Anda di halaman 1dari 11

0

Lainnya

Blog Berikut

Jumat, 25 Oktober 2013

PENGELOLAAN TENAGA KEPERAWATAN

PENGELOLAAN TENAGA KEPERAWATAN


( REKRUT SELEKSI ORIENTASI PENGEMBANGAN
PENJADWALAN KLASIFIKASI DAN PERENCANAAN )
PENDAHULUAN
Kita ketahui bahwa pelayanan keperawatan merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan termasuk pelayanan yang diselenggarakan di rumah
sakit. Pelayanan keperawatan mempunyai peran yang besar dalam pencapaian
mutu citra dan efisiensi pelayanan kesehatan di RS, karena selain merupakan
tenaga profesi yang terbanyak jumlahnya di setiap RS juga sebagai tenaga
profesi yang memberi pelayanan selama 24 jam terus menerus di sisi pasien,
sehingga pengelolaan tenaga keperawatan mutlak perlu dilaksanakan dengan
baik.
Mengingat kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas
dan kuantitas tenaga keperawatan yang memberikan asuhan kepada
pasien/keluarga di ruang perawatan, maka peningkatkan mutu pelayanan
keperawatan diperlukan dukungan sumber daya manusia keperawatan yang
mampu mengemban tugas untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan
asuhan keperawatan selama 24 jam terus menerus, serta mampu mengadakan
perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya rekrut, seleksi,
orientasi,pengembangan, penjadwalan serta klasifikasi dan perencanaan
tenaga keperawatan yang diatur dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip
dalam sistem pengelolaan dan pendayagunaan tenaga keperawatan.

HAKEKAT KETENAGAAN
Adalah pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan
pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui
karyanya untuk tercapainya tujuan individu, organisasi maupun komunitas
dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagaan sangat dipengaruhi oleh
falsafah yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan
tenaga. Misalnya: Pandangannya tentang motivasi kerja, konsep tentang tenaga
keperawatan, dsb.
Dari pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola ketenagaan yang
sesuai dengan gambaran pimpinan.

1. Rekrut tenaga dan seleksi


Menerima pegawai adalah tugas yang sulit dan dapat menyebabkan
kecemasan, tetapi juga merupakan kesempatan penting utuk mengadakan
perubahan dan pengembangan staf.
Ketenagaan memerlukan koordinasi antara bagian personalia dan
pelayanan keperawatan, biasanya bagian personalia mengadakan tenaga
keperawatan sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh bagian
keperawatan. Langkah pertama pada rekrut tenaga adalah menstimulasi calon
untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Hal ini tidak sederhana karena tidak
hanya segi teknis kualifikasi tetapi juga kwalitas individu harus sesuai dengan
pekerjaan, susunan dan tujuan organisasi. Usaha rekrut tenaga jangan tergesagesa karena dapat mengakibatkan seleksi yang tidak memuaskan.
Selain itu penempatan tenaga perlu diperhatikan, karena penempatan
yang tepat akan menciptakan kondisi kerja yang efisien.
Yang perlu diperhatikan
a. Profil karyawan keperawatan pada saat itu.
b. Program rekruting

Buat Blog

Arsip Blog

2013 (2)
Oktober (2)
PENGELOLAAN TENAGA
KEPERAWATAN
PENGELOLAANTENAGA
KEPERAWATAN( REKRUTSELEKSI
ORIEN...

Mengenai Saya

Dony Putra
Lihat profil lengkapku

Masuk

c. Metode rekruting
d. Program pengembangan tenaga baru
e. Prosedur penerimaan
n Seleksi : - kualifikasi dasar seleksi
- proses seleksi
n Prosedur lamaran
Syarat yang harus dipenuhi
a. Data biografi
Berisikan riwayat personal calon, latar belakang pendidikan, riwayat dan
pengalaman
bekerja dan data lain yang dapat dipakai.
b. Surat rekomendasi/referensi dari perusahaan/instansi sebelumnya dimana
calon bekerja.
c. Wawancara .
Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi, memberi informasi dan
menentukan bila calon memenuhi persyaratan untuk posisi itu.
d. Psycho-test : Test ini untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan, bakat,
sikap umum, dll.

