Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

PENGUASAAN KONSEP
Nama : ERAWATI
NIM : 859419909
Mata Kuliah : PEMBELAJARAN IPA DI SD / PDGK4202

Pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan struktur kognitif menurut Piaget dan 2 proses penting
didalamnya?

Jawab:
Teori perkembangan Jean Piaget didasarkan pada konstruksi struktur kognitifnya.
Berdasarkan struktur kognitif, Piaget memasukkan pola tindakan fisik/mental yang mendasari
tindakan kecerdasan. Dia juga menyebut struktur ini sebagai skema kognitif. Menurut Piaget,
struktur kognitif adalah kerangka mental yang terdiri dari skema, yaitu pola atau struktur
kognitif yang membantu individu dalam menginterpretasikan informasi dan menghadapi
dunia. Skema atau struktur kognitif digunakan untuk menafsirkan informasi sedemikian rupa
sehingga masuk akal dan membantu seseorang memahami lingkungan.

Dua proses penting yang terkait dengan struktur kognitif menurut Piaget adalah:
a. Assimilasi : Proses ini mengacu pada interpretasi peristiwa menurut struktur atau
skema kognitif yang ada di mana individu memberikan kesan atau
pandangan terhadap sesuatu atau informasi baru dengan merujuk pada
skema yang sudah ada. Misalnya, anak yang sudah mengenal bebek
dapat mengasimilasi gambar hewan-hewan lain yang mirip dengan bebek
ke dalam skema bebek yang sudah dimiliki sebelumnya.
b. Akomodasi : Proses ini mengacu pada perubahan struktur kognitif untuk
mengakomodasi perubahan lingkungan di mana individu harus
menyesuaikan skema mereka untuk mengakomodasi informasi baru yang
tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Contohnya, ketika anak
menemukan angsa yang berbeda dengan bebek, ia harus mengakomodasi
konsep baru ini ke dalam skema hewan yang lebih luas.

2. Apa CPMK dari :


a. Teori presentasi menurut Bruner dengan 3 domain penyajian proses pembelajaran;
b. Teori belajar Ausubel

Jawab
a. Teori presentasi menurut Bruner dengan 3 domain penyajian proses pembelajaran
Bruner memberikan pandangan perihal perkembangan kognitif insan, bagaimana cara
manusia belajar, atau mendapatkan pengetahuan serta mentransformasi pengetahuan.
Adapun dasar pemikiran teorinya ini memandang bahwa manusia sebagai pemroses,
pemikir, dan pula pencipta info. Menurutnya, belajar ialah suatu proses aktif yang
memungkinkan insan buat menemukan berbagai hal baru pada luar isu yang diberikan
kepada dirinya. Teori Bruner ini membahas perihal kegiatan belajar insan tidak berafiliasi
dengan umur serta juga termin perkembangannya.

3 domain penyajian proses pembelajaran menurut Bruner, yaitu:


1) Enactive Representation (Representasi Enaktif)
Enactive Representation merupakan representasi kognitif melalui tindakan fisik.
siswa akan mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran
ataupun kata-kata dan terdiri dari penyajian kejadian yang lalu melalui respon
motorik. Dengan kata lain siswa mempelajari melalui pengalaman langsung
menggunakan indera mereka, melakukan tindakan fisik dan mengamati
konsekuensinya.
2) Iconic Representation (Representasi Ikonik)
Iconic Representation merupakan representasi kognitif melalui gambar atau visual.
Kegiatan penyajian akan dilakukan berdasarkan pada pikiran internal, dimana
pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar ataupun grafik yang dilakukan
oleh anak yang membantu siswa memahami konsep. Hal itu juga akan berkaitan
dengan mental yang mana merupakan gambaran dari objek-objek yang
dimanipulasinya. Bahasa menjadi lebih penting disini karena berperan sebagai media
untuk berpikir. Lalu, seseorang akan mencapai masa transisi dan menggunakan
penyajian ikonik yang didasarkan pada pengindraan penyajian simbolik yang
didasarkan pada cara berpikir abstrak.
3) Symbolic Representation (Representasi Simbolik)
Symbolic Representation merupakan representasi kognitif melalui simbol, kata-kata,
atau tanda-tanda. Di dalam tahapan ini, bahasa merupakan pola dasar simbolik,
dimana siswa belajar melalui bahasa dan simbol yang menggambarkan konsep
abstrak seperti kata-kata, simbol matematika, atau bahasa untuk membantu siswa
memahami konsep yang lebih kompleks.

Sesuai teori Bruner, proses pembelajaran yang efektif melibatkan integrasi ketiga domain
tersebut untuk memfasilitasi pemahaman dan pembentukan pengetahuan yang kuat pada
siswa, dimana Dalam konteks pembelajaran, teori ini menekankan pada pentingnya
pengalaman langsung, penggunaan representasi visual, dan penggunaan simbol-simbol
untuk membantu siswa membangun pemahaman yang lebih dalam terhadap materi
pembelajaran

b. Teori belajar Ausubel


Teori belajar Ausubel adalah teori belajar mengajar yang dapat mengakibatkan seseorang
bisa belajar bermakna. Sehingga dengan belajar bermakna informasi (pengetahuan) yang
diperoleh mempunyai daya tahan yang lebih lama. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK) dari Teori Belajar Ausubel meliputi pemahaman tentang metode pembelajaran
yang efektif, termasuk penerapan metode ceramah yang tepat sesuai dengan konsep
"meaningful learning" Ausubel. Hal ini juga mencakup identifikasi karakteristik siswa
seperti kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, dan penggunaan strategi pengajaran yang
cocok untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan berkelanjutan.
Pemahaman terhadap konsep "meaningful learning" David Ausubel juga menjadi bagian
penting dari CPMK ini, karena teori ini menekankan pentingnya membangun hubungan
antara pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan baru, sehingga pembelajaran
menjadi lebih berarti dan lebih mudah dipahami oleh siswa.

3. Jabarkan kriteria penyeleksian dan pemilihan materi dalam pembelajaran!

Jawab:
Kriteria penyeleksian dan pemilihan materi dalam pembelajaran meliputi:
a. Relevansi
Pemilihan materi pembelajaran harus relevan atau sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
standar kompetensi yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, relevansi berarti bahwa materi
pembelajaran harus secara terkait langsung dengan topik atau keterampilan yang ingin
disampaikan kepada siswa untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami hubungan
antara materi yang dipelajari dengan tujuan akhir pembelajaran yang akan dicapai serta
dapat mengaplikasikannya dalam situasi nyata. Selain itu, pembelajaran yang
menggunakan materi yang relevan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik
yang sedang dipelajari serta membantu mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi
tantangan dan kebutuhan dunia nyata.
b. Konsistensi
Materi pelajaran harus memiliki ketetapan hal ini dikaitkan dengan prinsip bahwa materi
yang diajarkan sesuai dengan keluasan kompetensi dasarnya. Konsistensi dalam
pemilihan materi pembelajaran merujuk pada kesesuaian dan kesinambungan antara
materi yang diajarkan dengan materi yang sudah diajarkan sebelumnya. Hal ini meliputi:
1) Kesesuaian Konten dimana materi yang akan diajarkan harus terkait dan tidak
bertentangan dengan informasi telah diterima oleh siswa sebelumnya.
2) Kesesuaian Gaya Pembelajaran dimana materi harus disampaikan dengan cara yang
konsisten dengan gaya pengajaran yang telah diterapkan sebelumnya.
3) Kesesuaian Tujuan Pembelajaran dimana materi harus mendukung tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, untuk memastikan bahwa
pengalaman pembelajaran siswa lebih bermakna.
c. Kecukupan
Prinsip kecukupan berarti bahwa materi yang diajarkan tidak boleh terlalu dalam ataupun
terlalu sedikit. Materi ajar yang disampaikan harus cukup memadai untuk membantu
siswa mencapai kompetensi dasarnya. Kecukupan dalam pemilihan materi pembelajaran
merujuk pada kedalaman dan kelengkapan materi yang mencakup aspek-aspek penting
dari topik yang sedang dipelajari. Dalam konteks ini, kecukupan menunjukkan bahwa
materi pembelajaran harus menyediakan informasi yang memadai dan komprehensif agar
siswa dapat memahami topik secara menyeluruh. Hal ini membantu memastikan bahwa
siswa memiliki pemahaman yang komprehensif tentang topik yang sedang dipelajari dan
mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut secara praktis. Dengan demikian,
kecukupan materi menjadi penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran efektif
dan mendalam.
d. Berdasarkan kompetensi dan kemampuan dasar.
Berdasarkan kompetensi dan kemampuan dasar dalam pemilihan materi pembelajaran
merujuk pada proses penentuan materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Ini berarti bahwa dalam merancang
kurikulum dan materi pembelajaran, perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan siswa
sesuai dengan kemampuan dan tingkat kecerdasan mereka. Dengan memastikan materi
yang dipilih sesuai dengan standar kompetensi dan kemampuan dasar, proses
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien, karena siswa akan mampu menguasai materi
sesuai dengan tingkat perkembangan mereka.
e. Memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Memenuhi standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam pemilihan materi
pembelajaran berarti memastikan bahwa materi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal ini melibatkan kesesuaian
materi dengan kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dikuasai oleh siswa pada
tingkat pembelajaran tertentu. Dengan memenuhi standar kompetensi dan kompetensi
dasar, materi pembelajaran dapat memastikan bahwa siswa dapat mencapai hasil
pembelajaran yang diharapkan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh kurikulum
pendidikan yang berlaku.
Mat er i yang akan diajar kan per lu

