Anda di halaman 1dari 30

CURRENT ISSUES ILMU GIZI

ANALAISIS MASALAH DALAM FENOMENA HIDDEN HUNGER DAN


SOLUSINYA DALAM BIDANG GIZI

Oleh :
Rahmi Nur A. 25010114120151 Devy A. J.

25010114120164 Diana I.

25010114120177

Fifiantyas A.

25010114120152 Atina F.

25010114120165 Feby K.S.

25010114120178

Minanda O.

25010114120153 Yulinar T.P. 25010114120166 Elsa Nur A. 25010114120179

Cindy A. M.

25010114120154 Muslim

25010114120167 Bekti K.W. 25010114120180

Dwi Nikmah L. 25010114120155 Sharadifa P. 25010114120168 Jatu S.

25010114120181

Auliya R.

25010114120156 Fariza A.A. 25010114120169 Atka K.S.

25010114120182

Nabilla R. A.

25010114120157 Evi Y.K.

25010114120170 Aisyatul F.

25010114120183

Aulia Annisa

25010114120158 Chaca R.

25010114120171 Rohadatul A 25010114120184

Durotun M.

25010114120160 Aminah M. 25010114120174 Fitria A.

Ulfah R.

25010114120161 Istiqomah

25010114120175 Hertian I.H. 25010114120186

Yashinta G. W. 25010114120162 Amirul H.

25010114120176 Dhimas A.P. 25010114120187

Eka Wahyuni

25010114120163

Kelas C-2014

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

25010114120185

HIDDEN HUNGER
1. Pengertian Hidden Hunger
Hidden Hunger adalah kekurangan mikronutrien (vitamin dan
mineral) dalam diet individu. Ada beberapa istilah yang hampir sama, yaitu
hunger (kelaparan), undernutrition, malnutrition. Kelaparan sering dikaitkan
dengan kurangnya ketersediaan pangan, The Food and Agriculture
Organization of the United Nations (FAO) mendefinisikan bahwa kelaparan
merupakan bentuk kekurangan makanan dan kekurangan gizi, yaitu konsumsi
pangan di bawah 1.800 kilokalori (batasan minimum energi yang dibutuhkan
manusia untuk produktifitas dan kesehatannya) dalam sehari. Undernutrition
adalah kekurangan beberapa zat gizi makanan termasuk enegri, protein atau
vitamin esensial dan mineral. Undernutrition merupakan hasil dari konsumsi
makan yang tidak mewadai, kualitas dan kuantitas makanan, serta
pemanfaatan zat gizi oleh tubuh yang kurang karena infeksi atau sakit, bisa
juga karena kombninasi ketiga faktor tersebut. Berbeda dari ketiga istilah
tersebut Hidden Hunger (kekurangan mikronutrien) berarti bahwa seseorang
bisa saja sudah tercukupi kebutuhan kalori dalam konsumsi dietnya, namun
tingkat kecukupan akan vitamin dan mineral penting bisa jadi belum tersedia
dalam diet yang konsumsi untuk dimanfaatkan dalam pemenuhan kesehatan
fisik dan mental.
Hidden Hunger adalah isu dunia yang sangat pentinga namun
keberadaannya kurang begitu menjadi perhatian. Biasanya fenomena ini
banyak terjadi di negara-negara berkembang, karena ketidakmampuan dalam
pemenuhan kebutuhan makanan individu. Kasus kekurangan mikronutrien
yang sering terjadi di dunia adalah kekurangan zat besi, seng, vitamin A,
iodium, folat, vitamin B12 dan susunan vitamin B lainnya.

2. Masalah Hidden Hunger yang Relevan di Indonesia


Tabel Persentase Penduduk Kekurangan Mikronutrien

Menurut Konsensus Copenhagen tahun 2004, dalam Publikasi Brain


Development Disordes as an Impact of Micronutrient Deficiency, Indonesia
merupakan salah satu negara yang berisiko tinggi mengalami kekurangan
mikronutrien seperti zat besi (Fe), vitamin A, iodium dan zinc.
Dimana dampak dari kekurangan zat gizi tersebut menyebabkan
dampak yang berbeda-beda, yaitu :
a. Defisiensi Zat Besi (Fe)
Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan
zat besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah
berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat
kurangnya kadar zat besi dalam darah. Anemia gizi besi terjadi jika
simpanan zat besi dalam tubuh seseorang sudah sangat rendah berarti
orang tersebut mendekati anemia walaupun belum ditemukan gejalagejala fisiologis. Simpanan zat besi yang sangat rendah lambat laun tidak
akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum
tulang sehingga kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas normal.
Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi antara lain berupa gangguan fungsi kognitif, penurunan daya
tahan tubuh, tumbuh kembang yang terlambat, penurunan aktivitas, dan
perubahan tingkah laku.
Berikut akibat yang merugikan kesehatan berdasarkan batasan usia :

1. Bagi bayi dan anak (0-9 tahun)


a. Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi.
b. Gangguan perkembangan dan kemampuan belajar.
c. Gangguan pada psikologis dan perilaku
2. Remaja (10-19 tahun)
a. Gangguan kemampuan belajar
b. Penurunan kemampuan bekerja dan aktivitas fisik
c. Dampak negatif terhadap sistem pertahanan tubuh dalam
melawan penyakit infeksi
3. Orang dewasa pria dan wanita
a. Penurunan kerja fisik dan pendapatan.
b. Penurunan daya tahan terhadap keletihan
4. Wanita hamil
a. Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
b. Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin
c. Peningkatan resiko janin dengan berat badan lahir rendah
Defisiensi zat besi dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1) Deplesi Besi (Iron Depleted State)
Keadaan dimana cadangan besi menurun tetapi letersediaan zat besi
untuk eritopoesis belum terganggu.
2) Eritropoesis Defisiensi Besi (Iron Deficient Erytropoesis)
Keadaan dimana cadangan besi kosong dan ketersediaan zat besi
untuk eritropoesis sudah terganggu tetapi belum tampak anemia
secara laboratorik.
3) Anemia Defisiensi Besi
Keadaan dimana cadangan zat besi kosong dan sudah terlihat gejala
anemia defisiensi besi.
Tabel Stadium dalam Perkembangan Defisiensi Zat Besi (Fe)

(Harrison at al dalam Yoppy, 2007)

Sedangkan dampak yang ditimbulkan anemia defisiensi besi secara


umum adalah sebagai berikut :
Terhadap kekebalan tubuh (imunitas seluler dan humoral)
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat lebih meningkatkan
kerawanan terhadap penyakit infeksi. Seseorang yang menderita
defisiensi besi (terutama balita) lebih mudah terserang mikroorganisme,
karena kekurangan zat besi berhubungan erat dengan kerusakan
kemampuan fungsional dari mekanisme kekebalan tubuh yang penting
untuk menahan masuknya penyakit infeksi.
Imunitas humoral
Peranan sirkulasi antibodi sampai sekarang dianggap merupakan
pertahanan utama terhadap infeksi, dan hal ini dapat didemonstrasikan
pada manusia. Pada manusi kemampuan pertahanan tubuh ini berkurang
pada orang-orang yang menderita defisiensi besi.
Fagositosis
Faktor penting lainnya dalam aspek defisiensi besi adalah aktivitas
fungsional sel fagositosis. Dalam hal ini, defisiensi besi dapat
mengganggu sintesa asam nukleat mekanisme seluler yang membutuhkan
metaloenzim yang mengandung Fe. Schrimshaw melaporkan bahwa selsel sumsum tulang dari penderita kurang besi mengandung asam nukleat
yang sedikit dan laju inkorporasi (3H) thymidin menjadi DNA menurun.
Kerusakan ini dapat dinormalkan dengan terapi besi. Sebagai
tambahan, kurang tersedianya zat besi untuk enzim nyeloperoksidase
menyebabkan kemampuan sel ini membunuh bakteri menurun. Anakanak yang menderita defisiensi besi menyebabkan persentase limfosit T
menurun, dan keadaan ini dapat diperbaiki dengan suplementasi besi.
Terhadap kemampuan intelektual
Telah banyak penelitian dilakukan mengenai hubungan antara keadaan
kurang besi dan dengan uji kognitif. Walaupun ada beberapa penelitian
mengemukakan bahwa defisiensi besi kurang nyata hubungannya dengan
kemunduran intelektual tetapi banyak penelitian membuktikan bahwa
defisiensi besi mempengaruhi pemusnahan perhatian (atensi), kecerdasan
(IQ) , dan prestasi belajar di sekolah. Denganl memberikan intervensi
besi maka nilai kognitif tersebut naik secara nyata.

b. Defisiensi Vitamin A
Kekurangan/defisiensi vitamin A ialah suatu keadaan di mana simpanan
vitamin A dalam tubuh berkurang, selain itu juga disebut sebagai
penyakit sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan menyebabkan
metaplasia keratinisasi pada epitel saluran pernapasan, saluran kemih,
dan saluran pencernaan. Namun, karena hanya mata yang mudah diamati
dan diperiksa, diagnosis klinis yang spesifik didasarkan pada
pemeriksaan mata (Arisman, 2009).
Kekurangan vitamin A dapat terjadi pada semua umur akan tetapi
kekurangan yang disertai kelainan pada mata umumnya terdapat pada
anak berusia 6 bulan sampai 4 tahun (Sidarta, 2008).
Beberapa pnyakit mata yang dapat terjadi bila kekurangan vitamin A
adalah :
1) Rabun senja (hemeralopia) merupakan manivestasi defisiensi
vitamin A paling awal.
Rabun senja ditandai dengan kurang dapat melihat pada malam
hari, menurunnya kadar serum retinol dalam darah. Pada tahap
selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti
paru-paru, usus, kulit dan mata (Depkes RI, 2005).
Respon baik dan cepat dalam 1-2 hari dengan terapi vitamin A.
2) Xerosis conjungtiva
- bagian putih bola mata kasar dan kering, warna berubah
-

menjadi kecoklatan
awal timbul di daerah temporal, kemudian menyebar ke daerah

nasal
respon baik terhadap vitamin A selama 2-5 hari dan hilang

dalam 2 minggu
3) Bitot spot
- ada bercak warna abu-abu dan berbuih
- respon baik terhadap vitamin A dalam waktu 2-5 hari
- kerutan pada bitot dapat menetap selama beberapa bulan
4) Xerosis cornea
- kornea kering, berkabut, tidak bercahaya, warna seperti susu,
-

adanya plak tebal pada kornea


respon baik terhadap terapi vitamin A dalam 2-5 hari, dan

kornea dapat kembali normal dalam 1-2 minggu.


5) Ulcus kornea

kerusakan menetap pada sebagian kornea


ulcus warna putih abu-abu
ulcus superfisial dengan terapi vitamin A dapat sembuh

menjadi jaringan parut


ulcus bagian dalam membentuk leukoma

6) Keratomalacia
- penebalan kornea menjadi stroma
- kerusakan kurang dari 1/3 mata masih dapat melihat
- kerusakan lebih dari 1/3 mengakibatkan perforasi bola mata
-

hilang
terapi cepat dengan vitamin A dapat menyelamatkan pada mata

yang sebelah
7) Seroftalmia (xeropthalmia)
- gejala sisa beberapa jaringan parut dengan berbagai densitas
-

(nebula, makula, leukoma)


dapat berupa penonjolan lapisan kornea yang tersisa

(stafiloma), desemetokel, ptisis bulbi


mula-mula konjungtiva mata mengalami keratinisasi kemudian
korneanya juga terpengaruh.

Bila tidak diobati, mata akan menjadi buta. (Kusharto, 1992)


8) Fundus xerophtalmia- lesi putih kecil pada retina- penyempitan
lapangan pandang- penyembuhan dengan terapi vitamin A
membutuhkan waktu selama 2-4 bulan
c. Defisiensi Iodium
Pada kekurangan iodium, konsentrasi hormone tiroidd menurun dan
hormone perangsang-tiroid/ TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu
menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar
tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh
kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok
sederhana. Bila terdapat secara luas di suatu daerah dinamakan gondok
endemic. Gondok dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang
sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme / cebol di suatu sisi dan
pembesaran kelenjar tiroid pada sisi lain. Gejala kekurangan iodium
adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar, pada ibu hamil dapat
mengganggu pertmbuhan dan perkembangan janin, dan dalam keadaan

berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta
hambatan pertumbuhan yang dikenal sebagai kretinisme. Seorang anak
yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh yang abnormal dan
IQ sekitar 20. Kekurangan iodium pada anak-anak menyebabkan
kemampuan belajar yang rendah.
Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah rangkaian efek
kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Spektrum
seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, kretin endemik
yang ditandai terutama oleh gangguan mental, gangguan pendengaran,
gangguan pertumbuhan pada anak dan orang dewasa. (Supariasa, 2002).
Pengaruh defisiensi yodium pada janin
Defisiensi yodium selama kehamilan mengakibatkan gangguan
sintesis hormon tiroid, baik oleh ibu maupun janin. Janin mulai dapat
memproduksi hormon tiroid pada usia gestasi 24 minggu. Sebelum usia
gestasi tesebut, kebutuhan hormone tiroid janin dipenuhi oleh ibu.
Setelah itu, transfer maternal tetap terjadi meskipun presentasinya
berkurang. Defisiensi hormon tiroid pada otak yang sedang berkembang
mengakibatkan retardasi mental.
Pengaruh defisiensi yodium pada bayi dan neonatus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa defisiensi

yodium

mengakibatkan peningkatan kematian perinatal, kejadian bayi dengan


berat lahir rendah, dan kelainan kongenital. Defisiensi yodium juga
meningkatkan kematian bayi secara umum. Mengingat bahwa otak bayi
baru lahir mencapai sekitar sepertiga kapasitas dewasa, maka defisiensi
yodium pada saat ini juga akan sangat mempengaruhi perkembangan
otak.
Pengaruh defisiensi yodium pada anak, remaja dan dewasa
Pengaruh defisiensi yodium terhadap sistem saraf pusat pada
kelompok umur ini lebih banyak terjadi akibat defisiensi yodium pada
umur sebelumnya. Komunitas yang menderita GAKI akan mengalamin
hendaya fungsi mental yang ditunjukkan dengan gangguan kemampuan
mengambil inisiatif dan keputusan sehingga secara umum akan
menghambat perkembangan seluruh komunitas.

d. Defisiensi Zinc
1) Definisi Umum
Zinc dikenal sebagai sebuah logam transisi yang masih masuk ke
dalam golongan 12 pada tabel periodik dan kita lebih mengetahuinya
sebagai Seng dengan simbol Zn. Bagi hewan dan tanaman, zinc ini
mempunyai arti biologis yang cukup substansial. Ada beberapa fungsi
yang berada di bawah tanggung jawab zinc dalam mendukung kinerja
setiap tubuh manusia, dan salah satunya adalah memberikan
rangsangan aktivitas sekitar 100 enzim yang tidaklah sama satu
dengan yang lain.
Senyawa satu ini adalah mineral yang penting dan tidak dapat
dilewatkan oleh tubuh karena organ tubuh kita tentu sangat
membutuhkannya, contohnya adalah otot, kulit serta rambut dan juga
organ lainnya. Supaya performa dan fungsi tubuh berjalan normal,
zinc adalah salah satu zat yang wajib untuk dipenuhi menurut
kebutuhan harian yang semestinya menurut usia dan jenis kelamin
seseorang. Zinc ini termasuk senyawa yang membentuk beberapa
organ tubuh, maka tentu asupannya perlu dijaga dengan baik.
2) Kebutuhan Zinc Harian
Supaya kebutuhan zinc pada tubuh dapat terpenuhi dengan baik,
berikut ini adalah daftar kebutuhan zinc yang perlu disimak dan juga

diikuti setiap harinya agar tubuh berfungsi baik dan terjauh dari efekefek buruk. Dengan mengikuti petunjuk di bawah ini, risiko
kelebihan maupun kekurangan zinc akan dapat dihindari.
a) Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 3 mg
b) Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 4 mg
c) Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 5 mg
d) Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 11 mg.
e) Perempuan usia 10-12 tahun membutuhkan 13 mg.
f) Perempuan usia 13-15 tahun membutuhkan 16 mg.
g) Perempuan usia 16-18 tahun membutuhkan 14 mg.
h) Perempuan usia 19-80 tahun ke atas membutuhkan 10 mg.
i) Perempuan hamil pada trimester pertama membutuhkan sekitar
12 mg.
j) Perempuan hamil pada trimester kedua membutuhkan sekitar 14
mg.
k) Perempuan hamil pada trimester ketiga membutuhkan sekitar 2024 mg.
l) Perempuan menyusui pada 6 bulan pertama dan 6 bulan terakhir
m)
n)
o)
p)

membutuhkan sekitar 15 mg.


Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 14 mg.
Laki-laki usia 13-15 tahun membutuhkan 18 mg.
Laki-laki usia 16-18 tahun membutuhkan 17 mg.
Laki-laki usia 19-80 tahun ke atas membutuhkan 13 mg

3) Fungsi Zinc
Jika sudah melihat kebutuhan harian akan zinc yang perlu dipenuhi
dan kemudian mengikutinya, ada sejumlah manfaat yang pastinya
akan dapat dirasakan oleh tubuh. Berikut di bawah ini bisa dilihat apa
saja manfaat serta fungsi zinc yang tubuh perlukan.
a) Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Ketika manusia memiliki kekebalan atau sistem daya tahan tubuh
yang rendah, maka penyakit-penyakit yang berasal dari bakteri,
virus serta parasit akan mudah menyerang. Zinc adalah zat yang
dibutuhkan tubuh untuk menjaga daya tahan tubuh tetap stabil
dan zinc jugalah yang akan mampu meningkatkan kekebalan
tubuh yang rendah. Nutrisi satu ini bila terpenuhi dengan baik
maka akan sanggup mendukung pencegahan penyakit.
Fungsi sistem daya tahan tubuh manusia tak akan berjalan dengan
baik dan bahkan mengalami kerusakan dikarenakan defisiensi
zinc. Kerentanan terhadap bermacam-macam patogen akan

meningkat ketika zinc tak terpenuhi secara normal seperti yang


dikemukakan oleh sebuah penelitian pada American Journal of
Clinical Nutrition. Zinc memiliki 2 cara ampuh dalam
memberikan perlindungan bagi tubuh, yaitu sebagai berikut:
- Mengatur serangan pada sel yang sudah kena infeksi atau
yang telah terkena kanker.
- Mengontrol respon imun.
b) Sebagai Obat Pilek
Selain sebagai peningkat kekebalan tubuh, zinc adalah zat yang
mempunyai kemampuan dalam menyembuhkan penyakit pilek,
khususnya tablet hisap zinc yang bisa menolong durasi
menderita flu menjadi

lebih

singkat

sebanyak

40

persen.

Konsumsi zinc, entah itu dalam bentuk sirup atau tablet hisap
akan memberi manfaat baik bagi tubuh menurut kesimpulan dari
review Cochrane. Keparahan pilek bisa diturunkan hanya dalam
waktu tidak lebih dari 24 jam sejak gejala pilek muncul sehingga
akan sangat berguna dalam mencegah maupun mengobati.
c) Sebagai Obat Diare
Dikatakan oleh WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia bahwa
diare adalah penyakit yang mematikan di mana ada sekitar 1,6
juta anak yang usianya di bawah 5 tahun yang meninggal akibat
diare. Dari situlah ditegaskan oleh sebuah studi PloS Medicine
bahwa penggunaan zinc perlu ditingkatkan di Bangladesh demi
mengatasi diare pada anak. Dengan memberikan tablet zinc pada
anak yang mengalami diare selama 10 hari tanpa putus akan
sangat berhasil; bahkan serangan infeksi diare di kemudian hari
pun dapat dicegah dengan konsumsi zinc ini.
d) Menurunkan Risiko Kerusakan Otak dan Perubahan
Suasana Hati Tak Menentu
Zinc juga biasanya berada di bagian otak dan rupanya salah satu
fungsi dari zat ini adalah menurunkan risiko kerusakan otak
akibat oksidatif. Rusaknya organ penting ini masih ada
hubungannya

dengan

perkembangan

sejumlah

penyakit,

yaituParkinson dan Alzheimer. Suasana hati yang berubah-ubah


cepat juga ada pengaruhnya dari otak dan dengan memenuhi

kebutuhan zinc, ada efek menenangkan yang akan diberikan


kepada otak.
Ketika otak dapat menjadi tenang karena efek dari zinc, maka saat
kadar zinc di dalam tubuh menurun atau terlalu rendah, ada
penurunan mood dan agitasi yang bakal terjadi. Ditemukan juga
bahwa pasien depresi berat memang dasarnya memiliki tingkat
zinc rendah pada tubuhnya dan ada juga kecurigaan akan kaitan
antara zinc dengan penyerapan serotonin pada bagian otak.
Beberapa penelitian pun menyebutkan adanya hubungan antara
depresi sehabis melahirkan dengan zinc yang sedikit serta adanya
manfaat baik zinc untuk anak-anak yang menderita autisme.
e) Meningkatkan Kesuburan dan Kesehatan Pria
Zinc adalah senyawa yang rupanya sangat bermanfaat bagi para
pria dalam hal kesehatan maupun kesuburan. Hal ini dikarenakan
zinc memang disimpan di dalam prostat, sperma serta testis pada
pria dan sudah terbukti. Oleh karena itulah, telah ditunjukkan
bahwa mengonsumsi suplemen zinc para pria akan merasakan
adanya peningkatan jumlah sperma, morfologi dan motilitas. Tak
hanya itu, zinc pun berperan vital dalam menurunkan risiko
pembesaran prostat yang pada umumnya dialami oleh para pria
yang usianya 50 tahun lebih di mana mereka lebih memiliki risiko
terkait benign prostatic hyperplasia atau BHP. Bahkan zinc sangat
dibutuhkan lebih oleh para remaja laki-laki karena mampu
mendukung perkembangan dan pertumbuhan seksual mereka.
f) Meningkatkan Kesehatan Mata
Organ hati setiap manusia memerlukan mineral zinc karena pada
proses

sintesis vitamin

A,

senyawa

ini

sangat

penting.

Memengaruhi kondisi penglihatan kita, zinc akan mendukung


proses sintesis vitamin A sehingga kesehatan mata kita pun
meningkat. Dapat dikatakan bahwa ini juga termasuk bagian dari
mekanisme dalam pengangkutan vitamin A ke aliran darah melaju
menuju mata.
g) Menyehatkan Kulit
Karena bersifat antioksidan, zinc adalah zat yang menguntungkan
bagi tubuh kita di mana kulit pun akan merasakan manfaatnya

karena ada perlindungan yang disediakan untuk jauh dari UV.


Zinc juga sangat baik dalam membantu produksi kolagen
sehingga kulit ketika terluka akan lebih cepat sembuh, bahkan
dengan kolagen kondisi alergi dan kulit kering pun akan dapat
dicegah dengan baik. Senyawa ini juga dapat diandalkan dalam
pengobatan jerawat sebab zinc mempunyai fungsi penting sebagai
pengatur kelenjar minyak dan bersifat anti inflamasi pada kulit.
h) Menurunkan Risiko Degenerasi Makula
Seiring penambahan usia manusia, risiko adanya degenerasi
makula pun otomatis meningkat dan kondisi ini dikenal sebagai
sebuah kondisi kemunduran pada makula. Beberapa dari kita
mungkin belum tahu banyak akan hal ini; kondisi ini adalah
terjadinya perubahan sehingga ketajaman indera penglihatan
menurun. Pada kondisi yang lebih lanjut, apabila tidak ditangani
dengan cepat dan benar, akibatnya adalah kehilangan fungsi
penglihatan sentral.
Penting untuk diketahui bahwa retina kita dapat terancam rusak
pada bagian selnya dan dengan pemenuhan zinc di dalam tubuh,
pencegahan kerusakan sel dapat dilakukan. Bahkan dengan zinc
yang cukup, berkembangnya degenerasi makula akan dapat
ditunda, yang artinya kehilangan penglihatan dapat dicegah juga
seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang terbit pada
Archives of Ophthalmology.
i) Sebagai Pengatur Neuron
Fungsinya sebagai pengatur neuron, zinc sangat bermanfaat baik
dalam memberikan pengaruh ketika kita dalam proses belajar dan
mengingat akan sesuatu. Sebuah penelitian asal University of
Toronto yang terbit pada jurnal Neuron menyatakan bahwa peran
zinc sangat penting akan komunikasi neuron satu dengan yang
lain. Bagaimana terbentuknya ingatan kita juga akan dipengaruhi
oleh komunikasi neuron ini sehingga kita bisa belajar sesuatu
lebih fokus dan lebih baik.
j) Mengatasi dan Mencegah Pneumonia
k) Sebagai Obat Osteoporosis

l) Sebagai

Obat

Gangguan

GHDP

atau

Gangguan

Hiperaktivitas dan Defisit Perhatian


4) Efek Kekurangan Zinc
Setelah melihat segudang manfaat dari zinc seperti yang telah
disebutkan di atas, tentu kita pun akhirnya tahu bahwa zinc begitu
penting dan tak bisa dianggap remeh keberadaan dan asupannya
untuk tubuh kita. Jika sampai kekurangan zinc, efek-efek di bawah
ini dapat dialami:
a) Merusak Penglihatan
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya dari bagian manfaat
zinc, zinc adalah zat penting yang mendukung kesehatan mata
agar terjaga dengan baik. Maka ketika zinc di dalam tubuh
kadarnya rendah dan penanganan tak dilakukan segera, jelas akan
timbul beberapa masalah pada penglihatan kita dan memicu
timbulnya perubahan pada retina yang bisa makin serius jika terus
diabaikan. Zinc mendapat peran untuk menjaga kesehatan fungsi
mata, jadi jika sampai tubuh kekurangan senyawa ini, mata akan
kehilangan fungsinya di mana risiko ini begitu berbahaya jika
sampai pada kebutaan.
b) Flu
Karena fungsi zinc yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh
serta menjauhkan tubuh dari segala virus dan bakteri, maka saat
kekurangan zat ini tubuh akan dengan gampangnya terkena
penyakit. Zinc tak memiliki pengaruh yang berarti ketika
kadarnya terlalu rendah sehingga virus pun tak dapat dilawan dan
malah meningkatkan gejala flu meski memang belum diketahui
betul bagaimana proses ini dapat terjadi. Selain virus flu, zinc pun
juga diketahui mempunyai sifat antivirus yang dapat membasmi
virus herpes.
c) Ketidaksuburan pada Pria
Salah satu manfaat dan fungsi zinc adalah menjaga kesehatan dan
meningkatkan kesuburan para pria, jadi saat zinc kurang di dalam
tubuh, infertilitas pria pun akan terpengaruh. Itulah mengapa para
pria wajib untuk senantiasa memenuhi kebutuhan harian normal

akan nutrisi satu ini sehingga segala masalah seksual dapat


dihindari. Selain itu proses dari pembentukan sperma akan
terganggu, berikut juga proses perkembangan organ seks sekunder
maupun primer yang dimiliki para laki-laki.
Zinc yang kurang akan memicu penurunan dari fungsi testikular
dan inilah menjadi alasan di mana kemudian memberi dampak
buruk bagi proses spermatogenesis serta sel-sel Leydig di mana
hormon testosteron dihasilkan. Testosteron ini merupakan hormon
yang dijumpai pada tubuh pria yang tugasnya adalah untuk
memengaruhi libido.
d) Kerusakan Otak
Zinc juga adalah zat penting yang bila kadarnya rendah akan
memengaruhi fungsi serta cara kerja otak. Kerusakan di bagian
otak berpotensi besar apabila didukung juga dengan keberadaan
penyakit alzheimer serta Parkinson yang tengah berkembang.
Kerusakan otak ini akan berimbas pada suasana hati atau mood
kita sewaktu-waktu karena zinc sendiri memiliki manfaat untuk
menenangkan otak. Masalah pada otak ini kemudian akan
membuat penurunan mood dan hal ini hanya dapat dikendalikan
ketika kita mengonsumsi zinc lebih banyak.
e) Depresi
Masih ada hubungannya dengan poin sebelumnya, yaitu rusaknya
otak, seorang wanita yang baru saja melahirkan dapat mengalami
depresi ketika tubuhnya tak mendapat cukup asupan zinc. Bahkan
sudah terbukti bahwa pasien yang menderita depresi sebenarnya
masalah utama ada pada kekurangan zinc dalam tubuh mereka.
Ketika zinc dan penyerapan serotonin di otak ada kaitannya satu
sama lain, depresi adalah akibatnya.
f) Lambatnya Penyembuhan Luka
Tak hanya vitamin E saja yang berguna dalam menjaga kesehatan
kulit, bahkan zinc pun memiliki fungsi tersebut. Ketika kulit
mengalami luka dan asupan zinc terlalu sedikit dan tidak begitu
cukup, maka luka tersebut akan memakan waktu lama untuk bisa

sembuh total. Intinya, kekurangan zinc bakal menghambat


pemulihan luka pada kulit.
g) Gangguan Usus
Efek dari kekurangan zinc juga terjadi pada usus di mana ada
gangguan dalam proses penyerapan sari-sari makanan yang kita
konsumsi setiap hari. Inilah kondisi yang disebut juga dengan
istilah sindrom malabsorpsi dan ini tak akan baik bagi pencernaan
yang bila dibiarkan bisa saja menyebabkan penyakit lainnya yang
berhubungan dengan saluran cerna kita.
h) Kerontokan Rambut
Zinc tak hanya baik untuk menjaga kesehatan kulit, tapi juga
rambut, dan ketika asupan zinc pada tubuh termasuk rendah,
otomatis akan ada masalah pada rambut. Rambut rontok mungkin
dapat terjadi dikarenakan produk perawatan rambut yang kurang
cocok, tapi hal ini juga bisa dipicu oleh kurangnya zinc pada
tubuh. Rambut yang rontok karena rendahnya zinc terjadi
sepotong-sepotong dan ada di area tertentu saja.
3. Solusi dalam Menghadapi Hidden Hunger dalam Bidang Gizi
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah Hidden Hunger
dalam bidang gizi adalah :
a. Diversifikasi Diet
Meningkatkan keragaman pangan merupakan salah satu cara yang efektif
untuk mengatasi atau menghindari masalah Hidden Hunger. Menurut
FAO (2013) keragaman pangan yang baik dilakukan dalam jangka
panjang adalah kombinasi yang seimbang antara makronutrien dan
mikronutrien, seperti penambahan serat makanan, sereal, kacangkacangan, buah-buahan, makanan hewani serta penambahan suplemen
apabila diperlukan (seperti pada ibu hamil).
b. Memperkuat Fortifikasi Pangan Komersial
Fortifikasi pangan komersial yaitu penambahan jejak mikronutrient pada
makanan atau bahan tambahan makanan selama proses pengolahan bahan
pangan. Misalnya penambahan Iodium pada garam; penambahan vitamin
A, zat besi dan seng pada tepung terigu; penambahan vitamin A pada