2. Orientasi, pengembangan dan penghargaan


1) Orientasi :
* Orientasi institusi :
n -Misi rumah sakit, riwayat dan tujuan spesifik RS/organisasi.
n Struktur dan kepemimpinan.
n Kebijakan personalia
n Evaluasi kerja, promosi, cuti, dsb.
n Perilaku yang diharapkan.
n Pengembangan staf dan program pembinaan yang ada
n Hubungan antara karyawan dan hubungan dengan pimpinan
* Orientasi pekerjaan :
n Memahami tujuan bagian keperawatan dan bagaimana tujuan
diterjemahkan dalam job deskripsi
n bagaimana tujuan keperawatan hubungannya dengan tujuan individu
n Menciptakan hubungan interpersonal.
n Memperkenalkan pekerjaan, prosedur dan kebijakan yang ada
n Orientasi tempat, fasilitas dan perlengkapan yang ada
n Menjelaskan job deskripsi yang ada sesuai dengan tugas dan posisi
yang diberikan.

2). Pengembangan :
Pengembangan tenaga baru berlaku sesudah orientasi untuk
melanjutkan edukasi secara bebas untuk mengembangkan potensi secara
penuh dari seseorang. Hal ini berhubungan dengan esthetika, teknis dan
pendidikan profesional.

3). Penghargaan :
a. Promosi : kenaikan pangkat
-Suatu reward individu yang berprestasi atau kesempatan
pengembangan.
-Senioritas
Manfaat :
n Mempertinggi semangat kerja bagi yang berprestasi
n menciptakan keseimbangan
n memotivasi
b. Mutasi : Pemindahan dari pekerjaan / jabatan satu ke pekerjaan/
jabatan lain.
Tujuan:
n Pengembangan
n Mengurangi kejenuhan
n Reorganisasi
n Memperbaiki penempatan yang kurang cocok
n Memberi kepuasan kerja
n Kondisi kesehatan.
4). Hambatan dalam ketenagaan

a. kemangkiran/absen
Merupakan kehilangan waktu yang berakibat kerugian secara kualitas
dan ekonomi bagi instansi.
Prosentase absen:
jumlah hari kerja yang hilang
---------------------------------------X 100
jumlah hari kerja efektif
Faktor absen :
n tempat tinggal jauh
n kelompok karyawan yang banyak
n sakit
Pola absensi :
n sering pendek-pendek
n jarang panjang
n hari - hari tertentu
Cara mengurangi absen:
n sistem pencatatan
n kunjungan rumah
n kesejahteraan karyawan
n meningkatkan kondisi tempat kerja
n swasana kerja
n sistem penghargaan
b). Keluar masuknya tenaga ( Turn- Over )
Perhitungan :
rata-rata turn-over per tahun:
jumlah tenaga yang keluar
------------------------------------jumlah tenaga di unit

100

Mengurangi turn-over :
n pada proses penerimaan karyawan
n peningkatan penugasan
n perubahan job - deskripsi
n pengembangan
c). Kejenuhan ( Burn - Out)
Keadaan dimana individu merasa
kemampuannya, kerja keras kurang produktif.
Sebab :
n peran dan fungsi kurang jelas
n merasa terisolasi
n beban kerja berlebihan
n terlalu lama pada suatu bagian

dirinya

semakin

kurang

3.Pengembangan Staf
Tujuan :
Membantu individu meningkatkan diri dalam pengetahuan, ketrampilan
serta pengalaman dibidangnya melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan,
program pelatihan, dsb.
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk keuntungan individu perawat
dan meningkatkan produktifitas /pelayanan.
Macam pengembangan :
Sesuai dengan kebutuhan, baik training maupun pendidikan yang
bermanfaat untuk pekerjaan dan pengetahuan, ketrampilan serta sikap perawat.
Kegiatan ini meliputi :
n Introduksi training untuk karyawan baru
n Orientasi
n In - house education / on - the job training
n Pendidikan berkelanjutan formal dan non formal.
Pengaturan :
n Di rumah Sakit yang besar mempunyai bagian tersendiri yang
mengkait pada bagian personalia .
n Bagian keperawatan membuat komisi atau diklat

4 Penjadwalan
Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal /
unit tertentu.
Didalam penjadwalan pimpinan mempertimbangkan pertanyaan sbb:
1. Untuk berapa lama jadwal disiapkan
2. Hari apa kalender penjadwalan dimulai
3. Hari libur mingguan dapat dipecah atau beruntun
4. Berapa lama waktu kerja maksimum dan minimum
5. Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan atau cuti
tahunan
6. Berapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat dilihat oleh staf
7. Berapa lama ada pergantian / rotasi shift
8. Apakah tenaga extra ( part-time) akan dimanfaatkan, kalau ya, bagaimana
ketentuan ratio secara ekonomis antara tenaga full time dan part time
9.
Bagaimana penjadwalan disusun sentralisasi oleh kepala rawat inap,
supervisor/penyelia atau kepala ruangan
10. Bagaimana menciptakan, komunikasi terbuka antara staf dan pembuat
jadwal.
Untuk mengurangi waktu menyusun jadwal dinas dapat digunakan
jadwal siklus, yaitu jadwal dinas dan shift yang disusun berdasarkan ramalan
dan pola ulang dengan jumlah yang sama. Kombinasi tenaga dan kelompok
yang sama.

Prinsip-prinsip penjadwalan yang efektif


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penjadwalan siklus harus menunjukkan keseimbangan antara kebutuhan


institusi akan tenaga dan kebutuhan kerja dengan rekreasi karyawan
Penjadwalan siklus harus mencakup hari kerja yang mengenakan dan yang
tidak mengenakan serta jam kerja yang adil antara karyawan
Semua karyawan ditugaskan sesuai pola siklus
Bila jadwal sudah dibuat, penyimpangan hanya dapat dilakukan melalui
surat permohonan
Metode ini harus dikenal sebelum diterapkan dan jumlah tenaga serta
komposisi cukup untuk setiap unit dan shift
Pola ini meningkatkan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan dan
mengembangkan kerja tim

Penyebab Over Staf :


1.

Frekwensi dan fariasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya pada


sensus pasien
2. Kecenderungan pimpinan membuat kompensasi untuk variasi sensus
dengan penghitungan tenaga yang diambil dari sensus maksimal
3. Keluhan pasien tentang pelayanan
4. Delegasi untuk diagnostik dan terapi yang seharusnya merupakan beban
dokter

Penanggulangan tenaga :
Yaitu mengontrol variasi ketenagaan antara lain dengan kombinasi jam
dinas tenaga lepas ( flosting) dan pemerataan / leveling tenaga.

Pertukaran dinas dan Rotasi :


Pertukaran dinas merupakan hal yang umum dalam menugaskan staf
ruangan. Namun demikian pertukaran ini dapat menimbulkan stress bagi staf.
Karena manusia membutuhkan waktu adaptasi terhadap perubahan lingkungan,
waktu pagi, siang atau malam. Ritme tubuh membutuhkan waktu adaptasi.
Maka pertukaran dinas/rotasi jarak pendek akan semakin menimbulkan stress.
Shift yang tetap, membebaskan / mengurangi stress. Peluang untuk
memilih dinas yang cocok dengan pola kehidupan perawat tanpa merugikan
pelayanan di ruangan memberikan manfaat :
1. Perawat dapat menyusun pola hidup dalam keluarga, dapat terlibat pada
aktifitas sosial atau melanjutkan/ meningkatkan pengetahuan, sekolah
formal, non formal.
2. Kepala ruang akan lebih mudah mengewaluasi, karena waktu cocok dan
dipilihnya sendiri dan diharapkan dapat bekerja lebih baik.
Rotasi dalam grup / shift tetap bermanfaat agar staf dapat memahami
ruang lingkup kerja dalam shift yang berbeda-beda sehingga dapat menghargai
setiap shift.

Macam-macam Cara Dinas


1. 7 jam/ shift : dengan 6 hari kerja = 40 jam / minggu
2. 8 jam /shift : dengan 5 hari kerja = 40 jam / minggu
3. 10 jam/ shift : dengan 4 hari kerja = 40 jam / minggu
Untuk 10 jam/shift kurang populer di Indonesia, karena negara tropis, kurang
efektif.

5. Perencanaan tenaga
Kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas
tenaga keperawatan yang memberikan asuhan kepada pasien/keluarga di
ruang perawatan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan
dukungan sumber daya manusia keperawatan yang mampu mengemban tugas
untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan selama 24
jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan. Untuk dapat
melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya klasifikasi pasien dan perencanaan
tenaga keperawatan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga keperawatan
sesuai dengan sistem pengelolaan tenaga keperawatan yang ada.

Klasifikasi /Kategori Pasien


Klasifikasi pasien sangat diperlukan sehubungan dengan kebutuhan
akan perawatan selama 24 jam terus menerus, sehingga dapat menentukan
kebutuhan tenaga.
Ada beberapa kategori pasien dan jam perawatan yaitu sbb :
Menurut Althaus et al 1982 dan Kirk 1981:
Level I ( minimal )
= 3,2 jam
Level II ( intermediate ) = 4,4 jam
Level III ( maksimal ) = 5,6 jam
Level IV ( intensif-care ) = 7,2 jam
Menurut Hanson :
KategoriI:SelfCare
Biasanya membutuhkan waktu 1 - 2 jam dengan waktu rata-rata
efektif, 1,5 jam / 24 jam.
KategoriII:MinimalCare
Biasanya membutuhkan 3 - 4 jam dengan waktu rata-rata efektif
3,5 jam / 24 jam.
KategoriIII:IntermediateCare
Biasanya membutuhkan 5 - 6 jam dengan waktu rata-rata efektif
5,5 jam / 24 jam.
KategoriIV:ModifiedIntensiveCare
Biasanya membutuhkan 7 - 8 jam dengan waktu rata-rata efektif
12 jam / 24 jam.
KategoriV:IntensiveCare
Biasanya membutuhkan 10 - 14 jam dengan waktu rata-rata
efektif
12 jam / 24 jam.
Menurut Douglas (1984)
Klasifikasi derajat ketergantungan pasien ada 3 kategori, masing-masing
memerlukan waktu :
perawatan minimal
: 1-2 jam / 24 jam
perawatyan intermediet : 3-4 jam/24 jam
perawatan maksimal/total : 5-6 jam/24 jam
Klasifikasi pasien menurut Douglas dengan kriteria sebagai berikut:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, dengan kriteria:
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Ambulasi dengan pengawasan.
c) Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift.
d) Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
e) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
2) Perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam dengan kriteria:
a)
Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b)
Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.
c)
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
d)
Folley catheter/intake output dicatat.
e) Klien dng pemasangan infus,persiapan pengobatan memerlkan prosedur
3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/24jam dengan
kriteria :

a)
b)
c)
d)
e)

Segalanya diberikan/dibantu.
Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam.
Makan memerlukan ngt, menggunakan terapi intravena.
Pemakaian suction.
Gelisah, disorientasi.

Depkes (2002):
Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori, masing-masing memerlukan
waktu :
asuhan keperawatan minimal
: 2 jam / 24 jam
asuhan keperawatan sedang
: 3,08 jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat
: 4,15 jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal
: 6,16 jam/24 jam
Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes 2002:
1) Asuhan keperawatan minimal :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
2) Asuhan keperawatan sedang :
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
3) Asuhan keperawatan agak berat :
a) Sebagian besar aktifitas dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 4 jam sekali.
c) Terpasang folley cateter, intake output dicatat.
d) Terpasang infuse.
e) Pengobatan lebih dari sekali.
f) Persiapan pengobatan perlu prosedur
4) Perawatan maksimal :
a) Segala aktifitas diberikan perawat.
b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.
d) Penggunaan suction.
e) Gelisah/disorientasi

Menurut Departemen Kesehatan Filipina th. 1984


a.
Jam pelayanan keperawatan rata-rata per pasien dalam 24 jam
adalah :
interne
3,4 jam
Bedah
3,5 jam
Campuran bedah dan interne 3,4 jam
Post partum
3 jam
Bayi
2,5 jam
Anak-anak
4 jam
Proporsi rata-rata perawat yang dibutuhkan :
40 % non-profesional
60 % profesional.

kebutuhan tenaga keperawatan


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan :
1). Faktor klien
n tingkat kompleksitas dan lamanya kebutuhan perawatan
n tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia maupun faktor spesifik
n jumlah klien dan fluktuasi (turun-naiknya)
n keadaan sosial ekonomi yang mempengaruhi kesehatannya
n harapan klien dan keluarganya
2). Faktor tenaga/staf
n jumlah dan komposisi tenaga keperawatan
n kebijakan pengaturan dinas
n peran, fungsi dan tanggung jawab perawat
n kebijakan personalia
n tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan
n kelangkaan tenaga perawat spesialis
n sikap ethis para professional

3). Faktor lingkungan


n tipe dan lokasi rumah sakit
n lay out ruang keperawatan
n fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan
n kelengkapan peralatan medis / diagnostik
n pelayanan penunjang dari bagian lain : laboratorium, rontgen,
farmasi,dll.
n pelayanan penunjangan dari instansi lain. Contoh : PMI
n macam kegiatan yang dilaksanakan : penyuluhan, kunjungan rumah
dll.
4). Faktor Organisasi
n mutu pelayanan
n kebijakan pembinaan dan pengembangan

Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perhitungan tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk
kebutuhan seluruh RS
Perbandingan antara jumlah tempat tidur RS dibanding dengan jumlah
perawat.
Rumah sakit kelas/tipe A,B,C perbandingan sbb.:
Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat tidur =
RS Kelas A = 4 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas B = 3 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas C = 1 perawat : 1 tempat tidur

2). Menurut Gillies (1982)


TP = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/ tahun .
Jumlah jam kerja perawat/th x jam kerja perawat/hari

Kebutuhan tenaga perawat dirumuskan perhitungan sebagai berikut :

Atau :
Tenaga Perawat (TP)=
A x B x
365
(365-C) x jam kerja /hari

Keterangan :
A : jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
3). Menurut Depkes (2002)

Pengelompokan unit kerja di rumah sakit.


a. Rawat inap dewasa
b. Rawat inap anak / perinatal
c. Rawat inap intensif
d. Gawat Darurat (IGD)
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan.
Kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan menggunakan rumus:

Kebutuhan tenaga = jumlah jam perawatan di ruangan/hari


jam efektif perawat

Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi)


dengan: Menambah perawat libur (loss day) dan tugas non keperawatan.

Loss Day = jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x keb.tenaga
Jumlah hari kerja efektif/th

Tugas non keperawatan = (kebutuhan tenaga + loss day )x 25%

Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non-keperawatan


diperkirakan 25% dari jumlah tenaga keperawatan .

Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day +tugas non kep.)

