MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
mata kuliah Bahasa Indonesia
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I
Pendahuluan
.(3)
1.1
Latar
Belakang
..(4)
1.2
Tujuan
...(4)
BAB II
Pembahasan
(5)
2.1
Pengertian
EYD.(5)
2.2
Ruang
Lingkup
EYD
(6)
2.3
Pemakaian
Huruf
..(7)
2.4
Pemenggalan
Kata
(9)
2.5
Nama
Diri
.(10)
2.6
Penulisan
Huruf
...(12)
BAB III
Penutup
..(26)
Daftar
Pustaka
...(27)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
yang berjudul Ejaan Yang Disempurnakan ini membahas mengenai
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan huruf, kata dan
tanda baca sebagai sarananya.
Dalam penulisan makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Saya sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita.
Akhir kata, saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah
ini terdapat banyak kesalahan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain
digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan
pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk
dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial
secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa
berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan
penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu
kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di
gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan
Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika
berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di
sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya
diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat
sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik
dan benar.
1.2 Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini yaitu :
BAB 2
5
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara
menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan
tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan
pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja
adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata;
sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih
luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk,
terutama
dalam
bahasa
tulis.
Keteraturan
bentuk
akan
harus
dipatuhi
oleh
setiap
pengemudi.
Jika
para
dengan
ejaan
sekarang,
perhtaikan
Ejaan Republik
Disempurnakan
(Ejaan Soewandi)
(1901-1947)
(EYD)
(1947-1972)
(mulai 16 Agustus
2.2
1972)
khusus
chusus
choesoes
Jumat
Djumat
Djoemat
yakni
Jakni
jani
huruf
membicarakan
masalah
yang
(1)kata dasar
(6)
dari
(2)kata turunan
dan sang
(3)kata ulang
(8) partikel
(4)gabungan kata
(9) singkatan dan akronim
(5)kata ganti kau, ku, mu, dan nya
(10)
angka
dan
lambang bilangan.
4) Penulisan unsur serapan membicarakan kaidah cara
penulisan unsur serapan, terutama kosakata yang berasal
dari bahasa asing.
5) Pemakaian tanda baca (pugtuasi) membicarakan teknik
penerapan kelima belas tanda baca dalam penulisan. Tanda
baca itu adalah
(1)Tanda titik (.)
(2)Tanda koma (,)
(3)Tanda titik koma (;)
(9)
tanda seru (!)
(10) tanda kurung (())
(11)
tanda kurung
siku ([ ])
(4)Tanda titik dua (:)
(12)
tanda petik
ganda ()
(5)Tanda hubung (-)
(13)
()
(6)Tanda pisah (--)
(7)Tanda elipsis ()
penyingkat ()
(8)Tanda tanya (?)
2.3 Pemakaian Huruf
1) Abjad, Vokal dan Konsonan
Abjad bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf sebagai
berikut. Perhatikan lafal setiap huruf.
Huruf
Aa
Bb
Cc
Dd
Ee
Ff
Gg
Lafal
[a]
[be]
[ce]
[de]
[e]
[ef]
[ge]
Huruf
Jj
Kk
Ll
Mm
Nn
Oo
Pp
Lafal
[je]
[k]
[el]
[em]
[en]
[o]
[pe]
Huruf
Ss
Tt
Uu
Vv
Ww
Xx
Yy
Lafal
[es]
[te]
[u]
[fe]
[we]
[eks]
[ye[
8
Hh
Ii
[ha]
[i]
Qq
Rr
[ki]
[er]
Zz
[zet]
26
huruf
itu,
dalam
bahasa
Indonesia
juga
khusus, akhir
ng
ngilu, bangun
ny
nyata, anyam
sy
syair, asyik
= vkvk
anyam = vkvk
ngilu = kvkv
syair = kvkv
Huruf diftong
Ai
Au
Oi
Di Akhir
Pandai
harimau
amboi
mulai
dilafalkan
[mulai]
bukan
[mulay]
namai
dilafalkan
[namai]
bukan
[namay]
bau
dilafalkan
[bau]
mau
dilafalkan
[mau]
bukan
[baw]
bukan
[maw]
dengan
berpedoman
pada
EYD,
khususnya
cara
Singkatan
AC
ACC
CV
MTQ
RCTI
TV
TVRI
WC
kata
ada
vokal
yang
berurutan,
a-u-la
sa-u-da-r-a
am-bo-i
tidak
dipenggal.
(lihat
juga
keterangan
3) Jika suatu kata terdiri dari atas lebih dari satu unsur dan
salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain,
pemenggalan dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu
atau (2) pada unsur gabungan itu sesuai dengan kaidah
1a,1b,1c dan 1d di atas.
misalnya :
bio-grafi, bi-o-gra-fi
foto-grafi, fo-to-gra-fi
intro-speksi, in-tro-spek-si
2.5 Nama Diri
Cara penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat,
jalan, sungai, gunung, dan nama lainnya) harus mengikuti EYD,
kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi
adat, hukum, atau sejarah.
Contoh pemakaian biasa :
Rumahnya di Jalan Pajajaran No.5.
Ia berkantor di Jalan Budi Utomo.
Contoh pemakaian dengan pertimbangan khusus :
Pamanku dosen Institut Agama Islam Banten, Serang
Perkumpulan Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908.
Untuk penggunaan huruf x berlaku ketentuan khusus
sebagai berikut.
(1)Untuk penulisan nama diri, unsur kimia, istilah ilmu
pengetahuan, dan lambang dalam matematika, lambang
huruf yang dipakai adalah x.
Misalnya ;
Alex, Mexico, Texas (nama diri)
Xenon, xantat (nama unsur kimia)
Sinar-x, (istilah ilmu pengetahuan )
X1, x2, (lambang dalam matematika)
(2)Untuk penulisan kata-kata biasa yang bukan nama diri,
lambang huruf yang dipakai adalah ks. Perhatikan
penulisan dibawah ini.
Penulisan yang salah
export
extra
complex
taxi
telex
ekstra
kompleks
taksi
teleks
(9)
(10)
(11)
(12)
Yoedi
Yoedhy
Yoedhie
Yoedy
Ejaan Republik
Suhardjo
Abdullah Tjut
Bagja Waluja Djati
Djoni Hutasuhut
Nji Aju Sunji
EYD
Suharjo
Abdullah Cut
Bagja Waluya Jati
Joni Hutasuhut
Nyi Ayu Sunyi
pribadi,
namun
hendaknya
menulis
nama
harus
13
- Wakil Presiden
14
Suharti
Jakarta
Nyonya
Atin
- Jl. Serayu
mayor jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur
nama orang.
Misalnya :
- Bibit Slamet Riyanto
- Chandra Hamzah
- Syamsul Hidayat
- Ues Kurni
- hari Natal
- Perang Badar
- tahun Hijriah
- tarikh Masehi
15
hari Lebaran
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya :
-
bangsanya.
Perlombaan
senjata
membawa
risiko
pecahnya
perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai nama geografi;
Misalnya :
- Laut Jawa
- Selat Sunda
- Asia Tenggara
- Teluk Jakarta
- Serang
- Danau Toba
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah
geografi yang tidak dipakai menjadi unsur nama diri.
Misalnya :
-
berlayar ke teluk
menyeberangi
selat
- mandi di kali
- pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
geografi yang dipakai sebagai nama jenis.
Misalnya :
- garam inggris
- pisang ambon
- gula jawa
- kacang bogor
10.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
unsur
nama
negara,
lembaga
pemerintahan
dan
16
Misalnya :
-
kerjasama antara
menurut undang-
11.
Undang-Undang
Rancangan Undang-
Undang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
Lain ke Roma.
Bacalah majalah Sastra dan Bahasa.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum
13.
Perdata
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
sastra
Tn
= tuan
Ny
= nyonya
Prof
= profesor
Sdr = saudara
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
manggis
adalah
Garcinia
mangostana
18
(Kedua kalimat
ini dibangun
Buku itu sudah saya baca.
dengan
B. Kata Turunan
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai
dengan kata dasarnya.
Misalnya :
Bergerigi ketetapan
sentuhan
Gemetar
mempertanyakan
terhapus
2) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata,awalan atau
akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahului.
Misalnya :
Diberi tahu, beritahukan
Bertanda tangan, tanda tangani
Berlipat ganda, lipat gandakan
3) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan
mendapat
awalan
dan
akhiran
sekaligus,
kata
unsur
Melipatgandakan
C. Bentuk Ulang dan Kata Ulang
Bentuk ulang dan kata ulang ditulis secara lengkap
dengan menggunakan kata tanda hubung.
Misalnya :
Anak-anak, berjalan-jalan, biri-biri,
buku-
istilah
khusus,
unsur-unsurnya
ditulis
terpisah.
Misalnya :
duta besar, kerja sama, kereta api cepat,
meja tulis, orang tua, rumah sakit, terima
kasih, mata kuliah.
2) Gabungan kata, termasuk
istilah
khusus
yang
karena
barangkali,
belasungkawa,
darmabakti,
kilometer,
barangkali,
beasiswa,
bumiputera,
daripada,
halal-bihalal,
manakala,
kacamata,
matahari,
olahraga,
radioaktif, saputangan
4) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai
dalam
kombinasi,
gabungan
kata
itu
ditulis
serangakai.
20
Misalnya :
Adibusana,
anatakota,
caturtunggal,
konposer,
dasawarsa,
biokimia,
inkonvensional,
mahasiswa,
multilateral,
narapidana,
neokolonialisme
mancanegara,
nonkolesterol,
paripurna,
prasangka,
purnawirawan, tunawisma
Jika bentuk terikat oleh kata yang huruf awalnya
kapital, diantara kedua unsur kata itu dituliskan tanda
hubung (-).
Misalnya :
non-Asia
neo-Nazi
E. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya
Kata ganti ku dan kau sebagai bentuk sigkat dari kata
aku dan engkau, ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
aku ..
ku
..
engkau
ambil
kau
..
