Anda di halaman 1dari 1

MATERI FIKIH KELAS VII

PERTEMUAN KEDUA
Dalam uraian "Pola Hidup Bersih Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam" yang diterbitkan Kementerian Agama RI,
disebutkan beberapa kondisi yang menjadikan seseorang berhadas besar, sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan seksual;


2. Keluar sperma (mani);
3. Menstruasi (haid);
4. Melahirkan;
5. Nifas (keluar darah setelah melahirkan); dan
6. Meninggal dunia.

Ketentuan Bersuci dari Hadas Besar


Sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, bersuci dari hadas besar diatur oleh syariat Islam sebagai berikut:

1. Bersuci dari Hadas Besar Bagi Laki-Laki

Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan rukun mandi janabah untuk bersuci
dari hadas besar dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Niat mandi janabah adalah sebagai berikut:

ِ ‫ث ْاألَ ْك َب ِر ِم َن ْالِج َنا َب ِة َفرْ ضًا هلِل‬ َ ‫ْت ْال ُغسْ َل لِ َر ْف ِع ْا‬
ِ َ‫لحد‬ ُ ‫َن َوي‬
‫َت َعا َلى‬
Lafaz latinnya: "Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Kemudian, mandi janabah dilakukan dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:
1. Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali; .
2. Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh; ..
3. Berwudu;
4.Guyur kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat;
5.5Siram seluruh anggota badan bagian kanan hingga 3 kali;
6. Lalu siram semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali;
7.7. Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang;
8. Pastikan air membasuh seluruh bagian kulit; .
9. Menyela rambut, bulu tebal serta jenggot agar kulit terbasuh air;
10. Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi.

2. Bersuci dari Hadas Besar Bagi Perempuan


Bagi perempuan, bersuci dari hadas besar biasa dilakukan karena mereka memiliki siklus bulanan, yaitu haid atau
menstruasi. Tentu saja, setelah menstruasi, mandi janabah wajib dilakukan.

Sebenarnya, tata cara mandi janabah bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi besar bagi laki-
laki. Bedanya adalah bagi perempuan diperbolehkan menggelung rambutnya.

Rujukannya adalah hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang
gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi janabah?”

Nabi SAW menjawab: “Jangan [kamu buka]. Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali,
kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai