Anda di halaman 1dari 31

BAB I

FILOSOFI RANCANGAN
I.1. Umum
I.1.1. Pendahuluan
Untuk mengetahui bentuk dan mengukur badan kapal dapat digunakan beberapa
penggambaran/ pemroyeksian dari bentuk sebuah kapal terhadap bidang bidang
tertentu. Bentuk kapal yang 3 dimensi tersebut dapat diproyeksikan ke 3 bidang antara
lain bidang horizontal, bidang datar vertikal memanjang dan bidang datar vertikal
melintang yang masing masing disebut dengan body plan, sheer plan dan half-breadth
plan. Penggambaran penggambaran proyeksi dari bentuk 3 dimensi kapal ke bentuk 2
dimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam satu tampilan gambar yang
berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis (lines plan).
Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di Jursan
Teknik Sistem Perkapalan terdapat mata kuliah yang mempelajari dan mengaplikasikan
tentang pembuatan rencana garis. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa nantinya
dapat merancang atau membuat rencana garis dari suatu kapal yang merupakan
langkah awal dari pencapaian kemampuan mahasiswa dialam bidang bidang
pembelajaran berikutnya seperti rencana umum suatu kapal atau bangunan lepas
pantai, sistem penggerak (perporosan dan propeller) hingga perancangan kamar mesin.
Dalam pembuatan rencana garis terdapat beberapa metode yang digunakan,
namun dalam pengerjaan tugas rencana garis ini metode yang digunakan adalah
metode NSP Diagram.
Pencapaian yang diharapkan dalam pengerjaan tugas ini adalah mahasiswa dapat
memahami dan mengerti tentang penggambaran bentuk bangunan lambung kapal
apabila diketahui dimensi dimensi utama dari kapal, penggunaan program progam
bantuan dalam pengerjaan sebuah rencana garis (misal: excel, autocad, dll) dan pada
akhirnya memiliki kemahiran, ketelitian dan keakuratan dalam merancang sebuah
bangunan kapal.
I.1.2. Tahapan Pengerjaan
Adapun tahapan pengerjaan /pembuatan rencana garis ini, antara lain:
1. Perhitungan Data awal
2. Pembuatan CSA
3. Pembuatan A/2T dan B/2
4. Pembuatan Haluan dan Buritan
5. Pembuatan Body Plan
6. Pembuatan Half Breath Plan
7. Pembuatan Buttock Line pada Sheer Plan
8. Pembuatan Bangunan Atas (Sheer Standar)
9. Pembuatan Forecastle deck, Poop deck dan Bullwark.

Dalam pengumpulan data sesuai dengan metode, maka digunakan diagram NSP
untuk mengetahui beberapa koefisien koefisien dan variabel yang akan digunakan.
Untuk pengolah data dan perhitungan dalam hal ini dipergunakan program Excel,
sedangkan untuk visualisasi penggambaran digunakan AutoCad. Program Excel dan
AutoCad tersebut digunakan karena program tersebut tidak hanya mendukung dalam
pengerjaan tetapi juga mendukung pembelajaran mahasiswa karena kedua program
tersebut hanya menampilkan hasil masukan data dari operator dan bukan bekerja
secara otomatis .
I.1.3. Istilah-Istilah
Adapun istilah istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana garis adalah
sebagai berikut:

After Perpendicular (AP)


Atau garis tegak buritan, adalah garis tegak yang terletak pada sumbu poros
kemudi.

Fore Perpendicular (FP)


Atau garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong antara linggi
haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah direncanakan.

Length Between Perpendicular (Lbp/ Lpp)


Panjang antara 2 garis tegak atau jarak horisontal antara garis tegak depan
(haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).

Length of Water Line (Lwl)


Panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan dengan garis air
pada sarat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air pada sarat atau
FP (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat).

Lenght of Displacement (Ldisp)


Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan fluida
sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk
menentukan seberapa besar luasan luasan bagian yang tercelup air, pada saat
dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai
panjang rata rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:

Breadth Moulded (Bmld )


Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak termasuk
pelat kulit) atau dari gading terluar

Depth (H)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur
pada sisi tengah kapal.

Draught (T)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat
muat yang direncanakan.

Vs/Ldisp
nilai yang digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung dalam
diagram NSP (dalam hal ini nilai Ldisp yang digunakan dalam satuan feet)

Coeffisien Block of Displacement (Cb)


Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk oleh
panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.

Coeffisien Block of Waterline (WL )


Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara panjang,
lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini menunjukkan kegemukan kapal. Rumusnya
yaitu:

Coeffisien Prismatik (Cp)


Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang
dibentuk oleh bidang tengah kapal.

Coeffisien of Midship (Cm)


Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah bidang
yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.

Luas Midship (Am)

Adalah luasan tengah kapal dibawah garis air

Volume Displacement
volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang tercelup
dibawah permukaan air (volume air yang dipindahkan badan kapal). Dirumuskan
sebagai :

Midship
Potongan melintang pada bagian tengah kapal.

Center Line
Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.

Base Line
Garis dasar kapal

Station
Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.

Body Plan
Proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara melintang pada setiap
station dilihat dari depan atau belakang.

Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara memanjang vertikal.

Water Line
Proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara memanjang horisontal.

Transom
Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.

Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.

Poop Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian buritan
kapal.

Forecastle Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian haluan
kapal.

Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.

Sent
Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis tengah
(centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.

Ordinate Half Breadth


Jarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat tertentu.

Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.

Chamber
Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.

I.2. Curve of Section Area


Curve of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiap
tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP dikalikan dengan
luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap stationnya.
Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan tabel
NSP yaitu dengan cara mengetahui nilai Vs/L disp , kemudian membuat garis datar dari angka
tersebut dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis garis lengkung pada
tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik tersebut dan mendapatkan nilai e dalam
persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka dikalikan dengan luas midship kapal.

Contoh gambar Curve of Section Area (CSA)

I.3. Body Plan


Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara
melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan potongan badan
kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data Grafik A/2T dan
B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus dan satu
garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan buttock line sedang garis
lengkungnya yaitu penggambaran setiap station. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:

Contoh gambar Body Plan

I.4. Half-breadth Plan


Half-breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas, pada
setiap garis air (water line). Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu dilakukan
penggambaran sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui gambar bodyplan.
Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth plan. Data yang
diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap waterline pada body plan.
Prinsip pada penggambaran halfbreadth plan yaitu terdapat dua garis lurus yaitu station dan
buttock line sedangkan terdapat juga satu garis lengkung yaitu waterline

I.5. Sheer Plan


Sheer Plan merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari samping pada
setiap buttock line yang telah ditentukan. Penggambaran sheer plan dilakukan dari proyeksi
halfbreadth plan, dimana diproyeksikan perpotongan antara buttock line dengan waterline
pada half-breadth plan. Tetapi sebelumnya telah dilakukan penggambaran kapal beserta
bentuk linggi haluan dan buritan yang sudah direncanakan sebelumnya. Prinsip pada
penggambaran sheer plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus yaitu garis yang menyatakan
waterline dan station sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis yang menyatakan buttock
line.

I.6. Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul


1.6.1. Geladak Utama
Geladak utama kapal dapat berbentuk lurus ataupun memiliki kelengkungan.
Geladak utama yang memiliki kelengkungan biasanya memiliki keuntungan dari sisi
penambahan free board kapal tersebut. Namun untuk membuat geladak utama yang
melengkung, harus dihitung terlebih dahulu kelengkungannya yang dikenal dengan
sheer standart
Untuk menghitung/membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian.
Pembagian tersebut meliputi 3 bagian di depan Midship dan 3 di belakang midship.
Masing-masing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer standart untuk
kapal tanker sebagai berikut :

SHEER STANDART

1.6.2. Forecastle deck


Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada
bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak utama (upper
deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini ditentukan panjangnya
mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta diletakkan tepat pada
frame/gading.

1.6.3. Bulwark
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi
pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas
untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm diukur
pada geladak terendah.

1.6.4. Poop Deck (Geladak Kimbul)


Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian
buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper
deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan dijelaskan pada
penjelasan berikutnya

Catatan:
1. Jarak gading pada buritan sampai tabung poros maksimum Amaks =600mm.
Diambil jarak gading di bagian ini sebesar 600mm
2. Jarak gading pada daerah sekat tabung poros kearah depan mengikuti rumus :
Ao = Lpp/500 + 0.48
Ao < 1000mm
perhitungan jarak sekat tabung poros, sekat kamar mesin, sekat tubrukan adalah
sebagai berikut :
Sekat tabung poros :
Perhitungan sekat dimulai dari AP dan menggunakan jarakgading = 600mm
Sekat tabung poros minimal 3 jarak gading dari 0.35T jadi terletak pada gading ke
10 dari AP
Sekat kamar mesin
Jarak sekat kamar mesin dari AP adalah antara 17% - 20% Lpp dari AP dan terletak
di nomor gading 35
Sekat tubrukan/ collusion bulkhead
Letak collision Bulkhead diambil 130 jg dari sekat kamar mesin atau pada no gading
165

BAB II
DETAIL LANGKAH DAN PERHITUNGAN
II.1. Penentuan Ukuran dan Dimensi lainnya
Sebelum menetapkan ukuran dan dimensi kapal yang akan digambar, pertama-tama
mencari kapal pembanding dimana kapal pembanding ini sebagai acuan untuk menentukan
ukuran dan dimensi kapal yang akan digambar. Kapal pembanding dapat dicari di buku
register, program register of ship dan situs dari berbagai negara. Dalam perancangan ini
kapal pembanding yang digunakan berasal dari kapal yang terdaftar di Nippon Kaiji Kyokai
(classNK) register. Berikut ini adalah ukuran dan dimensi kapal pembanding yang
digunakan:
Tipe Kapal
Nama Kapal
Tahun Pembangunan
Tonnage Gross
Deadweight
Lpp
B
H
T
Merk, tipe main engine
Daya Motor
RPM
Kecepatan percobaan (Vt)

: CONTAINER
: UNI-CROWN
: 1992
: 12404
: 17446 ton
: 141 m
: 25.6 m
: 12.7 m
: 9.539 m
: D: 2 SA 7 Cy
: 8495 KW
: 141
: 19.1 Knot

Setelah didapat data kapal pembanding maka bisa ditentukan data kapal yang akan
dirancang sehingga dapat memudahkan dalam perancangan rencana garis ini, berikut
adalah data kapal yang akan dirancang;
Length Between Perpendicular (LPP)
Breadth Moulded (B)
Depth Moulded (H)
Design Draft (T)
Service speeds
Tipe kapal

:
:
:
:
:
:

141.00 m
25.60 m
12.50 m
9.50 m
16.0 Knot
CONTAINER

Langkah selanjutnya yaitu menghitung data tambahan yang akan digunakan untuk
merancang rencana garis. Perhitungannya terdiri dari;
a.

b.

c.

