Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIIT RENDAH GARAM

Oleh :
Pande Komang Agus Ariasa

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NUDI WALUYO
2019

Satuan Acara Penyuluhan


Diit Rendah Garam

Pokok Bahasan : Diit hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Diit rendah garam
Penyaji : Siti Nurul Hikmah
Sasaran : Keluarga Tn.J
Hari/Tanggal : Selasa, 10 desember 2019
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Tn.J

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan sasaran dapat memahami tentang diit hipertensi
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit sasaran diharapkan dapat :
1. Sasaran dapat menyebutkan buah dan sayuran yang dianjurkan di makan
2. Mempraktekan cara membuat jus tomat
C. Materi Penyuluhan
1. Makanan yang dianjurkan, harus dikurangi, dan harus dihindari
2. Buah dan sayuran untuk penderita hipertensi
3. Cara membuat jus seledri
D. Uraian materi terlampir.
E. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode             : Ceramah
2. Langkah-langkah kegiatan :
a. Pra kegiatan penyuluhan
i. Menyiapkan tempat
ii. Menyiapkan peralatan dan media
iii. Menyiapkan sasaran
b. Tahap pendahuluan (5 menit)
1) Mengucapkan salam dan perkenalan
2) Menjelaskan tujuan
3) Menjelaskan pokok bahasan yang akan disampaikan
4) Melakukan kontrak waktu
5) Melakukan apersepsi
c. Diskusi (15 menit)
1) Penyuluh menjelaskan Makanan yang dianjurkan, harus dikurangi,
dan harus dihindari
2) Sasaran meyimak penjelasan tentang Makanan yang dianjurkan,
harus dikurangi, dan harus dihindari
3) Penyuluh menjelaskan buah dan sayuran untuk penderita
hipertensi
4) Sasaran meyimak penjelasan tentang buah dan sayuran untuk
penderita hipertensi
5) Penyuluh menjelaskan Cara membuat jus seledri
6) Sasaran meyimak penjelasan tentang Cara membuat jus seledri
7) Penyuluh memberikan kesempatan pada sasaran untuk bertanya
8) Penyuluh memberikan kesempatan pada sasaran lain untuk
menjawab
9) Penyuluh menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sasaran
d. Tahap penutup (5 Menit)
1) Penyuluh memberikan pertanyaan sebagai evaluasi kepada sasaran
2) Sasaran menjawab pertanyan yang diajukan
3) Penyuluh menyimpulkan materi yang telah disampaikan
4) Mengucapkan salam
F. Media dan Sumber
      1. Media                : Leaflet
LAMPIRAN MATERI
1. Makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah :
a. Sayuran dan buah-buahan. Kandungan serat dan vitamin Cnya dapat
membentu menurunkan tekanan darah tinggi.
b. Serealia juga berfungsi untuk membantu menyerap lemak dan kandungan
seratnya membantu dalam poses pencernaan makanan.
c. Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel, dan
sarden.
2. Makanan Yang harus dikurangi
a. Makanan kaleng atau makanan yang sudah diproses dengan kandungan garam
yang tinggi.
b. Jenis ikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel dan
sarden
c. Makanan berlemak.
d. Minuman beralkohol
3. Makanan Yang harus dihindari
a. Makanan bergaram tinggi.
b. Konsumsi alkohol berlebih dan merokok.

3. Mengapa Garam Berbahaya


Di Indonesia, hampir 90 persen penderita hipertensi (tekanan darah tinggi)
masuk dalam kategori primer. Artinya, penyakit tersebut amat dipengaruhi oleh
faktor makanan yang banyak dibubuhi garam. Diet rendah garam sejak dini
membantu mencegah terkena risiko hipertensi.
"Hipertensi primer ini tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga
di negara-negara Asia lainnya. Maklum, kuliner masyarakat di Asia kaya dengan
bumbu dan garam," kata dokter spesialis jantung dari RS Mitra keluarga Kelapa
Gading, dr Sari S Mumpuni dalam seminar tentang pengendalian hipertensi, yang
digelar Departemen Kesehatan terkait dengan peringatan Hari Hipertensi Sedunia,
di Jakarta, Rabu (2/7).
Karena itu, lanjut dr Sari, pentingnya melakukan diet rendah garam sejak dini,
terutama pada mereka yang memiliki riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga.
Selain menghindar dari faktor risiko lain seperti stress. Pasalnya, stress dapat
memicu peningkatan hormon adrenalin dan kortisol.
"Dan yang tak kalah penting adalah hindari rokok dan minuman beralkohol,
ganti dengan kegiatan olahraga dan banyak mengkonsumsi makanan berserat,"
katanya menandaskan.
Hipertensi patut mendapat perhatian, karena di Amerika penyakit tersebut
telah menjadi keprihatinan tersendiri. Mengingat, saat ini ada sekitar 20 persen
penduduk Amerika atau lebih dari 50 juta orang yang terkena hipertensi.
"Setiap tahun ada sekitar 2 juta orang di Amerika terdeteksi kena hipertensi.
Dari 50 juta populasi hipertensi, sayangnya yang melakukan kontrol rutin hanya
sekitar 27 persen dan sekitar 13 persen tidak mengetahui kalau mereka menderita
hipertensi," kata dr Sari.
Bagaimana prevalensi hipertensi di Indonesia ?
Data Departemen Kesehatan menunjukkan, tingkat prevalensi
hipertensi di Indonesia ditenggarai telah mencapai 17-21 persen dari total
penduduk. "Parahnya, kebanyakan dari pengidap tidak menyadari kalau
mereka sudah menderita penyakit hipertensi," kata Sekjen Depkes, dr Sjafii
Achmad dalam pidato pembukaannya
Menurut Sjafii Achmad, kebanyakan masyarakat tidak sadar kalau
dirinya terkena hipertensi, lantaran penyakit itu ditandai oleh gejala-gejala
khusus. "Data WHO, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi,
hanya 25 persen mendapat pengobatan dan hanya 12,5 persen yang dapat
diobati dengan baik," katanya.
Ia menambahkan, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2001 dan data Pola Penyebab Kematian Umum di Indonesia disebutkan,
penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai pembunuh nomor
wahid di Tanah air. "Umumnya, gangguan jantung dan pembuluh darah
berawal dari hipertensi," ucapnya.
Dr Sari mengemukakan, hipertensi bukan saja menimbulkan kelainan
vaskuler yang menjadi pemicu terjadinya serangan stroke dan jantung, tetapi
juga merusak ginjal yang berujung pada cuci darah akibat ginjalnya yang
sudah tidak berfungsi.
"Hipertensi juga bisa merusak kerja mata dan menimbulkan kelainan
atau gangguan kerja otak, sehingga intelegensia penderita dapat menurun
drastik," ujarnya.
4. Tanda Gejala Hipertensi
a. Tengkuk Terasa Pegal
Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala,
keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal,
pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di
otak, serta kelumpuhan.
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan
darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80
mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke
dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan
darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh
nadi mengempis kosong).
Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung
berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan
tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik.
Sikap yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan
duduk atau berbaring.
"Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-
zat gizi," tuturnya.
Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan
pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu
check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter. Biasanya dokter akan
mengecek dua kali atau lebih sebelum menentukan anda terkena tekanan
darah tinggi atau tidak.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan
penting terhadap timbulnya hipertensi. Natrium dan klorida merupakan ion
utama cairan ekstraseluler. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat.
Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga
volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan
ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga
berdampak kepada timbulnya hipertensi.
Karena itu disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium.
Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur),
penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat.
Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak
lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam
kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat
kita yang umumnya boros menggunakan garam.
Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki
ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat
menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol,
terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan di luar rumah (warung,
restoran, hotel, dan lain-lain).
Sumber natrium yang juga perlu diwaspadai adalah yang berasal dari
penyedap masakan (MSG). Budaya penggunaan MSG sudah sampai pada
taraf yang sangat mengkhawatirkan. Hampir semua ibu rumah tangga, penjual
makanan, dan penyedia jasa katering selalu menggunakannya.
Penggunaan MSG di Indonesia sudah begitu bebasnya, sehingga
penjual bakso, bubur ayam, soto, dan lain-lain, dengan seenaknya
menambahkannya ke dalam mangkok tanpa takaran yang jelas.
Pengaturan menu bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan
empat cara. Cara pertama adalah diet rendah garam, yang terdiri dari diet
ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah (1,25-3,75 gram
per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).
Cara kedua, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas. Cara ketiga,
diet tinggi serat. Dan keempat, diet rendah energi bagi mereka yang
kegemukan.

Anda mungkin juga menyukai