= kaubawa, kauambil
Misalnya :
Bolehkah aku ambil jeruk ini satu ?
Kalau mau, boleh engkau baca buku itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut ini.
Bolehkah kuambil jeruk ini satu?
Kalau mau, boleh kaubaca buku itu.
Kata ganti ku dan mu sebagai bentuk singkat dari aku
dan
kamu,
ditulis
serangkai
mendahuluinya.
.. kamu
mu
.. aku
ku
Kata
ganti
nya
selalu
=
=
=
=
dengan
kata
yang
kata
yang
sepeda kamu
sepedamu
rumah aku
rumahku
ditulis
dengan
mendahului.
nya
= bukunya
Misalnya :
Bolehkah aku pakai sepeda kamu sebentar?
Sepedamu lebih kokoh dari sepedaku.
21
yang
mengikutinya.
Misalnya :
Salah
Sikecil
Sipemalu
Sangdiktator
Benar
Si kecil
Si pemalu
Sang
Sangkancil
diktator
Sang
kancil
H. Partikel
1) Partikel -lah dan -kah ditulis serangkai dengan kata
yang mendahulinya.
Misalnya :
Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
Siapakah tokoh yang menentukan radium?
2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
Misalnya :
22
juga
akan
dicobanya
disingkat
no.
ibidem
disingkat ibid.
halaman
disingkat hlm.
b. Bila menyingkat dua kata, dipakai dua titik .
23
Misalnya :
loco citato disingkat
opere citato
loc. cit.
disingkta
op. cit.
a.n.
PT
Perusahaan Dagang
disingkat
Comannditaire
disingkat
PD
Venootschap
CV
Amerika Serikat
disingkat
AS
c. Bila menyingkat tiga kata atau lebih, pada akhir
singkatannya dipakai satu tanda titik.
Misalnya :
dan kawan-kawan
disingkat
dkk.
yang akan datang
disingkat
yad.
dan lain-lain
disingkat dll.
atas nama beliau disingkat anb.
Akan tetapi singkatan nama diri yang terbentuk
dari gabungan huruf awal kata yang disingkat,
ditulis tanpa titik.
Misalnya :
BUMN
DKI
BPS
RCTI
Indonesia)
d. Penulisan lambang kimia, singkatan satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang tidak di ikuti
titik.
Misalnya :
Au
aurum
24
TNT
trinitrotoleun
cm
centimeter
KVA
kilovolt-ampere
Kg
kilogram
Rp (5.000,00)
(lima ribu) rupiah
(2)Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf
awal kata atau gabungan suku kata dari deret kata
yang disingkat. Akronim dibaca diperlakukan sebagai
kata. Ada tiga ketentuan dalam penulisan akronim.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dari deret kata yang disingkat, seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya :
FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik)
ISPA (Infeksi
Salurana
Pernafasan
Atas)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku
kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata, huruf awalnya ditulis dengan huruf kapital
dan tidak diakhiri oleh tanda titik.
Misalnya :
Bappenas (Badan
Pembangunan Nasional)
Kadin
Perencanaan
Industri)
Sespa
(Sekolah
Staf
dan
Pemimpin Administrasi)
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata yang disingkat,
seluruhnya ditulis dengan huruf kecil (lower case).
Misalnya :
radar
radio detecting and ranging
rapim
rapat pimpinan
rudal
peluru kendali
J. Angka dan Lambang Bilangan
1) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan
nomor. Dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau
Romawi.
Misalnya :
25
Angka Arab
: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9
Angka Romawi
IX, X
L (50), C (100), D (500), M
(1000)
2) Angka
digunakan
untuk
menggunakan
(i)
ukuran
panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu, (iii) nilai
uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya :
19 meter
4 ons
9 hektar
65 liter
30 meenit 5 jam
USS 3.50
500
Yen
Y500
3) Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya :
Jalan Sentosa III No. 152
Rumah Susun Perumnas Klender, Blok F2, No.
10
4) Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan
dan ayat kitab suci.
Misalnya :
Bab X, Pasal 5, halaman 354
Surat Annisa: 9
5) Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan
sebagai berikut.
a. Bilangan utuh
Misalnya :
Dua belas
12
Dua puluh dua
22
Dua ratus dua puluh dua
222
b. Bilangan pecahan
Misalnya :
Setengah
Tiga perempat
Misalnya :
lihat Bab II, Pasal 5 dalam bab ke-2 buku itu
7) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga
susunan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya :
Lima puluh orang tewas akibat bencana alam
itu.
Bukan : 50 orang tewas akibat bencana itu.
Pak Yayat mengundang 500 orang tamu.
Bukan : 500 orang tamu diundang Pak Yayat.
BAB 3
PENUTUP
Pada
dasarnya
masyarakat
kita
telah
memahami
akan
tetapi
dalam
pelaksanaannya
seringkali
28
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk
Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke-16, revisi (3).
Jakarta : Diksi Insan Mulia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD &
Indonesiaan. Jakarta. : KawanPustaka
Novia, Windi._____. Kamus
Surabaya: Kashiko Press
Lengkap
Seputar
Kebahasa-
Bahasa
Indonesia.
29