Disusun Oleh:
Kelompok 7
1.
2.
3.
4.
(2013-12-104)
(2013-12-105)
(2013-12-106)
(2013-12-107)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui karakter Sistem Pemrosesan Transaksi
2. Untuk mengetahui model Sistem Pemrosesan Transaksi
3. Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam Sistem Pemrosesan Transaksi
4. Untuk mengetahui hubungan antara SPT dan SIM
5. Untuk mengetahui karakter yang terdapat didalam SIM
6. Untuk mengetahui beberapa metode pengolahan data
C. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah karakter SPT itu?
2. Apa sajakah model SPT itu?
3. Komponen apa sajakah yang terdapat didalam SPT?
4. Bagaimanakah hubungan antara SPT da SIM?
5. Apa sajakah karakter SIM itu?
6. Apa sajakah metode pengolahan data?
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah transaction processing system (TPS)
adalah bentuk sistem informasi paling sederhana karena fungsinya adalah mencatat data,
memproses data, dan menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi (SPT) selalu
dimiliki oleh entitas (perusahaan, organisasi, instansi pemerintah).
Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT memang lebih dibutuhkan
perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai
kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat diselenggarakan secara manual dan komputerisasi.
Namun dalam era sekarang ini tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer
untuk mengolah data. Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar
bagi perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah (PLD). Setiap bulan para pelanggan dikirimi tagihan
pemakaian listrik masing masing. Seorang pelanggan dapat membayarnya melalui berbagai
cara yaitu melalui kantor kantor PLD (tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar), melalui
ATM, internet banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan yang diterimanya. Misalnya
seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000
sekaligus, agar pihak PLD tidak bingung, karena bila pembayaran kurang sisanya akan
ditambahkan pada tagihan bulan berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada
bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan pada satu bulan, PLD tidak akan
langsung mematikan aliran listriknya tetapi akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan,
bila pelanggan tersebut adalah pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui
apakah pelanggan tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia
pelanggan baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang
baik.
1.1 Karakteristik SPT (Sistem Pemrosesan Transaksi)
Sistem pemrosesan transaksi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan, orgasnisasi,
instansi pemerintah, atau institusi apapun untuk mengolah data data induk dan transaksi.Bila
perusahaan dapat membangun sistem pemrosesan transaksi dengan baik, maka perusahaan juga
dapat memanfaatkanya dengan baik juga.
SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data induk dan
data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri, misalnya data
pegawai, data barang dagangan dan data pelanggan. Data transaksi adalah data yang
digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi adalah berbagai perubahan atau peristiwa
kasir, teller bank dan resepsionis hotel) atau para manajer pelaksana.
SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak mengandung
banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan yang terdiri dari secarik
Contoh: penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui ATM, pencatatan tagihan telepon.
SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari komputer,
mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan semakin bervariasi dan
mudah digunakan.
Perangkat keluaran meliputi berbagai jenis monitor (dapat menampilkan gambar dan
tulisan), speaker (menampilkan suara atau pesan), atau printer (mencetak informasi yang perlu
disimpan dalam jangka waktu lebih lama).
Berbagai bentuk dokumen digunakan untuk menyampaikan berbagai bentuk informasi
pada manajemen dari pihak lain yang memerlukan informasi yang berbeda beda, sehingga
harus diberi informasi yang sesuai.
1.3 Tujuan SPT ( Sistem Pemrosesan Transaksi )
Mencatat Data Dan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi dirancang dan diterapkan perusahaan, memiliki beberapa
tujuan. Tujuan SPT yaitu :
Mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tidak hanya transakai jual beli,
tetapi juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang dagangan.
Mempercepat proses yang terjadi dalam perusahaan. Misalnya sebuah biro perjalanan akan
menjual tiket perjalanan ke tujuan tertentu.
Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu.
Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Contoh: perusahaan pengiriman barang dapat
memberikan informasi bagi para pelangganya, perjalanan barang yang dikirimnya. Informasi
dapat diakses melalui internet atau sms.
