PERTEMUAN KEDUA
Dalam uraian "Pola Hidup Bersih Sesuai dengan Ketentuan Syariat Islam" yang diterbitkan Kementerian Agama RI,
disebutkan beberapa kondisi yang menjadikan seseorang berhadas besar, sebagai berikut:
Dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami menjelaskan rukun mandi janabah untuk bersuci
dari hadas besar dibagi menjadi dua: niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.
ِ ث ْاألَ ْك َب ِر ِم َن ْالِج َنا َب ِة َفرْ ضًا هلِل َ ْت ْال ُغسْ َل لِ َر ْف ِع ْا
ِ َلحد ُ َن َوي
َت َعا َلى
Lafaz latinnya: "Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."
Kemudian, mandi janabah dilakukan dengan meratakan air ke seluruh badan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut ini:
1. Ambil air di kamar mandi, lalu basuh tangan 3 kali; .
2. Bersihkan najis atau kotoran yang menempel pada tubuh; ..
3. Berwudu;
4.Guyur kepala hingga 3 kali pakai air, bersamaan dengan mengucap niat;
5.5Siram seluruh anggota badan bagian kanan hingga 3 kali;
6. Lalu siram semua anggota badan bagian kiri sebanyak 3 kali;
7.7. Gosok seluruh tubuh 3 kali, baik bagian depan atau belakang;
8. Pastikan air membasuh seluruh bagian kulit; .
9. Menyela rambut, bulu tebal serta jenggot agar kulit terbasuh air;
10. Jika menyentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali di akhir mandi.
Sebenarnya, tata cara mandi janabah bagi perempuan tidak jauh berbeda dengan tata cara mandi besar bagi laki-
laki. Bedanya adalah bagi perempuan diperbolehkan menggelung rambutnya.
Rujukannya adalah hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang
gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi janabah?”
Nabi SAW menjawab: “Jangan [kamu buka]. Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali,
kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim)