a) Dibidang Legislatif
Organisasi dibidang Legislatif seperti senat mahasiswa (SEMA) baik tingkat universitas
maupun fakultas.
b) Dibidang Eksekutif
Organisasi dibidang Eksekutif seperti dewan mahasiswa (DEMA) baik tingkat universitas
maupun fakultas, badan eksekutif mahasiswa (BEM) baik tingkat fakultas maupun jurusan,
himpunan mahasiswa jurusan (HM-J) dan lain-lain.
c) dibidang Yudikatif
seperti Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM)
Disamping itu ada tiga organisasi kegiatan yang hakikatnya bagian yang tidak
terpisahkan dari bidang eksekutif yakni Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik tingkat
universitas maupun fakultas seperti UKM Menwa, teater Eska dan lain lain.
Adapun organisasi ekstra yang lebih bergerak dalam pengembangan dan peningkatan
keritisme mahasiswa terhadap realita yang ada. Organisasi organisasi ini lebih banyak
melahirkan tokoh-tokoh caliber nasional, seperti Imam Nahrawi, menteri pemuda dan
olahraga dan lain-lain.
a) Minat Bakat dan Kegemaran (MBK)
Progam MBK ialah segala bentuk kegiatan penyuluhan dan pengembangan minat bakat
dan kegemaran mahasiswa. Dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan menumbuhkan
mahasiswa dalam apresiasi terhadap olahraga dan seni, pers kampus, pecinta alam, PMI,
dan kesenian. Kegiatan diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti, pekan
olahraga mahasiswa nasional (POMNAS), pramuka, kewirausahaan, ekspedisi alam dan
sebagainya.
b) Kesejahteraan dan kepedulian sosial
Dalam progam ini bertujuan untuk meningkatkan pengabdian mahasiswa ke masyarakat
dan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa, kecintaan kepada tanah air, kepada
lingkungan sekitar, kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bermartabat.
Seperti mengikuti bakti sosial, baik di dalam maupun diluar kampus.
3. Wawasan
Tingkat pemahaman tentang kemahasiswaan Secara rinci akan mencantumkan akurasi
kebijakan pengembangan kemahasiswaan. wawasan kemahasiswaan meliputi:
a) Pencermatan yang mendalam terhadap dunia kemahasiswaan akan sangat menentukan
pemahaman pengelola universitas terhadap permasalahan mendasar mahasiswa, khususnya
yang berkaitan dengan penetapan sasaran, strategi, dan progam pengembangan
kemahasiswaan di lingkungan universitas.
b) Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat indonesia yang maju, mandiri, dan
sejahtera lahir batin sebagai landasan menuju masyarakat utama, adil, dan makmur. Peran
tersebut menjadi penting dan strategis:
Melalui kegiatan penelitian dan keilmuan, menghasilkan berbagai pemikiran dan
konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia serta budaya indonesia.
Melalui pengembangan IPTEKS, menghasilkan rekayasa teknologi dan karya seni
yang ermutu sesuai dengan kebutuhan bangsa.
Lulusan perguruan tinggi yang profesional merupakan sumber daya manusia (SDM)
berkualitas yang diharapkan mampu melahirkan intelektual yang berintegrasi, manajer
handal, bahkan pemimpin masyarakat dan bangsa yang berwawasan luas dan
berkepribadian tangguh yang mampu menopang pembangunan bangsa saat memasuki
persaingan ketat antar bangsa.
Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis
maka perlu diberi peluang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan dirinya secara utuh
yaitu:
1) Mahasiswa memiliki kebebasan akademik dalam rangka pengembangan ipteks dan
sekaligus merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar.
2) Pembimbing kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan bukan
campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan senantiasa
berpegang pada prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa.
3) Mahasiswa senantiasa peka terhadap isu yang beredar di masyarakat dan diberi
peluang untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.
4) Mahasiswa memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang
lainnya.
Berdasarkan pokok-pokok pikiras diatas, maka pengembangan kemahasiswaan
merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab berbagai pihak
yang terkait.