4).Menurut Douglas (1984)


Penghitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas dihitung
berdasarkan tingkat ketergantungan setiap shift klien dan hasil keseluruhan
ditambah sepertiga (1/3) untuk perawat yang libur atau cuti. Kebutuhan tenaga
perawat berdasarkan klasifikasi tingkat ketergantungan untuk setiap shift jaga
seperti pada formula berikut:
Formula berdasarkan
klasifikasi ketergantungan klien (Douglas 1984)
Waktu klasifikasi
Kebutuhan perawat
Pagi
Sore
Malam
Minimal

0.17
0.27
0.36

Intermediate
Maksimal

0.14
0.15
0.30

0.07
0.10
0.20

CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap sebesar 3,5. BOR Jan. Des.2005
sebesar 69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional 18 hr, kapasitas tempat
tidur 25.
1. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Gillies:
TP = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
Jumlah jam kerja perawatan per tahun x jam kerja perawat per hari
TP = (jam efektif per 24 jam) x (BOR x jumlah tempat tidur) x 365
(365 jumlah hari libur) x jam kerja per hari
TP = 3,5 x (69,5% x 25) x 365
( 365 82) x 7
= 3,5 x 17,4 x 365
283 x 7
=
22228,5
=11,2 11 orang
1981
Jadi kebutuhan tenaga menurut Gillies = 11orang + 1 Ka ruang = 12 orang.
2. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Depkes 2002:
Kebutuhan Tenaga Perawat Jaga Menurut Klasifikasi Pasien
di Ruang rawat inap
No Klasifikasi
Rata2 jml
jam
Jumlah jam
pasien/hari
perawatan/hari
perawatan/hari
1
2
3
4

Minimal
Sedang
Agak berat
Maksimal
Jumlah

6
9
2
1
18

2
3.08
4.15
6.16

12
27,72
9,3
6,16
55,18

Sumber: Data primer Ruang Rawat

Jumlah jam perawatan di ruangan per hari = 55,18


Jumlah jam kerja perawatan per sift

=7

Maka kebutuhan tenaga perawat

= 55,18 = 7,88
7

Faktor koreksi :
Loss Day = 52 + 12 + 18 = 72 X 7,88 = 567,36 = 2,04
365-82

283

283

Tugas non keperawatan : (7,88 + 2,04 ) 25% = 2,48


Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan:
7,88 + 2,04 + 2,48 = 12,4 - 13 0rang
3. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Douglas
Penghitungan Tenaga Menurut Dauglas
di Ruang Ruang Rawat Inap
Klasifikasi

Rata-rata jumlah pasien Juli 2005


P

Minimal

7x0.17 =1,19

6x0.14 =0.84

6x0.07 =0.42

Intermediate

11x0.27 =2,97

8x0.15 =1,2

8x0.10 =0,8

Maksimal

3x0.36 =1,08

3x0,30 =0,90

3x0.20 =0,60

5,24

2,94

1,82

Jumlah

Sumber: Data Primer Ruang Rawat Inap

Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas maka:

Jumlah perawat : 5,24 + 2,94 + 1,82 = 10 perawat


Perawat libur/cuti = 1/3 x 10 = 3,33 orang
Kepala ruang = 1 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan adalah =10+3,33+1= 14,33 15 orang

Cara Menghitung Jumlah Kebutuhan Perawat :


Disesuaikan dengan kebijakan rumah sakit, yaitu dengan
menentukan :
a. Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
b. Jumlah jam perawatan efektif pasien tertentu selama 24 jam.
c. Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun.
d. Penggunaan tempat tidur rata-rata.(BOR)
e. Jumlah jam kerja perawat per hari
Berdasarkan Perhitungan di atas maka kebutuhan kuantitatif
tenaga
keperawatan dapat dihitung sbb :
a. Jumlah pasien rata-rata per hari kali rata-rata jam perawatan dalam
24
jam (jam efektif) dikalikan jumlah hari dalam 1 tahun adalah
merupakan
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun.
b. Hari kerja efektif dikalikan jam kerja sehari merupakan jumlah jam
kerja perawat dalam 1 tahun.
c.
Tenaga yang dibutuhkan adalah jumlah jam perawatan dalam 1
tahun dibagi jumlah jam kerja perawat dalam 1 tahun ( a : b).

