Anda di halaman 1dari 17

Journal Reading

KUISIONER DEPRESI BIPOLAR II :


ALAT LAPORAN-DIRI UNTUK MENDETEKSI DEPRESI
BIPOLAR II

Oleh:
Ema Surya Pertiwi
(1102005108)
Pembimbing:
dr. Ida Ayu Kusuma Wardani SpKJ

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAG./ SMF PSIKIATRI RSUP SANGLAH DENPASAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2016

Artikel Penelitian

Kuisioner Depresi Bipolar II : Alat Laporan-Diri


untuk Mendeteksi Depresi Bipolar II
Chi Ming Leung, Chi Lap Yim, Connie T. Y. Yan, Cheuk Chi Chan, Yu-Tao Xiang, Arthur D. P. Mak,
Marcella Lei-Yee Fok, Gabor S. Ungvari

ABSTRAK
Depresi Bipolar II (BP II) sering salah diagnosa sebagai depresi unipolar (UP),
menghasilkan pengobatan yang belum optimal karena kurangnya alat untuk membedakan
antara kedua jenis depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrument
skrining laporan diri sederhana untuk membantu membedakan depresi BP II dari
gangguan depresi UP. Bentuk dasar pertanyaan depresi BP II (BPIIDQ-P) disusun
berdasarkan tinjauan pustaka, diskusi panel dan percobaan lapangan. Berturut-turut
pasien yang dinilai dengan diagnosis gangguan depresi BP II dengan episode depresi
menyelesaikan BPIIDQ-P di sebuah klinik rawat jalan psikiatri di Hong Kong antara
Oktober dan Desember 2013. Data dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan
dan regresi logistik. Dari 298 subjek yang direkrut, 65 (21,8%) adalah laki-laki dan 233
(78,2%) perempuan. Ada 112 (37,6% subyek dengan depresi BP II [BP-l = 42
(14,1%),BP-II=70 (23,5%)] dan 182 (62,4%) dengan depresi UP. Berdasarkan riwayat
keluarga, usia saat onset, depresi postpartum, perjalanan episodik, serangan kecemasan,
hipersomnia, fobia sosial dan agoraphobia, 8-item BPIIDQ-8 di bentuk. BPIIDQ-8
membedakan subjek BP II dengan depresi UP dengan sensitivitas / spesifisitas 0,75 / 0,63
untuk seluruh sampel dan 0,77 / 0,72 untuk subkelompok wanita dengan riwayat
persalinan. BPIDQ-8 dapat membedakan BP-II dari depresi UP di tingkat perawatan
sekunder dengan memuaskan untuk realibilitas dan validitas yang baik. Ini memiliki
potensi yang baik sebagai alat skrining untuk depresi BP-II pada pengaturan perawatan
primer. Bias recall, ukuran sampel yang relatif kecil, dan tingginya proporsi perempuan
disampel BP II membatasi hasil secara general.

Pendahuluan
Gangguan bipolar (BP) adalah penyakit jiwa umum dengan prevalensi seumur hidup
sekitar 5% pada populasi umum [1,2] dan titik prevalensi 8-10% dalam pengaturan
perawatan primer [3,4]. Selain penderitaan besar bagi pasien dan keluarga mereka, BP
mendatangkan kerugian sosial dan ekonomi yang besar [5-7]. Terdapat peningkatan
kejadian bahwa BP adalah penyakit yang sangat mematikan [8]. Sebuah tinjauan
sistematis dari 34 makalah menemukan bahwa risiko bunuh diri pada pasien BP adalah
20-30 kali lebih tinggi pada populasi umum [9].
Depresi BP (BPD), khususnya gangguan bipolar Il (BP-II), sering under-diagnose
atau salah diagnosa, terutama untuk depresi unipolar (UPD) [9-12], sehingga pengobatan
kurang optimal dan didapatkan hasil yang buruk [13-16]. Gejala hipomanik sering
diabaikan atau keliru sebagai perilaku efisien atau manifestasi dari gaya pribadi tertentu
[17,18].
Teknik untuk membedakan BPD dari UPD menggunakan fMRI, pengujian
genetik dan studi keluarga sedang aktif dieksplorasi tapi tetap tidak cukup [19-21],
meninggalkan pendekatan klinis sebagai jenis utama dari penyelidikan. Beberapa
kuesioner atau daftar diagnostik yang mentargetkan deteksi BP telah dikembangkan.
Daftar pertanyaan gangguan mood (MDQ) [9], checklist-32 hipomania [22] dan skala
penyaringan gangguan bipolar[23] semua termasuk hanya tanda hipomanik untuk
diagnosis BP, tetapi tidak memenuhi BPD. Skala diagnostik spektrum bipolar (BSDS)
[24] termasuk item depresi tetapi memiliki nilai prediksi positif yang rendah [25]. Skala
peringkat depresi bipolar (BDRS) [26] adalah satu-satunya skala yang mengukur BPD,
tetapi dimaksudkan untuk menentukan keparahan gejala pada pasien yang sudah
didiagnosis dengan BP daripada untuk mendeteksi BPD.
Karena tidak ada fitur patognomonik klinis untuk BPD, pendekatan probabilistik
untuk mendiagnosis depresi BP-I telah diusulkan, dengan kriteria operasional
berdasarkan kajian literatur dan kewajaran klinis [27,28]. Namun, tidak ada instrumen
yang sesuai untuk skrining atau diagnosis depresi BP-II, dan dengan demikian
pengembangan instrumen tersebut sangat penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat skrining laporan diri singkat
untuk BPD, dengan validitas diskriminan terhadap UPD dan validitas prediktif untuk
evolusi ke gangguan bipolar penuh. Depresi BP-I dan BP-Il terlihat berbeda [29-31], dan
BP-II terlihat lebih samar tetapi komponen spektrum BP relatif terdefinisikan dengan
baik [1,2], telah diputuskan bahwa depresi BP-II harus merupakan tema utama dari
penyelidikan. Tujuan utama adalah untuk mengembangkan alat skrining yang singkat dan
cukup sederhana yang dapat digunakan di klinik rawat jalan psikiatri, dan bahkan dalam
pengaturan perawatan primer di mana potensi pasien berlimpah dan ahli yang kurang.

