Anda di halaman 1dari 2

Snake bite

Di seluruh dunia dikenal lebih dari 2000 spesies ular, namun jenis yang berbisa
hanya sekitar 250 spesies. Berdasarkan morfologi gigi taringnya, ular dapat
diklasifikasikan ke dalam 4 famili utama yaitu:
Famili Elapidae
: ular weling, ular welang, ular sendok, ular
anang dan ular cabai
Famili Crotalidae/Viperidae
: ular tanah, ular hijau, ular bandotan
Famili Hydrophidae
: ular laut
Famili Colubridae
: ular pohon
Untuk menduga jenis ular yang menggigit adalah ular berbisa atau tidak dapat
dipakai rambu-rambu dilihat dari bentuk kepala ular dan luka bekas gigitan
yaitu:
Ciri-ciri ular tidak berbisa
: bentuk kepala segi empat panjang, gigi taring
kecil, bekas gigitan luka halus berbentuk lengkung
Ciri-ciri ular berbisa
: bentuk kepala segi tiga, dua gigi taring besar di
rahang atas, dua luka gigitan utama akibat gigi taring.
Patofisiologi
Klasifikasi
Derajat berat kasus gigitan ular berbisa umumnya dibagi dalam 4 skala, yaitu
derajat 1 (minor)=tidak ada gejala, derajat 2 (moderate)=gejala lokal, derajat 3
(severe)=gejala berkembang ke daerah regional, derajat 4 (major)=gejala sistemik.

Famili Crotalidae
Derajat
1

Derajat
Minor

Moderate

Severe

Mayor

Famili Elapidae
Gejala dan Tanda
Terdapat tanda bekas
gigitan/ taring, tidak
ada
edem,
tidak
nyeri, tidak ada gejala
sistemik, tidak ada
koagulopati
Terdapat tanda bekas
gigitan/ taring, edem
lokal, tidak ada gejala
sistemik,
tidak
koagulopati
Terdapat tanda bekas
gigitan/ taring, edem
regional (2 segmen
dari
ekstremitas),
nyeri
yang
tidak
teratasi
oleh
analgesik, tidak ada
tanda
sistemik,
terdapat
tanda
koagulopati

Derajat
0 none

moderate

2 - severe

Gejala dan Tanda


Riwayat
digigit
ular,
pembengkakan
lokal
dengan
tanda
guratan,
tidak
ada
gangguan
neurologis
Derajat
0
ditambah
gejala
neurologis
atau
disertai
eforia,
mual,
muntah,
parestesia, ptosis,
kelemahan otot,
paralisis, sesak
Gejala
pada
derajat
1
ditambah paralisis
otot
pernafasan
dalam
36
jam

Terdapat tanda bekas


gigitan, edem yang
luas terdapat tanda
sistemik
(muntah,
sakit kepala, nyeri
pada perut dan dada,
syok),
trombosis
sistemik

pertama.

Pada umumnya gejala yang ditimbulkan oleh bisa ular terjadi dalam 2-6 jam setelah
gigitan. Infark serebri sering terjadi karena gigitan ular dari famili
Crotalidae/Viperidae, terjadi dalam waktu 7 jam sampai 1 minggu setelah gigitan.
Berdasarkan sifatnya pada tubuh, dampak bisa ular dibedakan menjadi 2:
Hemotoksik, yaitu bisa yang mempengaruhi jantung dan sistem pembuluh
darah
Neurotoksik, yaitu bisa yang mempengaruhi sistem saraf dan otak
Sitotoksik, yaitu bisa yang hanya bekerja pada lokasi gigitan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium biasanya menunjukkan peningkatan jumlah neutrofil,
limfopenia, koagulopati dengan PT dan PTT memanjang, serta penurunan jumlah
fibrinogen. Pada pemeriksaan urinalisis dapat terjadi proteinuria (83%), serta
hematuria mikroskopik (50,9%). Hasil EEG abnormal ditemukan pada 96% dan
berhubungan dengan ukuran ular, tetapi tidak berhubungan dengan derajat
beratnya penyakit di lokasi gigitan, adanya manifestasi neurologis atau keadaan
gagal ginjal.
Diagnosis

Anda mungkin juga menyukai