PERCOBAAN 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat
gelas dan alat pembakar gas serta alat-alat lainnya beserta fungsinya yang
digunakan dalam praktikum kimia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di
laboratorium. Jika sedang melakukan percobaan di laboratorium seorang
praktikan harus mengenal alat-alat yang dipergunakan. Pengenalan alat-alat
yang dipergunakan dalam laboratorium ini sangat penting untuk kelancaran
percobaan yang dilaksanakan dan untuk menghindari kecelakaan kerja dan
gagalnya percobaan (Sukisman, 2013).
Hal ini mengingatkan adanya bahaya yang akan terjadi bila praktikan
belum mengenal alat-alat yang dipakai dalam percobaan. Kecelakaan dalam
laboratorium biasanya disebabkan api, racun, kaca pecah dan ledakan. Api
bukanlah bahaya yang sering terjadi dalam laboratorium karena zat-zat yang
mudah yang terbakar (pelarut organik) tidak digunakan secara meluas
khususnya pada laboratorium analitis pemula (Underwood, 1991).
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
perkakas, perabot yang dipakai untuk mencapai maksud yang diinginkan.
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Tidak kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil praktikum. Apabila alat
yang digunakan teserbut tidak bersih, maka akan terjadi hal yang tidak
diinginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat
kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan
sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum (Witri,
2013).
Dalam hal ketetapan hasil analisa kimia sangat bergantung pada mutu bahan
kimia dan peralatan yang dipergunakan. Disamping pengertian pelaksanaan
tentang dasar analisa yang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian
kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat
pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya
pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi
1. Gelas Ukur
Alat ini terbuat dari gelas berbagai ukuran. Berbentuk lonjong dan
dapat ditegakkan. Digunakan untuk mengukur volume zat. Tidak boleh
digunakan untuk mengukur larutan atau pelarut panas.
2. Pipet Tetes
Alat ini mempunyai bentuk seperti pipa kaca dan alat pemencetnya
karena vulkanisir. Digunakan untuk mengukur volume zat. Tidak boleh
digunakan untuk mengukur larutan atau pelarut panas.
3. Pipet Gondok
Alat ini terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan
ujungnya meruncing. Dipakai untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu dengan tepat.
4. Pipet Mohr
Alat ini mirip dengan buret dan digunakan untuk mengukur volume
larutan dengan ketetapan diatas gelas ukur. Tetapi biasanya pipet ini
tidak digunakan bila dituntut ketetapan yang tinggi.
5. Labu ukur
Digunakan untuk membuat larutan standar. Juga bisa digunakan untuk
pengenceran larutan dengan volume setepat-tepatnya.
(Ratisah, 2009).
Alat yang diatas digunakan untuk mengukur larutan yang diperlukan
saat praktikum sedangkan ada alat lain yang dibutuhkan untuk membantu
saat percobaan, yaitu:
1. Batang pengaduk
Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi, biasanya dalam
bekker.
Disamping
itu
batang
pengaduk
digunakan
dalam
Digunakan untuk titrasi zat dengan variabel volume titrasi yang dapat
diubah-ubah.
18. Pengaduk
Digunakan unuk mengaduk larutan dan membantu penuangan larutan
dalam titrasi.
19. Gelas Arloji
Dignakan untuk menguapkan cairan serta untuk tempat bahan-bahan
yang ingin ditimbsng diatas neraca agar tetap bersih.
20. Corong
Digunakan untuk memasukkan larutan ke dalam botol yang memiliki
mulut kecil.
21. Botol Semprot
Digunakan untuk
menyimpan
larutan
seperti
aquadest
dan
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pengenalan Alat Gelas
1. Mencuci abung reaksi, pipet, labu ukur, gelas piala dan erlenmeyer
terlebih dahulu.
2. Memasukkan aquadest ke dalam erlenmeyer dan gelas bekker dengan
menggunakan pipet.
3. Memasukkan aquadest ke dalam gelas ukur kemudian baca miniskus
bawahnya dan catat hasilnya.
4. Memasukkan larutan KMnO4 dan CuSO4 ke dalam gelas ukur yang
berbeda. Larutan KMnO4 baca miniskus atasnya sedangkan larutan
CuSO4 baca miniskus bawahnya lalu catatlah hasilnya.
B. Penyaringan
GAMBAR
Keterangan
Untuk menyimpan
memanaskan
dan
larutan,
dan
titran
dari
proses tritasi.
2.
Pipet Tetes
3.
Corong
ke tempat yang
kecil.
4.
Stirrer
dimasukkan
ke
dalam larutan.
5.
Gelas Ukur
ketelitian
tinggi
dalam
yang
jumlah
tertentu.
6.
7.
Kertas
Saring
Digunakan
Tabung
Reaksi
Sebagai
untuk
menyaring larutan.
tempat
untuk
untuk
melakukan
9.
Cawan
Porselin
Gelas
sampel.
Bekker
larutan
yang
memerlukan
tidak
ketelitian
Oven
Digunakan
untuk
mengeringkan
alat
mengeringkan
Desikator
basah.
Untuk
mengeringkan
didinginkan
didesikator
untuk
suhunya
agar
dingin.
12.
Penjepit
Digunakan
untuk
Labu Ukur
seperti
yang panas.
Digunakan
alat-alat
untuk
14.
Neraca
Analitik
Digunakan
untuk
bahan
dan
menimbang
15.
Gelas Arloji
Sebagai
penutup
gelas
tempat
saat
teempat
mengeringkan
untuk
padatan
dalam desikator.
16.
Botol
Semprot
aquadest,
mengeluarkan
untuk
larutan
Langkah
Memasukkan aquadest kedalam gelas ukur
Hasil
Miniskus bawah
2.
sebanyak 5 mL.
Memasukkan larutan KMnO4 kedalam
Miniskus atas
3.
Miniskus bawah
Langkah Percobaan
Hasil
Kertas saring dilipat menjadi setengah Berbentuk kerucut.
2.
3.
4.
endapan
putih kebiru-biruan.
Endapan Pb Asetat dan CuSO4 di oven Menghasilkan
dengan suhu 110C dalam waktu 5 menit.
5.
berwarna
6.
menit.
Kertas saring dan endapan yang sudah Menghasilkan 0,2545
dingin ditimbang.
gram.
Perhitungan
Diketahui
0,4194 gram
0,6739 gram
Ditanya
Mendapan
Jawab
Mendapan =
0,2545 gram
B. Pembahasan
1. Pengenalan Alat-alat Laboratorium
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Pengenalan alat-alat laboratorium untuk
memahami fungsi dan cara penggunaan berbagai alat yang ada di
laboratorium. Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam alat.
Ada beberapa kategori dan pengunaan alat-alat yang ada di
laboratorium berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk
mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam percobaan ini.
Alat-alat laboratorium terdiri dari alat-alat pemanas dan alat-alat
gelas.
kerja
yang
maksimal.
Pembilasan
alat-alat
dengan
b)
c)
miniskus bawah.
Untuk larutan pekat, pembacaan meniskus yang berlaku adalah
meniskus atas.
Pada percobaan ini yang merupakan miniskus bawah adalah
adalah
nukleasi.
memerlukan
beberapa
energi
didasarkan
pada
energi
permukaan relatif padatan atau larutan. Jika tidak maka akan terjadi
kejenuhan.
Pada percobaan ini yang terjadi endapan saat percampuran
antara 10 ml larutan Pb asetat dan 10 ml larutan CuSO 4. Endapan
dalam pencampuran ini berwarna putih yang menempel saat disaring
dengan kertas saring. Endapan yang akan ditimbang lalu dicari
berapa besar massa endapannya.
5. Gravimetri
Analisis Gravimetri merupakan salah satu metode analisis
kuantitatif dengan penimbangan meliputi proses isolasi dan
pengukuran berat suatu konstituen tertentu. Tahap awal dari analisis
gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin diketahui dari
komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
kemudian dilakukan pengendapan yaitu transformasi konstituen ke
dalam bentuk senyawa stabil dan murni yang dapat diukur.
Pengukuran dalam metode gravimetri adalah
dengan
Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar daripada poripori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci
dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis dengan ion
endapan. Hal ini dilakukan untuk melarutkankan pengotor yang
terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan.
Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130C atau
dipijarkan sampai suhu 800C tergantung suhu dekomposisi dari
analit.
6. Desikator
Desikator berfungsi untuk mendinginkan cawan agar tidak
kontak dengan udara luar yang mengakibatkan bertambahnya berat
cawan dengan menempelnya uap air dari luar apabila tidak disimpan
di dalam desikator. Desikator berguna untuk menyerap uap air yang
masih terdapat pada cawan porselen. Sebaiknya desikator yang
digunakan pun harus terbuat dari bahan kaca bukan plastik karena
jika terbuat dari bahan plastik dikhawatirkan desikator tersebut tidak
bisa menahan panas dari cawan yang bersuhu tinggi.
Desikator yang baik adalah desikator yang masih dapat
berfungsi menyerap uap air. Desikator yang masih menyerap uap air
ditandai dengan silika gel yang masih berwarna biru terang yang
terdapat dibagian bawah desikator yang dihalangi oleh sarangan.
Apabila silika gel sudah berwarna pudar maka penyerapan uap air
sudah kurang optimal. Sebaiknya sebelum silika gel digunakan,
seharusnya terlebih dahulu harus dipanaskan dalam oven agar silika
gel berwarna biru kembali. Cara membuka desikator pun tidak
sembarangan, yaitu dengan cara menggeser tutup ke samping dengan
hati-hati dan jangan dengan membuka tutup desikator ke atas. Hal itu
akan mengakibatkan tutup desikator tidak akan melekat dengan baik
pada desikator.
VI.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah kita dapat
mengetahui bermacam-macam jenis alat gelas dan pembakar gas beserta
fungsinya. Hal ini sangat penting karena untuk mempermudah praktikan