PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
yang
optimal
bagi
masyarakat.
Upaya
kesehatan
(promotif),
penyembuhan
penyakit
pencegahan
penyakit
(kuratif)
pemulihan
dan
(preventif),
kesehatan
obat
berperan
sangat
penting
dalam
pelayanan
dilepaskan
farmakoterapi
dari
(Badan
tindakan
POM,
terapi
2008).
dengan
Pengelolaan
obat
obat
atau
adalah
jumlah
cukup
dan
mutu
terjamin
untuk
mendukung
farmasi
keterlibatan
klinik.
kepentingan
Kata
klinik
pasien
menunjukkan
(patient
oriented),
adanya
sehingga
Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui tentang sejarah farmasi klinik,
BAB II
PENGANTAR DAN PENDAHULUAN FARMASI KLINIK
2.1.
yang
meningkat
terhadap
tenaga
kesehatan
oleh
organisasi-organisasi
di
dunia.
Istilah
asuhan
sebuah
makalah
berjudul
Vision
of
dan
memberikan
rekomendasi
pengobatan,
baik
efektif,
penerapan
aman
pengetahuan,
dan
terjangkau
keahlian,
oleh
pasien
keterampilan
dan
melalui
perilaku
farmasi
klinik
adalah
suatu
pelayanan
yang
Kesehatan,
dan
Bahan
Medis
Habis
Pakai
termasuk
pencegahan
terjadinya
kesalahan
pemberian
obat
(medication error).
Kegiatan ini untuk menganalisa adanya masalah terkait
obat, bila ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan
kepada
dokter
penulis
Resep.
Apoteker
harus
melakukan
medik/pencatatan
penggunaan
Obat
untuk
menggunakan Obat;
Melakukan penilaian rasionalitas Obat yang diresepkan
Melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien
alternatif
yang
misalnya
mungkin
suplemen
dan
digunakan
oleh
pasien.
Adapun kegiatan yang dilakukan:
a. Penelusuran
riwayat
penggunaan
Obat
kepada
pasien/keluarganya
b. Melakukan penilaian terhadap pengaturan penggunaan
Obat pasien.
frekuensi
penggunaan,
indikasi
dan
lama
penggunaan Obat.
b. Reaksi Obat yang tidak dikehendaki termasuk riwayat
alergi.
c. Kepatuhan terhadap regimen penggunaan Obat (jumlah
Obat yang tersisa).
3. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan
instruksi pengobatan dengan Obat yang telah didapat pasien.
Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan
Obat (medication error) seperti Obat tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan
dosis
atau
interaksi
Obat.
Kesalahan
Obat
ketidaksesuaian
akibat
tidak
dari
maupun
Obat
bebas
termasuk
herbal
harus
adalah
ketidakcocokan/perbedaan
bilamana
diantara
ditemukan
data-data
tersebut.
oleh
ini
dokter
dapat
pada
bersifat
saat
disengaja
penulisan
Resep
10
tersebut
Mendokumentasikan
alasan
penghentian,
dan
pasien
waktu
dan/atau
terjadi.
Apoteker
bertanggung
jawab
terhadap
independen,
akurat,
tidak
bias,
terkini
dan
11
sehubungan
dengan
penyusunan
Sakit
(PKRS)
Kesehatan
melakukan
kegiatan
kepada
pasien
dan/atau
keluarganya.
Pemberian
konseling
yang
efektif
Obat
hasil
yang
Obat
terapi,
tidak
bertujuan
meminimalkan
dikehendaki
(ROTD),
untuk
risiko
dan
12
Meningkatkan
hubungan
pasien.
Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa
dengan Obat.
Membantu
pasien
menyesuaikan
kepercayaan
untuk
mengatur
penggunaan
Obat
antara
dan
dengan
penyakitnya.
Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani
pengobatan.
Mencegah atau
Obat.
Meningkatkan
keputusan.
Membimbing
meminimalkan
kemampuan
dan
masalah
pasien
mendidik
terkait
memecahkan
pengambilan
pasien
dalam
dengan
Question.
Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi
kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi
pemahaman pasien.
Dokumentasi.
13
pasien
untuk
khusus
(penggunaan
kortiksteroid
(polifarmasi).
Pasien yang
mempunyai
riwayat
Obat
kepatuhan
rendah.
2. Sarana dan Peralatan:
a. Ruangan atau tempat konseling.
b. Alat bantu konseling (kartu
pasien/catatan
konseling).
3. Visite
Visite merupakan
kunjungan
kegiatan
ke
Obat
Dikehendaki,
dan
Reaksi
meningkatkan
Obat
terapi
yang
Obat
Tidak
yang
14
(Home
melakukan
Pharmacy
kegiatan
mempersiapkan
Care).
visite
diri
Sebelum
Apoteker
dengan
harus
mengumpulkan
respons
terapi,
Reaksi
Obat
yang
Tidak
Dikehendaki (ROTD).
Pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait
Obat.
Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
Tahapan PTO:
- Pengumpulan data pasien.
- Identifikasi masalah terkait Obat.
- Rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat.
- Pemantauan.
- Tindak lanjut.
Faktor yang harus diperhatikan:
- Kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis
terhadap bukti terkini dan terpercaya (Evidence Best
-
Medicine).
Kerahasiaan informasi.
Kerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter dan
perawat).
15
Monitoring
Efek
Samping
Obat
(MESO)
merupakan
angka
kejadian
dapat
dan
hebatnya ESO.
Meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki.
Mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki.
dikehendaki (ESO).
Mengidentifikasi
obat-obatan
dan
pasien
yang
16
penggunaan
Obat
yang
terstruktur
dan
penggunaan Obat;
membandingkan pola penggunaan Obat pada periode
waktu tertentu;
memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan Obat;
dan
menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan Obat.
17
infuse.
Melarutkan sediaan intravena dalam bentuk serbuk
Nutrisi
Parenteral,
merupakan
kegiatan
dengan
menjaga
standar
dan
kepatuhan
stabilitas
terhadap
sediaan,
prosedur
formula
yang
gizi.
Sarana dan peralatan.
Ruangan khusus.
Lemari pencampuran Biological Safety Cabinet.
Kantong khusus untuk nutrisi parenteral.
sitostatik
merupakan
terlatih
dengan
pengendalian
pada
keamanan
18
alat
pelindung
pencampuran,
diri,
distribusi,
mengamankan
maupun
pada
proses
saat
pemberian
yang sesuai.
Mencampur sediaan Obat kanker sesuai dengan
protokol pengobatan.
Mengemas dalam kemasan tertentu.
Membuang limbah sesuai prosedur yang berlaku.
yang sesuai.
Lemari pencampuran Biological Safety Cabinet.
HEPA filter;
Alat Pelindung Diri (APD).
Sumber daya manusia yang terlatih.
Cara pemberian Obat kanker.
hasil
pemeriksaan
kadar
Obat
tertentu
atas
(PKOD).
19
b. Mendiskusikan
melakukan
kepada
Pemeriksaan
dokter
Kadar
untuk
Obat
persetujuan
dalam
Darah
(PKOD).
c. Menganalisis hasil Pemeriksaan Kadar Obat dalam Darah
(PKOD) dan memberikan rekomendasi.
20
kebijakan
pimpinan
prioritas
perhatian.
Semakin
besar
risiko
dalam
suatu
tim
(baik
antar
tenaga
kefarmasian
dan
tenaga
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sejarah farmasi klinik mulai muncul pada tahun 1960-an di
Amerika, Pelayanan farmasi klinik adalah pelayanan farmasi
yang diberikan sebagai bagian dari perawatan penderita
melalui interaksi dengan profesi kesehatan lainnya yang
dalam
pasien
Faktor risiko yang terkait terkait penyakit pasien
22
dalam
melaksanakan
pelayanan
farmasi
klinik,
23
DAFTAR PUSTAKA
24
and
Clinical