Metode
Pengembangan alat skrining laporan diri-Kuisioner Depresi Bipolar II
(BPIIDQ)
Pencarian Sumber. Fenomenologi dan perkembangan sejarah dari konsep UPD
dan BPD [32,33] telah diulas. Fitur yang berkaitan dengan perbedaan antara BP-I dan
BP-II [34-36] telah diteliti.
Syarat inklusi. Fitur atipikal terkait dengan BPD seperti hipersomnia dan
peningkatan nafsu makan (DSM IV-TR 2000 ) [37], usaha bunuh diri [38], riwayat
keluarga dengan BP atau bunuh diri [39], usia muda saat onset [40], kejadian berulang
[41], post-partum [34], kondisi campuran [17],fobia dan gejala obsesif [39] dan
penyalahgunaan zat [42]
Syarat eksklusi. Tanda hipomanik dan yang lebih terkait dengan BP-I daripada
BP-II, seperti riwayat masuk rumah sakit dan psikosis [42,43] dikeluarkan. Tiga item
potensial lainnya yang di eksklusi adalah: riwayat usaha bunuh diri dikeluarkan karena
validitas laporan diri dapat terbatas[44], penyalahgunaan zat karena insidennya rendah di
penduduk Hong Kong dan Cina [45] dan retardasi psikomotor karena tidak dapat
langsung diamati selama kunjungan rawat jalan yang relatif singkat
Rancangan teks . Fitur dianggap khusus untuk depresi BP-II diutarakan di Cina
modern, dengan menekankan kesederhanaan dan keringkasan. Teks selanjutnya diperiksa
secara linguistik oleh dua ahli bilingual dalam bahasa Kanton dan Cina Mandarin (CY
dan YTX). Versi pertama bernama Bipolar II Depression Questionnare-Prototype
(BPIIDQ-P).

Studi percontohan dan revisi teks. Sebuah studi pendahuluan dilakukan dengan
10 BPD dan 10 subjek UPD yang menyelesaikan BPIIDQ-P. Semua subjek memiliki
riwayat episode depresi dan berada pada remisi penuh. Setelah studi percontohan,
kuesioner selanjutnya diedit untuk mengurangi ambiguitas.
Bidang pekerjaan. Bagian utama studi ini dilakukan antara bulan Oktober dan
Desember 2013 di pelayanan kejiwaan Rumah Sakit Shatin, yang menyediakan populasi
sekitar 500.000. Dalam masa penelitian, semua pasien rawat jalan etnis Tionghoa yang
menghadiri tim klinis penyidik utama (CML) berusia 18-65 tahun dan didiagnosis dengan
DSM-IV gangguan depresi (termasuk BP dengan riwayat episode depresi, gangguan
depresi mayor (MDD) dan dysthymia (DYS), yang berturut-turut direkrut. Dalam setiap
kasus individu, diagnosis klinis telah dibuat secara independen oleh dua psikiater (CML
dan CLY). Penyidik utama secara personal mengikuti semua kasus selama bertahun-tahun
dan membuat diagnosis berdasarkan penilaian secara klinis. Psikiater lainnya (CLY)
membuat diagnosa dengan meninjau catatan kasus wawancara. Wawancara bersama telah
dilakukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat diagnostik. Dalam

kasus yang

belum terselesaikan, penyidik ketiga (CCC) secara independen mengelola wawancara


klinis secara terstruktur untuk gangguan

DSM-IV (SCID DSM- IV) [46,47] untuk

mencapai diagnosis akhir. Ketiga penilai tidak mengetahui hasil BPIIDQ-P. Pasien
dengan gangguan kognitif signifikan, misalnya, ketidakmampuan belajar berat, demensia
atau defisit kognitif yang berhubungan dengan kerusakan otak, dan kondisi mental tidak
stabil, misalnya, depresi berat atau psikosis, yang membahayakan keakuratan laporan
diri di eksklusi.
Subjek menyelesaikan BPDIIQ-P dan Hospital Anxiety and Depression Scale
(HADS) [48, 9] untuk mengukur tingkat keparahan gejala depresi. Empat puluh subjek
dipilih secara acak mengulangi BPDIIQ-P dua minggu kemudian, untuk mengukur
reliabilitas test-retest. Demografis relevan dan data klinis diambil dari catatan kasus dan
sistem komputer rumah sakit. Riwayat percobaan bunuh diri, yang didefinisikan oleh
OCarroll [50], selanjutnya dikonfirmasikan dengan subyek di sesi tindak lanjut.
Protokol penelitian telah disetujui oleh Joint Chinese University di Wilayah
Hongkong Baru Klaster Timur Komite Etik Penelitian Klinis. Persetujuan tertulis telah
diperoleh dari masing-masing peserta. Semua informasi disimpan dalam komputer yang

dilindungi oleh kata kunci. Hanya PI (CML) dan asisten peneliti yang memiliki akses
data.

Analisis statistik.
Data dianalisis menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) Versi 19.
Kelompok MDD dibagi menjadi gangguan depresi berulang (RDD) dan episode depresi
utama, yang dibagi lagi menjadi dengan psikosis yaitu depresi psikotik (PD), dan tanpa
psikosis (MDE). Prioritas dalam kategorisasi diberikan untuk kekambuhan atas kehadiran
psikosis seperti dalam DSM-IV. Variabel kategoris dianalisis menggunakan chi-square,
data kontinu nonparametrik dengan Mann Whitney U dan variabel kontinu dengan
Students t-test. Tingkat signifikan ditetapkan pada 0,05. Analisis diskriminan digunakan
untuk mengekstrak kombinasi terbaik dari item untuk membedakan antara BP-II dan UP .
Satu-langkah kemajuan seleksi regresi logistik biner dilakukan untuk memeriksa odds
ratio dan kebebasan dari item signifikan. Item diukur sesuai dengan odds ratio. Metode
penilaian yang berbeda dieksplorasi dengan kurva ROC untuk mendapatkan cut-off point
terbaik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang optimal. Analisis faktor eksploratori
dilakukan dengan versi final dari BPIDQ-P.

Hasil
Kuisioner Depresi Bipolar
BPIIDQ-P terdiri dari 13 pertanyaan depresi bipolar (bdq) dikelompokkan menjadi 2
bagian (Tabel 1). Bagian A terdiri dari tiga pertanyaan tentang pribadi pasien dan riwayat
keluarga, bdq1 (riwayat keluarga positif), bdq2 (onset sebelum 25) dan bdq 3 (depresi
postpartum). Bagian B terdiri dari 10 pertanyaan tentang perjalanan dari penyakit dan
gejala, bdq4 (perjalanan episodik), bdq5 (endogeneitas), bdq6 (kelelahan), bdq7
(serangan panik), bdq8 (fobia sosial), bdq9 (mati rasa emosional), bdq10 (hipersomnia ),
bdq12 (rasa tidak berguna), bdq12 (agoraphobia)) dan bdq13 (renungan obsesif).

Demografi dan data klinis.


Data sebanyak 320 subjek BP dan UP menghadiri klinik selama periode penelitian. Enam
belas subjek di eksklusi untuk keadaan mental yang tidak stabil dan 6 menolak untuk

berpartisipasi. Dengan demikian, 298 subjek memasuki studi, memberikan tingkat respon
93%. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam usia dan jenis kelamin antara pasien
yang dikeluarkan dan dimasukkan. Ketidaksepakatan diagnostik awal antara dua psikiater
terjadi di 27 (9,1%) subyek. Berdasarkan wawancara bersama, konsensus dicapai pada 22
kasus, meninggalkan 5 kasus untuk keputusan akhir dengan wawancara yang dibantu
SCID. Data demografi dan klinis disajikan dalam tabel 1.

Analisis diskriminan
Hasil analisis diskriminan ditunjukkan pada Tabel 2. Untuk memaksimalkan jumlah
kasus yang valid, bdq3-mengacu pada depresi postpartum pada wanita-dihilangkan dari
analisis. Bdq1 (riwayat keluarga positif), bdq2 (onset <25), bdq4 (perjalanan episodik)
dan bdq10 (hipersomnia) adalah prediktor independen yang signifikan (p <0,05). Bdq7
(serangan panik), bdq8 (fobia sosial), bdq12 (agoraphobia) dan bdq13 (renungan obsesif)
adalah berkorelasi positif dengan fungsi diskriminan, namun gagal mencapai signifikansi
statistik. Keempat item membantu untuk memaksimalkan diskriminasi BP-IID dari UPD.
Bdq5 (endogeneity), bdq6 (kelelahan), bdq9 (mati rasa emosional) dan bdq11 (rasa tidak
berguna) adalah lemah atau berkorelasi negatif dengan fungsi diskriminan pada skala.
Tabel 1. Demografi dan data klinis dari sampel studi
BP-IID
Subjek
Diagnosis Psikiatri

70

BP-ID
42

RDD
MDE
PD
DYS
L/P
Usia
Pendidikan (thn)
Durasi penyakit (thn)
Percobaan bunuh Diri
HADS

UPD BP-IID vs UPD

BP-IID vs BP-ID

186
63 (33.9%)
62 (33.3%)

15/55
47.0 11.2
11.3 3.0
13.6 7.7
27.7%

19/23
44.1 9.5
12.2 3.4
17.6 9.2
25.6%

17 (9.1%)
44 (23.7%)
31/155
46.8 10.5
10.2 3.2
9.2 7.2
26.8%

8.3 5.5

5.7 4.7

10.0 4.6

BP-ID = Depresi Bipolar I


BP-IID = Depresi Bipolar II
UPD = Depresi Unipolar
RDD = Gangguan depresi berulang
MDE = Episode depresi utama
PD = Depresi psikotik
DYS = Dysthymia

NS
NS
NS
NS
NS

NS
NS
NS
NS
NS

p = .05

p = .05

Regresi logistik
Hasil tes chi-square digunakan untuk menguji item BDQ yang membedakan BP-IID dari
gangguan depresi lainnya dan BP-l (p <0,05) ditunjukkan pada Tabel 3. Item bdq 1,2,4
dan 10 secara individual mendiskriminasi BP -IID dari UPD, dengan odds rasio 347.2.00,
2,09 dan 2,36 masing-masing. Dalam regresi logistik, hanya satu item, bdq1 (riwayat
keluarga positif), membedakan antara kedua kelompok gangguan (p<.000, Exp (B) 5.93,
95% Cl 2,44-14,37).

8-item Kuisioner Depresi Bipolar II.


Komponen dan metode penilaian, sensitivitas dan spesifisitas. Berdasarkan
hasil analisis diskriminan dan hasil uji chi-square, item bdq 1,2,4 dan 10, bersama-sama
dengan item bdg 3 (postpartum depresi), 7, 8, 12 dan 13 (serangan panik, fobia sosial,
agoraphobia dan ruminasi obsesif, masing-masing) merupakan BPIIDQ akhir, dengan
penilaian dari item yang membebankan individualmenurut odds rasio dari setiap item.
Kurva ROC digunakan untuk mengeksplorasi kombinasi yang berbeda dari setiap item
dan bobot untuk sensitivitas dan spesifisitas yang optimal (Gambar IA dan IB). Metode
penilaian terbaik dicapai dengan menjumlahkan bdq1 x3, bdq2 x 1, bdq4 x 2, bdq10 x 2,
bdq7 x 1. dan bdq12 x 1 (7 item yang memberikan sensitivitas optimal 0,75 (95 % CI
0,62-0,85) dan spesifisitas 0.63 (95% Cl 0,55-0,70) (AUC 0,72), dengan poin cut-off dari
7/8 untuk seluruh sampel (Gambar 2A). Metode penilaian yang sama termasuk bdq3
(8item) memberikan sensitivitas optimal 0.77 (95% CI 0,57-0,89) dan spesifisitas 0.72
(95% CI 0,62-0,80) (AUC 0,72), dengan titik cut-off dari 8 / 9 untuk wanita dengan
riwayat persalinan (Gambar 2B). 8-item BPILDQ (BPIIDQ-8) dan metode penilaian akan
ditampilkan dalam Tabel S2.
Konsistensi internal dan reliabilitas test-retest. Cronbachs Alpha untuk
BPIIDQ-8 adalah 0,60. Rata-rata koefisien reabilitas test-retest adalah 0,66 pada 2
minggu, dengan nilai-nilai individu bdq1=.85, bdq2=.55, bdq3=.82, bdq4=.39, bdq7=.76,
bdq8=.46, bdq10=.90 dan bdq12=.61. Item yang menyelidiki sifat berulang dari BP-II,
bdq4, memiliki skor terendah.

Kombinasi item dengan spesifisitas terbaik. Mengabaikan sensitifitas,


perbedaan kombinasi item BDQ yang menghasilkan spesifisitas terbaik tertulis pada
Tabel 4. Keempat item bdq 1,2,4 dan 10 menghasilkan spesifitas 0.90 dalam
membedakan BP-IID dari UPD, sedangkan spesifisitas terbaik yang diperoleh dengan
jumlah minimum item adalah 0,92, dengan bdq1,2,4, 10 dan 3 (depresi pasca persalinan
sebagai tambahan).
Table 2. Analisis diskriminan untuk membedakan BP-IID dari UPD.
Standardized function coefficients

Correlations between variables and discriminant functio

bdq1 (positive family history)


bdq2 (onset <25)

.567*
.324*

.621
.409

bdq4 (episodic course)


bdq5 (endogenicity)

.514*

.396

bdq7 (panic attacks)

.143

.181

bdq8 (social phobia)


bdq9 (emotional numbness)

.008

.199

bdq10 (hypersomnia)
bdq11 (sense of uselessness)

.408*

.358

bdq12 (agoraphobia)

.173

.264

bdq13 (obsessive rumination)


nilai negatif dihilangkan

.175

.132

bdq6 (fatigue)

* Prediktor signifikan
depresi BP-IID = Bipolar II
UPD = depresi unipolar
DBQ = Kuisioner depresi bipolar

Tabel 3. Item dari BPIIDQ-8 membedakan BPII dari UPD dan subgrupnya
bdq item
BP-II vs

RDD = Gangguan depresi berulang


MDE = episode depresi utama
PD = depresi psikotik
DYS = Dysthymia
bdq = pertanyaan depresi bipolar
bdq1 = riwayat keluarga positif
bdq7 = serangan panik
bdq2 = onset <25
bdq8 = phobia sosial
bdq3 = depresi postpartum
bdq10 = hypersomnia
bdq4 = perjalanan episodik
bdq12 = agoraphobia

UP
RDD
MDE

1, 2, 4, 10
8, 10#
1, 2, 4, 10, 12#

PD

1, 2, 4

DYS

1, 2, 7#, 10

Analisis faktor. Analisis faktor dari BPIIDQ 8 dengan rotasiVarimax menghasilkan tiga
faktor dengan eigenvalues di atas satu, akuntansi untuk 56,0% dari varians (Gambar 3
dan Tabel 5)

Gambar 1. 1a. Kurva ROC untuk kombinasi berbeda dari item bdq (semua kasus). Gambar 1b. kurva ROC untuk
kombinasi berbeda dari item bdq (perempuan dengan riwayat persalinan)

Gambar 2. 2a. Kurva ROC untuk 8-item BPIIDQ (semua kasus). Gambar 2b. kurva ROC untuk 8-item
BPIIDQ(wanita dengan riwayat persalinan).

Table 4. Bipolar depression question item combinations yielding best specificity.


Specificity with items scoring positive
No. of items

Best bdq combination

BP-IID against UPD

0.63

2
3

1, 2
1, 2, 10

0.82
0.87

4
5

1, 2, 10, 4
1, 2, 10, 4, 3

0.90
0.92

1, 2, 10, 4, 3, 7

0.92

1, 2, 10, 4, 3, 7, 8

0.92

bdq = depresi bipolar


pertanyaan bdq1 = keluarga positif
riwayat bdq2 = onset < 25
bdq3 = depresi postpartum
bdq4 = perjalanan episode
bdq7 = serangan panic
bdq8 = phobia sosial
bdq10 = hipersomnia

Gambar 3. Plot nilai untuk BPIIDQ-8

Diskusi
Untuk pengetahuan yang terbaik, penelitian ini adalah yang pertama untuk
mengembangkan kuesioner laporan diri untuk menyaring BP-IID. Investigasi yang tidak
membedakan antara BP-1 dan II seringkali memberikan hasil yang membingungkan.

Tabel 5. Rotasi komponen matriks dari BPIIDQ-8


Component
1

bdq1

.430

bdq2
bdq3

.683
.785

bdq4
bdq7

.546

bdq8
bdq10

.806
.659

Bdq12

.741

.911

BPIIDQ-8 = 8-item Bipolar II Depression Questionnaire


bdq1 =positive family history
bdq7 =panic attacks
bdq2 =onset <25
bdq8 =social phobia
bdq3 =postpartum depression
bdq10 = hypersomnia
bdq4 =episodic course
bdq12 =agoraphobia

Tingkat konversi klinis yang signifikan dari UPD ke BP dan dari BP-II ke BP-1[22, 5153] menambah kebingungan. Di antara subtipe utama, BP-II paling mudah lolos deteksi
karena tidak dapat sepenuhnya dikonfirmasi tanpa perubahan hipomanik yang mungkin
hanya muncul dari waktu ke waktu. Fakta bahwa episode hipomanik pada pasien depresi
tidak selalu teridentifikasi dengan benar oleh dokter adalah alasan lain. Dalam pandangan
dari tingginya tingkat diagnosa yang salah dan prevalensi tinggi BP-Il di masyarakat,
penelitian ini bertujuan untuk membangun alat laporan diri sederhana dengan tingkat
yang wajar dari reliabilitas dan validitas untuk menyaring pasien berisiko tinggi dari
terbentuknya BP-IID di pengaturan rawat jalan, termasuk perawatan primer.
Banyak kesulitan yang dihadapi dalam merancang empat item pertama dari
BPIIDQ-P ketika membuat tes primer. Item 1menggali dari riwayat keluarga untuk
suasana hati atau gangguan BP. Itu diutarakan sebagai memiliki kerabat tingkat pertama
yang menerima perawatan psikiatris atau meninggal karena bunuh diri. Kalimat
alternatif, seperti riwayat keluarga dengan penyakit mental atau gangguan suasana hati, di
pertimbangan- terlalu tidak jelas, sedangkan gangguan bipolar atau mania dianggap
terlalu spesifik, terutama dalam budaya di mana penyakit mental dikaitkan dengan stigma
sosial yang kuat. Selanjutnya, salah diagnosa gangguan bipolar sebagai skizofrenia tidak

jarang [54]. Ungkapan yang dipilih dianggap sebagai kompromi terbaik berkaitan dengan
menekankan pengelompokan keluarga dari gangguan mental dan bunuh diri di BP-II
[41]. Item 2 menggali untuk usia saat onset. Kebanyakan penelitian menempatkan usia
rata-rata onset BP-II pada 20 sampai 25 [1,55].Akhir yang lebih tinggi dari kisaran, 25
tahun, dipilih untuk meningkatkan sensitivitas dan meminimalkan kontaminasi oleh
gejolak remaja. Cut-off untuk usia saat onset ini juga sejalan dengan apa yang telah
diusulkan untuk membedakan antara BP dan UPD [27,56]. Item 3 digali untuk depresi
postpartum dengan pernyataan sederhana, "Anda menderita depresi postpartum". Tingkat
keparahan kondisi ini sengaja tidak memenuhi syarat, sehingga untuk meningkatkan
sensitifitas dari pertanyaan dan memungkinkan subyek untuk membuat interpretasi
mereka sendiri. Seperti gangguan suasana hatipasca melahirkan bisa dengan mudah luput
sebagai postpartum blues[57], Pengalaman subjektif responden bisa menjadi panduan
yang lebih sensitif dibandingkan riwayat konsultasi medis. Item 4 menggali untuk sifat
episodik dari BP-II, yang sebagian besar responden berpendapat bahwa sulit untuk
mengenal, baik karena mereka tidak memiliki pengalaman, atau karena fluktuasi kelas
rendah tahan lama telah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Ketidakpastian mereka
tercermin dalam rendahnya uji-sasaran nilai keandalan respon.
Item yang menggali riwayat keluarga, onset sebelum usia 25, perjalanan episodik
dan hipersomnia membedakan BP-IID dari UPD dengan p <0,05. Faktor-faktor yang
membedakan didokumentasikan dengan baik [35,39] dan membentuk "inti" item dari
BPIIDQ. Riwayat keluarga dari perawatan psikiatris atau bunuh diri adalah satu-satunya
prediksi independen atau faktor pembeda dan diidentifikasi sebagai item penting. Item
lainnya, depresi postpartum, serangan panik, fobia sosial dan agorhapobia, itu tidak
membedakan BP-IID dari UPD, yang ditunjuk sebagai 'item aksesori. Sebagai konstitusi
dari subkelompok UPD bervariasi dari sampel ke sampel, item "aksesori" ini yang
dipertahankan dalam versi final dari kuesioner sebagai panduan oleh analisis diskriminan.
Mereka terbukti berguna dalam membuat kuesioner lebih sensitif dan spesifik (Gambar
1A dan 1B)
BP-11D mirip dengan UPD berulang dalam hal riwayat keluarga dan usia saat
onset, selain berulang atau perjalanan episodik. Ini menyoroti status unik dari UPD
berulang dalam hubungannya ke BP II, dengan rasa bipolar dan perbedaannya dari

bentuk-bentuk lain dari UPD [41,58]. Meskipun BP-II dan BP-1 keduanya
diklasifikasikan sebagai BP, peneliti terdahulu telah dikaitkan dengan riwayat keluarga
yang kuat dan insiden yang lebih tinggi dari depresi postpartum [12,59,60].
Dengan beberapa persetujuan [38] tetapi tidak semua [31,39] penemuan, tidak
ada perbedaan yang ditemukan dalam kejadian dari usaha bunuh diri antara BPD dan
UPD, atau antara BP-I dan BP-II. Selain sampling dan perbedaan budaya di studi,
berbagai definisi usaha bunuh diri dan cara yang berbeda dari mengumpulkan informasi
dapat menjelaskan hasil yang bertentangan. Temuan dan pertimbangan upaya penemuan
bunuh diri muncul sebagai fitur yang membedakan antara BP-IID dan UPD.
Setelah uji coba berulang, BPIIDQ-8, dengan faktor bobot yang tepat dan
penyesuaian, memberikan sensitivitas optimal 77% dan spesifisitas 72% pada titik cut-off
dari 8/9 untuk wanita dengan riwayat persalinan. Dengan item postpartum dikeluarkan,
kuesioner menghasilkan sensitivitas 75% dan spesifisitas 63% pada titik cut-off dari 7 / 8
untuk seluruh sampel. Sifat psikometrik BPIIDQ-8 dianggap memuaskan sebagai alat
skrining untuk diagnosis psikiatri tertentu [6 1] sehingga validitas eksternal didirikan.
Subgrup seperti perempuan tanpa riwayat melahirkan dan laki-laki tidak
diperlakukan pemisahan.Peneliti dahulu menyajikan kurva ROC kurang memuaskan,
mungkin karena usia mereka yang lebih muda dan durasi penyakit yang lebih singkat,
sedangkan yang kedua terdiri ukuran sampel yang sedikit. Dengan bdq1 riwayat keluarga
atau bdq1 dan bdq2 (riwayat keluarga, dan onset sebelum 25), spesifisitas 66% dan 83%,
masing-masing, sehingga cara yang sangat sederhana dan mudah untuk menilai
probabilitas dari BP-IID dalam perawatan primer . Jika semua item inti, bdqs 1,2,4 dan
10, skor positif, spesifisitas mencapai 89%. Yang membantu ingatan FARS berdiri untuk
Riwayat keluarga, Umur saat onset, episode berulang dan tidur terlalu banyak, bisa
menjadi cara mudah untuk mengingat.
Terlepas dari sensitivitas dan spesifisitas yang memuaskan, BPIIDQ-8 memiliki
validitas struktur yang baik, dengan analisis faktor menunjukkan tiga faktor dengan
eigenvalue di atas satu. Yang pertama adalah gejala faktor ini mengandung gejala
klasik dari BP-IID termasuk kecemasan, hipersomnia dan sosial dan agoraphobia. Yang
kedua adalah faktor biologis karena mengandung item padamuatan genetik, usia saat
onset dan presentasi postpartum, sehingga menandakan kemungkinan sifat biologi dari

BP-IID.Faktor ketiga hanya berisi satu item, faktor perjalanan, yang menggambarkan
sifat putaran atau episodik dari BP-Ii. Kesepakatan baik ini dengan konstruksi teoris
sebagai awal pemahaman.

Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, salah satu faktor intrinsik yang
berhubungan dengan sifat laporan diri dari BPIIDQ. Lebih lanjut, pasien dengan riwayat
upaya bunuh diri di eksklusi karena rendahnya validitas ukuran laporan diri [44]. Karena
upaya bunuh diri adalah indikator fundamental dari BP, definisi tegas dari upaya bunuh
diri seharusnya digunakan dalam studi di masa depan. Bias recall bisa saja diperburuk
oleh gangguan suasan hati sekarang [62,63], meskipun perawatan dilakukan untuk
mengekslusi responden dengan gejala depresi yang signifikan. Pengalaman masa lalu
seperti usia saat onset, dan perjalanan episodik dari penyakit tidak konsisten dilaporkan,
sebagaimana dibuktikan oleh reliabilitas rendah test-retest relatif mereka.
Keterbatasan lain yang melekat dalam setiap penelitian BP muncul dari sifat
spektrum BP. UPD juga heterogen. Label UPD adalah sementara dan direvisi menjadi BP
ketika riwayat hipomania terungkap atau episode hipomanik baru muncul. Hal ini
membuat batas antara BP dan UPD tidak jelas di tingkat klinis, fakta yang melemahkan
tujuan akhir dari penelitian ini, meskipun upaya-upaya besar dilakukan untuk
memastikan keakuratan diagnosa oleh tindak lanjut jangka panjang dan menggunakan
beberapa penilai independen.
Ukuran sampel yang relatif kecil hanya 70 subjek BP-II mewakili draw-back
utama lain, sebagai sampel yang lebih besar akan diperlukan untuk memperjelas makna
dari perbedaan kecil. Ini adalah kebenaran utama dengan nilai diagnostik depresi
postpartum, seperti Hong Kong merupakan salah satu tingkat kesuburan terendah di
dunia dan perempuan hamil terlambat. Sebuah pembatasan lanjut adalah bahwa sampel
tidak termasuk subjek dengan kategori diagnostik NOS depresi atau depresi campuran.
Depresi campuran, didefinisikan sebagai depresi dengan gejala kegembiraan, adalah
umum di kedua BP dan UPD, dan biasanya berhubungan dengan pengobatan
antidepresan [65]. Untuk alasan data logis pada riwayat dari dan terapi obat psikotropika
saat ini tidak tercatat. Sampel secara signifikan bias-seks, didominasi perempuan.

Dominasi perempuan di gangguan suasana perasaan adalah universal, tetapi rasio tinggi
di BP-II tak terduga [66-68]. Under-diagnosis pada laki-laki dan keengganan mereka
untuk mencari bantuan untuk menyelamatkan harga diri dalam masyarakat Cina
paternalistik dapat menjelaskan fenomena tersebut. Akhirnya, penelitian ini dilakukan di
sebuah pusat spesialis, sehingga hasilnya mungkin tidak digeneralisasikan untuk
pengaturan lain. Ambang batas atau cut-off point pada skala perlu penyelidikan lebih
lanjut jika digunakan dalam budaya yang berbeda.

Kekuatan kuesioner
Item inklusi dipandu oleh tinjauan literatur dan disesuaikan atas dasar analisis statistik.
BPIIDQ-8 adalah tes laporan diri, satu lembar, kertas dan pensil yang bisa diselesaikan
dalam 1-2 menit. Validasi di berbagai jenis gangguan suasana perasaan dieksplorasi baik
secara cross-sectional dan longitudinal terhadap diagnosis perkiraan seumur hidup
terbaik yang dibuat oleh dua psikiater berpengalaman. Subyek dengan diagnosa yang
diragukan secara independen diteliti oleh psikiater lain menggunakan SCID. Cut-off
point didasarkan pada sensitivitas dan spesifisitas optimal dinilai oleh kurva ROC [27].

Kesimpulan
BP-II adalah subkelompok yang berbeda dari spektrum gangguan suasana perasaan
yang menimbulkan tantangan diagnostik di kedua pengaturan perawatan kejiwaan dan
primer. BPIIQQ-8 adalah instrumen sederhana yang mampu membedakan BP-IID dari
UPD dengan sensitivitas dan spesifisitas yang memuaskan. Memiliki potensi esensial
yang baik sebagai alat skrining untuk BP-IID di klinik rawat jalan kejiwaan dan bahkan
dalam perawatan primer Meskipun tidak diagnostik dalam kehendaknya sendiri, hasil
positif merupakan indikasi perlunya evaluasi lebih menyeluruh dari BPD

Informasi Pendukung
Tabel S1. Kuisioner Bipolar II Depresi-prototipe (BPIIDQ-P) DOC)
Table S2. Kuisioner Bipolar II Depresi-8 item (BPIIDQ-8)

Ucapan Terima Kasih

Kami ingin mengucapkan terima kasih pada semua subjek

yang menyelesaikan

kuesioner dan Bapak Tony Leung untuk menyediakan kebutuhan statistik

Penulis yang Berkontribusi


Pencipta dan perancang percobaan: CML YTX. Melakukan percobaan: CML CLY CCC.
Menganalisis data: CML Kontribusi reagen / bahan / alat analisis: CMI CLY CCO.
Menulis kertas: CMI CTYY ADPM YTX MLYFGSU

Anda mungkin juga menyukai