Anda di halaman 1dari 13

Judul: Kedokteran Keluarga dan BPJS

Step 1:
1. BPJS
Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan social
untuk menjamin seluruh rakyat agar memenuhi kebutuhan dasar yang layak
2. JKN

3.

4.
5.

6.

7.

Jaminan kesehatan melalui sistem asuransi sosial dan gotong royong, dimana
penduduk yang kaya dapat membantu penduduk yang miskin dan penduduk yang
sehat dapat membantu penduduk yang sakit
Dokter Keluarga
Dokter yang ditunjuk oleh badan penyelenggara untuk masyarakat (pelayanan
kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanan keluarga sebagai 1
unit, dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan kesehatan tingkat
pertama beserta pelayanan yang menyeluruh yang dibutuhkan semua anggota
keluarga)
Preventif
Suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan
Promotif
Suatu rangkaian kegiatan pelayan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat peningkatan kesehatan
Kuratif
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk menolong dengan cara menyembuhkan
seseorang
Rehabilitatif
Suatu upaya pemulihan kesehatan penderita atau masalah kesehatan

Step 2:
1. Definisi asuransi kesehatan, jenis, dan contohnya
2. Apa tujuan asuransi kesehatan
3. Apa saja unsur-unsur asuransi kesehatan
4. Bagaimana sistem rujukan pelayanan primer
5. Apa saja hak dan kewajiban dokter keluarga pemberi layanan BPJS
6. Apa perbedaan dokter keluarga dengan dokter umum
7. Apa tujuan dari dokter keluarga
8. Apa saja kedudukan dan peranan dokter keluarga
9. Apa bentuk-bentuk praktek dokter keluarga
10. Apa saja kompetensi dokter keluarga
11. Apa saja 9 prinsip pelayanan dokter keluarga
12. Apa wewenang dokter keluarga
13. Apa saja jenis jaminan social (gak perlu)
14. Apa pokok kegiatan dalam penyelenggaraan JPKM

15. Apa yang dimaksud ilmu kedokteran keluarga

Step 3:
1. Definisi asuransi kesehatan, jenis, dan contohnya
Asuransi kesehatan adalah salah satu jenis produk asuransi yang secara khusus
menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota para asuransi tersebut jika
mereka sakit atau kecelakaan
Jenis:
o Swasta
Ex. Prudential, bumiputera, dll
o Negeri
Ex. Askes, BPJS, dll
2. Apa tujuan asuransi kesehatan
Memberikan jaminan sosial bagi masyarakat
Membayar biaya rumah sakit, biaya pengobatan, dan mengganti kerugian atas
hilangnya pendapatan bisa karena cidera, kecelakaan, dan penyakit
Meningkatkan pelayanan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga anggota asuransi
kesehatan
Memberikan bantuan kepada peserta dalam membiayai pemeliharaan
kesehatannya
Menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi
3. Apa saja unsur-unsur asuransi kesehatan
Perjanjian
Pembelian perlindungan
Pembayaran premi oleh anggota
4. Bagaimana sistem rujukan pelayanan primer
Apabila FKTP tidak bisa menangani peserta akan dirujuk ke FKTL(tingkat lanjut)
ke 2/3
FKTP 1 dengan yang lain fasilitas pasti berbeda jadi jika FKTP 1 tidak bisa
menangani bisa ke FKTP yang lainnya
5. Apa saja hak dan kewajiban dokter keluarga pemberi layanan BPJS
Kewajiban:
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan prosedur dan kebutuhan pasien
Merujuk ke dokter yang mempunyai keahlian yang lebih jika tidak bisa
menangani pasien tersebut
Merahasiakan informasi pasien
Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan
Memberikan pelayanan secara paripurna
Pelayanan secara medis (anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjungan,
penegakan diagnosis, konsultasi, rujukan, pengobatan rasional, dan pembinaan
keluarga)

Memberikan pelayanan secara menyeluruh


Pelayanan yang bersinambung (melaksanan pelayanan kedokteran secara efektif,
efisien dan proaktif, dan terus menerus demi kesehatan pasien)

Hak:
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
Memberikan pelayanan medis menurut standart profesi dan prosedur operasional
Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
Memperoleh imbalan atas jasa yang diberikan
Menolak tindakan yang bertentangan dengan kode etik
6. Apa perbedaan dokter keluarga dengan dokter umum
Perbedaan
Cakupan pelayanan
Sifat pelayanan

Dokter Umum
Lebih terbatas
Sesuai keluhan

Cara pelayanan

Kasus per kasus dengan


pengamatan sesaat

Hubungan antara dokterpasien


Waktu
Pelayanan
Biaya

Dokter-pasien
Terbatas
Hanya yang sakit saja
Tidak menggunakan asuransi

Dokter keluarga
Lebih luas
Paripurna, menyeluruh tidak
sekedar yang dikeluhkan
Kasus per kasus dengan
berkesinambungan sepanjang
hayat
Dokter-pasien-teman sejawatkonsul
24 jam
Menyeluruh 1 keluarga
Menggunakan asuransi

7. Apa tujuan dari dokter keluarga


Skala kecil
o Mewujudkan keadaan sehat bagi seluruh anggota keluarga
o Mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera
o Menyediakan pelayana kesehatan yang komprehensif (dokter memandang
pasien semuanya) kepada setiap individu yang membutuhkan
Skala besar
o Pemerataan pelayanan yang bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif
dan lebih efisien
Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab untuk selanjutnya
Melayani rawat jalan, home visit, rawat inap di rumah sakit
Memberikan pelayanan yang aktif baik pasien yang sehat maupun yang sakit
Menyediakan pelayanan kesehatan yang dijamin kesinambungan kesehatan
Menyediakan pelayanan yang tepadu
8. Apa saja kedudukan dan peranan dokter keluarga
Kedudukan sebagai penyaring di tingkat pertama sebagai bagian suatu jaringan
pelayanan kesehatan terpadu

Kedudukan: memberikan pelayanan kesehatan tingkat individu, keluarga, dan


masyarakat
9. Apa bentuk-bentuk praktek dokter keluarga
Pelayanan di rumah sakit
Pelayanan di klinik dokter keluarga
o Solo practice
o Group practice
Pelayanan di praktek dokter keluarga
Home visit
10. Apa saja kompetensi dokter keluarga
Primary care management
Person centered care
Specific problem solving
Comprehensive approach
Community orientation
Holistic approach
11. Apa saja 9 prinsip pelayanan dokter keluarga
Pelayanan yang holistic dan komprehensif
Pelayanan yang terus meneruskan
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Pelayanan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan tempat
tinggal
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hokum
Pelayanan yang dapat di audit dan dipertanggung jawabkan
Pelayanan yang sadar biaya dan mutu
12. Apa wewenang dokter keluarga
Menyelenggarakan rekam medis
Mengobati penyakit akut dan kronis
Melakukan pencegahan atau preventif
Melakukan pendidikan kesehatan bagi keluarga atau promotif
13. Apa saja jenis jaminan social
Jaminan kesehatan
Jaminan hari tua
Jaminan kecelakaan kerja
Jamina kematian
Jaminan pension

14. Apa pokok kegiatan dalam penyelenggaraan JPKM

Pengembangan organisasai badan penyelenggara


o Pengelolaan kepesertaan
o Penyelenggaraan pemeliharaan
o Pengelolaan keuangan
o Pengelolaan sistem manajemen
Pengembangan kepesertaan
o Masyarakat aktif melaksanakan kewajibannya
Pengembangan pemeliharaan kesehatan
o Pelayanan rawat jalan
o Pelayanan rawat inap
o Pemeriksaan penunjang (USG, lab, dll)
o Pemeriksaan gawat darurat
Pengembangan pengelolaan keuangan
o Administrasi

Step 7:
1. Definisi asuransi kesehatan, jenis, dan contohnya
Definisi
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung , dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan
Sumber : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992, pasal 1 angka 1
Jenis-jenis:

Asuransi kesehatan social

kesehatan adalah sebuah pelayanan sosial, pelayanan kesehatan yang tidak boleh
semata mata diberikan berdasarkan status sosial masyarakat sehingga semua
lapisan berhak untuk memperoleh jaminan pelayanan kesehatan
contoh: Askes, Jamsostek, Jasa Raharja
Asuransi Kesehatan Komersial Perorangan
Preminya dapat dibeli oleh individu maupun segmen masyarakat kelas menengah
ke atas
Contoh: Bumiputera, Prudential, Lipolife, Axa Life
Asuransi Kesehatan Komersial Kelompok
Jenis asuransi ini merupakan alternative lain system asuransi kesehatan komersial
dengan prinsip-prinsip dasar

Contoh: Askes Sukarela


2. Apa tujuan asuransi kesehatan
untuk memberikan jaminan sosial bagi masyarakat
membayar biaya rumah sakit, biaya pengobatan dan mengganti kerugian
tertanggung atas hilangnya pendapatan karena cedera akibat kecelakaan atau
penyakit
meningkatkan pelayanan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan anggota
keluarganya
memberikan bantuan kepada peserta dalam membiayai pemeliharaan
kesehatannya. PT. Askes (Persero) Indonesia sebagai badan pengelola Asuransi
Kesehatan di Indonesia
untuk menjaga, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun, beserta anggota keluarganya
menciptakan aparatur negara yang sehat, kuat dan dinamis serta memiliki jiwa
pengabdian terhadap nusa dan bangsa.
Sumber : Gani, Ascrobat dan Yaslis Ilyas 2000. Dasar - Dasar Asuransi Kesehatan.
Bagian A; Jakarta. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan KM UI dan PT (Persero) Asuransi
Kesehatan Indonesia
3. Apa saja unsur-unsur asuransi kesehatan
Transfer resiko: gotong royong hadapi resiko
Iuran/premi (certain sum) : pra upaya
Jaminan: ikatan kontrak
Benefit: specified loss
Ada perjanjian
Ada pembelian perlindungan
Ada pembayaran premi oleh masyarakat
Sumber: Azrul, 1996
4. Bagaimana sistem rujukan pelayanan primer
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun Kriteria
pasien yang dirujuk adalah apabila memenuhi salah satu dari :
Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi.
Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan
dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang terlibat yaitu
pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan dengan rincian beberapa prosedur
sebagai berikut :

prosedur standar merujuk pasien


prosedur standar menerima rujukan pasien
prosedur standar memberi rujukan balik pasien
prosedur standar menerima rujukan balik pasien

Sumber: Being a Great and Sustainable Hospital. Rochmanadji Widajat


5. Apa saja hak dan kewajiban dokter keluarga pemberi layanan BPJS
Kewajiban Dokter
o memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
o merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan;
o merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien meninggal dunia;
o melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas mampu melakukannya;
o menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi.
Hak Dokter
o memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional;
o memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur
operasional;
o memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan
o menerima imbalan jasa.
Sumber: Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
6. Apa perbedaan dokter keluarga dengan dokter umum
Perbedaan
Cakupan pelayanan
Sifat pelayanan

Dokter Umum
Terbatas
Sesuai keluhan

Cara pelayanan

Kasus per kasus dengan


pengamatan sesaat

Jenis pelayanan

Lebih kuratif hanya untuk


penyakit tertentu

Peran keluarga

Kurang dipertimbangkan

Promotif dan pencegahan

Tidak jadi perhatian

Dokter Keluarga
Lebih luas
Menyeluruh, Paripurna, bukan
sekedar yang dikeluhkan
Kasus per kasus dengan
berkesinambungan sepanjang
hayat
Lebih kearah pencegahan,
tanpa mengabaikan
pengobatan dan rehabilitasi
Lebih diperhatikan dan
dilibatkan
Jadi perhatian utama

Hubungan dokter pasien

Dokter pasien

Dokter pasien teman


sejawat dan konsultan
Awal pelayanan
Secara individual
Secara individual sebagai
bagian dari keluarga komunitas
dan lingkungan
Sumber: Qomariah. 2000. Sekilas Kedokteran Keluarga. FK-Yarsi : Jakarta
7. Apa tujuan dari dokter keluarga
Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan
kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya
keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua
macam :
o Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan
dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam
menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada
keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia
seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan
lingkungannya masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor
yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat
dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah
kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
o Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan
dokter keluarga juga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit
serta diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti
angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan, pada
gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan biaya kesehatan. Hal
yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Karena salah satu keuntungan dari pelayanan yang
seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau pemeriksaan
kedokteran yang berulang-ulang, yang besar peranannya dalam mencegah
penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu
bersifat terbatas.
Sumber : Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. IDI : Jakarta
8. Apa saja kedudukan dan peranan dokter keluarga
9. Apa bentuk-bentuk praktek dokter keluarga
Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga
macam :

Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit (hospital
based)
Pada bentuk pelayanan dokter keluarga diselenggarakan di rumah sakit. Untuk ini
dibentuklah suatu unit khusus yang diserahkan tanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga. Unit khusus ini dikenal dengan
nama bagian dokter keluarga (departement of family medicine), semua pasien
baru yang berkunjung ke rumah sakit, diwajibkan melalui bagian khusus ini.
Apabila pasien tersebut ternyata membutuhkan pelayanan spesialistis, baru
kemudian dirujuk kebagian lain yang ada dirumah sakit
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga (family
clinic)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah
suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan nama klinik dokter
keluarga (family clinic/center). Pada dasarnya klinik dokter keluarga ini ada dua
macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing family clinic). Kedua,
merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar komplek rumah sakit
(satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga satelit ini mulai
banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang pelayanan dan
juga penghasilan rumah sakit. Terlepas apakah klinik dokter keluarga tersebut
adalah suatu klinik mandiri atau hanya merupakan klinik satelit dari rumah sakit,
lazimnya klinik dokter keluarga tersebut menjalin hubungan kerja sama yang erat
dengan rumah sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap akan dirawat
sendiri atau dirujuk ke rumah sakit kerja sama tersebut. Klinik dokter keluarga ini
dapat diselenggarakan secara sendiri (solo practice) atau bersama-sama dalam
satu kelompok (group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang
paling dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara
berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter
keluarga. Pada klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem
manajernen yang sama. Dalam arti para dokter yang tergabung dalam klinik
dokter keluarga tersebut secara bersama-sama membeli dan memakai alat-alat
praktek yang sama. Untuk kemudian menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga yang dikelola oleh satu sistem manajemen keuangan, manajemen
personalia serta manajemen sistem informasi yang sama pula. Jika bentuk praktek
berkelompok ini yang dipilih, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai
berikut (Clark, 1971) : a. Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan
lebih bermutu Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga
yang dikelola secara kelompok, para dokter keluarga yang terlibat akan dapat
saling tukar menukar pengalaman, pengetahuan dan keterampilan. Di samping itu,
karena waktu praktek dapat diatur, para dokter mempunyai cukup waktu pula
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Kesemuannya ini, ditambah
dengan adanya kerjasama tim (team work) disatu pihak, serta lancarnya hubungan
dokter-pasien di pihak lain, menyebabkan pelayanan dokter keluarga yang
diselenggarakan akan lebih bermutu. b. Pelayanan dokter keluarga yang

diselenggarakan akan lebih terjangkau Penyebab utamanya adalah karena pada


klinik dokter keluarga yang dikelola secara berkelompok, pembelian serta
pemakaian pelbagai peralatan medis dan non medis dapat dilakukan bersamasama (cost sharing). Lebih dari pada itu, karena pendapatan dikelola bersama,
menyebabkan penghasilan dokter akan lebih terjamin. Keadaan yang seperti ini
akan mengurangi kecenderungan penyelenggara pelayanan yang berlebihan.
Kesemuanya ini apabila berhasil dilaksanakan, pada gilirannya akan
menghasilkan pelayanan dokter keluarga yang lebih terjangkau.
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan melalui praktek dokter keluarga (family
practice)
Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga adalah
praktek dokter keluarga. Pada dasarnya bentuk pelayanan dokter keluarga ini
sama dengan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan melalui klinik
dokter keluarga. Disini para dokter yang menyelenggarakan praktek, rnenerapkan
prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga pada pelayanan kedokteran yang
diselenggarakanya. Praktek dokter keluarga tersebut dapat dibedaka pula atas dua
macam. Pertama, praktek dokter keluarga yang diselenggarakan sendiri (solo
practice). Kedua praktek dokter keluarga yang diselenggarakan secara
berkelompok (group practice).

Sumber: WONCA. 1991.The Role of General Practitioner/ Family Physician in Health


Care Systems : A statement from WONCA
10. Apa saja kompetensi dokter keluarga
Kompetensi dokter keluarga yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter Keluarga
yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah (Danasari,
2008) :
Keterampilan komunikasi efektif
Keterampilan klinik dasar
Keterampilan menerapkan dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun
masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan,
terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
Mawas diri dan pengembangan diri atau belajar sepanjang hayat
Etika moral dan profesionalisme dalam praktek
Sumber : Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga. PDKI : Jakarta
11. Apa saja 9 prinsip pelayanan dokter keluarga
Memberikan layanan komprehensif dengan pendekatan holistik.
o Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Memandang pasien sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya bagian


tubuhnya yang sakit.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang kontinyu mulai dari konsepsi
sampai mati.
o Mempunyai rekam medis yang diisi dengan cermat.

Dianjurkan untuk berpraktek di tempat yang sama, dokter dan kliniknya


sebaiknya jangan berpindah-pindah.
o Menjalin kerjasama dengan profesional dan institusi pelayanan kesehatan
lainnya untuk kepentingan pasien agar proses konsultasi dan rujukan
berjalan lancar.
Mengutamakan pencegahan (empat tingkat pencegahan)
o Melayani KIA, KB, vaksinasi.

o
o
o

Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin.


Mengkonsultasikan atau merujuk pasien pada waktunya.

Mencegah kecacatan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang koordinatif dan kolaboratif
o Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai pelayanan
kesehatan yang bermutu dan mencapai kesembuhan optimal.
o Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal mungkin untuk
penyembuhan.
Memberikan pelayanan kesehatan individual sebagai bagian integral dari
keluarganya.
o Titik awal (entry point) pelayanan Dokter Keluarga adalah individu
seorang pasien.
o Unit terkecil yang dilayaninya adalah individu pasien itu sendiri sebagai
bagian integral dari keluarganya.
o Seluruh anggota keluarga dapat menjadi pasien seorang Dokter Keluarga
akan tetapi tetap dimungkinkan sebuah keluarga mempunyai lebih dari
satu dokter keluarga.
Mempertimbangkan keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungan tempat
pasien berada.
o Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas, masyarakat dan
lingkungannya yang dapat mempengaruhi penyembuhan penyakitnya.
o Memanfaatkan keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungannya untuk
membantu penyembuhan penyakitnya.
Sadar etika, moral dan hukum
o Mempertimbangkan etika dalam setiap tindak medis yang dilakukan pada
pasien.

Meminta ijin pada pasien untuk memberitakan penyakitnya kepada


keluarganya atau pihak lain.
o Menyadari bahwa setiap kelalaian dalam tindakannya dapat menjadi
masalah hukum.
Memberikan pelayanan kesehatan yang sadar biaya dan sadar mutu.
o Mempertimbangkan segi cost-effectiveness dalam merancang tindakan
medis untuk pasiennya.
o Mampu mengelola dan mengembangkan secara efisien dengan neraca
positif sebuah klinik Dokter Keluarga dengan tetap menjaga mutu
pelayanan kesehatan.

o
o

Mampu bernegosiasi dengan pelayanan kesehatan yang lain (Rumah Sakit,


Apotik, Optik dan lain-lain) secara berimbang sehingga tercapai kerjasama
yang menguntungkan semua pihak khususnya pasien.
Mampu bernegosiasi dengan perusahaan asuransi kesehatan secara serasi

dan selaras sehingga tercapai kerjasama yang menguntungkan semua


pihak khususnya pasien.
Menyelengarakan pelayanan kesehatan yang dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan
o Rekam meds yang lengkap dan akurat yang dapat dibaca orang lain yang
berkepentingan.
o Menyediakan SOP untuk setiap layanan medis.

o
o
o

Belajar sepanjang hanyat dan memanfaatkan EBM (Evidence Based


Medicine) serta menggunakannya sebagai alat untuk merancang tindakan
medis dan bukan sebagai pembuat keputusan.
Menyadari keterbatasan kemampuan dan kewenangan.
Menyelenggarakan pertemuan ilmiah rutin membahas berbagai kasus
sambil mengaudit penatalaksanaannya

Sumber: Danasari. 2008. Standar Kompetensi Dokter Keluarga. PDKI : Jakarta


12. Apa wewenang dokter keluarga
Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,
Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
Melakukan tindak prabedah, bedah minor, rawat pascabedah di unit pelayanan
primer,
Melakukan perawatan sementara,
Menerbitkan surat keterangan medis,

Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,


Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Sumber: SPDK (Standar Pelayanan Dokter Keluarga)


13. Apa pokok kegiatan dalam penyelenggaraan JPKM
Pengembangan Organisasi Badan Penyelenggara,
Pengembangan Kepesertaan,
Pengembangan Pemeliharaan Kesehatan,
Pengembangan Pengelolaan Keuangan,
Pengembangan Sistim Informasi Manajemen.
Sumber: UU No. 23 Tahun 1992
14. Apa yang dimaksud ilmu kedokteran keluarga
llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu
kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya
Sumber: Sari, Arlinda (2003), Pelayanan Dokter Keluarga, Sumatra Utara

Anda mungkin juga menyukai