Endang L Achadi PDF
Endang L Achadi PDF
Endang L. Achadi
Departemen Gizi Kesmas, FKM UI
Disampaikan pada: Kursus Penyegar Ilmu Gizi, yang diselenggarakan oleh
PERSAGI, di Yogyakarta, 25 November 2014
Jendela
Kritis
Perkembangan
Janin
8 minggu
pertama
sejak
pembuahan
terjadi
pembentuk
an semua
cikal bakal
organ tubuh
Perkembangan
penting sebagian
organ berlanjut
sampai akhir
kehamilan
Perkembang
an penting
sebagian
organ
berlanjut
sampai
kira-kira
2 tahun
pertama
kehidupan
Pembentukan
sistem syaraf
Contoh:
Puncak synaptic overproduction di bagian kortex visual terjadi
pada usia kira-kira 4 bulan postpartum, diikuti dengan
pengurangan secara bertahap sampai pertengatan-akhir usia
pra-sekolah, dimana pada saat ini densitas synapsis sama
dengan dewasa
Mekanisme
Terjadinya?
Developmental Plasticity
(plastisitas pada periode perkembangan)
Konsep Mismatch
Respons janin thd perubahan gizi ibu (melalui
mekanisme developmental plasticity), menyebabkan
bayi membutuhkan lingkungan yg sama dengan saat
dalam kandungan
Apabila lingkungan pasca-salin berbeda (kurang saat
dalam kandungan, dan berlebih setelah lahir), maka
akan menyebabkan situasi Mismatch antara apa yg
sudah dipersiapkan oleh janin dalam kandungan
(kekurangan) untuk menghadapi situasi pasca-salin
(berlebih), sehingga meningkatkan risiko terjadinya
PTM
Cleal, et al. PNAS, May 29, 2007 vol. 104 no. 22 9529-9533
BB Ibu
Prahamil
rendah
Ibu Pendek
Gangguan Gizi
pada Masa
Janin dan Usia
Dini
Dampak
Jangka Pendek
Dampak
Jangka Panjang
Perkembangan Otak
Kemampuan
Kognitif &
Pendidikan
Pertumbuhan
(IUGR)
Metabolic
Programing
Stunting/
Pendek
Hipertensi
-Diabetes
-Obesitas
-PJK
-Stroke
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Ibu:
Placenta:
Janin:
Bayi/Anak:
Membuat
telur/ovum
cucunya
Mendonas
ikan gen
Melepaskan telur;
Menyediakan zat
gizi/makanan;
Mempengaruhi
plasenta;
Melahirkan bayi;
Memberi makan
bayi;
Menstimulasi bayi;
Memberi makan
anak
Mentranspo
rtasikan zat
gizi;
Memproduk
si hormon;
Mengeluark
an buangan
Membuat
plasenta;
Mengambil
zat gizi;
Membuat
organ;
Bertumbuh
Makan
makanan;
Bertumbuh
Kerentanan
thd penyakit
khronik,
kanker dan
infeksi
Bapak:
Mendonasikan gen
Perkembangan 1000 hari
Fetal
Undernutrition
Developmental
Plasticity
Mismatch
-lingkungan gizi pre &
postnatal;
-< 2 thn & sesudahnya
Fetal
Overnutrition
Gaya Hidup
Faktor genetik
Risiko PTM
Peran Gen
Dari studi Helsinki Birth Cohort Study (HBCS)
Seseorang yang merupakan carrier Pro12Ala (alanine) atau
Ala allele dari PPAR -2 gene, mempunyai suatu efek
protective thd konsentrasi cholesterol HDL , walaupun dia
mengalami BBLR
Ma, RCW and JCN Chan. International Journal of Gynecology and Obstetrics 104 (2009)
S42-S45.
Keduanya
mempunyai
IMT 22.3,
tetapi %
lemak
tubuhnya
berbeda:
9.1% vs
21.2%
Bukti Epidemiologis
Global
Perbedaan tingkat
sekolah:
- laki-laki 1.6 tingkat
(26%) lebih rendah pd
kelompok yg stunting
parah dibandingkan yg
stunting ringan
- perempuan 1.3
tingkat (26%) lbh
rendah
Perbedaan antara 2
ekstrim:
-Pendapatan pada
laki-laki $903 (23%)
lebih rendah
- Perempuan $656
(43% ) lebih rendah
Pertumbuhan
dan
Fungsi
Kognitif
Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective. Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
Hasil
studi di
Hertford
shire Inggris
PTM
Hubungan antara hambatan pertumbuhan
janin, yg direpresentasikan oleh BBLnya,
dg risiko yg lebih tinggi u/ terjadinya
coronary heart disease (CHD), stroke,
hypertension dan type 2 diabetes semakin
meyakinkan
Barker, DJP
Human
Growth and
Cardiovascu
lar Disease.
2008
Gizi Kurang/Underweight
Kurus/Wasting
15
25
22.1
14.7
19.5
20
14.5
18.4
18.1
16.5
13.9
14
13.6
15
13.7
13.4
13.5
13
13
13
10
5
12.5
12
Q1
Q1
Q2
Q2
Q3
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5 Total
Total
Q1
Q1
Q2
Q2
Q3
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5
Total
Total
Prevalensi Overweight,
diantara Balita kuintil 1 (termiskin) cukup tinggi
perbedaan
16
Overweight
14
antara yg
12
termiskin dan
10
terkaya tdk
terlalu besar
8
Overweight
bukan lagi
masalah pola
makan saja
Sumber: Atmarita/
Riskesdas 2007
6
4
2
0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Total
45
Prevalensi Stunting
diantara Balita
kelompok termiskin
sangat tinggi,tapi
pada kelompok
terkaya juga tinggi,
perbedaan antara
kuintil 1 dan 5
sekitar 10%
(Riskesdas 2007)
Sumber: Atmarita/
Riskesdas 2007
40.5
40
38.9
37.2
36.8
34.1
35
30.3
30
25
20
15
10
5
0
Q1
Q2
Q1
Q2
Q3
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5
Total
Total
190.0
180.0
180.0
170.0
160.0
150.0
WHO
2005
140.0
130.0
Anak laki-laki
Indonesia
190.0
200.0
170.0
160.0
150.0
WHO
2005
140.0
130.0
120.0
120.0
110.0
110.0
100.0
100.0
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Umur (thn)
Perempuan
Anak perempuan
Indonesia
5 6 7 8 9 10111213141516171819
Umur (thn)
Prevalensi
Hypertensi
berdasarkan
kuintil
kekayaan,
Riskesdas
2007
Perbedaan Q1
(kelompok termiskin)
dan Q5 (kelompok
terkaya) hanya 2.5%
(30,5% vs 33%)
Prevalensi CVD
(Penyakit
Jantung
Koroner)
berdasarkan
kuintil
kekayaan,
Riskesdas 2007
25
23.2
19.9
20
16.8
15
1.6
18.8
17.8
1.7
1.4
1.2
15
1
0.8
10
1.1
0.8
1.2
1.1
0.9
0.6
0.4
0.2
0
0
Q1
Q1
Q2
Q2
Q3
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5
Total
Total
Obesitas Central
Q1
Q1
Q2
Q2
Q3
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5
Diabetes
Total
Total
Prevalensi Stroke
pada kuintil termiskin
cukup tinggi
9.3
8.7
9
8
7.7
7.9
Q2
Q3
8.3
7
6
5
Perbedaan antara
kuintil terkaya dan
termiskin tidak begitu
signifikan
4
3
2
1
0
Q1
Q1
Q2
Q3
Q4
Q4
Q5
Q5
Total
Total
Pedoman
Perencanaan
Program Gerakan 1000 HPK
Menjelaskan mekanisme
kerja
dan
langkahlangkah dalam penyusunan
perencanaan
program
berkaitan dengan Gerakan
1000 HPK.
Digunakan
oleh
para
perencana
di
tingkat
nasional dan daerah, baik
pemerintah
maupun
pemangku
kepentingan
lainnya
dalam
rangka
menyusun perencanaan dan
penganggaran
untuk
mendukung Gerakan 1000
HPK.
50
Kesimpulan
Masalah Gizi di Indonesia menggambarkan masalah
yang dimulai sejak usia dini kehidupan
Implikasi permasalahan jangka panjang terbukti dengan
tingginya PTM pada kelompok Miskin dan
rendahnya kinerja akademis siswa Indonesia
Beban keluarga, masyarakat dan pemerintah di masa
mendatang sangat tinggi
Dapat dikatakan bahwa Indonesia berada dalam
Keadaan Situasi Daurat Gizi
Terima kasih