Fluida
Nama
NIM
: 201310410311193
Kelas
: Farmasi D
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya
makalah mengenai Fluida ini dapat teselesaikan. Ucapan terima kasih kepada teman-teman
yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk pembuatan makalah ini. Selain
dukungan, teman-teman juga telah banyak memberikan banyak bantuan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas fisika dasar. Semua dikerjakan untuk
memudahkan mempelajari Fluida untuk ke depannya. Fluida merupakan ilmu fisika yang
erat hubungannay dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, oleh sebab itu pelajaran fisika
dasar mengenai fluida dapat memberikan informasi tambahan dan banyak wawasan bagi
masyarakat luas.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusuun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
Daftar ISi
2
Pendahuluan
................................................................................................................. 4
.............................................................................................................. 6
Definisi Fluida
.................................................................................................................6
............................................................................................................................ 21
Daftar Pustaka
22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Fluida merupakan ilmu fisika yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia
sehari-hari. Fluida yang biasa ada dalam kehidupan sehari-hari merupakan kelompok
fluida dinamis.
kehidupan manusia. Oleh karena itu fluida menjadi slah satu bab dalam fisika dasar
yang perlu dipelajari agar dapat mengetahui bagaimana konsep fluida yang kita
gunakan selama ini. Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang terus menerus
berubah bentuk apabila mengalami tegangan gesar fluida tidak mampu menahan
tegangan geser tanpa berubah bentuk. Kendatipun demikian ada bahan-bahan seperti
oli, cat, ter dan larutan polimer yang menunjukkan karakteristik entah zat padat atau
fluida tergantung dari tegangan geser yang dialami.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud fluida itu ?
1.2.2 Bagaimana pengaruh fluida dalam kehidupan sehari-hari ?
1.2.3 Apa saja manfaat konsep fluida bagi kehidupan?
1.3
Tujuan Kegiatan
1.3.1 Mengetahui definisi mengenai fluida
1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan konsep fluida dalam kehidupan sehari-hari.
1.3.3
Mengetahui apa saja hal yang menggunakan konsep fluida dan cara
pengaplikasiannya.
1.4
Manfaat Penulisan
1.4.1 Untuk Siswa
Untuk memberikan pengetahuan mengenai fluida serta pemanfaatannya
dalam kehidupan.
1.4.2 Untuk Guru
Makalah mengenai fluida mampu digunakan sebagai referensi tambahan
dalam pengajaran kepada siswa dan mampu meberikan tambahan wawasan.
1.4.3 Untuk Masyarakat
Makalah ini dapat memberikan manfaat agar masyarakat mengetahui apa
yang dimaksud dengan fluida mengetahui apa saja alat yang selama ini
menggunkan konsep fluida sehingga dapat memberikan wawasan dan
tambahan pengetahuan.
1.5
Hipotesis
Keberadaan fluida dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui dari alat-alat yang kita
gunakan selama ini yang ternyata tanpa disadari menggunakan konsep fluida. Dengan
itu dapat diketahui bahwa sebenarnya fluida memang telah menjadi bagian dari
sebuah kehidupan manusia untuk memudahkan melakukan sesuatu hal, namun
pengaplikasiannya selama ini belum banyak diketahui.
BAB II
KERANGKA TEORI
5
Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia
setiap saat meskipun sering tidak disadari.
2.2 Aliran pada Fluida
Ditinjau dari jenis aliran,dapat diklasifikasikan menjadi aliran laminar dan aliran
turbulen.
Aliran fliuida dikatakan laminar jika lapisan fluida bergerak dengan kecepatan
yang sama dan dengan lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang.
Karena aliran fluida pada aliran laminar bergerak dalam lintasan yang sama
maka aliran laminar dapat diamati. Partikel fluida pada aliran laminar jarang
dijumpai dalam praktek hidrolika. Dapat dikatakan bahwa aliran laminar di
tandai dengan tidak adanya ketidak beraturan atau fluktuasi di dalam aliran
fluida.
Aliran turbulen adalah gerakan fluida tidak lagi tenang dan tunak (berlapis
atau laminar) melainkan menjadi bergolak dan bergejolak (bergolak atau
turbulen). Pada aliran turbulen partikel fluida tidak membuat fluktuasi tertentu
dan tidak memperlihatkan pola gerakan yang dapat diamati. Aliran turbulen
hampir dapat dijumpai pada praktek hidrolika.
Dan diantara aliran laminar dan turbulen terdapat daerah yang dikenal
dengan daerah transisi.
Untuk menganalisa kedua jenis aliran ini diberikan parameter tak berdimensi
yang dikenal dengan nama bilangan Reynolds (Giles. V, 1984) sebagai
berikut:
Re = . D . v /
Dimana :
Re
=
r
=
m
=
D
=
v
=
Bilangan Reynolds
massa jenis (kg/m3)
viskositas dinamis (N.s/m2)
Diameter (m)
kecepatan aliran (m/s)
Sedangkan aliran Uniform dapat diartikan sebagai suatu keadaan aliran yang
tidak berubah diseluruh ruang. Kedua defenisi ini sering dipakai pada keadaan
aliran turbulen dan biasanya dianggap aliran steady yang berarti aliran steady
rata-rata.Demikian pula aliran uniform berarti uniform rata-rata.
2.3 Pembagian Fluida
Fluida Statis
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida
tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya
geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak
sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak
dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain
yang mengakibatkan air tersebut bergerak.
Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang
memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari
permukaan sampai dasar sungai.
Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang
sehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan
gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang
massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar
merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu tidak mengalir
(dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya
melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaranputaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida
dinamis ini.
Besaran-besaran dalam fluida dinamis
8
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t
Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang
sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum
kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
9
volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang
sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan
dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v
g = percepatan gravitasi
h
= ketinggian air
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan
di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.
10
Keterangan:
= massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F = Gaya angkat pesawat (N)
Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada
ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada
tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan
lama kelamaan akan menyembur keluar.
2.4 Sifat-Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada
dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa
jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah
pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut
tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu yang besar jauh lebih berat
daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara
kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih
11
ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta
merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume.
Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada
benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
= massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Bahan
Air
1,00
Gliserin
1,26
Aluminium
2,7
Kuningan
8,6
Baja
7,8
Perak
10,5
Benzena
0,9
Platina
21,4
Besi
7,8
Raksa
13,6
Emas
19,3
Tembaga
8,9
Es
0,92
Timah Hitam
11,3
Etil Alkohol
0,81
Udara
0,0012
2. Tegangan permukaan
Mari kita amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat
terapung di permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan
permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekulmolekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah
molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan
cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini
menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila
12
bawah
permukaan
cairan.
molekulnya
saling
tolak
menolak.
sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda
jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat
menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi
antara partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel
airnya. Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan
kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut
kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan lebih besar daripada sudut
kontak air dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair
dengan pipa.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa
dinyalakan.
b. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah
berikut ini :
a. Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah.
b. Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke
atas sehingga dinding rumah lembab.
4. Viskositas
14
Fluida Newtonian
Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan
sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan
gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Definisi ini
memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpa dipengaruhi
gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida
Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.
non-Newtonian
15
fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini akan
terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada
material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida nonNewtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida
tampak "lebih tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida nonNewtonian yang kesemuanya memiliki properti tertentu yang berubah pada
keadaan tertentu.
Persamaan pada fluida Newtonian
Konstanta yang menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier
dikenal dengan istilah viskositas. Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida
Newtonian adalah:
di mana
adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida
adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas
adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran
Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada
temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada
fluida. Jika fluida bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh
bagian fluida, persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat
kartesian) adalah
di mana
ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth
vi adalah kecepatan pada arah ith
xj adalah koordinat berarah jth
Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida nonNewtonian.
2.6 Tekanan Dalam Fluida
Misalkan kita sedang berendam di dalam air, apa yang kita rasakan? Seolaholah air menekan seluruh tubuh kita yang bersentuhan dengan air. Tekanan ini
semakin besar apabila kita masuk lebih dalam ke dalam air. Fenomena apa yang ada
dibalik peristiwa ini. Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa fluida
memberikan tekanan terhadap benda yang berada di dalamnya. Pengertian ini
16
diperluas menjadi tekanan pada fluida tergantung pada ketebalannya atau lebih
tepatnya kedalamannya. Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang juga merupakan
bentuk dari fluida. Maka udara juga akan memiliki tekanan seperti definisi di atas.
Tekanan udara kita anggap sama untuk ketinggian tertentu di atas bumi namun untuk
ketinggian yang sangat tinggi di atas permukaan bumi besarnya menjadi berbeda.
2.7 Fluida Elektro Reologi
Mungkin, yang pertama kali melakukan percobaan pembuatan dan penerapan
cairan fluida yang merespon kondisi luarnya adalah Pak Winslow pada tahun
1940. Kenapa saya awali dengan mungkin? Sebab ide atau niatan membuat
fluida pintar ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu. Lalu Pak Winslow lah yang
berhasil melakukan percobaan pembuatannya. Kebanyakan fluida elektro-reologi
merupakan dispersi dari partikel dielectric yang tersuspensi pada non-conducting
liquid (cairan yang bersifat bukan konduksi, alias tidak mampu hantar listrik).
Mudahnya, anda punya partikel (bulet kecil-kecil) dari bahan dielectrik kemudian
dicampur dengan cairan tak mampu hantar listrik, misal silicone-oils, hingga sifat
campuran seperti suspensi. Itulah fluida elektro-reologi. Yield stress, tegangan
geser, yaitu gaya luar yang diperlukan untuk menggeser fluida tersebut, dari
keadaan diam kemudian mengalir. Fluida elektro-reologi mula-mula mempunyai
nilai yield stress relatif kecil. Namun ketika medan listrik dari luar diaplikasikan,
nilai yield stress-nya menjadi meningkat dengan drastis, alias susah untuk
mengalir. Mekanisme yang sering digunakan untuk menjelaskan fenomena ini
adalah ketika medan listrik luar (ordenya sekitar kV/mm) diaplikasikan kepada
fluida elektro-reologi, menimbulkan efek dipole (pe-dua-kutub-an) dari dielektrik
partikel yang tersuspensi dalam cairan tsb. Berubahnya sifat dialektrik partikel
hingga mempunyai kutub ini menyebabkan partikel kecil-kecil saling mendekat
satu sama lainnya, sesusai sifat kutub masing-masing.
Kini, aplikasi dari fluida elektro-reologi telah mempunyai pangsa pasar tersendiri,
diantaranya:
- controllable valve and shakers
- controllable machinery and engine mount
- controllable clutch and brakes
- controllable dampers
17
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya fluida merupakan suatu konsep yang berhubungan dengan
kehidupan manusia dalam memudahkan melakukan beberapa hal yang sering
dilakukan dalam kehidupan.
3.2 Saran
Pahamilah mengenai konsep fluida karena hal ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi kehidupan dan tentunnya kita kan mendapat banyak pengetahuan
mengenai alat-alat yang kita gunakan, sehingga tidak hanya memakai alatnya
saja namun juga mengerti konsep yang mengiringi fungsi kerja alat tersebut.
20
Daftar Pustaka
1.
fisikadedek.blogspot.com/2013/05/fluida-statik-dan-dinamis.html
2.
muhnabil.wordpress.com/.../definisi-fluida-dan-jenis-jenis-aliranfluida/
3.
21