BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 REVOLUSI DALAM KEPERAWATAN
Lapangan perawataan menjadi perhatian ahli-ahli antropologi paling
sedikit karena dua alasan. Pertama, sebagaimana dengan sistem sosialbudaya lainnya, lapangan itu memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitiannya sendiri; beberapa diantaranya kira-kira bersifat unik dan yang
lainnya dilakukan bersama dengan bidang kedokteran serta bidang-bidang
lain seperti: pendidikan bagi suatu peranan profesional, interaksi-interaksi
antara peranan profesional, dinamika keseluruhan profesi untuk mencapai
setatus lebih tinggi dan bebasan yang lebih besar, dan kebebasan wanita
seperti yang dijalankan dalam suatu profesi tertentu. Kedua, perawatan
memberikan salah satu kesempatan yang langka di mana suatu sistem
sosial-budaya yang dikaji oleh para ahli antropologi (Brown 1936) memberi
keuntungan sendiri kepada ahli antropologi yang mengarahkan pandangan
khusus mereka ke dalam kebudayaan kelompok tempat mereka berasal,
yang dapat memperbaaiki dan memperhalus interpretasi-interpretasi yang
dibuat oleh orang luar,dan yang dapat melakukan studi mereka sendiri
berdasarkan tradisi antropologi yang terbaaik. Dari alasan metodologi,
perawatan merupakam kepentingan khusus bagi ilmu antropologi.
Hingga tahun 1969, Leininger hanya dapat menemukan 19 buah
tulisan saja yang dipublikasikan mengenai antropologi dan perawatan
(Leininger 1970: 38). Tahun 1968 hanya ada delapan orang ahli antropologi
saja yang mengajar penuh di sekolah perawat (Ibid, 41). Kini telah makin
menekankan dasar ilmiah bagi perawatan, termasuk ilmu perilaku dan ilmu
fisik. Afiliasi formal universitas dan kuliah-kuliah singkat universitas jelas
menempatkan perawat pada tingkatan profesional yang secara menyolok
lebih tinggi dari pada yang mungkin dicapai sebelum adanya program
seeperti itu. Para staf pengajar yang terlatih mengajar, memiliki gelar yang
tinggi, menekankan pada pengetahuan dasar dan teoritis dalam tingkatan
yang tidak mungkin diperoleh dalam program-program diploma di rumah
sakit.
Tipe ketiga dari pendidikan perawat yang dikenal sebagai associate
degree program, diberikan dalam pendidikan 2 tahun pada community
college(tingkat akademi). Dimulai pada tahun 1952 dan hanya sedikit saja
penelitian dalan ilmu perilaku. Namun kini justru tipe program inilah yang
terbanyak.
Tahun
Diploma
Associate
Bccalaureat
e
1955
963
19
156
1965
821
177
198
Terbaru
461
598
313
Diploma (%)
Asscociate (%)
Baccalaureate (%)
1963-1964
7,2
8,5
28,5
42,4
1972-1973
PERUBAHAN JUMLAH LULUSAN
19,5
29,5
1962-1963
81,6
4,6
13,8
1972-1973
36,1
41,8
22,1
28% antara usia 10 sampai 14 tahun, dan tambahan 27% berusia antara usia
14 sampai 16 tahun.
Kebudayaan mahasiswa itu umumnya terbentuk akibat sikap kecurigaan
mereka terhadap maksud dari para dosen mereka. Para mahasiswa sering
ragu-ragu mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan mengenai kriteria
yang digunakan untuk menilai kemampuan mereka. Para siswa berusaha
untuk cari muka terhadap setiap instruktur.
2.
Hubungan perawat-dokter
Walaupun terdapat konflik dan ketegangan antara para perawat dengan
personal kesehatan lainnya, beberapa orang yang pernah berbicara dalam
keadaan bebas dengan para perawat akan menyangkal bahwa hubungan
sehingga sulitlah untuk menentukan, pada saat man fungsi dokter berhenti
dan fungsi perawat dimulai.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1. Lapangan perawataan menjadi perhatian ahli-ahli antropologi karena dua
alasan. Pertama, lapangan itu memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitiannya sendiri; beberapa diantaranya kira-kira bersifat unik dan yang
lainnya dilakukan bersama dengan bidang kedokteran serta bidang-bidang
lain. Kedua, perawatan memberikan salah satu kesempatan yang langka di
mana suatu sistem sosial-budaya yang dikaji oleh para ahli antropologi
(Brown 1936) memberi keuntungan sendiri kepada ahli antropologi yang
mengarahkan pandangan khusus mereka ke dalam kebudayaan kelompok
tempat mereka berasal.
2. Lembaga pendidikan tertua didasarkan pada rumah sakit, dengan program
pendidikan selama 3 tahun untuk menghasilkan ijazah perawat.Program
diploma yang pertama, yang jumlahnya tiga buah, muncul pada tahun 1873
di Amerika Serikat; kemudian jumlah tersebut amat berkembang pada
setengah abad berikutnya: 15 buah pada tahun 1880; 35 pada tahun 1890;
432 pada tahun 1900; dan 1023 pada tahun 1910 (Bullough 1975:8).
http://seaparadisee.blogspot.com/2014/07/antropologi-kesehatan-keperawatan.html