gula dan minyak. Sehingga masyarakay sebagai konsumen akan


mendapat bahan pangan dengan zat gizi tinggi.
Fortifikai adalah sebuah upaya yang sengaja dilakukan untuk
menambahkan mikronutrien yang penting yaitu vitamin dan mineral ke
dalam makanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas nutrisi dari
pasokan makanan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat dengan
risiko yang minimal untuk kesehatan (WHO, 2006).
Fortifikasi pangan umumnya digunakan untuk mengatasi masalah gizi
mikro pada jangka menengah dan panjang. Tujuan utama adalah untuk
meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan untuk
meningkatkan status gizi populasi. Peran pokok dari fortifikasi pangan
adalah pencegahan defisiensi, dengan demikian menghindari terjadinya
gangguan yang membawa kepasa penderitaan manusia dan kerugian
sosio ekonomi. Namun demikian, fortifikasi pangan juga digunakan
untuk menghapus dan mengendalikan defisiensi zat gisi dan gangguan
yang diakibatkannya.
Prihanto (2004), berpendapat bahwa ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam fortifikasi pangan yaitu :
1. Pangan merupakan makanan yang sering dan banyak dikonsumsi
penduduk termasuk penduduk miskin
2. Pangan hasil fortifikasi, sifat organoleptiknya tidak berubah dari sifat
aslinya
3. Pangan yang difortifiaksi aman untuk dikonsumsi da nada jaminan
terhadap kenungkinan efek samping negative
4. Pangan yang difortifikasi, diproduksi dan diolah oleh produsen yang
terbatas jumlahnya
5. Tersedia teknologi fortifikasi sesuai dengan pangan pembawa dan
fortifikan yang digunakan
6. Harus ada system monitoring yang tegas terhadap pabrik-pabrik
fortifikasi
7. Ada kerjasama yang nyata antara pihak pemerintah, non pemerintah
dan swasta

8. Perlu

mekanisme

untuk

melakukan

evaluasi

perkembangan

fortifikasi
9. Pangan hasil fortifikasi, harganya tetap terjangkau oleh kelompok
target
10. Dari sisi konsumen diyakini tidak akan terjadi konsumsi berlebihan
Amerika Serikat merupakan negara pertama yang melakukan fortifikasi,
yaitu pada tahun 1920 dengan dikeluarkannya pertauran tentang
fortifikasi garam dengan zat iodium. Fortifikasi pangan terbukti sebagai
strategi yang paling efektif untuk mengatasi maslaah kekurangan zat
mikro di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin serta beberapa negara
maju lainnya. Sebagai contoh, program fortifikasi margarin dengan
vitamin A berhasil menghasilkan riketsia di Inggris, kanada, dan Eropa
Utara. Untuk di Indonesia sendiri pada tahun 2001, Komisi Fortifikasi
Indonesia (KFI), UNICEF, Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi IPB
dan Forum Komunikasi Pangan di Indonesia bekerjasama melakukan
stusi fortifiaksi di beberapa wilayah Indonesia. Hasil yang didapat dalam
studi tersebut yakni fortifikasi pada beberapa jenis bahan pangan dapat
berperan untuk mengatasi masalah kekuranga zat gizi mikro di Indonesia.
Adapun beberapa yang menjadi kelebihan fortifikasi pangan ini, populasi
sasarannya luas, tidak diperlukan sarana program khusus dalam
pemberian, serta tingkat penerimaan dan tingkat kesinambungannya
tinggi. Untuk fortifikasi zat besi sendiri telah berhasil menurunkan
prevalensi anemia defisiensi besi secara drastic di Swedia dan Eropa
dengan menggunakan tepung sebagai bahan pangannya.
c. Biofortifikasi
Biofortifikasi adalah intervensi yang relatif masih baru yang melibatkan
proses pemuliaan tanaman pangan dengan metode konvensional maupun
transgenik yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan mikronutrien.
Biofortifikasi tanaman pangan dapat meningkatkan hasil panen namun
juga dapat mengakibatkan resistansi hama.

Biofortifikasi tanaman pangan yang sudah bermunculan adalah ubi jalar


(vitamin A), jagung (vitamin A), singkong (vitamin A), kacang (Fe),
beras (seng) dan gandum (seng).

d. Suplementasi
Suplementasi adalah cara yang paling efiesien (menghemat biaya) dalam
menangani masalah Hidden Hunger. Suplementasi biasanya diberikan
kepada bayi, anak-anak, wanita hamil dan lansia.
Suplementasi yang dapat di lakukan di Indonesia adalah :
a) Suplementasi Zat Besi
Setiap kelompok usia anak rentan terhadap defisiensi besi (DB).1,2
Kelompok usia yang paling tinggi mengalami DB adalah usia balita
(0-5 tahun) sehingga kelompok usia ini menjadi prioritas pencegahan
DB.1 Kekurangan besi dengan atau tanpa anemia, terutama yang
berlangsung lama dan terjadi pada usia 0-2 tahun dapat mengganggu
tumbuh kembang anak, antara lain menimbulkan defek pada
mekanisme pertahanan tubuh dan gangguan pada perkembangan otak
yang berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia pada
masa mendatang.

Pentingnya suplementasi besi untuk anak


Prevalens anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di
Indonesia sekitar 40-45%.7 Survai Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 2001 menunjukkan prevalens ADB pada bayi 0-6
bulan, bayi 6-12 bulan, dan anak balita berturut-turut sebesar 61,3%,
64,8% dan 48,1%.8 Penelitian kohort terhadap 211 bayi berusia 0
bulan selama 6 bulan dan 12 bulan didapatkan insidens ADB sebesar
40,8% dan 47,4%.9 Pada usia balita, prevalens tertinggi DB
umumnya terjadi pada tahun kedua kehidupan akibat rendahnya

asupan besi melalui diet dan pertumbuhan yang cepat pada tahun
pertama.1, 10 Angka kejadian DB lebih tinggi pada usia bayi,
terutama pada bayi prematur (sekitar 25-85%) dan bayi yang
mengonsumsi

ASI

secara

eksklusif

tanpa

suplementasi.11

Rekomendasi terbaru menyatakan suplementasi besi sebaiknya


diberikan mulai usia 4-8 minggu dan dilanjutkan sampai usia 12-15
bulan, dengan dosis tunggal 2-4 mg/kg/hari tanpa melihat usia
gestasi dan berat lahir.11, 12 Remaja perempuan perlu mendapat
perhatian khusus karena mengalami menstruasi dan merupakan calon
ibu. Ibu hamil dengan anemia mempunyai risiko 3 kali lipat
melahirkan bayi anemia, 2 kali lipat melahirkan bayi prematur, dan 3
kali lipat melahirkan bayi berat lahir rendah sehingga suplementasi
besi harus diberikan pada remaja perempuan sejak sebelum hamil.
1) Suplementasi untuk bayi prematur/bayi berat lahir rendah
(BBLR)
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan kelompok risiko
tinggi mengalami DB. Menurut World Health Organization
(WHO), suplementasi besi dapat diberikan secara massal, mulai
usia 2-23 bulan dengan dosis tunggal 2 mg/kgBB/hari.1,5 Bayi
dengan berat lahir rendah memiliki risiko 10 kali lipat lebih
tinggi mengalami DB. Pada dua tahun pertama kehidupannya,
saat terjadi pacu tumbuh, kebutuhan besi akan meningkat.14
Bayi

prematur

perlu

mendapat

suplementasi

besi

sekurangkurangnya 2 mg/kg/hari sampai usia 12 bulan.


Suplementasi sebaiknya dimulai sejak usia 1 bulan dan
diteruskan sampai bayi mendapat susu formula yang difortifikasi
atau mendapat makanan padat yang mengandung cukup besi.15
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika
merekomendasikan bayi-bayi yang lahir prematur atau BBLR
diberikan suplementasi besi 2-4 mg/kg/hari (maksimum 15
mg/hari) sejak usia 1 bulan, diteruskan sampai usia 12 bulan.10
Pada bayi berat lahir sangat rendah (BBSLR), direkomendasikan
suplementasi besi diberikan lebih awal.

2) Suplementasi untuk bayi cukup bulan


Pada bayi cukup bulan dan anak usia di bawah 2 tahun,
suplementasi besi diberikan jika prevalens ADB tinggi (di atas
40%) atau tidak mendapat makanan dengan fortifikasi.
Suplementasi ini diberikan mulai usia 6-23 bulan dengan dosis 2
mg/ kgBB/hari.1,2,5,14,18 Hal tersebut atas pertimbangan bahwa
prevalens DB pada bayi yang mendapat ASI usia 0-6 bulan
hanya 6%, namun meningkat pada usia 9-12 bulan yaitu sekitar
65%.19 Bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan dan
kemudian tidak mendapat besi secara adekuat dari makanan,
dianjurkan pemberian suplementasi besi dengan dosis 1
mg/kg/hari.10 Untuk mencegah terjadinya defisiensi besi pada
tahun pertama kehidupan, pada bayi yang mendapatkan ASI
perlu diberikan suplementasi besi sejak usia 4 atau 6 bulan.2,20
The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan
pemberian suplementasi besi pada bayi yang mendapat ASI
eksklusif mulai usia 4 bulan dengan dosis 1 mg/ kg/hari
dilanjutkan sampai bayi mendapat makanan tambahan yang
mengandung cukup besi.15,21,22 Bayi yang mendapat ASI
parsial (>50% asupannya adalah ASI) atau tidak mendapat ASI
serta tidak mendapatkan makanan tambahan yang mengandung
besi, suplementasi besi juga diberikan mulai usia 4 bulan dengan
dosis 1 mg/kg/hari.
3) Suplementasi untuk balita dan anak usia sekolahPada anak
usia balita dan usia sekolah, suplementasi besi tanpa skrining
diberikan jika prevalens ADB lebih dari 40%.1 Suplementasi
besi dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari (dapat sampai
30 mg/hari) selama 3 bulan.
4) Suplementasi untuk remaja
Suplementasi besi pada remaja lelaki dan perempuan diberikan
dengan

dosis

60

mg/hari

selama

bulan.

Pemberian

suplementasi besi dengan dosis 60 mg/hari, secara intermiten (2


kali/minggu), selama 17 minggu, pada remaja perempuan
ternyata terbukti dapat meningkatkan feritin serum dan free
erythrocyte protoporphyrin (FEP).2, 23 Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) dan AAP merekomendasikan
suplementasi besi pada remaja lelaki hanya bila terdapat riwayat
ADB sebelumnya, tetapi mengingat prevalens DB yang masih
tinggi di Indonesia sebaiknya suplementasi besi pada remaja
lelaki tetap diberikan. Penambahan asam folat pada remaja
perempuan dengan pertimbangan pencegahan terjadinya neural
tube defect pada bayi yang akan dilahirkan dikemudian hari.

b) Suplementasi Vitamin A
Kapsul vitamin A yang digunakan dalam kegiatan suplementasi
vitamin A adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi.

Sasaran Suplementasi Vitamin A


Sasaran suplementasi Vitamin A adalah sebagai berikut:
Sasaran
Bayi 6

Dosis
Kapsul biru

11 bulan

(100.000

Anak

SI)
Kapsul

Balita 12

Merah

59 bulan

(200.000

Ibu Nifas

SI)
Kapsul

Frekuensi
1 kali

2 kali

2 kali

Merah
(200.000
SI)
Suplementasi Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita
1. Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untukbayi
dan anak balita. Suplementasi Vitamin A diberikan kepada
seluruh anak balita umur 6-59 bulan secara serentak:
- Untuk bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus
- Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan
Agustus
2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi dan
anak balita :
- Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll)
- Kader terlatih
3. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu balita
apakah pernah menerima kapsul Vitamin A pada 1 (satu) bulan
terakhir.
Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita:
- Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah
-

(200.000 SI) untuk balita


Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang
bersih

Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi

kapsul(dan tidak membuang sedikitpun isi kapsul)


Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan

langsungsatu kapsul untuk diminum


4. Tempat pemberian
- Sarana fasilitas kesehatan (rumah

sakit,

puskesmas,

puskesmas pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai


-

pengobatan, praktek dokter/bidan swasta)


Posyandu,
Sekolah Taman Kanak-kanak,
Pos PAUD termasuk kelompok bermain, tempat penitipan
anak, dll

Catatan :Pemberian kapsul vitamin A pada bulan Februari dan


Agustus dapatdiintegrasikan dengan pelaksanaan program lain
seperti kegiatan Kampanye Campak ( Measles Campaign),
malaria, dll untuk meningkatkan cakupan masing-masing
program.
Suplementasi Vitamin A pada Ibu Nifas
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu setelah
kelahiran bayi (0- 42 hari). Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin
A dosis tinggi karena:

Pemberian

meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari


Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup

kapsul

Vitamin

A merah

cukup

untuk

menambah kandungan Vitamin A dalam ASI sampai bayi


berusia 6 bulan.
Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
Mencegah infeksi pada ibu nifas
1. Waktu pemberian
Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas
sebanyak 2 kali yaitu :
- 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat
-

persalinan
1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam
sesudahpemberian kapsul pertama

Catatan:
Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat
vitaminA, maka kapsul Vitamin A dapat diberikan pada
kunjungan ibu nifas atau pada KN 1 (6-48 jam) atau saat
pemberian imunisasi hepatitis B (HB0)pada KN 2 (bayi berumur
3-7 hari) ataupada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari)
2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A untuk ibu
nifas
- Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll)
- Kader ( telah mendapat penjelasan terlebih dahulu dari
petugas kesehatan)
3. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakah
setelah melahirkan sudah menerima kapsul Vitamin A, jika
belum kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah
melahirkan dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul,
kemudian minum 1(satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian
kapsul pertama
4. Tempat pemberian
- Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, pustu,
poskesdes/polindes, balai pengobatan, praktek dokter, bidan
-

praktek swasta)
Posyandu

Suplementasi Vitamin A pada Situasi Khusus


1. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain,
maka suplementasi vitamin A diberikan pada :
- Seluruh balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu)
-

kapsul Vitamin A dengan dosis sesuai umurnya.


Balita yang telah menerima kapsul Vitamin A dalam jangka
waktu kurang dari 30 hari (sebulan) pada saat KLB, maka
balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul.

Catatan :
Pemberian vitamin A pada anak balita dalam situasi KLB campak
dikoordinasikan

dengan

penanggung

jawab

surveilans

di

puskesmas.
2. Untuk pengobatan xeroftalmia, campak dan gizi buruk
Bila ditemukan kasus xeroftalmia, campak dan gizi buruk
(marasmus, kwashiorkor dan marasmik kwashiorkor), pemberian
Vitamin A mengikuti aturan sebagai berikut :
- Saat ditemukan
Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai
-

umur anak
Hari berikutnya
Berikan lagi 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai

umur anak
Dua minggu berikutnya
Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai
umur anak.

Catatan :Diharapkan pelaksanaannya terintegrasi dengan litas


program terkait baik dalam hal logistik, pelayanan dan
pencatatan.
c) Suplementasi Iodium
Mengingat masalah Gaky terutama disebabkan karena lingkungan yang
miskin sumber yodium, maka upaya penanggulangan ditekankan pada
suplementasi yodium baik secara oral, melalui garam beryodium
maupun secara parentral melalui preparat yodium dosis tinggi
(Kresnawan, 1993). Kegiatan Gaky yang dilaksanakan antara lain
meliputi :
- Upaya Jangka Pendek
Pemberian kapsul minyak beryodium kepada penduduk wanita umur
0 35 tahun, pria 0 20 tahun sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan, pemberian ini terutama kepada penduduk di daerah
-

endemik berat dan sedang.


Upaya Jangka Panjang

Iodisasi garam merupakan kegiatan penanggulangan Gaky jangka


panjang. Program untuk meyodisasi garam konsumsi dimulai tahun
1975, dan pelaksanaan program mulai tahun 1980 dikelola oleh
perindustrian. Tujuan dari program ini adalah semua garam yang
dikonsumsi oleh masyarakat baik yang menderita maupun yang tidak
dan garam beryodium tersedia diseluruh wilayah Indonesia.
(Departemen Perindustrian, 1983).

d) Suplementasi Zinc
Dosis harian Zinc berbeda-beda untuk tiap golongan umur.
1. Pada bayi berusia 0-6 bulan dosisnya sekitar 2 mg
2. Anak berusia 7 bulan hingga 3 tahun dosisnya 3 mg
3. Anak berusia 4 hingga 8 tahun sebanyak 5 mg, dan
4. Anak berusia 9 hingga 13 tahun sebanyak 8 mg.
Jumlah optimal asupan zinc berbeda antara pria dan wanita setelah
usia 14 tahun. Berikut adalah dosis harian yang direkomendasikan:
1. Laki-laki sebanyak 11 mg
2. Wanita sebanyak 9 mg
3. Wanita hamil sebanyak 13 mg
4. Wanita menyusui sebanyak 14 mg
Salah satu contoh suplementasi Zinc adalah penggunaan suplemen
Zinc Sulphate. Untuk tiap 125 mg tablet zinc sulphate mengandung
45 mg unsur zinc.
Pengguna
Dewasa dan anak-anak > 30 kg
Anak-anak 10-30 kg
Anak-anak < 10 kg

Takaran tablet zinc sulphate (miligram)


125
62,5
62,5

Frekuensi
1-3 kali sehari
1-3 kali sehari
1 kali sehari

Suplemen zinc sulphate sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau


setelah makan, dengan cara dilarutkan ke dalam segelas air.
Konsumsi obat-obatan yang mengandung besi atau kalsium
sebaiknya tidak berdekatan dengan waktu mengonsumsi zinc
sulphate. Kedua zat tersebut dapat mengganggu proses penyerapan
zinc sulphate dalam tubuh. Beri tahu juga pada dokter jika Anda

diresepkan antibiotik karena zinc bisa menghambat kinerja beberapa


antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsalam, Maria., dan Albert Daniel. 2002. Diagnosis, Pengobatan dan


Pencegahan Anemia Defisiensi Besi. Sari Pediatri, Vol.4 No.2, September
74-44.

Biesalski, H.K. 2013. Hidden Hunger. Verlag Berlin Heidelberg. DOI:


10.1007/978-3-642-33950-9.

DSM. Hidden Hunger. Press Information. Belanda.

International Food Policy Research Institute. 2014. Global Hunger Index : The
Challenge of Hidden Hunger.

Kartamihardja, Emmy. 2008. Anemia Defisiensi Besi. Vol.1(2). Fakultas


Kedokteran Universtitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Masrizal. 2007. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. September


Vol.2 No.1.

Wahyuni, Arlinda Sari. 2004. Anemia Defisiensi Besi pada Balita. Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Wijaya, Yoppy. 2007. Anemia Defisiensi Zat Besi. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Widodo, Dwi Putro. Brain Development Disorder as an Impact of Micronutrient
Deficiency.

http://halosehat.com/gizi-nutrisi/mineral/zinc
http://www.alodokter.com/zinc-sulphate diakses pada tanggal 8 Oktober 2016
puku 18.00 WIB
http://www.amazine.co/2825/tips-zinc-mengenal-fungsi-dosis-manfaat-zinc-seng/
diakses pada tanggal 8 Oktober 2016 puku 18.00 WIB
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4283
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasivitA.pdf (diakses pada MInggu, 9 Oktober 2016 pukul 05.30 WIB)

http://www.idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Rekomendasi-IDAI_SuplemenZat-Besi.pdf (diakses pada 08/10/2016 pukul 19.36)


https://books.google.co.id/books?
id=03bN5JUERKcC&pg=PA45&lpg=PA45&dq=defisiensi+vitamin+A+pdf&source=bl&ots=c9XE6DfTff&sig=BLzM1q_fFAxFRxuaA7IorcclwuI&hl=id
&sa=X&ved=0ahUKEwjEh9O55szPAhXMPo8KHaD4BEAQ6AEIOTAJ#v=one
page&q=defisiensi%20vitamin%20A%20-pdf&f=false (diakses tanggal 9 Oktober
2016)

Anda mungkin juga menyukai