tokoh pencipta junk bond, suatu surat berharga yang memberikan hasil dan resiko yang tinggi
karena digunakan membiayai hostile take over dan usaha kecil menengah.
3. Skandal Manipulasi Laporan Keuangan Korporasi Amerika
Kasus manipulasi laporan keuangan pernah terjadi di tahun 2000an dengan Enron
sebagai skandal yang terbesar. Diketahui pertumbuhan Enron lebih didukung pemanfaatan
celah dalam perlakuan akuntansi yang menggelembungkan pendapatan dan menyembunyikan
hutang. Pada akhirnya Enron mengalami kebangkrutan bersama dengan Kantor Akuntan
Publik Arthur Andersen. Akibat dari skandal korporasi Amerika tersebut, pemerintah Amerika
mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act yang mengatur lebih lengkap profesi akuntan dan
tanggung jawab eksekutif atas laporan keuangan perusahaan.
4. Skandal Industri Keuangan
Skandal indutri keuangan dilakukan dengan cara yang spekulatif dan merugikan, yaitu
predatory lending dan pengembangan produk Credit Default Swap (CDS). Predatory lending
adalah pemberian kredit kepada pihak-pihak yang sebetulnya tidak memiliki akses kredit
karena kurang memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Kredit tersebut dikenal
dengan subprime mortgage. Penyaluran kredit ini memberikan keuntungan yang lebih besar
dengan membebankan bunga lebih tinggi, sedangkan resiko kredit dialihkan melalui sarana
sekuritisasi aset melalui produk derivatif yang disebut Collateralized Debt Obligation
(CDO). Semakin tinggi resiko kegagalan semakin disukai karena tingkat bunga dapat
dibebankan semakin tinggi. Untuk itu lembaga kredit bahkan melakukan rekayasa untuk
membuat kreditor yang tidak layak tetap dapat memperoleh kredit.
5. Skandal Korporasi di Asia
Kerugian
II. Lingkungan Etika di Indonesia
Indonesia memiliki konteks yang berbeda dengan Amerika Serikat, dimana peran
pemerintah lebih besar dibandingkan peran pebisnis. Resiko dari peran pemerintah yang
terlalu besar adalah korupsi. Di Indonesia korupsi telah terjadi sejak tahun 1950an dimasa
presiden Soekarno dan di tahun 1996 dimasa presiden Soeharto Beberapa kasus
penyimpangan etika yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Sumber korupsi yang besar di masa demokrasi liberal adalah pelaksanaan program
benteng, yaitu program yang bertujuan menciptakan keseimbangan di dalam
perekonomian yang sebelumnya didominasi oleh pengusaha Belandan dan Cina, yaitu
dengan mengembangkan pengusaha pribumi melalui pemberian lisensi importir dan
fasilitas kredit impor.
b. Pada paruh kedua Orde Baru muncul turunan baru dari korupsi, yaitu nepotisme dimana
pada saat keluarga pejabat marak menjadi pengusaha. Sebagaimana pengusaha era
sebelumya, mereka berusaha dengan menjadi pemasok pemerintah dan kemudian
memperoleh lisensi, konsensi dan kredit.
c. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) menjadi salah satu masalah atau skandal
terbesar dalam sejarah bisnis di Indonesia. Skandal berawal dari temuan audit BPK yang
menemukan 59,7% dari dana BLBI tersebut, atau sebesar Rp 84,84 trilliun, tidak
digunakan untuk membayar dana nasabah, melainkan untuk membiayai kontrak derivatif,
membiayai ekspansi kredit, dan membayar kewajiban kepada pihak terkait. Skandal ini
dapat terjadi tidak sekedar akibat perilaku dari pengusaha, namun juga akibat kompetensi
dan kepentingan dari pemerintah yang berkuasa dan kepentingan penegak hukum.
d. Kasus Gayus yang terjadi di tahun 2010 yang tertangkap karena terlibat tindak pidana
pencucian uang akibat pencairan dana tak wajar sebesar Rp 24,6 miliar.