LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Analisa Vibrasi
is dan operasional
Analisa vibrasi digunakan untuk menentukan kondisi mekan
dari pe
etaran udara atau
ralatan. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh g
getaran
Keunt
Gabriel, 1996:96).
tifikasi munculnya
ungan utama adalah bahwa analisa vibrasi dapat menginden
masal ah sebelum menjadi serius dan menyebabkan downtime yang tidak terencana. Hal
ini bisa dicapai dengan melakukan monitoring secara regular terhadap getaran mesin
baik se cara kontinyu maupun pada interval waktu yang terjadwal. Monitoring vibrasi
secara regular dapat mendeteksi detorisasi atau cacat pada ba ntalan, kehilangan
mekan is (mechanical looseness) dan gigi-gigi yang rusak atau aus. Analisa vibrasi dapat
juga m
7
misalignment dan unbalance dari komponen-komponen rotor. Pengukuran amplitudo
getaran pada frekuensi tertentu akan menginformasikan tingkat akurasi dari proses
alignment dan balancing, kondisi bantalan atau roda gigi, dan efek mesin yang
diakibatkan oleh resonansi dari rumah mesin, pipa dan strukutur lainnya.
2.2 Parameter Getaran
Vibrasi adalah gearakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu yang
disebabkan oleh gaya. Vibrasi atau getaran mempunyai tiga para meter yang dapat
dijadikan sebgai tolak ukur yaitu :
2.2.1 Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi d alam satu putaran
waktu. Besarnya frekuensi
yang timbul
contoh frekuensi
biasanya disebut
dengan istilah Hertz ( dimana Hz = CPM ).Biasanya singkatan yang digunakan untuk
Hertz adalah Hz.
Waktu
90
2
27
0
4
45
0
6
degr
ee
seco
nd
2.2.2 Amplitudo
Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.
Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan besarnya gangguan yang terjadi.
Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan menandakan makin besar gangguan yang
terjadi, besarnya amplitudo bergantung pada tipe mesin yang ada. Pada mesin yang
masih bagus dan baru,tingkat vibrasinya biasanya bersifat relatif.
udo
an amplitudo yang
ber
keseimbangan masa jika dilihat pada gambar pegas dan diagram harmonic diatas.
Ada tiga cara untuk menggambarkan besarnya amplitudo yaitu ;
1. Displacement (perpindahan) satuannya adalah mills inch atau micron
2. Velocity (kecepatan) satuannya adalah inch per sekon atau mm/s
3.
waveform. Dan untuk gelombang sinus besarnya adalah 0,5 Peak. Root Mean
Square (RMS) adalah akar kuadrat dari rata-rata nilai kuadrat waveform, untuk
gelombang sinus besarnya adalah 0.707 Peak. Nilai RMS dalam grafik bisa
digambarkan seperti dibawah ini
suatu
Organisasi
Standarisasi
Internasio nal
(ISO)
yang
biasanya kita mengatakan bahwa kedua gelombang tersebut berbeda dase sebesar
, sehingga
T setara dengan
Sumber: www.Google.com
2.2.4
Harmonik
Sumbu Y adalah
displacement (perpindahan) dan sumbu X adalah waktu (Ti me) dalam skala 1
tik. Gelombang seperti dibawah ini dinamakan juga gelomb
de
ang time domain
ngsi waktu).
(fu
12
Keterangan Gambar 2.6 nomor yang tertera menunjukan nomor dari gelombang
sinusnya. Penjelasan dari gambar diatas sebagai berikut :
1. Gelombang pertama yang harus kita amati adalah gelombang (1),
gelombang 1 adalah gelombang dengan satu siklus. Karena skala
waktunya adalah 1 detik, maka frekuensi dari gelombang 1 adalah 1
Hz.
2. Gelombang berikutnya adalah gelombang (3) dengan priode yang
sama dengan gelombang 1, dengan jumlah siklu s adalah 3, maka
frekuensinya adalah 3 Hz
3. Ketiga adalah gelombang (5) memiliki 5 siklus. Se hingga pada priode
yang sama yaitu 1 detik, gelombang 5 mempunyai f rekuensi 5 Hz.
4. Berikutnya adalah gelombang (7) mempunyai 7 sikl us selama priode 1
detik. Sehingga gelombang ini mempunyai frekuensi sebesar 7 Hz
5. Kemudian dengan cara yang sama gelombang (9) mempunyai 9 Hz
Jika semua gelombang pada gambar diatas dijumla hkan, maka akan
menghasilkan satu gelombang
omplek.
dianalisa. Bentuk gelombang komplek ini bisa ditransformasi menjadi bentuk yang
lebih sederhana dengan menggunakan operasi matematik yang dinamakan Fourier
Fast Transform (FFT). Sehingga menghasilkan gambar yang lebih mudah dianalisa.
Gambar dibawah ini adalah contoh dari Waveform sebagai fungsi dari waktu (time
domain) yang komplek.
Sumber: www.Google.com
Demikian juga pengukuran pada rumah motor, dilakukan pada ketiga arah sumbu
seperti pada gambar dibawah ini:
Sumber: www.Google.com
Pada titik pengukuran secara vertical adalah menempatkan alat pada posisi
vertical berbanding dengan arah horizontal pada rumah motor, dan axial sejajar
garis lurus dengan poros. Pengambilan pada tiga sumbu berfungsi untuk melihat
kondisi vibrasi pada masing-masing sumbu seperti yang sudah dibahas diatas karena
disetiap sumbu mempunyai vibrasi yang berbeda. Dan pada setiap kondisi dapat
ditentukan karakteristik kerusakan dengan melihat sinyal vibrasi dari masing-masing
sumbu pengukuran.
ndard.
Sta
Hampir semua standar vibrasi pada mesin disusun oleh ko
mite teknis TC108
chanical Vibrations and Shock). TC108 beranggotakan 22 n
(Me
egara dan peninjau
25 negara. Hingga bulan Mei 2003, TC108 menerbitkan 98 s
dari
tandar.
Berkenaan dengan vibrations severity, ISO mengeluarkan
beberapa standar
ntara bisa dilihat pada table dibawah ini.
dia
16
g analisis sebagai tandard ini dapat isa diterima oleh i standar ini harus
2.4.1 ISO 2372
Standar yang paling banyak digunakan oleh seoran
indikator tingkat vibrasi adalah ISO 2372 (BS 4675). S
digunakan sebagai acuan batasan tingkat vibrasi yang b
bermacam-macam mesin. Oleh karena itu untuk memaka
dimulai dengan mengklasifikasikan terebih dahulu mesin yang akan kita ukur.
Standard ini menggunakan parameter velocity-RMS untuk mengindikasikan
tingkat keparahan vibrasi.
lebih kom
Kelas III : Pengerak Utama (Prime Mover) besar dan mesin-mesin besar
lainnya yang memiliki bagian yang berputar (Rotating Mass) terikat
secara kaku pada fondasi berat, yang relative kaku terhadap arah getaran.
Kelas IV : Pengerak Utama (Prime Mover) besar dan mesin-mesin besar
lainnya yang memiliki bagian yang berputar (Rotating Mass) terikat pada
fondasi, yng relative lunak terhadap arah pengukuran vibrasi (sebagai
ISO 10816-6
Standar ini digunakan untuk mengukur
pada me
sinvibrasi
Reciprocating,
19
Keterangan untuk table diatas adalah ;
A : Mesin baru
B : pengoperasian kontinyu tanpa berhenti.
C : Tidak memungkinkan untuk pengoperasian kontinyu, kurangi jam
operasi hingga dilakukan tindakan perbaikan pada skedul berikutnya.
D : vibrasi terlalu tinggi pada mesin. Kerusakan pada mesin tidak dapat
dibiarkan.
2.4.3
ISO 10816-3
Standar ISO 10816-3 adalah salah satu standar turun an dari ISO series
diatas
indicator tingkat vibrasi dan sebagai acuan batasan tingk at vibrasi. Namun
sebelum memakai standar ini harus dimulai dengan mengklasifikasikan terebih
dahulu mesin yang akan kita ukur. Seperti salah satunya ial ah melihat pondasi
mesin
tersebutnya.
Tabel2.4: ISO 10816-3 Sumber: www.Google.co m
DCBA
l
FFT menggunakan
ainnya seperti DFT (Discreete Fourier Transform). Dimana
al
goritma yang canggih untuk melakukan proses yang sama de ngan DFT, namun
perbedaannya FFT menggunakan waktu yang lebih singkat. Ka rena kecepatan dan
sifat diskritnya inilah yang membuat FFT digunakan pada berbagai pengolahan
sinyal digital termasuk yang paling utama kita gunakan adalah pengolahan sinyal
vibrasi. Dengan menggunakan Fourier analysis atau spectrum analysis, gelombang
berbasis waktu (time domain) dirubah menjadi gelombang sebagai fungsi dari
frekuensi. Sehingga jika dilhat pada gambar dibawah ini; gelombang fungsi
frekuensi dilihat sebagai fungsi amplitude (sumbu Y) dan frekuensi (sumbu Z).
2.5.1
Kegunaan FFT
elakukannya
secara manual, tetapi akan sangat memakan waktu yang jauh lebih
m
l ama.
perangkat elektronik.
didapatkan, sebab
25
sebagaimana elemen putar berubah terhadap titik netral. Akibatnya, vibrasi yang
dihasilkan akan mempunyai frekuensi yang bergantung pada kecepatan putar element
yang telah mengalami kerusakan. Oleh karena itu dengan mengetahui frekuensi vibrasi,
akan dapat mengidentifikasi bagian dari mesin yang bermasalah.
Vibrasi adalah gearakan bolak balik dalam suatu interval waktu tertentu yang
disebabkan oleh gaya, beberapa diantara gaya tersebut adalah
Torsi penggerak
nce, dll.
Dalam terminology dasarnya Vibrasi adalah sebuah gerakan yan g kontiyu, random
atau periodic dari sebuah objek. Atau sebuah impak dalam suatu du rasi waktu tertentu
yang singkat. Pemahaman dasar Vibrasi bisa kita proleh dari ilustrasi sederhana
mengenai gerakan pegas seperti dibawah ini :
A,
dikarenakan gaya luar maka bola akan bergerak ke B kembali ke titik keseimbangan di
26
C dilanjutkan ke C dan kembali ke titik keseimbangan di E. Pergerakan masa dari A ke
E dinamakan satu siklus dan dalam contoh diatas
membutuhkan waktu 4 detik. Dari pergerakan bolak-balik masa pada pegas diatas
terdapat informasi berharga yang bisa kita simpulkan yang sebenarnya menggambarkan
kondisi alami dari vibrasi.
Pergerakan di atas dinamakan periodic dan harmonic, dimana hubungan antara
simpangan (X) dengan massa (m) dan waktu (t) dan hubungan antara perpindahn masa
dengan waktu bisa diekspresikan dengan persamaan (Leonard Meirovitch. 1975)
berikut:
..............................................................(2.1)
..........
X = p
erpindahan masa pada waktu tertentu
Xo = p
erpindahan maksimum dari masa
....(2.2)
...................................................................
f= frek
.......
.....................................(2.4)
Sumber: www.Google.com
Istilah istilah yang terkandung dalam waveform (gelombang) akan sering kita
gunakan seperti siklus, panjang gelombang dan fasa merupakan tiga terminology utama
untuk menggambarkannya.
Frekuensi
Displacement/perpindahan (mills,micron)
Velocity/kecepatan (ips, mm/s)
Accelerations/percepatan (g,
,
1 g = 9,807 m/
= 386,4 inch/
Fasa
29
Untuk rentang frekuensi tinggi (lebih dari 1000 Hz atau 60 kcpm) akan lebih baik
jika accelerations yang diukur. Secara umum disepakati bahwa antara 60 Hz s/d 1000
Hz , velocity adalah parameter terbaik. Karena secara umum Rotating Machine
mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 1000 Hz, maka velocity umum digunakan
sebagai parameter pengukuran maupun analisa.
2.7 Macam-Macam Kegagalan
Penyebab
Utama
Unbalance
dalam RPM
1 x RPM
Kelonggaran
1. Misaligment
bila
axial
vibration
tinggi.
2. Gaya reciprocating.
3. Resonansi
3 x RP
M
Misaligment
Pada
umumnya
misaligment
dan
(looseness).
Kur
an
kom
oli
dari
kelonggar
ratur.
an
2. Resonansi sub-harmonik.
3. Vibrasi belt.
RP
M
Synkron
Proble
Secara
(Frekuensi
ma
A.C.)
elektri
kal
phase.
umum
adalah
problema
Pulsa torsi
synkron
frekuensi
N
x RPM
Gaya
aerodinamic
Gaya hydraulic
Kelonggaran
Gaya
Reciprocating
looseness
cukup pa
tinggi,bilayang
terjadi
Frek
ue
(Non
-H
kurang baik
yang
liran
tubulen
dom
journal bearings
(pend
vibrasi
bantalan).
4. Gesekan.
benar
Sumbe
r : Machinery Failure Analysis and Troubleshooting ; Heinz PBloch, dkk
sesumbu dengan susunan elemen putar. Amplitude akan terus membesar dengan terus
bertambahnya kecepatan elemen dan akan mencapai kecepatan kritis dari elemen putar.
Berikut adalah pola spectrum yang akan terjadi apabila unbalance:
misalignment.
Dan
seringkali
vibrasi
misalignment sering kali disalah artikan sebagai unbalance. Hal ini bisa anda pahami
a mengerti tahap-tahap terjadinya unbalance akibat muncul
jika kit
nya misalignement
seperti
1. Ciri misalignment:
33
3. Misalignment terjadi karena adanya pergeseran atau penyimpangan salah satu
bagian mesin dari garis pusatnya. Misalignment sendiri mengakibatkan getaran
dalam arah axial. Misalignment merupakan penyebab kedua terjadinya vibrasi
meskipun telah digunakan flexible couplings dan self aligning bearing.
4. Setiap elemen berputar (Rotating element) memiliki sejumlah unbalance. Setiap
manufaktur memiliki toleransi terhadap unbalance ini. Untuk mencapai kondisi
keseimbangan yang sempurna adalah sangat sulit dan mahal, yang hanya
dilkukan untuk aplikasi-aplikasi tertentu seperti kapal selam n uklir misalnya.
Ketidakseimbangan yang kecil ini kemudian diredam 5.
ata u diserap dengan
menggunakan rolling
yang
terjadi
dekat
deng an
bearing.
Eccentric Journal/Rotor
Gejala ini menunjukkan bahwa garis pusat dari poros mesin,
stator tidak konsentris. Vibrasinya terjadi pada sekali shaft ro
Pada roda gigi, amplitude terbesar terjadi searah dengan
menunjukkan single reference merk
dituliskan sebagai 1X, misalnya adalah 1800 CPM. Harmonic ke-2 adalah 2X (3600
CPM) dan harmonic ke-3 adalah 3X (5400 CPM), dan seterusnya. Pada kasus
kehilangan mekanis, amplitudo terbesar akan terjadi dekat dengan sumber masalah.
terjadi. Teknik untuk mendeteksi kekendoran adalah dengan mengukur getaran pada
beberapa titik (transducer kecepatan dapat berfungsi baik). Sinyal yang terukur akan
mencapai maksimumnya pada arah getaran (biasanya arah vertikalmemberikan
getaranyang lebih besar dari arah horizontal), atau disekitar lokasi kekendoran.
2.7.4 RESONANSI
Setiap komponen memiliki sebuah frekuensi natural yang besarnya tergantung
pada mounting dari equipment tersebut. Suatu kasus mengenai resonansy ini terjadi
ketika sebuah mesin Diesel yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan minyak
menjalani pengujian, dan mengalami getaran pada semua strukturnya secara hebat,
sehingga pengujian tidak mungkin dilakukan. Mesin ini diprogramkan untuk beroperasi
pada 2000 RPM selama periode pengujian, dan diperkirakan mengalamai resonansi.
2.7.5 BEARING (Bantalan)
OUTER RING
R
LLING
ELEMENT
GE / SANGKAR NER RING
O
CA
IN
15/1
1/2010
Semua pompa dan motor menggunakan roller atau ball bearings. Sebuah
perusahaan besar yang memproduksi bearing dengan penguasaan pasar sekitar 26 %
mampu menjual bearing seharga 3 miliar dolar setahunnya. Bearing ini dibuat untuk
bertahan sampai ratusan ribu jam, tetapi begitu keluar dari pabrik dan dipasang pada
mesin, usianya bisa saja hanya tinggal beberapa puluh jam saja. Beberapa masalah
yang membuat bearing berusia rendah diantaranya adalah kesalahan dalam penanganan,
Catatan : jika inner ring-nya fix (stasioner) sementara outer race-nya bergerak, maka
tanda negative pada persamaan empat dalam kurung dirubah menjadi tanda postif. Dan
Nb x FTF tidak samadengan BPFI ataupun BPFO, besarnya FTF sekitar 0.55 0.65
RPM.
Dimana ;
Nb
Bd
Pd