0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan tentang silsilah keluarga Tuhenori Kasaro Zebua, kepala suku di Nias. Tuhenori Kasaro mempunyai 8 orang anak dari pernikahannya dengan isterinya. Generasi keturunannya telah sampai ke generasi kelima dan banyak yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Beberapa anak cucu Tuhenori memutuskan membentuk perkumpulan bernama Baraata di Tumori untuk memperer
Dokumen tersebut menjelaskan tentang silsilah keluarga Tuhenori Kasaro Zebua, kepala suku di Nias. Tuhenori Kasaro mempunyai 8 orang anak dari pernikahannya dengan isterinya. Generasi keturunannya telah sampai ke generasi kelima dan banyak yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Beberapa anak cucu Tuhenori memutuskan membentuk perkumpulan bernama Baraata di Tumori untuk memperer
Dokumen tersebut menjelaskan tentang silsilah keluarga Tuhenori Kasaro Zebua, kepala suku di Nias. Tuhenori Kasaro mempunyai 8 orang anak dari pernikahannya dengan isterinya. Generasi keturunannya telah sampai ke generasi kelima dan banyak yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. Beberapa anak cucu Tuhenori memutuskan membentuk perkumpulan bernama Baraata di Tumori untuk memperer
Kepala Negeri (Tuhenori) L.O.Tumori yaitu Kasaro Zebua atau gelar
adatnya Tuha Ombu-Ombu adalah anak dari Balugu Sararatuha. Dari perkawinan Tuhenori Kasaro dengan isterinya bernama S.Telaumbanua mempunyai 8 (delapan) orang anak yaitu 5 (lima) orang laki-laki dan 3 (tiga) orang perempuan : 1. Mohua Zebua (Ina Masati Mendrofa) 2. Faese Zebua (Ama Zade Zebua) 3. Yustinus Zebua (Ama Kasi Zebua) 4. Samina Zebua (Ina Lulu Zebua) 5. Samueli Zebua (Ama Gahela Zebua) 6. Yosua Zebua (Ama Hatima Zebua) 7. Eliaki Zebua (Ama Doro Zebua), dan 8. Fatina Zebua (Ina Salati Telaumabnua). Sampai dengan saat ini, generasi dari Tuhenori Kasaro sudah sampai kepada generasi yang ke lima. Ada yang tetap berdomisili di Nias dan banyak yang berdomisili di daerah lain seperti di Medan, Sibolga, Jambi, Padang, Jakarta, Jawa, Papua, dan di daerah lainnya bahkan ada yang berdomisili di luar negeri. Sudah pada hakekatnya hubungan pertalian darah tidak akan pernah dapat diputus oleh apapun karena itu adalah maha karya penciptaan Tuhan. Dalam perkembangannya bahwa seorang yang telah dewasa membentuk suatu keluarga maka semakin berkembanglah generasi suatu puak (kakek-leluhur). Demikian juga semakin berkembang generasi dari Tuhenori Kasaro yang tersebar di berbagai tempat. Oleh karena itu beberapa orang anak cucu dari Tuhenori Kasaro memprakarsai untuk didirikan suatu wadah pertemuan ikatan keluarga dalam bentuk arisan, khususnya generasi anaknya laki-laki (anak, menantu, cucu, sampai cicit) yang berdomisili di Nias dimana wadah ini nantinya diharapkan dapat mempertemukan dan semakin mempersatukan antara satu dengan yang lainnya, serta dapat berbagi dalam setiap suka dan duka. Setelah para pemrakarsa mengundang orang tua dan seluruh anak, menantu dan cucu-cucunya pada pertemuan perdana pada hari Sabtu, tanggal 11 Juli 2015 maka disepakatilah dibentuk Perkumpulan Persaudaraan yang bernama Baraata. di Tumori Dengan latar belakang di atas, maka oleh anak cucunya memrakarsai dibentuknya wadah pertemuan tersebut yaitu anak mencucu-Dalam peribahasa Nias (amaedola) bahasa Nias sa Rasa persaApabila dihitung anak cucu sampai kepada cicit keturunan dari Tuhenori Manusia adalah makluk sosial, dan hidup dalam suatu masyarakat, yang tidak dapat hidup sendiri, yang hidup di dalam tatanan norma agama, susila dan hukum.