April 2014
April 2014
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
Penasehat
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Ketua
Anggota
:
:
Redaksi Pelaksana
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
:
:
:
Humas
Sirkulasi
Alamat Redaksi
www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id
ii
DAFTAR ISI
_________________________________________________________________________
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MAKASSAR ................
ii
EDITORIAL ...............................................................................................................................
iii
iv
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
12
16
21
30
36
40
46
50
iv
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai Formulasi Dan Uji Stabilitas Krim Antiaging Ekstrak Etanol Jamur
merang (Volvariella volvacea). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menentukan formulasi dari
sediaan Krim Antiaging Ekstrak Etanol Jamur Merang (Volvariella volvacea) yang memenuhi persyaratan uji
mutu fisik. Evaluasi kestabilan krim antiaging meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji stabilitas
dipercepat, uji daya sebar, uji daya lekat, dan pemisahan fase volume kriming. Kemudian dilakukan pengujian
tipe emulsi krim antiaging meliputi pengenceran, disperse larutan zat warna, dan hantaran listrik. Ekstrak Etanol
Jamur Merang dapat diformulasikan menjadi krim antiaging. Formulasi Krim Antiaging Ekstrak Etanol jamur
Merang dari beberapa variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% telah memenuhi persyaratan uji mutu fisik.
Kata kunci :
PENDAHULUAN
Kosmetik berasal dari kata Yunani
kosmetikos yang berarti keterampilan menghias,
mengatur. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI
No.445/MenKes/Permenkes/1998
adalah
sebagai berikut Kosmetik adalah sediaan atau
paduan bahan yang siap untuk digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir,
dan organ kelamin bagian luar) gigi dan rongga
mulut untuk membersihkan, menambah daya
tarik,mengubah menampakan,melindungi supaya
tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit.
Kulit
melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap
gangguan fisik maupun mekanik, misalnya
tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi,
seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau
basa kuat lainnya), gangguan panas atau
dingin,gangguan sinar radiasi atau sinar
ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau
virus (Wasitaatmadja, 1997).
Untuk menjaga kesehatan kulit terutama pada
bagian wajah yang dapat mempengaruhi
penampilan seseorang, maka dewasa ini, telah
banyak beredar berbagai macam produk kosmetik
Media Farmasi Vol.XII.No.20 April 2014
22
1.Rancangan Formula
Bahan
Ekstrak
Jamur
Merang
Parafin cair
Fk1
(%
b/v)
0
Fk2
(%
b/v)
5
Fk3
(%
b/v)
10
Fk4
(%
b/v)
15
Tween 80
3,6
3,6
3,6
3,6
Span 80
1,4
1,4
1,4
1,4
Metil paraben
0,2
0,2
0,2
0,2
Propil
paraben
0.05
0.05
0.05
0.05
Air suling
hingga
100
100
100
100
Setil alkohol
Keterangan :
Fk1 = Formula Krim Antiaging kontrol negatif
Fk2 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 5%
Fk3 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 10%
Fk4 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 15%
2.Pembuatan Krim Antiaging
Pembuatan bahan dasar Krim Antiaging
Ditimbang metil paraben lalu larutkan dalam
air kemudian panaskan diatas penangas air pada
suhu 70oC , lalu tambahkan tween 80 aduk hingga
homogen . (campuran I)
Ditimbang parafin cair lalu dicampurkan
dengan setil alkohol dan span 80, ditambahkan
propil paraben lalu dipanaskan diatas penangas
pada suhu 70o C (Campuran II).
Dimasukan campuran I dan II lalu diaduk
hingga homogen sampai terjadi massa Krim
Antiaging.
Pembuatan Krim Antiaging ekstrak Jamur
Merang
Untuk membuat Krim Antiaging ekstrak
Jamur Merang dengan konsentrasi 5%, 10%, dan
15% , maka ditimbang ekstrak masing-masing
6.Daya lekat
Uji daya lekat dengan cara Krim Antiaging
dengan berat 0,25 g diletakkan diatas dua gelas
objek yang telah ditentukan. Kemudian ditekan
beban 1 kg selama 5 menit, setelah itu di catat
waktu pelepasan Krim Antiaging dari gelas objek.
23
7. Volume Kriming
Sebanyak 25 ml Krim Antiaging dimasukkan
ke dalam gelas ukur kemudian diberi kondisi
penyimpanan dipercepat yaitu penyimpanan
selang seling pada suhu 5oC dan 40oC masingmasing selama 12 jam sebanyak 10 siklus.
Pengamatan volume Krim Antiaginging dilakukan
setiap 1 siklus penyimpanan. Volume Kriming
dihitung dengan % rumus :
Volume kriming =
Hu
H0
100%
24
Tabel 2. Hasil uji organoleptis sediaan Krim Antiaging ekstrak Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
UJI ORGANOLEPTIK
For
mula
peruba
han
bentuk
peruba
han
warna
perubaha
n bau
perubahan
bentuk
peruba
han
warna
perubahan
bau
padat
putih
Tidak
berbau
padat
putih
Tidak
berbau
padat
Putih
Tidak
berbau
II
padat
coklat
Khas
padat
coklat
Khas
padat
Coklat
Khas
III
padat
coklat
Khas
padat
coklat
Khas
padat
Coklat
Khas
IV
padat
coklat
Khas
padat
coklat
Khas
padat
Coklat
Khas
50C
400C
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan Krim Antiaging ekstrak Jamur Merang
Formula
Homogenitas
Suhu Penyimpanan 5oC
Homogenitas
Suhu Penyimpanan 40oC
II
III
II
III
II
III
IV
Sumber
Keterangan :
25
: Data Primer
(+) homogenitas
Tabel 4. Hasil Pengukuran pH Sediaan Krim Antiaging Ekstrak Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Formula
Replikasi
Replikasi
I
II
III
pH
rata-rata
II
III
pH
rata-rata
5,3
5,4
5,2
5,3
4,8
4,7
4,6
4,7
5,5
5,7
5,6
5,6
4,6
4,8
4,9
4,7
5,3
5,5
5,2
5,3
4,7
4,8
5,6
4,7
6,3
6,4
6,5
6,4
5,8
5,7
5,6
5,7
I
III
IV
Sumber
: Data Primer
Tabel 5. Uji Daya Sebar Sediaan Krim Antiaging Ekstrak Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Formula
Replikasi
Replikasi
II
III
rata-rata
II
III
ratarata
0,65
0,73
0,70
0,69
0,71
0,73
0,73
0,72
II
0,64
0,67
0,66
0,66
0,60
0,64
0,63
0,62
III
0,61
0,63
0,60
0,62
0,66
0,67
0,68
0,67
IV
0,55
0,57
0,56
0,55
0,71
0,72
0,72
0,72
26
Tabel 6. Hasil Pengukuran Pemisahan Fase Sediaan Krim Antiaging Ekstrak Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
Suhu Penyimpanan 5oC
Replikasi
Replikasi
Siklus
I
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
: Data primer
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber
II
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
III
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
I
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
II
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
III
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Tabel 7.
Hasil Pengujian Tipe Krim Antiaging Ekstrak Jamu Merang (Volvariella volvaceae)
Tipe Krim Antiaging
Krim
Antiaging
Pewarnaan
M/
A
II
M/
A
III
M/
A
IV
/A
27
/A
/A
/A
/A
PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol
Jamur Merang (Volvariella volvaceae). Sampel
penelitian berupa Jamur Merang yang telah
dikumpulkan, dibersihkan kemudian dipotong
kecil-kecil, lalu dikeringkan dengan cara dianginanginkan pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung, kemudian diekstraksi dengan
cara maserasi selanjutnya filtrat dikumpulkan
kemudian diuapkan dengan menggunakan
rotavapor hingga diperoleh ekstrak etanol kental.
Pembuatan sediaan Krim Antiaging Jamur
Merang (Volvariella volvaceae) dibuat sebanyak 4
formula dengan menggunakan ekstrak jamur
merang sebagai zat aktif pada sediaan, untuk
formula I (kontrol) tidak menggunakan zat aktif,
formula ke II menggunakan konsentrasi ekstrak
etanol Jamur Merang 5% dan untuk formula III
menggunakan ekstrak etanol Jamur Merang
konsentrasi 10% dan selanjutnya formula IV
menggunakan ekstrak etanol Jamur Merang
dengan konsentrasi 15%. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan organoleptis, pH, uji homogenitas,
uji daya sebar, pemisahan Krim Antiaging, dan
pengujian tipe sediaan Krim Antiaging ekstrak
etanol Jamur Merang.
Hasil pengamatan uji organoleptik terhadap
masing-masing formula Krim Antiaging disaat
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan tidak
memperlihatkan perubahan baik itu bentuk,
warna, dan bau. Pengamatan organoleptis
menunjukkan bahwa Krim Antiaging yang dibuat
dengan formula I, II, III dan IV, tidak mengalami
perubahan warna dan bau setelah kondisi
penyimpanan. Warna tetap coklat dan beraroma
khas kecuali pada formula I warna tetap putih
karena tanpa zat aktif. Sedangkan uji homogenitas
memperlihatkan bahwa formula Krim Antiaging
dapat tercampur dengan baik dan tetap homogen.
Pengujian selanjutnya dilakukan pengujian pH
dari masing-masing Krim Antiaging dan semua
sediaan menunjukkan pH yang sesuai dengan kulit
yaitu dari range 4,6-6,5 pada penyimpanan 50C
ataupun pada penyimpanan 400C.
Hasil pengujian tipe emulsi Krim Antiaging
sebelum
dan
sesudah
penyimpanan
memperlihatkan
semua
Krim
Antiaging
mempunyai tipe emulsi m/a, baik dengan uji
pengenceran maupun dengan uji dispersi zat
warna metilen biru. Hal ini disebabkan karena
volume fase terdispersi (fase minyak) yang
digunakan dalam Krim Antiaging lebih kecil dari
fase pendispersi (fase air), sehingga globul-globul
Media Farmasi Vol XII. No 20 April 2014
Kesimpulan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
29