1.4 Kegiatan Utama SPT
SPT mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat dapat berbentuk macam
macam, misalnya huruf, angka, tanda bahkan gambar dan suara. Dengan adanya kemajuan di
bidang komputer, dat dicatat ke dalam sistem komputer, tidak lagi dalam bentuk aslinya, tetapi
sudah diubah ke dalam bentuk digital yang hanya dapat dibaca oleh komputer. Dan bentuk
digital ini disimpan dalam media yang khusus dibuat untuk menampung data, diantaranya adalah
disket, hardisk, CD, flash memori, dan magnetic tape atu kaset.
Data disimpan dengan suatu metode yang sistematis, sehingga sewaktu waktu
diperlukan lagi dapat diambil dengan cara cepat dan akurat. Biasanya data disimpan dalam
bentuk tabel, seperti halnya dengan daftar tamu dan daftar presensi. Tabel terdiri dari beberapa
baris dan setiap baris terdiri dari beberapa kolom. Baris menggambarkan entitas (misalnya satu
orang mahasiswa) dan kolom menggambarkan ciri atau atribut (misal nomor mahasiswa).
Data dapat dicatat dengan beberapa cara, yang masing masing cara dapat dikelompokan ke
dalam metode langsung dan tidak langsung. Metode tidak langsung memerlukan keyboard
sehingga antara data asli dengan komputer ada data tambahan, yaitu penekanan tombol keyboard
oleh operator. Misalnya seorang nasabah menabung uang dan menyerahkan kepada teller dengan
mengisi formulir setor. Teller akan menuliskan beberapa informasi yang ada di formulir ke dalam
sistem komputer dengan menggunakan keyboard. Inilah yang disebut tidak langsung.
Sedangkan metode langsung tidak memerlukan penekanan pada keyboard oleh operator.
Contohnya seorang kasir supermarket menginput barang barang yang dibeli oleh pembeli,
dengan menggunakan alat yang disebut bar code reader (pembaca kode bar) karena setiap barang
sudah ditempel kode bar.
Memproses Data
Memproses data merupakan kegiatan memanipulasi data agar diperoleh informasi yang
diperlukan. Kegiatan memanipulasi data dapat berupa kegiatan aritmatika (menambah,
mengurang, mengalikan, membagi, menjumlah) atau kegiatan manual (meringkas, mengurutkan,
memisah, menggabung, menghapus dan menyisipkan).
Pemrosesan data dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer.
Pengolahan data menggunakan komputer jauh lebih baik dibandingkan secara manual, karena
konsisten, tidak terpengaruh emosi, cepat dan teliti.
Pemrosesan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara batch process (sequantial
processing) dan cara online (real time). Cara batch dilakukan dengan mengumpulkan data
terlebih dahulu, baik secara fisik maupun secara digital dalam komputer, dan secara berkala akan
diolah misalnya setelah terkumpul data tertentu. Cara ini tidak memerlukan biaya yang mahal
bahkan ukup dengan satu komputer. Misalnya suatu perusahaan mencatat data transaksi
penjualan secara manual dalam faktur penjualan. Faktur selama satu hari lalu dikumpulkan, lalu
esok paginya diinput dalam komputer dan diproses.
Cara online dilakukan setelah data transaksi dicatat. Contoh: pada waktu seseorang
mengambil uang melalui ATM, datnya akan diperbarui setelah orang tersebut berhasil
mengambil uangnya. Cara ini memerlukan alat yang lebih mahal, karena hrus tersedia beberapa
mesin atau komputer yang saling terhubung.
Menghasilkan Informasi Baku
Fungsi terakhir dalam SPT adalah menghasilkan laporan yan bentuknya sudah baku.
Laporan dapat berbentuk hard copy (tercetak) maupun soft copy (tampilan di komputer atau
suara). Laporan yang dihasilkan oleh mesin ATM dan cash register sangat baku dan tidak banyak
variasinya. Waktu pelaporan sudah ditentukan baik secara berkala (seminggu sekali) maupun
setelah suatu kejadian (setelah transaksi penjualan dicatat).
1.5 Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
Komponen sistem pemrosesan transaksi adalah sebagai berikut.
Prosedur
Prosedur adalah serangkaian kegiatan yang sudah dibakukan untuk menangani suatu
peristiwa atau transaksi.Serangkaian kegiatan ini terdiri atas beberapa urutan langkah yang tidak
dapat dibalik. Sebagai contoh, sistem penjualan barang di supermarket. Prosedurnya adalah: (1)
pembeli memilih dan mengambil barang, (2) membawanya kekasir untuk diinput, (3) membayar,
lalu (4) membawa keluar barang belanjaannya. Urutan langkah dari (1) sampai (4) tersebut tidak
dapat ditukar, misalnya pembeli membayar terlebih dahulu, baru memilih barangnya, atau
membawa keluar dulu barangnya.
Perangkat Pemroses
Sistem Pemrosesan Transaksi bertugas mencatat dan memroses data dalam jumlah besar.
Pemrosesan memerlukan perangkat khusus, agar dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan
meyakinkan. Saat ini perangkat yang paling banyak digunakan dalam memroses data dalam
jumlah besar adalah komputer.
Pemrosesan dapat dilakukan dengan dua metode pokok, yaitu batch processing (sering juga
disebut dengan sequential processing) dan real-time processing (sering disebut dengan on-line
processing).
Batch processing dilakukan dengan cara mencatat dan mengumpulkan data secara periodik
(bisa jam-jaman, bisa harian, atau bahkan bulanan), lalu diolah sekaligus secara bersama-sama.
Pemrosesan model batch ini cocok digunakan untuk informasi yang tidak harus bersifat up-todate, misalnya adalah nilai ujian mahasiswa.
Real-time processing dilakukan dengan cara mencatat data pada saat transaksi berlangsung
dan langsung mengolahnya, sehingga dapat segera dihasilkan informasi. Pengolahan data model
ini diperlukan untuk informasi yang harus bersifat up-to-date. Informasi seperti ini misalnya
adalah informasi mengenai saldo bank.
Dokumen
Dokumen adalah media yang digunakan untuk mencatat data dan menghasilkan informasi.
Dokumen dapat berbentuk hardcopy (misalnya formulir dalam bentuk cetakan dikertas) maupun
softcopy (misalnya tampilan di layar komputer dan suara yang dapat didengarkan melalui
telepon). Dokumen digunakan untuk menyampaikan informasi atau menyampaikan perintah
kepada pihak lain.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal merupakan berbagai perangkat dan prosedur yang digunakan
perusahaan untuk menjamin agar sistem informasi tetap dapat digunakan dengan baik. Agar tetap
terjaga kualitasnya, sistem informasi harus dilengkapi dengan sistem pengendalian internal.
Tujuan utama sistem pengendalian internal adalah:
a.
b.
c.
d.
Basis Data
Basis data adalah sekumpulan tabel yang saling berkait. Sebuah tabel berisi data yang
sejenis, misalnya tabel barang, berisi data barang secara lengkap, tabel karyawan berisi data
karyawan secara lengkap, dan seterusnya. Antara tabel satu dengan tabel lainnya harus dapat
dihubungkan, sehingga dapat menghasilkan informasi baru. Setiap sistem informasi memerlukan
basis data. Basis data yang baik dapat menghasilkan informasi yang baik juga.
1.6 Karakterisitik Data dan Informasi
Selama ini data dan informasi yang sering kita dapatkan berbentuk tulisan, yaitu huruf dan
angka. Dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi komputer dan multimedia, data dan
informasi tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi sudah lebih bervariasi, yaitu berbentuk gambar,
suara, warna, sinar, getaran, dan sebagainya.
Informasi yang baik tidak hanya diperlukan oleh manajemen perusahaan, tetapi juga
diperlukan oleh pihak internal dan eksternal lainnya. Misalnya, dari pihak internal, karyawan
perusahaan ingin mengetahui seberapa banyak rencana produksi bulan ini, sehingga perlu
disiapkan berapa banyak bahan baku dan berapa banyak karyawan. Dari pihak eksternal
contohnya adalah bank yang akan memberi kredit kepada perusahaan. Dalam hal ini, informasi
menjadi suatu sumber daya yang sama pentingnya dengan sumber daya yang lain seperti dana,
aktiva, dan sumber daya manusia.
1.7 Contoh SPT
Bagi manajemen, sistem informasi harus dapat memberi nilai lebih kepada pelanggan dan
pemasok, sehingga dapat menciptakan hal-hal berikut ini :
Membatasi perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri tempat perusahaan berada.
Menciptakan switching cost kepada pelanggan.
Menciptakan switching cost kepada pemasok.
Meningkatkan efisiensi di dalam perusahaan.
Sebagai contoh adalah dunia perbankan. Bagi nasabah bank yang sudah lama menjadi
nasabah bank tertentu, akan kesulitan bila harus pindah ke bank lain. Nasabah tersebut harus
berurusan dengan masalah-masalah administrasi, yaitu pendaftaran. Masalah lain adalah
perbedaan layanan yang disediakan oleh bank yang baru. Apabila bank yang lama sudah dapat
member layanan yang memuaskan, maka tidak ada alasan bagi nasabah tersebut untuk pindah ke
bank lain. Berbagai pengorbanan yang dikeluarkan atau dilakukan oleh nasabah untuk berpindah
ke bank lain disebut dengan switching cost.
Switching cost juga dapat terjadi pada pemasok. Apabila pemasok memutuskan untuk
menghentikan layanan kepada pelanggan dan mencari pelanggan lain, akan menyebabkan
pemasok tersebut mengeluarkan biaya tambahan atau perlakuan khusus.
Sistem informasi juga harus dapat mempercepat proses di dalam perusahaan, meningkatkan
akurasi informasi, dan memudahkan karyawan mengerjakan pekerjaan.
informasi tadi diolah lebih lanjut dengan pengolahan informasi. Informasi dapat dihasilkan
melalui media softcopy (dihasilkan melalui tampilan di layar atau suara di speaker) maupun
hardcopy (dicetak di kertas).
2.2 Karakteristik SIM
Sistem informasi manajemen memiliki karakteristik sebagai berikut:
SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM
hanya mengambil atau membaca data dari basis data.
SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan informasi.
Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softcopy (melalui tampilan layar, suara atau
tanda-tanda tertentu misalnya alarm) maupun hardcopy (dalam bentuk cetakan).
Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan keputusan semiterstruktur.
SIM banyak digunakan oleh para manajer madya, dengan tujuan untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.
Data yang diolah melibatkan data masa lalu dan data yang baru. Data masa yang akan datang
(lebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah oleh sistem pendukung.
SIM memerlukan waktu relatif lama untuk membangunnya, karena sistem ini tidak
tergolong ke dalam sistem yang sangat dibutuhkan oleh manajemen.
Ada fasilitas computer sentral yang dapat menangani semua terminal yang ada di perusahaan.
Komputer sentral ini biasanya sekelas mainframe atau minicomputer. Selain menangani
semua terminal dengan cara multitasking (beberapa program dapat dijalankan pada saat yang
bersamaan) dan multiuser (beberapa pemakai dilayani pada saat yang bersamaan)
Komputer sentral dapat diakses oleh banyak terminal (bias mencapai jumlah ribuan).
Masing-masing terminal dapat berupa computer PC, notebook, palmtop, telpon genggam,
dan peralatan lain yang memiliki kemampuan mencatat dan mengolah data (misalnya ATM
*
*
Terdapat computer yang digunakan sebagai pengolah data di masing-masing cabang atau
bagian. Komputer ini tidak perlu mewah, karena hanya perlu memroses data untuk masing-
masing bagiannya
Tidak memerlukan tenaga yang benar-benar professional untuk menangani berbagai
kebutuhan di masing-masing cabang. Tenaga professional yang diperlukan adalah tenaga
yang mampu menangani komputer jaringan, data base local, dan program aplikasi yang
merekalah yang membangun dan mengelola basis data setiap hari atau setiap ada transaksi
Sistem ini memiliki kelemahan, yaitu data di suatu kantor cabang atau bagian belum tentu
bias sinkron dengan data di bagian lain
Sistem pengolahan data seperti ini cocok digunakan pada perusahaan yang ingin segera
memiliki sistem informasi tetapi manajemen puncak tidak segera memenuhi keinginan masingmasing cabang. Dimungkinkan juga system pengolahan data ini diterapkan karena kantor cabang
berada di lokasi yang saling berjauhan sehingga sulit terjangkau oleh sarana komunikasi data.
