Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Pengertian dan Dasar Hukum Mandi


Pengertian mandi dapat ditinjau dari dua segi yaitu: Dari segi bahasa,
mandi berarti mengalirkan air ke seluruh badan. Dari segi syara, mandi
bermaksud mengalirkan air ke seluruh badan dengan niat yang tertentu.
Mandi besar (mandi junub atau mandi wajib) adalah mandi dengan
menggunakan air suci dan bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan
mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki. Tujuan mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar
yang harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah sholat.
Dasar hukum mandi wajib yaitu Al Quran dan Hadis Nabi sebagai
berikut:
1.

Qur`an Surah : Al-Maidah ayat 6


Dan jika kalian junub maka mandilah. (QS. Al-Maidah: 6)
2.

Qur`an Surah : Al-Baqarah ayat 222
















Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, Haid itu
adalah suatu kotoran (najis). Oleh sebab itu hendaklah kalian

menjauhkan diri dari wanita di waktu haid. Dan janganlah kalian


mendekati (melakukan jima dengan) mereka, sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah bersuci (mandi), maka datangilah (jima) mereka
itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. (QS. AlBaqarah: 222)
3.

Hadis Nabi SAW yang berbunyi:


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW, beliau bersabda:



Jika seseorang (lelaki) duduk di antara empat anggota badannya
(wanita), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib banginya
mandi. (HR. Al-Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)
Ibnu Daqiq Al-Id menyatakan bahwa makna empat anggota
badan wanita adalah: Kedua tangan dan kedua kakinya atau kedua kaki
dan kedua pahanya.
Sementara makna bersungguh-sungguh di sini, Ibnu Rajab
menyatakan, Dia adalah ungkapan akan kesungguhnan lelaki
memasukkan kemaluannya ke dalam farj wanita.
Dalam riwayat Muslim ada tambahan:


Walaupun dia (mani) tidak keluar.

B.

Hal-hal Yang Menyebabkan Mandi


Adapun perkara yang mewajibkan seseorang mandi yaitu sebagai
berikut:
1.

Bertemu dua khitan (bersetubuh) yaitu apabila masuknya hasyafah


zakar atau sekadar yang ada bagi zakar yang kudung ke dalam farj
perempuan yang masih hidup dengan sempurna walaupun tidak keluar
mani.

2.

Mengeluarkan air mani baik disengaja maupun tidak sengaja

3.

Setelah haidh (menstruasi), yaitu darah yang keluar dari pangkal rahim
ketika wanita dalam keadaan sehat pada waktu yang tertentu.

4.

Melahirkan anak atau bersalin (wiladah).

5.

Keluar nifas, yaitu darah yang keluar selepas bersalin.

6.

Mati, kecuali mati syahid.


Bagi mereka yang masuk dalam kategori di atas maka mereka berarti

telah mendapat hadas besar dengan najis yang harus dibersihkan. Jika tidak
segera disucikan dengan mandi wajib maka banyak ibadah orang tersebut
yang tidak akan diterima Allah SWT.

C.

Rukun Mandi
Adapun rukun mandi adalah sebagai berikut:
1.

Berniat pada permulaan kena air pada badan


Bagi orang yang berjunub niatnya ialah mengangkat janabah
atau hadath besar. Niatnya seperti berikut:

Maksudnya:
Sahaja aku mandi junub kerana Allah Ta`ala.
atau

Maksudnya:
Sahaja aku mengangkat hadath besar kerana Allah Ta`ala.
Bagi orang yang datang haidh atau nifas niatnya ialah
mengangkat hadath haidh atau nifas. Niatnya adalah seperti berikut:

Maksudnya:
Sahaja aku mandi daripada haid kerana Allah Ta`ala.
atau

Maksudnya:
Sahaja aku mandi daripada nifas kerana Allah Ta`ala.

D.

2.

Menghilangkan najis yang terdapat pada tubuh badan.

3.

Meratakan air ke seluruh badan terutama kulit, rambut dan bulu.

Sunat-sunat Mandi
Ada beberapa perkara sunat pada saat mandi, yaitu:
1.

Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.

2.

Membaca basmalah pada permulaan mandi

E.

3.

Melakukan wudhu/wudlu sebelum mandi wajib.

4.

Mandi menghadap kiblat

5.

Membasuh badan sebanyak tiga kali

6.

Mendahulukan badan sebelah kanan daripada yang sebelah kiri

7.

Membaca do'a setelah wudhu/wudlu

8.

Dilakukan sekaligus selesai saat itu juga (muamalah)

Mandi yang Disunnahkan


Islam agama yang mencintai kebersihan bagi umatnya, bukan hanya
kebersihan rohani akan tetapi kebersihan jasmani pula. Oleh karena itu
selain mewajibkan mandi dan membersihkan diri pada saat-saat tertentu
syariat agama kita juga menganjurkan mandi pada waktu-waktu tertentu
sebagai berikut:
1. Mandi hari Jumaat bagi orang yang hendak pergi sembahyang Jumaat.
Waktunya dari naik fajar sadiq.
2. Mandi hari raya fitrah dan hari raya adhha. Waktunya adalah mulai dari
tengah malam pada hari raya itu.
3. Mandi karena minta hujan (istisqa).
4. Mandi karena gerhana bulan.
5. Mandi karena gerhana matahari.
6. Mandi karena memandikan mayat.
7. Mandi karena masuk agama Islam.
8. Mandi orang gila selepas pulih ingatannya.

9. Mandi orang yang pitam selepas sadar dari pitamnya.


10. Mandi ketika hendak ihram.
11. Mandi karena masuk Makkah.
12. Mandi karena wuquf di Arafah.
13. Mandi karena bermalam di Muzdalifah.
14. Mandi karena melontar jumrah-jumrah yang tiga di Mina.
15. Mandi karena tawaf iaitu tawaf qudum, tawaf ifadhah dan tawaf wida.
16. Mandi karena sai.
17. Mandi karena masuk ke Madinah.

Anda mungkin juga menyukai