Tipe Khusus Pori-Pori yang Terdapat di Kapiler Organ Tertentu. poripori kapiler di berbagai organ mempunyai karakteristik tertentu sesuai dengan
kebutuhan organ tersebut. Beberapa karakteristik ini adalah :
1. Di dalam otak, pertautan antara sel-sel endotel kapiler terutama
merupakan pertautan yang rapat sehingga hanya molekul yang sangat
kecil seperti air, oksigen, dan karbon dioksida yang dapat lewat atau
keluar dari jaringan otak.
2. Di dalam hati, terjadi kebalikannya. Celah antara sel-sel endotel kapiler
begitu lebar terbuka, sehingga hampir semua zat terlarut dalam plasma,
termasuk protein plasma, dapat lewat dari darah masuk ke dalam jaringan
hati.
3. Karakteristik pori-pori membran kapiler gastrointenstinal ada di
pertengahan antara karakteristik pori-pori otot dan pori-pori hati.
4. Di dalam kapiler glomerulus ginjal, ada beberapa jendela kecil berbentuk
oval yang disebut fenestrae yang langsung menembus melalui bagian
tengah sel endotel, sehingga sejumlah besar zat molekul dan ion yang
sangat kecil (namun bukan molekul protein plasma berukuran besar)
dapat melewati glomerulus tanpa harus melewati celah antar-sel endotel.
sehingga protein plasma mengalir secara bebas melalui dinding sinusoid ini
hampir semudah air dan zat lain. Juga, permeabilitas membran glomerulus ginjal
untuk air dan elektrolit kira-kira 500 kali permeabilitas kapiler oto, tetapi tidak
berlaku untuk protein plasma; permeabilitas glomerulus sangat kecil untuk
protein plasma seperti pada jaringan dan organ lain.
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi terhadap Kecepatan Neto Difusi
melalui Membran Kapiler. Kecepatan neto difusi suatu zat melalui setiap
membran sebanding dengan perbedaan konsentrasi zat antara kedua sisi
membran. Jadi, makin besar perbedaan konsentrasi suatu zat antara kedua sisi
membran kapiler, makin besar pergerakan neto zat tersebut menembus
membran dalam satu arah.
Kecepatan difusi sebagain besar zat yang penting untuk nutrisi sewaktu
melewati membran kapiler begitu besar sehingga hanya dengan perbedaan
konsentrasi kecil saja sudah dapat menyebabkan pengangkutan zat lebih dari
cukup antara plasma dan cairan interstitial.