Disusun oleh:
Fatimah Noor Hidayati
Fauzia Ramadhaniyanti
Pembimbing:
dr. Zulfa Kusdiyarti
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Laporan Kegiatan Active and Passive Case Findings Penderita Tuberkulosis
BTA Positif Puskesmas Kalinyamatan Jepara Periode 21 Juni-16 Juli 2010
Disusun oleh : Fatimah Noor Hidayati
Fauzia Ramadhaniyanti
Fakultas
: Kedokteran UNDIP
dr.Zulfa Kusdiyarti
NIP 197208252002122002
KATA PENGANTAR
Kami memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmatNya
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan kegiatan ini disusun guna melengkapi tugas kepaniteraan komprehensif di
Puskesmas Kalinyamatan Jepara.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr Hj.Zulfa K., selaku ketua Puskesmas Kalinyamatan Jepara yang telah
membimbing kami selama pelaksanaan kegiatan kepaniteraan komprehensif.
2. dr. H.Solikin, dr.Hadi Saputro, dan dr.Sitatun Maghfiroh selaku dokter Puskesmas
Kalinyamatan Jepara yang telah membantu dan mengarahkan kami pada kegiatan
active and passive case findings ini.
3. Bpk.Hadi Mulyono selaku petugas P2TB Puskesmas Kalinyamatan Jepara yang
telah membantu pelaksanaan kegiatan ini.
4. Ibu Uswatun beserta para petugas laboratorium yang telah membantu dalam
pembuatan dan pembacaan preparat sputum.
5. Seluruh staf Puskesmas Kalinyamatan Jepara yang telah menerima dan membantu
selama pelaksanaan kepaniteraan komprehensif ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam kegiatan dan penyusunan laporan ini,
kami mengharapkan adanya feedback yang akan menyempurnakan laporan ini sehingga
menjadi lebih baik
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kegiatan P2TB dalam meningkatkan cakupan TB paru BTA positif di Puskesmas
Kalinyamatan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................2
C. Batasan operasional.....................................................................................2
D. Dasar kebijakan............................................................................................3
E. Metodologi...................................................................................................4
BAB II.HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................7
A. Hasil.............................................................................................................8
B. Pembahasan.................................................................................................14
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................16
A. Kesimpulan...............................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium
tuberculosis). TBC lebih sering menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang bagian
tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening, dan bagian tubuh lainnya.
Situasi TBC di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TBC meningkat dan
banyak yang tidak berhasil disembuhkan, terutama pada negara yang dikelompokkan
dalam 22 negara dengan masalah TBC besar (high burden countries). Menyikapi hal
tersebut, pada tahun 1993 WHO mencanangkan TBC sebagai kedaruratan global
(Global emergency). Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995 diperkirakan ada 9 juta pasien TB
baru dan 3 juta kematian akibat TBC di seluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TBC
dan 98% kematian akibat TBC di seluruh dunia terjadi pada negara-negara
berkembang.
Di Indonesia, TBC masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
Jumlah pasien TBC di indonesia merupakan ketiga terbanyak di dunia setelah india
dan china, dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 - 0,65%.
batuk berdahak lebih dari 3 minggu atau lebih, dahak kental hijau
kekuningan dan bisa bercampur darah
batuk berdarah
D. Dasar Kebijakan
1. Sistem Kesehatan Nasional
Dasar pembangunan kesehatan butir 2 yang berisi tanggung jawab pemerintah
dan masyarakat dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan
masyarakat.
2. Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan yang menyebutkan
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif.
3. Undang-undang no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular.
4. Evaluasi program TBC bersama antara indonesia dan WHO (Indonesia WHO
joint on national TB program, April 1994/TBC, 9 september 1996).
5. Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberculosis (Gerdunas TBC, 24
Maret 1999)
6. Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yaitu kampanye
yang memberikan pengetahuan mesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
memberikan dosis obat yang paling efektif kepada pasien TBC yang
didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis. Memastikan mereka meminum
obat TBC sampai selesai dan emantau kemajuan pengobatan sampai betul
betul sembuh.
E. METODOLOGI
INPUT
1. MAN
2. MONEY
3. MATERIAL
- Data penderita dan suspek TB paru BTA(+) Puskesmas Kalinyamatan periode
2010
Kuesioner, alat tulis
Stetoskop, tablet gliseril guaicolat, alat transportasi
Handscoon, masker, pot penampung dahak, objek glass, ose, lampu spiritus,
carbol fuchsin 0,3%, HCl alkohol 3%, Methylen blue 0,3%, mikroskop.
4. METHOD
- Kunjungan rumah penderita dan suspek TB paru BTA (+)
- Pemeriksaan sputum BTA dengan mikroskop
- Analisa hasil active case findings secara deskriptif
PROSES
Perencanaan (P1)
Pencarian data penderita dan suspek penderita TB paru yang belum dikunjungi
Memahami cara pembuatan dan pemeriksaan preparat sputum penderita dan suspek
penderita TB paru
Melaksanakan kunjungan rumah
Membuat preparat sputum yang diperoleh dan memeriksa secara mikroskopik
Menganalisa hasil kegiatan secara deskriptif
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Pertemuan dengan petugas P2TB
Wawancara dengan patugas laboratorium dan ikut serta dalam pembuatan dan
pemeriksaan preparat sputum penderita dan suspek penderita TB paru yang
memeriksakan diri di Puskesmas Kalinyamatan
Wawancara dengan penderita dan suspek penderita TB paru yang berobat ke BP
Puskesmas Kalinyamatan
Mengunjungi rumah penderita dan suspek penderita TB paru sesuai data yang didapat,
melakukan wawancara, pengambilan sputum dan edukasi
Membuat preparat sputum yang diperoleh dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis
Menganalisa hasil dan menyusun laporan kegiatan
Pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan Active & Passive Case Findings supaya sesuai
dengan tujuan perencanaan, prosedur yang telah ditentukan
Menilai pelaksanaan kegiatan Active & Passive Case findings
OUTPUT
Data penderita dan suspek penderita TB paru yang belum dikunjungi
Data hasil wawancara dengan petugas laboratorium
Data suspek penderita TB paru yang diperoleh dari Balai Pengobatan
Puskesmas Kalinyamatan
Data keadaan sputum penderita dan suspek penderita TB paru
Data hasil pemeriksaan sputum.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
INPUT
Kegiatan
Waktu
: 21 Juni 2010
Hasil
Mendapat tugas melakukan kegiatan Active & Passive Case Findings penderita
TB dan melakukan identifikasi serta analisis permasalahan yang dihadapi dalam
PROSES
1. Perencanaan (P1)
Kegiatan
: pertemuan dengan petugas P2TB (Bp. Hadi Mulyono)
Waktu
: 28 Juni 2010
Hasil
:
Mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan
Tersusunnya rencana dan jadwal kegiatan
2. Pergerakan dan pelaksanaan (P2)
Kegiatan : pertemuan dengan petugas P2TB (Bp. Hadi Mulyono)
Waktu
: 30 Juni 2010
Hasil
: jadwal kunjungan rumah (waktu, tempat dan nama penderita TB)
Kegiatan : wawancara petugas laboratorium
Waktu
: 1 Juli 2010
Hasil
: prosedur pembuatan dan pemeriksaan preparat dari sputum
Kegiatan
Waktu
Hasil
penderita suspek TB
: wawancara dengan penderita TB dan suspek penderita TB yang
berobat ke Puskesmas Kalinyamatan
: setiap jam kerja di balai Pengobatan
: data penderita suspek TB (nama, umur, alamat)
No. Nama
1
M. Supriyanto
Umur
17
Alamat
Purwogondo
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Qudsiatun nimah
Sutar
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Rochana
21
50
20
32
70
67
77
25
19
30
20
60
52
Robayan
Pendo sawalan
Robayan
Margoyoso
Sendang
Robayan
Kriyan
Labuawu
Labuawu
Pendo sawalan
Bakalan
Margoyoso
Purwogondo
Nama
M. Supriyanto
Qudsiatun nimah
Sutar
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Rochana
Umur
17
21
50
20
32
70
67
77
25
19
30
20
60
52
Alamat
Purwogondo
Robayan
Pendo sawalan
Robayan
Margoyoso
Sendang
Robayan
Kriyan
Labuawu
Labuawu
Pendo sawalan
Bakalan
Margoyoso
Purwogondo
Tanggal kunjungan
10 Juli 2010
3 Juli 2010
24 Juni 2010
29 Juni 2010
1 Juli 2010
3 Juli 2010
3 Juli 2010
3 Juli 2010
3 Juli 2010
5 Juli 2010
5 Juli 2010
6 Juli 2010
12 Juli 2010
12 Juli 2010
1
2
3
Nama
M. Supriyanto
Qudsiatun nimah
Sutar
Volume
S1
1
1
1
P
1
1
1
Warna
S2
1
1
1
S1
P
P
P
P
P
P
P
Kental
S2
P
P
P
S1
+
<
P
<
+
<
Bercampur
ludah
S2 S1 P S2
< + + +
+ + + +
< + + +
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
1
1
1
1
1
2
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Rochana
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
P
P
P
P
K
K
K
P
P
P
P
P
P
P
K
P
K
K
P
P
P
P
P
P
P
K
P
K
K
+
+
+
+
<
+
<
+
+
+
+
+
<
+
<
<
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
perencanaan.
: pelaksanaan Active & Passive Case Findings dapat dilakukan di
Puskesmas Kalinyamatan dan kunjungan ke desa.
OUTPUT
Tabel 1. Data jumlah penderita batuk lama yang diperiksa
No.
1
2
3
4
5
6
Nama
M. Supriyanto
Qudsiatun nimah
Sutar
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Umur
17
21
50
20
32
70
Alamat
Purwogondo
Robayan
Pendo sawalan
Robayan
Margoyoso
Sendang
Riw. OAT
-
Riw.
BTA (+)
-
Riw.
Radiologi
-
7
8
9
10
11
12
13
14
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Rochana
67
77
25
19
30
20
60
52
Robayan
Kriyan
Labuawu
Labuawu
Pendo sawalan
Bakalan
Margoyoso
Purwogondo
Malas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
M. Supriyanto
Qudsiatun nimah
Sutar
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Rochana
Waktu
Lainnya
Nama
M. Supriyanto
Qudsiatun nimah
Sutar
Hasan Fikri
Muntahar
Masmuah
Sudarno
Sulkan
Kholidah
Ririn
Muhdi
Faijah
Saripan
Pengetahuan tentang TB
Tahu flek paru
Tahu flek paru, batuk lama, BB turun, pengobatan 6 bulan
Tahu batuk lama
Tahu flek paru
Tahu batuk lama
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tahu batuk lama
Tahu batuk lama, BB turun
Tidak tahu
Tahu flek paru, batuk lama, pengobatan 6 bulan
Tidak tahu
14
Rochana
B. PEMBAHASAN
Permasalahan
Permasalahan yang diperoleh dari kegiatan active and passive case finding adalah :
- Kesulitan suspek mengeluarakan dahak sehingga terkadang yang terkumpul
-
dalam pot hanya air liur, dan menjadi tidak layak untuk diperiksa.
Suspek tidak tahu dan menganggap bahwa sakit batuk lama yang dideritanya
hanyalah sakit batuk biasa dan tidak berbahaya, serta semua suspek tidak tahu
komplikasi yang dapat terjadi jika penyakitnya tidak diobati. Juga sangat
minimnya pengetahuan suspek mengenai besarnya resiko penularan penyakit TB.
Pemecahan masalah
Cara mengatasi masalah ini adalah dengan meminta suspek untuk minum satu
gelas teh manis atau menelan obat GG 200 mg malam hari sebelum tidur. Cara
lainnya adalah dengan olahraga ringan (lari-lari kecil) kemudian menarik nafas
dalam beberapa kali dan jika merasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan active and passive case finding yang telah dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas Kalinyamatan, didapatkan beberapa masalah utama yang
mungkin menjadi penyebab rendahnya cakupan penderita TB BTA positif, adalah :
- Sulitnya memperoleh spesimen dahak yang baik dan layak diperiksa.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru, kebanyakan hanya merasa
batuk itu sebagai batuk biasa, serta tidak tahu komplikasi yang dapat terjadi jika
penyakitnya tidak diobati.
B. SARAN
Kegiatan Active and Passive Case Finding perlu dilakukan pada semua desa di
wilayah kerja Puskesmas Kalinyamatan untuk meningkatkan cakupan. Perlu
dilakukan penyuluhan TB paru secara kontinyu dengan melibatkan perangkat desa,
kader posyandu, bidan desa. Sebaiknya juga dilakukan pelacakan suspek TB paru
pada anak-anak, karena kemungkinan resiko penularan yang besar dari penderita TB
paru dewasa. Untuk pasien anak-anak standar utama diagnosis tidak menggunakan
pemeriksaan sputum BTA ataupun pemeriksaan penunjang berupa x-foto thorax
melainkan menggunakan skoring TBC anak (terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerdunas TB. Pedoman Nasional, Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI: Jakarta,
2007
2. http://www.tbindonesia.or.id/tbnew/epidemiologi-tb-di-indonesia/article/55/000100
diunduh pada 11 Juli 2010
3. USAID.
Tuberculosis
profile
for
Indonesia
diunduh
dari
4. Sub direktorat DEPKES RI dan WHO. Tuberculosis facts sheet-pdf. Diunduh dari
www.tbindonesia.or.id/pdf/Lembar_Fakta_TB.pdf pada 9 Juli 2010
LAMPIRAN