Makalah 2 MRP
Makalah 2 MRP
(MATERIAL REQUIERMENT
PLANNING)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode
Material Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang
bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan
kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam mengatasi
kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya dependen dan
menjamin tercapainya produksi akhir. Material Requirement Planning muncul pada
tahun 60an oleh Oliver Weight yang berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama
kali diterapkan di Toyota Company Jepang.
Banyaknya metode dalam manajemen material yang dapat digunakan untuk
menentukan waktu dan volume pengadaan material, mengharuskan para pengambil
keputusan harus menguasai setiap metode pengadaan material dalam manajemen
material, mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap metode serta dapat menggunakan
metode yang tepat sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Salah satu metode didalam
manajemen material adalah Material Requirement Planning (MRP) yang pada mulanya
adalah suatu metode pemesanan material, maka pada saat ini metode tersebut telah
digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan terhadap fungsi manajemen.
Material requirement planning juga merupakan konsep dari suatu mekanisme untuk
menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Material Requirement Planning.
2. Mengetahui tujuan dari Material Requirement Planning
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Material Requirement Planning
4. Mengetahui Input, Proses, dan Output dari Material Requirement Planning
5. Perbedaan MRP dan OPP
6. Komponen Komponen MRP
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Material Requirment Planning
Perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu
teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam
proses perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada
itemitem tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand). Ada 4 kemampuan
yang menjadi ciri utama dari sistem MRP yaitu:
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan.
B. Tujuan Material Requirment Planning
Secara umum, sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai
berikut :
1. Pengendalian Persediaan. Menjaga tingkat persediaan pada tingkat minimum, tetapi
dapat memenuhi permintaan pada saat dibutuhkan
2. Penjadwalan Produksi. Menentukan dengan tepat, jadwal pembuatan item-item
3. sebagai timbangan yang bertugas menyeimbangkan kebutuhan dnegan kemampuan
penyediaan dari setiap item
4. memberi indikasi apabila terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan
kemampuan
5. Meningkatkan efisiensi. MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah
persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih
baik sesuai dengan Jadwal Induk Produksi (JIP).
Dengan demikian terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan MRP (Material
Requirements Planning), yaitu :
1. Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat
2. Kapan pekerjaan harus selesai atau material harus tersedia agar Jadwal Induk
3.
4.
5.
6.
1. Tersedianya JIP, yaitu suatu rencana produksi yang menentukan jumlah dan waktu
suatu produk akhir harus tersedia
2. Setiap item dari produk harus memiliki identifikasi yang jelas dan unik, yang
berguna untuk komputerisasi
3. Struktur produk pada saat perencanaan harus sudah jelas
4. Catatan mengenai sekarang dan yang direncanakan harus ada
D. Kelebihan dan Kelemahan Material Requirement Planning
1. Kelebihan
a. Kemampuan memberi harga lebih kompetitif
b. Mengurangi harga penjualan
c. Mengurangi Inventori
d. Pelayanan pelanggan yang lebih baik
e. Respon terhadap permintaan pasar lebih baik
f. Kemampuan mengubah jadwal induk
g. Mengurangi biaya setup
h. Mengurangi waktu menganggur
i. Memberi catatan kemajuan sehingga manager dapat merencanakan order
j.
k.
l.
m.
n.
2. Kelemahan
Problem utama penggunaan sistem MRP adalah integritas data. Jika terdapat
data salah pada data persediaan, bill material data/master schedule kemudian juga
akan menghasilkan data salah. Problem utama lainnya adalah MRP systems
membutuhkan data spesifik berapa lama perusahaan menggunakan berbagai
komponen dalam memproduksi produk tertentu (asumsi semua variable). Desain
sistem ini juga mengasumsikan bahwa "lead time" dalam proses in manufacturing
sama untuk setiap item produk yang dibuat.
E. Input, Output Material Requirement Planning
1. Input MRP
a. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan
skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang
demand
yang
bersifat
2. Pemesanan
dilakukan
untuk
selalu tersedia
2. Pemesanan dilakukan apabila titik
pemesanan kembali tercapai, atau
waktu pemesanan kembali tercapai
3. Besar
pesanan
dihitung
persediaan
H. Komponen Komponen MRP
1. GR ( Gross Requirement = Kebutuhan kotor )
Total permintaan dari suatu item atau bahan baku untuk masing-masing
periode waktu.
a.
dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik
atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses
perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada itemitem
tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand). Ada 4 kemampuan yang menjadi
ciri utama dari sistem MRP yaitu:
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan.