Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

AV SHUNT DAN DOUBLE LUMENT PADA PASIEN HD

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

Topik Penyuluhan
Hari/ Tanggal Penyuluhan
Tempat Penyuluhan
Lama Penyuluhan
Sasaran
Metode
Media
Tujuan Umum

I. Tujuan Khusus

J. Kreteria Evaluasi

: AV Shunt dan Double Lument pada Pasien HD


: Jumat, 15 Januari 2016
: RST. Soepraoen
: 30 Menit
: Pasien dan Keluarga HD
: Ceramah dan tanya jawab
: Leaflet
: Pasien mampu mengetahui pentingnya AV Shunt
dan Double Lument pada Pasien HD
: 1. Sasaran mengerti dan memahami pengertian
AV Shunt dan Double Lument
2. Sasaran mengerti dan memahami manfaat
pemakaian AV Shunt dan Double Lument
: 1. Sasaran mampu menjelaskan kembali tentang
pengertian AV Shunt dan Double Lument
2. Sasaran mampu menjelaskan kembali manfaat
pemakaian AV Shunt dan Double Lument

K. Pokok Bahasan

: Pemakaian AV Shunt dan Double Lument pada


Pasien HD

L. Kegiatan
No.
1.

Waktu
5 Menit

2.

15 Menit

3.

10 Menit

Kegiatan Penyuluhan
a. Pembukaan
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
Penyampaian materi :
a. Pengertian AV Shunt dan Double Lument
b. Manfaat Pemakaian AV Shunt dan
Double Lument
a. Tanya jawab
b. Penutup
MATERI

A. Definisi AV Shunt dan Double Lument


Pengertian AV Shunt
Pada penderita gagal ginjal Stage 5 yang memerlukan cuci darah/
hemodialisa terus menerus dibutuhkan akses yang berguna untuk jangka

lama. Penusukan langsung pada pembuluh darah pada paha beresiko


perdarahan maupun terbentuknya pseudo aneurisma yang beresiko sewaktu
waktu pecah.

AV-shunt atau fistula AV adalah penyambungan pembuluh darah vena


dan arteri dengan tujuan meningkatkan aliran vena sehingga dapat dilakukan
kanulasi aliran darah ke mesin hemodialisa dengan kecepatan sekitar 200
cc/menit, 3 kali seminggu. Arteri membawa darah dari jantung ke tubuh,
sementara vena membawa darah dari tubuh kembali ke jantung.
Dokter bedah biasanya menempatkan fistula AV di lengan atau lengan
atas. AV Fistula dibuat didaerah selain pergelangan tangan , biasanya
didaerah siku yaitu antara Arteri Brachialis dan Vena Cefalica. Fistula AV
menyebabkan tekanan ekstra dan darah ekstra mengalir ke dalam vena,
sehingga vena tumbuh besar dan kuat. Pada dasarnya akses ini harus
dipersiapkan sebelum pasien menjalani hemodialisa sehingga hasil dari av
shunt ini baik, disamping mempermudah pemilihan arteri dan vena yang
sesuai. Tanpa akses fistula AV, vena tidak akan tahan dengan insersi jarum

berulang sehingga akan cepat rusak.


Syarat-syarat dilakukan operasi pembuatan AV-Shunt adalah:
Pembuluh Darah Vena
Ukuran vena yang dibuat minimal 2 mm
Vena sebaiknya lurus
Kondisi vena dalam keadaan baik, tidak ada trombus dan stenosis
Pembuluh Darah arteri
Ukuran minimal arteri 2 mm
Aliran pada arteri baik
Jika dilakukan pada pergelangan tangan harus dipastikan bahwa arteri ulnaris
penderita bagus

Pengertian Double Lument


Kateter double lumen adalah sebuah alat yang terbuat dari bahan plastic
PVC mempunyai 2 cabang, selang merah (arteri) untuk keluarnya darah dari
tubuh ke mesin dan selang biru (vena) untuk masuknya darah dari mesin ke
tubuh. Akses sirkulasi ini dipasang secara temporer pada vena jugularis
dan subclavia terdiri dari dua lumen untuk menghubungkan sirkulasi
darah (sirkulasi ekstraporeal) dengan tubuh (sirkulasi sistemik).

Sebuah kateter vena dimasukkan ke dalam vena di leher, dada, atau


kaki dekat pangkal paha, biasanya hanya untuk hemodialisis jangka pendek.
Kateter terbagi menjadi dua cabang pada bagian distal yang keluar dari
tubuh. Dua cabang tersebut ujungnya memiliki lubang yang dirancang untuk
menghubungkan dengan jalur yang membawa darah ke dialyzer dan yang
membawa darah dari dialyzer kembali ke tubuh.
Kateter vena tidak ideal untuk penggunaan jangka panjang. Dalam
penggunaan jangka panjang kateter dobel lumen, pasien bisa mengalami
pembekuan darah, infeksi, atau bekas luka yang menyebabkan pembuluh
darah menyempit. Namun, jika pasien perlu untuk memulai hemodialisis
segera, kateter vena akan bekerja selama beberapa minggu atau bulan
sampai dokter bedah dapat melakukan operasi akses jangka panjang dan
fistula AV atau AV graft memiliki waktu untuk dewasa.
B. Manfaat Pemakaian AV Shunt dan Double Lument

Manfaat AV Shunt
Rekomendasi fistula AV tidak lain adalah karena manfaatnya, antara lain:
Pada pembuluh darah yang dilakukan shunt , maka vena nya akan
melebar bisa 3 sampai 4 kali lipat dan volume darah yang mengalirinya
semakin besar sehingga memberikan aliran darah yang baik untuk
dialisis. Aliran darahnya tinggi dan memiliki sedikit komplikasi seperti

thrombosis.
Tahan lama, sehingga dapat digunakan bertahun-tahun.
Mengurangi kemungkinan terinfeksi atau menyebabkan gumpalan darah

daripada akses jenis lain.


Ada lebih dari satu vena yang dapat digunakan sebagai akses HD.
Aliran darah dapat ditutup dengan cepat dengan relatif mudah.
Sedangkan kerugiannya adalah memerlukan waktu cukup lama sekitar 6
bulan atau lebih sampai fistula siap dipakai dan dapat gagal karena fistula tidak
matur atau karena gangguan masalah kesehatan lainnya. Dengan operasi AVShunt sedini mungkin diharapkan juga pembuluh darah arteri dan vena belum
terkena komplikasi lebih lanjut dari penyakit seperti hipertensi dan diabetes
melitus yang dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tebal dan

mengalami diseksi
Manfaat Double Lumen
Penggunaan kateter vena

dobel

lumen adalah

untuk tahap awal

hemodialisis, manfaatnya antara lain:


Untuk melancarkan proses hemodialisa
Sabagai alternatif sementara sebelum AV Shunt bisa dipakai
Menghindari efek yang ditimbulkan oleh penusukan manual
C. Perawatan Double Lumen
Cara / tehnik perawatan kateter double lumen
1) Tujuan Perawatan Kateter Double Lumen
Adalah mencegah terjadinya infeksi, mencegah adanya bekuan darah di
selang kateter double lumen, kateter dapat digunakan dalam waktu tertentu
dan aliran darah menjadi lancar.
2) Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kateter double lumen
Adalah kebersihan kateter, kondisi kateter yang tidak tertekuk, rembesan
darah dari sambungan tutup kateter, kateter lepas atau berubah posisi, tanda
tanda peradangan dan keluhan pasien.
3) Prosedur perawatan kateter double lumen
a. Pengkajian
Kaji program medik

Kaji warna kulit disekitar lokasi pemasangan chateter double lumen,

apakah ada kemerahan.


Kaji daerah lokasi penusukan, apakah ada tanda-tanda phlebitis seperti

kemerahan, nyeri, bengkak


Monitor respon pasien

b. Perencanaan
Persiapan alat
Set steril (sarung tangan steril, kasa, pinset anatomis, 3 kom,doek
berlubang, tuffer)
Bethadine
Alcohol 70%
NaCl 0,9%
Sarung tangan disposable
Spuit 5 cc
Kain perlak (alas)
Plester
Persiapan klien
Menjaga privacy klien
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
Pelaksanaan
Perawat mencuci tangan
Memakai sarung tangan disposable
Dekatkan alat yang digunakan
Letakkan alas (perlak) di bawah kateter double lumen
Lepaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukkan balutan

tersebut ke dalam plastik kotor.


Lepaskan sarung tangan disposible
Buka set steril
Pakai sarung tangan steril
Isilah masing masing kom dengan betadin solution, alcohol 70 %.
Jika di unit hemodialisa menggunakan bromderm spray (alkohol dan

bethadine)
Lakukan desinfektan pada area kulit di sekitar lokasi penusukan (exit
site) dengan menggunakan alkohol 70% dan diulangi sampai kulit
bebas dari kotoran. Kemudian berikan desinfektan dengan bethadine

solution secara sirkuler dari arah dalam keluar.


Sekitar exit site, betroban salep lalu ditutup dengan kasa steril.

Berikan heparin pekat sesuai dengan anjuran yang tertera dalam

selang pada kateter double lumen (unit hemodialisa).


Kencangkan kateter double lumen dan tutup kateter double lumen

dan klem dalam posisi terkunci (unit hemodialisa).


Fiksasi kateter double lumen
Tutuplah seluruh kateter dengan kasa steril dan transparan dressing
Bersihkan alat-alat yang sudah terpakai
Cek kembali keadaan exit site dan kelancaran kateter
Lepaskan sarung tangan steril
Perawat mencuci tangan

(Fresenius Medical Care, Perawatan Catheter double lumen, 2008)


Evaluasi
Kaji respon klien : keluhan nyeri, ekspresi wajah
Monitor TTV
Monitor tanda-tanda peradangan, infeksi atau iritasi pada area
tusukkan
Monitor kondisi kateter : kelancaran, kondisi tertekuk, rembesan
Dokumentasi
Catat kondisi balutan dan kateter sebelumnya waktu perawatan
keluhan rasa tidak nyaman klien
TTV sebelum dan sesudah prosedur.

DAFTAR PUSTAKA
Borley, Neil R., Grace, Pierce A. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta:
Erlangga

National Kidney Disease Education Program. 2014. Vascular Access for


Hemodialysis. Bethesda: National Institute of Diabetes and Digestive and
Kidney Disease.
Fresenius Medical Care, Perawatan Catheter double lumen, 2008

Anda mungkin juga menyukai