Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi dan kemampuan awal menggambarkan tentang pengetahuan dan

keterampilan yang sudah dan belum dimiliki oleh seseorang sebelum mengikuti
program pembelajaran.

13

Kemampuan awal siswa adalah kemampuan aktual yang

dimiliki oleh siswa sebelum mengikuti proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang

mempengaruhi belajar adalah pengetahuan awal siswa. Proses belajar bermakna akan terjadi jika
siswa mampu mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada
struktur

kognitif

siswa.

Kemampuan awal siswa penting untuk diketahui guru sebelum ia mulai dengan
pembelajarannya,

karena

dengan

demikian

dapat

diketahui

apakah

siswa

telah

mempunyai pengetahuan yang merupakan prasyarat (prerequisite) untuk mengikuti pembelajaran


dan sejauh mana siswa telah mengetahui materi apa yang akan disajikan. Dengan mengetahui
kedua hal tersebut, guru akan dapat merancang pembelajaran dengan lebih baik, sebab apabila
siswa diberi materi yang telah diketahui maka mereka akan merasa cepat bosan.
Analisis kemampuan awal siswa kegiatan yang dilakukan untuk mencari dan
menemukan informasi atau data tentang kemampuan yang dimiliki siswa sebelum
mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan ini sangat berguna
untuk mencapai hasil akhir yang dimiliki siswa (kemampuan akhir siswa sesuai
dengan tujuan instruksional khusus dan umum). Proses belajar mengajar harus
menjembatani antara kemampuan awal siswa dengan kemampuan akhir siswa
tersebut.

A. Jenis-jenis Kemampuan Awal Pebelajar


Ada tujuh jenis kemampuan awal yang dapat digunakan untuk memudahkan
perolehan, pengorganisasian, dan pengungkapan kembali pengetahuan baru.
Ketujuh jenis pengetahuan awal itu adalah sebagai berikut.
1. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (arbitraly meaningful
knowledge) sebagai tempat mengaitkan pengetahuan hapalan (yang tak
bemakna)

untuk memudahkan

retensi.

Pengetahuan

ini

merupakan

pengetahuan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengetahuan


baru yang akan dipelajari Pengetahuan ini sangat berguna untuk mengingat
hapalan dan pengetahuan yang tak

bermakna, yang bertujuan

mnemonic misalkan MEJIKUHIBINIU untuk menghapalkan warna


pelangi.
2. Pengetahuan analogis

(analogi

knowledge), yang

mengaitakan

pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang amat serupa, yang berada
di luar isi yang sedang dibiarakan/dipelajari. Pengetahuan analogis ini
berada di luar konteksisi pengetahuan baru yang sedang dipelajari, namun
terdapat kaitan berikut :
a. berada pada tingkat keumuman yang sama.
b. memiliki kesamaan dalam hal-hal pokok.
c. contoh-contoh pengetahuan analogis tidak

temasuk

dalam

contoh-contohpengetahuan baru. Misalnya pengertahuan baru tentang


prinsip penawaran dan permintaan, maka bisa dianalogikan dengan
peminat

masuk

keperguruan

tinggi

dengan daya

tamping

perguruan tinggi.
Meskipun pengetahuan analogis ini tidak ada kaitan dengan pengetahuan
baru, tetapi sangat bemanfaat untuk mempermudah mencapai pengetahuan
baru yangsedang dipelajari.
3. Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinte knowledge) yang
dapat berfungsi sebagai kerangka kaitan lanjut bagi pengetahuan baru.
Gagne menyebutnya sebagai kapabilitas belajar.

Hubungan

antar

kapabilitas tersebut sebagai hubungan prasyarat dan syarat. Jadi


kapabilitas konsepabstrak sebagai superordinat dari konsep konkrit,
Kapabilitas belajar menurut Gagne dibedakan atas lima bagian
yaitu ; diskriminasi, konsep konkrit, konsep abstrak, kaidah (rule), dan
kaidah tingkat lebih tinggi lagi.
4. Pengetahuan setingkat (coordinate
memenuhi

fungsinya

sebagai

knowledge),

pengetahuan

yang

asosiatif

dapat

dan/atau

komparatif. Pengetahuansetingkat ini memiliki tingkat keumuman dan


kekhususan yang sama dengan pengetahuan yang sedang dipelajri.
Misalnya, konsep hewan berkaki ruasdan konsep hewan bertulang
belakang. Kedua

