OLEH :
ARTYANI PUTRI BINTA
NIM 113.0007PR
PENDAHULUAN
Terapi hiperbarik mempunyai riwayat yang tidak tetap. Ruangan di Eropa pada
abad sembilan belas lebih digunakan sebagai spa oleh orang-orang kaya dan modis dari
pada sebagai modalitas pengobatan medis untuk mendiagnosa penyakit tertentu.
Dilanjutkan penelitian Paul Bert, Al Behnke, dan Ite Boerma et al. yang
mengembangkan dasar pemikiran ilmiah pada manfaat klinis ilmu kedokteran
hiperbarik. Terlepas dari eksploitasi, pasien-pasien Midwest sebagai penggemar
Profesor Orville J. Cunningham pada tahun 1920, oksigen hiperbarik tidak lagi "seperti
obat untuk suatu penyakit" tetapi sebuah ilmu pengetahuan dasar terapi hiperbarik.
Di awal tahun 1962, komite dikejutkan oleh Divisi Ilmu Pengetahuan medis dari
Akademi Nasional Ilmu Penetahuan (National Academy of Science) menetapkan
Dewan Penelitian Nasional yang merupakan sebuah komite untuk mengevaluasi
kemanjuran terapi hiperbarik.
Pada tahun 1967, Lembaga Kesehatan Hiperbarik dan bawah laut didirikan.
Merupakan lembaga oganisasi internasional yang mendorong pertukaran intelektual
informasi mengenai fisiologi, penyelaman, dan pengobatan klinik hiperbarik. Pertemuan
ilmiah merangsang presentasi makalah untuk ulasan, dan hasilnya diterbitkan dalam
jurnal of undersea and hyperbaric medicine.
Dengan desakan dari keduanya, komunitas penggalang dana dan rekan-rekan
medis mereka, lembaga mempublikasikan laporan utama komite Terapi Oksigen
Hiperbarik pada tahun 1977. Tak bisa dipungkiri kenyataan ilmiah tentang kegunaan
dari oksigen hiperbarik untuk diagnosa yang telah ditetapkan. Dalam hal ini komite
mengulas diagnosa potensial untuk 13 indikasi yang disetujui.
Drs. Med. R. Riyadi S., Phys selama 15 menit diharapkan bisa memahami dan mampu
mempraktekkan dalam terapi di chamber.
C.
METODE
: 1. Ceramah
2. Tanya jawab
E..
MEDIA
F.
Waktu
2 Menit
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan :
Kegiatan Peserta
Alat penyuluhan
Menjawab salam,
Memperkenalkan
diri,
3
Proses :
Menjelaskan pada pasien dan keluarga
8 menit
Memperhatikan
dan menyimak
Evaluasi :
3 menit
Menjawab dan
memberikan
pertanyaan
Proses:
2 menit
Memperhatikan
dan menjawab
salam
G.
EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Pasien hadir di tempat
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Lakesla Drs. Med. R. Riyadi
S., Phys
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
4
MATERI PENYULUHAN
1.
Pengertian
1.
Kesehatan hiperbarik
Mempelajari masalah kesehatan akibat pemberian tekanan lebih dari 1 atm
dalam RUBT .
2.
memberikan tekanan > 1-3 atmosfir absolut didalam Hyperbaric chamber (RUBT).
3.
1.
2.
3.
4.
Fisiologi HBO
1.
Dalam darah
2.
a.
b.
Dalam plasma
a.
5.
b.
c.
d.
Aman
2.
Nyaman
3.
Tidak menyakiti
4.
Fisiologis
5.
6.
samping
6.
1.
Misalnya : penyakit dekompresi, keracunan gas CO, dan tes toleransi oksigen bagi
penyelam
2.
Misalnya: diabetes melitus, stroke, luka bakar, osteomyelitis, cangkok kulit/jaringan dan
lain lain.
3.
Kebugaran
7.
Mekanisme Kerja
1.
Hiperoksigenisasi
a.
b.
OHB membuat O2 bebas dlm plasma >>, kadar O2 dlm jaringan disekitar
pembuluh darah >>.
2.
3.
c.
d.
Neovaskularisasi
a.
b.
c.
d.
Efek Antimikroba
a.
c.
d.
f.
some antibiotic
g.
HBO inhibits the exotoxin production such as, alpha and theta toxin of
C. perfringen
4.
Vasokonstriksi
5.
8.
1.
Indikasi
a.
b.
1)
2)
Keracunan CO
3)
4)
5)
Penyakit dekompresi
6)
7)
Anemia
8)
Abses intrakranial
9)
10)
Osteomyelitis
11)
12)
13)
Luka bakar
1)
c.
2)
3)
4)
5)
6)
Tuli mendadak
7)
8)
Luka bakar
9)
Sindrom Meniere
10)
11)
12)
Osteomyelitis kronik
13)
Patah tulang
14)
15)
16)
Ileus paralitik
17)
Resusitasi kardiopulmoner
18)
Udem otak
19)
2)
3)
4)
10
5)
7)
8)
2.
Kontra Indikasi
a.
Mutlak
Untreated Pneumothorax
b.
3.
4.
Relatif
1)
2)
3)
4)
5)
Demam tinggi
6)
Penyakit keganasan.
7)
Optic Neuritis
8)
Kehamilan
Komplikasi
a.
b.
Temporer Myopia
c.
Kejang karena O2
d.
Klaustrofobia
Efek Samping
11
a.
Mual
b.
Keringat
c.
Batuk
d.
Sakit dada
e.
Kedutan
f.
Tinitus
DAFTAR PUSTAKA
12