4. Apa CPMK Skenario Pembelajaran IPA di SD dengan baik dan Jabarkan dengan rambu-
rambu yang harus ada!

Jawab:
Skenario Pembelajaran IPA di SD yang baik harus memuat CPMK (Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah) yang jelas. CPMK ini membantu menggambarkan tujuan pembelajaran secara
spesifik dan terukur. Dengan memperhatikan CPMK dan rambu-rambu tersebut, pembelajaran
IPA di SD dapat dirancang dengan baik untuk memastikan bahwa siswa mencapai
pemahaman yang diinginkan.

Beberapa rambu-rambu yang harus ada dalam skenario pembelajaran IPA di SD meliputi:
a. Capaian Pembelajaran
Menyebutkan dengan jelas apa yang diharapkan siswa pahami atau kuasai setelah
pembelajaran selesai, Capaian Pembelajaran (CP) mengacu pada kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase perkembangan. Ini
mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang dirancang secara
komprehensif untuk mencapai pemahaman dan keterampilan yang diinginkan dari siswa.
CP berperan penting dalam menggambarkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur,
serta membantu dalam merencanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran.

b. Konten Pembelajaran
Mengidentifikasi materi atau topik yang akan diajarkan, serta pengaturan urutan materi
yang terstruktur dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, Konten Pembelajaran
merujuk pada rangkaian materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang harus
dipelajari oleh siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku. Hal ini mencakup informasi,
data, konsep, dan prinsip-prinsip yang disampaikan kepada siswa sebagai bagian dari
proses pembelajaran. Konten pembelajaran haruslah disusun secara sistematis dan
terstruktur agar dapat disampaikan dengan efektif kepada siswa, dan harus diatur
sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran
tersebut.
c. Metode Pembelajaran
Menjelaskan strategi atau pendekatan yang akan digunakan untuk mengajarkan materi,
seperti metode demonstrasi, eksperimen, atau ceramah interaktif, Metode Pembelajaran
mengacu pada strategi atau pendekatan yang digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan
materi kepada siswa. Metode ini meliputi berbagai teknik, pendekatan, atau strategi yang
digunakan untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Beberapa
contoh metode pembelajaran meliputi ceramah, diskusi kelompok, studi kasus,
pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran berbasis masalah. Pemilihan metode
pembelajaran yang tepat tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan
materi yang diajarkan.
d. Evaluasi Pembelajaran
Menyediakan rencana evaluasi yang jelas untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran, misalnya melalui tes, tugas, atau proyek penelitian kecil, Evaluasi
Pembelajaran adalah proses sistematis untuk mengukur sejauh mana capaian pembelajaran
telah tercapai oleh peserta didik. Tujuan utama dari evaluasi pembelajaran adalah untuk
mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran serta memastikan bahwa
tujuan pembelajaran telah tercapai. Evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai metode,
termasuk tes, tugas, proyek, observasi, dan diskusi, yang membantu guru memahami
tingkat pencapaian siswa dan menentukan langkah selanjutnya dalam proses
pembelajaran.

5. Buatlah Pemetaan Topik-topik IPA di SD dengan metode pembelajaran!

Jawab:
Kelas Topik Metode Keterangan
Guru menunjukkan proses gerak
1 Gerak Benda Demonstrasi
benda dan diidentifikasi oleh siswa
Misalnya untuk mengidentifikasi
sifat benda cair bisa melakukan
2 Sifat Benda Eksperimen
percobaan sederhana menggunakan
benda dan bahan di sekitar
Guru menjelaskan proses terjadinya
3 Fotosintesis Ceramah fotosintesis menggunakan media
gambar
Guru dapat memberikan beberapa
gambar dan meminta siswa
4 Jenis makanan hewan Diskusi
mendiskusikan apa saja makanan
hewan yang ada di dalam gambar
Mengajarkan topik struktur bumi
5 Struktur Bumi Ceramah dengan menggunakan media
gambar
Pada topik ini siswa dapat
Gerhana bulan dan
6 Bermain peran memainkan peran sebagai bulan,
gerhana matahari
bumi, dan matahari

Anda mungkin juga menyukai