Kode Etik Asosiasi Perusahaan
Kode Etik Asosiasi Perusahaan
Ketentuan Dasar
Dengan menjunjung tinggi profesi Konsultan dan menghormati Kode Etik
IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA sebagai dasar yang dinamis
untuk melayani sesama manusia, maka tiap anggota IKATAN NASIONAL
KONSULTAN INDONESIA :
1. Menjunjung kehormatan. kemuliaan, dan nama baik profesi Konsultan
dalam hubungan kerja dengan Pemberi Tugas, sesama Rekan Konsultan
dan Masyarakat.
2. Bertindak jujur serta tidak memihak dan dengan penuh dedikasi melayani
Pemberi Tugas dan Masyarakat.
3. Tukar menukar pengetahuan bidang keahliannya secara wajar dengan
Rekan Konsultan dan kelompok profesi. meningkatkan pengertian
Masyarakat terhadap profesi Konsultan, sehingga dapat lebih menghayati
karya Konsultan.
4. Menghormati prinsip pemberian imbalan jasa yang layak dan memadai
bagi Konsultan.
5. Menghargai dan menghormati reputasi profesional Rekan Konsultan serta
setiap perjanjian kerja yang berhubungan dengan profesinya.
6. Mendapatkan tugas, berdasarkan standar keahlian profesional tanpa
melalui periklanan menawarkan komisi atau mempergunakan pengaruh
yang tidak pada tempatnya.
7. Bekerja sama sebagai konsultan hanya dengan Rekan Konsultan atau
tenaga ahil lain yang memiliki inregritas yang tinggi.
8. Menjalankan azas pembangunan berkelanjutan dalam semua aspek
pelayanan jasa konsultan sebagai bagian integral dan Tanggung jawabnya
terhadap sesama. terhadap lingkungan Kehidupan yang luas dan terhadap
generasi yang akan datang.
dan
menghormati
serta
bertanggung
jawab
terhadap
kesepakatan kerja.
3. Tidak melakukan persaingan yang tidak sehat dalam melakukan kegiatan
usaha dan dalam memperoleh kesempatan kerja.
4. Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang
diamanatkan oleh organisasi
5. Didalam menjalankan usaha dan melaksanakan pekerjaannya, wajib
berupaya agar pekerjaan yang dilaksanakan tepat waktu dan tepat mutu
sehingga berdayaguna serta berhasilguna.
pengetahuan
dan
kemampuan
untuk
kepentingan
kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional
Teknik Keairan.
Sikap :
1. Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
masyarakat.
2. Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi.
3. Senantiasa menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung-jawabkan.
4. Senantiasa menghindari pertentangan kepentingan dalam tugas tanggungjawab.
5. Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masingmasing.
6. Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
7. Senantiasa mengembangkan kemampuan profesi.
4. Anggota HPJI setia dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Anggota HPJI harus bersedia memberi bimbingan dan pelatihan untuk
peningkatan profesionalisme sesama anggota.
6. Anggota HPJI wajib memiliki kinerja dan tanggung jawab profesi dengan
integritas tinggi dan tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang
keahlian teknisnya.
7. Anggota HPJI wajib menjunjung tinggi martabat profesi, bersikap
terhormat, dapat dipecaya, dan bertanggung jawab secara profesional
berazaskan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual.
8. Anggota HPJI berdasarkan pengetahuannya
wajib menyampaikan
Pasal 1
Dalam menunaikan tugas profesional vang dipercayakan kepadanya.
seorang Arsitek bertanggung jawab kepada diri sendiri dan mitra kerja, profesi
dan ilmu pengetahuan, masyarakat dan umat manusia serta bangsa dan negara,
sebagai pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 2
Dalam menunaikan tugas, seorang Arsitek membaktikan seluruh
kemampuan keterampilan, pengetahuan, dan perasaan yang dimilikinya di dalam
proses pembangunan demi kesejahteraan urnat manusia lahir dan bathin, dengan
tetap menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap.
Pasal 3
Seorang Arsitek harus menernpatkan diri, menata pemikiran dan hasil
karyanya, bukan sebagai tujuan melainkan sarana yang digunakan secara
maksimal dalam mencapai tujuan kernanusiaan dengan berupaya hemat sumber
daya serta menghindari dampak negatif.
Pasal 4
Atas dasar kepercayaan akan keutuhan integritas, keahlian, kejujuran,
kearifan dan rasa sosial vang dilimpahkan kepadanya, maka seorang Arsitek
mendahulukan tanggung jawab dan kewajiban daripada hak dan kepentingan diri
sendiri.
Pasal 5
Tanpa mengurangi hak dan kepentingan pemberi tugas, seorang Arsitek
berusaha memahami dan memperjuangkan kepentingan urnat manusia dan
masyarakat pemakai, sekalipun pihak ini bukan pemberi imbalan jasa secara
langsung.
Pasal 6
Arsitek sebagai budayawan harus berupaya mengangkat nilai-nilai sosial
budava melalui karyanya dan tidak semata-mata menggunakan pendekatan teknis.
Pasal 7
Pada tahap manapun dalam proses pembangunan Arsitek harus
menunaikan tugasnya secara bijak dan konsisten.
b.
c.
pernyataannya,
dan
dengan
memberitahukan
b.
c.
Konsultan tidak akan meminta atau menerima uang atau barang berharga
lain, langsung atau tidak langsung, dari pihak luar yang terkait dengan
pekerjaan di mana dia bertanggung jawab.
d.
e.
a.
b.
b.
c.
3. Konsultan akan menghindari semua perilaku dan praktek yang menipu publik.
a.
b.
c.
b.
6.
b.
c.
7. Konsultan tidak akan berusaha untuk mencederai, karena dendam atau dengan
cara tak terpuji, secara langsung maupun tidak langsung, reputasi profesional,
prospek, praktek atau pegawai konsultan lain. Konsultan yang percaya orang
lain telah bersalah karena praktek yang tidak etis dan melawan hukum akan
memberikan informasi ini pada otoritas yang berwenang untuk tindakan lebih
jauh.
a.
b.
c.
8.
b.
9.
Konsultan, sedapat mungkin, akan menyebutkan nama orang atau orangorang yang mungkin bertanggung jawab untuk perancangan, penemuan,
penulisan, atau pemenuhan tugas lainnya.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Insinyur
Indonesia
senantiasa
mengembangkan
kemampuan
profesionalnya.
b.
c.
d.
Kami
yang
berprofesi
dibidang
Elektrikal
berkewajiban
untuk
kami
menggabungkan
diri
kedalam
Asosiasi