Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CABANG ILMU

: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

TOPIK

: HIPERTENSI

HARI/TANGGAL

: JUMAT 24 MEI 2013

SASARAN

: NYC DI SALULEANG
KEL. BEBANGA, KEC. KALUKKU

METODE

: CERAMAH DAN TANYA JAWAB

MEDIA

: LEAFLET

MATERI

: TERLAMPIR

TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan/tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x
60 menit, di harapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang
Hipertensi.
TUJUAN KHUSUS :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan Ny.C. akan mampu :

Mengetahui pengertian dari Hipertensi.

Penyebab hipertensi

Tanda dan gejala hipertensi

Penanganan hipertensi

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR / PENYULUHAN KESEHATAN

NO

KEGIATAN

1.

Persiapan

KEG.PENYULUH

KEG.PESERTA

1 Memberikan salam. 1. Menjawab


2 Menjelaskan
salam.
tentang maksud
2. Memperhatikan
dan tujuan

ALAT

WAKTU

liflet

10 menit

1 Leaflet

30 menit

penyuluhan.
3 Melakukan kontrak
waktu.
1 Menjelaskan
tentang
2.

Tahap

pengertian

penyajian

Hipertensi.

2 Penyebab
Hipertensi
3 Tanda dan gejala
hipertensi
4 Penanganan

hipertensi

Me
mbe

3.

Tahap

rika

penutup

tes
beru
pa
pert
any
aan.
2

Me
mbe
rika
n
cco
ntoh
obat
trad 1 Menjawab
ison

pertanyaan .

Leaflet

20 menit

al

2 Mendengarkan,

untu
k

menjawab.
3 Mendengarkan,

pen

mencatat.

ang
ana
n
hipe
rten
si

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI

A Pengertian Hipertensi

Hipertensi didfenisikan oleh (JNC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg dan dklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai
rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
Keadaan dikategorikan sebagai primer atau esensial (hampir 90% dari semua
kasus) atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat
dikenali, seringkali daat diperbaiki. (Dongoes 2000).
B Penyebab Hipertensi
Dari seluruh penderita hipertensi ternyata 90 % belum dapat diterangkan
penyebabnya secara pasti. Hal ini disebut dengan hipertenssi esensial yang
merupakan problem bagi penderita itu sendiri dan diduga penyebabnya antara
lain:
a) Gangguan emosi
b) Obesitas
c) Konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan
d) Merokok, obat-obatan yang merangsang
e) Faktor keturunan
Dan sekitar 10% hipertensi yang diketahui penyebab disebut
hipertensi sekunder yang disebabkan antara lain oleh penyakit
paroukimia ginjal, penyakit pembuluh darah ginjal, dan kelainan
indokrin.

C Tanda dan Gejala Hipertensi


Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina seperti
perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah dan
pada kasus berat dapat terjadi oedema pupil. Individu yang menderita
hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Apabila
ada gejala yang timbul hal itu biasanya menunjukkan adanya kerusakan
vaskuler dengan manivestasi yang khas sesuai dengan sistem organ yang
divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Perubahan patologis pada
ginjal dapat bermanivestasi sebagai nokturia (peningkatan urine pada malam
hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah dan kreatinin).
Keterlibatan pembuluh darah otak menimbulkan stroke atau serangan
iskemik transien yang bermanivestasi sebagai paralisis sementara pada satu
sisi atau gangguan tajam penglihatan Smeltzer, Bore, 2002).
Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul
setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa :
Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual muntah akibat
tekanan darah intrakranial :
a) Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
b) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan-kerusakan susunan
saraf pusat
c) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan piltrasi glomerolus

d)

Oedema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan

kapiler
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, sakit kepala, tengkuk
terasa pegal dan lain-lain.
D Penanganan Hipertensi
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :
1) Penatalaksanaan non farmakologis atau perubahan perilaku dan
gaya hidup.
Penatalaksanaan non farmatologis dapat berupa penurunan berat
badan, pengurangan penggunaan garam , menghindari faktor resiko
seperti merokok.
2)

Penatalaksanaan farmakologis
Pengobatan hipertensi berlandaskan pada beberapa prinsip,
pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan
kasual, pengobatan hipertensi primer lebih dari tujuh bulan untuk
menurunkan tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur
dan mengurangi timbulnya komplikasi. Upaya menurunkan
tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi
primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan

besar

untuk

seumur

hidup.

Obat

yang

dapat

diberikan

diantaraanya:
a)

Deuritik
Tiazid 25 50 mg 1 2 kali sehari, aldakton 50 100 mg
setiap pagi,
furosemid 40 mg tiap hari, trim toven 50 100 mg dua kali
tiap hari.

b)

Golongan penghambat simpatetik


Metodopa 200 mg 2 -3 kali tiap hari

c)

Pengelat beta
Propanolol 10 mg 1 kali sehari, pindolol 1mg setiap hari,
acebutolol 0,3 mg setiap hari.

d)

Vasobilator
Hidrolizin 10 -25 mg tiap hari, monoksida 2,5 -5 mg setiap
hari, poksalzosin 1 4 mg setiap hari.

e)

Penghambat enzim komfersi engiostensin.


Caprtropril 12,5 mg 2 kali sehari, obat lain seperti
lisinopril, fosionopril, kunopril, dan delapril.

f)

Entagonis calsium
Obat golongan ini adalah diltiazin 30 diberikan tiga kali
sehari, nifedipin dan veratamil.

DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 2002. Panduan Buku Klinis Program Pelayanan Keluarga
Berencana. Jakarta
JNPK-KR. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai