Acrylonitrile
Acrylonitrile
Pengertian Acrylonitrile
Acrylonitrile
adalah
senyawa
kimia
dengan
rumus
CH2CHCN.
Acrylonitrile juga dinamai sebagai senyawa Propene Nitrile atau Vinyl Cyanide
dan juga dinamai dengan Acrylic Acid Nitrile, Propylene Nitrile, dan Propenoic
Acid Nitrile (Yarns and Fiber Exchange, 2007; Kirk & Othmer, 1949).
Acrylonitrile adalah molekul tak-jenuh yang memiliki ikatan rangkap karbonkarbon yang berkonjugasi dengan golongan nitril (Kirk & Othmer, 1949).
Senyawa ini memiliki rumus molekul C3H3N (H2C = CHCN) (Wikipedia, 2009).
Acrylonitrile merupakan cairan yang beracun,berwarna, berbau tajam, dapat
larut dalam air, mudah terbakar dan cepat menguap. Acrylonitril menghasilkan
nitril pada skala besar. Acrylonitrile digunakan untuk membuat bahan kimia lain
seperti plastik, karet sintetis, dan serat akrilik. Acrylonitrile prinsipnya digunakan
sebagai
monomer
dalam
pembuatan
sintetis
dari
Polimer,
terutama
Polyacrylonitrile yang terdiri dari serat akrilik. Acrylic serat tersebut, antara lain
menggunakan, pelopor untuk dikenal-serat karbon. Hal ini juga merupakan
komponen dari karet sintetis. Acrylonitrile juga merupakan pelopor dalam industri
manufaktur dari acrylamide dan asam akrilik. Didunia, produksi acrylonitril pada
tahun 2001 adalah 4 juta ton dan pada tahun 2005 adalah 6 juta ton, dimana
separuhnya berasal dari amerika serikat.
Efek dari Acrylonitril dapat dilihat dari sifat Acrylonitrile yang sangat
mudah terbakar dan beracun.. Pembakaran bahan yang rilis uap dari hidrogen
sianida dan oxides of nitrogen. International Agency for Research on Cancer
(IARC) menyimpulkan bahwa ada bukti pada manusia tidak memadai untuk
carcinogenicity dari Acrylonitrile. Acrylonitrile meningkatkan kanker dalam dosis
tinggi dimana hal ini sudah diuji pada tikus jantan maupun betina.
2.2. Kegunaan Acrylonitrile
Penggunaan Acrylonitrile dalam dunia industri sangat luas, antara lain
sebagai bahan antara senyawa kimia lainnya (Yarns and Fiber Exchange, 2007).
Senyawa ini terutama digunakan sebagai monomer ataupun co-monomer untuk
serat sintesis, plastik, dan elastomer (Nexant. Inc,2006). Acrylonitrile membuat
beberapa polimer tahan terhadap panas, bahan-bahan kimia, pelarut, dan cuaca
(Nexant. Inc, 2006). Selain itu, aplikasi Acrylonitrile pada serat Acrylic dan
Modacrylicdigunakan untuk memproduksi Adiponitrile, bahan antara
Nylon
Acrylonitrile-Butadiene-Styrene
(ABS)
atau
Styrene-
Presentase (%)
52
29
9
7
= liquid, tak
berwarna
Bau
Berat molekul
Tekanan kritis
Volume kritis
Spesifik gravity
Densitas, 20oC
Densitas 25oC
Koonstanta dielektrik (33,5 megacycles)
Explosive limits(by volume mairat 25oC)
Titik beku
Titik didih
Temperature pembakaran
Refraction molar (D line)
Refractive index N
Surface tension (24oC)
Berat jenis uap
= sedikit tajam
= 53,06
= 34,9 atm
o
= 246 C
= 0,806
= 0,8060g/ml
= 0,8004g/ml
= 38
= 3,05 17,0% 0,5%
= - 83,55 005 oC
= 77,3 oC
= 481 oC
= 15,67
= - 1,3888
= 27,3 dyne/cm
= 1,83 (udara
= 1)
18) Tekanan uap :
o
mmHg
50
C
8,7
100
23,6
250
45,5
500
64,7
760
77,3
19) Azeotrop :
Bp, oC Acrylonitrile, wt %
Benzene
73,3
47
Carbon tetrachloride
66,2
21
Methanol
61,4
39
Isoprophyl Alcohol
71,7
56
71
88
Air
20) Kelarutan Acrylonitrile:
t,oC
0
Mass fraction, %
Acrylonitrile in water Water in Acrylonitrile
7,15
2,1
10
7,17
2,55
20
7,30
3,08
30
7,51
3,82
40
7,9
4,85
50
8,41
6,15
60
9,1
7,65
70
9,9
9,21
80
11,1
10,95
memilki konversi reaksi yang cukup tinggi sekitar 63 % dan reaksi ini terjadi pada
suhu berkisar antara 400- 500 oC dengan tekanan sekitar 2 atm.
Proses ini dikomersialkan oleh Sohio Company (BP Chemical) dan disebut
dengan proses Propene Ammoxidation. Bahan baku berupa propena pada
temperatur 50 C dan tekanan 0,5 bar dan ammonia pada temperatur 40 C
dan tekanan 0,5 bar dipanaskan hingga mencapai temperatur, masing-masing 25
C sebelum diumpankan kedalam reaktor. Selanjutnya bahan baku dioksidasi
dalam fasa gas dengan udara pada temperatur 250 C di dalam sebuah reaktor
fluid-bed dengan katalis Bismuth-Molybdenum Oxide
(Bi2O3.MoO3) pada
temperatur 450 C dan tekanan 3,5 bar. Konversi propena dalam reaktor sebesar
98% (Nexant, Inc, 1998). Reaksi yang terjadi adalah :
CH2 = CHCH3
Propena
+ NH3
Ammonia
Acrylonitrile
Air
Absorber
Off-gas
Distilation Collomn
Purifying
Collomn
Crude Acrylonitrile
Acetonitrile
Hydrogen
cyanide
Acrylonitrile
Air
Ammonia
Propylene
Water
By-products
temperatur 25 C dan tekanan 3,5 bar dikontakkan dengan udara pada temperatur
250 C dan tekanan 3,5 bar. Reaksi yang terjadi dalam reaktor dapat dituliskan
sebagai berikut :
Reaksi Utama :
C3H6 (g)
+ NH3 (g)
Propena
Ammonia
Oksigen
3H2O (g)
Acrylonitrile
Air
Reaksi Samping :
C3H6 (g)
3NH3 (g) +
3O2 (g)
Propena
Ammonia
Oksigen
3HCN (g)
+ 6H2O (g)
Asam Sianida
Air
Konversi propena dalam reaktor adalah 98% dengan yield sebesar 82%.
Campuran gas hasil reaksi dari reaktor pada temperatur 450 C, selanjutnya
dikontakkan dengan BFW di dalam HE untuk menurunkan temperatur gas hasil
reaksi menjadi 128 C dan keluaran HE akan menghasilkan Saturated Steam 254
o
C, 42,534 bar yang digunakan untuk proses pemanasan alat proses di dalam
absorbsi. Tekanan operasi pada kolom absorbsi adalah pada 1,1 bar.
2. Tahap Pemisahan dan Pemurnian Produk
a) Kolom Absorbsi
Campuran cairan dan gas hasil reaksi dari ekspander selanjutnya dialirkan
ke bagian bawah kolom absorbsi dan air akan dialirkan dari bagian atas kolom
absorbsi sebagai absorben. Pada kolom absorbsi, diinginkan pemisahan sebagian
besar propena dan nitrogen dari Crude Acrylonitrile. Sebagian besar gas
Acrylonitrile, ammonia, dan HCN akan terlarut dan diserap oleh air, sedangkan
gas-gas yang tidak terserap oleh air, yaitu nitrogen dan propena akan keluar pada
bagian atas kolom absorbsi dan dialirkan menggunakan Blower sebagai off-gas
pada temperatur 28 C.
Selanjutnya, produk bottom kolom absorbsi dialirkan menggunakan pompa
kedalam reaktor Mixed Flow untuk mencampurkan produk bottom dari kolom
absorbsi dengan larutan asam sulfat (H2SO4) 40% yang dipompakan dengan
pompa dari tangki penyimpanan H2SO4 40% pada temperatur 25 C agar
Ammonia berlebih yang ada di dalam produk dapat dipisahkan, setelah H 2SO4 dan
Ammonia bereaksi membentuk senyawa ammonium sulfat [(NH4)2SO4]. Senyawa
(NH4)2SO4 akan terpisah dari produk setelah melewati proses pemurnian pada
kolom distilasi.
Reaksi :
H2SO4(l)
Asam Sulfat
2NH3(g)
Ammonia
(NH4)2SO4(s)
Ammonium Sulfat
b) Kolom Distilasi 1
Produk dari reaktor Mixed Flow, berupa HCN, Acrylonitrile, air, dan
senyawa (NH4)2SO4 pada temperatur 50 C, selanjutnya dialirkan ke Heater
untuk dipanaskan sebelum diumpankan ke kolom distilasi 1 menggunakan pompa
untuk memisahkan produk Acrylonitrile dan HCN dari air dan senyawa impuritis
dengan tekanan operasi sebesar 1,1 bar.
Gas yang keluar dari bagian atas kolom distilasi didinginkan dengan
kondensor menggunakan air pendingin pada temperatur 28 C dan ditampung
pada Reflux Drum. Selanjutnya, distilat dari Reflux Drum dialirkan ke Splitter
untuk membagi aliran produk distilat. Sebagian produk distilat akan dialirkan ke
kolom distilasi 2 menggunakan pompa dan sebagian lagi di-reflux ke kolom
distilasi 1 menggunakan pompa dengan reflux ratio 1,5. Produk bottom dialirkan
menggunakan pompa ke Reboiler parsial untuk dididihkan. Sebagian produk
bottom akan diumpankan kembali ke kolom distilasi 1 dan sebagian lagi dialirkan
ke Cooler menggunakan air pendingin 28 C untuk menurunkan temperaturnya
menjadi 30 C sebelum dialirkan dengan pompa ke pengolahan limbah cair.
c)
Kolom Distilasi 2
Distilat dari kolom distilasi 1 dialirkan ke kolom distilasi 2 untuk
memurnikan produk samping, yaitu HCN dari Crude Acrylonitrile dengan tekanan
operasi sebesar 1,1 bar. Gas yang keluar dari bagian atas kolom distilasi akan
didinginkan dengan kondensor menggunakan air pendingin pada temperatur 28 C
dan ditampung pada Reflux Drum. Selanjutnya, distilat dari Reflux Drum
dialirkan ke splitter untuk membagi aliran distilat. Sebagian produk distilat, yaitu
HCN, Acrylonitrile, propena, dan air dialirkan ke tangki penyimpanan produk
HCN menggunakan pompa. Sebagian lagi di-reflux ke kolom distilasi 2
menggunakan pompa dengan reflux ratio1,5. Produk bottom, yaitu berupa Crude
Acrylonitrile dialirkan ke Reboiler parsial menggunakan pompa untuk dididihkan
dan diumpankan kembali ke kolom distilasi 2 dan sebagian lagi dipompakan ke
kolom distilasi 3. Distilat pada kolom distilasi 2, terdiri dari propena, HCN,
Acrylonitrile, dan uap air. Produk
DAFTAR PUSTAKA
A, Arsestya Bambang. 2011. Pra Rancangan Pabrik Acrylonitrile dari Ethylene
Cyanohidrine dengan Proses Dehidrasi. Jurusan Teknik Kimia. Universitas
Pembangunan Nasional : Surabaya
Anonim. 2014. Acrylonitrile. (Online). http://en.wikipedia.org/wiki/Acrylonitrile. Diakses pada tanggal 8 September 2014.
Chaniago, Rianto. 2012. Prarancangan Pabrik Acrylonitrile dari Propilen,
Amoniak, dan Udara. (online). http://masriantoch4n1490.wordpress.com/
2012/04/10/prarancangan-pabrik-acrylonitrile-dari-propilen-amoniak-danudara/. Diakses pada tanggal 8 September 2014.
LAMPIRAN