Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen
proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas
dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai
barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus
kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial,
ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian
berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan
evaluasi terhadap program-program kebijaksanaan penduduk.
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai konsep mortalitas, hukum
mortalitas dan tabel mortalitas.
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

Memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Matematika Aktuaria

Mahasiswa memahami konsep dan penyebab kematian

Mahasiswa memahami hukum mortalitas

Mahasiswa dapat membuat tabel kematian

1.3. Rumusan Masalah


Adapun permasalahan dari penulisan makalah ini adalah :

Bagaimana pengertian dan hukum mortalitas?

Bagaimana konsep mortalitas?

Apa penyebab kematian?

Bagaimana cara membuat tabel mortalitas?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mortalitas
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen
demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan
komposisi umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan
kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat
yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000
individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi
100.000 terdapat 950 kematian per tahun.
Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan
dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan
masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.
Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun
lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2.2 Konsep Mortalitas dan Penyebab Kematian
Konsep-konsep yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum
berumur satu bulan.
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death)
adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya
pada saat dilahirkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai
dengan kurang dari satu tahun.
4. Infant death (kematianbayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur
satu tahun.

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit


degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.
Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan
bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman.
Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular,
sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita
di suatu daerah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua
yaitu:

1. Faktor langsung (factor dari dalam)


Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuhdiri
2. Faktor tidak langsung (factor dari luar)
Tekanan, baik psikis maupun fisik
Kedudukan dalam perkawinan
Kedudukan sosial-ekonomi
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Beban anak yang dilahirkan
Tempat tinggal dan lingkungan
Tingkat pencemaran lingkungan
Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit
Politik dan bencana alam
2.3 Hukum Mortalitas

Hukum Gompertz-Makeham menyatakan bahwa tingkat kematian adalah


jumlah dari komponen usia independen (istilah Makeham, dinamaiWilliam
Makeham ) dan

komponen

usia

tergantung

(yang fungsi

Gompertz ,

dinamai Benjamin Gompertz ), yang meningkat secara eksponensial dengan


usia. Dalam lingkungan yang dilindungi di mana penyebab eksternal kematian
jarang (laboratorium kondisi, negara kematian rendah, dll), komponen mortalitas
usia independen seringkali diabaikan. Dalam hal ini rumus disederhanakan
menjadi

hukum

kematian

Gompertz. Pada

1825,

Benjamin

Gompertz

mengusulkan peningkatan eksponensial dalam tingkat kematian dengan usia.


Hukum kematian Gompertz-Makeham menggambarkan dinamika usia
kematian manusia lebih akurat pada usia sekitar 30 sampai 80 tahun. Pada usia
yang lebih maju, tingkat kematian tidak meningkat secepat seperti yang
diperkirakan oleh hukum kematian ini. Fenomena ini yang dikenal sebagai
perlambatan kematian akhir-hidup.
Bentuk matematika dari hukum Gompertz-Makeham adalah sebagai berikut:

Parameter

> 0 ( real )
> 0 ( real )
>0 (real)

Support

+
x R

PDF

( e x + ) exp(x (e x 1))


x (e x 1)

1exp

CDF

2.4 Tabel Mortalitas (Life Table)


Tabel kematian (Life Table) merupakan suatu alat analisis mortalitas yang
paling memuaskan. Berikut beberapa asumsi dalam pembuatan tabel kematian,
antara lain:
1. Kohor hanya berkurang secara berangsur karena kematian dan tidak ada
migrasi (closed cohort)
2. Orang meninggal menurut pola tertentu pada berbagai tingkat umur
3. Kohor berasal dari suatu radix (jumlah hipotesis) tertentu
Ada dua bentuk tabel kematian, antara lain:
1. Tabel kematian lengkap (Complete life table) yaitu tabel kematian yang
menggunakan interval umur satu tahunan
2. Tabel kematian singkat (Abridged life table) yaitu tabel kematian yang
menggunakan interval umur lebih dari satu tahunan (biasanya 5 tahunan
atau 10 tahunan).
1.

Tabel Kematian Lengkap (Complete Life Table)


Bentuk dari Tabel Kematian:
exact age
(X)

Mx

qx

Px

dx

lx

Lx

Tx

ex

ex + x

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Cara mengisi setiap kolom pada tabel di atas adalah sebagai berikut:

Umur tepat X (kolom 1): berarti anggota kohor yg dimaksud telah menjalani
hidup selama tepat X tahun.

M x (kolom 2): berartijumlah kematian per kelompok umur per 1.000


penduduk atau ASDR

qx

(kolom 3): yaitu kemungkinan seseorang untuk mati (probability of

dying) antara umur tepat X dan umur tepat

X +1 .

dx
2. M x
atauq x =
lx
2+ M x
Px (kolom 4): yaitu kemungkinan seseorang untuk tetap hidup dari umur

q x=

tepat X hingga umur tepat X +1 .


Px =

l x d x
d
=1 x =1q x
lx
lx

dx

(kolom 5): yaitu jumlah kematian antara umur tepat X dan

X +1 .

d x =q x . l x

lx

(kolom 6) : yaitu jumlah orang yang masih hidup hingga umur tepat X.

l x+ n=l x d x

Lx

(kolom 7): yaitu tahun hidup orang yang dijalani antara umur tepat X

dan X +1 .
Khususuntukumur 1 th biasanya menggunakan rumus:

Tx

L0 0,12l 0 +0,88 l 1
L1 0,4 l 1 +0,6 l 2
LX 0,5 l X +0,5 l X +1
(kolom 8): yaitu total tahun hidup orang setelah umur tepat X tahun

sampai semua anggota kohor meninggal.

ex

(kolom 9): yaitu angka harapan hidup pada saat umur tepat X.

ex=

Tx
lx

CDR=CBR=

ex + X

1
e0

(kolom 10): yaitu angka harapan hidup mereka yang berumur tepat

X pada saat lahir.

Contoh table kematian lengkap terlampir.

2.

Tabel Kematian Singkat (Abridged Life Table)


Bentuk dari Tabel Kematian:
Interval
Umur (
n )
(1)

Mx

qx

(2)

(3)

Px
(4)

lx

dx
(5)

Tx

ex

ex + X

Lx
(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Cara mengisi setiap kolom pada tabel di atas adalah sebagai berikut:

atau Interval umur (kolom 1): umur populasi yang dikelompokkan, bisa

5 tahunan, 10 tahunan, atau berdasarkan pertimbangan tertentu

Mx

q x (kolom 3): probabilitas kematian antara umur tepat

(kolom 2):ASDR antara umur

dan

X +n
X

dan

X +n

2+ n M x
n q x =

n d x
n.2 .n M x
ataun q x =

lx

Px
X

(kolom 4): kemungkinan seseorang untuk tetap hidup antara umur


dan

X +n

(probabilitas survival)

1n q x
l x n d x
d
=1 n x =
lx
lx
n P x =

dx

(kolom 5): jumlah kematian antara umur

dan

X +n

d x =q x . l x

lx

(kolom 6): jumlah orang yang masih hidup pada umur tepat

l x+ n=l x d x

Lx

(kolom 7): tahun hidup orang yang dijalani antara umur

dan

X +n

Untuk umur antara0-1 tahun rumusnya:


1 L0=0,3 l 0 +0,7 l 1

Untuk umur 1-4 tahun rumusnya :


4 L1 =1,94 l 1+2,1 4 l 1
Untuk kelompok umur yang lain :
n
n L x = ( l x +l x+n )
2
Untuk kelompok umur 85+ :
M 85+
d 85+

85+=
L

Tx

(kolom 8): total tahun hidup orang pada umur tepat

tahun sampai

semua anggota kohor mati.


W

T x = n Lx
x

ex

(kolom 9): angka harapan hidup pada umur tepat

ex=

Tx
lx

CDR=CBR=

ex + x

X .

1
e0

(kolom 10): angka harapan hidup mereka yang berumur tepat

pada saat lahir.


Contoh table kematian singkat terlampir.

10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat


yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali
satuan.

Tabel kematian (Life Table) merupakan suatu alat analisis mortalitas yang
paling memuaskan.

Tabel kematian suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Hal

ini

didasarkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dalam daerah


tersebut.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://daps.bps.go.id/file_artikel/70/MORTALITAS.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Mortalitas
http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2012/03/life_table.doc
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/08/definisi-mortalitas.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Gompertz%E2%80%93Makeham_law_of_mortality

12

Anda mungkin juga menyukai