Anda di halaman 1dari 11

Review Kasus Nike

Usaha yang dilakukan Phil Knight dalam menjalankan usaha sepatunya


sangatlah unik, ia berani mengambil resiko dengan memberikan jaminan kepada
perusahaan supplier bahwa sepatunya sudah memiliki pasar atau memiliki
retailer. Karena perusahaan supplier tidak akan mau menyuplai sepatu apabila
Nike belum memiliki retailer. Nike juga melakukan negosiasi lain dengan pihak
retailer, Nike memberikan diskon bagi retailer yang mau membeli sepatunya.
Ketika uang dari retailer terkumpul, Nike memutarnya kembali dengan diberikan
pada supplier. Perputaran uang yang cepat, akan mengurangi resiko kerugian.
Usaha ini dilakukan agar Nike memiliki supplier yang menyiapkan pesanan
sepatu sesuai dengan model yang diinginkan oleh Nike sendiri. Sehingga dengan
modal sedikit, Phil tetap bisa menjalankan usaha sepatu Nike.
Setelah menjadi perusahaan global, Nike tetap melakukan usaha-usaha lain
yang mendukung kesuksesan. Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk
dari pertama kali muncul, Nike memiliki image sebagai invent dari produk sepatu
olahraga. Hal ini tetap dilakukan hingga sekarang, dan ini membentuk
positioning produk Nike itu sendiri. Positioning berguna untuk membedakan
tawaran yang diberikan produsen dengan membangun sejumlah keunggulan
bersaing yang menarik perhatian dalam segmen tertentu. Tugas positioning
terdiri dari tiga langkah, yaitu mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing
yang dapat dijadikan dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan
bersaing yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membangun posisi, memilih
keunggulan bersaing yang tepat, dan memilih suatu strategi positioning produk
secara menyeluruh. Perusahaan kemudian harus secara efektif
mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.
Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa psositioning adalah apabila
image dari sebuah produk ada di dalam pikiran konsumen. Strategi dari
positioning adalah bagaimana menentukan segmentasi dan menyeleksi target
pasar. Positioning menyatakan konsep, arti, dan servis dari sebuah produk atau
jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi positioning yang efektif
sebaiknya memiliki dua makna sekaligus. Pertama produk haruslah sesuai
dengan kebutuhan pasar, namun juga tetap melakukan persaingan.
Misi memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit di dunia tetap dipegang
oleh Nike hingga saat ini. Image yang terkandung dalam misi ini membuat Nike
selalu menggunakan model iklan seorang atlit yang terkenal di dunia, seperti
Michael Jordan, Tiger Woods, dan Andrew Agassi. Schiffman dan Kanuk (2004)
menyebutkan bahwa positioning yang berhasil akan menghasilkan brand-image
tersendiri pada konsumen. Brand-image yang positif akan menghasilkan loyalitas
konsumen, nilai positif, dan keinginan untuk mencari produk. Strategi produsen
dalam positioning akan mempengaruhi kepercayaan konsumen pada merk dan
harga yang mereka harus bayar.
Untuk menekan biaya produksi Nike juga memiliki strategi dengan menggunakan
supplier dari Asia, sebab biaya buruh di Asia sangatlah murah. Pertama kali
ketika Nike menggunakan buruh Jerman, membuat biaya produksi menjadi
mahal. Strategi ini menurut Porter (dalam Robbins, 1999) disebut sebagai costleadership strategy. Organisasi yang memilih strategi ini harus menjadi

pemimpin dalam biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi
tersebut. Selain itu, produk yang ditawarkan harus dirasakan sebanding dengan
yang ditawarkan oleh para pesaing, atau paling tidak diterima oleh para pembeli.
Tujuan dari cost-leadership strategy adalah untuk mencapai efisiensi melalui
penekanan biaya tidak langsung dan economies of scale.
Walaupun Nike saat ini telah menjadi perusahaan yang terkenal di dunia,
fungsi marketing sangatlah penting. Fungsi marketing menurut David J. Rachman
(dalam Kotler dan Amstrong, 2001) untuk mengumpulkan informasi pasar
tentang kebutuhan konsumen, mengembangkan rencana pemasaran, dan
menetapkan harga. Selain itu, marketing bertujuan untuk mengkomunikasikan
produk terbaru dan dapat menentukan segmentasi dari produk. Pemasaran
segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan
barang dan jasanya secara lebih efisien dalam membidikkan produk dan jasa.
Perusahaan juga dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan
menyesuaikan harga, produk, dan program komunikasinya bagi segmen-segmen
yang telah dipilih. Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk
mensegmentasi pasar, adalah:
- Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbedabeda sperti negara bagian, wilayah, maupun kota.
- Pendapatan
- Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
- Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan,
atau tanggapan suatu produk.
Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, perusahaan
memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai
kepada konsumen dan menerima imbalan yang maksimum atas perhatian
kepada kebutuhan pelanggan.
Beberapa persyaratan agar segmentasi efektif :
Terukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen-segmen yang telah
ditetapkan bisa diukur. Contohnya, ada sekitar 32,5 juta orang Amerika yang
kidal. Akan tetapi sedikit sekali produk yang ditujukan pada segmen itu, karena
tidak ada data demografi mengenai jumlah mereka.
Dapat dijangkau : segmen-segmen pasar tersebut dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
Substansial : segmen pasar cukup besar atau cukup menguntungkan untuk
dilayani secara efektif.
Dapat dibedakan : segmen yang dibidik adalah secara konseptual dapat
dibedakan dan menanggapi secara berbeda program dan elemen-elemen bauran
pemasaran.
Dapat dilakukan tindakan tertentu : program-program yang efektif dapat
didesain untuk menarik perhatian dan melayani segmen-segmen yang ada.
Iklan yang masuk dalam salah satu media marketing, juga dapat membentuk
brand-image perusahaan. Image apa yang diinginkan oleh perusahaan ketika
konsumen melihat produk yang ditawarkan. Dari awal Nike telah menggunakan

atlet internasional dari berbagai cabang olahraga sebagai model iklan, melalui
iklan ini konsumen menangkap image yang dibentuk dan diinginkan oleh
perusahaan. Dan akibat dari pembentukan image ini yang tetap dipertahankan
hingga saat ini, maka konsumen selalu mengaitkan produk Nike dengan sesuatu
yang berbau olahraga.
Henry Assael (1983) menyatakan bahwa stimuli marketing adalah salah satu alat
komunikasi yang didisain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan
komponennya seperti kemasan, isi, dan penampilan fisik merupakan stimuli
primer. Disain komunikasi yang ditampilkan untuk mempengaruhi konsumen
seperti penggunaan kata, gambar, dan simbol yang dikaitkan dengan produk
merupakan stimuli sekunder. Cara yang efektif untuk mengkomunikasikan stimuli
sekunder adalah melalui konsep produk. Konsep produk adalah gabungan dari
keunggulan produk yang dapat memenuhi kebutuhan beberapa kelompok
konsumen. Elemen yang mendominasi dalam strategi marketing adalah
bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah produk.
Dalam berbisnis, tingkat persaingan sangat diperlukan. Persaingan memiliki
manfaat antara lain, membuat banyak perusahaan retailer berlomba untuk
memaksimalkan produk yang mereka miliki dan membuat kemajuan dalam
perusahaan. Dengan adanya tingkat persaingan yang tinggi, maka akan
berdampak pada pekerja. Jika perusahaan memutuskan untuk mengikuti
persaingan, maka haruslah memperhatikan kesejahteraan pekerja dan
lingkungan perusahaan. Karena jika tidak, perusahaan secara cepat atau lambat
bisa saja kehilangan pekerjanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan bagi pekerjanya antara lain
pengembangan sumber daya manusia untuk memaksimalkan efektivitas individu
sehingga produktivitas meningkat. Dilakukan dengan cara memberikan umpan
balik langsung terhdap kinerja karyawan, tujuan kerja yang jelas, kontrol yang
tidak ketat, memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas, komunikasi dua arah,
dan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan untuk mengurangi adanya
kekecewaan dalam menjalani pekerjaan.
Partisipasi pekerja dalam manajemen perusahaan juga diperlukan, agar tidak
ada perbedaan pandangan ketika perusahaan memutuskan sebuah keputusan.
Partisipasi ini memiliki fungsi melindungi kepentingan karyawan, terjadi
kerjasama yang baik antar perusahaan dan karyawan, sistem kontrol bagi
karyawan dan perusahaan. Bentuk partisipasi karyawan dalam manajemen
antara lain perundingan secara kolektif, pengambilan keputusan bersama,
konsultasi, dan berbagi informasi yang terkait dengan perusahaan.
Kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting ketika perusahaan
memutuskan untuk melakukan persaingan, karena karyawan haruslah bekerja
secara optimal dan efektif. Sebaiknya perusahaan memberikan fasilitas yang
berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Pemberian jaminan seperti
jaminan kecelakaan kerja, jaminan tabungan hari tua, jaminan kematian,
jaminan pengagguran, maupun jaminan sakit, hamil, dan bersalin. Dan yang
terakhir adalah pemberian upah yang sesuai. Komponen upah itu sendiri terdiri
dari upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap, bonus, serta upah kerja
lembur.
Katagorisasi kesejahteraan karyawan berdasar ILO :

Intra mural
- Fasilitas medis
- Seragam atau pakaian pelindung
- Air minum
- Tempat penitipan anak
- Toilet
- Kantin
Extra mural
- Asuransi
- Rekreasi
- Uang duka
- Transportasi
- Fasilitas pendidikan
- Training yang berkaitan dengan tugas
- Fasilitas perumahan
- Fasilitas medis dan kesehatan
Apabila strategi positioning yang dilakukan perusahaan Nike berhasil, maka
konsumen tidak terlalu mempedulikan perbedaan penggunaan supplier yang
berasal dari Amerika atau Australia. Positioning yang berhasil akan menciptakan
image yang baik terhadap produk Nike dalam pikiran konsumen. Kepercayaan
akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki maupun harga yang ditawarkan tidak
lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan persepsi positif akan
keunggulan produk merupakan hasil dari strategi positioning yang berhasil.
(Schiffman dan Kanuk, 2004)
Phill adalah pemilik sekaligus pendiri perusahaan sepatu Nike. Phill sangat
gigih berjuang dan berani mengambil resiko demi menjadikan Nike sebagai
perusahaan sepatu yang terkenal. Phill tidak kehilangan semangat dan pesimis
ketika Nike beralih menjadi sepatu casual dan kehilangan pasar. Dengan adanya
peristiwa itu, Phill semakin menyadari bahwa Nike dimata konsumen memiliki
persepsi sebagai sepatu olahraga, walaupun sebagian besar konsumennya tidak
menggunakan sepatunya untuk berolahraga. Peristiwa ini memberikan pemikiran
mengenai inovasi yang harus dilakukan oleh Phill. Phill terus berusaha
mengembangkan model sepatu hingga memperluas produk dengan
menambahkan beberapa perlengkapan olahraga seperti tas, kaos, topi, hingga
jam tangan. Servis yang dilakukan pun juga bertambah, kini Nike memberikan
layanan berupa pemesanan sepatu yang sesuai dengan keinginan baik warna,
model, maupun bentuk melalui media internet.
Bowerman adalah salah satu pendiri Nike, ia bekerja dibalik layar. Bowerman
memberikan saran dan inovasi bagi pengembangan disain model sepatu Nike.
Phill yang mengatur strategi pemasaran Nike, sementara Bowerman bermainmain dengan melakukan eksperimen model sepatu larinya.

Daftar Pustaka :
Assael, Henry. Consumer Behavior and Marketing Action, 2nd Edition. 1984.
California : Kent Publishing Company.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan.
2003. Jakarta : PT Indeks.
P. Robbins, Stephen. Teori Organisasi, Edisi Ketiga. 1994. Jakarta : Penerbit Arcan.

Schiffman, Leon G., dan Leslie Lazar Kanuk. Consumer Behavior, 8th Edition.
2004. New Jersey : Prentice Hall.
Winardi. Marketing dan Perilaku Konsumen. 1991. Bandung : Penerbit Mandar
Maju.
www.nike.com diakses tanggal 5 Maret 2007.

Home

About Me

SMS Gratis

Politik

Dunia

Lokal

Olahraga

Sains dan Teknologi

Selebriti

Unik

Bisnis Online

Motivasi

Tutorial

Tips Trick

More
Kunjungi Blog ini Di Alamat - www.berita-hot.tk

Nike VS Adidas

Written By Aldo Pasha Permana on Rabu, 30 Maret 2011 |


18:14
Nike dan Adidas. Persaingan mereka berdua di lihat sudah semakin sengit. Dimana dulu
rasanya Nike yang menguasai Amerika, dan Adidas yang menguasai Eropa, mereka berdua
tidak pernah mengganggu satu sama lain. Namun, semakin ke sini, Nike tampaknya ingin
menguasai produsen Apparel olahraga nomor 1 dunia. Nomor 1 dunia di sini berarti harus
menaklukan Eropa. Mengapa hanya menaklukkan Eropa ? Karena nike merasa bahwa di
benua lain seperti Asia, Afrika, dan Australian semuanya merupakan konsumen yang netral
dan memiliki selera terhadap nike dan adidas secara seimbang.
Nike sangat kuat di Amerika karena Nike sangat Berjaya di Basket dan Tenis. Di Amerika,
olahraga yang popular itu adalah Basket dan Tenis, tentunya selain futbol. Sedangkan Adidas
menguasai ranah Eropa karena Adidas merupakan sponsor nomor 1 FIFA. Di eropa olahraga
yang digilai ya bukan lain bukan tidak sudahpasti sepakbola .
Melihat kondisi ini, akhirnya Nike mulai merambah ke sepakbola dan mulai menggoyang
dominasi Adidas.

1. Persaingan Sponsor Kostum Klub


Persaingan pertama dapat dilihat dari kostum klub besar Eropa yang disponsori oleh Nike dan
Adidas. Keduanya sama sama mensponsori 4 klub besar Eropa, dan uniknya lagi, 4 klub
yang disponsori oleh Nike semuanya musuh bebuyutan 4 klub yang disponsori oleh Adidas.
Itu menggambarkan betapa sengitnya pertempuran dingin antara Nike dan Adidas.
Seperti yang kita ketahui, Nike mensponsori Arsenal, MU, Barcelona, dan Intermilan.
Bandingkan dengan Adidas yang mensponsori Liverpool, Chelsea, Madrid, dan AC Milan.
Dari tiap liga besar di Eropa Nike dan Adidas saling menancapkan kukunya di masing
masing tim seakan ingin saling mengobarkan bendera perang.
Kostum Nike

Kostum Adidas

2.Persaingan Sponsor Pemain


Persaingan kedua dapat dilihat dari pemain sepakbola yang menjadi brand Ambbasador dari
Nike maupun Adidas. Setiap pemain yang disponsori oleh Nike maupun Adidas adalah bukan
sembarangan pemain. Nike maupun Adidas hanya akan mensponsori pemain pemain muda
pontensial yang berpotensi untuk menjadi yang terbaik di dunia. Tujuannya apa ? Tentunya
jika sang pemain akhirnya memperoleh penghargaan pribadi semisalnya Ballon dOr
( Pemain Terbaik Eropa ), atau misalnya World Player of The Year, tentunya Adidas dan Nike
akan semakin terkenal dan akan merasa bangga karena pemainnya menggunakan sepatu yang
mereka rancang.
Siapa yang tahu persaingan ketat antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo ? Yang satu
disponsori oleh Nike dan satu disponsori oleh Adidas. Messi digandeng Adidas, Ronaldo
digandeng Nike. Ronaldo menggunakan sepatu Mercurial Superfly, dan Messi menggunakan
sepatu F50i. Selain 2 nama diatas nama nama beken yang digandeng Nike mencakup
Alexander Pato, Cesc Fabregas, Sergio Aguero, sedangkan Adidas menggaet Kaka, Steven
Gerrard.
Pemain Nike

Pemain Adidas

3.Persaingan sepatu andalan masing masing


Masing - masing brand berusaha yang terdepan untuk mengeluarkan produk yang memiliki
kelebihan dan kelemahan masing masing. Produk Nike yang diandalkan adalah T90,
Mercurial, Tiempo, sedangkan Adidas bersaing dengan Predator, F50, dan Adipure.
Sepatu Nike

Sepatu Adidas

4.Persaingan Kostum Timnas


Disini persaingan sama seperti persaingan kostum klub, Nike maupun Adidas sama sama
menggaet tim tim besar Eropa yang satu sama lain dapat dikatakan saling bermusuhan.
Ketika Argentina digaet Adidas. Brazil digaet oleh Nike. Di Eropa Adidas menggaet Jerman,
Spanyol, Perancis, sedangkan Nike menggaet Portugal dan Belanda.
Timnas Nike

Timnas Adidas

Banyak lagi persaingan antara Nike dan Adidas ..


Dan kalian sendiri menyukai Nike atau Adidas ?

Anda mungkin juga menyukai