Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No.

22 paragraf 08 tahun 1999 :


Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan
yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting
wiith) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan
lain
Bentuk-bentuk penggabungan usaha:
Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : 240-241) dapat dibedakan
ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut :
1.Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha sebagai
berikut :

Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang


menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya
penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara
perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan
yang bersangkutan tersebut.

Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya


mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang
kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung
agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi.

Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal


dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaanperusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan
bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).

2. Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain
yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau
dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan
yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.

Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara
satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru

Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau
seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling
interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih
beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.

Contoh Kasus Penggabungan Badan Usaha


1.

Merger
Kasus 1 : Merger Bank Lippo dan Bank Niaga
Perusahaan yang melakukan Merger adalah antara Bank Lippo dengan Bank Niaga...
pada tahun 2008. Ingat.. sifat dari merger adalah penggabungan antara dua perusahaan yang
mana yang satu mempunyai ukuran yang relatif lebih kecil daripada yang lainya... Antara Bank
Lippo dan Bank Niaga.. Keduanya bergabung untuk memperkuat posisinya di kancah persaingan
global.

Mereka Menyetujui untuk menggabungkan perusahaan dengan kriteria Merger. Dari


Merger kali ini Perusahaan yang relative lebih kecil ukuranya adalah Bank Lippo.. sehingga bank
Lippo merelakan untuk diganti saham yang beredar dengan saham Bank Niaga... Dengan
demikian dengan harga tertentu yang telah disepakati mereka berdua.. tiap saham Bank Lippo
dihargai dengan harga tertentu sehingga mendapatkan nilai yang cocok untuk dibeli oleh Bank
Niaga.. Sehingga saham Bank Lippo berganti nama dengan Saham Bank Niaga..
Setelah kesepakatan keduanya.. Kedua Bank ini menyetujui untuk mengubah nama
mereka after merger menjadi Bank CIMB Niaga..
Nah inilah hasil yang diharapkan dari Merger kali ini.. yaitu Leverage (Pengungkit) kekuatan
kedua Bank untuk menjadi satu dengan kekuatan yang baru serta more creating value bagi CIMB
Niaga. Kalau kita ingin mengetahui bagaimana kinerja mereka after (setelah) Merger, maka kita
dapat menggunakan beberapa metode yang sudah umum dikalangan manajer perusahaan

Dinilai dengan Metode Earning perusahaan Setelah Merger. (EPS/ Earning Per Share)
Dihitung Market Share nya.. ini merupakan pekerjaan khusus bagi manajer pemasaran
untuk menghitung perluasan pasar setelah melakukan merger
Menghitung Kapitalisasi Pasarnya.. atau Economic Gain nya..
Kasus 2.
Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT
Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank
Risjad Salim Internasional.
Sejarah Bank Danamon Sebelum Merger
Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama Bank Kopra Indonesia. Nama ini kemudian
berubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1976 sampai sekarang. Pada tahun
1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian adalah publik yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta

Dalam membangun dari krisis keuangan Asia pada tahun 1998, Danamon ditempatkan di bawah
pengawasan Indonesia Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Bank Take
Over (BTO). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia, melalui BPPN merekapitalisasi Danamon
dengan Rp 32,2 triliun obligasi pemerintah. Dalam tahun yang sama (1999) PT Bank PDFCI,
BTO yang lain, digabung dengan Danamon sebagai bagian dari program restrukturisasi BPPN.
Sebagai bagian dari paket merger, Danamon menerima rekapitalisasi kedua dari Pemerintah
melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. sebagai surviving entity, Danamon muncul dari
merger sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.

Konsolidasi
Kasus 1 :
BBD (Bank Bumi Daya)

Bank Bapindo

Bank Dagang Negara

Bank Exim
Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank Mandiri. Keempat Bank
tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah tangga perusahaanya
saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang selama ini mereka
bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang dapat dilakukan
untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis adalah bersatu
padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi. Kerjasama
dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang mempunyai motif
yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.
Konsolidasi keempat perusahaan ini terbukti berhasil dengan membuahkan Bank Mandiri yang
menjadi salah satu Bank besar di Indonesia yaitu Bank Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai