :

Descriptives
NILAI
95% Confidence Interval
for Mean

Std.
N

Mean

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum

Maximum

EKSPERIMEN 1

25

81.40

8.912

1.782

77.72

85.08

46

90

EKSPERIMEN 2

25

81.92

10.727

2.145

77.49

86.35

58

98

KONTROL

25

74.12

6.978

1.396

71.24

77.00

58

85

Total

75

79.15

9.577

1.106

76.94

81.35

46

98

Test of Homogeneity of Variances


NILAI
Levene Statistic
1.748

df1

df2
2

Sig.
72

.181

5. Analisis Hasil
a. Pada output Descriptives diketahui bahwa :
dan
Mean ES 1 = 81,40, ES 2 = 81,92 dan mean K = 74,12

Std. Deviation ES1 = 8,912, Std. Deviation ES 2 = 10,727, dan Std.


Deviation K = 6,978
b. Pada output Test of Homogeneity of Variances diketahui bahwa :
Nilai Signifikansi (Sig) = 0,181
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji Levene statistic diatas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi (Sig)
disimpulkan bahwa

, yaitu 0,181 > 0,05. Dengan demikian dapat


diterima, artinya kedua kelompok mempunyai

variansi yang sama atau homogen.

Lampiran 20.14
ANALISIS VARIANS SATU ARAH
DATA AKHIR
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
rata-rata hasil belajar matematika ketiga kelompok tidak berbeda
rata-rata hasil belajar matematika ketiga kelompok berbeda
2. Uji Statistik :
Uji One Way ANOVA dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai nilai

dan nilai Sig.

4. Perhitungan
a. Perhitungan
, maka diperoleh :

dengan dk pembilang = 3-1 = 2, dk penyebut = 25 + 25 + 25 = 75 dan


peluang 0,95
untuk memperoleh nilai

tidak ada nilainya maka dilakukan interpolasi


dengan cara sebagai berikut.

dk penyebut
70

3,13

72
80
Mencari nilai

3,11

Sehingga diperoleh
b. Perhitungan dengan menggunakan SPSS
ANOVA
NILAI
Sum of
Squares
Between Groups

df

Mean Square

950.907

475.453

Within Groups

5836.480

72

81.062

Total

6787.387

74

F
5.865

Sig.
.004

5. Analisis Hasil
Pada output ANOVA diketahui bahwa nilai

. Hasil tersebut

sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel. Nilai


Signifikansi, yaitu Signifikansi = 0,004.
6. Kesimpulan :
Berdasarkan uji One Way ANOVA di atas dapat dilihat bahwa nilai
. Karena nilai
nilai Signifikansi

, yaitu

dan
maka

hasil belajar matematika ketiga kelompok berbeda.

ditolak. Jadi, rata-rata

Lampiran 20.15
PERHITUNGAN UJI SATU PIHAK
KELOMPOK EKSPERIMEN 1 KELOMPOK KONTROL
DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL
Hipotesis :

Uji Statistik yang digunakan : Uji t satu pihak


t-Test: Two-Sample Assuming
Equal Variances
x1
Mean
Variance
Observations
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
Df
t Stat
P(T<=t) one-tail
t Critical one-tail
P(T<=t) two-tail
t Critical two-tail

81,400
79,417
25,000
64,055
0,000
48,000
3,216
0,001
1,677
0,002
2,011

x3
74,120
48,693
25

Keterangan :
a. Rata- rata skor nilai kelas eksperimen 1 : 81,4 dan varians : 79,417
b. Rata-rata skor nilai kelas kontrol : 74,120 dan varians : 48,693
c. Jumlah sampel yang diobservasi pada kelas eksperimen 1 = 25
d. Jumlah sampel yang diobservasi pada kelas kontrol = 25
e. t_hitung = 3,126
f. p1 (prob) = sign (satu sisi) = 0,001
g. p2 (prob) = sign (dua sisi) = 0,002
h. t_tabel (uji satu sisi) = 1,677
i. t_tabel (uji dua sisi) = 2,011
Kriteria :
Jika
Keputusan :

maka

diterima

Karena : p1 = sign (satu sisi) = 0,001 < 0,05


karena t_tabel < t_hitung yaitu 1,677 < 3,216

ditolak atau
ditolak.

Kesimpulan :
Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair
Share dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dari hasil
belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional pada materi
pokok prisma dan limas.

Lampiran 20.16
PERHITUNGAN UJI SATU PIHAK
KELOMPOK EKSPERIMEN 2 KELOMPOK KONTROL
DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL
Hipotesis :

Uji Statistik yang digunakan : Uji t satu pihak


t-Test: Two-Sample Assuming
Equal Variances
x2
81,920
115,077
25
81,885
0
48
3,048
0,002
1,677
0,004
2,011

Mean
Variance
Observations
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
Df
t Stat
P(T<=t) one-tail
t Critical one-tail
P(T<=t) two-tail
t Critical two-tail

x3
74,120
48,693
25

Keterangan :
a. Rata- rata skor nilai kelas eksperimen 1 : 81,920 dan varians : 115,077
b. Rata-rata skor nilai kelas kontrol : 74,120 dan varians : 48,693
c. Jumlah sampel yang diobservasi pada kelas eksperimen 1 = 25
d. Jumlah sampel yang diobservasi pada kelas kontrol = 25
e. t_hitung = 3,048
f. p1 (prob) = sign (satu sisi) = 0,002
g. p2 (prob) = sign (dua sisi) = 0,004
h. t_tabel (uji satu sisi) = 1,677
i. t_tabel (uji dua sisi) = 2,011
Kriteria :
Jika
Keputusan :

maka

diterima

Karena : p1 = sign (satu sisi) = 0,002 < 0,05


karena t_tabel < t_hitung yaitu 1,677 < 3,048

ditolak atau
ditolak.

Kesimpulan :
Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan Konstruktivistik berbantu LKS lebih baik dari hasil
belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional pada materi
pokok prisma dan limas.

Lampiran 20.17
UJI t DUA PIHAK
KELAS EKSPERIMEN 1 - KELAS EKSPERIMEN 2
(Dengan Menggunakan SPSS)

1. Hipotesis :
Ho4 : Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi
model

pembelajaran

Think

Pair

Share

dengan

pendekatan

konstruktivistik berbantu LKS dengan siswa yang diberi model


pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS pada pada pokok bahasan bangun prisma dan limas
untuk kelas VIII semester genap SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran
2012/2013.

Ha4 : Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi model
pembelajaran Think Pair Share dengan pendekatan konstruktivistik
berbantu LKS dengan siswa yang diberi model pembelajaran Send A
Problem dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS pada pokok
bahasan bangun prisma dan limas untuk kelas VIII semester genap
SMP Negeri 2 Rembang Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Uji Statistik :
Uji Independent Sample Test dengan taraf nyata
3. Kriteria :
diterima jika nilai

atau nilai Sig (2-tailed)

4. Perhitungan :
a. Perhitungan
Derajat kebebasan (dk) = 25 + 25 2 = 48
Taraf nyata = 0,05
Diperoleh
Dengan

, dk = 25 + 25 - 2 = 48, maka
.

b. Perhitungan

dapat dilihat pada output dibawah ini:


Group Statistics

KELAS
NILAI

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

EKSPERIMEN_1

25

81.40

8.912

1.782

EKSPERIMEN_2

25

81.92

10.727

2.145

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality of
Variances

t-test for Equality of Means


95% Confidence Interval of the
Difference

F
NILAI Equal variances

Sig.

1.946

.169 -.186

df

Sig. (2-

Mean

tailed)

Difference

Std. Error Difference

Lower

Upper

48

.853

-.520

2.789

-6.128

5.088

-.186 46.43

.853

-.520

2.789

-6.133

5.093

assumed
Equal variances
not assumed

5. Kesimpulan :
Dari tabel distribusi t, untuk
, diperoleh

. Sedangkan dari perhitungan diatas diperoleh

. Karena
, maka

dan

yaitu

diterima, Jika dilihat dari nilai signifikansi, Sig > 0,05, yaitu

0,169 > 0,05, maka

juga ditolak. Jadi, Tidak ada perbedaan antara hasil

belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair Share


dengan pendekatan konstruktivistik berbantu LKS dan hasil belajar siswa
yang mendapatkan model pembelajaran Send A Problem dengan pendekatan
konstruktivistik berbantu LKS pada materi pokok prisma dan limas kelas VIII
semester genap di SMP Negeri 2 Rembang tahun ajaran 2012/2013.
.

Lampiran 20a
TABEL 20a. UJI NORMALITAS HASIL EVALUASI KELOMPOK KONTROL
(Dengan Menggunakan Ms, Excel)

No. KODE NILAI


1

K-14

58

K-06

60

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

K-13
K-09
K-21
K-20
K-22
K-24
K-04
K-15
K-18
K-19
K-23
K-03
K-25
K-12
K-08
K-02
K-10
K-16
K-17
K-05
K-11
K-01
K-07

68
69
69
69
70
70
71
71
73
73
73
75
75
75
80
80
80
80
80
82
82
85
85

x
Rata2
StanDev

1853
74,120

0,173
0,088

Lo

6,978

16,120
14,120
-6,120
-5,120
-5,120
-5,120
-4,120
-4,120
-3,120
-3,120
-1,120
-1,120
-1,120
0,880
0,880
0,880
5,880
5,880
5,880
5,880
5,880
7,880
7,880
10,880
10,880
0

zi

Ztabel

F(zi)

S(zi)

|F(zi) - S(zi)|

259,854

-2,31

0,4896

0,010

0,040

0,030

199,374
37,454
26,214
26,214
26,214
16,974
16,974
9,734
9,734
1,254
1,254
1,254
0,774
0,774
0,774
34,574
34,574
34,574
34,574
34,574
62,094
62,094
118,374
118,374
1168,640

-2,02
-0,88
-0,73
-0,73
-0,73
-0,59
-0,59
-0,45
-0,45
-0,16
-0,16
-0,16
0,13
0,13
0,13
0,84
0,84
0,84
0,84
0,84
1,13
1,13
1,56
1,56

0,4783
0,3106
0,2673
0,2673
0,2673
0,2224
0,2224
0,1736
0,1736
0,0636
0,0636
0,0636
0,0517
0,0517
0,0517
0,2996
0,2996
0,2996
0,2996
0,2996
0,3708
0,3708
0,4406
0,4406

0,022
0,189
0,233
0,233
0,233
0,278
0,278
0,326
0,326
0,436
0,436
0,436
0,552
0,552
0,552
0,800
0,800
0,800
0,800
0,800
0,871
0,871
0,941
0,941

0,080
0,120
0,188
0,188
0,188
0,320
0,320
0,400
0,400
0,520
0,520
0,520
0,640
0,640
0,640
0,840
0,840
0,840
0,840
0,840
0,880
0,920
1,000
1,000

0,058
0,069
0,045
0,045
0,045
0,042
0,042
0,074
0,074
0,084
0,084
0,084
0,088
0,088
0,088
0,040
0,040
0,040
0,040
0,040
0,009
0,049
0,059
0,059

Karena L0 < Ltabel


maka sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal

Lampiran 20b
TABEL 20b. UJI NORMALITAS HASIL EVALUASI KELOMPOK EKSPERIMEN 1
(Dengan Menggunakan Ms. Excel)

KODE

NILAI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

E1-07
E1-11
E1-04
E1-09
E1-16
E1-17
E1-01
E1-02
E1-24
E1-22
E1-03
E1-05
E1-08
E1-13
E1-14
E1-25
E1-06
E1-10
E1-19
E1-23
E1-12
E1-15
E1-21
E1-18
E1-20

46
71
74
75
76
79
80
80
80
82
83
83
84
84
85
85
86
86
86
86
88
88
88
90

-35,400
-10,400
-7,400
-6,400
-5,400
-2,400
-1,400
-1,400
-1,400
0,600
1,600
1,600
2,600
2,600
3,600
3,600
4,600
4,600
4,600
4,600
6,600
6,600
6,600
8,600

1253,160
108,160
54,760
40,960
29,160
5,760
1,960
1,960
1,960
0,360
2,560
2,560
6,760
6,760
12,960
12,960
21,160
21,160
21,160
21,160
43,560
43,560
43,560
73,960

-3,97
-1,17
-0,83
-0,72
-0,61
-0,27
-0,16
-0,16
-0,16
0,07
0,18
0,18
0,29
0,29
0,40
0,40
0,52
0,52
0,52
0,52
0,74
0,74
0,74
0,97

0,5000
0,3790
0,2967
0,2642
0,2291
0,1064
0,0636
0,0636
0,0636
0,0279
0,0714
0,0714
0,1141
0,1141
0,1554
0,1554
0,1985
0,1985
0,1985
0,1985
0,2704
0,2704
0,2704
0,3340

0,000
0,121
0,203
0,236
0,271
0,394
0,436
0,436
0,436
0,528
0,571
0,571
0,614
0,614
0,655
0,655
0,699
0,699
0,699
0,699
0,770
0,770
0,770
0,834

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,360
0,360
0,360
0,400
0,480
0,480
0,560
0,560
0,640
0,640
0,800
0,800
0,800
0,800
0,920
0,920
0,920
1,000

0,0400
0,0410
0,0833
0,0758
0,0709
0,1536
0,0764
0,0764
0,0764
0,1279
0,0914
0,0914
0,0541
0,0541
0,0154
0,0154
0,1015
0,1015
0,1015
0,1015
0,1496
0,1496
0,1496
0,1660

90

8,600

73,960

0,97

0,3340

0,834

1,000

0,1660

2035

1906,000

Rata2

81,400

StanDev

8,912

L
Lo

0,173
0,166

zi

Ztabel

F(zi)

S(zi)

|F(zi) S(zi)|

No.

Karena L0 < Ltabel


maka sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal

Lampiran 20c

TABEL 20c. UJI NORMALITAS HASIL EVALUASI KELOMPOK EKSPERIMEN 2


(Dengan Menggunakan Ms. Excel)
No.

KODE

NILAI

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

E2-15
E2-05
E2-25
E2-02
E2-09
E2-17
E2-21
E2-01
E2-22
E2-10
E2-08
E2-19
E2-23
E2-07
E2-13
E2-24
E2-12
E2-03
E2-16
E2-20
E2-11
E2-04
E2-18
E2-06
E2-14

58
63
66
67
69
72
78
80
80
82
83
83
83
86
86
86
87
88
88
89
90
95
95
96
98
2048

Rata2

81,920

StanDev

10,727

0,173

Lo

0,116

-23,920
-18,920
-15,920
-14,920
-12,920
-9,920
-3,920
-1,920
-1,920
0,080
1,080
1,080
1,080
4,080
4,080
4,080
5,080
6,080
6,080
7,080
8,080
13,080
13,080
14,080
16,080

572,166
357,966
253,446
222,606
166,926
98,406
15,366
3,686
3,686
0,006
1,166
1,166
1,166
16,646
16,646
16,646
25,806
36,966
36,966
50,126
65,286
171,086
171,086
198,246
258,566

0,000

2761,840

zi
-2,23
-1,76
-1,48
-1,39
-1,20
-0,92
-0,37
-0,18
-0,18
0,01
0,10
0,10
0,10
0,38
0,38
0,38
0,47
0,57
0,57
0,66
0,75
1,22
1,22
1,31
1,50

Ztabel
0,4871
0,4394
0,4032
0,3888
0,3531
0,2881
0,1141
0,0478
0,0478
0,0160
0,0517
0,0517
0,0517
0,1480
0,1480
0,1480
0,1772
0,2088
0,2088
0,2357
0,2642
0,3729
0,3729
0,3888
0,4177

F(zi)
0,013
0,061
0,097
0,111
0,147
0,212
0,386
0,452
0,452
0,516
0,552
0,552
0,552
0,648
0,648
0,648
0,677
0,709
0,709
0,736
0,764
0,873
0,873
0,889
0,918

S(zi)

|F(zi) - S(zi)|

0,040
0,080
0,120
0,160
0,200
0,240
0,280
0,360
0,360
0,400
0,520
0,520
0,520
0,640
0,640
0,640
0,680
0,760
0,760
0,800
0,840
0,920
0,920
0,960
1,000

Karena L0 < Ltabel


maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

0,027
0,019
0,023
0,049
0,053
0,028
0,106
0,092
0,092
0,116
0,032
0,032
0,032
0,008
0,008
0,008
0,003
0,051
0,051
0,064
0,076
0,047
0,047
0,071
0,082

Lampiran 20d
TABEL UJI HOMOGENITAS HASIL EVALUASI
KELOMPOK KONTROL, EKSPERIMEN 1, & EKSPERIMEN 2
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
No.

EKSPERIMEN I

EKSPERIMEN II

KONTROL

Kode

x1

(x1)2

Kode

x2

(x2)2

Kode

x3

(x3)2

E1-07
E1-11
E1-04
E1-09
E1-16
E1-17

46

2116

58

3364

3364

5041

63

3969

60

3600

74

5476

66

4356

68

4624

75
76

5625
5776

67
69

4489
4761

69
69

4761
4761

79

6241

72

5184

K-14
K-06
K-13
K-09
K-21
K-20

58

71

E2-15
E2-05
E2-25
E2-02
E2-09
E2-17

69

4761

80

6400

6084

4900

6400
6400

80
80

6400
6400

70
71

4900
5041

82

6724

82

6724

71

5041

83
83
84
84
85
85

6889
6889
7056
7056
7225
7225

83
83
83
86
86
86

6889
6889
6889
7396
7396
7396

73
73
73
75
75
75

5329
5329
5329
5625
5625
5625

86

7396

87

7569

80

6400

86

7396

88

7744

K-22
K-24
K-04
K-15
K-18
K-19
K-23
K-03
K-25
K-12
K-08
K-02

70

80
80

E2-21
E2-01
E2-22
E2-10
E2-08
E2-19
E2-23
E2-07
E2-13
E2-24
E2-12
E2-03

78

18

E1-01
E1-02
E1-24
E1-22
E1-03
E1-05
E1-08
E1-13
E1-14
E1-25
E1-06
E1-10

80

6400

19

E1-19

86

7396

E2-16

88

7744

K-10

80

6400

20

E1-23

86

7396

E2-20

89

7921

K-16

80

6400

21

E1-12
E1-15
E1-21
E1-18
E1-20

88

7744

90

8100

6400

7744

95

9025

82

6724

88

7744

95

9025

82

6724

90

8100

96

9216

85

7225

90

8100

98

9604

K-17
K-05
K-11
K-01
K-07

80

88

E2-11
E2-04
E2-18
E2-06
E2-14

85

7225

2035

167555

2048

170534

1853

138513

81,40

81,92

79,417

115,077

74,12
48,693

8,912

10,727

6,978

25

25

25

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

22
23
24
25

si
si

ni

Lampiran 20e
UJI HOMOGENITAS
HARGA-HARGA YANG PERLU UNTUK BARTLETT
(dk) log
dk
1/(dk)
si 2
Log si2
si2

Sampel

dk . si2

24

0,0417

79,417

1,900

45,598

1906,000

24

0,0417

115,077

2,061

49,464

2761,840

24

0,0417

48,693

1,687

40,499

1168,640

Jumlah

72

0,125

135,561

5836,480

HOMOGENITAS
81,062
1,909
Log st2
137,435
B
2,3026
ln 10

st2

4,315

hitung

<

2
hitung

5,99

Untuk = 5%, dk = 2, didapat chi kuadrat hitung = 4,904 dan chi kuadrat tabel = 5,99.
Karena chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel, maka kedua sampel berasal dari populasi
yang homogen.
Karena chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel, maka kedua sampel berasal dari populasi
yang homogen.
ANAVA
469814,613
Ry
2
4141225
4194304
3433609
J
165649,000 167772,160 137344,360 470765,520
J2/ni
950,907
Ay
476602,000
Jk
5836,480
Dy
TABEL RINGKASAN ANAVA
Sumber Variasi

dk

JK

KT

Fhitung

Ftabel

Keputusan

Rata-rata

1
2
72
75

469814,613
950,907
5836,480
476602,000

469814,613
475,453
81,062

5,865

3,13

Fhitung > Ftabel


Ho ditolak

n1
25

n2
25

n3
25

N
75

Antar Kelompok
Dalam Kelompok
Total

m
3

Jadi ada perbedaan nilai ratarata hasil belajar dari kelompok kontrol, kelompok eksperimen 1,
dan kelompok eksperimen 2

Lampiran 20f
Uji Hipotesis 2
TABEL 20f. UJI BEDA DUA RATA-RATA KELOMPOK EKSPERIMEN 1
DAN KELOMPOK KONTROL
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

ni
1/n
xi

x
si 2
s
t hitung
t tabel

x1 x1 2

x1
80
80
83
74
83
86
46
84
75
86
71
88
84
85
88
76
79
90
86
90
88
82
86
80
85

1,960
1,960
2,560
54,760
2,560
21,160
1253,160
6,760
40,960
21,160
108,160
43,560
6,760
12,960
43,560
29,160
5,760
73,960
21,160
73,960
43,560
0,360
21,160
1,960
12,960

x 3 x 3 2

x3
85
80
75
71
82
60
85
80
69
80
82
75
68
58
71
80
80
73
73
69
69
70
73
70
75

118,374
34,574
0,774
9,734
62,094
199,374
118,374
34,574
26,214
34,574
62,094
0,774
37,454
259,854
9,734
34,574
34,574
1,254
1,254
26,214
26,214
16,974
1,254
16,974
0,774

25

25

0,04
2035
81,400
79,417
8,003
3,216

0,04
1853
74,120
48,693

1,664

1906,000

1168,640

Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

Lampiran 20g
Uji Hipotesis 3
TABEL 20g. UJI BEDA DUA RATA-RATA KELOMPOK EKSPERIMEN 2
DAN KELOMPOK KONTROL
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
No.

x2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

ni
1/n
xi

x
si 2
s
t hitung
t tabel

80
67
88
95
63
96
86
83
69
82
90
87
86
98
58
88
72
95
83
89
78
80
83
86
66
25
0,04
2048
81,920
115,077
9,049
3,048

1,664

x 2 x 2 2

x3

x 3 x 3 2

3,686
222,606
36,966
171,086
357,966
198,246
16,646
1,166
166,926
0,006
65,286
25,806
16,646
258,566
572,166
36,966
98,406
171,086
1,166
50,126
15,366
3,686
1,166
16,646
253,446

85
80
75
71
82
60
85
80
69
80
82
75
68
58
71
80
80
73
73
69
69
70
73
70
75

118,374
34,574
0,774
9,734
62,094
199,374
118,374
34,574
26,214
34,574
62,094
0,774
37,454
259,854
9,734
34,574
34,574
1,254
1,254
26,214
26,214
16,974
1,254
16,974
0,774

2761,840

25
0,04
1853
74,120
48,693

1168,640

Karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

Lampiran 20h
Uji Hipotesis 4
TABEL 20h. UJI BEDA DUA RATA-RATA KELOMPOK EKSPERIMEN 1
DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
No.

x1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

80
80
83
74
83
86
46
84
75
86
71
88
84
85
88
76
79
90
86
90
88
82
86
80
85

ni
1/n
xi

25
0,04
2035

x1 x1 2

x2

1,960
1,960
2,560
54,760
2,560
21,160
1253,160
6,760
40,960
21,160
108,160
43,560
6,760
12,960
43,560
29,160
5,760
73,960
21,160
73,960
43,560
0,360
21,160
1,960
12,960

80
67
88
95
63
96
86
83
69
82
90
87
86
98
58
88
72
95
83
89
78
80
83
86
66

1906,000

25
0,04
2048

x 2 x 2 2
3,686
222,606
36,966
171,086
357,966
198,246
16,646
1,166
166,926
0,006
65,286
25,806
16,646
258,566
572,166
36,966
98,406
171,086
1,166
50,126
15,366
3,686
1,166
16,646
253,446

2761,840

x
2

si
s
t hitung
t tabel

81,400
79,417
9,861
-0,186
2,0198

81,920
115,077

Karena t hitung < t tabel maka Ho diterima.

Lampiran 20i

TABEL 20i. KETUNTASAN HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL


(KELAS VIII.8)
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
KETUNTASAN INDIVIDU

NO. KODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

NAMA

NILAI

Persentase

Kriteria

85

85%

Tuntas

80

80%

Tuntas

ANISA LIFANA

75
71
82

75%
71%
82%

K-06

DANUR RESTU AMANULLAH

60

60%

K-07
K-08

DEFRYAN ARDIANTO

85

85%

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas

DIAN INDRI

80

80%

K-09

DINDA YUNANTA ADHI

69

69%

K-10
K-11
K-12

FIRDA SA'IDATUL KHUSNA


KRESNO BAYU WICAKSONO

80
82
75

80%
82%
75%

K-13

M. ALFANDI GALANG P

68

68%

K-14

MAYANG AYU DWI P

58

58%

K-15
K-16
K-17
K-18
K-19

MIFTAHUL ZULFA W

RATNA TRESNANING BA'IB

71
80
80
73
73

71%
80%
80%
73%
73%

K-20

SILVIRA AGNES YOLANDA

69

69%

K-21

SITI HARTIANTI KHOTIMAH

69

69%

K-22
K-23
K-24
K-25

SITI NUR KHASANAH

WIBI SATRIA N

70
73
70
75

70%
73%
70%
75%

Ketuntasan Kelompok

76%

K-01
K-02
K-03
K-04
K-05

ADHI NUR FEBRIANTO


ALDAN FALA AKBAR
HIMAWAN
ALI RIDHO
ANANDA RIMA MEGA K.

