Oleh :
B. Etiologi /Penyebab
1. Kuman penyebab
terbanyak
psedomonas aeruginosa.
ialah
Streptococcus
aureus dan
tinggi
setelah
berenang/mandi
menyebabkan maserasi.
5) Bentuk MAE yang tidak lurus menyulitkan penguapan dan
mengakibatkan kulit MAE lebih sering dalam keadaan lembab.
6) Keadaan-keadaan tersebut menimbulkan rasa gatal yang
mendorong penderita mengorek telinga, sehingga trauma yang
timbul akan memperhebat perjalanan infeksi.(Sastrodininggrat,
2006)
C. Klasifikasi Otitis Eksterna
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi:
1. Otitis Eksterna Ringan: kulit liang telinga hiperemis dan eksudat,
liang telinga menyempit.
2. Otitis Eksterna Sedang: liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis
dan eksudat positif.
3. Otitis Eksterna Komplikasi: Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak.
D. Patofisiologi
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara
membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran
telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas
pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa
mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga
kotoran menumpuk disana. Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan
serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran
telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Infeksi oleh kuman pada kulit disepertiga luar liang telinga yang
mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan
kelenjar serumen membentuk furunkel. Stadium prainflamasi timbul bila
E. Gejala Klinis
1. Nyeri
2. Gangguan pendengaran
3. Rasa penuh pada telinga
4. Gatal
5. Terdapat secret yang berbau
6. Liang telinga tampak bengkak
7. Hiperemis
8. Adanya edema
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes laboratorium, pemeriksaan kultur dan sensitifitas antibiotik.
a. Jumlah leukosit
Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi
b. Laju endap darah
Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87
mm/jam. Laju endap darah dapat digunakan untuk mendukung
nanah.
neomisin,
hidrokortison),
coli
Mysin
(kolistin,
merupakan
pilihan
utama
untuk
tengkorak
berkembang,
beberapa
ahli
otologi
mulai
2. Parotitis
3. Penyempitan saluran telinga
4. Otitis kronik
5. Defisit pendengaran
6. Osteomielitis tulang temporal dan basis kranii
7. Kelumpuhan syaraf fasial serta syaraf otak lain
8. Kematian.
PATHWAY
Otitis eksterna
Sirkumskripta
Difus
liang telinga
Penggunaan cotton
bad
Mengandung adneksa
kulit
Serumen terdorong
kedalam
Invasi
stapilococus
Penumpukan
depan membrani
timpani
Air masuk ke
telinga (berenang)
Furunkel
Menyumbat liang
telinga
Peningkatan ph
kulit kanalis
Penurunan
pendengaran
Gangguan
persepsi
pendengaran
Proses
peradangan
(infeksi)
Perubahan status
kesehatan
(-) informasi,
kesalahan
interpretasi
Defisiensi
pengetahu
an
Laserasi kulit
Resiko Penyebaran
Infeksi
Pengeluaran
zat pirogen
endogen
Koping tidak
efektif
Peningkatan se
poin di
hipotalamus
Ansietas
Menghasilkan
mediator kimia
(bradikinin,
serotinin,
histamin)
Nosiseptor
Hipotalamus
Hipertermi
Medula oblongata
Korteks serebri
Nyeri
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
1
Diagnosa
Tujuan (NOC)
Keperawatan
Nyeri
akut
berhubungan
Intervensi (NIC)
Setelah
diberikan
Pain Management
asuhan
trauma,
secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
atau
terkontrol
nyeri
Kurang beristirahat
Agitasi
Iritabilitas
Meringis
Diaforesis
Gelisah
Kehilangan focus
Tekanan otot
Kehilangan nafsu makan
Mual
Intoleransi makanan
Gangguan
sensori
pendengaran Pendengaran
berhubungan
liang
telinga
peradangan
adanya jamur
suntion,
spoeling
atau instrumentasi
2. Kurangi
kegaduhan
lingkungan.
3. Ajari
klien
menggunakan
untuk
tanda
2. Telinga bersih
verbal
komunikasi lainnya.
pendengaran
4. Posisi tubuh untuk
menguntungkan
pendengaran
dan
non
bentuk
4. Kolaborasi
dalam
pasien
akan
bahwa
terdengar
5. Menghilangkan gangguan
alat bantu
pendengaran
7. Menggunakan layananan
pendukung untuk
pendegaran yang lemah
pasien
mengalami
yang
gangguan
komunikasi
9. Dapatkan perhatian pasien
3
Resiko
penyebaran NOC
infeksi
berhubungan
dengan
akumulasi
sekret
telinga
pada
liang
melalui sentuhan
Infection Control
1. Beri KIE/ HE kepada pasien
agar tidak boleh
membersihkan atau tidak
boleh mengorek telinga
terlalu sering dan hanya
boleh membersihkan telinga
1/3 bagian telinga luar
1. Mencari
informasi
tentang
mengontrol
infeksi
2. Mengidentifikasi
faktor
risiko infeksi
4. Mengakui
konsekuensi
infeksi
5. Mengakui
kebiasaan
risiko
pada
setiap
aktivitas
7. Mengidentifikasi
tanda
melindungi
hal
lain
diri
yang
infeksius
9. Menggunakan
sumber
layanan
kesehatan
Keterangan penilaian NOC
1 = Tidak pernah dilakukan
2 = Jarang dilakukan
3 = Beberapa waktu dilakukan
4 = Hampir dilakukan
5 = Selalu dilakukan
4.
Defisiensi
pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya pajanan
keperawatan selama 1 x 5
informasi
spesifik
1. Berikan
penilaian
tentang
berhubungan
anatomi
dan
dengan
fisiologi,
kemungkinan
informasi
tentang
pada
kondisi,
bagi
keluarga
yang
mungkin
10. Diskusikan
pilihan
terapi
atau penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
kemungkinan
atau
dukungan,
pasien
melaporkan
pemberi
pada
perawatan
Hipertermi
Thermoregulation
berhubungan
respon
Fever treatment
1.
edema,
mungkin
2.
1.
3.
4.
rentang normal
3.
rentang normal
2.
5.
6.
Berikan pengobatan
untuk mengatasi
nyaman
penyebab demam
7.
8.
Tingkatkan sirkulasi
udara
9.
Berikan pengobatan
untuk mencegah
terjadinya menggigil
11.
12.
Ansietas berhubungan
NOC
Anxiety Reduction
dengan gejala
Anxiety level
penyakit
Coping
Anxiety self control
menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas
keperawatan selama 1 x 5
pasien
prosedur
1. Pasien mampu
mengidentifikasikan dan
mengungkapkan intensitas
cemas
2. Mampu menghindari
precursor cemas
3. Mampu menggunakan
strategi koping efektif
4. Mampu menggunakan
teknik relaksasi untuk
mengurangi cemas
9. Identifikasi tingkat
kecemasan
10. Bantu pasien mengenal
5. Ekspresi wajah
menunjukkan kecemasan
berkurang
kecemasan
11. Dorong pasien untuk
mengungkapkan pearasaan,
ketakutan, persepsi
5 = Selalu dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 3. Ed 8 : Jakarta.
EGC
Dhingra, P.L. 2008. Perbandingan Efektivitas Klinis Ofloksasin Topikal
Dengan Ofloksasin Kombinasi Steroid Topikal Pada Otitis Eksterna
Profunda di Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Gloria M. Bulecheck,dkk. 2013. Nursing Interventions Classification Sixth
Edition (NIC). Amerika:ELSEVIER
Mansjoer,Arief,dkk. 1999. Kapita
Jakarta.Mediaaesculapius
Selekta
Kedokteran,
edisi
3: