Anda di halaman 1dari 8

PENYUSUNAN PESAN BISNIS DAN REVISI PESAN BISNIS

(Tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis)

Oleh
Destika Maulidiawati
1314131027

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

PENYUSUNAN PESAN BISNIS

A.

Mengorganisasikan Pesan Bisnis


1. Organisasi Pesan yang Baik
Organisasi pesan yang baik adalah apabila semua elemen disatukan
dalam suatu pola yang koheren (bertalian secara logis). Organisasi pesan
yang baik dapat menjamin keberhasilan pesan tersebut. Ada sejumlah
pola pengorganisasianyang dapat membantu komunikator menunjukkan
informasi, yaitu :
a. Urutan waktu
Untuk menggambarkan perkembangan suatu proyek dan dalam
instruksi.
b. Urutan ruang
Jika suatu pesan menekankan pada bentuk atau deskripsi fisik,
komunikator dapat membantu audience melihat apa yang penting
dengan menggunakan spasial.
c. Urutan logis
Untuk mempresentasikan ide atau analisis dari suatu masalah,
komunikator harus memutuskan bagaimana menghubungkan pikiran
audience.
2. Pentingnya organisasi pesan yang baik
a. Membantu audience memahami pesan
b. Membantu audience menerima pesan
c. Menghemat waktu audience
d. Menyederhanakan tugas komunikasi
3. Membuat organisasi pesan yang baik
a. Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
Ide pokok merupakan titik utama dalam penyusunan rencana. Ide
pokok dalam penyusunan berita berisi dua hal: pertama apa yang
diinginkan untuk dilakukan audience, dan kedua mengapa audience
harus melakukannya. Ide pokok sebaiknya didukung oleh beberapa
poin pendukung.
b. Mengatur dan menyeleksi ide-ide yang berkaitan secara logis
Pendekatan untuk membuat uruta-urutan pesan dibedakan menjadi
dua, yaitu : pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung.

Pendekatan langsung adalah apabila ide-ide pokok diletakkan


terlebih dahulu,baru diikuti dengan bukti-bukti terlebih dahulu, baru
menunjukkan ide pokok. Penggunaan kedua pendekatan tersebut
mendasarkan pada bagaimana reaksi audience terhadap pesan yang
disampaikan. Pendekatan langsung sebaiknya diterapkan apabila
audience yang bersifat reseptif terhadap pesan, seperti : ingin sekali,
tertarik, suka/silakan, netral. Apabila audience bersifat resistan
terhadap pesan dengan reaksi : tidak suka, tidak tertarik, dan enggan
sebaiknya digunakan pendekatan tidak langsung. Setelah
menentukan pendekatan apakah, langkah selanjutnya adalah memilih
pola pengorganisasian pesan. Pengorganisasian dibedakan menjadi
2, yaitu :
1. Pesan pendek disusun menurut salah satu dari empat
karakteristik pesan, yakni permintaan langsung, pesan rutin,
berita baik, dan goodwill, berita buruk, dan pesan persuasif.
Pemilihan tergantung reaksi audience.
2. Pesan panjang dibedakan menjadi 2, yaitu pesan yang sifatnya
informasional (menyampaikan fakta-fakta atau memberikan
informasi) dan pesan yang sifatnya analitikal (untuk mendorong
audience mengambil kesimpulan tertentu).

B.

Memformulasikan Pesan Bisnis

1.

Konsep awal
Merupakan inti dari penyusunan pesan. Proses penyusunan akan lebih
mudah apabila gambaran mengenai apa yang akan dikatakan dan untuk
tujuan apa sudah ditentukan lebih dahulu. Pada prinsipnya langkah
selanjutnya hanyalah merupakan perbaikan atau penambahan dari ide

2.

pokok.
Gaya dan tekanan
a. Gaya
Merupakan cara seseorang menggunakan kata untuk mencapai suatu
tekanan tertentu atau untuk mendapatkan impresi secara umum.

b. Hubungan yang ingin dinyatakan dalam pesan


Untuk mencapai suatu kesan atau hubungan yang hangat, namun
tetap dengan penekanan bisnis, dapat menggunakan petunjuk :
jangan terlalu akrab, gunakan humor secara cermat, jangan merayu
orang lain, jangan berkhotbah, jangan membual, dan jadilah diri
sendiri.
c. Penggunaan sikap
Dalam hal ini komunikator dapat mengandaikan atau bersikap
bahwa dirinya adalah audience tersebut.
d. Menekankan sikap positif
Jelaskan apa yang telah dilakukan, apa yang dapat dilakukan, dan
apa yang akan dilakukan. Penekanan pada hal-hal yang positif ini
juga berlaku apabila akan memberikan kritik atau saran.
e. Menekankan kredibilitas
Kredibilitas menunjukkan layak tidaknya seseorang dipercayai.
Apabila audience mempunyai persepsi bahwa komunikator tidak
layak dipercaya, maka komunikator tersebut dimata audience tidak
kredibel dalam penyampaian pesan.untuk meningkatkan kredibilitas
komunikator, yaitu menunjukkan bahwa komunikator memahami
situasi yang dialami audience, menyatakan kredibilitas diri kita
sendiri,mendukung iklim dengan bukti,menggunakan kata-kata
yang menggambarkan rasa percaya diri, percaya pada diri sendiri
dan informasi yang kita buat.
f. Bersikap santun
Dengan bersikap sopan, menunjukkan bahwa komunikator
mempunyai perhatian yang besar terhadap kebutuhan dan perasaan
audience.

REVISI PESAN BISNIS

A.

Edit Pesan
1. Mengevaluasi isi dan organisasi pesan
Untuk mengevaluasi efektivitas dilakukan dengan membaca keseluruhan
pesan secara cepat, setelah itu akan diperoleh gambaran pesan tersebut.
Evaluasi isi pesan menyangkut apakah materi-materi yang perlu,
penting, dan relevan terlah tercakup dalam pesan tersebut.
Pengorganisasian pesan menyangkut bagaimana pesan disusun.
2. Memeriksa ulang gaya dan keterbacaan
Menanyakan pada diri sendiri, apakah tekanan/intonasi yang tepat dalam
menyampaikan pesan kepada audience sudah tercapai. Disamping itu
perlu mencari kemungkinan-kemungkinan untuk membuat pesan
menjadi lebih menarik dengan pemilihan kata-kata dan penggunaan
frase-frase.
3. Pemilihan kata yang tepat
Pemilihan kata yang digunakan harus memperhatikan 2aspek, yakni
ketepatan dan efektif. 5 prinsip dasar pemilihan kata :
a. Pilihlah kata yang pendek dari pada kata yang panjang
b. Pilihlah kata yang sederhana dari pada kata yang muluk
c. Pilihlah kata yang familiar dari pada kata yang tidak familiar
d. Gunakan kata yang kongkrit dan spesifik daripada kata yang abstrak
dan umum

e. Pilihlah kata benda dan kata kerja yang tepat

B.

Menulis Ulang Pesan


1. Membuat kalimat yang efektif
Kalimat efektif yaitu kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun
untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Untuk menyusun
kalimat yang efektif perlu memperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan hubungan yang logis.
2. Menyusun paragraf yang koheren
Paragraf yang koheren adalah paragraf dimana kalimat-kalimat
penyusunnya yang berhubungan dengan satu topik utama bertalian
secara logis. Penyusunan paragraf dapat mengikuti satu dari lima cara
berikut, yaitu ilustrasi, perbandingan, sebab akibat, klasifikasi, dan
pemecahan masalah.

C.

Memproduksi Pesan
1. Mendesain elemen
Desain elemen akan memberikan visualisasi yang lebih menarik dan
mudah dipahami. Desain elemen mencakup white space, headings, cetak
tebal, cetakmiring, garis tepi, dan pilihan huruf.
2. Mendesain kesimpulan
Hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Konsistensi
Desain harus digunakan secara konsisten
b. Keseimbangan
Buat keseimbangan dalam hal spasi antar kalimat dalam paragraf,
keseimbangan dalam memberikan sentuhan khusus, dan
keseimbangan dalam white space.
c. Keterbatasan

Diusahakan untuk tidak mengelompokkan pesan kedalam


bermacam-macam desain.
d. Rincian
Desain yang terlalu rinci akan membingungkan, namun jika terlalu
umum pesan akan bersifat datar.

D.

Prof Pesan
Revisi pesan akhir mencakup margin, spasi, nomor halaman, dan heading.
Selain itu, juga dilakukan pengecekan terhadap kesalahan penggunaan huruf
dalam kata-kata maupun keselarasan kalimat

DAFTAR PUSTAKA

Haryani, Sri. 2001. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta. UPP AMP YKPN.

Anda mungkin juga menyukai