INDRA WAHYUADI

MUHITUL HIMAM
MUSTHOFA KAMAL
NOVIANTI DWI PRATIWI

SITI NURHIDAYAH
TABAH ISLAMI SHANIA

Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

Lampiran 20j

TABEL 20j. KETUNTASAN HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN


1
(KELAS VIII.2)
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
KETUNTASAN INDIVIDU

NO. KODE

NAMA

NILAI

Persentase

Kriteria

ALIF RIANDIKA AZIZ S

80

80%

Tuntas

ANANDA SAFITRI

DELLAVIA ENTA P

80
83
74
83

80%
83%
74%
83%

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

E1-01
E1-02
E1-03
E1-04
E1-05
E1-06

DINA BELLA AYU NOVIANA

86

86%

E1-07

EUNIKE YUNITA
ANTONIUS(KR)

46

46%

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

E1-08
E1-09
E1-10
E1-11
E1-12
E1-13
E1-14
E1-15
E1-16
E1-17
E1-18
E1-19
E1-20
E1-21
E1-22
E1-23
E1-24
E1-25

FEBY ADIANTA

ROSA SANIA TYAS MARDIKA

84
75
86
71
88
84
85
88
76
79
90
86

84%
75%
86%
71%
88%
84%
85%
88%
76%
79%
90%
86%

Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

SATRIA PUTRA NUGRAHA

90

90%

Tuntas

SATRIO FIRDAUS M P

YASMIN MUMTAZ

88
82
86
80
85

88%
82%
86%
80%
85%

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

Ketuntasan Kelompok

96%

1
2
3
4
5

20
21
22
23
24
25

ANGGUN SEPTIAMURTI
BURHANUDIN ROBBANI

GABRIEL KRISTIAWAN S (KT)


GHAZI MAWARID AKBAR
IRFINA WIDYA ISTIQOMAH
KARUNIA INDAH PUSPITA D
KATHARINA HAPSARI S (KT)
MARCELINO N.A.W (KT )
MUHAMMAD FAISHAL N
MUHAMMAD NIHRIR Y.F
RIFQI YUSRIL KHAWAIJ
RISA BELLA ROSANTI

SILVA TATA RIZKA JAYA


VIROSA MARETHA NUUR
WILDAN AKHYAR PRATAMA

Lampiran 20k

KETUNTASAN HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN 2


(KELAS VIII.3)
(Perhitungan dengan Ms.Excel)
KETUNTASAN INDIVIDU

NO. KODE

NAMA

NILAI

Persentase

Kriteria

E2-01

ADIB RAHMAT

80

80%

E2-02

AHMAD RIZAL H

67

67%

E2-03
E2-04

ALIFIAN GIGIH PANGESTU


ANAKASI DWINA L.

88
95

88%
95%

E2-05

ANGGI ROFIFAH SANIA V

63

63%

E2-06

ANNISA NURMARIYA DEVATI

96

96%

Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas

7
8

E2-07
E2-08

BELLA LISTYA ARISIHA

86

86%

Tuntas

DANY RAMADHAN

83

83%

E2-09

DESTISA WIDYAWATI

69

69%

E2-10
E2-11
E2-12
E2-13
E2-14

ERICA NUR' AVENTY

JUMIYANTO

82
90
87
86
98

82%
90%
87%
86%
98%

E2-15

KHALIDA NUR RAHMA

58

58%

E2-16
E2-17
E2-18
E2-19
E2-20
E2-21
E2-22
E2-23
E2-24

LUTFI DWI KURNIAWAN

NISA ARIYANTI

88
72
95
83

88%
72%
95%
83%

Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas

NOR HASANAH YUNITA SARI

89

89%

Tuntas

NOVIA ISMI PANGESTHI

SETIYOWATI RYSKI A

78
80
83
86

78%
80%
83%
86%

E2-25

M. WILDAN 'ALLAM FACHRY S

66

66%

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas

1
2
3
4
5

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

FILLIA ZHUMROTUNNISA P.
GRANDYS AYU WIBOWO
HARIS LUTVIYANTO

MUHAMMAD DZIKRI K
MUSTATI'AH

NURUL KHOIRUNNISA F
PRAMUDYA BIMA S

Ketuntasan Kelompok

80%

Lampiran 21

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

3
4
5

taraf Signif
5%
1%
0,997
0,999
0,950
0,990
0,878
0,959

27
28
29

taraf Signif
5%
1%
0,381
0,487
0,374
0,478
0,367
0,470

55
60
65

taraf Signif
5%
1%
0,266
0,345
0,254
0,330
0,244
0,317

6
7
8

0,811
0,754
0,707

0,917
0,874
0,834

30
31
32

0,361
0,355
0,349

0,463
0,456
0,449

70
75
80

0,235
0,227
0,220

0,306
0,296
0,286

9
10
11

0,666
0,632
0,602

0,798
0,765
0,735

33
34
35

0,344
0,339
0,334

0,442
0,436
0,430

85
90
95

0,213
0,207
0,202

0,278
0,270
0,263

12
13
14

0,576
0,553
0,532

0,708
0,684
0,661

36
37
38

0,329
0,325
0,320

0,424
0,418
0,413

100
125
150

0,195
0,176
0,159

0,256
0,230
0,210

15
16
17

0,514
0,497
0,482

0,641
0,623
0,606

39
40
41

0,316
0,312
0,308

0,408
0,403
0,398

175
200
300

0,148
0,138
0,113

0,194
0,181
0,148

18
19
20

0,468
0,456
0,444

0,590
0,575
0,561

42
43
44

0,304
0,301
0,297

0,393
0,389
0,384

400
500
600

0,098
0,088
0,080

0,128
0,115
0,105

21
22
23
24
25
26

0,433
0,423
0,413
0,404
0,396
0,388

0,549
0,537
0,526
0,515
0,505
0,496

45
46
47
48
49
50

0,294
0,291
0,288
0,284
0,281
0,279

0,380
0,376
0,372
0,368
0,364
0,361

700
800
900
1000

0,074
0,070
0,065
0,062

0,097
0,091
0,086
0,081

(Sugiyono, 2008: 140)

Lampiran 22
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORS

Taraf Nyata ()

Ukuran
Sampel

0,01

0,05

0,10

0,15

0,20

n=4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
n > 30

0,417
0,405
0,364
0,348
0,331
0,311
0,294
0,284
0,275
0,268
0,261
0,257
0,250
0,245
0,239
0,235
0,231
0,200
0,187
1, 031

0,381
0,337
0,319
0,300
0,285
0,271
0,258
0,249
0,242
0,234
0,227
0,220
0,213
0,206
0,200
0,195
0,190
0,173
0,161
0,886

0,352
0,315
0,294
0,276
0,261
0,249
0,239
0,230
0,223
0,214
0,207
0,201
0,195
0,289
0,184
0,179
0,174
0,158
0,144
0,805

0,319
0,299
0,277
0,258
0,244
0,233
0,224
0,217
0,212
0,202
0,194
0,187
0,182
0,177
0,173
0,169
0,166
0,147
0,136
0, 768

0,300
0,285
0,265
0,247
0,233
0,223
0,215
0,206
0,199
0,190
0,183
0,177
0,173
0,169
0,166
0,163
0,160
0,142
0,131
0, 736

n
Sumber : (Sudjana, 2005 : 467)

Lampiran 23

LUAS DIBAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR Dari 0 ke z


(Bilangan dalam badan daftar menyatakan desimal)

Z
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4

0
0000
0398
0793
1179
1554

1
0040
0438
0832
1217
1591

2
0080
0478
0871
1255
1628

3
0120
0517
0910
1293
1664

4
0160
0557
0948
1331
1700

5
0199
0596
0987
1368
1736

6
0239
0636
1026
1406
1772

7
0279
0675
1064
1443
1808

8
0319
0714
1103
1480
1844

9
0359
0753
1141
1517
1879

0,5
0,6
0,7
0,8
0,9

1915
2258
2580
2881
3159

1950
2291
2612
2910
3186

1985
2324
2642
2939
3212

2019
2357
2673
2967
3238

2054
2389
2703
2995
3264

2088
2422
2734
3023
3289

2123
2454
2764
3051
3315

2157
2486
2794
3078
3340

2190
2517
2823
3106
3365

2224
2549
2852
3133
3389

1,0
1,1
1,2
1,3
1,4

3413
3643
3849
4032
4192

3438
3665
3869
4049
4207

3461
3686
3888
4066
4222

3485
3708
3907
4082
4236

3508
3729
3925
4099
4251

3531
3749
3944
4115
4265

3554
3770
3962
4131
4279

3577
3790
3980
4147
4292

3599
3810
3997
4162
4306

3621
3830
4015
4177
4319

1,5
1,6
1,7
1,8
1,9

4332
4452
4554
4641
4713

4345
4463
4564
4649
4719

4357
4474
4573
4656
4726

4370
4484
4582
4664
4732

4382
4495
4591
4671
4738

4394
4505
4599
4678
4744

4406
4515
4608
4686
4750

4419
4525
4616
4693
4756

4429
4535
4625
4699
4761

4441
4545
4633
4706
4767

2,0
2,1
2,2
2,3
2,4

4772
4821
4861
4898
4918

4778
4826
4864
4896
4920

4783
4830
4868
4898
4922

4788
4834
4871
4901
4025

4793
4838
4875
4004
4927

4798
4842
4878
4906
4929

4808
4846
4881
4909
4931

4808
4850
4884
4911
4932

4812
4854
4887
4913
4934

4817
4857
4890
4916
4936

2,5
2,6
2,7
2,8
2,9

4938
4953
4965
4074
4981

4940
4955
4966
4975
4982

4941
4956
4967
4976
4982

4043
4957
4968
4977
4083

4945
4959
4969
4977
4984

4946
4960
4970
4987
4984

4948
4961
4971
4979
4985

4949
4962
4972
4979
4985

4951
4963
4973
4980
4986

4952
4964
4974
4981
4986

3,0
3,1
3,2
3,3
3,4

4987
4990
4993
4995
4997

4987
4991
4993
4995
4997

4987
4991
4994
4995
4997

4988
4991
4994
4996
4997

4988
4992
4994
4996
4997

4989
4992
4994
4996
4997

4989
4992
4994
4996
4997

4989
4992
4994
4996
4997

4990
4993
4995
4997
4997

4990
4993
4995
4997
4998

3,5
3,6
3,7
3,8
3,9

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4999
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

4998
4998
4999
4999
5000

Sumber: Theory and Problems of Statistics, Spiegel, M.R., Ph.D., Schaum


Publishing Co., New York, 1961.

Lampiran 24

Nilai persentil
Untuk distribusi 2
V = dk
(Bilangan Dalam Badan Daftar
Menyatakan 2p

2P

1
2
3
4
5

50%
0,455
0,139
2,366
3,357
4,351

30%
1,074
2,408
3,665
4,878
6,064

Taraf signifikansi
20%
10%
1,642
2,706
3,219
3,605
4,642
6,251
5,989
7,779
7,289
9,236

5%
3,481
5,991
7,815
9,488
11,070

1%
6,635
9,210
11,341
13,277
15,086

6
7
8
9
10

5,348
6,346
7,344
8,343
9,342

7,231
8,383
9,524
10,656
11,781

8,558
9,803
11,030
12,242
13,442

10,645
12,017
13,362
14,684
15,987

12,592
14,017
15,507
16,919
18,307

16,812
18,475
20,090
21,666
23,209

11
12
13
14
15

10,341
11,340
12,340
13,332
14,339

12,899
14,011
15,19
16,222
17,322

14,631
15,812
16,985
18,151
19,311

17,275
18,549
19,812
21,064
22,307

19,675
21,026
22,368
23,685
24,996

24,725
26,217
27,688
29,141
30,578

16
17
18
19
20

15,338
16,337
17,338
18,338
19,337

18,418
19,511
20,601
21,689
22,775

20,465
21,615
22,760
23,900
25,038

23,542
24,785
26,028
27,271
28,514

26,296
27,587
28,869
30,144
31,410

32,000
33,409
34,805
36,191
37,566

21
22
23
24
25

20,337
21,337
22,337
23,337
24,337

23,858
24,939
26,018
27,096
28,172

26,171
27,301
28,429
29,553
30,675

29,615
30,813
32,007
33,194
34,382

32,671
33,924
35,172
35,415
37,652

38,932
40,289
41,638
42,980
44,314

26
27
28
29
30

25,336
26,336
27,336
28,336
29,336

29,246
30,319
31,391
32,461
33,530

31,795
32,912
34,027
35,139
36,250

35,563
36,741
37,916
39,087
40,256

38,885
40,113
41,337
42,557
43,775

45,642
46,963
48,278
49,588
50,892

dk

Sumber: Theory and Problems of Statistics, Spiegel, M.R., Ph.D., Schaum


PublishingCo., New York, 1961

Lampiran 25

Nilai persentil
Untuk distribusi F
(Bilangan dalam Badan Daftar
Menyatakan Fp : Baris Atas Untuk
p = 0,05 dan Baris Bawah Untuk p = 0,01)
v2 = dk
penyebut

Fp
v1 = dk pembilang

1
161
4,052

2
200
4,999

3
216
5,403

4
225
5,625

5
230
5,764

6
234
5,859

7
237
5,928

8
239
5,981

9
241
6,022

10
242
6,056

11
243
6,082

12
244
6,106

14
245
6,142

16
246
6,169

20
248
6,208

24
249
6,234

30
250
6,258

40
251
6,286

50
252
6,302

75
253
6,223

100
253
6,334

200
254
6,352

500
254
6,361

254
6,366

18,51
98,49

19,00
99,01

19,16
99,17

19,25
99,25

19,30
99,30

19,33
99,33

19,36
99,34

19,37
99,38

19,38
99,38

19,39
99,40

19,40
99,41

19,41
99,42

19,42
99,43

19,43
99,44

19,44
99,45

19,45
99,46

19,46
99,47

19,47
99,48

19,47
99,48

19,48
99,49

19,49
99,49

19,49
99,49

19,50
99,50

19,50
99,50

10,13
34,12

9,55
30,81

9,28
29,46

9,12
26,71

9,01
26,24

8,94
27,91

8,86
27,67

8,84
27,49

8,81
27,34

8,78
27,23

8,76
27,13

8,74
27,05

8,71
26,92

8,69
26,83

8,66
26,69

8,64
26,60

8,62
26,50

8,60
26,41

8,58
26,30

8,57
26,27

8,56
26,23

8,54
26,18

8,54
26,14

8,53
26,12

7,71
21,20

6,94
18,00

6,59
16,69

6,39
15,96

6,26
15,52

6,16
15,21

6,09
14,98

6,04
14,80

6,00
14,66

5,98
14,54

5,93
14,45

5,91
14,37

5,87
14,24

5,84
14,15

5,80
14,02

5,77
13,93

5,74
13,83

5,71
13,74

5,70
13,69

5,68
13,61

5,66
13,57

5,65
13,52

5,64
13,48

5,63
13,46

6,61
16,26

5,79
13,27

5,41
12,06

5,19
11,39

5,05
10,97

4,95
10,67

4,68
10,45

4,82
10,27

4,78
10,15

4,74
10,05

4,70
9,96

4,68
9,89

4,64
9,77

4,60
9,63

4,56
9,55

4,53
9,47

4,50
9,38

4,46
9,29

4,44
9,24

4,42
9,17

4,40
9,13

4,38
9,07

4,37
9,04

4,36
9,02

5,99
13,74

5,14
10,92

4,76
9,76

4,53
9,15

4,39
8,75

4,28
8,47

4,21
8,26

4,15
8,10

4,10
7,98

4,06
7,67

4,03
7,79

4,00
7,72

3,96
7,60

3,92
7,52

3,67
7,39

3,84
7,31

3,81
7,23

3,77
7,14

3,75
7,09

3,72
7,02

3,71
6,99

3,69
6,94

3,68
6,90

3,67
6,88

5,59
12,25

4,74
9,55

4,35
8,45

4,12
7,85

3,97
7,46

3,87
7,19

3,79
7,00

3,73
6,84

3,68
6,71

3,63
6,62

3,60
6,54

3,57
6,47

3,52
6,35

3,49
6,27

3,44
6,15

3,41
6,07

3,38
5,98

3,34
5,90

3,32
5,85

3,29
5,78

3,28
5,75

3,25
5,70

3,24
5,67

3,23
5,65

5,32
11,26

4,46
8,65

4,07
7,59

3,64
7,01

3,69
6,63

3,58
6,37

3,50
6,19

3,44
6,03

3,39
5,91

3,34
5,82

3,31
5,74

3,28
5,67

3,23
5,58

3,20
5,48

3,15
5,36

3,12
5,28

3,08
5,20

3,05
5,11

3,03
5,06

3,00
5,00

2,98
4,98

2,96
4,91

2,94
4,88

2,93
4,86

5,12
10,58

4,26
8,02

3,66
6,99

3,63
6,42

3,46
6,06

3,37
5,80

3,29
5,62

3,23
5,47

3,16
5,35

3,13
5,26

3,10
5,18

3,07
5,11

3,02
5,00

2,96
4,92

2,93
4,80

2,90
4,73

2,86
4,64

2,82
4,56

2,80
4,51

2,77
4,45

2,78
4,41

2,73
4,36

2,72
4,33

2,71
4,31

10

4,96
4,10
10,04
7,56
v2 = dk

3,71
6,55

3,48
5,99

3,33
5,64

3,22
5,39

3,14
5,21

3,07
5,06

3,02
4,95

2,97
4,85

2,94
4,76

2,82
4,52

2,77
4,41

2,74
4,33

2,70
4,25

2,67
4,17

2,64
4,12

2,61
4,05

2,59
4,01

2,56
3,96

2,55
3,93

2,54
3,91

2,91
2,86
4,71
4,60
v1 = dk pembilang

penyebut

1
4,84
9,65

2
3,98
7,20

3
3,59
6,22

4
3,36
5,67

5
3,20
5,32

6
3,09
5,07

7
3,01
4,88

8
2,95
4,74

9
2,90
4,63

10
2,86
4,54

11
2,82
4,46

12
2,79
4,40

14
2,74
4,29

16
2,70
4,21

20
2,65
4,10

24
2,61
4,02

30
2,57
3,94

40
2,53
3,86

50
2,50
3,80

75
2,47
3,74

100
2,45
3,70

200
2,42
3,66

500
2,41
3,62

2,40
3,60

12

4,75
9,33

3,88
6,93

3,49
5,95

3,26
5,41

3,11
5,06

3,00
4,82

2,92
4,65

2,85
4,50

2,80
4,39

2,76
4,30

2,72
4,22

2,69
4,18

2,64
4,05

2,60
3,98

2,54
3,86

2,50
3,78

2,46
3,70

2,42
3,61

2,40
3,56

2,36
3,49

2,35
3,46

2,32
3,41

2,31
3,38

2,30
3,36

13

4,67
9,07

3,80
6,70

3,41
5,74

3,18
5,20

3,02
4,86

2,92
4,62

2,84
4,44

2,77
4,30

2,72
4,19

2,67
4,10

2,63
4,02

2,60
3,96

2,55
3,85

2,51
3,78

2,46
3,67

2,42
3,59

2,38
3,51

2,34
3,42

2,32
3,37

2,28
3,30

2,26
3,27

2,24
3,21

2,22
3,18

2,21
3,16

14

4,60
8,86

3,74
6,51

3,34
5,56

3,11
5,03

2,96
4,69

2,85
4,46

2,77
4,28

2,70
4,14

2,65
4,03

2,60
3,94

2,56
3,86

2,53
3,80

2,48
3,70

2,44
3,62

2,39
3,51

2,35
3,43

2,31
3,34

2,27
3,26

2,24
3,21

2,21
3,14

2,19
3,11

2,16
3,06

2,14
3,02

2,13
3,00

15

4,54
8,68

3,68
6,36

3,29
5,42

3,06
4,89

2,90
4,56

2,79
4,32

2,70
4,14

2,64
4,00

2,59
3,89

2,55
3,80

2,51
3,73

2,48
3,67

2,43
3,58

2,39
3,48

2,33
3,36

2,29
3,29

2,25
3,20

2,21
3,12

2,18
3,07

2,15
3,00

2,12
2,97

2,10
2,92

2,08
2,89

2,07
2,87

16

4,49
8,53

3,63
6,23

3,24
5,29

3,01
4,77

2,85
4,44

2,74
4,20

2,66
4,03

2,59
3,89

2,54
3,78

2,49
3,69

2,45
3,61

2,42
3,55

2,37
3,45

2,33
3,37

2,28
3,25

2,24
3,18

2,20
3,10

2,16
3,01

2,13
2,96

2,08
2,89

2,07
2,86

2,04
2,80

2,02
2,77

2,01
2,75

17

4,45
8,40

3,69
6,11

3,20
5,18

2,96
4,67

2,81
4,34

2,70
4,10

2,62
3,93

2,55
3,79

2,50
3,68

2,45
3,59

2,41
3,52

2,38
3,45

2,33
3,35

2,29
3,27

2,23
3,16

2,19
3,08

2,15
3,00

2,11
2,92

2,08
2,86

2,04
2,79

2,02
2,76

1,99
2,70

1,97
2,67

1,98
2,65

18

4,41
8,28

3,55
6,01

3,16
5,09

2,93
4,58

2,77
4,25

2,66
4,01

2,58
3,85

2,51
3,71

2,46
3,60

2,41
3,51

2,37
3,44

2,34
3,37

2,29
3,27

2,25
3,19

2,19
3,07

2,15
3,00

2,11
2,91

2,07
2,83

2,04
2,78

2,00
2,71

1,98
2,68

1,95
2,62

1,93
1,59

1,92
2,57

19

4,38
8,18

3,52
5,93

3,13
5,01

2,90
4,50

2,74
4,17

2,63
3,94

2,55
3,77

2,48
3,63

2,43
3,52

2,38
3,43

2,34
3,36

2,31
3,30

2,26
3,19

2,21
3,12

2,15
3,00

2,11
2,92

2,07
2,84

2,02
2,76

2,00
2,70

1,96
2,63

1,94
2,60

1,91
2,54

1,90
2,51

1,88
2,49

20

4,35
8,10

3,49
5,85

3,10
4,94

2,87
4,43

2,71
4,10

2,60
3,87

2,52
3,71

2,45
3,56

2,40
3,45

2,35
3,37

2,31
3,30

2,28
3,23

2,23
3,13

2,16
3,05

2,12
2,94

2,08
2,86

2,04
2,77

1,99
2,69

1,98
2,63

1,92
2,58

1,90
2,53

1,87
2,47

1,85
2,44

1,84
2,42

21

4,32
8,02

3,47
5,78

3,07
4,67

2,84
4,37

2,68
4,04

2,57
3,81

2,49
3,65

2,42
3,51

2,37
3,40

2,32
3,31

2,28
3,24

2,25
3,17

2,20
3,07

2,15
2,99

2,09
2,88

2,05
2,80

2,00
2,72

1,96
2,63

1,93
2,58

1,89
2,51

1,87
2,47

1,84
2,42

1,82
2,38

1,81
2,36

22

4,30
7,94

3,44
5,72

3,05
4,82

2,82
4,31

2,66
3,99

2,55
3,76

2,47
3,59

2,40
3,45

2,35
3,35

2,30
3,26

2,26
3,18

2,23
3,12

2,18
3,02

2,13
2,94

2,07
2,83

2,03
2,75

1,98
2,67

1,93
2,58

1,91
2,53

1,87
2,46

1,84
2,42

1,81
2,37

1,80
2,33

1,78
2,31

23

4,28
7,88

3,42
5,66

3,03
4,76

2,80
4,26

2,64
3,94

2,53
3,71

2,45
3,54

2,38
3,41

2,32
3,30

2,28
3,21

2,24
3,14

2,20
3,07

2,14
2,97

2,10
2,89

2,04
2,78

2,00
2,70

1,96
2,62

1,91
2,53

1,88
2,48

1,84
2,41

1,82
2,37

1,79
2,32

1,77
2,28

1,76
2,28

11

v2 = dk

v1 = dk pembilang

penyebut

1
4,26
7,82

2
3,40
5,61

3
3,01
4,72

4
2,78
4,22

5
2,62
3,90

6
2,51
3,67

7
2,43
3,50

8
2,36
3,36

9
2,30
3,25

10
2,26
3,17

11
2,22
3,09

12
2,18
3,03

14
2,13
2,93

16
2,09
2,85

20
2,02
2,74

24
1,98
2,66

30
1,94
2,58

40
1,89
2,49

50
1,86
2,44

75
1,82
2,36

100
1,80
2,33

200
1,76
2,27

500
1,74
2,23

1,73
2,21

25

4,24
7,77

3,38
5,57

2,99
4,68

2,76
4,18

2,60
3,86

2,49
3,63

2,41
3,46

2,34
3,32

2,28
3,21

2,24
3,13

2,20
3,05

2,16
2,99

2,11
2,89

2,06
2,81

2,00
2,70

1,96
2,62

1,92
2,54

1,87
2,45

1,84
2,40

1,80
2,32

1,77
2,29

1,74
2,23

1,72
2,19

1,71
2,17

26

4,22
7,72

3,37
5,53

2,89
4,64

2,74
4,14

2,59
3,82

2,47
3,59

2,39
3,42

2,32
3,29

2,27
3,17

2,22
3,09

2,18
3,02

2,15
2,96

2,10
2,86

2,05
2,77

1,99
2,66

1,95
2,58

1,90
2,50

1,85
2,41

1,82
2,36

1,78
2,28

1,76
2,25

1,72
2,19

1,70
2,15

1,69
2,13

27

4,21
7,68

3,35
5,49

2,96
4,60

2,73
4,11

2,57
3,79

2,46
3,56

2,37
3,39

2,30
3,26

2,25
3,14

2,20
3,06

2,16
2,98

2,13
2,93

2,08
2,83

2,03
2,74

1,97
2,63

1,93
2,55

1,88
2,47

1,84
2,38

1,80
2,33

1,76
2,25

1,74
2,21

1,71
2,16

1,68
2,12

1,67
2,10

28

4,20
7,64

3,34
5,45

2,95
4,57

2,71
4,07

2,56
3,76

2,44
3,53

2,36
3,36

2,29
3,23

2,24
3,11

2,19
3,03

2,15
2,95

2,12
2,90

2,06
2,80

2,02
2,71

1,96
2,60

1,91
2,52

1,87
2,44

1,81
2,35

1,78
2,30

1,75
2,22

1,72
2,18

1,69
2,13

1,67
2,09

1,65
2,06

29

4,18
7,60

3,33
5,52

2,98
4,64

2,70
4,04

2,54
3,73

2,43
3,50

2,35
3,33

2,28
3,20

2,22
3,08

2,18
3,00

2,14
2,92

2,10
2,87

2,05
2,77

2,00
2,68

1,94
2,57

1,90
2,49

1,85
2,41

1,80
2,32

1,77
2,27

1,73
2,19

1,71
2,15

1,68
2,10

1,65
2,08

1,64
2,03

30

4,17
7,56

3,32
5,39

2,92
4,51

2,69
4,02

2,53
3,70

2,42
3,47

2,34
3,30

2,27
3,17

2,21
3,06

2,16
2,98

2,12
2,90

2,09
2,84

2,04
2,74

1,99
2,66

1,93
2,55

1,89
2,47

1,84
2,38

1,78
2,28

1,78
2,24

1,72
2,16

1,69
2,13

1,66
2,07

1,64
2,03

1,62
2,01

32

4,15
7,50

3,30
5,34

2,00
4,46

2,67
3,97

2,51
3,66

2,40
3,42

2,32
3,25

2,25
3,12

2,19
3,01

2,14
2,94

2,10
2,86

2,07
2,80

2,02
2,70

1,97
2,62

1,91
2,51

1,86
2,42

1,82
2,34

1,76
2,25

1,74
2,20

1,69
2,12

1,67
2,08

1,64
2,02

1,61
1,96

1,59
1,98

34

4,13
7,44

3,28
5,29

2,88
4,42

2,65
3,93

2,49
3,61

2,38
3,38

2,30
3,21

2,23
3,08

2,17
2,97

2,12
2,89

2,06
2,82

2,05
2,76

2,00
2,68

1,95
2,58

1,89
2,47

1,84
2,38

1,80
2,30

1,74
2,21

1,71
2,15

1,67
2,08

1,64
2,04

1,61
1,98

1,59
1,94

1,57
1,91

36

4,11
7,38

3,26
5,25

2,80
4,38

2,63
3,89

2,48
3,58

2,36
3,35

2,28
3,16

2,21
3,04

2,15
2,94

2,10
2,86

2,06
2,78

2,03
2,72

1,89
2,62

1,93
2,54

1,87
2,43

1,82
2,35

1,78
2,26

1,72
2,17

1,69
2,12

1,65
2,04

1,62
2,00

1,59
1,94

1,56
1,90

1,55
1,87

38

4,10
7,35

3,25
5,21

2,85
4,34

2,62
3,86

2,46
3,54

2,35
3,32

2,26
3,15

2,19
3,02

2,14
2,91

2,09
2,82

2,05
2,75

2,02
2,69

1,96
2,59

1,92
2,51

1,85
2,40

1,80
2,32

1,76
2,22

1,71
2,14

1,67
2,08

1,63
2,00

1,60
1,97

1,57
1,90

1,54
1,86

1,53
1,84

40

4,08
7,31

3,23
5,18

2,84
4,31

2,61
3,83

2,45
3,51

2,34
3,29

2,25
3,12

2,18
2,99

2,12
2,88

2,07
2,80

2,04
2,73

2,00
2,66

1,95
2,58

1,90
2,49

1,84
2,37

1,79
2,29

1,74
2,20

1,69
2,11

1,68
2,05

1,61
1,97

1,59
1,94

1,55
1,88

1,53
1,84

1,51
1,81

42

4,07
7,87

3,22
5,15

2,83
4,29

2,59
3,80

2,44
3,49

2,32
3,26

2,24
3,10

2,17
2,96

2,11
2,86

2,06
2,77

1,99
2,70

1,94
2,61

1,89
2,54

1,82
2,46

1,78
2,35

1,73
2,25

1,68
2,17

1,64
2,08

1,60
2,02

1,57
1,94

1,51
1,91

1,54
1,85

1,51
1,80

1,49
1,78

24

1
4,06
7,24

2
3,21
5,12

3
2,82
4,26

4
2,58
3,78

5
2,43
3,46

6
2,31
3,24

7
2,23
3,07

8
2,16
2,94

9
2,10
2,84

10
2,05
2,75

v1 = dk pembilang
11
12
14
16
2,01 1,98 1,92 1,88
2,68 2,62 2,52 2,44

20
1,81
2,32

24
1,76
2,24

30
1,72
2,15

40
1,66
2,06

50
1,63
2,00

75
1,58
1,92

100
1,56
1,88

200
1,52
1,82

500
1,50
1,78

1,48
1,75

46

4,05
7,21

3,20
5,10

2,81
4,24

2,57
3,76

2,42
3,44

2,30
3,22

2,22
3,05

2,14
2,92

2,09
2,82

2,04
2,73

2,00
2,66

1,97
2,60

1,91
2,50

1,87
2,42

1,80
2,30

1,75
2,22

1,71
2,13

1,65
2,04

1,62
1,98

1,57
1,90

1,54
1,86

1,51
1,80

1,48
1,76

1,46
1,72

48

4,04
7,19

3,19
5,08

2,80
4,22

2,56
3,74

2,41
3,42

2,30
3,20

2,21
3,04

2,14
2,90

2,08
2,80

2,03
2,71

1,99
2,64

1,96
2,58

1,90
2,48

1,86
2,40

1,79
2,28

1,74
2,20

1,70
2,11

1,64
2,02

1,61
1,96

1,56
1,88

1,53
1,84

1,50
1,78

1,47
1,73

1,45
1,70

50

4,03
7,17

3,18
5,08

2,79
4,20

2,36
3,72

2,10
3,11

2,29
3,18

2,20
3,02

2,13
2,88

2,07
2,78

2,02
2,70

1,98
2,62

1,95
2,56

1,90
2,16

1,85
2,39

1,78
2,26

1,71
2,18

1,69
2,10

1,63
2,00

1,60
1,91

1,55
1,86

1,52
1,82

1,48
1,76

1,46
1,71

1,44
1,68

55

4,02
7,12

3,17
5,01

2,78
4,16

2,51
3,68

2,38
3,37

2,27
3,15

2,18
2,98

2,11
2,83

2,05
2,75

2,00
2,66

1,97
2,59

1,93
2,53

1,88
2,43

1,83
2,35

1,76
2,23

1,72
2,15

