Makalah Pajak Dan Zakat
Makalah Pajak Dan Zakat
Disusun Oleh:
Fendi Prasetyo
(201110160311396)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014 H
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan taufik, inayah serta hidayah-Nya yang tiada ternilai kepada
penulis
menyadari,
bahwasannya
keterbatasan
ilmu
merupakan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Manfaat dan Tujuan...................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kewajiban merealisasikan falah, merupakan tugas seluruh economic
agents, termasuk pemerintah dan masyarakat. Pada dasarnya pemerintah dan
masyarakat merupakan dua institusi yang memiliki fungsi dasar sama, yaitu
untuk merealisasikan segala kewajiban kolektif atau kewajiban publik.1
Dalam beberapa aspek, bentuk peran keduanya dapat saling menggantikan
dan saling melengkapi satu sama lain sesuai situasi dan kondisi. Peran
masyarakat akan menjadi sangat penting manakala pemerintah tidak dapat
menjalankan tugas fard al-kifayah ini dengan baik, misalnya dalam
pengelolaan dana ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan waqf).
Sejak awal peradaban manusia, masyarakat baik secara individual maupun
kelompok, memiliki peranan penting dalam perekonomian. Kesejahteraan
ekonomi yang berhasil dicapai oleh masyarakat adalah merupakan merupakan
hasil kerja kolektif dari semua komponen dalam masyarakat tersebut. Peran
masyarakat merefleksikan kepedulian mereka terhadap sesama, bukan hanya
untuk kepentingan mereka sendiri. Salah satu motivasi altruisme masyarakat
adalah tentang kesadaran bahwa hidup akan selalu membutuhkan orang lain.
Dalam kehidupan bernegara sekaligus sebagai masyarakat muslim,
untuk mencapai falah pasti memiliki banyak kendala, misalkan saja
kurangnya sumberdaya financial untuk pembangunan, dan ketidak merataan
distribusi pendapatan. Kurangnya finansial akan menghambat proses
pembangunan. Sedangakan distribusi pendapatan yang tidak merata antar
individu atau wilayah merupakan salah satu penyebab kelangkaan relatif yang
menciptaan kesenjangan sosial.
Pajak
tidak
wajib,
tetapi
bahkan
hukumnya
haram,
sebagaimana
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI DAN KONSEP PAJAK
1. Pengertian Pajak
2 Gusfahmi, Pajak Menurut Syariah, 2010, hlm.186.
b.
c.
d.
e.
dan
atau
pekerjaan
bebas
yang
menyelenggarakan
pembukuan atau bekerja pada satu atau lebih pemberi kerja. Wajib
pajak ini wajib menyampaikan SPT 1770 pada tiap tahun pajak.
2) WPOP yang mempunyai penghasilan dengan tidak melakukan
kegiatanusahadanataupekerjaanbebasdanbekerjapadasatuatau
lebihpemberikerja.WajibpajakiniwajibmenyampaikanSPT1770
5 Erly Suandy, Perpajakan thn. 2006.
6 Keterangan lebih bisa dilihat pada buku diktat perpajakan FEB, UMM,
thn 2014, hlm. 27.
S pada tiap tahun pajak. Namun jika wajib pajak dengan jumlah
penghasilan bruto setahun tidak lebih dari Rp 48.000.000
menggunakanSPT1770SS.
b.
4. JenisPenghasilan
c.
2)
3)
pribadi.
Penghasilan berupa hadiah undian.
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya,
transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada
7
ventura.
Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan
5)
bencana alam
10) Biaya atau pengeluaran sumbangan dalam rangka penelitian dan
pengembangan
11) Biaya atau pengeluaran pembangunan infrastruktur
12) Zakat yang dibayarkan atau diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau telah disahkan oleh
pemerintah.
13) Biaya atau pengeluaran untuk sumbangan fasilitas pendidikan
14) Pengeluaran sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga
15) Biaya atau pengeluaran untuk menyediakan makanan dan minuman
untuk karyawan ditempat kerja
16) Biaya atau pengeluaran dalam bentuk natura untuk daerah terpencil
7 Diktat perpajakan FEB, UMM thn 2014, hlm. 36 (telah disesuaikan
dengan UUP thn 2007).
8 Amortisasi dalam bahasan ini adalah barang yang meiliki sifat dapat
mengalami penyusutan nilai.
17) Kerugian
18) PTKP untuk orang pribadi dalam negeri yang besarnya diatur dalam
UUP 1999.
B. TEORI DAN KONSEP ZAKAT
Zakat merupakan rukun Islam ketiga setelah syahadat dan shalat, begitu
pentingnya zakat sebab itu Allah SWT dalam Al Quran menyebut kata zakat
sebanyak 30 kali dan 27 diantaranya beriringan dengan kata shalat. Zakat
mempunyai kedudukan yang sangat penting baik dalam konteks manusia
dengan Allah, dengan dirinya, dengan masyarakat, dan dengan hartanya.
Dalam hubungan manusia dengan Allah, zakat adalah salah satu sarana
beribadah kepada Allah, yang berfungsi untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Rasulullah menjelaskan bahwa, Sesungguhnya Allah menolong hamba-Nya
manakala hamba itu suka menolong saudaranya. Kepatuhan membayar
zakat dinyatakan sebagai tanda kualitas orang yang benar-benar beriman
seperti dicantumkan dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 18.
Dalam hubungannya dengan diri sendiri (muzzaki), zakat merupakan
salah satu cara memberantas pandangan hidup materialitis, suatu paham yang
menjadikan harta bukan lagi sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup, tetapi
menempatkannya sebagai tujuan hidup. Dengan demikian zakat menjaga
manusia dari kerusakan jiwa, dan membersihkannya dari sifat-sifat tercela.
Zakat yang dikeluarkan oleh seorang muslim karena patuh kepada Allah dan
mencari ridha Allah, akan dapat membersihkan dan mensucikannya dari dosa
dan sifat kikir. Di sisi lain, zakat melatih diri untuk selalu bersyukur atas
permberian Allah.
Zakat juga merupakan sarana ibadah amaliyah yang mempunyai
dimensi serta fungsi sosial ekonomi atas pemerataan karunia Allah SWT dan
juga merupakan perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan
dan keadilan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan umat dan
bangsa, sebagai pengikat bathin antara golongan kaya dengan yang miskin dan
sebagai penimbun jurang yang menjadi pemisah antara golongan kuat dengan
yang lemah.
10
mereka
yang
11
berkelas
ekonomi
tinggi
menghamburhamburkan
harta
untuk
sesuatu
yang
tidak
berkembang
seperti
atau
melalui
berpotensi
kegiatan
usaha
untuk
atau
12
13
(b)
c. Zakat Peternakan
Dalam berbagai hadist dikemukakan bahwa hewan ternak yang
wajib dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi persyaratan tertentu
ada tiga jenis hewan ternak yaitu unta, sapi dan domba. Sedangkan
di luar ketiga jenis tersebut, para ulama berbeda pendapat. Abu
Hanifah berpendapat bahwa pada binatang kuda dikenakan
9 Dari ayat dan hadits tersebut, masih banyak pendapat dari para ulama
mengenai objek zakat tanaman yang wajib dizakati, diantaranya adalah: Al
Hasan al Bashri, al-Tsauri dan as-Syabi, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan
Muhammad, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hambali, Mahmud
Syaltut.
14
diperjualbelikan
dan
bisa
mendatangkan
keuntungan.
Sedangkan
syarat
praktisnya
adalah
adanya
niat
16
17
kepadamu,
apa
yang
mereka
nafkahkan.
penghasilan
sehingga
hidupnya
sehari-hari
sangat
kekurangan..
2) Miskin merupakan kondisi dimana seseorang mempunyai sumber
penghasilan akan tetapi penghasilan yang diperoleh masih sangat kecil
sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Amil, yaitu individu, lembaga atau institusi pengelola zakat. Mereka
berhak menerima zakat karena untuk operasional dan biaya hidup
mereka.
4) Muallaf yaitu individu yang baru saja masuk ke dalam Islam.
5) Riqab atau budak adalah kondisi dimana manusia diperlakukan tidak
layak yang dianggap sebagai benda.
6) Gharimin adalah individu yang terlilit hutang, dimana hutang tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bukan untuk
keperluan maksiat seperti judi.
7) Sabilillah merupakan kondisi
menegakkan agama Allah.
19
individu
yang
berjuang
untuk
20
21
dapat
dikenakan
atas
muslim dan
non-muslim dan
zaman
dan
perubahan
kebutuhan
sehingga
Zakat
23
Pajak
Definisi
untuk
tertentu
dan
kelompok
dalam
waktu
Dasar
tertentu.
Al Quran, Hadis dan Ijma.
Hukum
Objek
Harta produktif.
undang).
a. Penghasilan.
b. Juga dikenakan atas konsumsi
(PPN).
c. Harta tidak produktif (PBB
Subjek
dan PKB).
Hanya dikenakan kepada orang Dikenakan kepada seluruh warga
Muslim.
Hishab dan
Ditentukan
oleh
Allah
dan Ditentukan
oleh
Negara
dan
Tarif
Sanksi
Sanksi
dari
Allah,
baru
yang
berdasarkan
undang
undang.
pemerintahannya menggunakan
Motivasi
sarana dan
Penerimaan yaitu fakir, miskin, amil zakat, prasarana
muallaf,
budak,
garim, hasilnya
publik,
bias
sehingga
dinikmati
oleh
24
Sifat
Meskipun
zakat
D. PENGARUH
KORELASI
PAJAK
DAN
ZAKAT TERHADAP
PEREKONOMIAN
Pengaruh pajak dan zakat terhadap perekonomian akan terlihat
signifikan ketika perlakuan zakat yang tercantum dalam UUP diubah
menjadi zakat sebagai pengurang pajak langsung atau kredit pajak. Ketika
hal ini diterapkan maka akan mempengaruhi perekonomian sebagai berikut:
1) Terciptanya Multipplier-Effect Terhadap Perekonomian
Yaitu meningkatnya permintaan dan penawaran terhadap barang dan
jasa dalam pasar.
2) Meningkatnya Jumlah Wajib Pajak dan Muzakki
Kebijakan zakat sebagai pengurang penghasilan neto dirasa masih
memberatkan wajib pajak yang beragama Islam karena menimbulkan
adanya kewajiban ganda. Keadaan ini akan memacu timbulnya tiga
kelompok masyarakat. Pertama, masyarakat yang memilih untuk
membayar zakat dan pajak. Kedua, kelompok yang memilih membayar
zakat saja. Ketiga, kelompok yang memilih membayar pajak saja.
Kedua kelompok terakhir inilah yang potensial untuk dicapai
dengan adanya penerapan zakat sebagai kredit pajak. Dengan adanya
kebijakan ini, tidak ada lagi kewajiban ganda yang memberatkan umat
Islam yang juga merupakan wajib pajak. Dengan demikian, wajib pajak
yang sebelumnya tidak membayar zakat akan tergerak untuk membayar
zakat. Dan sebaliknya, muzakki yang sebelumnya hanya membayar
zakat tetapi tidak membayar pajak akan tergerak untuk membayar. Hal
ini terjadi karena kedua kelompok tersebut tidak lagi merasakan adanya
dua kewajiban yang memberatkan karena zakat yang mereka bayarkan
dapat dikreditkan dengan total PPh terutang. Kondisi ini membuat
jumlah wajib pajak dan muzakki bertambah dan pada akhirnya akan
25
yang
membuat
muzakki
cenderung
lebih
jujur
untuk
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pajak
merupakan
membiayai pengeluaran rutin dan surplus nya digunakan untuk publik saving yang
merupakan sumber utama dalam membiayai public investement. Peran pajak
sangat besar dalam pertumbuhan suatu Negara, termasuk Indonesia yang
merupakan Negara berkembang yang menggunakan pajak sebagai salah satu
pendapatan utama membiayai segala macam kebutuhan.
Zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak
menerimanya, dengan beberapa syarat,semata-mata mencari ridha Allah SWT
.Peranan zakat tidak kalah pentingnya dalam pertumbuhan perekonomian
khususnya di Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia
merupakan Negara yang memiliki penduduk muslim terbesar didunia. Dengan
adanya unsur zakat yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim untuk
menunaikanya bukan tidak mungkin tiada ada lagi kemiskinan di Indonesia. Jadi
bisa kita bayangkan apabila semua masyarakat Indonesia melaksanakan
26
kewajibannya untuk membayar pajak dan zakat kepada Negara dan agama yaitu
islam.
Dalam kehidupan bernegara sekaligus sebagai masyarakat islam pajak dan
zakat, keduanya tidak dapat dipisahkan melain suatu kesatuan untuk
pembangunan dan kkemaslahatan yang berorientasi pada keadilan bagi semua
umat manusia. Apabila pajak dan zakat dibayar oleh semua warga Negara
Indonesia dengan ketentuan yang ada maka tidak akan ada lagi masalah
kemiskinan,pengangguran, dan masalah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gusfahmi. 2010. Pajak Menurut Syariah (Jakarta, Rajawali Pers), cetakan kedua.
Sukrisno, Agoes dan Estralita Trisnawati. 2008. Akuntansi Perpajakan. Jakarta:
Salemba Empat.
Ibrahim, Teuku H. Muslim. 1992. Hubungan Antara Zakat dan Pajak Sebagai
Sumber Dana Kemasyarakatan. Jakarta: PT Bina Rena Pariwara.
Damanhur. 2006. Mewujudkan Sistem Perpajakan Perspektif Islam. Nanggroe
Aceh Darussalam: Prosiding Persidangan Antarabangsa Pembangunan
Aceh.
, 2014. Diktat Perpajakan. Malang: FEB UMM
Suharto, Ugi. 2004. Keuangan Publik Islam: Reinterprestasi Zakat dan Pajak.
Yogyakarta: Pusat Studi Zakat (PST), Islamic Busines School, Sekolah
Tinggi Ilmu Syariah.
Suandy, Erly. 2011. HukumPajak. Jakarta :Salemba Empat.
27
28