Gagal Ginjal Kronik
Gagal Ginjal Kronik
penimbunan limbah metabolik di dalam darah. Colvy, Jack. 2010. Tips Cerdas Mengenali dan
Mencegah Gagal Ginjal. Yogyakarta: DAFA Publishing.
Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir) adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun
berlangsung progresif dan cukup lanjut, serta bersifat persisten dan tidak bisa kembali ke
semula (irreversible)
Hamid AJ, Azmi MT.2009. Predictor of Survival Among and Stage Renal Failure Patients
Undergoing Dialysis Treatment in Pahang From 2000 to 2004. Jurnal of Comunity Health
2009:Vol 15 Number 1 2009.
Penyakit gagal ginjal kronik menyebabkan fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak mampu melakukan fungsinya dengan baik (Cahyaningsih, 2009).
Cahyaningsih, D Niken. 2011. Panduan Praktis Perawatan Gagal Ginjal. Mitra Yogyakarta:
Cendekia Press.
cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang sampai koma).
Gejala komplikasi seperti hipertensi, anemia, osteodistorfi renal, payah jantung,
o
o
o
o
o
Sesak
Napas kusmaul Asidosis metabolic
RBH (+)
Suara dasar vesikuler
JIka parah : Batuk darah (Pink Frothy) akan berlanjut menjadi hemptoe
sebagai kompetitor
Na-bik 45-90 mEq/L i.v blus beberapa menit (ssi analisis BGA)
6. Perdarahan
7.
Krisis Hipertensi
Diagnosis :
Anamnesis
: Lemas, mual, muntah, sesak, pucat, BAK kurang
PF
: Anemis, kulit kering, edema tungkai-palpebra, tanda-tanda bendungan
Laboratorium
: Gangguan fungsi ginjal
DD/
: GGA
Trias CKD :
Azotemia
Anemia
HT
Anemia pada CKD
1. Defisiensi eritropoetin : Produksi kurang
2. Def. Fe
3.
4.
5.
6.
khawatir pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan
Pielografi antegrad dan retrograd sesuai indikasi
USG ginjal, memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks menipis, adanya
Transplantasi ginjal adalah terapi yang paling ideal mengatasi gagal ginjal karena
menghasilkan rehabilitasi yang lebih baik disbanding dialysis kronik dan menimbulkan
perasaan sehat seperti orang normal. Transplantasi ginjal merupakan prosedur
menempatkan ginjal yang sehat berasal dari orang lain kedalam tubuh pasien gagal
ginjal. Ginjal yang baru mengambil alih fungsi kedua ginjal yang telah mengalami
kegagalan dalam menjalankan fungsinya.Seorang ahli bedah menempatkan ginjal yang
baru (donor) pada sisi abdomen bawah dan menghubungkan arteri dan vena renalis
dengan ginjal yang baru. Darah mengalir melalui ginjal yang baru yang akan membuat
urin seperti ginjal saat masih sehat atau berfungsi. Ginjal yang dicangkokkan berasal dari
dua sumber, yaitu donor hidup atau donor yang baru saja meninggal (donor kadaver).
2. Cuci Darah (dialisis)
Dialisis adalah suatu proses dimana solute dan air mengalami difusi secara pasif melalui
suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair lainnya.
Hemodialisis dan dialysis merupakan dua teknik utama yang digunakan dalam dialysis,
dan prinsip dasar kedua teknik itu sama, difusi solute dan air dari plasma ke larutan
dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu.
a. Dialisis peritoneal mandiri berkesinambungan atau CAPD
Dialisis peritoneal adalah metode cuci darah dengan bantuan membran selaput rongga
perut (peritoneum), sehingga darah tidak perlu lagi dikeluarkan dari tubuh untuk
dibersihkan seperti yang terjadi pada mesin dialisis.CAPD merupakan suatu teknik
dialisis kronik dengan efisiensi rendah sehingga perlu diperhatikan kondisi pasien
terhadap kerentanan perubahan cairan (seperti pasien diabetes dan kardiovaskular).
b. Hemodialisis klinis di rumah sakit
Cara yang umum dilakukan untuk menangani gagal ginjal di Indonesia adalah dengan
menggunakan mesin cuci darah (dialiser) yang berfungsi sebagai ginjal buatan.
Hemodialisis
Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk memisahkan
darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui
membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan
dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan
arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari darah
dan mengeluarkan air yang berlebihan.Pada hemodialisis, aliran darah yang penuh dengan
toksik dan sisa nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah tersebut di
bersihkan dan kemudian di kembalikan lagi ke tubuh pasien.
Terdapat tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu: difusi, osmosis, dan
ultrafiltrasi.
Toksin dan zat limbah di keluarkan melalui proses difusi dengan cara bergerak dari
darah yang memilki konsentrasi tinggi ke cairan yang konsentrasi rendah.
Air yang berlebihan akan di keluarkan dari tubuh melalui proses osmosis.
Pengeluaran air dapat di kendalaikan dengan menciptakan gradien tekanan dengan
kata lain, air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien)
ke tekanan yang loebih rendah (cairan dialisat).gradien ini dapat di tingkatkan
meleui tekanan negatif yang di kenal dengan ultrafiltrasi. Tekanan negatif ini di
terapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membran dan
memfasilitasi pengeluran air karena pasien tidak dapat mengekresikan ari kekuatan
ini
di
perlukan
untuk
mengeluarkan
cairan
hingga
tercapai
isovolemia(keseimbangan cairan).
Pertimbangan medikasi
Banyak obat yang dieksresikan seluruhnya atau sebagian melalui ginjal. Pasien yang
memerlukan obat-obatan harus di pantau dengan ketat untuk memastikan agar kadar
obat-oabatan dalam darah dan jaringan dapat di pertahankan tanpa menimbulkan
akumulasi toksik.