Length of Water Line (LWL )


LWL
= ( 1 + 4% ) LPP
= ( 1 + 4% ) 141 m
= 146.64 m

Length of Displacement (Ldisp)


Ldisp
= . (LPP + LWL )
= . (141+ 146.64)
= 143.82 m
= 471.7296 ft
Vs/Ldisp
= 16 / 471.7296
= 0.7367

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

Coeffisien Prismatik of Displacement ()


Diperoleh dari diagram NSP sebesar = 0.708
Coeffisien Block of Displacement (displ)
Diperoleh dari pembacaan diagram Nsp sebesar = 0.695
Coeffisien of Midship
Diperoleh dari diagram NSP sebesar = 0.9816
Luas Am
Am

=BxTx
= 25.6 x 9.5 x 0.9816
= 238.7345 m2

Coeffisien Block of Waterline (WL )


WL
= ( Ldisp x disp ) / LWL
= (143.82 x 0.695 ) / 146.64
= 0.6816
Coeffisien Block of perpendicular (Lpp)
Lpp
= wl x (Lwl / Lpp)
= 0.6816 x (146.64/141)
= 0.655
Volume Displacement ( Vdisp )
Vdisp
= Ldisp x B x T x displ
= 143.82 x 25.6 x 9.5 x 0.695
= 24309.032 m
Jari-Jari Bilga (R)

R = 3.225 m

II.2. Pembuatan Curve of Section Area


II.2.1. Membaca Diagram NSP
Sebelum kita memulai menggambar, maka kita harus mengetahui cara membaca dari
diagram NSP. Dari pembacaan diagram NSP maka dapat diperoleh luasan tiap station pada
kapal. Dari perhitungan awal kita telah mendapatkan besarnya Vs/L disp sebesar 0.69, dari
nilai ini kita dapat mencari besarnya persen luas (%A) dari tiap-tiap station pada diagram
NSP, dengan menarik garis mendatar sesuai nilai Vs/Ldisp yang telah diketahui maka akan

ditemukan titik perpotongan antara garis mendatar dengan kurva tiap-tiap station kemudian
tarik garis vertikal ke atas maka dapat diketahui besar nilai persen luas tiap station.

Selain untuk mencari besar luasan tiap station dari diagram NSP maka kita juga dapat
menentukan letak LCB dengan cara menentukan titik perpotongan antara garis mendatar
Vs/Ldisp dengan letak titik tekan b, kemudian tarik garis vertikal ke bawah dan dapat
diketahui nilai letak titik tekan dalam %Ldisp. Setelah semua data yang diperlukan telah
diketahui maka dilakukan perhitungan seperti tabel di bawah ini kemudian dilakukan
perhitungan koreksi terhadap data yang ada.

No Station
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Luas Am

hdisp

% Am
0
11
30
51
70
84
93
98
99.9
100
100
100
100
99
97.5
90.9
79.5
60
37.5
14
0

238.7345

Ldisp
20

Luas Station
(A)
0
26.260795
71.62035
121.754595
167.11415
200.53698
222.023085
233.95981
238.4957655
238.7345
238.7345
238.7345
238.7345
236.347155
232.7661375
217.0096605
189.7939275
143.2407
89.5254375
33.42283
0

A' (skala)
0
1.1
3
5.1
7
8.4
9.3
9.8
9.99
10
10
10
10
9.9
9.75
9.09
7.95
6
3.75
1.4
0

A.S
1
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1

0
105.04318
143.2407
487.01838
334.2283
802.14792
444.04617
935.83924
476.991531
954.938
477.469
954.938
477.469
945.38862
465.532275
868.038642
379.587855
572.9628
179.050875
133.69132
0

A.s

10137.6218

A.S.n
-10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

A.s.n

0
-945.389
-1145.93
-3409.13
-2005.37
-4010.74
-1776.18
-2807.52
-953.983
-954.938
0
954.938
954.938
2836.166
1862.129
4340.193
2277.527
4010.74
1432.407
1203.222
0
1863.084

143.82
7.191 meter
20

Koreksi Volume Displacement :


Vdisp

= 24309.03 m

Vsimpson

= x hLdisp x As
= x 7.191x 10137.6218
= 24299.88 m3

Koreksi Vdispl

Vdisp Vsimp
x100%
Vsimp

24309.03 24299.88
x100%
24299.88

= 0.03765 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%
Koreksi LCB :
Harga e dari diagram NSP diketahui sebesar 1.49336 %
LCB disp
= e x Ldsip
= 1.01 % x 143.82 m
= 1.453 m
LCB simpson

Asn
xhdisp
As

1863.084
x 7.191
10137.6218
= 1.322 m
=

Koreksi LCB

=
=

LCB NSP LCB simp


Ldisp

x100%

1.453 1.322
x100%
143.82

= 0.09 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi Lcb yaitu lebih kecil dari 0,1%

II.2.2. Membuat CSA Ldisp


CSA (Curve of Section Area) adalah gambar kurva luasan tiap station. CSA ini
dibuat dengan menggunakan skala 1 m = 3.12372 m2 . Adapun langkah-langkah
pembuatan CSA adalah sebagai berikut:
1. Membuat garis horizontal dengan panjang Ldisp dengan ukuran yang sebenarnya
2. Membagi panjang Ldisp menjadi 20 bagian.
3. Pada ordinat dari hasil pembagian Ldisp menjadi 20 bagian kita tarik garis kearah
vertikal menggunakan skala 1 m = 3.12372 m2 yang merepresentasikan luasan
dari setiap stationnya.

4. Menghubungkan ordinat ordinat yang didapat mulai dari AP sampai FP


sehingga membentuk sebuah kurva yang disebut dengan Curve of Sectional
Area Displacement (CSAdisp).
5. Menentukan titik tengah Ldisp yaitu dengan membagi Ldisp menjadi 2 bagian yang
sama panjang (station 10).
6. Dari titik tersebut (station 10 dari L disp), dibuat garis dengan ukuran Lwl kekiri
dan kekanan pada arah horizontal.
7. Grafik CSAdisp difairkan sesuai dengan panjang dari garis Lwl.
8. Bagian ujung kanan dari garis Lwl merupakan Fore Perpendicular (FP) dari
kapal, sehingga pada bagian ini dipakai sebagai acuan dalam pembuatan garis
Lpp.
9. Garis Lpp yang telah dibuat dibagi menjadi 20 bagian / station dan pada station 0
merupakan After Perpendicular (AP) dan pada stataion 10 merupakan midship
kapal yang sesungguhnya.
10. Dengan menggunakan axis Lpp maka diperoleh CSA Perpendicular atau CSA.
11. Karena terjadi penambahan, maka CSA Perpendicular atau CSA perlu dilakukan
koreksi terhadap volume dan letak LCB nya.

CSA DISPLASEMEN

L disp

II.2.3. Membuat CSA Lpp


Penggambaran CSA diatas masih menggunakan Length of Dispalcement (Ldisp)
dimana hanya ada 20 station. Dari tengah CSA displasemen kita tarik garis 1/2 Lwl kekiri
dan kekanan, ujung garis Lwl pada sebelah kanan kita tarik garis lagi sepanjang Lpp
kearah kiri, Lpp tersebut kita bagi 20 bagian, Sisa dari Lwl adalah can part yang kita bagi
menjadi 2 bagian, setelah itu perlebar CSA displacement keujung garis Lwl sehingga
ada luasan pada tiap station.

Gambar penambahan dari Ldisp ke LPP


Seperti halnya perhitungan CSA Ldisp, pada Lpp juga dilakukan perhitungan seperti
berikut:

No
Station

A gbr(cm)

Luas Station (A)

-2

-1

Simson

A.s

A.s.n

0.4

-10.8

0.3144

7.50581268

1.6

12.0093

-10.4

0.6577

15.70156807

1.4

21.9822

-10

2.0348

48.57769606

194.3108

-9

4.1816

99.82921852

199.6584

-8

6.1519

146.8670771

587.4683

-7

7.7829

185.804674

371.6093

-6

8.8973

212.4092467

849.637

-5

9.5333

227.5927609

455.1855

-4

9.8232

234.513674

938.0547

-3

9.9651

237.9013166

475.8026

-2

0
124.89672
219.82195
1748.7971
1597.2675
4112.2782
2229.6561
4248.1849
1820.7421
2814.1641
951.60527

10

238.7345

954.938

-1

-954.938

10

10

238.7345

477.469

11

10

238.7345

954.938

954.938

12

10

238.7345

477.469

954.938

13

9.8714

235.6643743

942.6575

2827.9725

14

9.5678

228.4163949

456.8328

1827.3312

15

8.806

210.2296007

840.9184

4204.592

16

7.5048

179.1654676

358.3309

2149.9856

17

5.4484

130.072105

520.2884

3642.0189

18

3.1115

74.28223968

148.5645

1188.5158

19

1.0896

26.01251112

104.05

936.4504

20

10

A.s

hlpp

10342.17

A.s.n

-2135.6094

L pp

20
141

7.05 meter
20

Koreksi Volume wl :
VWL

= LWL x B x T X WL
= 146.64 x 25.6 x 9.5 x 0.68
= 24309.031 m3

Vsimpson

= x hLpp x As
= x 7.05 x 10342.17
= 24304.11 m

Koreksi Vdispl

Vsimp Vwl
x100%
Vwl

24304.11 24309.031
x100%
24309.031

= -0.0002 %
Nilai koreksinya memenuhi koreksi volume yaitu lebih kecil dari 0,5%

CSA PP

-2 -1 0

L WL
L pp

II.3. Pembuatan A/2T dan B/2


II.3.1 A/2T
A/2T adalah perbandingan antara luasan tiap station dengan dua kali tinggi sarat
kapal, untuk mencari nilainya kita bagi luasan tiap station dengan nilai 2T. Setelah kita
mendapatkan nilai tiap station, maka langkah selanjutnya adalah proyeksikan titik-titik
tersebut dan hubungkan dengan command spline pada autocad. (jika gambar manual,
maka menggunakan mal)
No
Station
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

A gbr(cm)
0
0.3144
0.6577
2.0348
4.1816
6.1519
7.7829
8.8973
9.5333
9.8232
9.9651
10
10
10
10
9.8714
9.5678
8.806
7.5048
5.4484
3.1115
1.0896
0

Luas Station
(A)
0
7.50581268
15.70156807
48.57769606
99.82921852
146.8670771
185.804674
212.4092467
227.5927609
234.513674
237.9013166
238.7345
238.7345
238.7345
238.7345
235.6643743
228.4163949
210.2296007
179.1654676
130.072105
74.28223968
26.01251112
0

A/2T
0.0000
0.3950
0.8264
2.5567
5.2542
7.7298
9.7792
11.1794
11.9786
12.3428
12.5211
12.5650
12.5650
12.5650
12.5650
12.4034
12.0219
11.0647
9.4298
6.8459
3.9096
1.3691
0.0000

II.3.2 B/2
B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan B/2,
maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah kita harus menentukan sudut masuk
garis air (pada grafik dengan cara menentukan pada sumbu x kemudian ditarik garis
lurus ke atas sampai memotong garis kontinu pada grafik dan dari titik temu itu kita tarik
garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk garis air), kemudian
menentukan nilai b/2 yang mempunyai persen luas 100% kemudian kita tambahkan untuk
1 atau 2 station ke depan dan ke belakang inilah yang dinamakan dengan Paralel Middle
Body. Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis melengkung yang
stream line yang berakhir pada station 2 untuk buritan dan untuk haluan berakhir pada
station 20 dan sudut masuk kita tambahkan beberapa cm dari FP. Untuk yang bagian AP,
dalam mendesain kita harus benar-benar memperhatikan luas Engine Room yaitu kirakira dari station 2 sampai 4. terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan
memperoleh nilai B/2 tiap station dengan cara mengukur panjang garis vertikal dan
dikalikan dengan skalanya. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Perhitungan
A/2T & B/2 dan sketsa Grafik CSA, A/2T dan B/2 berikut ini:
III.3.2.1. Mencari Sudut Masuk
f

= Lpp + (1,4 + Lpp )x e %

diketahui :
e
= 1.01 %
Lpp
=NSPx (Ldisp/Lpp)
= 0.708 x ( 143.82/141)
= 0.722
Maka didapat
f
= Lpp + (1,4 + Lpp )x e %
= 0.722 + (1.40 0.722) x 1.01%
= 0.729

Didapatkan dari grafik Angle of Entrance yang di handout tugas rencana garis f = 18.50
No Station
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

B (m)
0
4.290151
8.7236
14.8272
19.0148
22.219
24.0374
24.96571
25.41012
25.52086
25.60427
25.60427
25.60427
25.60427
25.60427
25.58558
24.99592
22.98244
19.36536
14.8118
9.930771
4.7914
0

Skala
Lpp
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063
0.139063

B (cm)
0
0.5966
1.213128
2.061911
2.64425
3.089835
3.342706
3.4718
3.5336
3.549
3.5606
3.5606
3.5606
3.5606
3.5606
3.558
3.476
3.196
2.693
2.059769
1.381
0.666305
0

B/2 (cm)
0
0.2983
0.606564
1.030955
1.322125
1.544917
1.671353
1.7359
1.7668
1.7745
1.7803
1.7803
1.7803
1.7803
1.7803
1.779
1.738
1.598
1.3465
1.029885
0.6905
0.333153
0

B/2 (m)
0.0000
2.1451
4.3618
7.4136
9.5074
11.1095
12.0187
12.4829
12.7051
12.7604
12.8021
12.8021
12.8021
12.8021
12.8021
12.7928
12.4980
11.4912
9.6827
7.4059
4.9654
2.3957
0.0000

B.S
0.4
1.6
1.4
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
2
4
1

0
6.864241
12.21304
59.3088
38.0296
88.876
48.0748
99.86285
50.82023
102.0834
51.20855
102.4171
51.20855
102.4171
51.20855
102.3423
49.99183
91.92974
38.73073
59.2472
19.86154
19.1656
0

B. s
Skala Lpp

1245.862

0.139063

Setelah mendapatkan data seperti di atas maka langkah selanjutnya adalah melakukan
koreksi antara data hasil perhitungan dengan data yang didapat dari hasil penggambaran garis
air yang datanya terdapat pada tabel. Adapun koreksinya antara AWL hitungan dengan AWL dari
tabel hasil penggambaran garis air adalah sebagai berikut :

Koreksi AWL
= 0,248 + 0,778 WL
= 0,248 + 0,778 (0,681)
= 0,778
AWL hitungan

= x B x LwL

= 0,778 x 25.6 x 146.64


= 2920.59 m2
AWL tabel

Koreksi Awl

= x y.s x h
= x 1245.862 x 7.05
= 2927.775 m2
=

Awl tabel Awl hitungan


Awl hitungan

x100%

2927.775 2920.59
x100%
2920.59
= 0.246 %
Nilai koreksinya memenuhi yaitu kurang dari 0.5 %

CSA PP,A/2T,B/2

-2 -1 0

II.4. Pembuatan Bentuk Linggi Haluan dan Buritan

Sebelum kita membuat gambar selanjutnya maka kita perlu merencanakan terlebih
dahulu bentuk dari haluan dan buritan kapal yang akan kita buat. Untuk tinggi haluan
membentuk sudut 15o terhadap sumbu vertikal.
Linggi buritan tanpa sepatu linggi
T
Diameter propeller = 0.7T
Jarak dasar ke tengah poros = 0,33T
Poros propeller = 0,12T
Jarak sumbu poros ke ujung poros = 0,35T
t = T-0.7T

Gambar rencana buritan

Gambar rencana haluan

FP

II.5. Pembuatan Body Plan

(m)
9.5
6.65
3.135
1.14
3.325
2.85

Sebelum membuat desain Body Plan, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa body plan
adalah proyeksi stationstation pada kapal dari pandangan depan. Untuk lebih jelasnya
perrhatikan gambar berikut:

Membuat Body Plan


Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan potongan badan kapal secara
melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan potongan badan
kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data Grafik A/2T dan
B/2 dengan cara sebagai berikut:
Membuat kotak sepanjang lebar kapal dan selebar tinggi kapal
Membagi kotak menjadi dua bagian yang sama.
Mengukur titik-titik B/2 dan A/2T tiap station pada garis panjang (Bm) yang diukur dari
garis tengah. Untuk station 0-10 diukurkan pada kotak sebelah kiri dan pada kotak
sebelah kanan untuk station 11-20.Untuk titik titik A/2Tdibuat garis vertical ke bawah
setinggi T dan untuk titik titik B/2 dibuat lengkungan lengkungan Body Plan yang
streamline.
Jari-jari bilga merupakan kelengkungan sebelah kanan dan kiri bawah kotak. Jari-jari
bilga ini juga merupakan kelengkungan Body Plan pada station -station yang memiliki
nilai B/2 maksimum, Jari jari ini didapat dari rumus

1 ( BxT ) Am
.
1
2
1

4

1 ( 25.6 x9.5) 238.7345

1
2

R = 3.222 m
Adapun pada penggambaran body plan perlu diperhatikan tentang kesamaam luas pada
bidang
yang
dibentuk,
untuk lebih
jelasnya
dapat
dilihat
pada
gambar
dibawah
ini.

Luasan AOB harus sama dengan luasan COE atau memiliki batas toleransi sebesar 0,5%.

II.6. Pembuatan Halfbreadth Plan


Half breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas,
pada setiap garis air (water line). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:

Membuat Half Breadth Plan


Untuk membuat half breadth plan, pada kotak Body Plan dibuat garis horizontal yang
disebut sebagai garis water line (WL). Garis garis ini memiliki ketinggian tertentu yang diukur
mulai dari garis dasar pada Body Plan . Pada kapal ini terdapat 9 buah water line yaitu : 0 m
WL; 0.5 m WL; 1 m WL; 2 m WL; 3 m WL; 4 m WL; 5 m WL; 6.9 m WL; dan 8.8 m WL
Selanjutnya diukur jarak tiap kurva masing masing station dengan center line untuk
tiap water linenya.Kemudian dari ukuran-ukuran tersebut dibuat grafik atau kurva yang stream
line untuk masing masing WL. Apabila kurva yang dibuat tidak stream line maka dilakukan
perubahan pada Body Plan. Kurva kuva ini menggambarkan bentuk separuh kapal yang
dilihat dari atas.Pada WL sarat grafik atau kurva nya akan sama dengan grafik B/2.
Membuat Sent Line
Selain prosedur membuat half breadth, kita perlu membuat garis kontrol lagi yang
disebut sent line. Sent Line dibuat dengan cara menarik garis diagonal pada kedua sisi Body
Plan dimulai dari center line kesisi bawah center line dan diukur jarak tiap kurva section
dengan titk awal garis diagonal tadi.

WL 8

WL 7

ine
tL

n
Se 2

Se
nt
Li
ne

WL 6

3
4

WL 5

19

18

14

6
9

WL 4

17

15

13

16

12
WL 3
WL 2
WL 1

BL 3

BL 2

BL 1

BL 1

BL 2

BL 3

Setelah data Sent Line didapat kemudian digambarkan dengan cara mengambar garis
lurus sepanjang LWL yang dibagi persectionnya dan selanjutnya titik - titik itu digambarkan pada
tiap section dengan posisi dibawah garis LWL. Penggambaran garis ini harus secara stream
line.
Setelah diketahui dimension (jarak) garis sent line antara center line dengan masingmasing station, langkah selanjutnya adalah mentransformasikan jarak(dimensi) tersebut ke
proyeksi half breadth.

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 0

WL 0

BL 3

BL 3

BL 2

BL 2

BL 1

BL 1

AP

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

FP

Sent Line

II.7. Pembuatan Sheer Plan


Setelah halfbredth plan selesai digambar dan di-check dengan body plan, selanjutnya
dibuat gambar sheer plan. Penggambaran sheer plan pada dasarnya adalah penggambaran
dari buttock line.
Buttock line adalah garis yang menyatakan bentuk irisan kapal jika dibuat dari samping
atau dengan pengertian yang berbeda bahwa sheer plan merupakan garis-garis potongan
badan kapal dengan bidang vertikal memanjang yang telah ditentukan jaraknya dari tengah
kapal atau center line. Pembuatannya adalah berdasarkan data pada half breadth plan. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:

Membuat Buttock Line


Caran membuat buttock line adalah: pertama yaitu bagi lebar kapal menjadi 4 bagian
yang sama baik pada body plan maupun pada half breadth plan. Lalu dari perpotongan antara
garis-garis lurus itu dengan garis-garis air (water lines), kita proyeksikan ke sheer plan,
dengan cara menarik garis lurus ke atas. Garis-garis vertikal ini jika dipotongkan dengan
garis-garis air (water lines) pada sheer plan yang sesuai pada half bread plan, maka akan
terbentuk titik-titik yang jika dihubungkan akan terbentuk buttock line.

20

WL 8

WL 7

nt
Se

ne
Li

Se
nt
Lin
e

WL 6

3
4

WL 5

19

18

6
9

14
WL 4

17

15
16

13

12

WL 3
WL 2
WL 1

BL 3

BL 2

BL 1

BL 1

BL 2

BL 3

Gambar buttock line pada body plan (tampak depan/ belakang


Tiap-tiap garis baik pada water line maupun pada buttock line harus mempunyai bentuk
yang fair dan stream line. Jika tidak, maka harus dirubah supaya bisa fair dan stream line.
Tentu saja perubahan ini akan berpengaruh pada bagian-bagian sebelumnya, misalnya
merubah body plan.

14

13

12

16

15

BL 1

BL 2

BL 3

17

19

18

FP

WL 8

WL 7

BL 3

BL 2

BL 1

WL 6

WL 5

WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

AP

II.8. Pembuatan Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul


Membuat Sheer Standart
Untuk membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian. Pembagian tersebut meliputi 3
bagian di depan Midship dan 3 di belakang midship. Masing-masing digaris dan dibuat sesuai
dengan ukuran peraturan sheer standart untuk kapal Container sebagai berikut
Di belakang Midship
x
y
z

=
=
=
=
=
=
=
=
=

2,8 (LPP/3 + 10)


2,8 (141/3 + 10)
159.6 mm
11,1 (LPP/3 + 10)
11,1 (141/3 + 10)
632.7 mm
25 (LPP/3 + 10)
25 (141/3 + 10)
1425 mm

Di depan Midship
a
b
c

=
=
=
=
=
=
=
=
=

5,6 (LPP/3 + 10)


5,6 (141/3 + 10)
319.2 mm
22,2 (LPP/3 + 10)
22,2 (141/3 + 10)
1265.4mm
50 (LPP/3 + 10)
50 (141/3 + 10)
2850 mm

Membuat Forecastle deck, Poop Deck dan Bulwark


Forecastle deck
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada
bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini ditentukan
panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta diletakkan
tepat pada frame/gading.

Bulwark

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi
pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas
untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm diukur
pada geladak terendah.
Poop Deck
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian buritan
yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck
side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan dijelaskan pada penjelasan
berikutnya

Note:
1. Jarak gading pada buritan sampai tabung poros maksimum Amaks < 600mm.
2. Jarak gading pada daerah sekat tabung poros kearah depan mengikuti rumus :
Ao = Lpp/500 + 0.48
Ao < 1000mm
3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan memasukkan nilai Lpp sebesar 120 m, maka
diperoleh jarak gading pada daerah sekat tabung poros kearah depan sebesar 700 mm
(setelah dibulatkan)
4. perhitungan jarak sekat tabung poros, sekat kamar mesin, sekat tubrukan adalah
sebagai berikut :
Sekat tabung poros :
Perhitungan sekat dimulai dari AP dan menggunakan jarakgading maksimal 600 mm
0.35T
= 0.35 x 9.5
= 3.325 m atau dibulatkan menjadi 3.6 m = 6 jarak gading
Sekat tabung poros minimal 3 jarak gading dari 0.35T namun diambil 4 jarak gading
dari 0.35T, jadi terletak pada gading ke 10 dari AP yang jaraknya :
Jarak sekat tabung poros = 4 x 0.6 m
= 2.4 m atau 4 jarak gading
Jadi total jarak dari AP ke sekat tabung poros adalah 3.6 m + 2.4 m = 6 m ~ 10 jarak
gading. (terletak pada no gading 10)
Sekat kamar mesin :
Jarak gading pada kamar mesin kedepan maksimal 1m dengan rumus diperoleh
Ao = Lpp/500 + 0.48
= 141/500 + 0.48

= 0.762 m dibulatkan menjadi 0.8 m untuk jarak gadingnya


Jarak sekat kamar mesin dari AP adalah antara 17% - 20% Lpp
(17-20)% Lpp dari AP

= (23.97-28.20)m

Sedangkan jarak sekat kamar mesin dari sekat tabung poros adalah
= (17.97-22.20)m
= (22.4625-27.75)jg
Diambil 25 jarak gading atau 20 m terletak pada no gading 35
Sekat tubrukan/ collusion bulkhead :
Sekat ini terletak pada 0.05 0.08 Lpp dari FP dan terletak pada nomor gading antara
keduanya
(5-8)%

= (7.05-11.28)m

Dengan acuan letak kamar mesin yaitu pada no gading 35 (26 m dari AP) atau dengan
kata lain letak kamar mesin yaitu 115 m dari FP
Letak Collision Bulkhead dari kamar mesin yaitu (107.95-103.72) m atau (134.9375129.65) jg
Diambil jarak gading dari kamar mesiin hingga Collision Bulkhead yaitu sebesar 130
jarak gading atau 104 m
Jadi, letak Collision Bulkhead dari AP yaitu pada nomor gading 165

BAB III
GAMBAR RANCANGAN
Seluruh Gambar

20

WL 8

WL 8

WL7

Sen

BL 3

BL 2

BL 1

WL 6

WL 8

WL7

WL 7

t Lin

Sen
t Lin
e

BL 2

BL 3

BL 1
WL 6

WL6

3
4

WL 5

WL 5

19

18

WL 5

14

WL 4
WL3

WL 4

WL 4

17

15

13

16

WL 2

12

WL 3

WL 3

WL2

WL 2

WL 1

WL1

WL 1

AP

BL 3

BL 1

BL 2

BL 1

BL 2

14

13

12

BL 3

16

15

17

18

19

FP

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 0

WL 0

BL 3

BL 3

BL 2

BL 2

BL 1

BL 1

AP

10

11

12

15

14

13

16

17

18

FP

19

Sent Line

PRINCIPAL DIMENSION
Lpp
Lwl
Ldisp

TABLE ORDINATE OF HALF BREADTH (mm)


WL 0


BL 1

8029

5604

794

2260

3817

7469

9024

10032

9044

5592

2849

703

WL 1

575

2368

4139

6156

8154

9757

10834

11456

12001

12001

12001

12001

11444

11008

9936

8193

4853

2039

140

WL 2

906

3145

5085

7183

9036

10495

11439

12033

12467

12467

12467

12467

12018

11468

10495

8926

5646

2667

402

BL 3

WL 3

1243

3819

6135

8284

10055

11287

12033

12436

12797

12797

12797

12797

12365

11816

10954

9431

6531

3371

840

MAIN DECK

13958

13720

5766

10095

10652

10652

10652

10652

7663

BL 2

8016

1053
6009

208
2324

0
592

0
80

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
121

49
1798

1681
_

12500
_

17294
_

7373

4011

1493

426

90

2955

13483

13245

13069

12924

12780

12637

12500

12500

12500

12500

12500

12718

13008

13292

13576

13924

14399

14875

15350

WL 4

1562

4245

6907

9016

10741

11760

12366

12612

12800

12800

12800

12800

12494

11989

11120

9651

6956

3730

1124

POOP DECK

16358

16120

15883

15645

WL 5

1996

4680

7574

9593

11236

12072

12551

12694

12800

12800

12800

12800

12587

12127

11206

9653

7157

3999

1306

FORECASTLE DECK

16022

16543

WL 6

2632

5372

8182

10099

11602

12295

12656

12741

12800

12800

12800

12800

12659

12236

11277

9653

7245

4175

1440

BULWARK

14069

13924

13780

13637

13500

13500

13500

13500

13500

13718

14008

14292

14576

14924

15393

17418

18750

WL 7

1915

9522

11106

12137

12579

12757

12792

12800

12800

12800

12800

12752

12400

11398

9668

7310

4516

1790

WL 8

4363

7415

9507

11111

12020

12480

12705

12760

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12498

11491

9683

7406

4965

2396

MAIN DECK

7119

9776

11875

12493

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12574

11719

9904

7962

6293

4436

2095

POOP DECK

8409

10832

5563

12469

7737

12691

FORECASTLE DECK

5809

3583

BULWARK

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12800

12594

11788

10027

8240

6678

5956

4480

Body Plan

B
H
T
Cb
Vs
Type

141
m
146.64 m
143.82 m
25.6
m
12.5
m
9.5
m
0.695
16
Knot
CONTAINER

20

WL 8

WL 7

ine
tL
Sen

Sen
t

Lin
e

WL 6

3
4

WL 5

19

18

14

6
9

WL 4

17

15

13

16

12

WL 3
WL 2
WL 1

BL 3

BL 1

BL 2

BL 1

BL 2

BL 3

Halfbreadth Plan

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 8
WL 7
WL 6
WL 5
WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

WL 0

WL 0

BL 3

BL 3

BL 2

BL 2

BL 1

BL 1

AP

10

Sent Line

Sheer Plan

11

12

13

14

15

16

17

18

19

FP

WL 8

WL 7

BL 1

BL 2

BL 3

WL 6

WL 5

WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

14

13

12

16

15

17

19

18

FP

WL 8

WL 7

BL 3

BL 2

BL 1

WL 6
WL 5

WL 4
WL 3
WL 2
WL 1

AP

Anda mungkin juga menyukai