1,67
2,00

1,61
1,96

1,58
1,90

1,52
1,82

1,50
1,78

1,46
1,71

1,43
1,66

1,41
1,61

60

4,00
7,08

3,15
4,98

2,76
4,13

2,52
3,65

2,37
3,31

2,23
3,12

2,17
2,95

2,10
2,82

2,01
2,72

1,99
2,03

1,95
2,56

1,92
2,50

1,86
2,40

1,81
2,32

1,75
2,20

1,70
2,12

1,63
2,03

1,59
1,93

1,56
1,87

1,50
1,79

1,48
1,71

1,44
1,68

1,41
1,63

1,39
1,60

65

3,99
7,04

3,14
4,95

2,75
4,10

2,51
3,62

2,36
3,34

2,24
3,09

2,15
2,93

2,08
2,79

2,02
2,70

1,98
2,61

1,94
2,54

1,90
2,47

1,85
2,37

1,80
2,30

1,74
2,18

1,68
2,09

1,63
2,00

1,57
1,90

1,54
1,84

1,49
1,76

1,46
1,71

1,42
1,64

1,39
1,60

1,37
1,56

70

3,98
7,01

3,13
4,92

2,74
4,08

2,50
3,60

2,35
3,29

2,32
3,07

2,14
2,91

2,07
2,77

2,01
2,67

1,97
2,59

1,93
2,51

1,89
2,45

1,84
2,35

1,79
2,28

1,72
2,15

1,67
2,07

1,62
1,98

1,56
1,88

1,54
1,82

1,47
1,74

1,45
1,69

1,40
1,63

1,37
1,56

1,35
1,53

80

3,96
6,96

3,44
4,88

2,72
4,04

2,48
3,58

2,33
3,25

2,21
3,04

2,12
2,87

2,05
2,74

1,99
2,61

1,95
2,55

1,91
2,48

1,88
2,44

1,82
2,32

1,77
2,24

1,70
2,14

1,65
2,03

1,60
1,94

1,54
1,84

1,51
1,78

1,45
1,70

1,42
1,65

1,38
1,57

1,35
1,52

1,32
1,49

100

3,94
6,90

3,09
4,82

2,70
3,98

2,46
3,51

2,30
3,20

2,19
2,99

2,10
2,82

2,03
2,65

1,97
2,59

1,92
2,51

1,88
2,43

1,85
2,36

1,79
2,28

1,75
2,19

1,68
2,06

1,63
1,98

1,57
1,89

1,51
1,79

1,48
1,73

1,42
1,64

1,39
1,59

1,34
1,51

1,30
1,46

1,28
1,43

125

3,92
6,84

3,07
4,78

2,68
3,94

2,44
3,47

2,29
3,17

2,17
2,95

2,08
2,79

2,01
2,65

1,95
2,56

1,90
2,47

1,86
2,40

1,83
2,33

1,77
2,23

1,72
2,15

1,65
2,03

1,60
1,94

1,55
1,85

1,49
1,75

1,45
1,68

1,39
1,59

1,36
1,54

1,31
1,46

1,27
1,40

1,25
1,37

150

3,91
6,81

3,06
4,75

2,67
3,91

2,43
3,44

2,27
3,13

2,16
2,92

2,07
2,76

2,00
2,62

1,94
2,53

1,89
2,44

1,85
2,37

1,82
2,30

1,76
2,20

1,71
2,12

1,64
2,00

1,59
1,94

1,54
1,82

1,47
1,72

1,44
1,66

1,37
1,56

1,34
1,51

1,29
1,43

1,25
1,37

1,22
1,33

200

3,89
6,76

3,04
4,74

2,65
3,88

2,41
3,41

2,26
3,11

2,14
2,90

2,05
2,73

1,98
2,60

1,92
2,50

1,67
2,44

1,83
2,34

1,80
2,28

1,74
2,17

1,69
2,09

1,62
1,97

1,57
1,88

1,52
1,79

1,45
1,69

1,42
1,62

1,35
1,53

1,32
1,48

1,26
1,39

1,22
1,33

1,19
1,28

v2 = dk
penyebut
44

v2 = dk
penyebut

v1 = dk pembilang
12
14
16
1,78 1,72 1,67
2,23 2,12 2,04

1
3,86
6,70

2
3,02
4,68

3
2,62
3,83

4
2,39
3,36

5
2,23
3,06

6
2,12
2,85

7
2,03
2,69

8
1,96
2,55

9
1,90
2,16

10
1,85
2,37

11
1,81
2,29

1000

3,85
6,68

3,00
4,62

2,61
3,80

2,38
3,34

2,22
3,04

2,10
2,62

2,02
2,68

1,95
2,53

1,89
2,43

1,84
2,34

1,80
2,26

1,76
2,20

1,70
2,09

2000

3,84
6,64

2,99
4,60

2,60
3,78

2,37
3,32

2,21
3,02

2,09
2,80

2,01
2,64

1,94
2,51

1,88
2,41

1,83
2,32

1,79
2,24

1,75
2,18

1,69
2,07

400

20
1,60
1,92

24
1,54
1,84

30
1,49
1,74

40
1,42
1,64

50
1,38
1,57

75
1,32
1,47

100
1,28
1,42

200
1,22
1,32

500
1,16
1,24

1,13
1,19

1,65
2,01

1,58
1,89

1,53
1,81

1,47
1,71

1,41
1,64

1,36
1,54

1,30
1,44

1,26
1,38

1,19
1,28

1,13
1,19

1,08
1,11

1,64
1,99

1,57
1,87

1,52
1,79

1,46
1,69

1,40
1,59

1,35
1,52

1,28
1,41

1,24
1,36

1,17
1,25

1,11
1,15

1,00
1,00

Sumber: Elementary Statistics, Hoel, P. G., John Wiley & Sons, Iac., New York, 1960
Izin khusus pada penulis

Lampiran 26
Nilai persentil
Untuk distribusi t
V = dk
(Bilangan Dalam Badan Daftar
Menyatakan tp

tp
V

t0,995

t0,99

t0,975

t0,95

t0,925

t0,90

T0,75

t0,70

t0,60

t0,55

1
2
3
4

63,66
9,92
5,84
4,60

31,82
6,96
4,54
3,75

12,71
4,30
3,18
2,78

6,31
2,92
2,35
2,13

3,08
1,89
1,64
1,53

1,376
1,061
0,978
0,941

1,000
0,816
0,765
0,741

0,727
0,617
0,584
0,569

0,325
0,289
0,277
0,271

0,158
0,142
0,137
0,134

5
6
7
8
9

4,03
3,71
3,50
3,36
3,25

3,36
3,14
3,00
2,00
2,82

2,57
2,45
2,36
2,31
2,26

2,02
1,94
1,90
1,86
1,83

1,48
1,44
1,42
1,40
1,38

0,920
0,906
0,896
0,889
0,883

0,727
0,718
0,711
0,700
0,703

0,559
0,583
0,549
0,546
0,543

0,267
0,265
0,263
0,262
0,261

0,132
0,131
0,130
0,130
0,129

10
11
12
13
14

3,17
3,11
3,06
3,01
2,98

2,76
2,72
2,68
2,65
2,62

2,23
2,20
2,18
2,16
2,14

1,81
1,80
1,78
1,77
1,76

1,37
1,36
1,36
1,35
1,34

0,879
0,876
0,873
0,870
0,868

0,700
0,697
0,695
0,694
0,692

0,542
0,540
0,539
0,538
0,537

0,280
0,200
0,259
0,259
0,258

0,129
0,129
0,128
0,128
0,128

15
16
17
18
19

2,95
2,92
2,90
2,88
2,86

2,60
2,58
2,57
2,55
2,54

2,13
2,12
2,11
2,10
2,09

1,75
1,75
1,74
1,73
1,73

1,34
1,34
1,33
1,33
1,33

0,866
0,865
0,863
0,862
0,861

0,691
0,690
0,689
0,698
0,638

0,536
0,535
0,534
0,534
0,533

0,258
0,258
0,257
0,257
0,257

0,128
0,128
0,128
0,127
0,127

20
21
22
23
24

2,84
2,83
2,82
2,81
2,80

2,53
2,52
2,51
2,50
2,49

2,09
2,08
2,07
2,07
2,08

1,72
1,72
1,72
1,71
1,71

1,32
1,32
1,32
1,32
1,32

0,860
0,859
0,858
0,858
0,857

0,687
0,686
0,686
0,685
0,685

0,533
0,532
0,532
0,532
0,531

0,257
0,257
0,256
0,256
0,256

0,127
0,127
0,127
0,127
0,127

25
26
27
28
29

2,79
2,78
2,77
2,76
2,76

2,48
2,48
2,47
2,47
2,46

2,06
2,06
2,05
2,05
2,04

1,71
1,71
1,70
1,70
1,70

1,32
1,32
1,31
1,31
1,31

0,856
0,856
0,856
0,855
0,854

0,648
0,684
0,684
0,683
0,683

0,531
0,531
0,531
0,530
0,530

0,256
0,256
0,256
0,256
0,256

0,127
0,127
0,127
0,127
0,127

30
40
60
120
00

2,75
2,70
2,66
2,62
2,58

2,46
2,42
2,39
2,36
2,33

2,04
2,02
2,00
1,98
1,06

1,70
1,68
1,67
1,66
1,645

1,31
1,30
1,30
1,29
1,28

0,854
0,851
0,848
0,845
0,842

0,683
0,681
0,679
0,677
0,674

0,530
0,529
0,527
0,526
0,524

0,256
0,255
0,254
0,254
0,253

0,127
0,126
0,126
0,126
0,126

MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

MODEL PEMBELAJARAN SEND A PROBLEM

MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Anda mungkin juga menyukai