hewan tersebut tidak sama, tetapi keduanya

merupakan contoh hewan. Jadi mengaitkan pengetahuan baru yang

sedang dipelajari dengan pengetahuan coordinate yang telahdiketahui


oleh pebelajar akan memudahkan perolehan pengetahuan barutersebut.
5. Pengetahuan tingkat yang lebih rendah (subordinate knowledge),
yang berfungsi untuk mengkonkritkan pengetahuan baru atau juga
penyediaan contoh-contoh. Ini kebalikan dari pengetahuan yang lebih
tinggi. Ada kesamaan fungsi dengan pengetahuan pengalaman.
6. Pengetahuan pengalaman (experienitial knowledge) yang memiliki fungsi
sama dengan pengetahuan tingkat yang lebih rendah, yaitu untuk
mengkonkritkan dan menyediakan ontoh-contoh bagi pengetahuan baru.
Pengetahuan pengalaman mengacu kepada ingatan seseorang pada
peristiwa-peristiwa atau objek-objek khusus dan yang tersimpan di
dalam experienitial data base (istilah yang digunakan Reigeluth).
7. Strategi kognitif, yang menyediakan cara-cara mengolah pengetahuan
baru,mulai

dari

penyandian,

penyimpanan,

sampai

dengan

pengungkapan kembali pengetahuan yang telah tersimpan dalam ingatan.


Hal ini berfungsi membantu

mekanisme

pembuatan

hubungan-

hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah


dimiliki oleh siswa. Gagne mengemukakan bahwastrategi kognitif adalah
keterampilan lepas-isi (content-free skill) yang dapatdigunakan oleh
seseorang

untuk

memudahkan

perolehan

pengetahuan,

atau

memudahkan pengorganisasian dan pengungkapan pengetahuan yang telah


dipelajari.
B. Klasifikasi Jenis Kemampuan Awal Pebelajar
Jenis kemampuan awal dapat di klasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. pengetahuan yang akan di ajarkan,
2. pengetahuan yang berada di luarpengetahuan yang akan di bicarakan,
3. pengetahuan mengenai ketrampilan generic (generic skills).
Klasifikasi pertama, yang berkaitan dengan pengetahuanyang akan
diajarkan, meliputi pengetahuan yang lebih tinggi, pengetahuansetingkat,
pengetahuan

lebih

rendah,

dan

pengetahuan

pengalaman.

Klasifikasikedua, yang berkaitan dengan pengetahuan yang berjadi luar


pengetahuan yangdibicarakan, meliputi pengetahuan bermakna tak
terorganisasi

dan

pengetahuananalogis.

Klasifikasi

ketiga,

yang

berkaitan dengan pengetahuan tentangketerampilan generik adalah strategi


kognitif.
Bila dilihat

dari

tingkat

penguasaannya

diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:


1. Kemampuan awal siap pakai,
manapundari

ketujuh

mengacu

kemapuan

awal

kemampuan
pada
yang

awal

bias

kemampuan

yang

diidentifikasi

oleh

Reigeluth, yang benar-benar telah dikuasai oleh siswa (yaitu


pengetahuan yang telah menjadimiliknya), dan dapat digunakan kapan
saja dan dalam situasi apapun.
2. Kemampuan awal siap ulang,

mengacu

kepada

kemampuan-

kemampuanawal yang manapun dari ketujuh kemampuan awal yang


diidentifikasiReigeluth yang sudah pernah dipelajari siswa, namun belum
dikuasaisepenuhnya atau belum siap digunakan ketika diperlukan. Karena
belum menjadi miliknya, maka siswa masih sangat tergantung pada
adanyasumber-sumber yang sesuai (biasanya buku teks) untuk dapat
menggunakankemampuan ini.
3. Kemampuan awal pengenalan, mengacu pada kemampuan-kemampuanawal
yang manapun dari ketujuh kemampuan awal yang diidentifikasiReigeluth
yang baru dikenal. Mungkin karena baru pertama kali dipelajarioleh
siswa

sehingga

perlu

diulangi

beberapa

kali

agar

menjadi

siap

guna.Kemampuan ini masih belum dikuasai dan masih sangat tergantung


padatersedianya sumber-sumber, juga sering kali memang belum dikuasai.

Anda mungkin juga menyukai