Anda di halaman 1dari 4

II.

PERENCANAAN
N
o
1
1.

Diagnosa Keperawatan
2
Nyeri
akut
b.d
terputusnya
kontinuitas jaringan, yang ditandai
dengan :

DS :
Klien mengeluh nyeri pada bagian
paha kiri
Klien mengeluh nyeri pada daerah fraktur bila digerakkan
Klien mengatakan skala nyeri 3
DO :
Klien dengan post-op closed fracture neck sinistra
Klien tampak meringis waktu paha
kiri digerakkan
TD :120/60 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 23x/menit
Suhu : 36,4C

Tujuan
3
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 3x24 jam di
harapkan
nyeri
berkurang,
dengan kriteria :
Klien
mengatakan nyeri berkurang.
Skala
nyeri
menjadi 2 dari skala nyeri 3 (010)
Tanda-tanda
vital dalam batas normal
TD = 120/80 mmHg
RR = 16-24 x/menit
N = 60-80 x/menit
S = 36,5-37,50 C
Klien
dapat
melakukan teknik distraksi dan
relaksasi yang tepat.

Perencanaan
Intervensi
4
1. Observasi skala nyeri.

Rasional
1.

2. Observasi tanda-tanda vital setiap 2.


8 jam.
3. Atur posisi tidur yang nyaman 3.
sesuai dengan keinginan klien.
4. Anjurkan klien untuk melakukan 4.
teknik relaksasi : nafas dalam
ketika rasa nyeri timbul.
5. Anjurkan klien untuk melakukan 5.
teknik distraksi dengan cara
membaca
koran
atau
mendengarkan radio.
6. Berikan obat analgetik : Keterolac 6.
2 x 30 mg melalui drip.
7. Observasi kembali skala nyeri

7.

5
Sebagain data dasar
dalam melakukan intervensi
Untuk
mengetahui
perkembangan dan keadaan
klien.
Memberikan
rasa
kenyamanan bagi klien.
Teknik relaksasi akan
menghambat reseptor nyeri
di dorsal horn sehingga nyeri
berkurang.
Distraksi bekerja di corteks
cerebri
dengan
cara
mengalihkan
perhatian
persepsi kepada hal-hal yang
lain.
Dengan
memberikan
obat analgetik, efek obat
akan menekan reseptor nyeri
di dorsal horn.
Dengan
mengkaji
tingkat nyeri klien, dapat
diketahui dan ditentukan
langkah selanjutnya.

1
2

2
Hambatan mobilitas fisik b.d
keridakmampuan
melakukan
pergerakan kaki, ditandai dengan :

DS :
Klien mengatakan tidak mampu untuk merubah posisi di
tempat tidur secara mandiri
Klien mengatakan aktivitasnya dibantu
DO :
Klien dengan post-op closed fracture neck sinistra
Klien tampak meringis dan tegang
ketika mencoba merubah posisi
Klien tampak berbaring di tempat
tidur.
-

3
Setelah
dilakukan
tindakan1.
keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan dapat melakukan
mobilitas fisik dengan bantuan
minimal, dengan kriteria :
2.
Klien
mengetahui tentang pentingnya
perawatan diri.
3.
Klien mampu
melakukan akltivitas sendiri. 4.
Klien
dan
keluarga memahami tentang
pentingnya melakukan latihan
mobilisasi fisik bagi kesehatan.
Terpeliharanya
posisi fungsional pada tulang
yang fraktur dan sendi yang5.
dislokasi.
Klien mampu
melakukan pergerakan secara
aktif dan pasif tanpa ada
perasaan takut pada extremitas
yang sehat.
6.
ADL
klien
terpenuhi
seperti
makan,
minum,
personal
hygiene
(mandi, gosok gigi, cuci7.
rambut).

4
Berikan pejelasan pada1.
klien dan keluarga tentang kondisi
klien dan pentingnya pemenuhan
ADL bagi klien.
Anjurkan kepada keluarga2.
untuk
membantu
memenuhi
kebutuhan ADL klien setiap hari.
Bantu dan fasilitasi klien
dalam memenuhi ADL nya.
Berikan
pendidikan3.
kesehatan pada klien dan keluarga
tentang pentingnya melakukan4.
latihan mobillisasi fisik.

Ajarkan
dan
demonstrasikan pada klien dan
keluarga
cara
melakukan5.
mobillisasi fisik baik secara aktif
maupun pasif ditempat tidur.
Dorong
klien
untuk
melakukan latihan mobilisasi fisik6.
pada daerah ekstremitas yang tidak
sakit secara rutin setiap hari.
Anjurkan pada klien untuk
meminimalkan pergerakan pada7.
daerah yang terpasang ORIF

5
Meningkatkan
pengetahuan
dan
pemahaman
klien
dan
keluarga
Dengan
melibatkan
pihak
keluarga
untuk
membantu
memenuhi
kebutuhan ADL diharapkan
ADL terpenuhi.
Memenuhi kebutuhan
yang tidak bisa sendiri
Diharapkan
dapat
menambah wawasan dan
pengetahuan pada klien dan
keluarga sehingga klien
dapat termotivasi
untuk
melakukan
latihan
mobillisasi fisik.
Meningkatkan
pengetahuan
klien
dan
keluarga tentang cara-cara
melakukan mobillisasi fisik
yang baik dan benar.
Mencegah kontraktur

Mencegah
tulang

displaced

1
3

2
Risiko
perubahan
eliminasi
:
konstipasi b.d penurunan motilitas
usus ditandai dengan :
DS :
Klien
mengatakan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak
Klien
mengatakan nyeri bertambah
jika kaki digerakan
DO :
Klien
dengan closed fraktur neck
femur sinistra
Klien
terlihat hanya berbaring saja
Klien
mengatakan BAB nya keras
sejak 2 hari yang lalu
Risiko terganggunya integritas kulit :
dekubitus b.d penekanan lama pada
satu sisi ditandai dengan :
DS :
klien
mengatkan nyeri pada daerah
paha kiri
klien
mengatakan nyeri bertambah
jika kaki digerakan
DO :
klien
dengan closed fraktur neck
femur sinistra
Klien
terlihat hanya berbaring saja
Daerah

3
Setelah dilakukan perawatan
selama 3x24 jam diharapkan
klien dapat BAB dengan lancar
dengan konsistensi lunak, dengan
kriteria :
Klien
dan
keluarga mengetahui tentang
jenis-jenis makanan yang dapat
dikonsumsi.
BAB
lancar
dan normal (1-2 x/hari) dengan
warna kuning, konsistensi
lembek dan bau khas feces.
Tidak
terjadi
distensi pada abdomen.
Hasil auskultasi
peristaltik usus normal 5-35
x/menit
Setelah dilakukan perawatan
selama 3x24 jam, diharapkan
tanda-tanda
dekubitus
tidak
terjadi, dengan kriteia:
Tidak
ada kemerahan pada daerah
yang
tertekan
terutama
bokong dan tumit
Tidak
teraba panas pada daerah
tertekan
Tidak
terdapat lecet pada daerah
tertekan

1.

2.

3.

4.

1.

4
Anjurkan pada klien 1.
untuk
lebih
banyak
mengkonsumsi
buah-buahan
seperti pepaya dan lebih banyak
mengkomsumsi sayuran yang
tinggi serat.
2.
Anjurkan pada klien
untuk melakukan pergerakan
yang
melibatkan
daerah
abdomen seperti miring kanan
dan miring kiri.
3.
Anjurkan pada klien
agar minum air putih minimal
2000 cc/ hari.
4.
Berikan
obat
pencahar sesuai indikasi.

Observasi keadaan
integumen, terutama daerah
bokong dan tumit terhadap
kemerahan dan lecet serta
perasaan panas
2.
Anjurkan
untuk
mobilisasi miring kiri dan kanan
3.
Masase kulit dan
penonjolan tulang, pertahankan
tempat tidur yang kering dan
bebas kerutan.
4.
Letakkan
bantalan
pelindung dibawah kaki dan
diatas tonjolan tulang.

5
Makanan tinggi serat
akan menarik cairan dari
lumen usus, sehingga feces
konsistensinya lembek danm
mudah untuk dikeluarkan.
Membantu
peningkatan peristaltik usus
sehingga feces dapat keluar
dengan lancar.
Meningkatkan
kandungan air dalam feces
sehingga pengeluaran feces
akan lancar.
Obat
pencahar
membantu
melunakkan
feces.
1.

2.

Mengetahui
secara dini bila terjadi
komplikasi lanjut

Mencegah
penurunan aliran darah,
oksigen dan nutrisi
3.
Meningkatkan
sirkulasi darah
4.
Mencegah
terhambatnya aliran darah
pada daerah tertekan

2
bokong bersih dan kering, tidak
ada kemerahan maupun lecet

Anda mungkin juga menyukai