Gangguan Perilaku Dan Emosional Dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak Dan Remaja (F90-98) Gangguan Hiperkinetik (F90)
Gangguan Perilaku Dan Emosional Dengan Onset Biasanya Pada Masa Kanak Dan Remaja (F90-98) Gangguan Hiperkinetik (F90)
Pedoman Diagnostik
Ciri utama adalah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan. Kedua ciri ini
menjadi syarat mutlak untuk diagnosis dan haruslah nyata ada pada lebih dari satu
situasi (misalnya di rumah, di kelas, di klinik).
Berkurangnya perhatian nampak jelas dari terlalu dini dihentikan tugas dan
ditinggalkannya suatu kegiatan sebelum tuntas selesai. Anak-anak ini sering kali
beralih dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain karena kehilangan terhadap tugas
yang satu perhatiannya tertarik pada kegiatan lainnya.
Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang berlebihan khususnya dalam
situasi yang menuntut keadaan yang relatif tenang. Ini tergantung situasinya
apakah anak-anak itu berlari-lari atau melompat sekitar ruangan maupun bangun
dari duduk/kursi dalam situasi yang menghendaki anak itu tempat duduk, banyak
bicara atau ribut atau bergugupan/kegelisahan dan berputar-putar (berbelit-belit).
Tolak ukur untuk penilaian dibandingkan dengan anak-anak lain yang sama umur
dan nilai IQ-nya, sambaran penyerta tidaklah cukup bahkan tidak diperlukan suatu
diagnosis namun dapat mendukung. Kecerobohan dalam hubungan-hubungan
sosial, kesembronoan dalam situasi yang berbahaya dan sikap yang secara
impulsif melanggar tata tertib sosial merupakan siri khas anak-anak dengan
gangguan ini.
Gangguan belajar serta kekakuan motorik sangat sering terjadi dan haruslah
dicatat secara terpisah (di bawah F80-F89 bila ada); namun demikian tidak boleh
Tata Laksana
Non-Farmakologis
Farmakologis
Penyulit
Putus sekolah
Gangguan tingkah laku
Gangguan kepribadian antisosial
Prognosis
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
3. Panduan Pelayanan Medis Departemen Psikiatri RSUP Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo, 2007
4. Standar Pelayanan Medis Kasus-Kasus Psikiatri BLU RS Dr.Marzoeki Mahdi
Bogor.
Gangguan tingkah laku berciri khas dengan adanya suatu pola tingkah laku
disosial, agresif atau menantang yang berulang dan menetap.
Penilaian tentang adanya tingkah laku perlu memperhitungkan tingkat
perkembangannya. Tempertantrum, merupakan gejala normal pada perkembangan
anak usia 3 tahun, adanya gejala ini bukan merupakan dasar diagnosis. Begitu
pula pelanggaran terhadap orang lain (seperti tindak pidana dan kekerasan) tidak
termasuk kemampuan anak usia 7 tahun, dengan demikian bukan merupakan
kriteria diagnostik kelompok usia tersebut. Contoh-contoh perilaku yang menjadi
dasar diagnosis perkelahian, kejang terhadap hewan atau sesama manusia,
perusakan yang hebat terhadap barang milik orang, mencuri, berdusta berulangulang, sikap menentang yang berat serta menetap.
Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali bila tingkah laku seperti diatas berlanjut
selama 6 bulan atau lebih.
Diagnosis Banding
Gangguan Psikosis
Gangguan Kepribadian Antisosial
Gangguan Hiperkinetik
Tata Laksana
Non-Farmakologis
Farmakologis
Medikasi diberikan jika dijumpai adanya gejala agresifitas yang menonjol. Obat
golongan antipsikotik seperti Haloperidol dikatakan dapat membantu mengurangi
gejala agresifits ini. Obat antipsikotik golongan lain seperti Risperidon dan
Olanzapin juga dikatakan akan memberikan manfaat yang sama. Obat pilihan
lainnya adalah Carbamazepine, fluoxetine dan Sertralin.
Haloperidol 1-6 mg/hari atau Imipramin 25-75 mg/hari
Metilfenidat 2,5-10 mg/hari (Bila kondisi ini didasari atau disertai oleh gangguan
hiperkinetik)
Penyulit
Akibat tindakannya atau pembalasan orang lain
Prognosis
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
3. Panduan Pelayanan Medis Departemen Psikiatri RSUP Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo, 2007
4. Standar Pelayanan Medis Kasus-Kasus Psikiatri BLU RS Dr.Marzoeki Mahdi
Bogor.
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
Pedoman diagnosis
Gangguan anxietas perpisahan masa anak
Adanya kecemasan yang menonjol dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak yang
ditandai dengan adanya cemas perpisahan terhadap perpisahan dengan rumah atau dengan
orang yang lekat terhadap anak.
Gangguan anxietas fobik masa kanak
Adanya kecemasan irasional terhadap benda-benda atau kejadian tertentu yang tidak sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
o Adanya kecemasan terhadap relasi sosial dalam konteks lebih luas, dan
kondisi seperti ini biasanya tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Biasanya gejala dimulai pada usia sebelum 5 tahun.
Tatalaksana
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
Kondisi ini ditandai oleh adanya kegagalan untuk memulai atau merepon interaksi sosial
yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak, yang ditandai dengan adanya perilaku
inhibisi yang menonjol, hipervigilian, ambivalensi atau respon-respon kontradiksi lainnya.
Tatalaksana
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
Pada kondisi ini ditemukan adanya tik motorik yang multipel dan adanya satu atau lebih tik
vokal pada saat yang bersamaan walaupun tidak timbul bertumpang tindih. Tik terjadi
beberapa kali sehari, serta timbul hampir setiap hari. Gejala ini terjadi dalam periode 1 tahun
atau lebih. Dalam kurun waktu tersebut, tidak pernah ditemukan adanya waktu bebas tik
selama 3 bulan berturut-turut.
Sub Diagnostik
Tatalaksana
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998
3. Panduan Pelayanan Medis Departemen Psikiatri RSUP Nasional Dr.Cipto
Mangunkusumo, 2007
4. Standar Pelayanan Medis Kasus-Kasus Psikiatri BLU RS Dr.Marzoeki Mahdi
Bogor.
Gagap
Cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara atau perpanjangan suku kata atau
kata, atau sering gugup atau terhenti sehingga mengganggu irama alur bicara. Harus
digolongkan sebagai gangguan hanya bila keparahannya sangat mengganggu kelancaran
berbicara.
Pedoman diagnosis
Enuresis non-organik
Adanya riwayat berulang dari mengompol baik di ranjang maupun di tempat lain (baik
involunter maupun beryujuan). Kondisi ini terjadi dengan frekuensi minimal 2 kali seminggu
dalam kurun waktu minimal 3 bulan berturt-turut. Usia timbulnya minimal 5 tahun.
Enkopresis non-organik
Adanya riwayat berulang dari BAB yang dilakukan tidak pada tempatnya (pakaian dan
lantai). Kondisi ini dapat terjadi baik involunter maupun bertujuan. Kondisi ini terjadi dengan
frekuensi minimal 1 kali sebulan dalam kurun waktu minimal 3 bulan berturut-turut. Usia
timbulnya minimal 4 tahun.
Gangguan makan masa bayi dan kanak
Adanya gangguan makan yang dimanifestasikan dalam bentuk kegagalan yang persisten
untuk makan secara adekuat sehingga terjadi kegagalan untuk peningkatan berat badan atau
timbulnya penurunan berat badan yang signifikan. Kondisi ini sering terjadi paling sedikit
dalam kurun waktu 1 bulan.
Pika masa bayi dan kanak
Adanya riwayat yang menetap dari makan makanan yang bukan makanan yang sebenarnya,
dalam periode minimal 1 bulan. Pola makan ini tidak sesua dengan tingkat perkembangan
dan tidak sesuai dengan latar belakang kultural anak.
Gangguan gerakan stereotipik
Ditunjukkan dengan adanya perilaku motorik yang nonfungsional, berulang dan sepertinya
dikendalikan (misalnya gerakan tubuh, gerakan tangan seperti berjabat tangan, kepala
bergerak-gerak, menggigit lidah, dll). Kondisi ini menyebabkan timbulnya perlukaan pada
tubuh anak sehingga memerlukan terapi tersendiri untuk perlukaannya ini.
Gagap
Kondisi ini ditandai dengan adanya gangguan dalam kelancaran dan pola waktu berbicara
(tidak sesuai dengan tingkat usianya) yang dinyatakan dalam
Pengulangan suara atau silabel
Perpanjangan suara
Kata terpatah-patah
Tata laksana
Enuresis non-organik
Terapi perilaku
Obat golongan trisiklik antidepressan seperti Imipramin
Enkoprasis non-organik
Terapi perilaku
Psikoterapi suportif
Edukasi keluarga
Edukasi keluarga
Terapi perilaku
Jika disertai dengan gangguan fisik atau mental lainnya maka pengobatan dapat
disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Terapi perilaku
Obat golongan antipsikotik tipikal seperti golongan Fenotiazin
Gagap
Daftar Pustaka
1. Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa III, 1997
2. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. 8th ed. Lippincoltt Williams &
Wilkins, 1998