Cara Menentukan Ketenagaan Yang Tepat :


1. Melakukan survey untuk tiap pasien dibangsal untuk 10 - 15 hari tetapi tidak
dilakukan dengan hari yang berurutan untuk mencegah pengulangan pada
pasien yang sama. Tujuan untuk menentukan jumlah pasien yang
memerlukan :
perawatan maksimal / komplet
perawatan partial / sebagian / sedang
perawatan minimal / mandiri.
2. Membuat kumpulan data dari pasien yang mencakup tindakan keperawatan
yang langsung dan tidak langsung dalam 24 jam.
berapa kali dilakukan dalam 24 jam

berapa lamanya waktu yang digunakan dalam tiap kegiatan, yang


bertujuan untuk mengetahui macam perawatan apa yang dibutuhkan
oleh pasien apakah perawatan maksimal, partial atau minimal.
3. Membuat kumpulan data dari kategori perawat yang melaksanakan kegiatan
itu dengan jumlah waktunya.
4. Hitung jumlah jam yang dipakai untuk tiap aktivitas dalam tiap waktu dinas (
pagi, sore, malam ) menurut kualifikasi pasien.
5. Golongkan aktivitas / kegiatan keperawatan kedalam 2 bagian : professional
dan non-professional.
6. Setelah menghitung tenaga yang dibutuhkan maka perlu tambahan waktu
untuk pengembangan.

KESIMPULAN
Pengelolaan tenaga keperawatan adalah hal yang mutlak harus
dilakukan oleh setiap pinpinan keperawatan untuk mendukung tercapainya hasil
kerja atau kinerja yang optimal secara efisien dan efektif dalam rangka
peningkatan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan
selama 24 jam terus menerus. Untuk itu setiap pengelola keperawatan harus
mampu memahami dan dapat menerapkan berbagai peraturan pengelolaan
tenaga keperawatan dengan baik, sehingga dapat diperoleh selain kinerja yang
optimal secara efisian dan efektif juga diperoleh kepuasan kerja perawat yang
tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasien/keluarga. Dengan
demikian tujuan individu perawat dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan
baik.
Klasifikasi pasien & perencanaan tenaga keperawatan yang tepat
adalah merupakan suatu proses pemikiran dan penentuan kebijakan dari hal-hal
yang akan dilaksanakan oleh pimpinan untuk masa yang akan datang dalam
rangka pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang tepat. Dalam upaya
efisiensi dan efektifitas serta mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan
di rumah sakit, maka semua pengelola keperawatan diharapkan mampu
menyusun perencanaan tenaga keperawatan berdasarkan analisa kegiatan

dan perhitungan yang cermat, sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas
dalam pelayanan keperawatan dengan harapan dapat diperoleh kinerja yang
optimal.

Daftar Pustaka
1.

Gillies, Nursing Management, A System Approach, WB. Saunders, Philadelphia,


1994

2. Swansburg, Management and Leadership for Nurse Managers, second Edition,


Jones and Barlett Publisher, Boston, 1996
3. Depkes RI, Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Dit Jen Yanmed,
cetakan 1,
Depkes, Jakarta, 2002.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN (DONGLAS, 1984)


RSU..Bulan..tahun:.
RUANG: . INSTALASI: .
Tgl.

Pagi
Min

Inter

Sore
Max

Jml

Min

Inter

Mengeth.Supervsor

Malam
Max

Jml

Min

Inter

Max

Jml

Paraf

Nama

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml.
Rata2

Index

0,17

Jml.

+. +.=

0,27

0,36

0,14

0,15

0,30

+. +.=

0,07

0,10

0,20

++ = ..

Tenaga

.+.+.=..
libur:1/3 x = ..+
Jumlah
Ada
Kurang/lebih

Mengetahui/Menyetujui
tgl
Supervisor

.,
Kepala Ruang Keperawatan

=.
=-= .

(__________________________)
(____________________________)

Diposkan oleh Dony Putra di 16.36

Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Select profile...

Pratinjau

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai