Anda di halaman 1dari 20

TUGAS TANAMAN AIR

HYDRILLA (Hydrilla verticillata)


Kelas P2 Semester Ganjil 2016/2017

Disusun oleh :
Hermawan Dwi Maryanto

(135080200111056)

Ayu Agustin

(135080200111059)

Nugroho Jayanto

(135080200111070)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allat SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyajikan Tugas Makalah Tanaman Air
yang berjudul Hydrilla (Hydrilla verticillata). Di dalam makalah ini, disajikan
pembahasan tentang Hydrilla dengan pokok-pokok bahasan yang meliputi aspek
bioekologi, distribusi dan pemanfaatan tanaman air hydrilla.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan penulis, sudah berusaha
untuk teliti dalam pengerjaannya, namun dirasa masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
1.PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
2.PEMBAHASAN........................................................................................... 3
2.1 Bioekologi Hydrilla............................................................................. 3
2.1.1 Biologi Hydrilla................................................................................... 3
2.1.2 Ekologi............................................................................................... 8
2.2 Distribusi......................................................................................... 10
2.3 Pemanfaatan.................................................................................... 11
3. PENUTUP............................................................................................... 13
3.1Kesimpulan....................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tanaman Hydrilla (Hydrilla verticillata)
Gambar 2. Siklus hidup Hydrilla 5

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas tumbuhan air (macrophytes) adalah salah satu komunitas yang
memiliki peranan penting dan terdapat di sekeliling danau ini. Tumbuhan air
merupakan tumbuhan yang tinggal di sekitar air dan didalam air yang berfungsi
sebagai produsen penghasil energi pada suatu ekosistem (Odum dan Barrett,
2005). Produsen pada suatu ekosistem air tawar terdiri dari dua tipe yaitu, tanaman
bentik yang kebanyakan anggota Devisi Spermatophyta (tanaman berbiji) dan
fitoplankton atau tanaman hijau yang mengapung. Keberadaan tumbuhan air yang
hidup dengan baik akan menciptakan produktivitas perairan yang tinggi dan
menghasilkan keanekaragaman biota akuatik yang tinggi pula. Beberapa peranan
tumbuhan air yang sangat penting adalah sebagai produsen primer, sebagai habitat
biota, tempat perlindungan dan tempat menempel berbagai hewan dan tumbuhan
atau alga (Boyd, 1968 dalam Dewiyanti, 2012).
Disamping itu, tumbuhan air dapat juga sebagai daerah asuhan, padang
pengembalaan dan makan dari berbagai jenis ikan herbivora, hal ini terlihat dari
banyaknya larva-larva dan juvenil biota air yang ditemukan pada tumbuhan air.
Daun tumbuhan air yang lebat dan besar pada jenis tertentu akan memperlambat
air yang disebabkan oleh arus sehingga perairan di sekitarnya menjadi tenang.
Disamping itu, rimpang dan akar dapat menahan dan mengikat sedimen, sehingga
dapat menguatkan dan menstabilkan dasar permukaaan. Chambers (1970) dalam
Dewiyanti (2012), menegaskan bahwa tumbuhan air memiliki peranan yang penting
dalam struktur dan fungsi ekosistem perairan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah tentang tanaman air hydrilla ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana ciri-ciri tanaman Hydrilla ?
b. Bagaimana asal muasal tanaman Hydrilla ?
c. Dimana saja distribusi penyebaran Hydrilla ?
d. Apa saja pemanfaatan tanaman air Hydrilla ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah tentang tanaman air jenis Hydrilla ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui ciri-ciri tanaman air Hydrilla.
b. Mengetahui asal muasal tanaman Hydrilla.
c. Mengetahui distribusi persebaran tanaman Hydrilla.
d. Mengetahui pemanfaatan tanaman Hydrilla.

2. PEMBAHASAN
2.1 Bioekologi Hydrilla
2.1.1 Biologi Hydrilla
A. Identifikasi Hydrilla

Gambar 1. Tanaman Hydrilla (Hydrilla verticillata)


(Sumber : Hutauruk, 2014)
Klasifikasi tanaman Hydrilla menurut Tjitrosoepomo (1989) dalam Handoko dan
Yuni (2008) adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Class

: Monocotyledoneae

Order

: Helobiae (Alismatales)

Family

: Hydrocharitaceae

Genus

: Hydrilla

Species

: Hydrilla verticillata

Menurut Steenis dan Kruseman (1957) dalam Hutauruk (2014), klasifikasi dari
Hydrilla verticillata adalah:
Kingdom

: Plantae

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Hydrocharitales

Famili

: Hydrocharitaceae

Genus

: Hydrilla

Spesies

: Hydrilla verticillata (L. f.) Royle

Menurut Handoko dan Yuni (2008), bahwa Hydrilla (Hydrilla verticillata)


merupakan tanaman air yang hidup di kolam maupun danau yang airnya relatif jernih
atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki daun yang kecil berwarna hijau karena
mengandung klorofil. Untuk bertumbuhnya tanaman ini tidak terlepas dari pengaruh
cahaya yang dapat diterima pada tanaman tersebut yang digunakan untuk
berfotosintesis. Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang tumbuh terusmenerus, hidup berkoloni dan dapat tumbuh di permukaan air hingga kedalaman 20
kaki. Tanaman air Hydrilla verticillata dapat tumbuh bercabang-cabang dengan
banyak hingga mencapai permukaan air dimana percabangannya dapat menutupi
seluruh permukaan air. Tanaman air ini dapat dijumpai di danau, kolam, sungai
dengan kondisi air yang relatif jernih. Hydrilla verticillata memiliki akar berwarna
kekuning-kuningan yang tumbuh di dasar air dengan kedalaman sampai 2 meter.
Batangnya tumbuh dengan panjang 1 sampai 2 meter dengan 2 hingga 8 helai daun
yang tumbuh pada lingkar batangnya. Tiap-tiap daun memiliki panjang 5 sampai 20
mm dan 0,7 sampai 2 mm lebarnya dengan gerigi atau duri kecil disepanjang ujung
daun.
Menurut USDA Forest Service (2006), bahwa Hydrilla adalah tanaman air yang
tenggelam dari family Hydrocharitaceae, batang daun bercabang di permukaan air.
Daunnya bergerigi dengan panjang 0,75 inch dan lebar 0,2 inch. Bunga betina kecil
berwarna putih, terletak di ujung daun dan memiliki 6 kelopak, bunga jantan
berwarna hijau dengan bentuk seperti lonceng terbalik. Akarnya biasanya berwarna
putih namun terkadang berwarna coklat kemerahan seperti warna subtract tanah.
Ketika terkena cahaya matahari warna akar Hydrilla berwarna putih kehijauan
disebabkan oleh adanya klorofil.
B. Asal muasal dan Jenis Hydrilla
Menurut Department of Ecology State of Washington (2016), bahwa Hydrilla
pertama kali diperkenalkan ke Amerika Utara pada pertengahan hingga akhir tahun
lima puluhan oleh perdagangan akuarium yang ditemukan di perairan Afrika.
Setelah itu Hydrilla mudah menyebar melalui kegiatan berperahu,pelayaran dan
pakan unggas air. Mulai sejak itu Hydrilla menyebar ke seluruh penjuru dunia seperti
Eropa Timur, Australia, Asia dan Madagaskar.

Jenis Hydrilla
Menurut Rondonuwu (2014), Hydrilla adalah jenis tanaman air yang hanya

terdiri dari satu spesies. Meskipun beberapa ahli botani menyebut dengan beberapa
nama spesies yaitu : H. asiatica, H. japonica, H.lithuanica, dan H.ovalifolica. Hydrilla
verticillata memiliki rimpang putih kekuningan yang tumbuh di sedimen bawah air
sampai dengan kedalaman 2 m. Panjang batang yang tumbuh sekitar 1-2 m. Hydrilla
adalah tanaman produktif dalam air yang dapat tumbuh dengan cepat dan dapat
berkembang dalam air dari beberapa sentimeter sampai 20 meter.
Menurut Department of Natural Resources of Indiana (2009), nama ilmiah
Hydrilla ini terdiri dari kata Yunani "hydro" berarti "air" dan kata Latin "verticillus"
yang berarti "lingkaran". Tepat bernama, itu adalah tanaman air dengan daun yang
melingkar sekitar batang. Hydrilla adalah termasuk dalam family Hydrocharitaceae,
ini adalah satu-satunya spesies dari genus Hydrilla di dunia meskipun itu
menyerupai banyak spesies lain dalam familynya.
C. Siklus Hidup Hydrilla

Gambar 2. Siklus hidup Hydrilla


(Sumber : Google image, 2016)
Siklus hidup hydrilla dimulai dari spora yang tumbuh menjadi protonema.
Protonema tumbuh menjadi tumbuhan hidrillla. Tumbuhan hidrilla yang tumbuh
tersebut disebut gametofit karena menghasilkan gamet. Tumbuhan hidrilla memiliki
anteridium

(kelamin

jantan)

dan

arkegonium

(kelamin

betina).

Anteridium

menghasilkan sperma dan arkegonium menghasilkan ovum. Peleburan sperma dan


ovum menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit dan menghasilkan
spora.
D. Reproduksi Hydrilla
Reproduksi hydrila memiliki beberapa metode reproduksi. Didalam air,
fragmen atau akar dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke daerah yang baru.
Tunas yang terbentuk pada batang tanaman akan terputus dan terbawa air ke
daerah lain dan dapat menyebar menjadi tumbuhan baru. Hydrilla dapat
berkembang dan tumbuh dalam berbagai kondisi termasuk pada cahaya rendah, air
mengalir baik dangkal atau dalam. Oleh karena itu pertumbuhan hidrilla sangat
cepat. Struktur reproduksi hidrila terjadi secara vegetatif. Reproduksi vegetatif
merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri ) tanpa melewati proses peleburan
dua gamet. Artinya satu induk tanaman dapat memperbanyak diri menghasilkan
keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk.
Hydrilla dapat berupa monoecious atau berumah satu (bunga jantan dan
bunga betina pada tanaman yang sama) dan dioecious ( bunga jantan dan betina
pada tanaman yang berbeda). Hydrilla berumah akan menghasilkan bunga betina
dengan tiga kelopak tembus 10-50 mm panjang 4 - 8 mm dan lebar tiga sepal
keputihan. Mereka tumbuh melekat pada axils daun dan mengapung di permukaan
air. bunga jantan memiliki tiga putih untuk kelopak sempit merah panjang sekitar 2
mm dan tiga sepal putih, merah atau coklat sekitar 3 mm panjang 2 mm lebar.
Mereka juga terbentuk di axils daun, tetapi membebaskan tanaman ketika matang
dan mengapung ke permukaan air. Di permukaan bunga jantan mengusir serbuk sari
yang kemudian tertangkap oleh bunga betina. Di Amerika Utara, semua tanaman
dioecious adalah perempuan.
Hydrilla menyebar melalui rimpang bawah tanah dan di atas stolons tanah. Hal
ini juga merupakan propagul vegetatif disebut umbi-umbian dan turions. propagul ini
merupakan karakteristik unik untuk hydrilla antara Hydrocharitaceae. Turions adalah
tunas kompak diproduksi di axils daun atau, dalam kasus tanaman berumah satu,
pada tips batang. Mereka putus dari tanaman induk dan melayang atau menetap ke
bawah untuk tumbuh menjadi bibit baru. Mereka adalah 5 - 8 mm, hijau gelap dan

muncul berduri. Umbi yang turions bawah tanah yang terbentuk pada akhir rimpang.
Mereka adalah 5 - 10 mm panjang, dan biasanya putih atau kekuningan. Kedua jenis
hydrilla menghasilkan umbi-umbian dan turions dalam kelimpahan pada musim
gugur sebagai struktur musim dingin, tungau aktif. Umbi dapat tetap aktif belum
layak selama bertahun-tahun di sedimen. Bentuk berumah juga akan membuat umbi
di musim semi dan akan menghasilkan turions nondormant sepanjang musim tanam.
Hydrilla memiliki banyak cara yang efektif untuk propagasi. Hal ini dapat
tumbuh tanaman baru dari fragmen batang mengandung sedikitnya dua node atau
whorls daun. Fragmen dari rimpang dan mahkota akar juga dapat membentuk
tanaman baru. Berbagai berumah dapat mengatur benih yang layak. Namun,
kehadiran bibit tampaknya langka, sehingga produksi benih dapat menjadi sarana
minor reproduksi. Ciri-ciri yang paling mengganggu bagi manajer tanaman air adalah
umbi dan Turion produksi. Telah terbukti bahwa salah satu umbi dapat menyebabkan
produksi lebih dari 5.000 umbi baru per meter persegi. Umbi dan turions dapat
menahan lapisan es, pengeringan, konsumsi dan regurgitasi oleh unggas air, dan
herbisida. Bentuk berumah tampaknya menempatkan lebih banyak energi ke dalam
umbi dan Turion produksi dari bentuk dioecious, sehingga memiliki potensi yang
lebih besar untuk menyebar dengan cara ini.
Hydrilla juga memiliki beberapa adaptasi fisiologis dan morfologi yang
memungkinkan untuk outcompete vegetasi air asli.

Hal ini dapat tumbuh pada intensitas cahaya rendah dibandingkan tanaman
lain. Hal ini membuat sulit untuk menaungi keluar, dan memungkinkan untuk
tumbuh lebih lama pada siang hari.

Hal ini dapat menyerap karbon dari air lebih efisien dibandingkan tanaman
lainnya, sehingga dapat terus berkembang selama musim panas ketika
karbon dapat menjadi pembatas.

Hal ini juga dapat menyimpan fosfor tambahan, jadi ketika kurangnya nutrisi
ini membatasi pertumbuhan tanaman lain, hydrilla dapat menggunakan apa
yang telah disimpan.

Hal ini toleran terhadap berbagai kondisi air, meskipun kualitas air dan
densitas sedimen dapat mempengaruhi produksi umbi dan pertumbuhan.

Ini akan berkembang dalam air yang mengalir serta masih air. Penelitian
telah menunjukkan bahwa itu benar-benar tumbuh lebih cepat di air yang
mengalir.

Akan mentolerir salinitas hingga 9 -10 bagian per seribu, sehingga bisa
melanggar batas atas batas luar muara.
Hydrilla juga memiliki ketahanan hidup yang sangat baik dan strategi

penyebaran. Biji memainkan peran yang sangat kecil dalam penyebarannya, dan
memang sebagian populasi tidak menghasilkan biji sama sekali. Sebaliknya,
tanaman istirahat terpisah sangat mudah dan potongan-potongan kecil dari batang,
tidak lama lebih dari satu inci, dapat menghasilkan seluruh tanaman baru. Hydrilla
juga menghasilkan struktur survival khusus pada batang (disebut turions) dan
dalam sedimen (disebut umbi). The turions putus batang pada musim gugur dan
dapat melayang untuk jarak jauh sebelum tenggelam untuk menjadi individu baru.
Setiap umbi juga memproduksi individu baru, dan umbi tunggal dapat menyebabkan
produksi beberapa ratus dalam waktu satu musim tanam. Umbi dapat bertahan
hidup selama empat sampai tujuh tahun di sedimen sebelum tumbuh, bahkan jika
tidak ada air dalam waktu itu. Waktu kelangsungan hidup panjang umbi menciptakan
tantangan utama dalam memberantas tanaman.
Kecepatan Hydrilla untuk pertumbuhan juga mengesankan. Tanaman ini 9395% tersusun dari air, sehingga dapat membuat volume besar biomassa dengan
sangat sedikit sumber daya. Akibatnya, hal itu dapat tumbuh sangat cepat, dua kali
lipat biomassa setiap dua minggu dalam kondisi musim panas. Hydrilla tumbuh
sangat agresif dalam berbagai macam kondisi air dan suhu, sehingga beberapa
habitat yang aman dari itu.
2.1.2 Ekologi
A. Habitat Hydrilla
Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang hidup di kolam maupun danau
yang airnya relatif jernih atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki daun yang
kecil berwarna hijau karena mengandung klorofil. Untuk bertumbuhnya tanaman ini

tidak terlepas dari pengaruh cahaya yang dapat diterima pada tanaman tersebut
yang digunakan untuk berfotosintesis.
Hydrilla verticillata merupakan tanaman air yang tumbuh terus-menerus, hidup
berkoloni dan dapat tumbuh di permukaan air hingga kedalaman 20 kaki. Tanaman
air Hydrilla verticillata dapat tumbuh bercabang-cabang dengan banyak hingga
mencapai permukaan air dimana percabangannya dapat menutupi seluruh
permukaan air. Tanaman air ini dapat dijumpai di danau, kolam, sungai dengan
kondisi air yang relatif jernih.
B. Fisika Air
Suhu optimal bagi pertumbuhan hydrilla adalah 20-27 0C(68-81 o F) sedangkan
suhu maksimumnya adalah 30

C (86

F) (Kasselmann, 1995 dalam UF, 2016).

Hydrilla dapat tumbuh pada kedalaman lebih dari 20 ft.


Menurut Yeo, et al (1984) dalam ISC (2016) bahwa tanaman hydrila memiliki
toleransi terhadap kondisi cahaya rendah sehinnga mampu tumbuh di air hingga
kedalaman 7 m.
C. Kimia air
Faktor lingkungan abiotik secara garis besarnya dapat dibagi atas faktor
iklim, fisika dan kimia. Faktor fisika di air antara lain adalah temperature, cahaya,
kecerahan, arus dan daya hantar listrik. Adapun faktor kimia di air antara lain kadar
oksigen terlarut, pH, alkalinitas, kesadahan, BOD, COD, unsur unsure dan zat
organik terlarut, sedangkan faktor lingkungan biotik bagi organisme adalah
organisme lain yang juga terdapat dihabitatnya.
Hydrilla

merupakan

tumbuhan

tenggelam,

biasanya

berakar,

hidup

selamanya di air dengan panjang batang mencapai 9 m (30 kaki). Berasal dari
rimpang dan berujung dengan umbi kecil. Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi
terhadap salinitas (> 9-10ppt) dibandingkan dengan tanaman air lain yang terkait di
air tawar. Hydrilla mirip beberapa tanaman air lainnya, termasuk Egeria dan Elodea
(Lubis, 2013).

Berikut adalah contoh analisis kualitas air dan hubungannya dengan


keanekaragaman vegetasi akuatik Hydrilla verticilata di perairan Balige Danau Toba
dengan hasil sebagai berikut (Silalahi, 2009) :
N

Paramater

Hasil

o
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Oksigen terlarut (DO)


pH
Nitrat
Fosfat
BOD
COD

6,82 - 7,1 mg/l


7,1 - 7,4
0,25 0,47 mg/l
0,01 0,02 mg/l
0,67 1,42 mg/l
3,18 11,15 mg/l

Dari hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa pH, dan COD
berpengaruh nyata, sedangkan Nitrat sangat berpengaruh nyata terhadap
keanekaragaman vegetasi akuatik khususnya tumbuhan Hydrilla verticilata yang
terdapat di perairan Danau Toba.
2.2 Distribusi
Distribusi tanaman adalah kehadiran / penyebaran setiap organisme pada
suatu habitat. Dalam pola distribusi vegetasi di alam, salah satu hal penting yang
dapat membatasi pola dan daya penyebaran komunitas tumbuhan adalah
terdapatnya barrier, seperti gurun, pegunungan, gunung-gunung yang tinggi, lernbah
atau laut. Barier akan membatasi suatu wilayah dengan wilayah lainnya disertai
dengan lingkungan fisik, habitat atau iklim yang berbeda. Tetapi sering terdapat
sejurnlah jenis tumbuhan secara alamiah atau genetis mempunyai kemampuan
untuk tumbuh pada berbagai jenis habitat dengan kondisi iklim dan lingkungan yang
berbeda sama sekali.
Jenis tersebut pada umumnya secara genetis memiliki kemampuan
menyesuaikan diri secara potensial sehingga tumbuhan tersebut mempunyai pola
distribusi yang bersifat kosmopolit melalui seleksi alam atau mutasi. Pada ekosistem
darat atau ekosistem perairan, secara global atau setempat, pola distribusi atau
sebaran suatu organisrne secara fisiologis sangat dipengaruhi dan dibatasi oleh
berbagai faktor ekologi, seperti faktor fisik atau faktor abiotik dari lingkungannya,
seperti suhu, kelembaban, cahaya, pH, kualitas tanah, salinitas, atau kecepatan
arus.

10

Faktor pembatas yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi


dan distribusi tumbuhan menurut Brown dan Gibson (1983) dalam Harahap (2013),
antara lain adalah :
1.

Jenis tumbuhan karena jenis tumbuhan setempat cenderung mempunyai


reproduksi yang sesuai dengan kondisi setempat.

2.

Kepekaan dan sifat adaptasi tumbuhan terhadap spektrum cahaya.

3.

Preferensi tumbuhan terhadap sifat sifat fisik tanah.

4.

Ada dan tidak adanya jenis tumbuhan tertentu yang berhubungan erat
dengan

kemampuannya

menghadapi

gangguan

secara periodik

seperti

pencemaran atau banjir.


5.

Interaksi spesifik antara tumbuhan dengan tumbuhan atau antara tumbuhan


dengan hewan.
Menurut Lubis (2013), Hydrilla verticillata adalah jenis tanaman air yang

hanya terdiri dari satu spesies. Sehingga Hydrilla juga termasuk tanaman produktif
yang tumbuh dengan cepat dan dapat berkembang dalam air dari beberapa
sentimeter sampai 20 m. Hydrilla biasanya hijau, tapi karena sinar matahari menjadi
kuning atau coklat.
Tumbuhan Hydrilla asli dan hidup di perairan hangat hingga dingin dari Asia,
Afrika, Australia, dan tersebar di Eropa. Hydrilla berasal dari Afrika dibawa ke AS
sebagai tanaman akuarium. Kemudian tersebar luas di negara-negara selatan
Washington, Indiana dan Maine. Hydrilla kurang toleran dingin.
2.3 Pemanfaatan
Hydrilla verticillata sebagai sumber hara pada sistem budidaya kacang tanah.
Sebagai tumbuhan air Hydrilla verticillata mengandung beberapa unsur hara yang
penting sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pupuk organik yang berguna
untuk kegiatan pertanian. Menurut Tungka dan Rondo (1991) persentase kandungan
gizi dari Hydrilla verticillata adalah : 1,74 % protein; 0,54 % lemak; 1,82 % serat
kasar; 1,51 % abu; 3,97 % karbohidrat; dan 90,42 % air. Tanaman Hydrilla verticillata
dapat menurunkan kadar logam Cr dalam limbah penyamakan kulit hingga 95,85 %
dengan waktu penyerapan 8 hari. Penyerapan Cu dengan tanaman air jenis Hydrilla

11

verticillata cenderung meningkat sampai hari ke-15. Jadi Hydrilla verticillata juga
berfungsi sangat baik untuk penyerapan Cu pada suatu perairan yang tercemar
limbah.

Dampak Umum

H. verticillata bersaing dengan tanaman asli karena tumbuh ke permukaan


air dan membentuk tikar tebal yang menghambat masuknya cahaya matahari ke
tanaman lain, yang pada gilirannya dapat secara signifikan mengurangi tanaman air
dan keanekaragaman hayati hewan. Tikar padat juga mempengaruhi kegiatan
rekreasi. H. verticillata Selain mengganggu nelayan, perahu motor dapat menjadi
kusut dan daerah renang tersedak. H.verticillata sering menghambat saluran irigasi,
memperlambat pengendalian banjir kanal, menciptakan air tergenang yang menjadi
tempat berkembang biak nyamuk, dan padatan atau seresahnya bahkan dapat
menyebabkan banjir, dan mengubah kualitas air dengan menurunkan kadar oksigen
dan peningkatan pH dan suhu air.

12

3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang tanaman air Hydrilla ini adalah sebagai berikut :
1. Ciri-ciri tanaman air hydrilla adalah hidup di kolam maupun danau yang airnya
relatif jernih atau tidak keruh. Hydrilla verticillata memiliki daun yang kecil
berwarna hijau karena mengandung klorofil. , hidup berkoloni dan dapat tumbuh
di permukaan air hingga kedalaman 20 kaki. Hydrilla verticillata memiliki akar
berwarna kekuning-kuningan yang tumbuh di dasar air dengan kedalaman
sampai 2 meter. Batangnya tumbuh dengan panjang 1 sampai 2 meter dengan 2
hingga 8 helai daun yang tumbuh pada lingkar batangnya. Tiap-tiap daun memiliki
panjang 5 sampai 20 mm dan 0,7 sampai 2 mm lebarnya dengan gerigi atau duri
kecil disepanjang ujung daun.
2. Hydrilla pertama kali diperkenalkan ke Amerika Utara pada pertengahan hingga
akhir tahun lima puluhan oleh perdagangan akuarium yang ditemukan di perairan
Afrika.

Setelah

itu

Hydrilla

mudah

menyebar

melalui

kegiatan

berperahu,pelayaran dan pakan unggas air. Mulai sejak itu Hydrilla menyebar ke
seluruh penjuru dunia seperti Eropa Timur, Australia, Asia dan Madagaskar.
3. Distribusi tanaman adalah kehadiran / penyebaran setiap organisme pada suatu
habitat. Dalam pola distribusi vegetasi di alam, salah satu hal penting yang dapat
membatasi pola dan daya penyebaran komunitas tumbuhan adalah terdapatnya
barrier, seperti gurun, pegunungan, gunung-gunung yang tinggi, lernbah atau laut.
Barier akan membatasi suatu wilayah dengan wilayah lainnya disertai dengan
lingkungan fisik, habitat atau iklim yang berbeda. Tumbuhan Hydrilla asli dan
hidup di perairan hangat hingga dingin dari Asia, Afrika, Australia, dan tersebar di
Eropa. Hydrilla berasal dari Afrika dibawa ke AS sebagai tanaman akuarium.
Kemudian tersebar luas di negara-negara selatan Washington, Indiana dan
Maine. Hydrilla kurang toleran dingin.
4. Hydrilla verticillata sebagai sumber hara pada sistem budidaya kacang tanah.
Sebagai tumbuhan air Hydrilla verticillata mengandung beberapa unsur hara yang
penting sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pupuk organik yang berguna
untuk kegiatan pertanian.

13

3.2 Saran
Saran bagi penulisan makalah ini adalah dalam referensi tentang tanaman air
hydrilla dirasa sangat kurang, jadi sebaiknya dalam mencari referensi lebih serius
lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Departement of Ecology State of Washington. 2016. Non-native Invasive Freshwater
Plants Hydrilla.
www.ecy.wa.gov/programs/wq/plants/weeds/aqua001.html diakses
pada 20 September 2016
Dewiyanti, Irma. 2012. Keragaman jenis dan persen penutupan tumbuhan air di
ekosistem Danau Laut Tawar, Takengon, Provinsi Aceh. Jurusan

14

Budidaya Perairan, Koordinatorat Kelautan dan Perikanan,


Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh
Handoko, Papib dan Yunie Fajariyanti. 2008. PENGARUH SPEKTRUM CAHAYA
TAMPAK TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS TANAMAN AIR
Hydrilla Verticillata. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP
UNS.Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Nusantara PGRI
Kediri
Harahap, M. Rizki Helmi. MAKALAH. TUGAS EKOLOGI TANAMAN. DISTRIBUSI
TANAMAN. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hutauruk, Venny Ottessa. 2014. Pengaruh Ekstrak Segar Limut (Hydrilla Verticillata
L.) Danau Toba Terhadap Kadar Kolesterol Total Dan Gambaran
Mikrostruktur Aorta Mencit (Mus Musculus L.) Departemen Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara, Medan
Lubis, Winny Fahilla Risti. 2013. MAKALAH BIOLOGI UMUM REPRODUKSI
ASEKSUAL PADA TUMBUHAN. Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Medan. Medan.
Indiana

Department of Natural Resources. 2009. Hydrilla. Division of Fish and


Wildlife. 402 W. Washington St., Rm W273 Indianapolis

Invasive

Species

Compendium

(ISC).

2016.

Hydrilla

verticillata

(Hydrilla).

www.cabi.org/isc/datasheet/28170.
Odum, E.P., G. W. Barrett., 2005. Fundamentals of ecology. 5th Edition. Thomson
Learning, United State. 598 p.
Rondonuwu, Sendy B. 2014. Fitoremediasi Limbah Merkuri Menggunakan Tanaman
Dan Sistem Reaktor Jurnal Ilmiah Sains Vol. 14 No. 1, April 2014
Program Studi Biologi FMIPA Unsrat, Manado

15

USDA

Forest

Service.

2006.

Hydrilla

Invasive

http://www.na.fs.fed.us/fhp/invasive_plants

Plants

website:

Forest Health Staff,

Newtown Square.Diakses pada 20 September 2016


University of Florida (UF). 2016. Center for Aquatic and Invasive Plants. Institute of
Food and Agricultural Sciences.
Silalahi, Juliana. 2009. Analisis Kualitas Air dengan Keanekaragaman Vegetasi
Akuatik di Perairan Balige Danau Toba. Sekolah Pasca Sarjana.
Universitas Sumatera Utara. Medan.

16

Anda mungkin juga menyukai