Anda di halaman 1dari 4

Tahapan Dalam Komunikasi Terapeutik: Tahap Terminasi

Oleh Sekar Dwi Purnamasari (NPM: 1606955536)


Komunikasi Keperawatan Kelas A Program Ekstensi 2016
Komunikasi terapetik merupakan komunikasi yang terstruktur, menurut Stuart
(2013) dalam prosesnya proses komunikasi terapetik dibagi menjadi empat tahapan yaitu
tahap persiapan atau tahap prsainteraksi, tahap perkenalan atau tahap orientasi, tahap
kerja, dan tahap terminasi. Dalam kesempatan ini penulis hanya akah membahas tentang
tahap terminasi dalam komunikasi terapeutik.
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan antara perawat dank klien. Tahap
terminasi dibagi menjadi dua yaitu terminasi semantara dan terminasi akhir (Stuart, 2013).
Terminasi sementara adalah akhir dari setiap pertemuan antara perawat dan klien , setelah
terminasi ini dilakukan perawat akan bbertemu dengan klien sesuai dengan kontrak waktu
yang disepakati bersama. Sedangkan terminasi akhir dilakukan oleh perawat setelah
menyelesaikan seluruh proses keperawatan.
Tugas perawat dalam tahap terminasi menurut (Stuart, 2013) adalah :
1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dan interaksi yang telah dilakukan (evaluasi objektif).
Minta klien menyimpulkan tentang apa yang telah didiskusikan.
2. Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi
dengan perawat.
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. Tindak lanjut di
evaluasi dalam tahap orientasi pada pertemuan berikutnya.
Menurut Shives (2011), tujuan yang harus dicapai dalam tahap terminasi dari hubungan
terapeutik termasuk pada kemampuan klien untuk:
1. Mengidentifikasi kemajuan yang telah dilakukan oleh klien
2. Menampilkan kestabilan emosi
3. Mengatasi masalah dengan positif apabilaklien dihadapkan pada kondisi cemas, marah
atau konflik.
Sedangkan menurut Townsend (2009), dalam proses perpisahan atau terminasi akan ada
kemungkin timbul masalah yang menyebabkan proses terminansi terhambat atau
memanjang. Dalam fase terminasi di dalam komunikasi terapeutik perawat harus
meyakinkan realitas dalam dalam perpisaan yang dilakukan dan menolak manipulasi

berulang yang dilakukan oleh klien yang dapat menyebabkan proses ini terhambat atau
memanjang.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa tahap terminasi dilakukan
apabila tujuan yang telah disepakati telah tercapai. Perlu diperhatikan kemungkinan
adanya kemungkinan timbul masalah yang menyebabkan proses terminasi terhambat atau
memanjang, oleh sebab itu klien harus diyakinkan pada realitas dalam perpisahan. Apabila
dilakukan terminasi sementara perlu dilakukan evaluasi kembali pada setiap tahap orentasi
di pertemuan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G. (2013). Principle and practice of psychiatric nursing. (10th Edition). St Louis: Mosby.
Shives, L. (2011). Basic Concept of Psychiatric-Mental Health Nursing. (8th Edition).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Townsend, M. (2008). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of care in evidence-based
practice. Philadelphia: F.A. Davis Company.

http://dianratnaningsih.blogspot.co.id/
http://dianratnaningsih.blogspot.co.id/2010/05/tahap-tahap-komunikasi-terapeutik.html

Anda mungkin juga menyukai