Anda di halaman 1dari 4

INTOKSIKASI JENGKOL

EPIDEMIOLOGI
Menurut
penyelidikan
yang
dilakukan
oleh
Sadatum
dan
Suharyono,perbandingan antara penderita anak laki-laki dan perempuan adalah 9 :
1.Umumnya kasus keracunan jengkol ditemukan pada saat musim jengkol berbuah.
Kerentanan seseorang terhadap asam jengkol.
Pada anak angka kejadian tertinggi didapat antara umur 4-7 tahun. Penderita
termuda berumur 1,5 tahun. Umumnya kasus keracunan jengkol ditemukan pada
saat musim jengkol berbuah. Pada penyelidikan yang dilakukan oleh Moenadjat
Wiratmaja dkk., ternyata tidak semua pemakan jengkol akan mengalami
keracunan. Timbulnya keracunan tidak tergantung dari jumlah biji jengkol yang
dimakan dan apakah jengkol itu dimakan mentah atau dimasak terlebih dahulu.
Demikian juga tidak ada hubungan dengan muda atau tuanya biji jengkol yang
dimakan. Van Veen dan Hyman berkesimpulan bahwa timbulnya keracunan
tergantung dari kerentanan seseorang terhadap asam jengkol.
ETIOLOGI & PATOGENESIS
Asam jengkolat (Djengkolic acid) adalah asam amino yang mengandung
sulfur. Adanya unsur sulfur ini menyebabkan asam jengkolat dapat menghasilkan
bau yang kurang sedap. Asam jengkolat adalah amfoter, dapat larut dalam asam
atau alkali. Bentuk kristal asam jengkolat seperti jarum halus dengan bagian tajam
di kedua sisi.
Asam jengkolic mengandung sulfur non-protein asam amino alami nan
ditemukan dalam biji djenkol kacang-kacangan jengkol (Archidendron jiringa) dari
Asia Tenggara. Senyawa ini terdiri dari dua radikal sistein dihubungkan oleh
sebuah kelompok metilen antara sulfurs. Ini ialah racun bagi manusia, terutama
menyebabkan nefrotoksisitas.
Toksisitas asam djenkolic pada manusia muncul dari kelarutan di bawah
kondisi asam setelah konsumsi. Asam amino presipitat menjadi kristal nan
menyebabkan iritasi mekanis dari tubulus ginjal dan saluran kemih, sehingga
gejala seperti ketidaknyamanan perut , nyeri pinggang, kolik parah, mual, muntah,
disuria, hematuria gross, dan oliguria,

GEJALA
Gejala yang timbul disebabkan oleh hablur (kristal) asam jengkol
yangmenyumbat traktus urinarius.

Keluhan pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah memakan
jengkol.

Keluhan yang tercepat 2 jam dan yang terlambat 36 jam sesudah memakan
biji jengkol.
Umumnya penderita akan merasa nyeri perut, kadang-kadang disertai
muntah, adanya serangan kolik dan perasaan nyeri pada waktu berkemih.
Volume air kemih juga berkurang bahkan sampai terjadi anuria. Kadangkadang terdapat hematuria. Nafas dan urin berbau .
Umumnya penderita menceritakan bahwa setelah memakan beberapa biji
jengkol, ia akan merasa nyeri perut, kadang-kadang disertai muntah, adanya
serangan kolik dan perasaan nyeri pada waktu berkemih.
Volume air kemih juga berkurang bahkan sampai terjadi anuria. Kadangkadang terdapat hematuria. Nafas dan urin berbau jengkol.
Pada anak gejala yang sering didapat ialah infiltra urin pada penis, skrotum,
yang dapat meluas sampai di daerah suprapubik dan region inguinal.
DIAGNOSA
Kriteria Diagnosa
Makan jengko
Adanya gejala : sakit perut, muntah-muntah, sakit pinggang, sakit waktu
kencing, urin sedikit atau tidak ada, urin merah atau keluar cairan putih waktu

kencing
Mulut dan nafas berbau jengkol.
Ditemukan kristal jengkol (putih) diuretra.
Kadang-kadang ditemukan infiltrat urin di sekitar penis / skrotum.
Kadang-kadang disertai dengan tana gagal ginjal akut.

PEMERIKSAAN LABOR
Kristal asam jengkol seperti sapu lidi dalam sediment urin, pH urin, fungsi
ginjal, elektrolit, keseimbangan asam basa dan cairan .Pada pemeriksaan urin
dengan mikroskop dapat ditemukan hablur asam jengkol berupa jarum runcing
yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan atau berupa roset. Hablur ini tidak
selalu ditemukan pada urin anak dengan keracunan jengkol sebab hablur ini cepat
menghilang apabila urin disimpan.
Menurut Djaeni (1967) hablur tersebut terbentuk pada peralihan alkali ke
asam atau sebaliknya. Ureum pada keracunan jengkol dapat normal atau sedikit
meninggi kecuali pada anak dengan anuria kadar ureum meninggi. Diagnosis
keracunan jengkol tidak sukar ditegakkan. Umumnya orang tua penderita sendiri
menceritakan bahwa setelah beberapa jam makan biji jengkol timbul gejala dan
keluhan.
TATALAKSANA
Tujuan : membuang kristal asam jengkolat.
Gejala penyakit ringan (muntah, sakit perut/pinggang saja) penderita tidak
perlu dirawat, cukup dinasehati untuk banyak minum serta memberikan
natrium bikarbonat saja. Bila gejala penyakit berat (oliguria, hematuria,
anuria dan tidak dapat minum) penderita perlu dirawat dan diberi infus
natrium bikarbonat dalam larutan glukosa 5%.
Dosis untuk dewasa dan anak 2-5 mEq/kg berat badan natrium bikarbonat
diberikan secara infus selama 4-8 jam.
Antibiotika hanya diberikan apabila ada infekI sekunder.
Penigkatan aliran urin dengan hidrasi dan diuretik untuk membuang asam
jengkolat.
Pada anuria yang tidek berespon dengan konservatif, intervensi bedah
dengan kateter diperlukan.
PROGNOSA

Pada umumnya prognosis baik,walaupun ada juga penderita yang meninggal


dunia sebagai akibat gagal ginjal akut. Pada keracunan ringan akan hilang dalam
1-2 hari. Sedangkan paada keracunan berat angka mortalitas menignkat 6 %.

Anda mungkin juga menyukai