Review Kasus Nike
Review Kasus Nike
pemimpin dalam biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi
tersebut. Selain itu, produk yang ditawarkan harus dirasakan sebanding dengan
yang ditawarkan oleh para pesaing, atau paling tidak diterima oleh para pembeli.
Tujuan dari cost-leadership strategy adalah untuk mencapai efisiensi melalui
penekanan biaya tidak langsung dan economies of scale.
Walaupun Nike saat ini telah menjadi perusahaan yang terkenal di dunia,
fungsi marketing sangatlah penting. Fungsi marketing menurut David J. Rachman
(dalam Kotler dan Amstrong, 2001) untuk mengumpulkan informasi pasar
tentang kebutuhan konsumen, mengembangkan rencana pemasaran, dan
menetapkan harga. Selain itu, marketing bertujuan untuk mengkomunikasikan
produk terbaru dan dapat menentukan segmentasi dari produk. Pemasaran
segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan
barang dan jasanya secara lebih efisien dalam membidikkan produk dan jasa.
Perusahaan juga dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan
menyesuaikan harga, produk, dan program komunikasinya bagi segmen-segmen
yang telah dipilih. Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk
mensegmentasi pasar, adalah:
- Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbedabeda sperti negara bagian, wilayah, maupun kota.
- Pendapatan
- Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
- Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan,
atau tanggapan suatu produk.
Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, perusahaan
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai
kepada konsumen dan menerima imbalan yang maksimum atas perhatian
kepada kebutuhan pelanggan.
Beberapa persyaratan agar segmentasi efektif :
Terukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen-segmen yang telah
ditetapkan bisa diukur. Contohnya, ada sekitar 32,5 juta orang Amerika yang
kidal. Akan tetapi sedikit sekali produk yang ditujukan pada segmen itu, karena
tidak ada data demografi mengenai jumlah mereka.
Dapat dijangkau : segmen-segmen pasar tersebut dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
Substansial : segmen pasar cukup besar atau cukup menguntungkan untuk
dilayani secara efektif.
Dapat dibedakan : segmen yang dibidik adalah secara konseptual dapat
dibedakan dan menanggapi secara berbeda program dan elemen-elemen bauran
pemasaran.
Dapat dilakukan tindakan tertentu : program-program yang efektif dapat
didesain untuk menarik perhatian dan melayani segmen-segmen yang ada.
Iklan yang masuk dalam salah satu media marketing, juga dapat membentuk
brand-image perusahaan. Image apa yang diinginkan oleh perusahaan ketika
konsumen melihat produk yang ditawarkan. Dari awal Nike telah menggunakan
atlet internasional dari berbagai cabang olahraga sebagai model iklan, melalui
iklan ini konsumen menangkap image yang dibentuk dan diinginkan oleh
perusahaan. Dan akibat dari pembentukan image ini yang tetap dipertahankan
hingga saat ini, maka konsumen selalu mengaitkan produk Nike dengan sesuatu
yang berbau olahraga.
Henry Assael (1983) menyatakan bahwa stimuli marketing adalah salah satu alat
komunikasi yang didisain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan
komponennya seperti kemasan, isi, dan penampilan fisik merupakan stimuli
primer. Disain komunikasi yang ditampilkan untuk mempengaruhi konsumen
seperti penggunaan kata, gambar, dan simbol yang dikaitkan dengan produk
merupakan stimuli sekunder. Cara yang efektif untuk mengkomunikasikan stimuli
sekunder adalah melalui konsep produk. Konsep produk adalah gabungan dari
keunggulan produk yang dapat memenuhi kebutuhan beberapa kelompok
konsumen. Elemen yang mendominasi dalam strategi marketing adalah
bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah produk.
Dalam berbisnis, tingkat persaingan sangat diperlukan. Persaingan memiliki
manfaat antara lain, membuat banyak perusahaan retailer berlomba untuk
memaksimalkan produk yang mereka miliki dan membuat kemajuan dalam
perusahaan. Dengan adanya tingkat persaingan yang tinggi, maka akan
berdampak pada pekerja. Jika perusahaan memutuskan untuk mengikuti
persaingan, maka haruslah memperhatikan kesejahteraan pekerja dan
lingkungan perusahaan. Karena jika tidak, perusahaan secara cepat atau lambat
bisa saja kehilangan pekerjanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan bagi pekerjanya antara lain
pengembangan sumber daya manusia untuk memaksimalkan efektivitas individu
sehingga produktivitas meningkat. Dilakukan dengan cara memberikan umpan
balik langsung terhdap kinerja karyawan, tujuan kerja yang jelas, kontrol yang
tidak ketat, memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas, komunikasi dua arah,
dan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan untuk mengurangi adanya
kekecewaan dalam menjalani pekerjaan.
Partisipasi pekerja dalam manajemen perusahaan juga diperlukan, agar tidak
ada perbedaan pandangan ketika perusahaan memutuskan sebuah keputusan.
Partisipasi ini memiliki fungsi melindungi kepentingan karyawan, terjadi
kerjasama yang baik antar perusahaan dan karyawan, sistem kontrol bagi
karyawan dan perusahaan. Bentuk partisipasi karyawan dalam manajemen
antara lain perundingan secara kolektif, pengambilan keputusan bersama,
konsultasi, dan berbagi informasi yang terkait dengan perusahaan.
Kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting ketika perusahaan
memutuskan untuk melakukan persaingan, karena karyawan haruslah bekerja
secara optimal dan efektif. Sebaiknya perusahaan memberikan fasilitas yang
berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Pemberian jaminan seperti
jaminan kecelakaan kerja, jaminan tabungan hari tua, jaminan kematian,
jaminan pengagguran, maupun jaminan sakit, hamil, dan bersalin. Dan yang
terakhir adalah pemberian upah yang sesuai. Komponen upah itu sendiri terdiri
dari upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap, bonus, serta upah kerja
lembur.
Katagorisasi kesejahteraan karyawan berdasar ILO :
Intra mural
- Fasilitas medis
- Seragam atau pakaian pelindung
- Air minum
- Tempat penitipan anak
- Toilet
- Kantin
Extra mural
- Asuransi
- Rekreasi
- Uang duka
- Transportasi
- Fasilitas pendidikan
- Training yang berkaitan dengan tugas
- Fasilitas perumahan
- Fasilitas medis dan kesehatan
Apabila strategi positioning yang dilakukan perusahaan Nike berhasil, maka
konsumen tidak terlalu mempedulikan perbedaan penggunaan supplier yang
berasal dari Amerika atau Australia. Positioning yang berhasil akan menciptakan
image yang baik terhadap produk Nike dalam pikiran konsumen. Kepercayaan
akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki maupun harga yang ditawarkan tidak
lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan persepsi positif akan
keunggulan produk merupakan hasil dari strategi positioning yang berhasil.
(Schiffman dan Kanuk, 2004)
Phill adalah pemilik sekaligus pendiri perusahaan sepatu Nike. Phill sangat
gigih berjuang dan berani mengambil resiko demi menjadikan Nike sebagai
perusahaan sepatu yang terkenal. Phill tidak kehilangan semangat dan pesimis
ketika Nike beralih menjadi sepatu casual dan kehilangan pasar. Dengan adanya
peristiwa itu, Phill semakin menyadari bahwa Nike dimata konsumen memiliki
persepsi sebagai sepatu olahraga, walaupun sebagian besar konsumennya tidak
menggunakan sepatunya untuk berolahraga. Peristiwa ini memberikan pemikiran
mengenai inovasi yang harus dilakukan oleh Phill. Phill terus berusaha
mengembangkan model sepatu hingga memperluas produk dengan
menambahkan beberapa perlengkapan olahraga seperti tas, kaos, topi, hingga
jam tangan. Servis yang dilakukan pun juga bertambah, kini Nike memberikan
layanan berupa pemesanan sepatu yang sesuai dengan keinginan baik warna,
model, maupun bentuk melalui media internet.
Bowerman adalah salah satu pendiri Nike, ia bekerja dibalik layar. Bowerman
memberikan saran dan inovasi bagi pengembangan disain model sepatu Nike.
Phill yang mengatur strategi pemasaran Nike, sementara Bowerman bermainmain dengan melakukan eksperimen model sepatu larinya.
Daftar Pustaka :
Assael, Henry. Consumer Behavior and Marketing Action, 2nd Edition. 1984.
California : Kent Publishing Company.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan.
2003. Jakarta : PT Indeks.
P. Robbins, Stephen. Teori Organisasi, Edisi Ketiga. 1994. Jakarta : Penerbit Arcan.
Schiffman, Leon G., dan Leslie Lazar Kanuk. Consumer Behavior, 8th Edition.
2004. New Jersey : Prentice Hall.
Winardi. Marketing dan Perilaku Konsumen. 1991. Bandung : Penerbit Mandar
Maju.
www.nike.com diakses tanggal 5 Maret 2007.
Home
About Me
SMS Gratis
Politik
Dunia
Lokal
Olahraga
Selebriti
Unik
Bisnis Online
Motivasi
Tutorial
Tips Trick
More
Kunjungi Blog ini Di Alamat - www.berita-hot.tk
Nike VS Adidas
Kostum Adidas
Pemain Adidas
Sepatu Adidas
Timnas Adidas