Daripada menunggu fasilitas tersedia, lebih baik bagi perusahaan untuk menerapkan pengolahan
data secara tidak terpusat.
Pengolahan Data Terdistribusi (Distributed Processing)
Pengolahan data terdistribusi merupakan metode pengolahan data gabungan antara metode
terpusat dan metode tidak terpusat. Karakteristik pengolahan data terdistribusi adalah sebagai
berikut:
Sistem ini memiliki beberapa computer di beberapa cabang atau bagian yang berfungsi untuk
mengolah data. Perusahaan tidak perlu memiliki computer pusat, karena sudah digantikan
oleh computer pengolah data di masing-masing bagian atau cabang
Masing-masing bagian memiliki basis data yang terhubung dengan basis data di bagianbagian lain, sehingga apabila di satu cabang data sudah diperbarui, bagian lain juga akan
mendapatkan informasi terkini
Pengolahan data ini memerlukan jaringan komunikasi data yang handal dan ceapt, sehingga
tidak mengganggu kinerja system informasi secara keseluruhan pada waktu sedang dilakukan
pengolahan data
Keunggulan sistem pengolahan data terdistribusi adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
Sistem terdistribusi juga memiliki kelemahan atau kesulitan. Kelemahan yang dihadapi oleh
metode pengolahan data terdistribusi adalah sebagai berikut:
a) Membangun basis data untuk banyak bagian dengan keperluan yang saling berbeda tetapi
tetap dapat dihubungkan satu dengan yang lain dengan cara yang mudah memerlukan
keahlian yang tinggi. Ini ibarat sebuah perusahaan membangun beberapa bangunan terpisah
tetapi antarbangunan harus dapat saling berhubungan dengan baik
b) Pengendalian tidak mudah dilakukan, mengingat kebutuhan data dan proses pengolahan data
di masing-masing bagian tidak sama. Bagian produksi lebih mementingkan pengolahan data
barang yang selesai diproduksi, sementara bagian personalia juga mementingkan jam kerja
masing-masing karyawan di bagian produksi. Perbedaan ini dalam praktiknya akan
menyebabkan pengendalian data tidak mudah
Agar berhasil dengan baik, metode pengolahan data terdistribusi memerlukan beberapa kondisi,
di antaranya adalah:
orang saja, mengingat system ini akan diakses oleh pemakai dib again lain
Data harus bersifat fleksibel, sehingga bila diperlukan, dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk ini diperlukan perencanaan yang matang dan mencakup masa jangka panjang
Konfigurasi computer harus dapat memenuhi kebutuhan para manajer dan pemakai sistem
Perusahaan harus memiliki basis data yang terdistribusi. Data di satu bagian, apabila sudah di
update, harus dapat diakses oleh bagian lain atau pihak luar.Meskipun demikian harus tetap
aman, sehingga tidak mudah diubah-ubah oleh orang yang tidak berhak.Untuk ini, diperlukan
replikasi basis data, yaitu salinan data asli yang dapat digunakan oleh para pemakai dari luar,
tetapi tidak dapat diubah-ubah oleh pihak luar tersebut. Peremajaan data tetap dilakukan oleh
bagian yang memiliki basis data
2.5 Variasi SIM
SIM sulit dipisahkan dari SPT, sehingga agak sulit menemukan contoh SIM yang terpisah
dari SPT. Meskipun demikian, ada variasi dari SIM, yaitu yang disebut dengan Sistem
Otomatisasi Perkantoran (SOP) atau Office Automation System (disingkat OAS). Fungsi utama
SOP ada beberapa, diantaranya adalah:
Calender Scheduler
Pengaturan jadwal bersama dengan electronic calendar, misalnya dengan Yahoo! Calender
(www.yahoo.com)
kegiatan bisnis atau formal di kantor, tetapi juga dapat dipakai secara individual di rumah. Saat
ini banyak pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga dan pengguna individu lainnya yang sudah
memanfaatkan program-program tersebut untuk mempermudah atau mempercepat kegiatan
sehari-harinya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA