Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain
yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau
dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan
yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.
Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara
satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru
Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau
seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling
interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih
beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.
Merger
Kasus 1 : Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga...
pada tahun 2008. Ingat.. sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang
mana yang satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya... Antara Bank
Lippo dan Bank Niaga.. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan
global.
Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran
untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Economic Gain nya..
Kasus 2.
Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT
Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank
Risjad Salim Internasional.
Sejarah Bank Danamon Sebelum Merger
Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian
berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun
1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta
Dalam membangun dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Danamon ditempatkan di bawah
pengawasan Indonesia Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Bank Take
Over (BTO). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia, melalui BPPN merekapitalisasi Danamon
dengan Rp 32,2 triliun obligasi pemerintah. Dalam tahun yang sama (1999) PT Bank PDFCI,
BTO yang lain, digabung dengan Danamon sebagai bagian dari program restrukturisasi BPPN.
Sebagai bagian dari paket merger, Danamon menerima rekapitalisasi kedua dari Pemerintah
melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. sebagai surviving entity, Danamon muncul dari
merger sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Konsolidasi
Kasus 1 :
BBD (Bank Bumi Daya)
Bank Bapindo
Bank Exim
Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank
tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya
saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang selama ini mereka
bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan
untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah bersatu
padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi. Kerjasama
dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang mempunyai motif
yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.
Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang
menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.